NovelToon NovelToon

Yes, Im Single Mom

Bab: 1 prolog

"Aku memang bukan dari kalangan orang berada. apalagi Hidup bergelimpangan Harta, memiliki Tahta bahkan jabatan. Tapi aku masih punya harga diri dan kehormatan yang selalu aku jaga dan aku juga masih memiliki ke Dua tangan dan ke Dua kaki untuk mencari uang. bukan untuk mengemis."

Inilah Kisah ku....

Perkenalkan namaku adalah Haruka. Aku memiliki darah Jepang dan Indonesia. Umurku saat ini genap 25 Tahun, Aku berkulit putih serta Berambut ikal dan memiliki tubuh tinggi. Ayahku Asli dari Jepang bernama Hasegawa dan Ibuku asli Indonesia. Tepatnya dari Kota Bandung bernama Sarah Amelia.

***Flashback***

"Lekas bawa Anak ini, Jauh dari hadapanku." Ucap seorang Pria paruh baya pada anak wanitanya.

"Tapi Pa? Haruka ini-Kan Cucu papa. Anak Dari Teh Sarah, Anak kandung Papa. Tega sekali Papa mengusir anak yang tidak berdosa ini. pantas saja Mama pergi meninggalkan kita, Bisa jadi mama tidak tahan menghadapi sikap papa yang arogan ini." Jawab wanita itu sambil menangis dan memeluk erat seorang anak perempuan kecil.

"Sarah memang anakku, terlahir dari rahim Mama mu. Tapi setelah dia menikah lari dengan Hasegawa. Papa sudah mencoret namanya dari daftar Kartu keluarga kita. Anak tidak berbakti dan bejat seperti Mama mu tidak pantas dianggap Anak." Ucap pria paruh baya itu dengan wajah datarnya. Terlihat sekali jika dia sedang marah besar.

"Sadar dong Pa, Kita telah kehilangan Mama. Ditambah lagi, kita juga baru saja kehilangan Teh Sarah. Akibat kecelakaan Maut itu Teteh meninggal bersama suaminya Kak Hasegawa dan meninggalkan Haruka yang masih kecil ini." Jawab Naura Anak si Pria itu yang bernama Arya Kusuma Atmaja.

"Sudah cukup Naura, Jangan Menceramahi Papa Dengan kata-kata bobrok mu itu. Kalau kamu mau, silahkan saja ikut dengan Mama dan kakakmu itu, Keluar dari rumah ini. Jangan lupa bawa serta anak itu. Karena Papa tidak akan pernah mau mengakuinya sebagai cucu. Terserah kamu saja mau dibawa kemana dia. Mau kamu bawa ke Panti Asuhan atau mau kamu buang dijalan-pun silahkan saja. asal jangan kamu taruh dia dirumah ini." Ucap Arya dengan kejamnya.

"Baiklah jika itu mau Papa. Naura akan pergi dari rumah ini dan akan membawa serta Haruka untuk hidup bersama. Daripada Harus meninggalkan Haruka, Yang masih keturunan keluarga kita. Semoga Tuhan secepatnya menyadarkan Papa dan membuka mata hati Papa. Kalau Haruka ini adalah anak yang tidak berdosa. Bahkan dia tidak bisa memilih mau dilahirkan dimana? Menjadi anak siapa? dan menjadi cucu dari keluarga mana? Selamat tinggal Pa? jangan takut Naura tidak akan menyusahkan hidup Papa dan Naura janji, sesusah apapun Naura diluar sana. Naura tidak akan kembali kerumah ini. Selamat malam pak Arya Kusuma Atmaja." Ucap Naura, sambil berjalan menuju kamarnya Dengan menggendong Haruka.

Tiba di kamarnya. Haruka di duduki di atas kasur. Lalu Naura segera mengepakkan pakaian dan barang lain milik Haruka dan dirinya. setelah selesai semuanya Lalu dia pergi meninggalkan rumah itu. Naura pergi membawa Haruka yang berumur Satu Tahun sedangkan Umur Naura saat itu baru 20 Tahun.

Setelah kepergian anak dan cucunya. Arya menangis sejadi-jadinya. bahkan tangannya sengaja memukul dinding beberapa kali. sampai tangannya terluka dan mengeluarkan darah segar. sejujurnya dia tidak ingin mengusir anak dan cucunya.

Namun apalah daya, kehormatan di atas segalanya. Arya tidak ingin menjilat kembali kata-katanya kepada Sarah. Dimana ketika memilih Hasegawa dan minggat dari rumahnya. Arya bersumpah tidak akan menerimanya kembali sampai Arya menghembuskan nafas terakhirnya, sekalipun.

Kini Arya hidup seorang diri. Bersama egonya yang telah menghancurkan kehidupannya sendiri. Setelah setahun kepergian Sarah dan Naura. Arya menikah kembali dengan seorang wanita bernama Sonya. Namun tidak memiliki keturunan.

Sedangkan Naura membesarkan Haruka seorang diri. Dengan membuka jasa jahit dirumah kecilnya. yang dia beli dari uang tabungannya pribadi.

***18 Tahun Kemudian***

Sungguh bahagia Haruka, memiliki Tante yang begitu menyayanginya. Bahkan di umurnya yang sudah 39 Tahun. Naura sampai tidak menikah. padahal banyak sekali pria yang ingin meminangnya menjadi istri. Namun niat tulusnya begitu besar, untuk mengabdikan dirinya dalam mengurus Haruka. hingga Naura tidak memikirkan kebahagiaannya sendiri.

Sungguh malang nasib Haruka. setelah Papa dan Mama nya meninggal. belum lagi harus diusir oleh kakeknya. kini di umurnya yang genap 18 Tahun, Haruka harus menelan pil pahit kehidupan. Tantenya yang bernama Naura. Meninggal dunia Akibat kangker payudara, yang dideritanya dan Haruka harus menjalani hidup seorang diri. menjadi gadis yang hidup sebatang kara tanpa sanak saudara.

*************

Setelah kepergian Tantenya. Haruka bekerja serabutan. Pagi sampai sore hari dia bekerja di toko kelontongan dan dimalam harinya dia bekerja disebuah tempat makan menjadi pelayan disana.

Setahun sudah terlewati. Kini dia menjadi wanita yang mandiri. pekerja keras untuk mencukupi semua kebutuhannya. Karena kejujurannya, Pak Aldo Sukmajaya pemilik toko kelontong tempatnya bekerja. menjodohkan dia dengan anaknya yang bernama Martin.

Pada awalnya dia menolak perjodohan itu. Namun karena desakan Pak Aldo yang sudah dia anggap seperti orang tuanya. Mau tidak mau diapun menikah dengan Martin tanpa cinta dan kasih sayang yang tulus dari hatinya.

Perkenalkan dia adalah Martin Sukmajaya. Umur 30 tahun. berkulit putih berbadan kekar. pria arogan yang suka sekali berganti pasangan. dia adalah suami dari Haruka. Kerjanya hanya menghamburkan uang untuk kesenangannya semata.

Dari pernikahannya dengan Martin. Haruka dikarunia seorang anak perempuan, yang diberi nama Bianca Sukmajaya. Bayi lucu nan cantik yang sangat menggemaskan.

Diawal pernikahannya, Haruka begitu bahagia. namun setelah berjalan 3 Tahun. penyakit buruknya Martin kambuh kembali. Dia suka mabuk-mabuk-kan berjudi, Main perempuan dan parahnya lagi, Martin suka bertindak kasar memukul Haruka tanpa belas kasih. Membuat Haruka merasa sakit hatinya.

Haruka-pun memutuskan untuk bercerai dengan Martin. Setelah mengajukan permohonan cerai di pengadilan agama, dengan dibantu seorang pengacara. Akhirnya mereka bisa bercerai dan hak asuh anak jatuh kepada Haruka, Karena Bianca masih dibawah umur.

Setelah bercerai, Haruka membawa Bianca kembali kerumahnya. dimana rumah itu, tidak dia tempati, semenjak dia menikah dengan Martin. melainkan ditempati sementara oleh Cherry sahabatnya.

"Haruka, akhirnya kamu kembali dan kita bisa berkumpul lagi. Sini biar aku gendong Bianca. sekarang kamu bereskan saja barang-barang mu, setelah selesai kamu langsung saja kemeja makan, ya. Aku dan Bianca tunggu disana." Ucap Cherry sambil mengambil Bianca dari gendongan haruka.

"Terima kasih ya Cher, kamu baik sekali. selalu ada buat ku dan Bianca." Jawab Haruka.

"Hus...Ngomong apa sih kamu. kita ini kan sahabatan sudah lama sekali dan kamu sudah aku anggap sebagai saudara. apalagi kamu sudah baik, mau menampungku dirumah mu ini. Tanpa harus membayar uang kontrakan." Ucap Cherry dengan tatapan sedih. Hingga matanya nampak berkaca-kaca. seolah sedang menahan tangis.

"Sudahlah Cher, kamu jangan bicara seperti itu. kita ini bernasib sama, kita terlahir sebatang kara. tidak ada sanak saudara. jadi sudah sepantasnya kita saling mengisi. kamu itu sudah aku anggap sebagai adikku, Tante dari anakku ini. mulai sekarang kita berjuang bersama, ya." jawab Haruka.

"Terima kasih Haruka, untuk segalanya yang kamu berikan kepadaku. sekarang lekas sana bereskan barang-barang mu. aku tunggu di meja makan ya." sahut Cherry mengulang kembali perintahnya. sambil menggendong Bianca.

Lalu mereka berjalan memisahkan diri. Haruka menuju kamarnya, sedangkan Cherry menuju ruang makan. Tak lama, Haruka datang menemui Cherry dan Bianca.

"Ayo sayang dibuka mulutnya. karena pesawat membawa makanan, akan terbang menuju mulutmu yang mungil ini, am.m.m." Suara Cherry sedang menyuapi Bianca dengan sabarnya.

"Mam...mam." Bianca bicara padaku. berusaha memberitahu jika dia sedang makan, dengan caranya sendiri. Aku bahagia masih memiliki seorang sahabat yang begitu baik. ditambah seorang anak cantik yang akan menemani hari-hariku kelak." ucap Haruka dalam hatinya.

"Haruka, apa rencana kamu selanjutnya?" ucap Cherry, sambil menyuapi Bianca kembali.

"Yang pasti aku ingin bekerja kembali. untuk menghidupi Bianca dan diriku. Tidak mungkin Cher, aku akan menyusahkan mu seumur hidupku." Jawab Haruka.

"Ya sudah, untuk sementara bersabarlah sampai kamu mendapatkan pekerjaan. nanti jika ada panggilan kerja, biar Bianca aku yang jaga dirumah. mulai saat ini, nikmatilah hidupmu sebagai Single Mom." sahut Cherry pada Haruka.

"Ok, Cherry? Aku akan menikmati kesendirian ini. Biar dunia tahu, karena mulai hari ini Yes, Im Single Mom, hahahaha." Jawab Haruka penuh kebahagiaan. Dengan menyandang status barunya sebagai, Single Mom.

Bab: 2 Lowongan pekerjaan

Keesokan paginya...

Tok..tok...tok (Suara ketukan pintu).

"Haruka..Haruka?" Suara Cherry, memanggil Haruka dari luar kamarnya.

"Iya Cher, aku sudah bangun nih." Jawab Haruka.

"Iya sudah, aku tunggu diruang makan, ya? ada yang ingin aku bicarakan, penting!" Ucap Cherry.

"Ok Cher...setelah mandi aku segera menyusul." Jawab Haruka.

Cherry membalikkan tubuhnya, berjalan meninggalkan kamar milik Haruka. sedangkan Haruka bersama Bianca menuju kamar mandi. untuk membersihkan tubuh mereka. Setelah selesai mandi dan berpakaian. mereka berdua segera keluar, menuju ruang makan.

"Halo...sayangnya Aunty (Tante) kamu sudah bangun , ya sayang. Sudah cantik dan wangi lagi. sini makan sama Aunty, ya? Biar Mama bisa makan dengan tenang." Ucap Cherry sambil mengambil Bianca dari pelukan Haruka. lalu mendudukinya dimeja. tepat dihadapan Cherry.

"Sudah Cherry...biar Bianca aku saja yang menyuapinya makan. Lebih baik kamu makan saja. Jangan terlalu capek nanti kamu malah sakit. sudah tugasku sebagai Mamanya mengurus Bianca." Jawab Haruka.

"Sudah tidak apa-apa aku senang kok bisa membantumu mengurus Bianca. lagipula aku sudah makan terlebih dulu. disaat menunggu kamu tadi." Sahut Cherry.

"Yakin Cher, kamu sudah makan?" Tanya Haruka.

"Iya benar, aku sudah makan kok. coba kamu lihat, itu piring kotor bekas makan ku. masih tergeletak di atas meja ini." jawab Cherry dengan meyakinkan Haruka.

"Oh iya, kalau begitu aku makan nih Cher." Ucap Haruka. sambil mengambil piring yang berisi nasi goreng lengkap dengan telur, ayam dan baksonya.

Sambil menyuapi Bianca. Cherry bicara pada Haruka.

"Haruka...ada yang ingin aku sampaikan kepadamu." Ucap Cherry.

"Tentang apa Cher?" Jawab Haruka.

"Tadi sewaktu aku kepasar. aku bertemu dengan teman kerjaku dulu. Dia menawarkan pekerjaan menjadi asisten rumah tangga. disebuah rumah mewah milik pengusaha ternama yaitu Tuan Andreas Wijaya. Dia bilang gajinya sih cukup besar. bagaimana menurutmu Haruka? Apakah kamu berminat?" Tanya Cherry kepada Haruka.

"Aku mau Cher, apapun pekerjaannya asalkan halal. Semua aku lakukan demi Bianca, buah hatiku." Jawab Haruka.

"Tapi masalahnya mereka ingin mencari asisten rumah tangga yang belum menikah dan harus tinggal disana. tapi disaat libur mereka mengijinkan untuk pulang." Sahut Cherry.

"Rasanya tidak mungkin Cher aku meninggalkan Bianca. kasihan dia karena dalam hidupnya hanya memiliki aku, ibunya ini. apalagi umurnya baru menginjak 4 tahun. Ah...tidak tega rasanya aku meninggalkan nya." Ucap Haruka.

"Coba kamu pikirkan kembali tawaran temanku itu, Haruka. Apalagi gajinya itu besar. jaman sekarang susah sekali loh mencari pekerjaan. sekalinya ada, paling juga menjadi penjaga toko. Gajinya hanya pas-pasan untuk makan saja. itupun terkadang kurang." Jawab Cherry dengan meyakinkan Haruka.

"Aku sudah bilang padamu, bahwa aku tidak tega meninggalkan Bianca, Cher." Haruka mengulang kembali, perkataan nya tersebut.

"Kamu tenang saja. Masalah Bianca ada aku yang menjaganya. Nanti kamu bisa bilang saja kepada Pemilik rumah disana. jika kamu masih Single dan belum pernah menikah. kalaupun suatu hari pemilik rumahmu datang kemari. kamu bisa jawab, jika Bianca adalah anakku dan aku adalah adikmu." ucap Cherry.

"Tapi Cher?" belum sempat melanjutkan pembicaraannya. Cherry sudah memotongnya.

"sudahlah jangan tapi-tapi lagi. ingat Haruka, kesempatan dalam hidup itu tidak akan datang dua kali. Percayalah padaku, aku akan menjaga dan mengurus Bianca dengan baik. Kamu bisa menghubunginya kapan saja. disaat Bos mu tidak ada dirumah, Bagaimana Haruka? lekas ambil keputusan. karena jika kamu tidak mau temanku itu akan mencari orang lain, yang serius ingin bekerja disana." Ucap Cherry..

Haruka diam sesaat, matanya berkaca-kaca, ketika melihat Bianca. Dia merasa bersalah Lantaran anaknya harus menjadi korban perceraian kedua orang tuanya. Namun jika dia tidak bekerja, Bagaimana nanti menghidupi Bianca? Hidup itu-kan terus berjalan. sudah saatnya Haruka berjuang demi kebahagiaan buah hatinya.

Setelah memikirkan semuanya dengan matang. akhirnya Haruka mengambil keputusan.

"Baiklah Cher, aku menerima pekerjaan itu dan aku titipkan Bianca kepadamu. Aku ucapkan sekali lagi rasa terima kasihku padamu. Sudah mau membantuku dan Bianca." Ucap Haruka sambil berjalan menghampiri Cherry, Lalu memeluknya.

"Kalau begitu besok kamu ikut dengan Karin, kerumah Tuan muda itu. Sekarang lebih baik kamu selesaikan sarapan mu, lalu mempersiapkan segala keperluan mu untuk besok. aku takut jika besok kamu diterima bekerja disana dan sudah tidak bisa pulang kembali kerumah." Jawab Cherry dengan membalas pelukan Haruka.

Akhirnya mereka melanjutkan sarapannya. setelah selesai, Haruka kembali ke kamarnya untuk menyiapkan perlengkapan yang akan dibawanya besok. Sedangkan Cherry mengajak Bianca bermain. sambil menonton film kartun di ruang keluarga.

****Keesokan paginya****

"Cher, aku titip Bianca ya? tolong jaga dan rawat dia baik-baik. kalau kamu butuh sesuatu kamu bisa menghubungi ku." Ucap Haruka sambil memeluk, mencium dan mengelus lembut rambut Bianca.

"Kamu tenang saja Haruka. aku akan merawat dan menjaga Bianca dengan baik. kamu disana baik-baik, ya? jangan terlalu banyak pikiran. aku janji jika ada apa-apa dengan Bianca. aku akan menghubungi mu secepatnya. sudah Haruka, sini aku gendong Bianca. itu lihat Karin sudah menunggu di teras rumah ini." Jawab Cherry sambil mengambil Bianca dari gendongan Haruka. Haruka-pun pamit , Lalu mereka berjalan menuju teras untuk menemui Karin.

"Selamat pagi Mbak Cherry?" salam dari Karin untuk Cherry.

"Selamat pagi juga Karin." Cherry menjawab salam dari Karin.

"Perkenalkan ini adikku, Haruka Yang aku ceritakan padamu. Tolong titip dia ya Rin? Tolong kamu bantu dia disana. jika memang dia tidak mengerti apa yang harus dikerjakannya. maklumlah baru kali ini dia bekerja sebagai asisten rumah tangga." Pinta Cherry pada Karin. untuk membantu Haruka disana.

"Tenang saja Mbak, saya pasti bantu dia. kita ini-kan satu kerjaan nantinya. Hanya beda bagian saja kok. Nanti saya bekerja di bagian dapur, sedangkan adik Mbak Cherry ini tugasnya membersihkan kamar tuan muda dan melayani kebutuhannya sehari-hari. contohnya, membawakan tas dan perlengkapan kantor tuan muda, ke mobilnya. serta menyiapkan keperluan lainnya. pokoknya adik Mbak ini seperti asisten pribadi dirumahnya lah, begitu. Makanya tuan muda mencari asisten rumah tangga yang masih lajang. agar nantinya tidak terjadi masalah." Ucap Karin.

"Ya sudah kalau begitu, lebih baik kalian segera berangkat. agar tidak kesiangan nantinya. hati-hati disana ya, Haruka. semoga kamu betah disana. Nah..sekarang Bianca cium Tante Haruka. Biar Tante Haruka tidak sedih meninggalkan Bianca dengan mama disini, ya." celoteh Cherry pada Bianca agar Karin tidak curiga. tak lupa Cherry mengedipkan sebelah matanya, untuk memberi isyarat kepada Haruka.

"Tante pamit sayang, Baik-baik ya dirumah bersama Mama mu." ucap Haruka sambil mencium pipi dan kening Bianca. tak lupa dia juga mencium pipi Cherry sebagai salam perpisahan sementaranya.

"Oh...ini anak Mbak Cherry, ya? baru tahu saya. kenapa Mbak tidak pernah cerita kalau sudah memiliki anak?" Tanya Karin dengan keadaan bingung.

"Iya Karin ini Bianca anak saya, kemarin dia ikut Mama dan adik saya ini. Lantaran saya harus bekerja." Jawab Cherry dengan membohongi Karin.

"Lalu suami Mbak Cherry kemana?" Tanya Karin kembali pada Cherry.

"Kami sudah bercerai, Karin. disaat umur Bianca baru satu tahun, maaf ya aku baru cerita padamu. habis selama kita dulu satu kerjaan. kamu tidak pernah bertanya tentang kehidupanku ini." sahut Cherry masih dengan kebohongannya.

"Maaf Mbak Cherry, saya lancang sekali sudah membuka luka lama Mbak. kalau begitu saya pamit ya, selamat pagi?" Akhirnya Karin pamit untuk segera pergi dan meninggalkan kediaman milik Haruka. mereka berdua hendak pergi menuju kediaman Tuan Andreas.

Bab: 3 Kediaman keluarga Andreas

***Kediaman Tuan Andreas***

"Ini loh Haruka, kediaman Tuan Andreas. tempat kita bekerja, nanti. Semoga kamu betah bekerja disini." Ucap Karin.

"Mewah sekali ya Karin. Demi kakakku Cherry dan keponakanku. Aku usahakan betah bekerja disini." Jawab Haruka.

"Tapi kamu harus bersabar nantinya, Haruka. Karena Tuan Andreas itu orang yang keras kepala, Arogan serta kejam." Karin mencoba memberitahu Haruka kondisi dari Tuannya nanti." Ucap Karin.

"Apapun nanti perlakuan dari Tuan Andreas. Aku mencoba mengerti. karena hidup itu butuh proses, ketika kita bertemu dengan orang baru." Jawab Haruka.

"Baguslah sayang kalau kamu sudah mempersiapkan, mental mu. Karena sudah beberapa kali asisten rumah tangganya mengundurkan diri. Lantaran tidak sanggup dengan sikap arogannya itu." Sahut Karin. sambil menekan bel yang berada tepat di samping kanan gerbang rumah itu.

Ting Tong..Ting Tong ( Suara bel berbunyi)

Tak lama Terbukalah gerbang itu dan terdengar suara seorang wanita, dari mesin suara.

"Silahkan Masuk, Karin."

Setelah dipersilahkan masuk. mereka berdua segera berjalan, menuju rumah itu. Yang jaraknya cukup jauh dari gerbang utama.

Tiba di teras rumah itu. mereka disambut oleh Nyonya besar, Ibu dari Tuan Andreas Yang bernama Lily.

Perkenalkan dia adalah Lily. Nyonya besar pemilik rumah, tempat Haruka bekerja, Sekaligus Ibu dari Andreas. Umurnya saat ini genap 50 Tahun. wanita ramah dan berjiwa penyayang.

"Selamat siang Nyonya? perkenalkan ini adalah Haruka. Asisten rumah tangga yang ingin bekerja disini." Ucap Karin sambil memperkenalkan Haruka kepada Lily.

"Selamat siang juga Karin, Terima kasih ya kamu sudah membantu saya mencarikan Asisten rumah tangga untuk Andre." Jawab Lily dengan sangat ramah.

Haruka segera menundukkan kepalanya dan berkata.

"Selamat siang Nyonya? Saya Haruka. Yang ingin bekerja di rumah ini." Haruka mengucapkan salam, kepada Lily. dengan senyum manisnya.

"Selamat siang juga Haruka. Semoga kamu betah ya bekerja disini." Jawab Lily. sambil menepuk lembut bahu Haruka.

"Terima kasih Nyonya, sudah mau menerima saya." sahut Haruka.

"Mari silahkan masuk." Lily mengajak mereka untuk masuk kedalam rumahnya.

"

Ini adalah ruang utama milik Andreas, anak saya. Yang akan menjadi Tuan mu nanti. Maaf kamu saya ajak kedalam melalui ruang milik Andre.

"Iya Nyonya tidak apa-apa. justru saya berterimakasih karena Nyonya, Karena sudah berbaik hati mengajak saya berkeliling di rumah ini." Jawab Haruka.

Ini Adalah ruang pertemuan keluarga kami. dimana ruangan ini biasa dipakai jika ada acara penting saja.

Haruka menganggukkan kepalanya, menjawab ucapan Lily.

"Nah...Disini biasanya tempat Andreas bersantai, jika sedang tidak bekerja. Sudah dipastikan dia akan berenang dan membutuhkan asisten untuk membantunya menyiapkan makan, minum dan kebutuhan lainnya." ucap Lily

"Siap Nyonya." Jawab Haruka.

"Saya rasa sudah cukup sampai disini saja perjalanan kita. Karena saya ada keperluan mendadak dan untuk selanjutnya kamu bisa meminta tolong kepada Karin, jika kamu butuh sesuatu." ucap Lily sambil berjalan meninggalkan mereka. sesudah pamit kepada Haruka dan Karin.

Setelah kepergian Lily. mereka bergegas menuju kamar. dimana kamar itu tempat Haruka selama tinggal disana. Haruka menaruh tas dan perlengkapan lainnya. Lalu berganti pakaian dengan seragam pemberian Karin. Lalu mengikuti Karin melangkahkan kakinya menuju dapur. untuk membuat minuman penghilang dahaga.

Setelah selesai minum dan memakan beberapa cemilan. Haruka diperintahkan untuk duduk manis. disalah satu kursi yang berada diruang makan. Karin menyuruhnya untuk menunggu Tuan muda datang.

Setelah setengah Jam menunggu. Terdengar suara Mobil yang datang. Dengan segera Karin mengajak Haruka menuju teras, untuk menyambut Andreas sekaligus memperkenalkan dirinya.

"Haruka nanti kamu ikuti aku, ya? Bagaimana cara bekerja disini." Ucap Karin sambil berjalan menuju teras. sambil memberi masukan kepada Haruka.

"Baik Karin, terima kasih ya." Jawab Haruka.

Tiba di depan teras, mereka berdua berdiri tegap menunggu kedatangan Andreas.

Dari kejauhan nampak Andreas sedang berjalan kearah mereka berdiri.

Setelah berada dihadapan mereka dengan segera Karin mengambil tas kerja milik Andreas. yang diberikan langsung olehnya.

Perkenalkan namanya adalah Andreas Wijaya. umur 30 tahun. Seorang CEO muda. bertubuh kekar, pria tampan dambaan setiap wanita.

"Selamat siang Tuan? saya ingin memperkenalkan, Asisten rumah tangga kita yang baru. Dia bernama Haruka." Ucap Karin. memperkenalkan Haruka kepada Andre.

Bukan menanggapi ucapan Karin dengan baik. Dia justru berjalan terus tanpa henti. sambil berkata,

"Kenapa mama harus mencari pembantu baru sih. sebenarnya sudah cukup kamu saja Karin yang membantu saya. itulah sikap buruk Mama selalu saja menganggap saya sebagai anak kecil." Celetuk Andre seolah tidak menerima kedatangan Haruka untuk bekerja disana.

Haruka hanya pasrah dan bersabar dalam menghadapi sikap arogan tuan nya itu. Dengan perasaan sedikit cemas. Dia mengikut langkah Andre dan Karin.

"Mama kemana Karin? saya ingin bertemu." Ucap Andre dengan wajah datarnya.

"Nyonya sedang berada di kamarnya, Tuan." Jawab Karin.

"ya sudah... Kalian bisa pergi sekarang." perintah Andre kepada mereka.

"Baik Tuan." Jawab Karin sambil mengajak Haruka menuju tempat, dimana biasa Karin menaruh tas milik Andreas. setelah menaruhnya, dengan segera mereka pergi menuju dapur.

"Ma..Mama." Teriak Andreas didepan kamar milik Mama nya.

"Iya sayang, Mama disini." jawab Lily.

Setelah berada tepat dihadapan Lily, Andreas berbicara sedikit lantang.

"Ada apa Andre? kamu mencari Mama." Ucap Lily.

"Mama kenapa sih! selalu saja mencari pembantu baru untuk mengurus Andre. Andre ini sudah dewasa, jadi Mama tidak perlu repot mengurus kebutuhan Andre. Bagi Andre, Karin saja sudah cukup." Jawab Andre tanpa ada sopan santunnya kepada Lily. Namun Lily tidak marah dengan sikap arogan anaknya itu. Karena dia sudah tahu benar bagaimana sikap dan watak Andre selama ini.

"Sudahlah sayang...kamu terima saja kebaikan Mama itu. Agar meringankan tugas Karin yang sudah terlalu sibuk berada di dapur." Sahut Lily.

"Tapi Ma, bukankah masih ada Empat orang pembantu disini. Salah satu dari Mereka-kan bisa mengambil alih tugas Karin di dapur." Andre masih saja mengelak kebaikan Lily.

"Sudah dong Andre, saat ini Mama tidak mau berdebat soal itu. Terima saja apa yang sudah mama kasih buatmu, Ok?" Ucap Lily dengan tegasnya.

"Baiklah kalau itu Mau Mama. Tapi maaf ya Ma. Andre tidak bisa menjamin, jika pembantu baru itu akan betah bekerja melayani Andre." Jawab Andre dengan wajah datarnya. dia terlihat begitu kesal dengan ulah Lily. Tanpa persetujuannya sudah mengambil keputusan sepihak.

"Terserah kamu saja, yang terpenting buat Mama, tolong kamu hargai kebaikan Mama, dengan bertindak sopan terhadap pembantu baru itu." Pinta Lily kepada Andre.

Tanpa menghiraukan ucapan Mama nya, Andre berjalan keluar menuju kamar pribadinya.

Tiba dikamar nya, Andre segera melepaskan dasinya. Lalu berteriak memanggil Karin.

"Karin...Karin?" Teriak Andre dengan sangat keras sekali.

Membuat Karin kaget dan segera berjalan menuju kamar andre. Tapi kali ini dia tidak sendiri. Dia mengajak Haruka untuk menemaninya, Agar bisa belajar bagaimana cara melayani Tuannya dengan baik.

"Iya Tuan, saya disini" Jawab Karin.

"Kamu ngapain mengajak dia." Celetuk Andre tanpa belas kasih.

"Maaf Tuan, sengaja saya mengajak Haruka untuk mengajarinya. bagaimana cara melayani Tuan dengan baik." Ucap Karin.

"Ah...Sudahlah terserah kamu saja. sekarang siapkan pakaian saya Untuk bermain golf. Bukankah kamu tahu jadwal saya siang ini." Jawab Andre masih memasang wajah datarnya dan masih dengan keadaan yang sama. Dia tidak memperdulikan kehadiran Haruka yang berada dihadapannya. Jangankan melihat, menoleh-pun tidak.

"Sombong sekali Tuan ini, tidak bisa menghargai orang lain. sikapnya begitu arogan, tanpa belas kasih sedikitpun. Tapi lihat saja nanti. Saya akan membuat kamu berubah menjadi lebih baik terhadap saya." Celetuk Haruka dalam hatinya.

"Ini Tuan pakaiannya." Ucap Karin sambil memberikan pakaian ganti untuk Andre.

"Terima kasih , ya Karin." Jawab Andre sambil mengucapkan rasa terimakasihnya. karena sudah membantunya menyiapkan pakaian untuk bermain golf.

Dengan segera Andre mengganti pakaiannya. setelah itu dia meminta Karin untuk membawa keperluan golfnya ke mobil dan tanpa basa-basi lagi. Andre meninggalkan rumahnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!