Tok tok tok "Roy...Royy, ni gue Andre. Buka pintu nya Roy...!" ucap Andre yang lagi berdiri tepat di depan pintu kontrakan Royco.
Andre, adalah seorang kawan baik dari Royco, hanya dia yang menjadi teman nya Royco dalam menjalani keras nya kehidupan di ibu kota yang terkenal kejam itu.
Andre anak asli ibu kota, sedangkan Royco, anak kampung yang merantau ke ibu kota. Royco datang seorang diri ke ibu kota tanpa sanak juga saudara nya, Royco datang ke ibu kota berharap dia bisa merubah nasib nya menjadi lebih baik.
kreeekk
Pintu kontrakan pun terbuka, nampak laki-laki yang hanya menggunakan kaos dalam dan celana pendek model kolor, nampak sibuk mengusap-usap mata nya.
"Ehhh elo Ndre? ngapain lo pagi-pagi begini datang ke kontrakan gue?" ucap Royco sambil mengucek ngucek mata nya, dan sesekali menguap. Sehingga mengeluarkan bau naga nya.
"siang begini lo bilang pagi? coba lo lihat mata hari di luar sana! mata hari tengah berdiri tepat di atas kepala kita Roy. Ini sudah siang hari Roy, masa lo nggak nyadar sih?" ucap Andre, sambil menunjuk ke arah luar.
"Ea--ea, gue tahu kok! ini sudah siang hari, yaudah ayo, masuk Ndre!"
Andre pun terlihat melangkah masuk kedalam kontrakan nya Royco, dan mata Andre langsung di suguhkan pemandangan yang begitu sangat kotor di dalam kamar itu. Namun Andre tak heran melihat itu semua, karena dia sudah sering melihat keadaan itu saat diri nya berkunjung ke kontrakan nya Royco.
"Gue heran sama elo Roy, kok elo betah yah tidur dengan kamar yang berantakan ini? apa lo nggak bisa bebenah gitu? setiap gue datang ke tempat lo, pasti akan selalu seperti ini keadaan kontrakan lo, kayak kapal pecat tau nggak!" ucap Andre, sambil melihat ke sekeliling isi kontrakan nya Royco.
"Elo salah datang sih Ndre! coba kalau elo datang nya sore, pasti keadaan nya tidak seperti ini!"
"Datang siang atau datang sore, memang apa beda nya Roy? pasti keadaan nya juga seperti ini!" ucap Andre.
"He he he iya juga sih, oh iya Ndre ada apa elo ke sini...?" Ucap Royco, yang tengah duduk bersilah, dengan keadaan tubuh yang masih belum sepenuh nya sadar sehabis tidur.
"Gue kesini mau nawarin lo kerjaan! lo mau nggak?"
"Kerja apaan Ndre...?"
"Jadi OB! kebetulan di tempat gue kerja, lagi ada lowongan. Gimana, lo mau nggak?"
"Yang benar Ndre? gue mau Ndre! kerja jadi OB kek, jadi tukang sapu jalanan kek, apapun itu? gue mau!"
Royco begitu sangat antusias nya, ketika Andre datang dan menawari nya sebuah pekerjaan. Maklum Royco sudah lama menganggur, sehingga membuat nya begitu sangat senang ketika Andre menawari nya pekerjaan.
"Tapi...gue bingung Ndre!" Ucap Royco dengan bibir itu tiba-tiba terlihat cemberut.
"Bingung kenapa Roy? apa yang lo bingung kan sih?"
"Gue bingung, kerjaan lo kan jauh Ndre? gue kesana naik apaan? sedangkan gue kan nggak ada kendaraan untuk berangkat ke sana!"
"Halaaa, masalah itu nggak perlu lo bingungkan Roy. Lo tenang saja! kita berangkat bareng ke sana, pake motor gue! kita berboncengan ok!"
"Oke Ndre! emang lo sahabat gue yang begitu sangat pengertian, gue sangat senang mempunyai sahabat seperti lo!"
"Iya Roy, itu lah guna nya teman! gue juga senang bisa mempunyai temen seperti lo!"
Mereka berdua pun terlihat saling memeluk satu sama lain nya, sebagai tanda saling bangga bisa menjadi teman.
"Sudah lepaskan pelukan elo Roy! jangan lama-lama kita berpelukan, nanti ada orang yang lihat! bisa dikira kita cowok nggak normal lagi!"
"Ihhhh amit-amit!!! gue nggak mau di bilang cowok nggak normal" ucap Royco yang langsung mendorong tubuh Andre hingga terpental ke dinding kontrakan yang hanya berbahan kayu triplek itu. Sehingga membuat Andre langsung meringis sakit akibat dorongan yang di lakukan Royco.
"Auw sakit!!!" pekik Andre.
Melihat itu, Royco langsung menghampiri Andre yang tengah meringis kesakitan.
"Maaf kan gue Ndre! gue nggak sengaja! lo nggak apa-apa kan Ndre...?" ucap Royco, yang terlihat merasa bersalah.
"Gue nggak apa-apa Roy, sudahlah nggak usah memperpanjang masalah ini! yaudah yah gue pulang dulu. Gue masih ada keperluan yang lain, ingat lo harus nyiapin cv lamaran kerja buat besok yah! dan tungguin gue datang, kita berangkat bareng ke sana. Dan jangan sampai besok elo kesiangan oke!" ucap Andre dengan mengingatkan.
"Siap my best friend! Gue pasti akan mempersiapkan segala sesuatu nya dengan sangat rapih, lagian gue sangat membutuhkan kerjaan itu. Jadi nggak akan mungkin gue sia-siakan kesempatan itu!" ucap Royco.
"Oke lah, gue balik dulu yah dahhh!" ucap Andre yang berlalu pergi, sambil melambaikan tangan nya.
"Dahhhh!"
Pada waktu itu betapa bahagia nya perasaan Royco, karena pekerjaan yang telah di idam idam kan nya selama ini. Sekarang ini tak lama lagi akan dia dapatkan melalui kawan baik nya, Andre telah memberikan jalan pekerjaan untuk Royco.
"Senang nya perasaan gue hari ini, karena tak lama lagi gue akan bisa bekerja lagi. Gue jadi nggak sabar dalam menanti hari esok, makasih yah tuhan engkau telah memberikan jalan pekerjaan untuk hamba mu ini!" ucap Royco.
Setelah itu Royco langsung kembali masuk kedalam kontrakan nya, namun dengan tiba-tiba saja langkah nya langsung terhenti oleh adanya suara seorang perempuan yang memanggil nya.
"Royco...!" teriak seorang ibu yang berada di bawah kontrakan nya Royco, yang terlihat mendongak kan kepala melihat ke arah Royco.
"Waduh!!! sepertinya gue kenal sama suara itu? jangan-jangan,,,itu---itu--itu...? " gumaman Royco yang gugup.
Kini ibu ibu yang memanggil Royco dari bawah itu, terlihat sudah ada di belakang Royco. Dan dengan perlahan lahan Royco mulai memutar badan nya hingga berhadapan dengan ibu itu.
"Ehhhh ibu, ada apa yah?" ucap Royco sambil menunjukan senyum bodoh nya, dan tangan nya menggaruk tengkuk nya.
"Jangan berlagak bodoh yah kamu...? kamu tahu, sekarang tanggal berapa...?" ucap Sang ibu, dengan sangat tegas nya.
"Hee hee heee, iya bu saya ingat! ini tanggal waktu nya saya untuk membayar kontrakan. Tapi---tapi, saya belum ada duit nya bu! saya minta waktu tenggat sebulan lagi. Saya janji akan membayar nya bu, mulai besok saya kan baru mau kerja jadi mohon pengertian kali ini saja!" ucap Royco dengan alasannya, dan berharap ibu itu memberikan kelonggaran waktu untuk dirinya.
"Baiklah, sekarang saya kasih kelonggaran waktu untuk kamu. Tapi ingat yah,,,kalau bulan depan kamu sampai meleset, kamu lebih baik pergi saja dari kontrakan saya!" ucap ibu.
"Baik bu, makasih atas pengertian nya!" ucap Royco.
Bersambung...
Malam pun datang begitu saja, nampak terlihat Royco tengah sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan nya untuk besok. Yah besok pagi, Royco akan pergi bersama dengan Andre untuk menjadi seorang ob di sekolahan internasional yang sangat terkenal di kota besar itu.
Banyak dari orang-orang besar yang menyekolahkan anak-anak nya di sekolahan itu, berharap para orang tua murid anak-anak bisa mendapat pengajaran yang baik di sekolahan itu. Dan di sekolahan itulah Royco nanti nya akan bekerja menjadi ob bersama dengan Andre.
" Huuuuuft selesai juga, kini saat nya untuk gue tidur. Dengan tidur cepat berharap, gue nanti bisa bangun tepat waktu, karena gue sangat butuh kerjaan itu ! " gumam Royco.
Mungkin karena merasa kecape'an sehabis mempersiapkan segala keperluan nya, Royco dengan sangat cepat sekali langsung tidur terlelap di lantai kontrakan. Dan sukma nya pun langsung saja terbang dan sampai ke tempat yang paling indah, sampai dia pun tak mengenali sama sekali tempat itu.
"Tempat apa ini? tempat ini indah sekali!" ucap Royco dengan terkagum-kagum.
Dengan penuh kagum juga, Royco langsung melihat-lihat ke sekeliling dari tempat itu, tak lama kemudian dia pun mulai berjalan dengan perlahan. Sambil menunjukan rasa ke kaguman nya pada tempat itu.
"Yah tuhan,,,ini tempat yang paling indah yang tidak pernah gue lihat sebelum nya!" ucap Royco, yang langsung mendongakan kepala nya ke atas dengan mata terpejam di sertai dengan merentangkan kedua tangan nya. Seakan akan dia begitu sangat meresapi tempat itu.
"Cucu buyut...!"
Dengan tiba-tiba saja terdengar suara kakek tua, yang begitu sangat menggema terdengar di telinga Royco. Sehingga membuat nya langsung terkejut, dan merasa penasaran akan suara yang tidak terlihat wujud nya itu.
"Kek,,,kakek siapa? kenapa kakek memanggil saya cucu buyut? dan tunjukan wujud kakek! jangan bikin saya ketakutan." ucap Royco, dengan mencari-cari wujud dari suara kakek-kakek itu berasal.
"Hee hee hee...!"
Namun sang kakek hanya tertawa, yang membuat Royco semakin ketakutan, oleh suara tawa kakek-kakek yang belum juga menunjukan wujud nya itu.
"Kek saya mohon, tunjukan wujud kakek sekarang juga! jangan bikin saya semakin ketakutan kek!" ucap Royco, yang terus mencari-cari wujud dari sang kakek.
Clingg,,,
"Hee hee hee...!"
Sang kakek pun mendadak muncul di hadapan Royco sambil tertawa, yang membuat Royco sontak terkejut dengan wujud sang kakek yang tiba-tiba saja pas muncul di depan nya.
"Astaga!!!"
"Jangan takut cu...! kakek ini adalah kakek buyut mu!" ucap sang kakek, dengan logat kakek-kakek nya.
"Kakek buyut saya...?" Royco dengan heran, di sertai ketidak percayaan nya pada sang kakek.
"Iya cu,,,! kakek ini adalah ayah, dari ayah mu, ayah mu, dan ayah mu lagi. Kakek sengaja menemui mu lewat mimpi, karena kakek mau memberikan suatu benda pada mu...!"
Walau pun sedikit tidak percaya kalau kakek-kakek itu adalah kakek buyut nya, Royco pun akhirnya merasa penasaran dengan benda yang akan kakek buyut nya berikan pada nya.
"Benda apa kek...?"
Terlihat sang Kakek langsung memejam kan mata nya sambil mengepalkan tangan nya, sepertinya sang kakek sedang memanggil benda itu.
"Ambil lah!" ucap sang kakek, dengan membuka kepalan tangan nya.
Mata Royco langsung di buat terbelalak, ketika dirinya melihat benda kecil yang memancarkan cahaya keemasan, ketika sang kakek membuka kepalan tangan nya.
"I---tu, benda apa kek? kok warna nya seperti emas yah? apakah itu emas kek...? Kalau iya itu emas lumayan kek, nanti bisa saya jual emas itu. Kan lumayan duit nya nanti bisa buat bayar kontrakan, dan bayar utang-utang saya di warung hee hee hee!" ucap Royco yang langsung mengambil benda itu dari tangan sang kakek.
"Husssh, ngawur kamu...! tau nggak? dengan benda ini, kamu bisa mendapatkan apa saja yang kamu ingin kan. Jadi jangan pernah kamu menjual nya! simpan baik-baik benda itu, dan jangan sampai ada orang yang tau kalau kamu mempunyai benda itu, termasuk teman kamu!" ucap sang kakek, dengan raut wajah yang sangat serius.
"Kalau boleh saya tahu? kenapa orang-orang tidak boleh tahu, kalau saya mempunyai benda ini kek termasuk teman saya?"
"Kalau sampai orang-orang mengetahui nya, kamu mempunyai benda sakti ini! otomatis banyak orang yang ingin mengambil nya dari mu. Bahkan nyawa kamu bisa dalam bahaya, karena orang-orang yang menginginkan benda itu, mampu berbuat apa saja demi bisa mengambil benda itu dari tangan kamu, termasuk menghilangkan nyawa kamu...!"
Jeng...jeng...jeng
Mendengar penjelasan tentang benda itu Royco pun langsung terkejut, dia tidak menyangka keris kecil berbahan emas berbentuk semar itu. Banyak orang yang menginginkan nya, bahkan sampai berbuat jahat demi bisa mendapatkan nya.
"Apa benda ini se sakti itu...? sehingga banyak orang yang akan memperebutkan nya, jika mereka mengetahui nya ! " batin Royco, sambil membolak balikan keris kecil yang berbentuk semar itu.
"Kamu ragu dengan keampuhan keris itu cu..?" tanya sang kakek, seakan sang kakek bisa mendengar isi hati nya Royco.
Sehingga membuat Royco sedikit kaget, sang kakek yang bisa mendengar batin nya. Royco menjawab dengan mengangguk kan kepala, seakan dia mengiyakan akan ke ragu-raguan nya tentang benda itu.
"Kalau cucu merasa ragu akan benda itu, nanti cucu buktikan saja! pake benda itu untuk menggaet hati seorang wanita yang cucu sukai, pasti wanita itu bisa langsung luluh hati nya, bahkan bisa langsung menuruti segala apa yang cucu minta dari nya!" ucap sang kakek.
"Yang benar kek?"
"Benar,,, coba saja cucu buktikan! nanti ketika cucu bekerja di sekolahan itu, coba gaet saja siswi di sekolahan itu! dan lihat ke saktian dari benda itu!"
"Wuahhh,,,,ini mah harus gue coba! oh iya, kok kakek bisa tahu kalau saya akan bekerja di sekolahan?"
Sebelum kakek menjawab pertanyaan yang Royco ajukan, tanpa sepengetahuan dari Royco kakek-kakek itu sudah langsung menghilang secepat kedipan mata.
Yang membuat Royco sedikit kaget, dan langsung bertanya-tanya akan kepergian sang kakek yang dengan tiba-tiba itu.
"Loh kok, kakek sudah nggak ada? pergi kemana kakek-kakek itu...? kakek...kakek...pergi kemana kakek?" teriak Royco, sambil melihat ke sekeliling nya mencari keberadaan sang kakek.
"Kakek harus pergi cu...kamu jaga diri baik-baik! ingat selalu pesan kakek mengenai benda yang kamu pegang itu!" ucap sang kakek yang menggema, dan tanpa wujud nya.
"Iya kek,,, saya akan selalu ingat pesan kakek! terima kasih atas pemberian nya kekkkkkkkk!" ucap Royco yang langsung terbangun dari tidur nya.
Bersambung...
"Astaga, ini cuma mimpi ! " Royco menggumam.
Terlihat Royco langsung mengusap wajah nya, disaat dirinya baru tersadar dari mimpi nya. Dan dia pun langsung terkejut di saat bola mata nya menangkap sebuah sinar, sebuah sinar yang menyala ke emasan, yang terpancar dari suatu benda di dekat nya.
"Astaga! sinar apa itu...?" Royco membatin.
Merasa penasaran akan sinar itu, tanpa ragu lagi Royco langsung meraih benda yang mengeluarkan sinar itu. Dan betapa sangat terkejut nya dirinya, disaat benda itu berhasil di rahinya. Sehingga dia pun langsung mengerliyapkan mata sampai berulang kali, saking merasa tidak percaya nya kalau yang di lihat nya itu benda yang kakek-kakek kasih pada dirinya di dalam mimpi.
" Astaga !!! keris ini...? bukankah keris ini pemberian kakek itu dalam mimpi gue? jadi--jadi, keris ini ? keris ini nyata...? " gumam Royco, sambil terlihat membolak-balikan keris kecil nan imut yang berwarna kuning keemasan itu.
Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu kontrakan nya Royco, yang langsung dengan sekejap bisa mengejutkan nya.
Tok
Tok
Tok
"Roy...Roy, ni gue Andre!"
"Astaga, hari ini kan gue mau ikut Andre bekerja! iya Ndre sebentar...!" teriak nya, yang langsung dengan buru-buru menyembunyikan keris itu.
Kreeeek,
Pintu kontrakannya pun langsung di buka nya, dengan harapan Andre teman nya bisa masuk kedalam nya.
Andre justru langsung kaget, saat melihat Royco dalam keadaan belum siap untuk berangkat bersama nya.
"Lo itu bagaimana sih Roy? kok lo belum siap-siap juga? jadi nggak sih lo ikut kerja bareng gue?" Ucap Andre dengan sedikit kecewa, melihat Royco yang masih mengenakan kaos dalam serta celana kolor itu.
"Jadi dong Ndre, tunggu yah! gue mau mandi dulu!"
"Ribet lo Roy, yaudah sana mandi! tapi inget yah jangan lama-lama mandinya, nanti kita bisa kesiangan berangkat nya!" ucap Andre.
"Tenang aja Ndre! gue manusia paling cepat mandinya, he he he!"
Dengan cepat Royco langsung meraih handuk nya, setelah itu dia langsung berlari menuju ke kamar mandi. Tak kurang dari tiga menit Royco sudah terlihat langsung keluar lagi dari kamar mandi, dengan keadaan sudah memakai kemeja putih serta celana bahan yang berwarna hitam yang sudah di pakai nya sejak berada di dalam kamar mandi.
Andre yang melihat nya hanya geleng-geleng kepala, melihat Royco mandi secepat kilat itu.
"Dasar teman sableng ! kok bisa yah lo mandi secepat itu?" Andre membatin.
"Ayo Ndre, kita berangkat sekarang! sebelum kesiangan!" pinta nya dengan cepat.
Tanpa menjawab nya, Andre langsung melangkah turun dari atas kontrakan nya Royco. Diikuti Royco yang mengekor di belakang nya.
"Nih pake helm nya!" ucap Andre.
Diraih nya helm itu dari tangan Andre, kemudian langsung di pakai nya helm itu oleh Royco.
"Astaga, gue melupakan sesuatu Ndre!" ucap Royco.
"Aduhhh, apalagi sih Roy...?" Andre terlihat kesal.
"Tunggu bentar yah! gue mau ngambil sesuatu yang kelupaan itu...!" ucap Royco.
"Yaudah sana...!" ucap Andre dengan tegas.
Royco langsung berlari menaiki anak tangga yang terbuat dari kayu, untuk mengambil barang nya yang tertinggal di dalam kontrakan nya.
" Ini dia barang gue yang hampir lupa gue bawa ! kalau keris ini tidak sampai gue bawa, nanti gue tidak bisa membuktikan tentang keampuhannya...! " Royco menggumam di sertai senyuman pada bibir nya.
"Ayo Ndre, kita berangkat!" ucap Royco yang langsung Nangkring di jok belakang motor Andre.
"Beneran nih kita berangkat? sudah tidak ada barang lagi yang lo lupa bawa?"
"Benar Ndre! sudah nggak ada barang lagi yang tertinggal, ayo berangkat sebelum kesiangan!" ucap Royco, yang merasa yakin sudah tidak ada barang yang tertinggal.
Andre langsung menjalankan motor nya, membelah jalanan ibu kota yang masih terlihat sepi itu. Membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit, untuk Andre bisa langsung sampai ke tempat kerja.
Kini Andre dan juga Royco telah sampai juga di sekolahan sma yang elit itu, Royco langsung terkagum-kagum melihat kemegahan serta ke elitan dari sekolah itu.
"Waahh,,,ternyata sekolahan nya bagus juga yah Ndre...?" Royco dengan kekaguman nya.
"Jelas dong Roy! ini kan sekolahan kelas internasional, sudah pasti bagus dan megah. Ayo Roy, kita langsung menuju ke hrd untuk menyerahkan cv lamaran kerja lo!" ucap Andre.
Andre langsung melangkah pergi meninggalkan parkiran motor nya, mengantar Royco menuju ke hrd untuk menyerahkan cv lamaran nya Royco.
Tok
Tok
Tok
Andre mengetuk pintu ruangan hrd, di dampingi sama Royco.
"Masuk...!" suara dari balik pintu, yang mempersilahkan nya.
Andre serta Royco terlihat melangkah masuk ke dalam ruangan itu, dengan sangat sopan sekali.
"Pagi pak, nih saya membawa orang yang mau bekerja sebagai ob di sekolahan ini. Mengenai prilaku nya, saya jamin dia orang pekerja keras! saya yang bertanggung jawab jika suatu saat nanti dia melakukan kesalahan!" ucap Andre.
"Coba saya ingin lihat cv nya!" ucap hrd.
Andre langsung meraih cv lamaran kerjanya yang di pegang oleh Royco, cv itu pun langsung dia serahkan kepada bagian hrd.
"Oke, setelah saya lihat-lihat cv lamaran kerja kamu. Hari ini kamu bisa langsung bekerja menjadi ob di sekolahan ini, dan bagian kamu di atas yah! di lantai tiga! kalau kamu merasa bingung dengan pekerjaan, kamu jangan sungkan bertanya sama teman kamu" ucap hrd.
"Baik pak, makasih pak atas pekerjaan yang bapak berikan ke saya. Saya janji akan bekerja dengan sangat loyalitas!" ucap Riyco.
"Baik, Ndre ajak teman kamu untuk pergi ke lantai tiga. Dan kasih tahu dia apa saja yang perlu di kerjakan di lantai tiga!" ucap hrd.
"Baik pak! ayo Roy, kita langsung menuju ketempat nya kamu bekerja!" ucap Andre.
Andre langsung mendampingi Royco menuju ke lantai tiga, sampai di sana Andre langsung menjelaskan apa saja yang harus di kerjakan oleh Royco nanti nya.
"Lo sudah ngerti apa yang telah gue jelaskan Roy...?" tanya Andre.
"Sudah Ndre...!"
"Oke, sekarang gue tinggal yah Roy! gue juga harus kerja di lantai bawah. selamat bekerja!" ucap Andre, yang langsung pergi meninggalkan Royco.
Royco pun langsung menjalankan pekerjaan pertama nya menjadi ob di lantai tiga, dia melakukan apa saja yang telah diinstruksikan kepada nya.
Mulai dari nyapu lantai, ngepel lantai, membersihkan toilet, perpustakaan, serta ruangan-ruangan lain nya yang ada di lantai tiga semuanya Royco yang mengerjakan nya.
Hingga akhirnya Semua murid-murid yang bersekolah di tempat itu, kini sudah mulai pada berdatangan. Semua murid pada terheran saat melihat OB baru yang bernama Royco, salah satu dari siswi cantik dan juga sombong yang bernama Markisa.
Siswi berperangai cantik tapi sombong itu tetiba dalam muncul dalam benaknya ingin menjahili Royco.
"Guys-guys, coba lihat! ada OB baru Guys, kita kerjain yuk!" Markisa dengan mengajak teman nya.
"Yuk yuk yuk,,,!"
Markisa bersama dengan teman-teman nya langsung menghampiri OB baru itu, dengan niatan ingin mengerjainya.
"Mas mas, sini mas!" ucap Markisa.
Tanpa ragu Royco langsung menghampiri Markisa yang telah memanggil nya, berharap Royco tahu apa keperluan nya.
"Iya neng ada apa yah...?" Royco dengan polos nya.
"OB baru yah...?"
"Iya neng, saya OB baru! kenapa yah, neng memanggil saya?"
"Pantesan, saya lihat dari jauh mas ngepel lantai nya salah!" ucap Markisa.
"Salah...? saya rasa nggak ada yang salah tentang cara mengepel yang saya lakukan neng!" ucap Royco.
"Salah mas! biar saya tunjukan cara ngepel yang benar yah...?"
Royco terheran dia pikir nggak ada yang salah dengan cara nya mengepel, Sementara Markisa terlihat melangkah menghampiri peralatan mengepel nya Royco.
Namun bukan nya menunjukan cara mengepel yang benar pada Royco, dia justru akan dengan sengaja menumpahkan ember yang berisikan air untuk mengepel ke lantai.
"Gini loh mas cara ngepel yang benar...!"
"Jangan neng...!" Royco mencoba menahan nya.
Berniat menahan Markisa menumpahkan ember itu, namun sudah terlambat juga. Keburu Markisa menumpahkan nya. Sehingga terlihat lantai itu terpenuhi oleh air bekas pel an itu.
"Kenapa neng melakukan nya...?" ucap Royco
"Nggak kenapa-napa? ingin ngerjai mas aja, haa haa haa!" ucap Markisa sambil tertawa senang.
"Neng sangat keterlaluan!!! neng harus membayar apa yang baru neng lakukan terhadap saya ingat itu baik-baik neng!" ucap Royco dengan mengancam.
"Memang nya mas bisa apa...? apa yang akan mas lakukan? mas itu cuma seorang OB!!! betul nggak guys...?"
"Betul sekali say! Haaa haaa haaa" dengan kompak siswi-siswi itu menertawakan Royco.
Kemarahan Royco sudah tak sanggup lagi di tahan nya, tanpa pikir panjang lagi dia pun berucap.
"Neng dengar baik-baik...! akan ku buat kamu tergila-gila sama saya, kamu pasti akan mengemis cinta sama saya!" ucap Royco.
"Apa...? saya mengemis cinta sama OB macam kamu! nggak mungkin, ngaca dong! OB bukan level saya! guys ayo kita pergi!" ucap Markisa.
Geng Markisa pun langsung pergi meninggalkan Royco yang lagi berdiri sendirian, terlihat Royco begitu sangat marah sehingga dia pun berucap dalam hati nya.
" Keris yang kata nya sakti, tolong bantu gue ! buat wanita itu tergila-gila sama gue !" Royco membatin.
Deg, tiba-tiba saja hati Markisa berubah menjadi gelisah, jantung nya pun langsung berdetak sangat kencang sekali. Seketika itu juga Markisa langsung menoleh ke belakang, melihat Royco yang tengah membereskan air yang membasahi lantai karena ulah nya.
" Perasaan apa ini yang tiba-tiba saja muncul di hati gue? kenapa gue jadi ingin menghampiri OB itu? kenapa tiba-tiba saja hati gue merasa bersalah terhadap OB itu? apa jangan-jangan...? haaaa nggak mungkin, ini cuma perasaan gue aja kali...! " batin Markisa, yang mencoba menepis prasangka nya terhadap Royco.
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!