NovelToon NovelToon

The Secret Door Behind The Library

Prolog

Angin berhembusan kencang dari luar jendela sebuah ruangan.
Para dedaunan hijau pepohonan berjatuhan dan tertiup angin tersebut. Pagi ini di selimuti oleh langit kelabu yang membuat hari ini tak cerah melainkan mendung.
Seorang siswi SMA Malanda Jakarta kelas XII IPA 5 tengah duduk manis sambil membaca buku novel di ruang perpustakaan.
<----------☋☋☋---------->
Acha Greldia Arawindara : Acha seorang gadis yang terkenal siswi sangat cerdas di kelasnya dan penampilan yang selalu anggun dan cantiknya mengalahkan para siswi di kelasnya. Acha yang suka membaca buku termasuk buku novel. Acha merupakan gadis remaja SMA yang selalu ramah lingkungan dan mudah bersosialisasi serta gampang bergaul tetapi Acha pandai memilih pergaulan yang baik. Acha tak pernah sekalipun salah pilih pergaulan yang menimbulkan dampak buruk bagi dirinya.
<----------☋☋☋---------->
Dinginnya hari ini beruntung Acha mengenakan kardigan pink pastelnya untuk melindungi tubuhnya dari angin dingin.
Keadaan perpustakaan tersebut sangat sepi dan sunyi hanya ada Acha saja di dalam. Guru penjaga perpustakaan entah pergi kemana.
Angin yang terus berhembus membuat rambut legam lebat cantik Acha tertiup dengan indah. Dirinya tetap fokus pada bacaan buku novelnya yang baru ia baca 1 bab.
Namun fokusnya Acha teralihkan karena adanya suara ketukan satu kali di balik rak buku novel di kejauhan depannya.
Tak menyangka tiba-tiba rak buku tersebut bergeser sedikit tanpa ada yang menggesernya.
Acha memiringkan kepalanya dengan badan bertegak.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
(Kenapa rak bukunya geser sendiri?)
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
(Apa ini halusinasi aku doang?)
Acha mengucek-kucek matanya kalau ini hanya halusinasi apa yang ia lihat barusan.
Tidak, Acha tidak berhalusinasi sekarang. Acha benar-benar melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.
Di sela-sela rak buku tersebut samar-samar terlihat ada sebuah satu pintu.
Acha dibuat kaget karena ada seorang yang menutup kedua matanya lembut. Tangan telapak yang halus tentu Acha mengenalinya.
Orang tersebut melepaskan telapak tangannya dari kedua mata Acha yang tertutup lalu orang itu mencondongkan badannya dengan wajah senyum manisnya.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Selamat pagi cantik
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Udah aku duga itu kamu
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Yaahh gagal deh
<----------☊☊☊---------->
Revliam Delvien Evans : Revliam adalah seorang siswa kelas XII IPA 5 sama dengan jurusan kelas Acha. Revliam merupakan siswa yang juga sangat cerdas sekaligus kekasih dari Acha semenjak kelas X. Rupawan tampannya membuat semua perempuan di sekolahnya ingin sekali mendapatkan hati Revliam. Ada yang pernah mengungkap rasa cintanya pada Revliam, namun Revliam menolaknya karena Revliam sudah memiliki kekasih terbaiknya yaitu Acha.
<----------☊☊☊---------->
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Kamu kebiasaan deh suka ngagetin
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Yang penting kamu gak jantungan, kan?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Enggak sih, kamu kenapa di sini?
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Kok pake ditanya sih? Aku tuh nyari kamu dimana-mana eh ternyata duduk manis disini toh baca novel
Revliam nampak memakai hoodie biru kelabu yang seragam putih abu-abunya tak terlihat terkecuali kerah seragamnya yang sengaja Revliam keluarkan.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Dingin ya? Biasanya aja kamu gak pake hoodie loh
Revliam mencubit hidung mancung Acha gemas.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Ya iya dong cantikku, kalau aku dingin pasti aku pakai penghangat badan contohnya yang aku pakai ini, Sayang
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Hmmm, oke deh kalau begitu
Acha kemudian setelah menanggapi lelaki yang ia cintainya melirik sela-sela buku rak itu membuat Revliam bertanya-tanya.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Cha, kamu lihat apa sampai begitu?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Ehm itu loh kamu liat gak di tengah-tengah rak buku novel yang itu?
Acha menunjuknya dengan jari telunjuk.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Hm'em aku liat, kenapa emang?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Kayak ada pintu deh
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Masa?
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Pintu apaan yang sampe di belakang rak buku?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Kamu cek aja gih
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Ogah males
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Kenapa?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Hehehe kamu takut ya?
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Ih enak aja, ya gak lah.. Ngapain takut kan gak ada apa-apa di sana
Acha yang penasaran segera bangkit dari kursi lalu berjalan ke rak-rak buku novel yang terbuka sedikit.
Revliam diam mengikuti Acha.
Setelah Acha mengintip ternyata benar, ada sebuah pintu asing disana.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Apa yang kamu liat Cha?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Ada pintu asing, Rev
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Ck, ngaco deh kamu pagi-pagi gini
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Ih gak percaya, ayo sini liat
Revliam pun mendekati Acha lalu mengintip ke dalam sela-sela rak buku novel. Benar kata pacarnya, ada sebuah pintu asing di sana.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Pintu apaan itu?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Wah kalau begini aku jadi penasaran pengen buka
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Eh!
Revliam segera menahan tangan Acha yang meraba pintu itu.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Gak boleh sembarangan, bisa aja itu pintu yang dalamnya isinya perabotan pemilik sekolah ini
Tok...
Tok...
Tok...
Acha dan Revliam sontak kaget mendengar suara ketukan tiga kali dari dalam pintu asing tersebut.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Rev, yang ngetuk pintu ini siapa?
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Halah paling juga tikus
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Ck aneh kamu ih, masa tikus bisa mengetuk pintu
Sepasang kekasih itu terus memperhatikan pintu asing tersebut yang ada di depan mereka. Tiba-tiba muncul suara senandung wanita dalam pintu asing membuat Acha serta Revliam membelalakkan matanya bersama.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
(Apa pemilik sekolah ini nyimpen sesuatu yang tersembunyi di balik pintu asing itu?)
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Tuh Rev dengerin deh, ada suara senandung cewek!
Revliam menatap Acha dengan raut terkejut dan Liam mengangguk mengiyakan kekasihnya.
Revliam menolehkan kepalanya ke jam dinding lingkaran yang berada di pojok ruangan.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Masih jam setengah tujuh. Mau tau apa yang di dalam pintu itu?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Aku daritadi udah penasaran banget, buka sama-sama yuk!
KYAAAAAAAKKK!!!
Darah Acha Revliam berdesir, begitu terkesiap atas teriakan perempuan yang setelah bersenandung merinding di dalam.
Mereka berdua saling bertatapan ekspresi bingung dan bulu kuduk mereka berdiri menyimpulkan Acha dan Revliam sedang meremang sekarang ini.
•••
{ Prolog The Secret Door Behind The Library End }

Part 1 : Passcode Box

Revliam dan Acha terdiam mematung, matanya terus terpaku pada pintu asing tersebut.
Sampai tiba-tiba...
"WOY ACHA, REVLIAM!!!"
Teriakan yang mereka kenal itu membuat Acha dan Revliam mengelus dadanya sambil menghembuskan napasnya, nyaris saja jantungnya lepas dari tempatnya.
Acha dan Revliam menoleh ke sumber suara yang asalnya ada di belakang mereka.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Eh Gaby, Andrew, Aden??
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Duh kirain siapa gak taunya itu suara kalian, toh. Bikin kaget aja deh kalian bertiga ini
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Tau tuh pagi-pagi kek begini masih aja ngagetin!
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Ehehehehe gue tuh nyariin lo, Rev eh ternyata lagi sama si doi Acha, toh
<----------☊☊☊---------->
Aden Dicky Ethan : Aden adalah siswa kelas XII IPA 5. Pemuda ini terkenal sangat konyol terkadang juga sifat wataknya membuat geleng-geleng kepala. Aden merupakan pemuda remaja yang pemberani, pantang mundur dan pantang menyerah. Ya, nyali yang sama seperti Revliam terkecuali sifatnya yang berbeda.
<----------☊☊☊---------->
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Napa nyari gue?
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Eh buset ketus amat?! Ya gakpapa lah, kan gue seringnya main sama elo
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Oh
HALINA ZETANA
HALINA ZETANA
Cha, kamu sama Revliam lagi ngapain sih kok berdiri di rak buku gitu, mana wajah kalian tegang gitu
<----------☋☋☋---------->
Halina Azkadina Zetana : Halina adalah siswi kelas dan jurusan yang sama seperti ketiga temannya. Halina yang selalu mengeluarkan nada lembut halusnya seiras dengan Acha yang gadis anggun serta kalem. Halina gadis yang cukup penakut jika berhadapan dengan hal-hal yang mengandung berbau mistis mengerikan terbalik dengan Acha yang memiliki nyali pemberani tak takut dengan hal-hal misterius.
<----------☋☋☋---------->
Acha melihat kedatangan Halina barusan di perpustakaan dan kini Halina tengah di belakang Acha serta Revliam.
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Anjay baru sadar gue muka Acha sama Revliam tegang gitu!
<----------☊☊☊---------->
Andrew Chakra Baskara : Andrew pemuda yang tak beda kelas serta jurusan di antara empat teman akrabnya. Sifat dari Andrew ceriwis dan orangnya sangat terbuka pada orang lain termasuk anak kecil. Andrew merupakan pemuda remaja yang suka sekali berpetualangan besar dan tertarik pada perihal-perihal misterius yang bermakna teka-teki nang sukar dipecahkan.
<----------☊☊☊---------->
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Abis liat dedemit mungkin
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Aish! Di sini tuh mana ada dedemit, elu noh yang dedemit!
<----------☋☋☋---------->
Gaby Geacinta Firstaluna : Gaby adalah siswi sekelas dengan kelima teman yang menurut bagi Gaby mereka semua adalah teman terbaiknya yang ia punya. Gaby merupakan gadis yang manja tetapi mantan bela diri, jadi jika ada orang yang berani macam-macam dengannya bahkan menyakiti temannya, Gaby tak segan-segan memberi pelajaran dengan jurusan andalan yang dulu ia pelajari dari bela dirinya. Soal misterius adegan mengerikan, hmm Gaby biasa-biasa saja tak ada rasa takut yang meliputi di hatinya.
<----------☋☋☋---------->
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Yeh, kok jadi gue sih?!
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Kan emang muka lo kek dedemit yang ada di alas wleekk!
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Bocah!
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Oh lo berani ngatain gue bocah hah? Lo lupa gue ini mantan silat? Sini gue tonjok lo sampe ke negara Prancis!
Gaby mengepalkan telapak tangannya ke dekat wajah Andrew yang menyengir seperti orang gila.
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Yayaya deh ampun-ampun jangan tonjok muka ganteng gue dong
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Nanti harga ganteng gue turun
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Idih muka lo kan gak laku bahkan gak ada cewek yang mau sama cowok jelek kayak lo
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Ck udah! Kenapa harus berantem kalian berdua ini!
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Hey jangan marah-marah dong, Rev ini masih pagi loh, nanti cepet tua
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
??
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Hhhh iya-iya
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Tuh Lilin dengerin apa kata pacar lo
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Nama gue Revliam bukan Lilin, Edan!
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Setan alas lo, Rev!
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Eh aduh Revliam, Aden jangan berantem ini masih pagi
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Hmmm..
Acha mengintip kembali pintu asing tersebut dari sela-sela rak buku.
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Cha? Lo liat apaan dah?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Oh sini deh Gab, ada yang mau aku tunjukin sesuatu sama kamu. Kamu juga Lin
HALINA ZETANA
HALINA ZETANA
Ada apa Acha?
Halina dan Gaby mendekati Acha lalu melihat jari telunjuk Acha yang mengarah ke suatu pintu asing di balik rak-rak buku novel.
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Widih pintu apaan tuh?!
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Eh apaan? Pintu apaan?
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Eh Drew sini dah ada pintu asing di balik rak buku!
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Mana-mana gue mau liat!
Andrew yang lebih tinggi daripada Acha, Gaby, dan Halina mudah melihat pintu tersebut tanpa harus berjinjit.
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Omg! Gilak jangan-jangan itu pintu rahasia, lagi yang kek di film-fim
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Kebanyakan nonton film horor lu njir!
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Ya mana mungkin lah, aneh lo
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Ya kan bisa aja- eh woi Lilin, Edan sini!
Andrew yang memanggil nama mereka masing-masing tersebut membuat kedua pemuda itu menoleh menatap tajam pada Andrew.
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Sini bantu gue geserin ini rak buku
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Buat apaan?
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Buat ngeliat jelas pintu rahasia dong
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Hah? Jangan ngada-ngada dah lo, mana ada di perpustakaan sekolah ini ada pintu rahasia
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Yeh jangan banyak cincong napa seh! Ayo cepet bantuin gue
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Siap laksanakan kawan!
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Ck iya-iya!
HALINA ZETANA
HALINA ZETANA
Kalian beneran mau mindahin rak buku besar ini? Andrew? Aden? Revliam?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Kalau di pindahin sekarang, bisa-bisa kita ketauan pak Henry penjaga perpustakaan loh
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Alah tenang aja gak bakal ketauan kok, orang lagian pak Henry lagi pergi keluar
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Beneran? Mata lo lagi gak ketutup kecebong, kan?
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Mata lo tuh yang ketutup kecebong!
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Cha, lagian kamu yang sejak daritadi kan penasaran dalemnya pintu itu
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Iya sih, tapi aku takut kalau kita berenam keciduk guru
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Enggak bakal kok, tenang aja
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Aku juga penasaran sama pintu asing itu
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
WHAT??!!
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Wait-wait lu gak salah ngomong nih, Rev?! Lu penasaran?!
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Iya, kenapa?
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Pake di tanya lagi ini cowok, lu tuh orangnya gak pedulian woi
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Dan sekarang lo malah penasaran?!
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Eeee kalau bukan Acha yang penasaran gue pasti masa bodo sama itu pintu
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Yaudah ayo kita singkirin rak bukunya. Daripada di sini terus, keburu bel masuk
Aden Andrew
Aden Andrew
Oke let's goooo!
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Gak usah pake teriak daripada gue sumpelin kapas ke mulut lo berdua!
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
(Hehehe sadis banget sih kamu, Rev)
Revliam, Aden, dan Andrew mulai menggunakan tenaga kuatnya untuk mendorong dua rak besar buku novel secara bergiliran.
Pintu itu kini terlihat sangat jelas setelah dua rak buku novel tersebut di dorong oleh ketiga remaja lelaki 18 tahun tersebut.
Acha melangkah mendekati pintu asing itu lalu menyentuhnya. Pintu tersebut ternyata terbuat dari bahan aluminium.
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Eh Cha liat deh ada kode sandinya!
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Eh iya bener, aduh gimana bukanya dong?
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Apanya yang ada kode sandinya?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Ee itu Rev, pintunya pake kode sandi. Kita kan gak tau kode sandinya apa
Andrew dan Aden menghampiri empat temannya yang sedang kebingungan.
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Kalian kenapa dah?
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Lo gak liat? Itu pintu pake kata sandi, dari kita-kita gak ada yang tau kode sandinya apaan
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Di bawa santai aja bro, sini biar gue coba tekan-tekan angkanya.
Di situ terdapat kotak tiga kode kata sandi yang harus diisi tepat agar pintu aluminium itu bisa terbuka.
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Hmm ada tiga angka yang harus gue munculin, oke bakal gue coba
Andrew menekan nomor 123 pada kolom yang ada dan langsung tertujui pada tiga kode kosong. Akan tetapi angka 123 yang sudah muncul di kode sandi, berwarna merah, tandanya nomor sandi yang di tekan Andrew salah.
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Sialan gak berhasil!
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Sini biar gue coba
Aden menekan nomor 845 pada kolom yang ada dan langsung tertujui pada tiga kode kosong. Akan tetapi sama saja, angka 845 yang sudah muncul di kode sandi, berwarna merah tandanya nomor yang di tekan Aden juga salah.
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Yaelah gak kasian banget sama otak gue yang udah mikir keras!
HALINA ZETANA
HALINA ZETANA
Sabar Aden sabar, sekarang biar aku yang mencobanya
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Hm Yoi
Halina menekan tiga angka yaitu 670 dengan jari telunjuk lentiknya. Akan tetapi saat ketiga angka itu sudah muncul di tiga kode sandi, angka 670 tersebut berwarna merah yang artinya angka yang di munculkan Halina salah.
HALINA ZETANA
HALINA ZETANA
Yah aku kira angka yang ini benar, ternyata aku sama kayak Aden dan Andrew, hhh
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Pintu ini juga gak ada kenop-nya, udah di pastiin pintu ini bukan pintu sembarangan
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Sepertinya begitu, Cha
Gaby nampak tengah sibuk menatap layar ponselnya. Di layar benda pipih milik Gaby terlihat ada 14 jumlah nomor yang ada serta ada juga tanda plus sebelum 14 angka.
Ya, Gaby tengah melihat nomor telepon handphonenya.
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Aha!
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Napa dah lo? Kesurupan monyet betina?
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Anjir lo Drew!
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Kenapa? Lo punya ide sesuatu?
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Mungkin kalau gue pake nomor telepon HP gue bisa kali ya. Gue bakal ambil dari nomor belakang
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Oh 933 ya?
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Yups. Oke semoga aja ada keberhasilan kali ini
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Yaudah kamu coba aja
Gaby maju ke pintu aluminium tersebut sambil menggenggam handphonenya.
Gaby mengambil tiga nomor telepon angka belakangnya yaitu angka 933. Yang Gaby harapkan ide dan usaha ia berhasil sepenuhnya nyatanya tidak juga. Iya mengepout bibirnya karena angka 933 yang ia isi ke kode sandi berwarna merah. Ya sialnya Gaby juga salah seperti Andrew, Aden, dan Halina.
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Gak seperti yang gue harapkan!
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Hahaha makanya jangan berharap kalau diri lo tak ingin jatuh di antara bintang-bintang
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Andreeeeeww!!!
Gaby nampak kesal dengan ucapan kata-kata Andrew yang meledeknya.
Acha dan Revliam sibuk memikirkan angka sandi yang tepat untuk membuka pintu rahasia tersebut. Sepertinya ada angka yang tersembunyi.
Sepasang kekasih itu terus berpikir keras menggunakan otak logika cerdasnya yang mereka punyai.
Tiba-tiba munculah ide cermelang dari otak Acha.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Wah aku tau, kayaknya nih ya kata sandi ini harus pake tanggal lahir dan umur, deh!
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Tanggal lahir dan umur?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Iya, Rev! Masuk akal nggak?
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Masuk akal juga sih, tapi tanggal lahir dan umur siapa?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Nah itu aku mau coba mikir lagi
Revliqm mendongak kepalanya ke atas memikirkan tanggal lahir dan umur siapa yang tepat untuk mengisi 3 kode sandi pintu rahasia tersebut.
Kemudian Revliam menoleh ke Acha.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Eh, Cha!
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Kenapa Rev?! Kamu dapet sesuatu?!
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Iya aku dapet pemikiran sesuatu. Kamu tau kan pemilik sekolah ini siapa?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Iya aku tau namanya pak Jiro si kepsek
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Nah bagus, waktu itu kamu kepo sama tanggal lahir dan umur pak Jiro, kan?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Iya waktu kelas sepuluh kalau gak salah awal bertemu pak Jiro
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Nah aku punya ide nih, coba kita gunain angka yang sama tanggal lahir dan umur pak Jiro
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Umur yang tahun sekarang apa yang dua tahun yang lalu nih, Rev?
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Ya umur yang tahun sekarang dong masa umur yang dua tahun lalu
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Sungguh gue punya temen sebegitu uniknya ternyata... Napa lo bisa sampai berpikiran gitu Rev Revliam? Terus emangnya lo tau tanggal lahir dan umur pak Jiro??
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Seingat gue, tanggal lahir sama umur pak Jiro tanggal 6 Oktober dan umur beliau tahun yang sekarang umur 38 tahun
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Eh beneran umurnya pak Jiro sekarang masuk 38 tahun? Lo gak salah ngitung kan??
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Ya kagak lah
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Coba deh Cha kamu pake angka itu
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Eh pas tiga angka dong 638!
HALINA ZETANA
HALINA ZETANA
Wah iya Drew, semoga terakhir ini berhasil deh, kita udah berusaha lagian
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Amin dah, ayo Cha
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Iya Gab..
Acha menghadap kotak sandi tersebut yang di dalamnya ada 3 kode sandi yang harus ia isi dengan tepat dan benar.
Acha memencet angka 638 dengan jari telunjuk lentik tangan kanan. Jantungnya sedikit deg-degan takut hasilnya salah gagal total. Tiga garis kode sandi yang kembali kosong itu terisi setelah Acha menekan tiga angka tersebut.
Di luar dugaan Acha dan Revliam, angka nomor 638 seluruhnya berwarna hijau menyimpulkan angka-angka sandi tersebut telah tepat dan benar.
Ting!
Cklekk!
Keenam remaja tersebut melongo terkejut senang akhirnya pintu aluminium itu terbuka.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Revliam kita berhasil!
Acha mengutarakan kata itu sambil melompat-lompat senang ke hadapan Revliam. Revliam tersenyum lebar mengangguk serta mengusap kepala kekasihnya dengan lembut rasa perasaan sayangnya.
HALINA ZETANA
HALINA ZETANA
Wah kami gak nyangka loh kalian bisa membuka sandi pintu ini! Kalian cerdas banget deh!
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Yaelah namanya juga kekasih yang sejoli ya gitu. Satu server hahaha
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Hehehe yaudah kita tunggu apa lagi? Yuk kita jelajahi dalem tempatnya!
Revliam mendekati mulutnya ke dekat telinga kasihnya untuk membisiki di telinganya
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
/Cha, kamu mau nyari suara senandung sama teriakan cewek itu yang tadi kita berdua denger?\
Acha mengangguk antusias dengan wajah yang ia ubah menjadi serius sungguh-sungguh.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
/Iya, Rev\
Revliam terbungkam rupanya mempunyai kekasih yang super nekad dan memiliki penasaran yang setinggi tingkat dewa.
Keempat teman mereka berjalan lebih dulu ke dalam suatu ruangan.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Ayo Revliam, kita masuk!
Acha menarik lengan tangan Revliam pelan dan Revliam pun menuruti Acha masuk ke dalam ruangan tersebut yang telah di tunggu oleh Aden, Halina, Gaby, begitu juga dengan Andrew.
Setelah Acha dan Revliam masuk ke dalam, hal kejadian aneh pertama dimulai.
BRAKK!!!
Pintu aluminium tersebut tertutup secara membanting kuat dengan sendirinya. Acha yang berada di dekat pintu tersebut langsung tubuh mungil Acha di rengkuh Revliam dengan erat lalu menariknya untuk menjauh dari pintu tersebut.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Acha, kamu gakpapa kan?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
A-aku gakpapa, Rev
Tak hanya bantingan pintu saja, tetapi ada sebuah terpaan angin besar. Revliam semakin mempererat tubuh Acha dalam pelukannya, agar Acha tak terpisah dari dirinya.
Hingga karena angin tersebut sangat kuat, keenam remaja SMA itu terbawa oleh terkaman angin kencang ke depan begitu sangat kuat layaknya di lempar.
Lalu, apa yang akan terjadi berikutnya pada mereka semua termasuk Acha dan kekasihnya?
•••
Secret The Door Behind The Library To Be Continued ▶

Part 2 : Trapped In Hell

Suara hantaman terdengar di telinga Acha yang masih di peluk erat oleh Revliam. Acha merasakan ia terbaring namun ia tak merasakan sakit di sekujur tubuh.
Acha segera membuka matanya lalu melihat pandangan ke depan. Acha nampak terkejut ia sekarang berada di suatu hutan gelap yang bernuansa menyeramkan.
Acha menoleh kepalanya sedikit ke belakang, betapa kagetnya Acha melihat Revliam yang berusaha menahan sakitnya dari seluruh tubuhnya yang terhantam tanah.
Tangan Revliam juga masih tetap memeluk tubuh Acha.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
R-revliam?!
Acha menyingkirkan lingkaran kedua tangan Revliam dari pinggangnya lalu Acha merubah posisi menjadi duduk.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Revliam kamu baik-baik aja, kan?!
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Akh- aku baik-baik aja kok, tenang aja belum seberapa
Revliam sengaja menjadikan tubuhnya sebagai tameng pelindung tubuh Acha agar tak terhantam keras oleh tanah.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Ayo, bisa bangun kan?
Revliam mengangguk lalu Acha membantu Revliam untuk bangkit dari baringnya.
Liam memegang bahu kanannya yang terasa sangat sakit imbas terbentur di tanah.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Mana yang sakit?! Sini aku liat?!
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Gak usah, aku gakpapa kok, Cha
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Harusnya aku yang tanya sama kamu, kamu gakpapa, kan? Kamu gak ada luka, kan?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Aku gakpapa kok Rev, bahkan saat jatuh di tanah barusan aku gak ngerasa sakit sama sekali
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Iya, karena ada aku yang lindungi kamu hehe
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Duh, tapi kan kamu jadi kesakitan begini!
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Alah, udah gakpapa aku masih kuat kok
Acha mengedarkan pandangan sekeliling mencari teman-temannya.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Rev?
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Hm? Kenapa Cha?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Gaby, Halina, Aden, sama Andrew dimana?! Kok mereka gak ada di sini, sih?!
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Pasti angin itu yang membuat kita terpisah dari temen-temen kita, Cha
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Kita cari mereka yuk Rev, aku takut kalau temen-temen kita kenapa-napa
Revliam perlahan berdiri lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Acha agar ikut berdiri.
Tiba-tiba Acha dan Liam di kejutkan suara gergaji mesin yang asalnya lumayan jauh dari belakang mereka.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Rev...
Lirih Acha mengeratkan genggamannya di lengan tangan Revliam. Revliam bisa rasakan Acha sedang ketakutan sekarang, biasanya Acha ini pemberani namun hanya karena suara gergaji mesin ia menjadi takut.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Tenang Cha, ada aku di sini
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Itu suara apa...? Kayaknya suara yang biasa di pake orang psikopat deh, Rev
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Sssstt kamu gak boleh ngomong yang enggak-enggak, di hutan ini gak ada pembunuhan kok
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Tapi-
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
???!!!
Mata Acha melotot dengan menunjuk lurus menggunakan jari telunjuknya agar Revliam melihatnya.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Waaaa! Rev, itu ada psikopaaatt!!!
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Hah apa?!
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
???!!!
Seorang memakai topeng menyeramkan begitupun kaus tangan putih yang telah berlumuran darah segar, orang itu terus menyalakan gergaji mesin tersebut. Tak di duga oleh Revliam dan Acha, orang topeng itu mengejar mereka berdua dengan brutal.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Sialan mana ngejar lagi!
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
ACHA AYO LARI CHA!!!
Revliam menarik kencang tangan Acha untuk berlari marathon ke depan sana karena orang yang merupakan psikopat itu mengejar mereka, langkah besar orang tersebut membuat Acha ketakutan, takut jika tertangkap akan segera di bunuh secara sadis.
Sampai akhirnya Revliam menemukan sebuah gubuk yang tak terpakai di daerah sana, Revliam mengajak Acha masuk ke dalam gubuk tersebut tergesa-gesa agar psikopat yang sudah tertinggal jauh tak bisa menemukan mereka.
Revliam masuk ke dalam gubuk tersebut lalu Revliam menutup pintu gubuk tersebut dengan menahan pintu tersebut menggunakan batu bata agar tetap menutup.
Kemudian, Revliam semakin menarik pelan Acha masuk ke dalam ruangan gubuk tersebut. Sampai di pertengahan ruangan gubuk, kekasih setia mengajak Acha berjongkok untuk berisitirahat.
Revliam menutup mulut Acha lembut dan Acha menyandarkan kepalanya di pundak Revliam dengan tangan yang mencengkram hoodie biru kelabu Revliam.
Mata Acha mengernyit dengan tubuh bergemetaran.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
/Udah-udah gakpapa Cha, kita aman kok...\
Acha mengangguk cepat masih terus mencengkram hoodie Revliam. Lelaki tampan itu menenangkan pacarnya dengan membelai-belai puncak kepalanya dengan gerakan lembut.
Acha dan Revliam kembali mendengarkan suara gergaji mesin dan langkah sepatu dari luar rumah gubuk. Revliam mendekap tubuh Acha begitupun Acha. Kini mereka berada di situasi yang sangat mengancam jiwa.
Revliam pastikan Acha tak boleh sampai terluka sedikitpun, kalaupun mereka berdua ketahuan dengan orang pembunuh tersebut, Revliam rela ia sendiri saja yang korban demi melindungi Acha.
----------☭☭☭☭----------
Kini Aden dan Gaby posisi keadaannya terbaring dengan tubuh terlentang.
Kepalanya terasa sangat pening akibat benturan keras di tanah barusan. Mereka berdua merintih sambil mengusap-usap kepala belakangnya masing-masing.
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Aduuhh, kepala gue sakit bangeett!
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Mana lagi gue, tega banget sih itu angin main lempar-lempar aja kita ke sini!
Gaby memandang sekeliling hanya ia dan Aden saja di hutan itu. Hutan yang sama seperti Acha dan Revliam injak namun daerah mereka sangat berbeda.
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Oke fix, kita terpisah sama temen-temen kita
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Duuuuhh stress gue anjir!
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Di sesatin pula ini kita sama setan!
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Gak usah ngada-ngada deh!
Aden membangkitkan tubuhnya untuk berdiri lalu menarik pelan tangan Gaby untuk mengangkatnya berdiri.
ADEN DICKY
ADEN DICKY
E-eh bentar-bentar!
Aden menajamkan telinganya karena mendengar suara mesin elektronik di ujung hutan depan sana.
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Gab Gaby! Lo denger suara mesin elektronik gak?
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Eh iya gue denger kayak suara gergaji mesin
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Apa ada penebangan pohon di hutan gelap kayak gini ya, Den?
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Gue kurang tau sih, gue aja asing sama ini hutan
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Jangankan asing, ke hutan aja belum pernah. Gue liat cuma sekedar di Youtube doang
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Ulululu kasiannyaa
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Apaan dah, yaudah yok mending kita liat aja siapa yang disana.. Siapa tau aja itu ada orang yang bisa bantu kita keluar dari hutan ini
Gaby mengangguk lalu berjalan lebih dulu ke depan dengan nyali berani, Aden mengikuti Gaby yang berjalan ke depan.
Hutan tersebut sangat gelap bernuansa alam mencekam, Aden tengok kanan kiri waspada jika ada suatu yang janggal di sekitarnya.
Gaby berhenti melangkah saat melihat satu orang yang berjalan sambil terus menyalakan gergaji mesin di dekat rumah gubuk. Gaby mengurung niatnya untuk bertanya pada orang tersebut dikarenakan itu bukan orang biasa tapi orang psikopat yang memakai topeng serta kaus tangan putih berlumuran darah segar.
Aden segera menarik Gaby dari situ lalu bersembunyi di belakang pohon yang besar dan menjulang tinggi. Awalnya pembunuh tersebut curiga siapa yang di belakang pohon, tetapi pada akhirnya mengacuhkan lalu pergi dari rumah gubuk untuk mencari-cari Acha serta Revliam.
Suara gergaji mesin tersebut lama-lama tak terdengar kembali, karena psikopat itu telah pergi sangat jauh hingga tak terlihat lagi punggungnya.
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Huuuufft hampir aja kita ketauan
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Alhamdulillah nyawa kita masih selamat. Gue gak nyangka di hutan ini ada psikopat juga
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Gue juga sama gak nyangka kek elo Gab
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Yaudah yok kita cari temen-temen kita
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Ayo- eh tapi di sono ada saung, jangan-jangan semua temen kita ada di sana?
Gaby berlari ke rumah gubuk meninggalkan Aden yang sedang menanya-nanya.
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Wei Gaby tinggal kenangan, tungguin gue!
Aden pun mengejar Gaby yang kini tengah berada di ambang pintu yang tertutup.
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Pintunya tertutup apa ditutup?
Gaby dengan berani membuka perlahan pintu gubuk tersebut lebar-lebar yang dalamnya begitu sangat kotor di tambah gelap serta sunyi.
----------☭☭☭☭----------
Acha menatap Revliam dengan wajah paniknya karena ada langkah dua kaki seseorang yang masuk ke dalam.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Revliam...
Lirih Acha lagi.
Liam memeluk tetap tubuh Acha dengan mengatakan "Tidak apa-apa" beberapa kali dengan nada berbisik.
Drap...
Drap...
Drap...
Drap...
Acha melirik ada dua bayangan yang mendekati ia dan Revliam. Revliam menatap bayangan tersebut dengan intens seraya mengumpulkan nyali keberaniannya.
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Hah, Acha?!
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Revliam?!
Acha Revliam
Acha Revliam
Kalian?!
Acha dan Revliam langsung saling melepaskan pelukannya.
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Kalian kenapa bisa ada disini?
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
T-tadi ada psikopat yang ngejar aku sama Revliam, terus Revliam ngajak aku ke sini deh
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Kalian berdua kesini emangnya aman? Psiko-
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Tenang Rev, psikopatnya udah pergi jauh-jauh noh
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Huuufft, oke
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Hampir aja kita berdua ketangkep psikopat topeng itu
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Nyaris aja nyawa kita melayang
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Iya Rev, aku jadi lega. Apa kalian berdua yang bikin psikopat itu pergi?
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Kagak juga sih, malahan kita juga hampir ketauan sama itu psychopathic human
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Iya woi nyaris ae, tapi itu orang sadis gak peduliin kita weh, jadinya dia pergi deh nyari korban mungkin
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Ih Den jangan ngomong gitu dong, ini yang belum kita temuin kurang Halina sama Andrew loh
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Oh iya mereka berdua kira-kira ada dimana yak?!
Teman-teman Gaby kompak menggelengkan kepalanya tak tahu dimana Andrew dan Halina.
----------☭☭☭☭----------
Di jalan hutan Andrew dan gadis penakut yaitu Halina, mereka melangkah secara sejajar. Sampai tiba-tiba tatapan Andrew dan Halina bertemu wajah yang di tutup oleh topeng dan di tangannya tengah membawa gergaji mesin.
Kedua tangan orang tersebut banyak lumuran darah segar menjijikan. Andrew bisa mengetahui orang itu adalah seorang pembunuhan di hutan seram ini.
HALINA ZETANA
HALINA ZETANA
Andrew aku takut..
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Kamu gak usah takut Lin, kamu sembunyi aja di belakang aku kalau takut
Halina segera berlari kebelakang Andrew dengan hati perasaan sangat takut pada orang yang memakai alat membahayakan dan topeng seram di wajahnya.
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Mau apa lo?!
Orang pembunuhan itu segera cekatan menyalakan gergaji mesinnya. Andrew terkejut dengan jantung yang berdebar sangat kencang, tetapi Andrew tak boleh takut, dengan ia takut ia dan Halina bisa menjadi taruhan nyawa.
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
(Kalo gue ngelawan pake tangan kosong, bisa-bisa gue kehilangan salah satu anggota tubuh gue!)
Halina berusaha mencari cara agar ia dan Andrew terhindar dengan seorang pembunuhan sadis tersebut.
Mata Halina terbentur mendapati suatu kilauan di bawah pohon. Benda apakah itu yang di lihat Halina?
HALINA ZETANA
HALINA ZETANA
(Hah? Pistol?!)
Halina menarik-narik jaket coklat belakang Andrew membuat Andrew reflek menoleh kebelakang.
Halina memberikan isyarat lirikan mata ke suatu arah. Andrew memperhatikan lirikan mata Halina yang mengarah ke bawah pohon.
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
(Kesempatan gue! Pistol ini akan gue buat untuk tamatin nyawa psikopat itu!)
Andrew mengangguk lalu segera berlari cepat mengambil pistol tersebut yang nampak masih baru.
Psikopat itu ancang-ancang menepati sasaran untuk membunuh Andrew serta Halina yang ada di belakang punggung Andrew.
Psikopat tersebut berlari kencang akan membunuh Andrew terlebih dahulu.
HALINA ZETANA
HALINA ZETANA
KYAAAAAAAA!!!
DOR!
Andrew melancarkan peluru pistol hingga mengenai perut psikopat tersebut namun ia masih tetap bisa melanjutkan lancarannya untuk segera membunuh Andrew.
DOR!
Karena tak mempan, Andrew dengan sasaran jitu menembak dada kiri tepat di jantung psikopat tersebut.
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
(Lah anjir nyawanya ada berapa sih?! Kok gak mati-mati!!)
HALINA ZETANA
HALINA ZETANA
Kyaaaaa Andrew hati-hatiiii!!!
Psikopat itu semakin mendekat ke Andrew dengan mengangkat gergaji mesin tersebut.
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Oke ini terakhir buat lo!
DOR!
Andrew menembak kening psikopat tersebut hingga psikopat itu menjatuhkan gergaji mesin senjatanya lalu ia jatuh ambruk keras ke tanah.
Brugh!
Kening dari psikopat itu mengeluarkan banyak darah yang mengalir hingga merembes mengenai topeng wajahnya.
----------☭☭☭☭----------
Acha, Gaby, Revliam, dan Aden yang masih berada di dalam gubuk mendengar suara gaduhan jeritan gadis yang kini sudah menghilang begitupun suara tembakan serta gaduhan di luar sana.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Hah?! Suara tembakan?!
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Jangan-jangan Halina, Andrew!!
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Huh bukan halusinasiku ternyata, aku bener-bener denger suara tembakan pistol sama teriakan jeritan di luar sana!!
Acha berlari keluar dari gubuk tersebut.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
EH ACHA TUNGGUU!!
Revliam berlari mengejar Acha yang sudah keluar dari rumah gubuk. Acha berdiri di luar rumah gubuk dengan perasaan hati kalut kalau kedua temannya telah di bunuh oleh psikopat yang tadi.
Gaby dan juga Aden ikut berlari menghampiri Liam yang sudah di luar rumah gubuk.
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Ayo kita cari suara tembakan itu!
Acha berlari kembali meninggalkan Revliam serta kedua temannya.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
ACHA!!!
Revliam berlari mengejar Acha yang sudah bernekad tinggi untuk mencari sumber suara tembakan tiga kali tersebut serta jeritan histeris dari gadis.
Revliam, Gaby, Aden terus mengejar Acha yang berlari kencang ke depan tanpa berbelok. Sampai tiba-tiba Acha berhenti berlari karena menemukan psikopat itu kembali yang tergelatak lemah tak berdaya dengan kening yang mengalir berdarah serta dada perutnya, terlihat habis baru saja di tembak oleh seseorang.
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
HALINA??!!
HALINA ZETANA
HALINA ZETANA
GABY??!! ACHA??!!
Halina berlari ke Acha dan Gaby lalu memeluknya erat dengan tangisan yang telah membanjiri kedua pipinya. Wajar saja Halina nangis karena ia tadi sangat ketakutan.
HALINA ZETANA
HALINA ZETANA
Huhu aku takut!
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Hei gakpapa Lin, jangan takut oke? Semua udah baik-baik aja kok
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Kayaknya psikopat itu udah mati deh, Lin. Udah ya kamu gak usah nangis lagi. Cup cup cup
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Huh buang-buang waktu doang ini orang!
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Andrew?! Lo yang bunuh psikopatnya?!
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Yes. Kalau gak gue bunuh ini orang udah duluan, bakal bantai gue sama Halina
Revliam yang keningnya berkeringat karena berlari langsung berjongkok di samping psikopat itu.
Revliam menekan denyut nadi tangan psikopat itu yang sudah berhenti berdenyut.
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Dia sudah mati
ACHA GRELDIA
ACHA GRELDIA
Beneran, Rev?!
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Iya Cha, dia udah gak bernyawa
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Mampus lo! selamat menikmati tempat Neraka Jahanam haha!
ADEN DICKY
ADEN DICKY
Gilak berani banget lo, Drew?!
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Demi temen sama nyawa bro
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Tapi lo semua harus makasih sama Halina yang udah nyelamatin kita semua
HALINA ZETANA
HALINA ZETANA
Loh kok aku??
Halina menunjuk dirinya sendiri dengan kening berkerut bingung maksud Andrew.
ANDREW CHAKRA
ANDREW CHAKRA
Iya lah Lin, kan kamu yang ngasih tau aku kalau ada pistol di bawah pohon. Kalau kamu cuma diem doang pasti kita tadinya di bunuh sama psikopat itu dan gak cuma aku sama kamu doang yang dibunuh tapi Revliam, Acha, Gaby, sama Aden juga Lin
Revliam Acha Gaby Aden
Revliam Acha Gaby Aden
Thanks, Lin
HALINA ZETANA
HALINA ZETANA
Eeee iya sama-sama
GABY GEACINTA
GABY GEACINTA
Oke yang penting nyawa kita selamat semua gak ada yang melarat
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Tunggu dulu, meskipun Andrew udah berhasil bunuh psikopat itu tapi kita semua masih terjebak di hutan gelap ini
REVLIAM EVANS
REVLIAM EVANS
Pokoknya kita semua harus bisa keluar dari hutan ini, kalau perlu kita cari ruangan yang tadi sebelum kita di lempar angin kenceng itu
Acha dan keempat temannya mengangguk setuju pada ucapan panjang lebar dari Revliam Delvien Evans.
Mereka berenam kemudian pergi bersama meninggalkan psikopat itu yang sudah tak bernyawa.
Keenam remaja tersebut harus berjuang keluar dari tempat hutan angker tersebut walau itu rasanya harus ada beberapa rintangan yang harus mereka hadapi selanjutnya.
•••
The Secret Door Behind The Library To Be Continued ▶

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!