NovelToon NovelToon

Butterfly Effect

Murid Pindahan

Rail Algio De Sayang baru pindah tiga hari yang lalu ke jepang karena alasan pekerjaan orang tuanya. Namun dia juga merasa jengah karena harus langsung sekolah padahal belum beradaptasi. pagi ini, saat dia menuju ke sekolah baru nya, dia langsung di sambut oleh atmosfeer yang sangat dia kenal. yaitu tatapan kekaguman atas fisiknya yang tak biasa, meskipun dia risih namun ini lah dunia yang harus dia tempuh. akhirnya bel berbunyi dan dia pun masuk ke dalam kelas untuk pertama kalinya.
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Ahhh..halo!! (masuk ke dalam kelas dengan perasaan canggung dan malu-malu)
Semua orang memperhatikannya dengan kagum. karena mereka tak pernah kedatangan murid pindahan dari luar negri.
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Sa-salam kenal, namaku Rail Algio De Sayang, panggil saja aku Sayang. Te-terimakasih.
Seisi kelas menjadi ribut dan memperhatikannya dengan perasaan temaram.
Anak-anak di kelas
Anak-anak di kelas
Namanya aneh!!
Anak-anak di kelas
Anak-anak di kelas
Kok dia ngomongnya formal.
Anak-anak di kelas
Anak-anak di kelas
Cantik banget.
Anak-anak di kelas
Anak-anak di kelas
Orang luar negri ya.
Anak-anak di kelas
Anak-anak di kelas
Bidadari ya.
Wali kelas
Wali kelas
Anak-anak tenang!!
Wali kelas
Wali kelas
semua nya tenang.
Anak-anak di kelas
Anak-anak di kelas
...................
Wali kelas
Wali kelas
Karena Sayang berasal dari Indonesia dan dia belum mahir berbahasa jepang, bapak harap kalian membimbingnya dan berteman baik dengannya.
Anak-anak di kelas
Anak-anak di kelas
Hait..!!
Wali kelas
Wali kelas
Sayang silahkan, pilih tempat duduk sesukamu.
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Ahh..arigatogozaimas (sambil membungkuk).
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(mulai mencari-cari tempat duduk)
Fioner Kim
Fioner Kim
Hei, di sini.
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Hanya menatap dan tersenyum tapi melewatinya)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(memilih duduk di kursi paling belakang, dan hanya seorang diri)
Fioner Kim
Fioner Kim
Dia pemalu ya. (berbisik dengan teman sekelasnya)
Anak-anak di kelas
Anak-anak di kelas
Tapi dia cantik, aku mau jadi temannya.
Anak-anak di kelas
Anak-anak di kelas
Liat wajahnya mirip seperti seorang peri
Anak-anak di kelas
Anak-anak di kelas
Hei jangan keras-keras nanti dia dengar, kau jadi terlihat seperti orang aneh!!
Anak-anak di kelas
Anak-anak di kelas
Kau yang aneh.
Anak-anak di kelas
Anak-anak di kelas
Tidak. Kau yang Aneh!!
Wali kelas
Wali kelas
Hei hei. Sudahlah, jangan bertengkar.
Seisi kelas menjadi diam dan tenang.
Wali kelas
Wali kelas
Ayo lanjutkan pelajaran, buka halaman 133.
Seisi kelas memulai pelajaran.
Namun di tengah-tengah pelajaran, terdengarlah suara langkah kaki yang secara santai melewati koridor. lalu saat sampai di depan pintu kelas, langkah kaki itu berhenti, dan pintu pun terbuka.
Dreeeeegggg....(suara pintu terbuka)
Semua anak-anak menghentikan pelajarannya dan melihat ke arah pintu terbuka.
Yuaga Archie
Yuaga Archie
.........
Wali kelas
Wali kelas
Kau telat lagi!?
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(Tak menjawab dan menggaruk kepalanya sendiri)
Wali kelas
Wali kelas
Yuaga Archie, apa kau tahu jam berapa sekarang?
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(bersikap acuh dan tak melihat ke arah guru)
Wali kelas
Wali kelas
Sudah berapa kali kau telat dalam seminggu ini?
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(Menatap guru nya tapi dengan mata tajam yang jelas sedang menantang)
Wali kelas
Wali kelas
Yuaga Archie, jawab pertanyaanku. Kenapa kau terus datang terlambat.
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(lagi-lagi hanya diam dan membuang muka ke segala arah)
Namun pandangan Archie teralihkan oleh sesuatu yang lebih penting dari ocehan guru nya, dan saat itu juga dia langsung melangkahkan kaki nya ke tempat sesuatu yang menarik perhatiannya.
Wali kelas
Wali kelas
Tuan Yuaga, Bapak sedang bicara dengan mu?
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(Tak menghiraukan dan berjalan terus menuju belakang kelas)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(Berhenti di sebuah bangku paling belakang)
Sontak anak-anak berhenti beraktifitas dan melihat tontonan paling menarik di dalam kelas.
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Hei kau? (Menyapa Sayang)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Berhenti menulis dan mengangkat pandangannya ke atas)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Ayo pacaran!!
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Mambatu tak bisa berkata-kata)
Anak-anak di kelas
Anak-anak di kelas
(Ribut dan mengoceh sana-sini)
Wali kelas
Wali kelas
(memegangi kepala karena pusing dan merasa tak di anggap)

Di Depan Toilet Laki-laki

Di ruang guru.
Wali kelas
Wali kelas
Bapak tak habis pikir dengan kelakuanmu?
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(Diam menyimak sambil menopang kepalanya dengan tangan)
Wali kelas
Wali kelas
Kau itu adalah murid berprestasi Yuaga. Rangking 1 se-prefektur, mendapat 3 medali emas dalam cabang olahraga beladiri, menjuari 4 kali berturut-turut cepat tepat antar sekolah, dan ikon sekolah kita sebagai murid teladan.
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(Diam tanpa berkata-kata dengan muka malas)
Wali kelas
Wali kelas
Tapi kenapa kelakuan mu sulit untuk di pahami. Tiap hari kau telat datang sekolah, sering membolos seharian, banyak guru yang mengeluh kalau kau sering melawan jika di tegur. Dan sekarang kau malah mengganggu anak baru.
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(Tak perduli dan menggoyang-goyangkan kaki nya)
Wali kelas
Wali kelas
Bapak sudah menyerah, kini waktunya untuk memanggil orang tua mu untuk datang kesekolah.
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(Tersentak dan mengangkat pandangannya menatap sang guru)
Wali kelas
Wali kelas
Bapak sebagai wali kelasmu, sudah tak bisa lagi berbuat apa-apa selain memanggil orang tuamu. (merapikan surat yang berisi pemanggilan orang tua murid)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Kenapa bapak tidak melakukannya sejak awal. (Menyeringai)
Wali kelas
Wali kelas
Apa? (Kesal sampai kacamatanya melorot)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
( Tiba-tiba melewati ruangan guru dengan berjalan tergesah-gesah)
Wali kelas
Wali kelas
Yuaga Archie, kau tau kalau tindakanmu sangat tidak sopan akhir-akhir ini!
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(Tidak mendengarkan karena pandangannya teralihkan oleh Sayang yang baru saja melewati ruang guru)
Wali kelas
Wali kelas
Kalau kau terus seperti ini, Bapak akan bertindak tegas dan mengandukan semuanya kepada orang tuamu (marah-marah)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Baiklah, berbuat lah sesuka Bapak. Aku tak perduli. ( berkemas merapikan tas dan jas sekolah)
Wali kelas
Wali kelas
Hei, anak tengil. Bapak belum selesai bicara. Yuaga Archie...(Berteriak dengan suara lantang)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Ada yang lebih penting yang harus saya lakukan dari pada berada di sini bersama Bapak. (membungkuk sesaat kemudian berlari menerobos pintu)
Wali kelas
Wali kelas
Yuaga, Kembali kemari. Yuaga Archie!! (Berteriak dengan lantang)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(Berlari dan tak menghiraukan panggilan guru)
Wali kelas
Wali kelas
Hah..ya ampun. (memegangi kepala sambil mengipas-ngipasi dirinya menggunakan buku cetak)
Wali kelas
Wali kelas
Kenapa anak seperti itu harus berada di kelasku.
Sementara itu, Sayang yang terlihat tergesah-gesah ternyata sedang menahan diri untuk buang air kecil. lalu saat suasana sedang sepi dia langsung masuk ke dalam toilet laki-laki.
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Hah..lega. (sambil merapikan bajunya dan bersiap-siap untuk keluar)
Namun terdapat suara anak laki-laki yang datang secara bergerombolan dan masuk ke dalam toilet.
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Kembali menutup pintu dan duduk di atas toilet)
Anak-anak di toilet
Anak-anak di toilet
Katanya ada anak pindahan dari luar negri di kelas sebelah ya.
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(mendengarkan dan duduk dengan tenang)
Anak-anak di toilet
Anak-anak di toilet
Katanya dia sangat cantik, bahkan saking cantiknya Momoka saja terlihat tak ada apa-apa nya!!
Anak-anak di toilet
Anak-anak di toilet
Wah yang benar, kalau dia lebih cantik dari Momoka berarti dia sekelas bidadari.
Anak-anak di toilet
Anak-anak di toilet
Tapi ada juga rumor aneh yang beredar.
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Tersentak dan mendengarkan dengan seksama)
Anak-anak di toilet
Anak-anak di toilet
katanya Yuaga sudah bertindak duluan dan menembak anak pindahan itu.
Anak-anak di toilet
Anak-anak di toilet
Apa? (Berteriak secara bersamaan)
Anak-anak di toilet
Anak-anak di toilet
Yuaga Archie sialan, kenapa selalu dia yang maju duluan.
Anak-anak di toilet
Anak-anak di toilet
Sesekali aku ingin memberi dia pelajaran, dasar anak orang kaya yang suka berbuat semaunya.
Anak-anak di toilet
Anak-anak di toilet
memangnya kau ingin melakukan apa. (Sambil tertawa cengengesan)
Anak-anak di toilet
Anak-anak di toilet
Yah pokoknya lihat saja. Aku akan memberinya pelajaran dan mendapatkan anak pindahan itu, lihat saja.
Anak-anak di toilet
Anak-anak di toilet
Hahahahaha..ya terserah kau saja.
Tak lama kemudian toilet pun kembali sepi, dan kini hanya sayang seorang diri yang ada di sana.
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Menghela napas sambil memegangi dada)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Aku harus keluar dari sini sebelum ada yang melihat. (Membuka pintu dan bersiap keluar)
Namun tiba-tiba Sayang menabrak seseorang di depan toilet laki-laki dan saat itu lah dia tak sadar kalau sedang berpapasan dengan maut.
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Hai kita ketemu lagi? (Sambil tersenyum smirk)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Tak bisa berkata-kata dan salah tingkah)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(Melihat ke arah toilet laki-laki di mana terakhir kali Sayang keluar, dan kembali tersenyum)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Maaf, aku ingin lewat. (Sambil menunduk santun)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(Tak menjawab namun terus tersenyum smirk)
Namun saat Sayang ingin pergi Archie malah menghalangi langkah Sayang, begitu berulang-ulang sampai Sayang jengah.
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Minggirlah, aku ingin lewat. (bernada kesal)
Archie diam saja, kemudian dia maju beberapa langkah sampai akhirnya Sayang terpojok di dinding.
Plaaakk....(Suara tangan Archie meng-kabedon Sayang)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Ayo kita pacaran?! (Dengan tatapan serius tanpa berkedip)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
A-apa? (Bingung untuk yang kedua kalinya)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Ku bilang, ayo kita berdua pacaran? (Tersenyum smirk)

Kesepakatan

Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Kau gila ya!? (Memandang dengan tatapan merendahkan)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Memangnya kenapa? (Mengencangkan tali tasnya)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(memegangi kepalanya sendiri karena frustasi)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Kau yakin menolak tawaranku, padahal selama ini yang mengantri ingin jadian denganku banyak loh. (Tersenyum percaya diri)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Mengangkat pandangannya dengan menatap tajam)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Apa? ( Risih karena di tatap tajam)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Hah..mentang-mentang kau ganteng, kau mau memperlakukan semua wanita yang baru kau temui seenaknya.
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Tidak, aku tak pernah mengejar seseorang sampai seperti ini, apalagi mengajak pacaran. (Mengangkat bahunya)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Hah...(Menarik napas panjang)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Sudahlah, aku tak tertarik pacaran denganmu, lagi pula tak ada gunanya membahas ini. bukankah umur kita tidak di haruskan untuk berpacaran.
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Kau mau bilang umur 11 tahun kita tidak boleh pacaran. adik sepupuku sudah pacaran di umur 7 tahun. (Mencari alasan dengan asal)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Aku tidak ada waktu berurusan dengan orang sepertimu. (menyerobot Archie dan berjalan menjauh)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Hei, kau pikir kau bisa lolos begitu saja. (Berteriak)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Mematung di tengah jalan)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(Mendekat dan berdiri di dekat Sayang)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Aku tahu rahasiamu!! (Setengah berbisik)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Tersentak dan menatap tajam)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(Tersenyum smirk dengan puas)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Aku tahu siapa kau?
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Menundukan pandangan dan mulai berfikir macam-macam)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Pergi kau, aku tak ingin berurusan dengan mu..
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Kau itu laki-laki kan!! (Memotong perkataan)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Kaget tak bisa berkata-kata, muka pucat sampai pupil mata bergetar)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Aahhhh..(Tersenyum puas sambil mengelilingi Sayang)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Kau kaget kan?!
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Tak mampu berkata-kata karena shock berat)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Kau pasti bertanya-tanya kan kenapa aku bisa tahu?
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Diam tak mampu bicara)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Kau boleh membohongi semua orang, tapi tidak dengan ku.
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Meneguk Liur karena tegang)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(Tersenyum puas karena menang)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
A-apa yang kau inginkan dariku? (Tergagap dan merasa terancam)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(memutar bola matanya ke atas)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Pura-puralah pacaran dengan ku!! (Tersenyum menang)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Apa? (Kaget)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Kalau kau menolak atau tak menerima tawaranku, maka aku akan membuka jati dirimu ke semua orang. (Mengancam)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Kau gila ya? Bagaimana bisa kau mengajak aku pacaran padahal kau tau aku laki-laki. (Tak habis pikir)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Karena kau laki-laki mangkannya aku mengajakmu untuk berpura-pura pacaran?
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Mengernyitkan kening karena mendengar hal absurd)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Kau itu tidak waras ya?
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Memangnya kau punya pilihan lain selain setuju!! (Tersenyum menang)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Apa yang kau rencanakan? (Mencurigai)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
(Tak mengatakan apa pun dan terus tersenyum)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Mengawasi dengan tatapan)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Baiklah aku anggap kau setuju. Jadi mulai sekarang, kau harus mengaku jadi pacarku ke semua orang. Dan jangan berpikir untuk lari dariku, mengerti?! (Mengancam)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Meneguk liurnya sendiri karena tegang dan merasa terancam)
Yuaga Archie
Yuaga Archie
Ok selamat tinggal, sampai bertemu lagi besok. aku akan menantikan kau menepati perkataanmu. (Sambil berlari dan meninggalkan Sayang)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
(Menghembuskan napas berat dan menatap punggung Archie dari kejauhan)
Rail Algio De Sayang
Rail Algio De Sayang
Aku sudah gila, berurusan dengan orang seperti itu. (Bergumam karena kesal)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!