NovelToon NovelToon

LIKA LIKU SANG PELAKOR

1. kostan legendari

"gue mau lihat kostan lo ya. kayak gimana sih bentuk nya. kalau bagus gue mau nginep di kostan lo. kalau enggak ogah banget". Pekik bian pada melfri sembari meneguk kopi hitamnya.

"isst. najis lo", jawab melfri sambil senyum lebar

"ih parah lo bian. udah mak kagak usah di ajakin nginep". tungkas solboy sambil mematik korek api buat rokoknya.

kemudian ketiganya tertawa terbahak² sambil menikmati waktu istirahat mereka.

waktu istirahat akhirnya selesai aku dan temen-temen kembali masuk ke kantor dan menjalankan rutinitas kantor sampai jam pulang pun tiba yaitu jam 8.

semuanya sudah pulang dan aku paling terakhir pulang karena aku nunggu pujaan hati ku jemput dan tidak selang beberapa lama akhir pesan yang aku tunggu-tunggu muncul

drett...drettt

"yuk. aku udah di depan tempat biasa" pesan dari ❤️ sebut aja mas dani

"oke". jawab ku singkat

akhir nya aku temui dia di paskiran depan dengan rasa kangen tapi sedikit jual mahal aku naik ke motor nya aku memeluk pinggang nya dan rasa senang bahagia pun muncul. seperti lama banget tidak ketemu padahal tadi malem baru ketemu

"mau kemana kita hari ini". pertanyaan nya membuyarkan lamunanku

" ehmm... ketempatnya si melfri. aku mau nginep di kostannya", jawabku

" siapa dia? kok mas dani enggak kenal?", tanya nya lagi pada ku

" ya udah besok kenalan aja. dia anak baru temen ku". jawabku kesel karna mas dani bertanya² soal melfri

ya begitu aku selalu cemburu kalau ada yang deket sama mas dani siapapun itu.

akhirnya aku tiba di kostanya melfri dan mas dani pun langsung pulang tanpa singgah alasannya karena belum terlalu kenal dengan melfri

akhirnya aku masuk dan tidak buruk juga sih kostannya ada fasilitas ac dan kamar mandi di dalam hanya saja masih belum ada seprai ya di karnakan si melfri juga baru di sana tapi tidak masalah yang penting bisa tidur.

1 minggu berlalu semejak aku nginep di kostan melfri dan aku tersadar sesuatu dan aku sangat fokus dengan tas yang di bawa melfri pada saat itu

" HAH.. itu seperti tas yang pernah di berikan sama mas dani untuk aku. kok si melfri juga bisa punya sih", hati ku langsung panas dan aku langsung menghubungi mas dani dan bertanya tanpa mendengar penjelasan mas dani dan akhirnya kita bertengkar.

masih penasaran aku berbisik sama solboy

"sol. lu lihat enggak tas yang di pakai si melfri kok kayak tas yang di kasih mas dani ke gue sih. awas aja kalau mas dani ngasih² juga ke orang lain gue kagak terima. sol". bisikku sambil melirik tas melfri

"ah masa sih. mungkin itu kebetulan kali. kan itu parsel semua orang juga bisa dapet", jawab sol santai

", ah. babi. pokoknya gue kagak terima tas nya sama ma gue. awas aja kalau emang itu dari mas dani." gerutu ku sambari pergi ke meja ku

solboy hanya ketawa sambil meledek tapi enggak berani menatap ku

beberapa hari setelah kejadian tas itu tiba-tiba solboy datang sembari menujukan tas yang di bawanya dan itu tas yang sama seperi yang di miliki melfri.

" lihat ini bukan cuma elu yang punya tas itu. gue juga punya kalee". sambil tertawa terbahak²

" iya lo fikir cuma elo aja yang punya tas kayak gitu. gue banyak tuh di kost". sambung melfri sama² menunjukan tas nya

dengan bingung gue bertanya

" heh. dari mana lo dapet itu". pertanyaan ku sedikit penasaran

akhirnya melfri menjelaskan pada ku dari mana asal usul tas itu. ternyata pacar melfri juga salah satu karyawan di perusahaan yang sama jadi dia mendapatkan parsel seperti tas. baju dll

akhirnya rasa penasaran dan kemarahan aku pun reda setelah mendengar penjelasan melfri dan kami pun semakin dekat dan aku juga jadi sering menginap di kostan melfri secara di sana juga bisa numpang pacaran sama mas dani.. wkwkw

setiap hari pulang kerja nginep atau pun enggak nginap aku selalu singgah di kost melfri hanya untuk bertemu dan ngobrol dengan mas dani kebetulan melfri pun tidak keberatan dia sangat open karena pada dasarnya dia suka keramaian tapi herannya jika kost berdua dia tidak mau.

ya begitulah rutinitas ku dan setiap hari kost melfri rame karna sebelum pulang. aku. mas dani. solboy. lola selalu singgah ke d kostan dan itu sudah jadi kewajiban bagi kami sepertinya itu menjadi kostan legendari karna banyak suka duka kenangan di kost itu dan yang terutama kenangan aku dengan mas dani karna di kostan itu adalah tempat yang palingan nyaman dan aman buat kami memadu kasih.

2. cap pelakor

Karena rutinitas aku dan temen-teman berubah yang asalnya selalu duduk nongkrong di warung dekat kantor sekrang beralih ke kostan melfri banyak orang bertanya-tanya dan penasaran kenapa tidak pernah lagi nongkrong di warung secara kami adalah anak nongkrong VIP..hehehe terutama teman-teman mas Dani yang begitu kepo nya.

semua teman-teman mas dani tahu hubungan kami dan aku selalu jadi bual bualan temen-temen mas dani tapi karena rasa sayang aku ke mas dani aku tidak memperdulikan kata-kata mereka yang nyatanya jika aku masukin kehati itu sangatlah perih.

*plashback kenalan dengan mas dani*

hari2 ku bekerja sangatlah menyenangkan di tambah orang2 di kantor begitu open dan kekeluargaan

badan ramping pakaian sexy rambut terurai panjang sesekali membuat laki2 di departemen lain melirik dengan menelan ludah tak jarang kadang aku di ajak nongkrong oleh kolega2 besar di kantor ku ya semacam manager dan dari situ lah keuntungan yang aku dapat aku kenal dengan orang2 besar. Tak seberapa banyak orang menilai menggosip kan ku aku tidak peduli karena ini adalah hidup ku.

suatu hari saat aku meeting kantor

Mataku tertuju pada salah satu staff cameramen di kantor tempat aku kerja sebut saja namanya mas dani entah kenapa aku yang centil ini menjadi pendiam di depan nya dan mulai caper tatkala berpapasan dengan doi. Rasa bahagia rasa gundah gulana menghampiri ku setiap aku melihatnya.

""Hai". Sapa seseorang dari belakang ku yang ternyata adalah mas Dani

"i-iya mas". Jawab ku gugup

Tidak menyangka bahwa mas Dani bakalan nyapa aku sumpah seneng nya nauzubillah waktu itu.

"boleh minta nomor hp kamu gak? Nama kamu bian kan? ". Tanya lah lagi sambil menyodorkan tangan

"B-boleh mas". Jawabku tanpa fikir panjang sambil mengeluarkan hp ku

"Oke. Thanks ya". sembari lalu dari hadapanku

Jantungku berdetak kencang seakan tidak percaya apa yang barusan terjadi. Yah kelanjutan nya kita mulai komunikasi danmulai curhat satu sama lain Tapi itu tak berselang lama karena ternyata mas Dani sudah punya istri (sedih bgt)

Tapi rasa sayang aku lebih besar dari akal sehat ku. Dalam hati ku aku harus mendapatkan laki-laki itu walau dia beristri. Karena sering nya komunikasi dan ternyata rumah tangga mas Dani memang tidak harmonis menurut cerita mas dani akhirnya aku mulai menjalin hub terlarang ini karena mas Dani juga merespon (backstreet).

Di setiap kesempatan pasti kita jalan makan. Nongkrong. Dan hub layaknya sepasang suami istri pun terjadi. Yah namanya orang pacaran kan ya. Udh lumrah

sampai saat ini hubungan kami masih lanjut banyak pro dan kontra tapi tetap aku dan mas dani tidak bisa di pisahkan walaupun cap pelakor sudah melekat tapi aku masih kekeg dan setia menunggu janji yang mas dani ucapkan.

2 tahun sudah kami menjalani hub sembunyi-sembunyi ini dan sampai hari itu masih berjalan lancar walaupun aku tahu semua orang membicarakan aku tapi aku TDK peduli karena rasa sayang ku mengalahkan semua nya. tatkala cobaan pun datang silih berganti dan di sini yang paling menyakitkan adalah aku

karena dari semua yang terjadi ini aku tidak bisa berbuat apa-apa aku hanya bisa memendam dalam hati karena tidak bisa aku luapkan jika di luapkan itu akan jadi bomerang untuk aku sendiri.

"serba salah". pekik ku

kadang telinga ku serasa panas talkata mendengar desas desus miring yang membicarakan hubungan ku dengan mas dani tapi karena keseringan jadinya aku udah kebal dan sudah masa bodo dengan kata-kata orang.

aku juga jujur dengan teman-temam yang ku anggap dekat ya respon hanya bisa dukung keputusan ku. mereka sempat kaget dan tidak percaya tapi tak hayal teman-teman aku termasuk melfri pun selalu memberika saran tapi semua kembali kepadaku dan temam-teman aku selalu mendukung apa yang aku pilih.

tp aku merasa semakin hari hubungan ku dengan mas dani semakin merenggang banyak sekali kata-kata dia yang selalu tidak tepat janji dan selalu berkhilah tapi karena rayu dan rasa cinta yang terlalu besar mengalahkan kemarahan ku pada mas dani akhirnya kita rujuk kembali yah begitulah seterusnya hari-hari aku lalui dengan seribu gundah di hati.

hari itu saat seperti biasa saat aku berkunjung ke kostan melfri kostan dimana aku dan mas dani bisa dengan bebas bertemu dan memadu kasih.

" bian. itu mas item kok bisa tahu ya lo sama mas dani sering ke sini". kata melfri dengan wajah serius.

"hah. masa sih mak"? tanya ku balik dengan wajah bingung sambil menatap mas dani

" bener. tadi dia bisik-bisik sama gue, ya gue bilang aja kagak". ucap melfri sembari masuk ke kamar mandi

aku pun terkejut sambil menatap mas dani

" udah gak usah di fikirin. biarin aja sih". kata mas dani santai sambil meneguk amer yang di bawanya.

aku terpana dan rasa takut pun muncul kalau-kalau orang lain tau dan sampai ke telinga istri mas dani nanti malah kacau atau di labrak pas lagi di kostan melfri

"ahh. pusing". ucapku kesel

dari semenjak saat itu aku mulai rusuh hati tidak tenang tapi aku bawa santai saja toh sampai sekarang juga belum terjadi apa-apa dan mudah-mudahan tidak terjadi seperti yang aku fikirkan

seperti biasa pagi itu sebelum aktifitas kantor di mulai aku bersama 3 teman ku duduk di kantin sambil menikmati kopi dan rokok

ya semua teman-teman merokok kecuali lola adik kecil kami dengan saat yang bersamaan Teman mas dani muncul dan tiba-tiba mendekat samb tersenyum seolah-olah memberi isyarat kepadaku. aku diam seakan tidak terjadi apa-apa

"bian. gimana enak enggak kostan melfri. sekali-kali ajak dong gue kesana.hehee". ucapnya sambil berbisik denhan mata jelalatan

"gila lu ya. sana pergi babi". jawabku seraya meneguk kopi terakhirku

" alah. dari pada jadi pelakor mending sama gue kan.wkwkwk". tersenyum puas

aku melfi solboy melihat ke arah teman mas dani dengan tatapan jijik

tak lama kemudian melfri pun angkat bicara

"yuk lah kita masuk. di sini gerah banget gersang". seraya menggedong tas nya

kami pun meninggalkan kantin dan meninggalkan teman mas dani yang tersipu malu bercampur kesal

hati ku semakin gundah dan sedikir sakit mendengar kata-kata yang keluar dari mulut teman mas dani

rasa sedih dan perit menerpa hati ku tapi aku bisa buat apa memang itulah kenyataan nya

ingin rasanya membalas perkataan menyakitkan itu tapi apalah daya ku

"ya Allah kuatkan lah hati ku". ucapku dalam hati seraya memasuki lift kantor

seperti biasa pulang dari kantor mas dani sudab menunggu di parkiran depan entah kenapa hari itu sungguh penat di tambah perasaan yang tidak enak hati

"kenapa bian"? tanya mas dani sambil menggenggam tangan ku

"tidak apa-apa mas". jawabku sambil melepaskan genggaman nya

mas dani tampak terkejut tapi tidak berani bertanya hanya terus menjalankan motornya

sesampai di kostan melfri kami masuk dan dudum dekat kasur melfri. aku masih diam dan mas dani pun mulai bertanya lagi

"kamu kenapa? tidak biasanya kamu seperi ini? apa mas dani ada salah? kalah ada mas dani mint maaf". ucapnya sambil mencium keningku

" tidak mas. aku tidak apa-apa".jawab ku ketus

setelah beberapa saat kami diam akhirnya aku bicara

"hubungan kita ini bagaimana mas. apa akan seperti ini terus? aku capek dan bosan di bilang pelakor oleh teman mas dani". lirihku sembari menunduk sedih

" iya bian. kan mas dani bilang jangan di dengerin omongan orang. lagian kan yang menjalani kita kenala mesti denger Kata orang". jawab mas dani meyakinkam

" buka. begitu mas. aku capek di bicarakan orang dan di cap pelakor. kita udah 2 tahun tapi masih juga seperti ini. mas dani sayang hk sih sama aku? ". tanys ku mulai emosi

"iya. kamu sabar bian. mas dani sayang sama bian. tapi kan mas dani ada anak. jadi mesti sabar biar". jawab mas dani sambil memeluk ku

" enggak mas. mas dani selalu bilang seperti itu. tapi nyatanya udah 2 tahun kita masih kayak gini. aku juga ingin kepastian". aku mulai emosi dan membentak mas dani

" tapi tidak semudah itu. kamu kan tau hubungan mas dani dan istri mas dani tidak harmonis tapi yang memberatkan mas dani itu anak mas dani dia masih kecil. kamh ngertiin dikit dong". ucapnya

" iya tapi sampai kapan mas. aku udah gak tahan di bilang pelakor. kamu fikir enak di katai pelakor itu. sakit mas". mataku mulai berkaca-kaca

Perdebatan kecil pun terjadi dan pembahasan kami tidak tuntan karena jawaban mas dani selalu karena anak dan anak sampai pintu kamar melfri di ketuk dari luar

tok...tok...tok

"bian...! suara dari luar membuat perdebatan kami terhenti

ternyata melfri dan solboy pulang. aku lekas membuka pintu sambil membereskan wajah dan dan baju aku yang berantakan

" udah pulang". tanya ku lemas

" iya. tapi lo kenala kok sembab? tnya solboy sambil meneliti mata ku yang sedikit bengkak karna habis menangis

" enggak apa-apa". jawab ku kilat

akhirnya kami mengobrol dan tidak terasa jam menunjukan jam 11 dan aku menutuskan pulang di antar mas dani walaupun melfri melarangku tapi aku tetap ingin pulang karena perasaan ku tidak enak.

1 jam perjalanan kami pun sampai seperti biasa Mas dani mengantarku sampai gang rumah karena aku enggak mau kalau sampai ke rumah malas di lihat keluarga ku karena alasan mas dani masih suami orang

3. HINAAN

semenjak perdebatan itu mas dani jadi jarang menjemput dengan alasan anak nya sakit dan aku tidak bisa berbuat apa-apa jika mas dani mengatasnamakan anak nya

sekarang usia ku sudah beranjak 25 tahun aku mulai berfikir tentang masa depan ku di tambah bapak aku sekarang sudah mulai sakit-sakitan beliau selalu bertanya soal pernikahan dan jawaban ku masih sama yaitu "belum siap" sebenarnya dalam hati aku sudah siap lahir batin hanya calon nya saja yang belum siap bagaimana tidak karena calon orang yang aku sayang sekarang masih menjadi milik wanita lain

bertahun-tahun aku menahan dan sabar rasanya hati ini ingin sekali berontak dengan keadaan hubungan gelap yang tidak ada ujungnya tapi saat aku berusaha meluapkan kekesalah dan keluar dari zona ini hati ku seakan terkunci seakan ada tali yang mengikat sukar untuk di lepaskan seperti belenggu hitam yang menyelimuti kehidupanku. raga ini sekali pergi jauh tapi hati egois ini menahan dengan sebuah harapan.

1 minggu berlalu tidak ada kabar dari mas dani bahkan hanya sekedar WA pun tidak ada. hati ku sakit dan ingin rasanya aku yang menghubungi mas dani tetapi tangan ini menahan keberanian aku menciut seketika mengingat mas dani yang sudah berkeluarga dan itu akan menimbulkan masalah

dan pada akhirnya kekesalan ku tidak dapat terbendung lagi. yang bisa aku lakukan hanyalah membuat WALL di WA

"jangan sampai aku nekad" tulisku di status WA.

dan benar adanya tidak berselang lama mas dani menghubungi aku dan bertanya kabar dan di mana seolah tidak merasa bersalah karena sudah 1 minggu mendiamkan ku

drettr.... drettt

ponselku mendapatkan notif yang tak lain dari mas dani

"bian. dimana? nanti mas dani jemput ya. mas kangen". pesan singkat dari mas dani

aku tersenyum tipis dalam hati senang tiada tara tapi di sisi lain aku juga masih kesal karena 1 minggu tidak ada kabar

"iya". hanya itu jawaban singkat pesan ku

akhirnya jam pulang mulai tiba saat itu melfri dan solboy belum pulang karena mereka masih ada sedikit pekerjaan jadi aku pinjam kunci kostan melfri dan aku pulang duluan dengan mas dani

seperti biasa mas dani menunggu ku di parkiran depan tanpa berkata aku langsung naik dan mas dani pun melajukan motornya ke kostan melfri. sesampainya di kost melfri kekesalan ku tidak tertahankan lagi dan perdebatan kecil pun mulai terjadi

" kamu keterlaluan mas. 1 minggu kamu tidak ada kabar. kamu anggap aku ini apa? cuma buat pelampiasan doang. hah? teriak ku keras sambil menunjuk mas dani

seperti biasa dia selalu berbicara santai

" kamu denger dulu sayang. bukan begitu. mas dani lagi ada masalab dan di rumah anak mas dani lagi sakit". jawabnya lembut

" tapi apa tidak bisa memberi kabar. enggak butuh waktu 1 menit kok buat hubungin aku. jangan banyak alasan mas? kalau memang udah enggak mau bilang". pekik ku seraya ku lempar pukulan kecil ke dada mas dani

" kamu tenang dulu mas dani jelakan apa yang terjadi". tukas nya serasa memegangi tubuhku yang terus terusan memukuli badannya

" tenang kamu bilang. kamu anggap aku ini murahan yang bisa kamu pakai sesuka mu? kalau ada butuhnya kamu hubungin aku jika tidak butuh kamu hilang kabar? inget ya mas jangan buat aku nekad". ancamku sambil menunjuk mas dani

dengan tenang mas dani menjawab

" iya. mas dani tau mas dani salah. mas dani minta maaf ya karena kemarin mas dani kalut. kamu tahu kan masalah di rumah banyak sekali. sekali lagi mas dani minta maaf. mas dani sayang bian". ucapnya serasa mengecup kening ku

entah kenapa mendapatkan kecupan dari mas dani aku menjadi luluh lantah hati ku yang tadinya berontak menjadi lemah tidak berdaya

pada akhirnya aku pun membalas kecupan mas dani dan pergulatan yang tadinya saling pukul memukul berubah menjadi keadaan yang romantis dan itu membuat ku melayang seketika sentuhan demi sentuhan mas dani mengerayam di tubuhku

atraksi panas kami pun tidak berselang lama selesai keadaan yang membuat kami tidak bisa berlama-lama melakukan hal nikmat itu tapi hal itu membuat ku merasa puas dan tambah sayang sama mas dani. Tak lama melfri dan solboy datang dengan senda gurau seperti biasa pasti ada aja yang terjadi bila mana mereka pulang berdua bener-bener kocak banget. jam menunjukan pukul 11 waktu nya mas dani pulang kebetulan aku nginep di kostan melfri jadi mas dani tidak mengantarkanku malam itu. dengan hati yang riang gembira dan senang aku pun tertidur pulas secara sudah dapet enak dari mas dani oh dunia seakan milik aku dan mas dani...

pagi hari nya seperti biasa kami pun berangkat kerja sama-sama pukul set 8. karena jarak dekat jadi kami pun gonceng 3 menggunakan motor solboy sesampainya di kantin kami pun duduk dan memesan minuman itu jadi rutinitas kami setiap pagi

"mama radit. kopi 2 cusss sama rokok filter 3 batang hutang duluuu". teriak solboy dengan jari melentik

" siapp ". jawab mama radit. ya kita panggil mama radit karena anaknya bernama radit kita juga sudah dekat dengan beliau.

nikmat banget kopi dan sebatang rokok ini tidak biasanya tapi pagi ini begitu nikmat terasa

BRAKKKK

suara gebrakan di meja menyadarkan lamunanku

"apasih gila kali ya. pagi-pagi buat rusuh". teriakku kepada orang yang menggebrak meja yang tak lain adalah teman mas dari dari departemen berbeda

"biasa aja dong".jawabnya santai

"babs. lo fikir ini tempat punya nenek lo seeank jidal lo menggebrak gitu. beon". teriaku kembali

melfri dan solboy hanya melihat dengan mata tajam karena mereka juga terkejut

"aiss. sensi amat Nyai. mentang-mentang udah enak tadi malem ampe segitunya". ucapnya sinis sambil melirik

"maksud lo apaan? bicara jangan ngaur pagi-pagi. bangs....t". kataku dengan emosi

" halah jangan belaga suci lo. mendiang sama gue dari pada lo jadi pelakor. apa enaknya sih cuma dapet enak doang tapi hati sakit. karma lo nanti". ucap nya dengan lantang

kemarahan ku tak terbendung lagi rasanya air mata ini akan menetes mendengar pernyataan laki-laki bejad ini

" urus aja urusan lo sendiri. gue juga ogah sama lo. ngaca". ketusku menahat emosi

" kalau pelakor ya tetap pelakor. gak ada harga di mata orang. lu yang ngaca bebenah diri. laki orang lu embat kayak gak laku. lu kagak kasihan sama anak bini nya. emg lu kagak punya hati. sampah ". jawab nya dengan balik emosi

melfri dan solboy coba membela ku dan melerai pertikaian kami sampai akhirnya aku hanya diam sambil menahan air mata yang sebentar lagi akan menetes dr sudut mataku dengan hati yang gundah dan badan gemetar aku coba buat menahan amarah dalam diri ku dan memutuskan untuk pergi dari tempat itu

walaupun sudah biasa aku mendengan hinaan dan cemoohan dari orang apalagi dari teman-teman mas dani tapi kali ini hinaan itu terasa sakit dan pilu

karena masih tertampar dengan perkataan teman mas dani aku jadi tidak semangat kerja bahkan istirahat pun aku tidak makan atau ke kantin aku hanya tidur di kubikal ku saja tanpa melakukan apa-apa. melfri,solboy dan lola juga heran dan khawatir tapi aku tetap tidak mau beranjak dari bangku ku sampai waktu tiba pulang yaitu jam 8

dreettttt....drettttt

Ponsel ku berbunyi dan pastinya itu dari mas dani yang sudah menunggu aku di parkiran depan. entah kenapa aku begitu malas beranjak bahkan aku males ketemu sama mas dani karena suasana hati ku tidak baik. aku tidak membalas pesan mas dani hanya membaca nya saja dan aku juga lagi enggak mood ketemu mas dani akhirnya aku putuskan untuk jalan melewati jalan samping saja ke tempat melfri

sesampainya di sana ternyata mas dani sudah ada di depan kost dan aku kepergok sama dia tanpa merasa bersalah aku pun melanjutkan langkahku ke kamar melfri walaupun mas dani memanggil ku aku tetap pergi ke kamarnya tanpa menoleh mas dani. dengan sigap mas dani meraih tangan ku

" ada apa ini? kamu kenapa lagi?". tanya nya penasaran

" enggak apa-apa mas. aku hanya capek dan lelah". jawab ku lemas

" enggak. gak ini pasti ada yang tidak beres". ucapnya seraya menahan ku masuk ke kamar melfri

aku hanya terdiam tak berbicara apapun karena aku memang sangat lelah bahkam untuk sekedar menjawab pertanyaan pun tidaknada tenaga. akhirnya kami duduk di depan kamar melfri tak banyak yang kami bicarakan tapi intinya aku mulai lelah dengan keadaan ini dan rasanya aku ingin menyerah

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!