NovelToon NovelToon

AKU DAN MAJIKANKU

Bab 1

Sabira seorang gadis berusia 20 tahun yang bermimpi mempunyai suami seorang Ceo seperti karakter di novel kesukaannya.Akan kah mimpinya jadi kenyataan,sedangkan ia hanya gadis desa biasa.

Cuaca sangat cerah hari ini tapi Sabira enggan meninggalkan tempat tidurnya.Hari ini dia ingin bermalas-malasan.

"Bangun sayang hari sudah siang"

"Emmm, sebentar lagi sayang aku masih ngantuk"

"Hari ini aku ada meeting"

"Ohh baiklah aku akan siapkan pakaianmu"

"Terima kasih sayang,I love you"

"Love you too"

***

"Sayang bajumu udah aku siapin aku mandi dulu ya"

"Okee, uang 50 juta udah aku transfer ke rekeningmu kau bisa bersenang-senang"

"makasih banyak ya sayang makin sayang sama kamu"

"Sama-sama sayang asal kau bahagia,apapun untukmu"

"aku langsung berangkat ya"

"Iya hati-hati,aku juga mau mandi dulu"

"Sebaiknya aku mandi dulu hari ini aku mau bersenang-senang"

Byuurrrrr

"Ya ampun apa showernya rusak kenapa airnya tumpah begini"

"Banguuunnn Shabiraaaaaa"

"Sayang kenapa suaramu jadi mirip emak"

"Sayang-sayang kepalamu peyang,,,bangun ga !!! kaya nya mesti d siram seember ni bocah"

Tak lama Bira pun membuka matanya dan kaget kalo ibu nya sudah ada di depannya dengan tampang yang menyeramkan lebih seram dari pada Raja Api .

"Ya ampuun emaakkk, Bira lagi mimpi indah nihh, buyar dehh gara-gara emak"

"Jangan kebanyakan mimpi jalani kenyataan, cepetan bangun siang ini bukannya mau ikut kerja sama ua mu"

"Ahh... iya Bira lupa mak,kenapa emak ga bangunin Bira sihh"

"Dari tadi emak teriak-teriak kamu ga bangun,makanya tadi emak siram juga"

"Kirain tadi showernya rusak"

"Suwar sawer, cepetan bangun, mandi biasa pake gayung aja pengen gaya pake kocoran"

"iya, iyaa Emak ku yang cantik jelita"

***

Namaku Sabira cantik kan namaku pas banget kaya orangnya hehe, tapi aku biasa di panggil Bira jangan protes ya nanti emak marah katanya biar gampang manggilnya.

Siang ini aku mau ikut kerja dengan ua (panggilan untuk kakak dari ibuku) di kota. Bukan sebagai sekertaris ataupun kerja kantoran Tapi aku bekerja sebagai asisten rumah tangga.Karna kata Ua majikannya kekurangan orang untuk bekerja di rumahnya.

"Neng kamu jadi kerja ikut sama Ua"

"Iya bah, daripada neng nganggur di rumah mending Neng kerja"

"Hati-hati ya Abah cuma bisa mendoakan Neng semoga Neng betah kerja di sana"

"Nanti di sana jangan malu-maluin Emak ya, jangan kampungan"

"Siap mak,lagian meskipun Neng Bira ini dari kampung tapi muka mah muka kota cantik pula"

"Bukan masalah muka neng nong tapi jaga sikap"

Abah hanya geleng-geleng kepala mendengar obrolanku dengan Emak.

Sebenarnya berat meninggalkan Emak dan Abah.Sejak kecil aku tidak pernah jauh dari mereka,aku adalah anak semata wayangnya.Emak dan Abah hanya petani biasa,makanya aku ingin bekerja dan membahagiakan mereka.

Ua bilang majikannya sangat baik dan juga sangat royal terhadap pegawainya gajinya juga lumayan.Makanya walaupun Ua bekerja sebagai asisten rumah tangga,tapi anaknya bisa kuliah di kota.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" ucap kami bersamaan

"Udah siap neng"

"Udah wa"

"Kita berangkat sekarang aja bisa? biar nyampenya ga malem"

"Boleh wa"

"Hati ya Neng"

"Iya bah"

"Sok hati-hati ya Neng, nanti kalo gajian ajak Emak jalan-jalan ya k emoll. Emak pengen naik regulator kaya orang-orang"

"Haahh, regulator apa makk,,"

"Itu tangga yang bisa maju mundur cantik kaya artis Syahr***"

"Eskalator Maakk, regulator mah ada di dapur Emak tinggal naik aja tapi hati-hati takut ngabeledug"

"Emang kenapa bisa ngbeledug"

"Ya itu yang di pake tutup ke kompor gas namanya regulator"

"Ihh kamu mahh ke emak teh "

"Ya udah Neng berangkat dulu ya Makk Abah Assalamualaikum"

Akupun mencium tangan mereka kemudian berangkat dengan Ua. Pada saat di jalan aku berpapasan dengan Mira. Gadis julid bin myebelin di desaku.

"Ehh Bira mau kemana kamu"

"Mau kerja ke kota"

"Palingan jadi pembantu iya kan"

"Enak aja jadi pembantu, aku mah kerja jadi asisten di sana,muka cantik jelita kaya gini mah ga cocok jadi pembantu"

"Huhh cantik jelita darimananya, di liat dari sedotan mah iya"

"Yang jelas mah lebih cantik dari kamu"

"Apaaa, enak aja"

"Udah - udah Neng ayo berangkat"

"Dadahh Miraaaa"

Mira hanya mendelik padaku kemudian pergi, hahaha biar saja.

"Neng kok kamu bohong sama temenmu bilang kamu mau kerja jadi asisten"

"Neng ga bohong kok wa,,emang Neng disana mau kerja jadi asisten, ASISTEN RUMAH TANGGA" hahaha.

"Lahhh dasar ni bocahh"

***

Assalamualaikum readers ini novel pertama aku, maaf jika masih banyak typo karena masih tahap belajar 😊🙏

Bab 2

Setelah menempuh beberapa jam perjalanan,akhirnya Sabira dan ua nya sampai juga.Sabira takjub dengan rumah yang nanti akan jadi majikannya.

Rumah yang besar dengan halaman yang luas,di hiasi dengan lampu lampu yang indah dan ada juga air mancur yang menambah indahnya suasana malam di rumah itu.

"Wahh ini rumah atau istana wa, gede banget,halamannya aja luas gini,,bisa di pake main bola ini mah"

"Namanya juga orang kaya atuh Neng, ya besar rumahnya"

"Untungnnya ga ada pohon gede di sini"

"Emang kenapa kalo ada pohon gede"

"Ya nanti cape aja nyapunya, mana halamannya luas gini"

"Ehh kirain teh kamu takut kalo ada pohon gede di sini"

"Takut apa wa"

"Takut ririwa hehehe" (ririwa itu hantu 😁)

"Ga mungkin ada ririwa atuh wa di sini mah,,kalo pun ada pasti minder sama yang punya rumah"

"Minder kenapa???"

"Ya minder lah ini kan rumah orang kaya,orang kaya mah bajunya bagus bagus,tiap hari ganti, nahh itu tiap hari bajunya daster,,cuman punya satu lagi gimana ga minder coba"

"Euhhh dasar" sambil menoyor kepala

"Ihh Uaaa"

***

"Sekarang udah malem mending besok temuin ibu sama bapa nya"

"Iya wa, Neng juga udah cape nihh mau bobo"

"Mandi dulu terus makan baru tidur"

"Siaaap"

Liat rumah gede kaya gini aku jadi berandai-andai,,andai jadi nyonya rumah hehe.

Aduh ngekhayal teh tinggi teuing aku mah, mana mungkin gadis kampung kaya aku jodoh nya Ceo kaya di novel-novel.

***

Keesokan paginya aktivitas pagi di mulai seperti biasa.Bira mulai menbantu Ua nya beres-beres sampe menyiapkan sarapan untuk keluarga majikannya.

"Neng nanti pas Ua nganterin makanan buat sarapan kamu ikut ya, sekalian Ua mau kenalin kamu ke ibu sama bapak"

"Iya Wa, kok Neng jadi deg-degan ya wa"

"Santai aja Neng mereka mah orangnya baik-baik,Ua mah yakin kamu pasti betah kerja di sini"

"Neng mah serasa mau di kenalin calon mertua ini teh,deg-degan gimana gitu"

"Ehh, kamu mah di ajak ngobrol serius teh"

"Neng juga serius ua teh"

"Ya udah ayo ke depan, bawain itu nasi gorengnya"

***

"Permisi Ibu Bapak,,kenalkan ini keponakan saya namanya Sabira"

"assalamualaikum nyonya tuan, nama saya Sabira panggil aja Bira"

"Waalaikumsalam" Ucap mereka bersamaan

"Tidak usah panggil nyonya panggil saja Ibu sama Bapak"

"Iya Bu"

"Oh ya, mulai hari ini kamu bisa langsung kerja ya ,,untuk kerjaan nya dan kalo belum ada yang ga ngerti kamu bisa tanya sama bu Kulsum.

"Baik bu"

"Oh ya, saya di sini tinggal sama suami dan kedua anak saya, itu mereka" Sambil menunjuk ke arah tangga.

Dua pria tampan turun dari tangga membuat Sabira terpana.Postur tubuh yang tinggi badan tegap hidung mancung dengan setelan jas yang pas di tubuh mereka membuat Sabira enggan mengalihkan pandangan.

"Kenalkan ini Revan dan Regan anak saya"

"Aduhh ya ampun meni karasep pisan (ganteng banget) ya anak-anak ibu mah,ooppss"

Sabira langsung menutup mulutnya bagaimana dia bisa keceplosan bicara seperti itu.

"Ehh dasar punya keponakan teh" sambil memukul pundak Sabira

"Maaf ya ibu bapak saya permisi dulu,ayo Neng kita ke belakang"

"Iya silahkan" Tersenyum sambil geleng kepala

***

"Siapa mah" Ucap Revan

"Keponakan bu Kulsum dia kerja di sini buat bantu-bantu"

"Apa gadis seperti itu bisa bekerja" Ucap Regan

"Kita lihat saja, lagipula dia anak yang manis, aaahhh mamah jadi pengen punya anak perempuan"

"Kapan kalian akan membawa menantu untuk papa"

"Belum ada gadis yang bisa membuat Revan jatuh cinta"

"Regan juga ingin fokus kerja dulu"

"Haahhh, selalu saja itu jawaban kalian berdua"

***

"Ua kaya nya Neng bakal betah banget kerja di sini"

"Ya syukur kalo kamu betah mah, sok kerja yang bener jangan jelalatan matanya"

"Pasti itu mah Neng bakal kerja dengan sungguh-sungguh, itung-itung Neng latihan jadi menantu idaman dan istri solehah"

"Ari dulu Emak kamu ngidam apa pas hamil kamu Neng, kok punya anak aneh nya macam gini pede - pede teuing"

"Kaya nya mah dulu pas pembagian pede, emak ngambilnya banyak teuing jadi weh kaya gini hehe.

Tepok jidat

Bab 3

"Neng"

"Iya wa ada apa"

"udah ini kamu tolong beresin di atas ya, kamar ibu sama bapa juga kamar mas Revan sama mas Regan,,yang bersih dan rapi beresinnya ya, soalnya mas Regan sama mas Revan mah tidak suka kotor harus semua rapi"

"Siaapp wa" sambil mengacungkan 2 jempolnya"

"Kamarnya dari tangga ma belok kiri aja ya

"Okeee" sambil mengangkat kedua jempolnya

Gadis berambut panjang itu naik ke atas untuk mengerjakan tugas nya.Tambah kagum saja dia melihat indahnya rumah itu.

Kalo Emak sama Abah punya rumah kaya gini pasti mereka seneng,tapi kasian emak beberesnya nanti.Seharian teh nanti kerjanya cuma beberes ga bisa ke sawah lagi.Abah nanti ga ada yang bantuin.

Dia tidak menyadari saat dia bergumam ada orang yang mendengarkannya sambil senyum-senyum.

"Eheemmm....."

"Astagfrirulohhhh Aa"

"Aa ??" menatap gadis itu dengan bingung

"Iya Aa teh ngagetin tau, kalo Bira jantungan gimana, gagal atuh baru kerja sehari teh"

"Memangnya kenapa kalo gagal"

"Ya, kasian atuh emak sama abah masa anaknya baru kerja udah gagal terus pulang lagi"

Pria itu hanya manggut- manggut sambil tersenyum

"Oh iya ini teh sama Aa siapa"

"Saya Revan"

"Ohhh A Revan, saya Sabira A mau beres - beres kamar"

"Silahkan, saya cuma mau ngambil barang saya ada yang ketinggalan"

"Oh iya sok A,Bira mau ke kamar sebelah dulu ya"

"Iya silahkan"

Akhirnya Sabira mulai masuk ke kamar yang lain untuk membersihkan dan merapikannya,karna di kamar itu ada Revan.

"Astagfirullohh kaget lagi aku, kenapa cowok ganteng ada dimana-mana ini teh"

"Mau apa kau kesini"

"Mau beres-beres atuh kan saya kerja di sini"

"Kenapa tidak mengetuk pintu dulu"

"Saya kira ga ada orang, maaf ya A" Sabira bicara sambil mengatupkan kedua tangannya"

"Kamu keluar dulu kalo saya udah keluar baru kamu beresin kamar saya, jjangan menyentuh apapun di sini aku tidak suka barang-barangku d sentuh orang lain"

Tiba-tiba Sabira tertawa, Regan mengernyitkan keningnya merasa aneh dengan gadis di depannya ini.

"Kenapa kamu tertawa hemmm ?"

"Iya atuh da sok aneh Aa mah masa saya ga boleh nyentuh barang di sini, terus nanti beresinnya gimana atuh kalo ga di sentuh, da Bira teh bukan Jinny oh Jinny yang bisa langsung tringg, beres weh semua"

"Maksud saya bukan begitu" Regan memijat pelipisnya merasa pusing dengan gadis yang ada di depannya.

"Pokoknya tugas kamu cuma beresin aja jangan macem-macem, dan jangan panggil saya Aa ,saya bukan Aa kamu ngerti"

"Iya pak saya ngerti" sambil manggut-manggut

"Jangan panggil saya bapa saya tidak setua itu"

"Terus manggilnya apa atuh, kalo kakak asa ga enakeun kalo abang kaya manggil tukang baso hehehe"

"Cukup mas Regan saja seperti yang lain memanggil saya"

"Oh iya mas hehehe"

"Kenapa lagi kamu ketawa"

"Ga kenapa-kenapa cuman kaya mesra aja gitu, jantung Neng jadi deg-degan"

Regan ingin sekali menoyor kepala gadis itu, tapi dia urungkan takut di anggap melakukan kekerasan terhadap pekerjanya.Dan orang tuanya pasti tidak suka dia melakukan itu di hari pertama gadis itu bekerja.

Lebih baik dia cepat-cepat pergi ke kantor daripada melayani gadis aneh di depannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!