NovelToon NovelToon

HABITS

Episode. 1

Hanya ingin berkata: 1. Hentikan Kekerasan terhadap anak-anak. 2. Berhentilah berkata-kata kasar. 3. Kalau tidak bisa berkata baik maka diamlah. 4. Stop Bullying dan ghosting.
Tahukah kamu seorang psikopat lahir dari hal-hal di atas. Kitalah yang tanpa kita sadari secara tidak langsung ikut membentuk karakter ini. Oleh karena itu berhati-hatilah.
Miranda
Miranda
Kapan hidup kita enak?. Uang warisan yang ditinggalkan kakakmu itu banyak tapi tidak satu sen pun kita dapat menikmatinya. Kakak mu itu malah meninggalkan kedua anaknya untuk kita urus.
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Kamu pagi-pagi begini malah cari ribut, dari tadi aku diam saja. Sakit kupingku mendengar ocehan mu itu yang setiap hari membicarakan warisan terus.
Miranda
Miranda
Aku bosan dengan kehidupan ini. Menyesal aku menikah denganmu, dirimu sama sekali tidak peduli dengan apa yang aku inginkan.
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Terus mau mu itu APA!💢
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Hah kau selalu saja membuatmu kesal!💢
???
???
Om, hari ini aku dipanggil lagi sama guru karena belum melunasi uang SPP.
Miranda
Miranda
(Huh anak ini)..menatap dengan sinis.
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Aku sudah bilang, katakan pada gurumu kalau aku belum punya uang!. Setiap hari selalu saja meminta uang!.
???
???
Tapi Om, kalau aku tidak melunasinya aku akan dikeluarkan dari sekolah.
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Hah... *berjalan mendekati anak itu dan ....plak..plak💢, sebuah tamparan keras mendarat di pipi anak itu.
???
???
Hiks..hiks..apa salahku Om, aku hanya meminta uang untuk bayar SPP...hiks..hiks..*rasa nyeri di kedua pipinya membuat ia tambah menangis..hiks.. hiks..
???
???
Kakak..*berlari memeluk kakaknya... Om..apa yang sudah Om lakukan pada Kakak...hiks..hiks..*ikut menangis...
Miranda
Miranda
CUKUP!💢 berhenti menangis! dasar cengeng. Mendekati anak-anak itu dan menarik kedua tangannya dan dengan kasar menyeret kedua anak kecil itu kesebuah ruangan.
NovelToon
???
???
Tidaaak..aku tidak masuk keruangan itu lagi..jangan Tante..hiks..hiks..kami mohon maaf Tante..aku takut kegelapan Tante..hiks..hiks..
Miranda
Miranda
Diam!💢, atau aku akan membuat kalian sengsara lebih dari ini!
???
???
Dik, tenanglah ada Kakak..*hatinya bertambah sedih melihat adiknya menangis..untuk sementara waktu ia melupakan nyeri pada pipinya.
Miranda
Miranda
Kalian berdua ini sungguh memuakkan!..* memasukkan mereka kedalam ruangan itu dan mengunci pintunya.
kriiiet..cklek..ruangan itu langsung gelap gulita, tercium bau apek dan busuk .
???
???
Kakak..aku takut..* badan kecilnya menggigil..
???
???
*Memeluk adiknya..*ia berusaha tegar demi adiknya.
???
???
Jangan takut ya, tutup matamu.. pikirkan hal-hal yang indah ketika kita bersama Mama dan Papa.
???
???
*Menutup matanya. Kak..aku ingat waktu kita diajak Mama dan Papa makan Ayam goreng kriuk. Kakak makan banyak sekali sampai akhirnya Kakak digendong Papa karena sakit perut. He..he..he..
???
???
..........Kak aku lapar..semalam aku hanya makan satu sendok saja.
???
???
Nasinya basi ya Dik.
???
???
Iya kak.. Om dan Tante mengapa jadi jahat ya Kak. Padahal sewaktu Mama dan Papa masih hidup mereka baik sekali sama kita.
???
???
Kakak juga tidak mengerti.
Suasana sepi seketika.
???
???
Dik, kamu tidur kah?. kamu lapar ya. Perutmu bunyi. *Ia mendengar suara dengkuran halus.
???
???
*Ia menghela nafas. Kehidupan ini terasa begitu berat bagi dirinya dan adik perempuannya itu.
Orang tua kedua anak ini meninggal dikarenakan kecelakaan. Tidak ada yang memberitahu apa penyebabnya. Kejadian itu terjadi setahun yang lalu. Semenjak saat itu mereka diasuh oleh Om Bram dan Tante Miranda. Om Bram adalah adik Papanya. Mereka mengira Om dan Tantenya itu akan memperlakukan mereka dengan baik tapi ternyata tidak.
Perlakuan dan kata-kata kasar menjadi makanan mereka sehari-hari. Belum lagi semenjak orang tua mereka meninggal, pembullyan sering terjadi. Ternyata teman-temannya baik hanya karena pada saat itu orang tuanya mempunyai pekerjaan yang bagus. Termasuk orang berkedudukan tinggi dan disegani.
Tanpa terasa malam menjelang. udara didalam kamar itu semakin dingin.
???
???
Kakak..aku lapar..
???
???
Kakak juga. Sabar ya. Semoga Tante Miranda membawakan kita makanan. Mengelus tangan adiknya yang mulai terasa dingin.
Tapi harapan tinggallah harapan. Hari pun berganti pagi.
???
???
Dik..bangun sudah pagi. *Badannya terasa letih dan lemah sekali, dari kemarin mereka tidak diberi makan dan minum.
???
???
Ia tidak merasakan pergerakan dari tubuh adiknya.
???
???
Dik! *Ia mulai panik..air mata mulai menetes di pipinya. Adiiik!, bangun!..tolong..hiks..toloong.
Miranda
Miranda
Ada apa sih pagi-pagi sudah ribut aja!.
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Miranda! kamu lupa memberi makan anak-anak itu semalam!
Miranda
Miranda
Memang aku sengaja.
Bram Hedwig
Bram Hedwig
*Plak!💢, menampar pipi Miranda. Kau tau! kalau terjadi apa-apa dengan mereka kita akan diusir dari rumah ini, dasar bodoh!
Bram mengambil kunci kamar dan membukanya. Terlihat didepan matanya anak perempuan itu diam dan memucat didalam pelukan kakaknya. Bram lalu mengangkat tubuh anak kecil itu dan membawanya ke rumah sakit diikuti keponakan laki-lakinya.
NovelToon
NovelToon
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Apa yang terjadi dengan keponakan saya Dok?.
Dokter Nia
Dokter Nia
Dia terkena dehidrasi dan juga kurang gizi. Kalau perlu apa-apa tinggal pencet tombol yang ada di samping tempat tidur ini. Saya permisi dulu..*tangannya mengelus kepala anak laki-laki yang sedari tadi memegang tangan adiknya itu.
Dokter Nia
Dokter Nia
(Ada yang tidak beres dengan laki-laki ini)
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Hei kau, jaga adikmu..(huh hampir saja aku kehilangan sumber uangku).
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Ingat! tidak usah cerita kepada orang-orang apa penyebab adikmu sakit begini.
???
???
..........*mengepalkan tangannya. (sampai kapanpun aku tidak akan melupakan kejadian ini.)
???
???
Kakak..*suaranya lirih terdengar.
???
???
Ya Dik, Kakak disini.
???
???
Dimana aku sekarang Kak? apakah kita sudah berada di surga?
???
???
*Menahan tangisnya. Kita sekarang di rumah sakit Dik.
???
???
Aku tadi bertemu Mama dan Papa. Mereka memelukku dan berkata untuk menjadi anak yang kuat begitu juga Kakak.
???
???
Dik, berjanjilah untuk tidak meninggalkan Kakak ya.
???
???
Iya kak. Kakak juga ya..* kembali menutup matanya.
???
???
Kamu mengantuk lagi ya.
???
???
*Memegang kening adiknya. (aneh kok badan Adik dingin sekali)..* memencet tombol.
Pada saat itu ia melihat Dokter Nia lewat, setengah berlari ia memanggil Bu Dokter itu.
???
???
Bu Dokter, adik saya badannya dingin sekali.
Dokter Nia
Dokter Nia
*Dengan cepat memeriksa keadaan anak perempuan itu. Kondisinya kritis, harus cepat dilakukan tindakan, apakah kamu bisa menghubungi Bapak yang tadi?
???
???
Dia Om saya Bu.
Dokter Nia
Dokter Nia
Baiklah biar pihak rumah sakit yang menghubunginya, berikan nomor telepon Om mu. Biar saya yang akan menghubunginya.
???
???
Memberitahukan Dokter Nia nomor telepon Om nya.
Dokter Nia
Dokter Nia
Kamu ikut saya.
Karena kondisinya kritis, anak perempuan itu dipindahkan ke ruang ICU khusus anak-anak.
Dokter Nia
Dokter Nia
Kamu tunggu disini ya. *entah mengapa hatinya merasa iba melihat kedua anak ini. Badan mereka begitu kurus dan masih terlihat bekas-bekas kekerasan fisik di tubuh mereka.
???
???
*Menganggukkan kepalanya. Ia takut sekali. Takut kehilangan adik satu-satunya. Ia masih ingat perkataan Papanya sebelum meninggal agar ia selalu melindungi dan menjaga adiknya itu.
Bersambung.

Episode. 2

NovelToon
???
???
*Adiknya masih di dalam ruang ICU, sementara ia tidak diperbolehkan menjenguknya.. air mata menetes di pipinya.., dalam diam ia menangis..
Dokter Nia
Dokter Nia
*Memandangi anak laki-laki didepannya, ia melihat ada sebutir air mata menetes di pipinya.. ia lalu menelepon seseorang.
Tak berapa lama seorang pegawai rumah sakit membawa dua buah bungkusan dan menyerahkannya kepada Dokter Nia.
Dokter Nia
Dokter Nia
Ini Bu dokter bawakan makanan dan baju untukmu, serta ada susu dan air minum. Makanlah setelah itu bersihkan dirimu, kamu pasti ingin cepat bertemu dengan adikmu kan?, untuk itu kamu harus sehat dan kuat. Makanlah, Bu dokter akan menemanimu.
???
???
*Menatap wanita yang ada didepannya cukup lama. Lalu tangan kecilnya dengan gemetar mengambil bungkusan yang ada didepannya. Terima kasih, aku akan mengingatnya *suaranya terdengar lirih.
???
???
*Perlahan ia membuka bungkusan makanan seakan-akan itu adalah benda berharga. ia tertegun ternyata dihadapannya itu adalah nasi dan ayam goreng kriuk kesukaannya dan ada sebuah wadah kecil yang berisi sayur sop.
???
???
*Ia kembali menatap Bu dokter yang sedang duduk disebelahnya. Bu Dokter bolehkah makanan ini untuk adikku saja?, ia pasti lapar dan ia pasti bahagia sekali melihat makanan ini.
Dokter Nia
Dokter Nia
*Mendengar perkataan anak itu, ia tersenyum. Makanlah, tenang saja adikmu akan mendapatkan makanan yang enak selama ada disini. Makanlah.
???
???
*Dengan tangan yang gemetar ia perlahan makan sesuap demi sesuap, rasa makanan itu lumer didalam mulutnya, untuk sesaat ada rasa bahagia di hatinya. Tak terasa makanan itu habis begitu juga dengan sayurnya. Ia teringat terakhir ia makan makanan seenak ini saat Mama dan Papanya masih hidup.
Dokter Nia
Dokter Nia
Gimana? sudah kenyang? nanti tiap hari akan ada orang yang mengantarkan makanan untukmu. Adikmu kalau sudah sadar masih belum boleh makan makanan dari luar, ia hanya boleh makan makanan dari rumah sakit, makanannya juga enak kok.
Dokter Nia
Dokter Nia
Tentang baju ganti..
???
???
Tidak usah Bu dokter, aku bisa mencuci bajuku sendiri.
Dokter Nia
Dokter Nia
(Ya, Allah, tangan sekecil itu dibiarkan mencuci baju sendiri, tega sekali).
???
???
*Setelah selesai makan, ia permisi mandi, ternyata Bu dokter juga menyiapkan peralatan mandi untuknya.
???
???
*Ketika keluar dari kamar mandi ia mendapati Omnya sedang berbincang serius dengan Bu dokter. Melihat kehadiran dirinya, Omnya melirik dengan sinis.
Dokter Nia
Dokter Nia
Aah, sudah selesai mandinya, segar kan.
???
???
*Menganggukkan kepalanya. Lalu duduk dengan tenang sambil meminum susu. Badannya terasa lebih segar dan bertenaga.
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Kamu ini hanya menyusahkan saja, ayo pulang!. Dokter, maafkan keponakan saya ini yang sudah banyak merepotkan.
Dokter Nia
Dokter Nia
Tidak kok Pak, dia tidak merepotkan sama sekali.
Dokter Nia
Dokter Nia
Saya permisi dulu Pak. Ingat pesan Bu Dokter tadi ya. * mengelus rambut kepala anak laki-laki itu.
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Iya Dok, silahkan, terima kasih sebelumnya
Dokter Nia
Dokter Nia
*Hanya mengangguk saja dan pergi.
Setelah dokter itu menghilang dari pandangan, dengan kasar Bram menarik tangan anak itu
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Apa yang sudah kau katakan pada dokter itu hah..* menggenggam tangan anak itu dengan keras
???
???
Sakit Om, tolong lepaskan, aku tidak bicara apa-apa kepada Bu Dokter.
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Bohong!💢, kau pasti menjual cerita kan biar dibelikan baju baru dan susu yang sudah kau minum tadi.
???
???
Sakiit Om, tolong lepaskan, ..*ia mulai menangis.
Bram Hedwig
Bram Hedwig
*Melepaskan tangan anak itu dengan kasar. Aku pulang!, kau dan adikmu itu menyusahkan saja.
???
???
*Menatap kepergian Omnya dengan tatapan kosong. Bahkan walaupun hanya sebentar, Om tidak mau melihat keadaan adikku, mulai sekarang aku berjanji tidak akan pernah menangis lagi, akan aku hadapi sebanyak apapun rasa sakit Om dan Tante berikan..*kedua tangannya mengepal.
???
???
*Mengelus tangan kecilnya, ia lalu merebahkan tubuhnya di kursi yang terletak di depan ruang ICU. Melihat ke arah pintu dengan harapan adiknya akan keluar dari pintu itu dengan ceria.
Suster jaga sedari tadi memperhatikan apa yang terjadi, perbuatan laki-laki itu terhadap keponakannya sudah terekam didalam hpnya. Lalu ia mengambil bantal dan selimut, mendekati anak laki-laki yang baru saja terlelap. Dengan hati-hati ia meletakkan kepalanya diatas bantal dan menyelimutinya.
???
???
*Semakin terlelap dalam tidurnya. Ia pun merasakan kehangatan menyelimuti tubuhnya.
Pagi menjelang.
???
???
* Ia terbangun dan mendapati dirinya diselimuti oleh seseorang, dan di kepalanya ada sebuah bantal. Pantas saja tidurnya nyenyak sekali semalam.
???
???
*Memperhatikan sekelilingnya, tidak tampak tanda-tanda orang yang sudah memberinya bantal dan juga selimut.
???
???
*Melipat selimut dan meletakkannya di atas bantal, ia lalu bertanya pada seorang suster yang lewat dimana ia harus mengembalikan selimut dan bantal itu.
Bukannya menjawab pertanyaannya, suster itu malah menuduhnya sudah mengambil tanpa izin.
???
???
*Menatap wajah suster yang sedang berbicara kasar kepadanya sambil melihat name tag yang terletak di dada suster itu..(Suster Anabel).
Setelah selesai marah dan bicara kasar suster Anabel membawa bantal dan selimut ke sebuah ruangan.
Lalu dengan tergesa ia memanggil sekuriti untuk mengusir anak laki-laki yang masih memandanginya dari jauh, agar diusir dari rumah sakit tanpa bertanya dahulu kepada rekannya tentang siapa sebenarnya anak itu.
John
John
Hei boy, ayo kita pergi.
???
???
Kemana?
John
John
*Melihat anak itu tidak bergeming dari tempatnya, ia lalu mendatangi bagian informasi. Lalu kembali mendatanginya. Apakah keluargamu ada yang sedang dirawat disini?.
???
???
Ada. Adikku.
John
John
Siapa namanya?
???
???
Xxxxxx.
John
John
Kembali menanyakan hal ini kebagian informasi.
John
John
Sini boy. Baik-baik jaga adikmu ya, Suster Anabel memang seperti itu.
John
John
* Pergi kembali ke tempat dia biasa bertugas.
???
???
*Matanya masih mengamati sekuriti yang bernama John.
???
???
*Dengan tangan dimasukan ke kantong celananya ia berjalan pelan dan duduk di dekat orang yang sedang menunggu keluarganya.
Mungkin karena badannya yang kurus dan terkesan lusuh, tidak ada satu pun yang memperhatikannya.
???
???
*Matanya memperhatikan apa saja yang dikatakan dan dilakukan orang-orang itu, satupun tidak ada yang luput dari perhatiannya.
???
???
*Ketika ia kembali ke tempat duduknya, ia melihat sebungkus makanan beserta susu dan air minum telah tersedia di sana.
???
???
*Memakan makanan itu secara perlahan. Susu ia sisihkan untuk diminum nanti malam. Ia menunggu Bu dokter datang.
???
???
*Melihat kedatangan Bu dokter, ia berdiri dan membungkuk hormat.
Dokter Nia
Dokter Nia
Halo, bagaimana kabarmu hari ini?, sebentar ya Bu dokter periksa keadaan adikmu dulu ya.
???
???
*Menunggu di depan pintu ICU, tanpa ada keinginan untuk duduk.
Tak berapa lama Dokter Nia keluar dari ruang ICU.
Dokter Nia
Dokter Nia
Ada yang harus Bu dokter katakan kepadamu, kamu harus kuat ya mendengarnya, karena Ibu dokter percaya hanya kamu yang peduli padanya.
???
???
......
Dokter Nia
Dokter Nia
Adikmu untuk sementara ini akan mengalami kebutaan.
???
???
Aaapaa...tidak....tidak.. itu tidak mungkin...
Dokter Nia
Dokter Nia
Itu semua akibat asupan makanan yang tidak sesuai, suatu saat kamu akan mengerti, Om dan Tante kamu akan kemari. Adikmu sudah melewati masa kritisnya sebentar lagi kamu boleh bertemu dengannya.
???
???
*Hanya terdiam, otak kecilnya tidak bisa menangkap itu semua, adiknya buta dan itu semua adalah salahnya. Gara-gara ia lemah, ia tidak bisa menjaga adik satu-satunya.
Bersambung.

Episode. 3

NovelToon
Adiknya dipindahkan ke ruangan yang lebih nyaman dari ruangan yang kemarin, sekarang ruangan itu ada tempat tidur tambahan disampingnya. Ia merasa bersyukur sekali, paling tidak ia tidak harus tidur di kursi seperti hari kemarin.
Pintu kamar itu terbuka, tampaklah dua orang yang paling tidak ingin ia lihat saat ini. Om dan Tantenya.
Miranda
Miranda
Aduh ..aduh...enak sekali ya kalian tidur di tempat seperti ini, biaya ruangan seperti ini pasti mahal sekali, lihat saja ada kulkas kecil yang berisi buah-buahan dan susu. Ruangan ini juga sejuk sekali. Berapa banyak lagi uang yang harus kami keluarkan kali ini.
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Kau benar Miranda, aku akan meminta pihak rumah sakit memindahkan anak-anak yang menyusahkan ini ke ruangan kelas 3 khusus anak-anak. Kau tunggu disini Miranda, aku akan mengurus masalah ini dulu.
Miranda
Miranda
Lihatlah sekarang, adikmu ini buta, sebelum buta saja sudah merepotkan, apalagi setelah buta. Memang dasar kalian ini anak-anak yang tidak berguna.
Miranda merasa kesal semenjak suaminya bersedia mengasuh anak-anak ini, walaupun setiap bulannya mereka mendapatkan uang yang tidak sedikit tetap saja perusahaan milik kedua orang tua anak ini tidak dapat ia miliki. Yang berhak atas perusahaan itu adalah kedua anak ini. Dan sekarang perusahaan itu dikelola oleh orang kepercayaan kakak dari suaminya itu.
???
???
*Dari tadi hanya melihat Tantenya yang bicara seenak hatinya sendiri, tangannya dengan lembut mengelus tangan mungil milik adiknya.
Pintu ruangan terbuka kembali.
Miranda
Miranda
Bagaimana hasilnya?
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Anak-anak ini beruntung sekali, si buta ini tidak bisa dipindahkan dari ruangan ini, karena sudah ada yang menjamin pembayaran perawatan si buta ini.
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Pasti orang itu uangnya banyak sekali. Aku akan menyelidiki siapa dia sesungguhnya.
Miranda
Miranda
Huh, paling-paling orang kepercayaan kakak mu itu.
???
???
Om dan Tante sebaiknya pulang saja, sedari tadi perkataan Om dan Tante hanya menghina adikku saja, aku tidak mau adikku terbangun karena pembicaraan yang tidak perlu kami dengarkan.
???
???
*Plak!💢 sebuah tamparan kembali mendarat di pipinya. Tapi kali ini, ia tidak dapat merasakan sakit, walau darah menetes dari hidungnya ia hanya merasakan kebas di pipinya.
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Miranda! apa yang kau lakukan? belum selesai masalah si buta ini, kau akan membuat masalah lagi.
Miranda
Miranda
Mulutnya itu sungguh lancang. Aku tidak bisa menahan tanganku untuk tidak menamparnya.
???
???
*Perlahan mengelap darah yang mengalir di hidungnya dengan tisu yang terletak di atas laci kecil di samping tempat tidur. Tangan kecilnya gemetar. Dadanya terasa panas. Telinganya berdenging.
Miranda
Miranda
Gimana rasanya enak bukan! ingat, jangan coba-coba melawanku.
Bram Hedwig
Bram Hedwig
Sudahlah, ayo kita pulang, aku sudah mengambil uang untuk bulan ini, kita bisa bersenang-senang seperti biasanya...* menggandeng tangan Miranda keluar dari ruangan itu tanpa sepatah katapun untuk keponakannya itu yang dari tadi menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.
???
???
Adik, akhirnya kita tinggal berdua saja. Dunia kita memang tidak memerlukan orang-orang seperti mereka.
???
???
*Sambil tetap mengelus tangan adiknya ia melihat wajah kurus yang belum juga membuka matanya.
???
???
*Dadanya terasa sakit, selama setahun penderitaan demi penderitaan harus dijalani oleh dirinya dan adiknya. Kebahagiaan itu rasanya semakin sulit digapai. Tapi di saat sekarang ini ia baru menyadari bahwa dunia ini akan terasa indah bila hanya ada mereka saja.
???
???
Aku akan kuat, aku harus kuat, dengan segala cara aku akan belajar kuat, Kakak berjanji.
???
???
Kakak..*memanggil dengan suara yang begitu lemah..
???
???
Ya Dik, Kakak disini.
???
???
Kakak?, apakah sekarang mati lampu? mengapa gelap sekali, hiks..hiks..Kakak, aku takut, dimana ini Kaak, hiks ..hiks..*tangan kecil dan lemah itu gemetaran.
???
???
Hush, jangan takut, coba adik raba, adik tidur dimana hayo..*menahan tangis.
???
???
*Terdiam sejenak.
???
???
*Tangannya mengelus permukaan tempat tidur yang terasa halus dan lembut.
???
???
Iya Kak, terasa halus.
???
???
Sekarang coba Adik cium bau ruangan ini bau atau wangi?.
???
???
Wangi Kak. Adik suka, baunya seperti bau Mama dan Papa.
???
???
*Terdiam, sekuat tenaga menahan tangis yang sebentar lagi tidak akan kuat ia tahan.
???
???
Kakak, Kakak menangis? terus mengapa Adik tidak bisa melihat apa-apa?
???
???
Menangis? siapa bilang Kakak menangis, Kakak sedang menahan tawa kok, tau ga muka Adik tuh sekarang lucu sekali.
???
???
Adik mau tau mengapa Adik tidak bisa melihat apa-apa?
???
???
Iya, *tangannya saat ini sedang mengelus permukaan selimut yang terasa halus.
???
???
Mata adik dipinjam dulu sama malaikat.
???
???
Malaikat Kak? Untuk apa Kak?
???
???
Untuk menguji Kakak, apakah bisa mata Kakak ini untuk sementara bisa menggantikan mata Adik.
???
???
Adik ga tau Kak.
???
???
Udah, Adik jangan sedih ya. Mulai sekarang Kakak akan ajarkan apa saja yang ada di ruangan ini.
???
???
Kapan mata Adik dikembalikan Kak?
???
???
Nanti setelah Kakak lulus ujian yang telah diberikan oleh malaikat.
???
???
*Ia lalu mendekatkan tombol untuk memanggil suster ke tangan adiknya. Kakak ke kamar mandi dulu ya, tombol ini untuk memanggil suster.
???
???
*Didalam kamar mandi ia sudah tidak dapat lagi membendung tangisnya. Sambil terduduk ia menangis sejadi-jadinya. Malaikat hah,...sungguh cerita yang indah.
???
???
*Sambil mencuci mukanya, ia berkata pada dirinya sendiri bahwa ia akan menjadi malaikat bagi adiknya.
???
???
Kakak..
???
???
Iya Dik, ini Kakak.
???
???
Mau minum susu? disini ada kulkasnya Dik, didalamnya ada banyak buah dan juga susu. Adik mau?
???
???
Mau Kak. Hore, akhirnya kita minum susu juga ya Kak.
???
???
*Mengambil susu untuk dirinya dan juga adiknya.
???
???
Ayo minum, Kakak juga minum, nih dengarkan suara Kakak meminumnya, aaahhh ..segar, *menatap adiknya dengan sendu.
???
???
Iya Kak enak. Adik suka.
???
???
*Sejenak hatinya terasa sejuk, melihat senyum mengembang di wajah adiknya.
Terdengar suara pintu di buka.
Suster clarice
Suster clarice
Halo adik-adik, selamat siang, sekarang waktunya adik cantik makan ya, sesudah makan obatnya diminum ya. Ini Kakaknya ya, kenalkan saya suster Clarice, wah, Kakaknya ganteng, adiknya juga cantik. Gemes suster melihatnya..*mengelus pipi kedua anak itu.
Suster clarice
Suster clarice
Suster tinggal dulu, kalau ada perlu apa-apa tinggal pencet tombol itu ya.
Setelah suster Clarice pergi, seorang pegawai rumah sakit mengantarkan makanan dan baju ganti untuk anak laki-laki itu.
???
???
Apa itu Kak?
???
???
*Ia mencium bau yang sedap, bau masakan yang sudah lama ia rindukan.
???
???
Ini makanan buat Kakak, Adik mau? Bu Dokter Nia yang memberikannya untuk Kakak.
???
???
Waah, Bu dokter baik sekali ya Kak.
???
???
Iya. Ayo kita makan, Adik mau coba makanan Kakak? tapi makanan dari rumah sakit dimakan juga ya, biar cepat sembuh.
???
???
Dik, makanan dari rumah sakit ada dagingnya, nih coba cium baunya, menyendokkan sepotong daging kecil dan mendekatkan ke hidung adiknya. hmm, harum kan.
???
???
Iya Kak.. aaaa, *ia membuka mulutnya minta disuapin.
???
???
Iya, bentar ya, baca doa dulu.
???
???
*Ia mulai menyuapi adiknya. Oh ya Kakak lupa, Kakak belum buka kotak makanan Kakak, sebentar Kakak lihat dulu isinya apa, waah sama Dik, daging juga dan juga ada sayuran brokolinya.
???
???
Itu buat Kakak aja, Adik ga suka sayuran brokoli, geli lihatnya.
???
???
Adik makan masakan rumah sakit aja, enak ada sayuran buncis wortel kesukaan Adik.
???
???
Hahaha..
???
???
Hahaha..
Setelah setahun lamanya baru kali ini kakak beradik itu tertawa gembira.
Bersambung.
Mengapa dari episode awal penulis sengaja tidak memberi tahu nama kedua kakak dan adik itu. Agar para pembaca menebak sendiri siapa mereka berdua itu setelah dewasa kelak. Selamat menebak-nebak.😄

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!