NovelToon NovelToon

Menjadi Yang Ketiga

Senyuman Yang Indah

HAPPY READING😘

Hari ini Adam harus melakukan perjalanan kesebuah desa dimana saudara sepupu nya berada. Bukan untuk bertugas sebagai dokter melainkan untuk melihat Bibi nya yang sedang sakit keras.

Mobil melaju meninggalkan sebuah rumah mewah nan megah di sebuah kota besar. Adam melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang dan membelah jalanan yang sedikit macet. Karena hari mulai beranjak siang.

Adam Alfahri adalah Pria tampan nan rupawan. Dia adalah seorang dokter di sebuah rumah sakit ternama di kota jakarta. Dia menjabat sebagai direktur rumah sakit, sebab rumah sakit itu adalah milik sahabat nya.

Adam hidup sebatang kara, kedua orang tuanya sudah meninggal dari adam usia 10 tahun, karena kecelakaan pesawat saat akan melakukan perjalanan bisnis ke kota bali. Dan Adam hanya mempunyai Bibi nya yang sekarang sakit keras di kampung.

Sejak kepergian kedua orang tuanya, Adam di urus oleh Bibi nya. Almarhum Papa nya mempunyai 1 restoran mewah di kota jakarta. Dan sekarang restoran itu di kelola oleh Adam.

Tapi karena Adam menjadi dokter, restoran itu di percayakan pada sahabat nya Yusuf. Dan Adam hanya sesekali datang ke restoran dan mengecek pemasukan serta pengeluaran di restoran nya.

Adam adalah anak tunggal.

Mobil pun melaju kencang di jalan tol, Adam sudah tidak sabar untuk menengok sang Bibi yang sudah dia anggap seperti ibu nya sendiri.

Setelah menempuh perjalanan selama 5 jam, akhir nya mobil pun sampai di sebuah desa yang jauh dari kota. Tapi walaupun desa itu jauh dari kota, tetap saja sudah termasuk maju. Sebab sudah ada minimarket alfa dan indo.

Adam memarkirkan mobil nya di sebuah rumah bercat hijau. Senyum nya terlukis jelas di wajah tampan Adam.

Tok Tok Tok

'' Assalamu'alaikum.'' ucap Adam

Tak lama pintu di buka dengan salam yang di jawab.

'' Adam, Bro gw kira Lo gak jadi kesini?'' ucap sepupu Adam yang bernama Amal.

'' Masuk, masuk..'' Amal menyuruh Adam untuk masuk.

Kemudian dia melangkah menuju dapur untuk membuatkan teh hangat buat sepupu nya itu.

'' Gimana kabar mu, dan istrimu.'' tanya Amal sambil menaruh teh di hadapan Adam.

'' Alhamdulillah baik Mal, Bibi gimana?'' terlihat jelas raut khawatir di wajah tampan Adam

'' Ibu sedang istirahat Dam, kalau Lo mau jenguk nanti aja. Lagian kan Lo baru dateng pasti cape.'' ujar Amal

Adam hanya tersenyum, lalu meminum teh hangat di hadapan nya.

'' Dam, mana Syifa? Kenapa gak ikut?'' heran Amal

Terlihat Adam membuang nafas nya dengan kasar.

'' Syifa sedang dirumah orang tua nya di jogja. Aku tuh sedang pusing Mal...'' Adam ingin membagi masalah nya pada Amal.

Sebab Adam dan Amal sudah sering curhat jika sedang ada masalah. Itu kenapa mereka lengket seperti Kakak Adik.

'' Pusing kenapa? Apa Syifa masih meminta kamu buat nyari istri lagi?'' tebak Amal.

Adam mengangguk.

'' Ya sudah tinggal nyari kan? Lagian bukannya selama ini kamu tidak pernah mencintai Syifa?'' heran Amal

'' Gak semudah itu Mal, aku memang masih belum bisa mencintai Syifa! Setelah 1 tahun pernikahan, aku masih belum bisa mencintai nya?'' jelas Adam.

Adam dan Syifa menikah 1 tahun yang lalu karena perjodohan. Orang tua Syifa adalah sahabat baik orang tua Adam. Itu kenapa mereka menikah, sebab waktu Adam dan Syifa lahir, kedua orang tua mereka berikrar untuk menjodohkan mereka.

Tapi sekarang Syifa meminta Adam untuk menikah lagi, sebab Syifa sedang menderita penyakit kanker rahim stadium akhir. Itu kenapa Syifa meminta Adam untuk menikah lagi, dia gak mau jika waktu nya sudah habis nanti. Adam tidak ada yang mengurus.

Dan itu juga yang membuat Syifa tidak bisa memberikan keturunan pada Adam sampai sekarang. Tapi Adam tidak pernah mempermasalahkan hal itu.

Adam memang tidak mencintai Syifa, tapi dia selalu berlaku lembut dan romantis pada Syifa.

Adam juga heran pada hati nya! Karena sampai saat ini dia belum bisa mencintai Syifa, padahal Adam sudah membuka hati nya dan berusaha untuk mencintai Syifa. Tapi hasil nya Zonk.

'' Kenapa Syifa ngotot banget sih? Lagian kan menikah juga gak mudah, apalagi untuk menjadi istri ke dua.''

'' Sudah jangan terlalu di pikirkan! Sekarang kau mandi, dan siap-siap ikut aku ke mesjid. Kita jama'ah an disana..'' ucap Amal

Adam pun melangkah melangkah ke kamar tamu, lalu bersiap-siap untuk mandi. sebab adzan magrib sudah berkumandang.

Setelah siap Amal dan Adam pun melangkah menuju mesjid. Banyak para warga yang melaksanakan shalat magrib di masjid itu.

Shalat pun telah usai, Adam dan Amal melangkah keluar dari masjid, dan di tengah jalan dia bertemu dengan sahabat nya Umar.

'' Woy, ngelamun aja Lu! Kalau jalan jangan ngelamun nanti di gondol wewe gombel baru tahu Lu.'' ucap Amal pada sahabat karib nya itu.

'' Siapa juga yang ngalmun paijo! Eh ini siapa Mal?'' tanya Umar sambil melihat Adam di samping Amal.

'' Kenalin, dia ini Adam sepupu gw dari jakarta.'' ucap Amal

Adam mengulurkan tangan nya pada Umar dan di balas oleh Umar.

'' Adam.''

'' Umar, selamat datang ya di desa kami. Semoga kamu betah!'' ucap Umar

Mereka bertiga pun berjalan beriringan. Adam melihat desa itu yang begitu ramai, bahkan banyak anak-anak kecil akan berangkat mengaji.

'' Eh Mar, kita mau langsung apa singgah dulu?'' tanya Amal.

'' Loh emang Lu gak jagain ibuk Lu apa? Kan bi Sari lagi sakit?'' heran Umar

'' Ada uwa yang jagain, dia tadi sudah sampai rumah. Jadi kita bablas aja?'' Umar mengangguk

'' Emang mau pada kemana?'' tanya Adam

'' Ini Dam, aku sama Umar mau ke tempat pengajian. Buat ngajarin anak-anak ngaji! Lu mau ikut gak?'' Adam berpikir sejenak lalu menganggukan kepala nya.

Mereka pun melangkah, tempat pengajian yang di tempuh oleh mereka sekitar 40 menit dengan berjalan kaki. Warga disana memang masih suka berjalan kaki jika mengaji, apalagi berjalan dengan ramai, membuat cape tidak terasa bahkan seperti tidak terasa jauh.

Amal duduk di kursi yang ada di ruang tamu di ikuti oleh Adam dan Umar.

Amal memang mengajar ngaji disana, selain menimba ilmu dia juga mengajar ngaji anak-anak yang baru belajar iqro.

Tak lama geng sister datang, dan ikut bergabung. Bahkan mereka begitu terpana melihat ketampanan Adam, salah satu dari mereka bertanya pada Amal. Dan ternyata Adam adalah sepupunya.

Adam sangat risih saat 4 wanita berjilbab itu menatap kagum dirinya, dia benar-benar tak nyaman. Tapi dia juga gak mungkin pulang karena tak apal jalan pulang.

'' Mal, sepupu kamu ganteng banget!'' ucap gadis yang bernama Nia.

Geng sister itu terbentuk oleh 4 gadis, mereka bernama Eka, Nia, Linda dan Resti. Mereka menjadi rebutan para cowok di desa nya, dan itu kenapa mereka sangat genit. Mereka memang cantik.

'' Assalamua'laikum.'' ucap gadis cantik yang baru saja masuk kedalam tempat pengajian itu.

'' Wa'alaikumssalam.'' jawab semua yang ada di sofa itu serempak.

'' Dek kamu baru dateng?'' tanya Umar

Gadis itu mengangguk dengan senyum manis yang memikat siapa saja yang melihat nya.

Adam terpana dengan kecantikan dan senyuman Gadis yang berdiri tak jauh darinya, bahkan mata nya tak berkedip sama sekali.

Masyaallah cantik sekali, dan senyum nya begitu indah dan manis. Sungguh ciptaan allah yang sempur na.

'' Kak, kata Ayah pulangnya tolong beliin obat penyubur tanaman.'' ucap gadis itu lalu berlalu kedalam setelah Umar mengangguk.

'' Mal, gadis tadi siapa?'' bisik Adam

'' Oh, itu Hawa, dia Adiknya Umar.''

Oh jadi dia adiknya sahabat Amal...

Adam mengangguk paham, dia tidak bisa melupakan senyum manis di wajah cantik Gadis yang baru pertama kali di lihat nya.

Ada apa dengan aku? Kenapa aku begitu teroukau dengan senyuman gadis itu? Dan nama nya begitu indah, seindah paras nya..

Bersambung.....

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN YA BUAT OTHOR😉

Berkenalan

HAPPY READING😘

Semua anak-anak sudah kumpul di hadapan Amal dan Kakak-kakak yang lain. Mereka mengantri untuk di ajarkan ngaji. Sementara anak-anak dan dewasa yang sudah ngaji di alqur'an di ajar oleh Kiyai nya langsung.

Adam terus menerus menatap Hawa yang sedang mengajar anak-anak mengaji, Adam sangat kagum pada sosok Hawa, dia terus menatap kagum pada Hawa tanpa berkedip, sampai Amal melihat nya dan menyenggol bahu nya.

'' Heh Lu ngapain ngeliatin Hawa mulu? Naksir ya Lu?'' bisik Amal di telinga Adam

'' Gak tau Mal, aku kagum pada nya! Senyumnya benar-benar indah dan manis, sampai aku gak bosen.'' jujur Adam

'' Inget istri di rumah Dam!'' jawab Amal

Adam segera menundukan kepala nya, dia sadar jika dia sudah menikah. Jadi tidak mungkin bisa bersama Wanita itu! Adam sesekali melirik Hawa yang tampak sedang serius mengajarkan salah satu anak kecil yang kesusahan melafadzkan bahasa arab.

Geng sister melihat Adam dengan tatapan kesal, mereka dari tadi melihat Adam terus memperhatikan Hawa dengan tatapan kagum. Dan itu membuat mereka tak suka, dan semakin tak menyukai Hawa.

Mereka memang tak pernah menyukai Hawa, sebab Hawa tidak mau bergaul dengan mereka. Dan Hawa sangat kampungan dan deso. Sehingga membuat Hawa selalu di cap sebagai gadis Kuper alias kurang pergaulan.

Tapi Hawa selalu cuek, dia memang lebih suka bergaul dengan anak kecil ketimbang bergaul dengan gadis seusia nya, sebab Hawa takut jika nanti malah terjerumus ke ranah dosa.

Semua anak kecil sudah selesai mengaji, kini tinggal yang dewasa yang akan mengaji dan di ajar langsung oleh Kiyai Anwar.

Hawa maju dan mulai membuka suara nya melantunkan ayat-ayat suci alqur'an dengan indah. Suara nya selalu membuat siapa saja terhipnotis. Suara yang sangat merdu bagaikan seorang Hafidzoh al-qur'an.

Saat ini Hawa dan beberapa anak kecil sedang berjalan dan untuk pulang ke rumah. Sedangkan Amal, Umar dan Adam berjalan di belakang mereka. Umar memang sengaja berjalan di belakang Hawa untuk menjaga Adik nya atas perintah Sang Ayah.

Dan Geng sister selalu berebut untuk jalan di samping Adam. Dan itu membuat Adam risih dan tidak nyaman.

'' Ka Linda, kalau aa ganteng nya gak mau ya jangan di paksa dong? Genit banget deh!'' cetus anak umur 8 tahun yang bernama Mita.

'' Heh bocah nakal, diem aja kamu! Gak usah banyak omong, mending urusin tuh kaka geng kalian para bocah.'' sindir Nia pada Hawa

Semua tertawa mendengar ucapan Nia. Tapi tidak dengan 3 Pria di samping nya itu.

Pagi pun datang.

Hawa sedang memasak nasi di tungku untuk sarapan semua keluarga nya.

Hawa adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara. Dia mempunyai Kakak yang bernama Umar, dan Adik perempuan umur 8 tahun yang bernama Putri. Hawa adalah Anak gadis paling besar di keluarga nya, dan saat ini Hawa sudah berumur 19 tahun. Hawa selalu membantu kedua orang tuanya dalam pekerjaan rumah ataupun di ladang.

Kedua orang tua Hawa adalah seorang petani, dan Hawa setiap hari selalu membantu Ibu dan Ayah nya di ladang. Orang tua Hawa mempunyai ladang sekitar 2 hektar. Dan di tanami padi dan berbagai sayur mayur dan buah-buahan. Ayah Hawa pula selain petani tapi juga penjual arang, bisa di bilang Bos arang.

Karena di kampung Hawa hanya Ayah nya yang menjadi Bos arang. Ayah Hawa yang bernama Pak Ali selalu mengirim 1 truk arang pada pelanggan nya di kota. Dan ibu Hawa bernama Rumanah, yang biasa di sebut Ibu Rum, selalu membantu suaminya di ladang.

Kadang Hawa dan Umar sering membantu Ayah nya untuk memasukan arang ke karaung-karung yang akan di kirim ke kota.

Setelah masakan siap, Hawa segera menata nya di bakul nasi dan di isi dengan berbagai lauk yang dia masak. Setelah selesai Hawa memberikan pada ibunya yang akan di bawa ke ladang.

'' Nak, kamu sudah siapin kan rantang buat Bik Sri?'' tanya Ibu dan di balas anggukan Hawa.

'' Sudah Buk.'' jawab Hawa tersenyum.

'' Kamu antar ya kerumah Bik Sri! Dan maaf gitu ibu gak bisa kesana, nanti pulang sore ibu akan kesana.'' ujar Ibu lagi

Hawa mengangguk, dan Ibu serta Ayah nya Mawar pun berangkat ke ladang di susul Umar dan Putri.

'' Dek, kalau Amal nanyain Kakak bilang saja kalau Kaka sudah di ladang ok.'' ucap Umar

Hawa mengangguk lalu berjalan masuk kedalam untuk mengambil rantang, dan membawa nya kerumah Bik Sri.

Ibu nya Hawa dan Bik Sri adalah sahabat dekat, mereka sering berbagi masakan. Dan pagi ini Ibu menyuruh Hawa untuk mengantarkan rantang yang berupa nasi dan pepes ikan hasil tangkapan Ayah nya semalam di kali, untuk di antarkan kerumah Sahabat Ibunya itu.

Jarak rumah Hawa dan Amal hanya menempuh 10 menit saja dengan berjalan kaki.

Sedangkan Adam sedang melamun di ruang tamu menatap kosong layar tv yang menyala. Entah kenapa dia dari semalam selalu terbayang wajah dan senyum manis gadis yang baru pertama kali di jumpai nya.

Apa aku sedang jatuh cinta pandangan pertama? Akh tapi masa iya sih?

Adam ragu jika itu adalah cinta, sebab dia pun tak pernah merasakan cinta. Saat sedang melamun Adam di kagetkan dengan suara ketukan di pintu depan.

Tok tok tok

'' Assalamu'alaikum'' ucap seseorang yang Adam tapsir adalah wanita.

Dia pun berjalan dan menjawab salam tersebut, tapi betapa terkejut nya dia saat membuka pintu, ternyata bidadari yang mengisi pikiran nya dari semalam berdiri di hadapan nya dengan senyum manis nya.

'' Maaf Kak, apa Bik Sri ada?'' ucap Hawa.

Adam masih bengong tak percaya, dia masih menatap Hawa dengan mata yang tak berkedip.

Puk

Pundak Adam di tepuk oleh Amal yang baru saja datang dari dapur.

'' Woy tamu kok malah di anggurin, bukan nya di ajak masuk? Lu gak denger Dam, tadi Hawa nanya kok malah bengong ckck.'' ucap Amal sambil berdecak.

'' Ma-maaf, itu anu tadi, em...'' Adam terlihat gugup dan itu membuat Hawa terkekeh.

'' Ayo Wa masuk, kamu kok tumben pagi-pagi dah kesini?'' tanya Amal sambil mempersilahkan Hawa masuk.

Adam menggeser tubuh nya, kemudian Hawa masuk.

'' Iya Kak, ini aku mau antar makanan buat Bik Sri! Semalam Ayah dapat ikan banyak, dan di buat pepes sama Ibu.'' jelas Hawa

'' Oh gitu, kayak nya enak tuh hehe.'' ujar Amal sambil membuka tutup rantang.

'' Bik Sri dimana Kak?''

'' Ibu ada di-'' belum juga Amal menjawab omongan nya sudah di potong Ibunya yang datang dari arah dapur.

'' Eh ada si Neng, ada apa Neng?'' tanya Bik Sri

'' Ini Bik, aku di suruh Ibu buat antar makanan buat Bibik! Kata ibu maaf belum bisa kesini, nanti sore habis dari ladang Ibu akan kesini.'' ucap Hawa menyampaikan pesan dari Ibunya.

Bik Sri mengangguk paham.

'' Ya sudah Bik, kalau begitu Hawa pamit ya mau nyusul Ayah sama Ibu di ladang.'' Pamit nya sambil mencium tangan Bik Sri.

'' Iya Neng, makasih ya buat makanan nya.'' ucap Bik Sri.

Hawa mengangguk, kemudian berjalan keluar dari rumah Amal. Tapi baru saja dia memakai sendal, Amal sudah memanggil nya.

'' Eh Wa tunggu! Si Umar ada di rumah gak?'' tanya Amal

'' Kak Umar sudah keladang bersama Ayah, kata Kak Umar kalau Kak Amal mau bertemu suruh nyusul aja ke ladang Kak.'' jawab Hawa.

'' Ya sudah kalau gitu kita bareng saja yuk, kamu juga mau ke ladang kan?'' Hawa mengangguk.

Akhirnya Hawa, Amal dan Adam berangkat ke ladang untuk menyusul Umar. Tapi di tengah jalan Adam menyenggol bahu Amal, dengan kode agar memperkenalkan nya pada Hawa.

Amal Paham dan akhirnya mengenalkan sepupunya itu pada Gadis yang berjalan di depan mereka.

'' Ekhm Hawa.'' panggil Amal

Sontak Hawa menghentikan langkah nya, dan berbalik menatap Amal.

'' Iya Kak.''

'' Em ini, aku mau kenalin kamu sama sepupu aku! Dia nama nya Adam, dia ini baru datang kemarin dari kota, dan di juga seorang dokter.'' jelas Amal

Hawa tersenyum, dan Adam segera mengulurkan tangan nya.

'' Hai, kenalin aku Adam.''

'' Hawa.'' ucap Hawa sambil menyambut uluran tangan kokoh itu.

Mereka pun kembali meneruskan perjalanan nya kembali.

Bersambung......

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN YA BUAT OTHOR😉

Terluka

HAPPY READING😘

Setiba nya di ladang Hawa langsung mengambil arit untuk membantu ibu nya membabad rumput. Sedangkan Amal dan Adam berjalan melangkah ke arah Umar yang sedang menaiki pohon jengkol.

'' Woy, awas Lu jatoh lagi, tar bukan tangan Lu lagi yang patah! Bisa-bisa tuh bokong lu pindah kedepan hahaha..'' Amal tertawa meledek sahabat nya yang sedang nangkring di atas pohon.

''Sialan Lu.'' kesal Umar sambil melempar buah jengkol kearah Amal.

Puk

'' Awwh, njiir kepala gw benjol paijo!'' kesal Amal sambil mengusap kepala nya.

Sedangkan Adam dan Umar terkekeh melihat penderitaan Amal.

'' Udah Lu bantuin gw noh kumpulin jengkol nya, lalu masukin ke dalam karung.'' titah Umar

Kemudian Amal dan Adam memunguti buah yang beraroma bau tak sedap itu kedalam karung. Sementara Umar terus memetik dan melempar nya ke bawah, tak jarang dia lempar dengan sengaja mengenai kepala atau badan Amal. Sehingga membuat sang empu meringis menahan kesal. Sedangkan si pelaku hanya tertawa di atas pohon.

Setelah dapat 1 karung jengkol, Umar pun turun ke bawah dengan merosot.

'' Heh Paijo, Lu sengaja ya mau bikin kepala gw benjol hah? Kalau nanti geger otak gimana?'' kesal Amal saat Umar ada di hadapan nya.

'' Selow Bro, lagian kepala Lo kan tebel, geger sedikit mah gak papa hehe'' Umar terkekeh

Pletak

Amal memukul kepala Umar dengan 1 buah jengkol, sampai membuat Umar meringis dan mengusap kepala nya yang sakit.

'' Gimana sakit kan? Itu yang gw rasain tadi.'' seringai Amal

'' Sialan Lo.'' sungut Umar.

Setelah itu mereka ke pondok bambu yang dinamakan saung. Untuk membawa jengkol itu kesana.

Di ladang Ayah nya umar memang banyak pohon buah, seperti jengkol, nangka, salak, kecapi, singkong, kelapa, dan masih banyak lagi. Sehingga setiap berbuah Umar selalu memanjat untuk memanen buah-buahan tersebut untuk di jual, dan sisa nya buat di masak.

'' Sepupu Lo ikut?'' tanya Umar sambil melirik Adam.

'' Iya gabut dia di rumah katanya..'' jawab Amal

'' Yang penting harus kuat ya bang, di hutan mah banyak pamvire.'' terang Umar pada Adam

'' Hah pamvire.'' bingung Adam

Umar mengangguk.

'' Pamvire yang bisa terbang hahaha.'' Adam paham dengan ucapan Umar. Dia menggelengkan kepala nya mendengar candaan sahabat sepupunya itu.

'' Kapan kita nangkep ikan nya?'' tanya Amal

'' Nanti siang, tenang aja obat nya sudah siap. Nanti sekalian kita ngeliwet.'' ucap Umar dan di angguki oleh Amal

Umar dan Amal memang berencana akan menangkap ikan kali, dan mereka biasa melakukan nya jika Umar di ladang. Karena ladang Umar tak jauh dari kali.

Umar meminta Amal dan Adam untuk membantunya mengupas kulit jengkol supaya bisa di jual ke kota.

Sedangkan Hawa dan Putri sedang membantu sang ibu memangkas rumput dan memetik buah cabai untuk di jual juga. Saat Hawa sedang mengarahkan arit nya pada rumput, tiba-tiba tangan nya bablas sehingga arit mengenai kaki Hawa hingga terluka, dan mengeluarkan darah yang lumayan banyak di jempol kaki nya.

'' Ya allah Nak, kamu kenapa gak hati-hati sih?'' ucap ibu dengan khawatir.

'' Awahh ssshh , gak apa-apa Buk, ini luka kecil Kok.'' tenang Hawa.

'' Sudah kamu ke saung gih, obati dulu luka kamu sana! Nanti gak usah kesini lagi, bantuin Putri saja metik cabe sama jagung.'' ujar Ibu

Hawa manut dengan ucapan ibu nya, dia menaruh arit nya di samping sang ibu. Lalu melangkah naik untuk mengobati luka nya.

Ladang itu memang ada dataran menurun nya, dan Hawa sedang di dataran rendah itu memangkas rumput ilalang. Sedangkan saung nya ada di dataran tinggi.

Amal melihat Hawa dari kejauhan berjalan dengan tertatih, dia merasa heran

'' Mar, Adek Lu kenapa tuh? Kok jalan nya pincang? Kayak nya luka deh kaki nya?'' tanya Amal

Adam dan Umar menegok ke arah Hawa bersamaan, raut wajah Adam terlihat khawatir melihat gadis cantik berhijab itu jalan dengan pincang.

'' Kaki kamu kenapa Dek?'' tanya Umar saat Hawa sudah sampai di saung.

'' Kena arit Kak.'' jawab Hawa

'' Itu luka nya harus segera di obati, kalau nggak bisa infeksi.'' ujar Adam lalu melangkah ke arah kaki Hawa yang luka.

'' Biar saya obati ya?'' tawar Adam

Dia begitu khawatir saat melihat luka di kaki jempol Hawa terus mengeluarkan darah.

'' Eh ehm gak usah Kak, biar Hawa saja.'' tolak Hawa.

'' Gak apa-apa Wa, Adam kan seorang dokter jadi biar dia bantu kamu.'' ujar Amal

Umar menyerahkan obat merah pada Adam, dan Adam menyiram luka Hawa dengan air bersih, untuk menghindari infeksi.

'' Awahh sshhh.'' ringis Hawa menahan perih pada kaki nya.

Hawa bahkan tak sadar jika sedari tadi tangan nya memegang lengan kokoh Adam, dia memejamkan mata nya sambil mengigit bibir bawah nya saat luka itu di tetesi obat merah.

Ya allah kenapa dia begitu cantik, dan saat dia menggigit bibir nya kenapa aku jadi ingin....

Adam menggelengkan kepala nya dengan pelan.

Karena tak ada perban akhirnya luka Hawa di perban menggunakan kain lap yang bersih. Hawa masih memejamkan mata nya menahan perih yang sangat berdenyut di jari jempol nya.

Dan Adam membiarkan saja Hawa meremas lengan kokoh nya, tanpa mau melepaskan tangan nya dari tubuh nya.

Kenapa dengan hatiku ya, kenapa rasanya senang sekali bisa dekat dengan Hawa! Apalagi jantung ini, kenapa berdebar hebat saat dekat dengan dirinya? Apa memang iya aku sudah jatuh cinta pada nya?.

''Ekhm, Wa, itu mau sampai kapan kamu pegangin lengan Adam?'' goda Amal

Hawa sontak membuka mata nya, menatap tangan nya yang sedang memegang lengan kokoh Adam. Kemudian dia segera menarik tangan nya dari lengan Adam. Bahkan pipi nya sudah merona malu dengan tindakan yang tak di sengaja nya itu.

'' Maaf Kak, Hawa tidak sengaja.'' ucap Hawa dengan malu

'' Tidak apa-apa, lama juga gak apa-apa kok.'' jawab Adam dengan senyum manis nya.

Masya allah Kak Adam sangat tampan jika tersenyum begitu.

Hawa terpesona melihat wajah Adam yang di depan mata nya, apalagi ketika Adam tersenyum membuat ketampanan nya bertambah.

'' Awas Dek, tar naksir lagi hahaha.'' goda Umar

'' Apaan sih Kak.'' rengut Hawa sambil menimpuk badan Umar dengan jengkol.

Umar memang sering sekali menggoda Adik perempuan nya itu, dia senang jika selalu membuat Hawa kesal. Tapi walau begitu, mereka saling menyayangi bahkan Umar selalu menjaga Hawa dengan siaga.

'' Kakak tadi gak jatoh.'' tanya Hawa

'' Hah jatoh.'' bingung Umar

Hawa mengangguk.

'' Iya, kan Kak Umar habis panjat pohon jengkol! Kali aja jatoh gitu.'' celetuk Hawa

Umar melotot mendengar ucapan Hawa.

'' Hawaaaaa... Kamu do'a in Kakak jatuh.'' ucap nya dengan kesal

'' Hehe nggak do'a in Kak, hanya saja kan siapa tahu gitu hehe.'' balas Hawa

'' Hawaaaaa..'' kesal Umar

Adam dan Amal tertawa mendengar Adik dan Kaka itu berantem.

Ternyata dia lucu juga wkwkwk. batin Adam

Bersambung.....

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN YA BUAT OTHOR😉

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!