Delia itu lah aku yang berprofesi sebagai guru di taman kanak-kanak di sekolah milik keluarga dan itu ku lakoni semenjak lulus dari bangku kuliah.
Aku menjalani hari-hari dengan menemani anak-anak TK belajar dan bermain semua ku lakukan dengan bahagia karena ini sudah menjadi cita-cita ku sejak dulu.
Aku amat menyukai anak kecil karena bagi ku mereka adalah orang yang paling jujur dengan kepolosan mereka yang serba ingin tahu hal baru.
Dan profesi guru ini aku lakoni sudah 3tahun semenjak ibuku menyerahkan sepenuhnya padaku,ibu lebih memilih mengurus rumah dan menemani ayah di saat lagi tugas ke luar kota.
Dan seperti hari ini ibu akan menemani ayah untuk berangkat ke luar kota untuk bertemu clien di perusahaan nya dan sudah di pastikan aku akan ke kesepian karena di rumah hanya ada mbok Sum yang menemani.
"Ibu sama ayah mau kemana udah siap-siap sama koper gede gitu...?" Tanyaku setelah keluar dari kamar
"Iya ibu lupa kasih tau kalo ibu bakal temenin ayah tugas lagi ke luar kota" Jawab ibu
"Emang mau berapa hari,kenapa bawa koper sampe 2 gitu...?" Tanyaku sambil duduk di sofa yang kosong
"Ayah kamu tugas nya cuma 3hari sih,tapi ya sekalian aja mau liburan hehehe..." Jawab ibu sambil mesem-mesem
"Inget umur dong Bu, udah tua jangan aneh-aneh aku gak mau punya adek lagi." Omelku sambil memanyunkan bibir
"Gpp nambah satu lagi hehe,,,lagian anak-anak ibu pada sibuk semua tapi gak ada yang mikir buat cari pasangan." Omel ibu tapi dengan tertawa
"Apa hubungan nya sih anak sibuk sama nambah anak lagi." Kataku sambil mengangkat alis
"Lagian kamu sama Abang pada sibuk kerja rumah kan sepi,kalian juga udah pada gede gak ada yang mau temenin pergi-pergi." Jawab ibu
"Itu cuma alesan ibu aja,lagian kenapa gak suruh Abang tuh buruan nikah jangan cuma PHP anak orang aja." Jawabku jengah jika ibu sudah membahas soal pasangan
"Biarin aja Abang mu gitu nanti biar dia kena karma nya nanti, Lagian ibu juga sebel sama dia suka banget PHP anak orang...adek nya kan jadi gak laku-laku." Omel ibu sambil menyindir ku
"Lah kenapa jadi aku lagi yang kena sih, udah lah males bahas ini Mulu ujung nya selalu aku yang salah..ayah mana sih buk gak keliatan katanya mau berangkat." Tanyaku mengalihkan pembicaraan
"Kebiasaan kamu mah, ayah lagi di belakang itu ngeliatin perliharaan nya takut kenapa-kenapa kalo di tinggal lama." Jawab ibu sambil ngomel
"Ohh...emang mau berangkat jam berapa Bu ini udah siang juga." Tanyaku
"Nanti sore di Anter sama supir, kamu selama ibu sama ayah gak ada jangan telat makan ya jaga kesehatan kalo mau kemana-mana kabarin Abang ngerti." Kata ibu mengeluarkan petuah nya
"Iya ibu aku bukan anak kecil kali di ingetin trus, ya udah aku sekalian pamit ya mau keluar nanti kabarin aja kalo mau berangkat aku gak ikutan nganter." Jawabku sambil berdiri dan mencium ibuku
"Kebiasaan kalo di ingetin jawab Mulu, Tuh mulut minta di sambelin ha." Teriak ini dari dalam rumah
Sedangkan aku hanya tertawa cekikikan mendengar teriakkan ibu,
Setelah itu aku segera ke garasi mengendarai mobil untuk bertemu dengan sahabat ku di cafe tempat biasa kami berkumpul.
🍁🍁🍁
Sesampai nya di parkiran cafe aku melihat dari luar semua sahabat ku sudah berkumpul di sana,
Karena tidak ingin membuat mereka menunggu lama akhirnya aku memutuskan untuk segara masuk ke dalam.
"Hai semua, sorry gue telat di jalan macet banget." Kataku sambil duduk di bangku yang kosong
"Gpp kali kita juga belum lama sampe disini." Jawab Reyna
"Eh iya kamu mau minum apa Delia biar aku pesankan...?" Tanya Reyhan sambil melihatku
"Samaain aja sama kamu Rey, aku kan gak pemilih." Jawabku
"Ohh iya lia kamu masih jadi guru di TK keluargamu itu...?" Tanya Reyna
"Iya dong mau kerja dimana lagi emang, Toh aku seneng sama anak kecil mereka pada lucu-lucu dan polos." Jawabku dan sesaat aku tersenyum membayangkan wajah² anak didikku
"Kamu gak berpikir lia buat cari pasangan, Masak sampe sekarang masih sendiri aja. kaya kita nih pada pasangan semua." Sindir Oliv sambil bersandar di bahu Aldo
"Belum kepikiran toh hidup itu jangan kolot ini kan udah jaman modern umur juga masih muda gak perlu buru-buru nikah."
"Lagian jangan bahas ini bisa gak, Aku disini itu cuma mau havefun sama kalian bukan ribut." Ucapku dengan tegas
"Kamu mah di nasehatin juga malah ngeyel nanti jadi perawan tua loh." Jawab Reyna seolah menakutiku
"Heh kalian kira aku bakal kepengaruh apa sama omongan kalian...?" Tanyaku dengan smrikku
"Gak akan yang ada aku jengah lama-lama di tanya Masalah ini terus...niatku kesini mau refreshing sama kalian bukan debat." Ucapku jengah sebelum salah satu mereka menjawab
"Yaelah kalian ini tiap ketemu berantem aja, Kamu juga yank biarin aja kali Delia masih jomblo toh mungkin belum ketemu jodohnya." Kata Reyhan menengahi pertengkaran kami
"Bener itu yang di bilang Reyhan udah pada gede masih aja suka banget berdebat. Nanti giliran gak ketemu pada sibuk mau ketemu." Jawab Aldo
"Hee...kalian para cowok diem." Jawab Reyna dan Oliv serentak
"Udah lah intinya stop bahas soal jodoh aku udah gede udah tau mana yang terbaik, bukan anak kecil lagi yang harus di momong terus."
"Kalian juga tau kan kenapa aku sampai sekarang gak mau cari pasangan, Jadi please jangan di bahas lagi." Ujarku dengan suara yang melemah
"Jujur aja gue kecewa sama Lo Lia dia buat apa Lo harapin lagi, Bisa jadi disana dia udah Bahagia." Ucap Oliv sedikit membentak
"Jangan bodoh Lia hidup itu terus kedepan bukan menunggu hal yang gak pasti. Itu cuma buang waktu, " Jelas Reyna sambil menatap sedih Delia
"Udah lah jangan di bahas dulu kita kesini buat ngumpul kan. Jarang-jarang bisa kumpul kita udah punya kesibukan semua, " Sela Reyhan mengalihkan perdebatan mereka yang tak akan selesai jika membahas orang tersebut.
Dan setelah perdebatan panjang itu Delia dan para sahabatnya menghabiskan waktu bersama walau pun pada dasarnya Delia lebih menjadi obat nyamuk di antara mereka yang lagi di mabuk asmara ini.
Tapi di sini lah Delia merasa bahagia karena mereka ada bukan hanya di saat aku bahagia saja, Tapi di kala susah dan duka pun mereka selalu ada untuk ku menjadi keluarga ke dua.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah menghabiskan waktu bersama tak terasa sudah mulai sore Delia pun pamit untuk pulang lebih dulu karena sebentar lagi bang Satria pasti sudah pulang dari kantor nya.
"Semuanya gue pulang duluan ya udah sore bentar lagi bang satria pulang soalnya di rumah gak ada orang." Kataku sambil berdiri dari duduk dan berpelukan dengan mereka
"Padahal belum juga lama ketemu, Kamu udah mau pulang aja Lia." Tanya Oliv
"Bahaya nanti si buaya ngamuk kalo aku belum pulang hehe. Di rumah kan gak ada orang ibu sama ayah lagi berangkat ke luar kota." Jawabku sambil cengengesan
"Bang satria udah besar kali Lia gak perlu di awasin juga." Kata Aldo
"Bukan masalah itu dia mau minta temenin aku kondangan di nikahan temennya nanti malem." Jawabku
"Lah pacarnya mana emang, bukannya perasaan kemaren ada gandengan ya dia...?" Tanya Aldo
"Kalian kayak gak tau bang satria aja wkwk, Dia playboy gitu mana ada yang di seriusin sama dia makanya ibu suka ngomel gak jelas." Jawabku
"Abangnya playboy adeknya sok Soleha wkwkwk. " Kata Oliv menertawakanku
"Ishh kamu ya Liv suka banget ngejek aku." Jawabku sambil mencubit lengannya
"Woy sakit kali Lia nyubit gak kira-kira kamu." Kata Oliv sambil mengelus lengannya
"Udahlah aku mau pulang Beneran gak akan selesai debat sama kalian." Kataku lagi
"Ya udah kamu hati-hati ya Lia di jalan kalo udah sampe kabarin aja." Jawab Reyhan mewakili semua
"Iya tenang aja kalo gitu aku duluan ya..." Jawabku
Setelah itu aku keluar dari cafe menuju parkiran untuk pulang ke rumah.
Dan baru di pertengahan jalan handphone ku berbunyi dan ada pesan masuk dari bang Satria yang menanyakan keberadaanku.
Karena masih di jalan aku hanya melihat pesan tanpa membalas dan bergegas segera pulang kerumah supaya si buaya jadi-jadian itu gak akan ngomel-ngomel gak jelas nantinya.
🍁🍁🍁
Sepanjang perjalanan pulang ke rumah aku menyempatkan mampir ke salah satu pom bensin untuk mengisi bahan bakar.
Setelah sampai di rumah aku segera keluar dari mobil dan memberikan kunci nya pada satpam di rumah agar di masukan dalam garasi.
Bertepatan pada saat aku membuka pintu rumah aku di kagetkan dengan penampakan yang membuat jantungan.
"astaga Abang apa-apaan sih berdiri di depan pintu bikin kaget aja." Kataku sambil mengelus dada akibat rasa terkejut yang di sebabkan olehnya
"gak usah lebay kamu Abang bukan hantu." Jawabnya sambil bersedekap tangan di dada sambil menyentil keningku
"wajar aja kalo kayak hantu, buat apa coba berdiri depan pintu kalo tadi aku langsung pingsan gimana...?" Jawabku sewot sambil masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa ruang keluarga mengelus kening yang di sentil tadi
"heh...kamu itu bukan emak-emak atau nenek-nenek yang bisa pingsan gitu aja. Jangan mendramatisir keadaan udah kaya ibu aja suka drama." Kata Abang sambil menyentil keningku untuk kedua kalinya sambil mendudukkan diri
"aduh Abang sakitttt...yang tadi aja belum ilang sakitnya ini di tambahin lagi kepala aku ini di fitrahin kenapa asal nyetil." Omelku sambil melotot dan mencebik kan bibir ke arahnya yang di balas kekehan
"ishh budeg kuping Abang, Kamu kebiasaan jerit-jerit kayak lagi di hutan aja abisnya Abang gemes sama kamu." Katanya sambil mencubit kedua pipiku memainkan nya seperti squishy
"abang lepas gak aku teriak nih biar tetangga pada rame." Sambil berusaha melepaskan tangan nya dari pipiku yang sudah terasa nyeri
"oke Abang lepasin,,,maaf lagian gemes liat pipi kamu hehehe." Jawabnya sambil cengengesan dan mengelus kedua pipi ku sambil menciuminya
"Abang nanti malem jadi minta temenin aku pergi nikahan temen Abang...?" Sambil bersandar di dada yang empuk memperhatikan acara di layar televisi
"jadi dong abang kan gak ada pasangan, Jadi sama kamu aja... oh ya ibu sama ayah udah berangkat dek.? " Tanya Abang setelah memperhatikan keadaan rumah yang sepi
"bukannya Abang udah balik kok gak tau." Kataku mengangkat alis memandangnya
"abang juga baru sampe sebenernya makanya pas denger suara mobil kamu langsung berdiri tadi." Jawabnya sambil mengelus rambutku yang mana membuat mata kian ingin memejam
"owhhh gitu kirain abang udah di kabarin sama ibuk." Jawabku mataku kian terpejam karena usapan lembut olehnya
"iya mungkin ibu lupa, Sayang kamu kayak nya ngantuk banget dek capek ya emang tadi kemana." Dengan terus membelai kepalaku
"cuma ngumpul sama yang lain bang di cafe tadi, Tapi Reyna sama Oliv bikin aku badmood hampir aja." Gumamku dengan suara lirih
"Emang mereka ngapain kamu Hem ?" Sambil sesekali mencubit pipiku
"Mereka maksa Lia buat cari pasangan. Kan kalian semua tau aku gak bisa tapi masih di paksa," Omelku dengan mata terpejam
"Mereka gak salah yang ada kamu yang di butakan cinta." Sambil menyentil keningku
"Aww abang orang udah merem di bikin melek lagi. " Teriak Delia dengan mata yang kembali segar
"Abisnya abang gemes kamu ini bodoh apa kelewatan pinter Hem. Yang kamu tunggu itu wujudnya aja gak ada orangnya dimana juga kamu gak tau."
"Udahlah bang jangan bikin aku emosi atau pergi aja nanti sendiri kondanganya." Gertakku dengan mata yang sedikit sayu karena menahan kantuk
"Kebiasaan nagmcem aja. Yaudah kalo ngantuk tidur gih sana nanti Abang bangunin kamu kalo kita mau berangkat." setelah memberikan ciuman di pipiku
"ya udah aku ke kamar ya bang." Sambil mencium pipinya
Setelah pamit untuk istirahat sebentar aku pun menaiki tangga menuju kamar, sesampainya di kamar aku langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri supaya nanti tinggal berganti pakaian saat Abang memanggilku.
Selesai dengan ritual mandi aku pun meng istirahat kan tubuh lebih dulu sebentar agar nanti malam bisa menemani Abang ke acara nya dan bersiap bertemu para gadis yang sudah pernah di buat nya patah hati.
🍁🍁🍁
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!