Three Realms, itu merupakan sebutan untuk tiga alam yang berada di dunia atas sekaligus penguasa semesta.
Jutaan abad yang lalu dimana era sebelum dimulainya pembantaian oleh Shura. Seorang pemuda yang merupakan bagian dari salah ras terkuat di seluruh semesta, ras Ancient God lahir.
Ancient God, itu adalah ras yang terlahir dengan Godhood, Fisik, dan Bloodline yang sangat kuat, tidak ada satupun ras yang berani memprovokasi mereka selain enam ras kuno lain yang memiliki kekuatan yang sama.
Di halaman rumah besar yang terletak di sebuah padang rumput yang luas, itu berada tak terlalu jauh dari pegunungan besar yang terkenal sebagai tempat tinggal ras Ancient God.
Seorang lelaki kecil duduk di atas rerumputan, rasa gatal dari rumput yang menusuk tubuh lelaki itu ketika dia duduk sambil melihat langit yang kebiruan.
Fitur wajahnya cukup lucu dengan tatapan tajam di wajahnya. Terlihat banyak goresan di kedua tangan mungilnya dan juga bekas perban di kedua kaki anak kecil itu.
"Zhu Ken, apa yang kau lakukan di sana. Cepat kembali dan teruskan latihan mu."
Suara seorang wanita yang terdengar marah memanggil pria kecil yang sedang duduk memandang langit.
Saat lelaki kecil itu mendengar suara marah dari wanita yang tak lain adalah ibunya, dia segera berdiri dan berbalik menatap wanita itu dengan tatapan kosong.
Detik berikutnya, dia menjawab. "Ya..."
Dengan jawaban lelaki kecil itu, dia kembali berjalan kembali ke pegunungan besar dengan puncak terpendek hampir sepuluh km.
Hari demi hari berlalu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, ... Tak terasa, sudah 17 tahun berlalu sejak terakhir kali lelaki kecil itu turun dari gunung.
Saat ini di halaman luas milik ras Ancient God, seorang pemuda tampan dengan ekspresi dingin memegang sebuah pedang hitam dan terus mengayunkan pedang itu secara vertikal.
Ia lupa sudah berapa banyak ia mengayunkan pedang di tangannya, bahkan jika kedua tangan pemuda itu mati rasa, ia masih tetap mengayunkan pedang hitam di tangannya tanpa henti.
Karena jika tidak, pemuda itu akan mendapatkan hukuman dari keluarganya.
Tidak seperti para pemuda lain ras Ancient God, hanya pemuda itu ... Zhu Ken yang mendapat perlakuan tidak adil dari keluarganya.
Karena ayahnya adalah seorang pemimpin dari ras Ancient God, dia menuntut Zhu Ken untuk terus berlatih dan menjadi seorang penguasa berikutnya atau bahkan menjadi penguasa yang tidak pernah diraih oleh dirinya, ayahnya, atau bahkan leluhurnya sendiri.
Karena sejak lahir, Zhu Ken memiliki bakat yang menentang langit. Jika dia terus berlatih seperti itu selama ribuan atau bahkan ratusan ribu tahun, dia yakin putranya akan menjadi penguasa sejati semesta.
Sejak Zhu Ken masih kecil, dia belum pernah sekalipun merasakan apa itu kasih sayang keluarganya. Bahkan ayah dan ibunya bersikap acuh terhadap nya, selama Zhu Ken bisa membuat ras Ancient God terus menjadi penguasa semesta, dia tidak terlalu peduli apa yang terjadi dengan putranya.
"Hei kakak, kenapa orang itu tidak berhenti mengayun. Bukankah dia telah mengayun pedang itu selama lebih dari lima belas hari?" Seorang perempuan kecil bertanya pada kakaknya sambil menunjuk sosok pemuda di halaman latihan.
Tepat setelah adik perempuannya menyelesaikan perkataannya, pria itu segera ketakutan dan segera membawa adik perempuannya pergi tanpa menjawab pertanyaannya tadi.
Apakah Zhu Ken tidak mendengar setiap perkataan orang-orang terhadapnya? Tentu saja dia mendengar semua itu.
Tapi apa yang bisa ia lakukan? Jika Zhu Ken berhenti saat ini, dia akan menerima hukuman yang lebih buruk dari keluarganya.
Dengan begitu, siksaan itu terus berlanjut hingga Zhu Ken menyentuh umur ke seratus tahun.
Saat Zhu Ken menyentuh umur seratus tahun, dia menerima perintah dari ayahnya untuk pergi meninggalkan ras Ancient God untuk mendapatkan pengalaman bertempur.
"Hmm, berapa umurmu saat ini." Tanya seorang pria paruh baya dengan acuh pada pria muda di depannya.
"135 tahun." jawab pemuda itu singkat.
"Oh, aku tidak menduga kau akan berusia 135 tahun secepat ini. Mungkin ini waktu yang tepat untukmu pergi meninggalkan tempat ini dan mendapatkan pengalaman bertempur di luar sana."
Saat Zhu Ken mendengar perkataan ayahnya, dia hanya terlihat begitu acuh. Dia segera berbalik tanpa memberikan jawaban untuk ayahnya.
Esok harinya, Zhu Ken yang telah menyiapkan barang-barangnya mulai pergi meninggalkan wilayah ras Ancient God.
Awalnya Zhu Ken sama sekali tidak terlalu peduli dengan hal itu dan berniat menyelesaikan perintah ayahnya dalam waktu satu tahun.
Tapi siapa yang menyangka dalam perjalanan, dia bertemu dengan seseorang yang tidak ia duga akan mengubah seluruh hidupnya.
Dia merupakan seorang wanita cantik yang Zhu Ken selamatkan dari kejaran salah satu sekte di Celestial Realm.
Wanita itu bernama ... Xiao Lin'er.
"Namaku Xiao Lin'er, kamu bisa memanggilku Lin'er. Jadi, bisakah aku mengetahui namamu?" Xiao Lin'er bertanya pada Zhu Ken sambil tersenyum manis.
Melihat sekilas senyum wanita itu, Zhu Ken menjawab dengan nada dingin. "Zhu Ken."
"Wah, itu nama yang sangat keren. Apakah kamu mau berteman denganku?" Bahkan setelah melihat sikap dingin yang Zhu Ken tunjukkan padanya, Xiao Lin'er sama sekali tidak merasa kesal ataupun marah.
Dia sangat berterima kasih karena Zhu Ken telah menolongnya dari kejaran sekte jahat.
"Teman? Apa itu?"
Karena Zhu Ken menghabiskan seluruh waktunya hanya untuk berlatih, dia tidak memiliki seorangpun teman. Ia bahkan belum pernah mendengar kata teman dalam benaknya.
"Apa!?? .... Sungguh kamu tidak tahu itu?"
"Hmm, baiklah ... Kalau begitu aku akan menjadi teman pertama mu. Tolong perlakuan aku lebih baik untuk kedepannya." Xiao Lin'er tersenyum manis.
Senyuman Itulah, yang membuat Zhu Ken untuk pertama kalinya merasakan kehangatan mengalir di sekujur tubuhnya. Itu begitu hangat dan sangat nyaman.
Waktu terus berlalu semenjak Zhu Ken mendapatkan teman pertamanya.
Hubungannya dengan Xiao Lin'er juga semakin dekat hingga dengan sikap tulus dari Xiao Lin'er, itu membuat emosi Zhu Ken yang selama ini terpendam perlahan muncul.
Dengan begitu, setelah menghabiskan hampir lima tahun bersama dengan Xiao Lin'er. Zhu Ken akhirnya mulai merasakan perasaan aneh terhadap wanita itu.
Begitu juga dengan Xiao Lin'er, dia sudah memiliki perasaan itu sejak empat tahun yang lalu.
Tapi karena sikap Zhu Ken yang terlalu dingin, Xiao Lin'er tidak ingin terlalu memaksakan perasaannya.
Tapi siapa yang menduga lima tahun setelah itu, Zhu Ken sendiri mengungkapkan perasaannya untuknya.
"Lin'er, apakah kamu ingin menjadi i–istriku?"
Pertanyaan tiba-tiba dari Zhu Ken segera membuat Xiao Lin'er tercengang. Tubuhnya membeku dengan kebahagiaan memenuhi hatinya.
Xiao Lin'er hanyalah seorang wanita ras manusia yang berasal dari keluarga yang biasa. Setelah kedua orang tuanya meninggal, dia mulai memasuki sebuah sekte seperti yang ayahnya katakan sebelum meninggal.
Tapi dalam perjalanan menyelesaikan misi dari sekte itu, rekan lelakinya yang memiliki rasa suka terhadapnya memberinya racun pelumpuh dan berniat memperkosa Xiao Lin'er saat itu.
Setelah mencoba lari dari kejaran rekan satu sektenya, racun di tubuh Xiao Lin'er secara perlahan mulai aktif.
Saat Xiao Lin'er berada pada keputusasaannya, itulah saat dimana Zhu Ken menolongnya.
Saat ini, melihat Zhu Ken yang menyatakan lamarannya, Xiao Lin'er benar-benar sangat senang.
Dengan wajahnya yang penuh dengan air mata, Xiao Lin'er menjawab. "Tentu saja..."
***
Bersambung
Setelah mendapatkan jawaban dari Xiao Lin'er, Zhu Ken benar-benar sangat bahagia.
Tanpa ia sadari, tubuhnya bergerak sendiri untuk memeluk Xiao Lin'er dengan erat.
"Terimakasih Lin'er, a–aku sangat bahagia saat ini.."
Zhu Ken memeluk tubuh ramping Xiao Lin'er dengan erat sambil terus berputar di tempatnya.
"Aaa... Baik-baik, tapi tolong berhenti Ken Gege kepalaku menjadi pusing."
Dengan senyuman lebar di wajahnya, Zhu Ken berhenti berputar dan mendekatkan wajahnya ke wajah Xiao Lin'er.
Melihat kepala Zhu Ken semakin mendekat, wajah Xiao Lin'er benar-benar memerah bagaikan apel yang telah matang.
Tepat setelah itu, Zhu Ken mulai mencium bibir merah Xiao Lin'er dengan lembut.
"Kya~..."
Xiao Lin'er jelas terkejut melihat Zhu Ken menciumnya secara tiba-tiba. Tetapi jauh dalam hatinya, dia merasa sangat bahagia.
Xiao Lin'er kemudian memejamkan kedua matanya dan menikmati bagaiman Zhu Ken menciumnya dengan lembut.
Saat malam hari tiba, Zhu Ken yang kembali setelah berburu meletakkan hewan hasil buruannya dan memeluk Xiao Lin'er dari belakang.
"Aku kembali Lin'er."
"Ah, kamu mengejutkanku Ken Gege. Cepat cuci tanganmu, aku akan mulai memasak ayam ini."
Zhu Ken mengangguk kemudian berjalan kearah sungai untuk membasuh kedua tangannya yang dipenuhi dengan darah.
Setelah dia kembali, dia melihat Xiao Lin'er sedang membersihkan tubuh ayam hutan itu.
Sambil menatap wajah Xiao Lin'er dari kejauhan, Zhu Ken tiba-tiba teringat dengan misi yang ayahnya berikan.
"Lin'er sayang, besok pagi aku akan membawamu menemui kedua orang tuaku. Setelah itu, ayo kita menikah secara resmi oke." ucap Zhu Ken sambil tersenyum tulus menatap wajah Xiao Lin'er.
"Apa!? T–Tapi bukankah ini terlalu tiba-tiba?" mendengar Zhu Ken akan membawanya menemui kedua orang tuanya besok pagi, Xiao Lin'er menjadi tersipu sekaligus gugup.
"Jangan gugup seperti itu Lin'er, kita hanya akan bertemu dengan mereka berdua untuk meminta persetujuan. Jika mereka berani melukaimu, maka aku sendiri yang membalas mereka."
Setelah mendengar itu, Xiao Lin'er sedikit tenang sambil berkata. "Terimakasih Ken Gege, aku menjadi lebih tenang sekarang."
Setelah menghabiskan makan malam mereka, Zhu Ken segera mengambil selimut dari cincin ruang kemudian menggenggam lengan Xiao Lin'er dan menariknya kedalam pelukannya.
"Itu tadi sangat enak Lin'er, terimakasih untuk makannya." Zhu Ken mencium kepala Xiao Lin'er sambil memeluknya erat.
"Hihi, Lin'er sangat senang mendengar itu Ken Gege, selamat malam.."
Selesai dengan ucapannya, Xiao Lin'er mulai memejamkan kedua matanya dan mencobanya tidur.
Ia berharap segera tidur dan ketika pagi hari tiba, dia bisa bertemu dengan kedua orang tua Zhu Ken dan meminta persetujuan mereka berdua.
Cahaya bulan perak perlahan menghilang digantikan dengan sinar fajar yang mulai terbit dari arah timur.
Zhu Ken dan Xiao Lin'er terbangun setelah merasakan sinar hangat dari matahari mengenai kulit mereka berdua.
"Selamat pagi Lin'er..."
Kai mencium kepalanya Xiao Lin'er sambil mencoba berdiri.
"Selamat pagi Ken Gege..."
Setelah dua pasangan itu selesai dengan ucapan selamat pagi, mereka berdua berjalan kearah danau untuk membersihkan diri mereka sebelum kembali ke pegunungan ras Ancient God.
Hutan tempat Zhu Ken dan Xiao Lin'er beristirahat saat ini berada sangat jauh dari pegunungan ras Ancient God.
Jika mereka kembali sekarang akan butuh waktu sekitar satu minggu dari sekarang.
Zhu Ken dan Xiao Lin'er menikmati perjalanan mereka ke pengunungan ras Ancient God dengan kecepatan normal.
Setelah menghabiskan perjalanan melesat gunung, kota, kekaisaran, dan juga beberapa tempat berbahaya. Mereka berdua akhirnya sampai di pegunungan Ancient God satu minggu setelah itu.
"Disana Lin'er, itu adalah tempat tinggalku dulu." Zhu Ken menunjukkan pegunungan dengan banyak gunung tak jauh dari tempatnya dan Xiao Lin'er berdiri.
"Waahhh, aku bahkan tidak tahu ada gunung setinggi ini di benua Ancient." Xiao Lin'er menutup mulutnya yang terbuka.
Jelas ia terkejut melihat pegunungan besar jauh di depannya. Sebelum Xiao Lin'er kembali ke akal sehatnya, Zhu Ken sudah menarik lengannya terlebih dulu dan mulai menggendongnya terbang.
Tak lama berlalu setelah itu, mereka berdua sampai di pintu gerbang tempat tinggal ras Ancient God.
"Eh, bukankah itu tuan muda? Lalu siapa wanita yang ada di pelukannya itu?" seorang pria yang menjaga di pintu gerbang berkata dengan wajah terkejut.
Reaksi teman di sampingnya juga sama, "Kau cepat beritahu ini pada tuan Zhu Chen, tuan muda telah kembali dengan kekasihnya."
Setelah kembali ke akal sehatnya, pria itu buru-buru mengangguk kemudian berlari masuk kedalam desa untuk memberitahu Zhu Chen tentang kembalinya putranya.
Sementara itu, Zhu Ken tidak repot-repot turun untuk memberitahu kabar kedatangannya. Karena dia memiliki kenangan buruk tentang desa itu, Zhu Ken kembali ke desa hanya untuk meminta persetujuan kedua orang tuanya tentang pernikahan nya dengan Xiao Lin'er.
Bahkan jika kemungkinan kedua orang tuanya menolak, Zhu Ken tidak repot-repot berdebat dengan mereka dan memutuskan hubungannya dengan ras Ancient God.
Setelah tak lama Zhu Ken dan Xiao Lin'er masuk kedalam desa tempat tinggal ras Ancient God, seorang pria paruh baya bersama dengan dua sosok wanita yang cukup cantik datang menyambut kedatangannya.
Mereka bertiga tidak lain adalah Ayah, ibu, dan adik perempuannya.
"Selamat datang kembali putraku." Zhu Chen tersenyum lebar saat melihat bahwa kekuatan Zhu Ken telah meningkat pesat setelah meninggalkan desa enam tahun lalu.
Zhu Ken hanya melirik ayahnya sekilas kemudian berganti melirik ibu dan adiknya.
"Ayah, sebenarnya kedatangan ku kbali ke desa ini hanya untuk meminta persetujuan mu tentang pernikahan kami."
Mendengar perkataan putranya, Zhu Chen segera melirik sosok wanita cantik yang berada di pelukan putranya itu.
"Oh, wanita ini sangat cantik ... Apakah dia berasal dari ras Divine Spirit atau Demon Spirit ataukah Chaos Immortal?" tanya Zhu Chen dengan raut wajah penuh semangat.
"Tidak, dia buian berasal dari ketiga ras itu. Lin'er ... dia berasal dari ras manusia."
Tepat setelah ucapannya berakhir, wajah Zhu Chen seketika berubah. Dia menatap marah pada putranya sambil berteriak keras.
"Apa!!... Beraninya kau membawa ras menjijikkan sepertinya ke sini, cepat putuskan hubunganmu dengannya atau aku sendiri yang akan membunuh wanita ini."
Teriakan dari Zhu Chen membuat Xiao Lin'er ketakutan, dia menggenggam erat tubuh Zhu Ken dengan tubuhnya yang bergetar hebat.
Sementara itu, wajah Zhu Ken menjadi gelap setelah mendengar perkataan kasar dari ayahnya.
"Apa maksudmu!? Jika kau berani menyentuh sehelai rambut istriku, aku tidak akan ragu memotong kedua lenganmu."
***
Bersambung...
Melihat niat membunuh yang begitu pekat di mata ayahnya, Zhu Ken dengan sigap menarik pedangnya sambil memeluk istrinya dengan erat.
Dia mengalirkan Qi miliknya untuk memenangkan ketakutan istrinya sekaligus memberi Zhu Chen tekanan dari pedangnya.
"Kurang ajar! beraninya kau menghunuskan pedangmu pada ayahmu sendiri." melihat tindakan putranya, Zhu Chen sangat terkejut sekaligus marah.
Bahkan ras Ancient God yang lain sangat marah melihat tindakan Zhu Ken yang melindungi seorang manusia di pelukannya.
Karena kebanggaan mereka sebagai salah satu ras terkuat di semesta, mereka semua memandang rendah ras-ras lainnya.
Apalagi ras manusia yang merupakan ras paling lemah di antara ras lainnya. Selain memiliki fisik di bawah rata-rata, tidak ada satupun kelebihan yang dimiliki oleh ras manusia.
Itulah yang membuat marah Zhu Chen setelah mendengar bahwa wanita yang di bawa oleh putranya berasal dari ras manusia.
"Cepat turunkan pedangmu, ini adalah peringatan dari ayahmu." Zhu Chen dengan wajah penuh kemarahan menatap tajam pada putranya.
Jika memang akan terjadi pertarungan, Zhu Chen memilih untuk tidak bertarung. Dia tidak bisa begitu saja melukai putranya yang memiliki takdir menjadi penguasa.
Sementara itu, Xiao Lin'er yang perlahan mulai tenang mendongak untuk menatap kekasihnya.
Ia sangat terkejut saat melihat tatapan penuh amarah di wajah Zhu Ken, ini adalah pertama kalinya dia melihat Zhu Ken seperti itu.
Merasa bahwa itu semua terjadi karenanya, Xiao Lin'er merasa sangat bersalah.
"K–Ken Gege, maaf karena aku, ini semua terjadi..."
Sebelum Xiao Lin'er bisa menyelesaikan ucapannya, seroang pemuda dari ras Ancient God melesat maju untuk menyerang mereka berdua.
Swosshh!!..
Gerakan pria itu sangat cepat, mungkin di antara banyak pemuda seusianya, dia memiliki kecepatan yang paling cepat.
Tapi di depan Zhu Ken, kecepatan itu sangatlah lambat layaknya siput bergerak.
Dentang!!
Zhu Ken menangkis serangan pemuda itu dengan ayunan pedangnya. Karena perbedaan Kultivasi yang begitu besar, pemuda itu terhempas jauh setelah menerima serangan dari Zhu Ken.
Boommm!!
Tubuh pemuda itu menghantam sebuah pohon besar dan ia menyemburkan seteguk darah segar dari mulutnya.
Detik berikutnya, pemuda itu kehilangan kesadaran diri karena luka yang ia dapatkan dari Zhu Ken.
Tatapan semua orang segera tertuju pada Zhu Ken setelah melihat seberapa kuat serangannya.
"Sial, sejak kapan dia sudah sekuat itu!!?"
Enam tahun lalu dimana Zhu Ken meninggalkan wilayah ras Ancient God, kekuatannya setidaknya ratusan kali lebih lemah dibandingkan sekarang.
Tapi bagaimanapun bisa dia berkembang dengan sangat cepat seperti itu?
Hanya ada satu alasan yang masuk akal, yaitu ... Bakat seorang penguasa.
Melihat ini, wajah Zhu Chen perlahan membaik. Dia tertawa dengan keras sambil berjalan mendekati putranya.
"Hahaha, seperti yang di harapkan dari putraku. Ayah minta maaf atas perlakuan kasar tadi..." ucap Zhu Chen sambil mencoba sebaik mungkin untuk menenangkan amarah putranya.
Meski begitu, dia masih tidak setuju dengan pernikahan antara putranya dan juga wanita ras manusia itu.
"Berhenti!!..."
Deg–...
Tekanan kuat yang merembes keluar dari tubuh Zhu Ken mengejutkan Zhu Chen berserta ras Ancient God yang lain.
"Apa kau pikir aku tidak tahu siasat licik mu pak tua!! Camkan ini dengan baik-baik. Aku, Zhu Ken mulai saat ini memutuskan hubungan antara diriku dengan ras Ancient God."
Tepat saat Zhu Ken menyelesaikan sumpahnya, terlihat perubahan warna pada langit. Kilatan petir berwarna terus bermunculan bersamaan dengan gelombang angin besar.
Sementara itu, ekspresi Zhu Chen tiba-tiba berubah. Matanya menunjukkan niat membunuh yang begitu pekat dan ia mulai mengucapakan sebuah kalimat dengan nada dingin.
"Tch, apa kau pikir aku akan membiarkan itu ... Semuanya, bunuh wanita itu."
Atas perintah Zhu Chen, ribuan ras Ancient God akhirnya mulai bergerak untuk menyerbu Zhu Ken dari berbagai sisi.
Alasan mengapa Zhu Chen meminta bantuan ras Ancient God yang lain adalah karena ia tidak memiliki keyakinan penuh untuk mengalahkan putranya sendiri.
Di sisi lain, Zhu Ken yang tidak menduga bahwa ayahnya akan bersikap sepengecut itu menggertakkan giginya kuat-kuat.
Dia dengan gerakan cepat memutar pedangnya dan membuat sebuah aliran Qi yang menyelimuti tubuhnya dan tubuh Xiao Lin'er.
Aliran Qi itu bisa menjadi pelindung sekaligus menyerang musuh saat mencoba mendekati.
"Lin'er, dengarkan ini. Aliran Qi ini tidak akan bertahan lama. Selama aku menahan mereka semua kau cepatlah–..."
Boomm!!
Craattt!!
Ucapannya terhenti, menyaksikan tubuh Xiao Lin'er meledak tepat di depan matanya, jantung Zhu Ken terasa seperti berhenti berdetak.
Pikirannya kosong dan tubuhnya tidak berhenti mengeluarkan getaran.
"L–Lin'er ... Jawab a–aku Lin'er ... Jangan tinggalkan aku sendirian."
Tubuh Zhu Ken terjatuh, air mata mengucur deras di wajahnya hingga membuat pakaiannya basah kuyup.
Menyaksikan satu-satunya orang yang ia cintai terbunuh dengan kejam, sebuah energi aneh secara misterius terbentuk di dalam Dantian nya.
Sementara itu di luar, terlihat sesok pria berusia 30 tahun-an melayang tinggi di udara dengan tatapan ganas di wajahnya.
Dia menatap Zhu Chen dan ras Ancient God lain dengan jijik sambil berseru, "Tidak berguna!!"
Pria yang melayang itu tidak lain adalah Kakek Zhu Ken sendiri sekaligus leluhur dari ras Ancient God, Zhu Tian Gu.
Di awalnya sedang berada di puncak pagoda jiwa untuk berkultivasi. Tepat saat ia membuka mata, ia merasakan aura kebencian yang berasal dari halaman desa.
Ketika dirinya sampai di sana, Zhu Tian Gu di kejutkan oleh pertarungan antara seorang pemuda dan ribuan ras Ancient God.
Melihat bahwa pemuda itu adlah cucunya sendiri, ekspresi terjebak terlintas di wajah Zhu Tian Gu.
Tapi setelah minat seorang wanita ras manusia di pelukan cucunya, Zhu Tian Gu dengan cepat memahami situasi yang sedang terjadi.
"Tch, sampah-sampah ini!! ... Apakah mereka benar-benar berasal dari rasku sendiri."
Marah dengan hal itu, Zhu Tian Gu kemudian mengangkat satu jarinya sambil mengalirkan sedikit Qi kedalam jarinya tersebut.
Begitu sinar keperakan terlihat di ujung jari, Zhu Tian Gu, dia melepaskan serangan itu dan tepat mengenai tubuh Xiao Lin'er.
Saat melihat ayahnya sedang melayang di udara sambil menatapnya dengan tatapan jijik, Zhu Chen seketika merasakan rasa takut yang begitu besar.
Tubuhnya bergidik dengan keringat dingin di punggungnya. Dia segera membungkukkan badannya untuk menyambut kedatangan ayahnya.
"Salam ayah..."
Ras Ancient God yang lain juga segera mengikuti apa yang Zhu Chen lakukan.
"Salam leluhur."
Tepat detik berikutnya, ledakan niat pembantaian yang teramat sangat besar menciptakan sebuah ledakan besar yang menghancurkan beberapa rumah dan juga bangunan di sekitarnya.
Bahkan seorang pria yang berada di sekitarnya juga ikut hangus menjadi abu.
Zhu Chen dan Zhu Tian Gu membelalakkan mata mereka karena terkejut dengan niat penuh pembantaian itu.
"Bagaimana bisa ada seseorang yang memiliki niat pembantaian seperti ini. Bahkan aku yang telah hidup sangat lama tidak memilikinya."
Zhu Tian Gu dengan mata terbuka lebar mengambil sebilah pedang dari sarungnya.
Sementara itu di tempat Zhu Ken berada, sosok orang yang benar-benar berbeda berjalan keluar dari kegelapan.
"Bunuh! Bunuh! Bunuh!!..."
Sosok pria dengan mata merah menyala berjalan keluar dari kegelapan dengan tubuh dipenuhi dengan darah.
Pria itu tidak memiliki jejak emosi sedikitpun dan hanya mengucapakan sepatah kata!..
Bunuh!!...
Dengan begitu, setelah pertarungan yang memakan waktu berminggu-minggu lamanya, salah satu ras terkuat di Three Realms terbantai habis tanpa menyisakan seorang pun..
Dan orang yang melakukan pembantaian itu mulai dikenal oleh banyak orang dengan nama ...
Iblis Shura!!.
***
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!