NovelToon NovelToon

Bodyguard Cantik

BC1

Rasa suntuk setelah seharian bergelut dengan ujian akhir semester membuat Gween memutuskan pergi ke Kafe favoritnya kafe Pelangi, tempat duduk bagian samping dekat taman dan air mancur yang senantiasa dia pilih untuk bersantai di sana.
Baru saja mau menikmati pesananya, tiba-tiba dia terganggu dengan pembicaraan seorang pria di belakang kursinya yang sedang melakukan panggilan telpon.
Pria itu menyebut nama seseorang yang sangat terkenal di kampusnya, dan bahkan satu kampus pasti tau nama orang itu
Mr. x
Mr. x
Ingat pesan saya, kali ini jangan sampai gagal lagi.
Mr. x
Mr. x
Skay Adiatama harus mati besok pagi, kalau tidak kamu yang akan jadi penggantinya.
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Glek.. (menelan ludah)
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Apa aku tidak salah denger, Skay si cool idola para gadis sekampus Galuh besok mau dibunuh?
Mr. x
Mr. x
Seperti yang sudah kita rencanakan, setiap mau berangkat ke kampus dia selalu mampir di pasar memberi pengemis makan, saat itulah kamu beraksi, Mengerti!
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
what? Skay bisa dermawan juga? Bukanya dia cowo paling blagu dan sombong. heran banget kenapa cewe-cewe bisa suka sama dia, aku sih ogah. (sambil begidik)
Karena penasaran Gween memutar otak mencari cara agar bisa melihat si penelpon.
Dia pura-pura bangun dan berbalik seenaknya sampai mengenai kursinya.
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Maaf Mas tidak sengaja, mata saya rabun kebetulan kacamatanya terjatuh.
Mr.x memperhatikan Gween yang pura-pura rabun dengan mata yang dikucek dan raut muka yang melongo.
Tanpa menjawab perkataan Gween pria itu berlalu dengan tergesa.
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Wahhh sayang baget, padahal guanteng bener tapi jahat.
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Apa bener Skay itu yang dia maksud? Apa Skay yang lain? Ahh bodo amat bukan urusanku juga.
Gween lanjut menikmati pesanannya dengan lahap. Tapi fikiranya masih terganggu dengan pembicaraan pria tadi, kalau benar Skay si sombong itu bagaimana? apa yang harus dia lakukan untuk bisa menyelamatkannya.
Setelah selesai menikmati semuanya dia berniat langsung pulang ke rumah, tapi baru saja berdiri ujung matanya sekilas menangkap sosok Mr.x sedang mengawasinya di pinggir jalan keluar kafe.

BC2

Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
NovelToon
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Nama : Gween Pertiwi Umur : 20 tahun Kepribadian : Ceria, anggun dan jago karate kuliah di Pakuktas Kedokteran Galuh.
.
.
Mr. x
Mr. x
Hallo, di mana? kamu awasi perempuan yang memakai dress warna putih, rambut ikal membawa tas hitam, dan rabun. Sebentar lagi dia keluar dari kafe pelangi.
someone
someone
Bukankah target kita Skay?
Mr. x
Mr. x
Dia mendengar rencana kita!
Mr. x
Mr. x
Ingat jangan tinggalkan jejak sedikitpun, habisi saksi mata apa lagi dia sudah melihat wajahku. Tapi kalau rabun biarkan saja.
someone
someone
Baik Bos!
Mr. x
Mr. x
Ingat jangan tinggalkan jejak dan jangan sampai rencana kita gagal lagi, bisa dipenggal kepala kita sama Big Boz.
*
**
***
Gween yakin kalau yang dia lihat sekilas itu si penelpon yang tadi, untuk memastikan penglihatannya Gween pura-pura membetulkan tali sepatu, dengan membungkuk dia bisa dengan jelas melihat keberadaan Mr. x dari bawah mejanya.
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Bahaya, sepertinya aku diawasi. (membatin)
Gween berdiri dan berjalan dengan terseok seolah dia memang rabun, dan menaikan sedikit kepalanya dengan mulut menganga. Orang di sekitarnya yang melihat tingkah Gween ada yang jijik ada jiga yang simpatik.
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Hallo, Sil kamu dimana? (setelah sampai didepan kafe)
Sisil
Sisil
Masih di kampus, kenapa Gween?
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Jemput di kafe pelangi sekarang.
Sisil
Sisil
Emang motormu kemana Gween?
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Ada, tapi mogok. ( Berbohong, karna insting detektifnya merasa sedang diawasi)
Sisil
Sisil
Ok, tunggu bentar ya.
Sisil
Sisil
NovelToon
Sisil
Sisil
Nama : Sisil Umur : 21 tahun Karakter : Pendiam Anak tunggal dari pengusaha yang lumayan terkenal dan Sahabat terbaik Gween dari sejak SMA.
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Maafkan aku Sil, aku berbohong. Takut kamu kenapa napa, karna kamu sahabat sekaligus orang yang paling aku sayangi, setelah kepergian kedua orang tuaku hanya kamu dan nenek yang selalu ada ketika aku terpuruk. ( Membatin)
*
**
***
Setelah menunggu beberapa menit, Mobil Sport berwarna kuning berhenti tepat di depanya.
Gween langsung masuk dengan tergesa ke mobil itu.
Sisil
Sisil
Kenapa Gween, ko kaya ketakutan gitu?
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Hah, tidak ada yang Gween takutkan kaya baru kenal aja sahabatku satu ini.
Sisil
Sisil
O iya.. Petarung handal sejak sekolah dasar ya hee. Paling cuman takut buah pisang (pep, menutup mulutnya)
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Settt! awas ya kalau sampai orang lain tau kelemahanku. (mengacungkan kepalan tanganya)
Sisil
Sisil
Iya,, iya maafkan saya suhu hee
Memang hanya dengan Gween saja Sisil bisa tersenyum
Merekapun meninggalkan Kafe Pelangi dan tanpa mereka sadari ada sepasang mata memperhatikan dari kaca mobil di seberang jalan.
someone
someone
Sepertinya dia memang rabun Bos.
Mr. x
Mr. x
Apa kamu sudah pastikan?
someone
someone
Sudah Bos.
Mr. x
Mr. x
Bagus, kamu abaikan saja perempuan itu, fokus dengan rencana kita. ( Tut, memutuskan panggilan)
kring!
kring!
Dengan tergesa Mr. x menjawab panggilan yang terlihat di layar Hpnya bertuliskan Big Boz
Mr. x
Mr. x
Selamat siang Boz
Big Boz
Big Boz
Siang, apa kamu yakin kali ini kamu bisa menghabisi Skay?! (Suaranya berat dan serak, membuat siapa saja yang mendengarnya merasa ngeri)
Mr. x
Mr. x
Pasti berhasil Bos
Big Boz
Big Boz
Gak perlu janji-janji, kamu buktikan saja. Ini sudah ketiga kalinya! kalau sampai gagal lagi jangan harap kamu bisa bernafas lagi!. (klik)
Belum sempat Mr. x menjawabnya panggilan sudah terputus.
Mr. x
Mr. x
Kali ini harus berhasil, aku tidak mau mati konyol. (membatin)
*
**
***
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Sil mau mampir dulu gak?
Sisil
Sisil
Enggak Gween, makasih salam aja buat nenek ya.
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Mau kemana sich? biasanya ngabisin masakan nenek, tumben.
Sisil
Sisil
Hari ini Ibu sama Ayah pulang dari Kanada, kangen aku udah sebulan gak ketemu mereka.
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Ya sudah, salam buat mereka.
Sisil
Sisil
Ok, bye Gween.
Meskipun Orang tua Sisil selalu melakukan perjalanan bisnis keluar negri, tapi kehidupan mereka sangat harmonis, karna selalu menjaga komunikasi. Dan Sisil tidak pernah merasa kurang kasih sayang. Apalagi memiliki sahabat sebaik Gween.
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Sepertinya aku kenal orang itu. (terpaku, melihat seseorang yang ada di dalam toko bunga milik neneknya)

BC3

Gween mengurungkan niatnya untuk masuk, dia lebih memilih duduk di pojokan toko neneknya itu sambil membuka buku dan membenamkan wajahnya.
Inilah nenekku, orangtua, sahabat dan idoalku dalam segala hal. Beliau lah yang merawat dan membesarkanku sejak kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan saat melakukan tugas mulianya menyelediki sebuah kasus kejahatan, entah kejahatan apa yang pasti setiap aku bertanya nenek selalu mengalihkan pembicaraan.
Yapz Ayahku seorang perwira polisi, dan ibuku bawahanya di departemen kriminal. Sejak kecil ayah dan ibuku mengajarkanku ilmu bela diri, diumur yang masih sangat belia aku sering mengikuti lomba karate, dan selalu menang. Sampai akhirnya kepergian kedua orang tuaku kegiatan itu terhenti, karna Nenek tidak suka cucu satu satunya cedera.
*
**
NovelToon
Nenek Gween
Nenek Gween
Mau pesan bunga apa anak muda?
Skay Adiatama
Skay Adiatama
Bunga yang cocok untuk orang yang special Nek,
Nenek Gween
Nenek Gween
Tulip merah sangat cocok untuk melambangkan rasa cinta yang tulus. (Sambil menunjukan buket bunga tulip berwarna merah)
Skay Adiatama
Skay Adiatama
Baiklah saya pesan itu saja Nek, tapi besok pagi baru saya ambil. Jam tujuh apa sudah buka?
Nenek Gween
Nenek Gween
Buka, apa buat kekasihmu anak muda?
Skay Adiatama
Skay Adiatama
(hanya tersenym)
Nenek Gween
Nenek Gween
Sayang sekali (Bergumam)
Skay Adiatama
Skay Adiatama
Kenapa Nek?
Nenek Gween
Nenek Gween
ehmm gak apa apa anak muda!
Nenek Gween
Nenek Gween
Kalau jadi kekasih Gween aku bahagia dan tenang, meskipun terkesan dingin tapi tatapan mata itu terlihat lembut seperti tatapan anaknya sang perwira yang sudah pergi. (membatin)
Skay Adiatama
Skay Adiatama
Tolong dibungkus yang rapih dan secantik mungkin ya Nek.
Nenek Gween
Nenek Gween
Siap anak muda
Skay Adiatama
Skay Adiatama
Saya permisi dulu nek.
Nenek Gween
Nenek Gween
Tunggu sebentar anak muda, atas nama siap? (sambil mengeluarkan struk pemesanan)
Skay Adiatama
Skay Adiatama
Skay Adiatama
Setelah melakukan pembayaran, pemuda tampan berwajah opa opa korea itu pergi meninggalkan toko bunga tanpa memperhatikan sekelilingnya.
Gween yang merasa keberadaanya tak terlihat langsung melesat masuk toko setelah pemuda itu hilang dari pandanganya.
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Nenekku yang cantik, muachh (memeluk dan mencium neneknya)
Nenek Gween
Nenek Gween
Kebiasaan buruk, kalau masuk itu salam. (mengelus pucuk kepala cucunya dengan lembut)
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Nenek capek gak?
Nenek Gween
Nenek Gween
Nenekmu ini sering olah raga jadi gak pernah capek, kamu harusnya rajin olah raga juga biar gak cepet tua kaya nenek he.
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Iya nenekku yang cantik dan masih muda. (ledeknya)
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Katanya gak boleh maen fisik lagi. (rebahan di sofa)
Nenek Gween
Nenek Gween
Itu jelas tidak boleh, olah raga ringan saja, kalau enggak ikut nenek yoga.
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
O iya Nek, yang barusan keluar siapa? apa gak jadi beli bunganya? (penasaran)
Nenek Gween
Nenek Gween
Kenapa, naksir ya? (tersenyum licik)
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
E.. enggak, aneh aja masuk toko bunga tapi gak beli bunga.
Nenek Gween
Nenek Gween
Beli, tapi diambil besok pagi. Katanya buat orang yang dia sayang.
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Ternyata.. ? Apa kabar cewek sekampus kalau denger dia punya kekasih, bisa patah hati masal. (membatin sambil terkekeh)
Nenek Gween
Nenek Gween
Kenapa senyum senyum gitu? apa kamu kenal sama pria tadi? (tatapan penuh selidik)
Gween Pertiwi
Gween Pertiwi
Kebetulan,, enggak. heee. Nenek naksir ya?
Nenek Gween
Nenek Gween
Hus h, kamu itu!
Sebelum neneknya ceramah Gween memilih kabur ke kamarnya yang ada di lantai atas.
Gween dan neneknya memang tinggal di toko bunga yang diberi nama "Kuntum Bunga" Toko itu sudah ada sejak kake Gween meninggal dunia karna serangan jantung tepat di usia Gween delapan tahun.
Nenek kemudian menyulap rumahnya menjadi tempat usaha di lantai dasar dan dua lantai dibagian atas dijadikan tempat tinggal mereka.
Dan dari sini lah segala kebutuhan hidup Gween dan Neneknya bisa terpenuhi. Gween dapat uang tunjangan kematian dari kedua orang tuanya, dan masih mendapatkan uang gajih meskipun gak full tapi neneknya tidak pernah memakai uang tersebut.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!