Seseorang yg tertidur dengan lelap harus terbangun dengan teriakan sang adik yg berisik jadi mau tak mau dia harus bangun
Brak brak brak
"Kak buka pintu nya aku mau masuk".ucap nya mengedor pintu
Brak brak brak
"Kak buka tidak atau aku dobrak 1.....2....adik nya mulai menghitung belum sempat sampai 3 sudah di buka oleh sang kakak
Cklek
"Ada apa."ucap nya dengan tatapan tajam karna sudah menganggu tidurnya tapi adik nya malah masuk tidak peduli dengan tatapan kakak nya
"Hei ini kamar ku nyelonong masuk aja".ucap nya kesal
"Ya ela kak aku ini adik mu masak ngak boleh masuk ke kamar kakak sendiri."ucap nya ngak mau kalah
"Katakan ada apa jika tidak penting kau akan ku hukum".ucap kakak nya makin kesel
"Tega banget ,tuh muka senyum napa" .ucap adik nya
"Katakan aku mulai kesal kau merusak mood ku hari ini."ucap kakak nya
"Kapan mood kakak bagus" .ucap adik nya
"Kak.!"ucap adik nya yg lain di ambang pintu
"Dia buat masalah lagi."ucap sang adiknya
"Dia pergi ke Club malam lagi".ucap nya lagi
"Apa benar itu Gibran".ucap kakak nya pada adik bungsunya yg bernama Gibran Nandana
"Mati lah kau."ucap adik yg lain
"Saira".ucap kakak nya pada adik nya yg lain yg bernama Saira Nandana
"Jawab kakak Gibran".ucap kakak nya marah
"Ngak usah kayak gitu juga nona Naira".ucap nya pada kakak nya bernama Naira Nandana
"Ya kak jika ngak kayak gitu kakak ngak pernah ngomong sama kami jika kami ngak buat masalah kakak ngak akan banyak bicara aku rindu kak dengan kakak ku dulu tidak seperti sekarang aku ngak suka sama kakak sekarang ini."ucap Gibran meluarkan isi hati nya
"Waw nih bocah berani ngomong sama nona Naira super cuek ini tapi iya sih aku juga setuju apa yg di bilang bocah ini."ucap Saira dan Naira hanya diam dan menatap adik nya dengan mata sendu nya
"Ternyata kalian di kamar anak tidak tau malu ini."ucap mama nya marah
"Wajar dong ma dia kan kakak kami."ucap Saira cepat
"Jangan membela nya Saira."ucap mama nya
"Udah ma dari dulu mama ngak suka sama kak Naira dan semenjak kematian ayah hampir 2 tahun ini kebencian mama makin besar sama kak Naira."ucap Saira kesal
"Kau itu masih anak kecil ngak ngerti apa apa dan perlu kau tau dia yg udah bunuh ayah kau biar bisa menguasai semuanya."ucap mama nya
"Mama kan ngak mau ngurusin perusahaan jadi kak Naira yg terpaksa ngurusin perusahaan dan kak Naira menyamping kan cita cita nya".ucap Saira
"Ada kau dan Gibran kenapa harus dia."ucap mama nya
"Mama sendiri tau aku ngak siap ma dan Gibran baru lulus SMA dan kakak anak pertama wajar jika dia mengurus perusahaan" .ucap Saira kesal
"Benar ma apa yg di bilang kak Saira mama ngak adil sama kak Naira apa mama ngak kasian atau peduli sama kak Naira" .ucap Gibran
"Peduli hee mama hanya punya dua anak Saira dan Gibran tapi tidak Naira mama tunggu di bawah untuk sarapan."ucap mama nya lalu pergi
"Mama selalu begitu mau sampai kapan kita debat setiap hari kayak gini" .gumam Saira dan Naira pergi untuk mandi
"Kak Naira udah berubah semenjak kematian ayah dan penghianatan bre***k itu."geram Gibran mereka pergi untuk sarapan
####
Di meja makan
"Apa perlu kita menunggu anak tidak tau malu itu untuk memulai sarapan".ucap mama nya
"Ma jangan mulai lagi deh".ucap Saira males
"Dia ada di sini karna kau jika tidak mama akan usir dia".ucap mama nya tidak berapa lama Naira datang dengan pakaian kerja nya
"Lelet banget tuan putri kami udah mau mati kelaparan nungguin kamu."ucap mama nya sinis
"Maaf."ucap Naira singkat mereka sarapan sesekali mama nya menyuapi Saira sebenarnya Naira iri tapi mau gimana lagi meski mama nya sangat membenci Naira tapi Naira sangat menyayagi mamanya setelah sarapan Naira berangkat kerja di kantor tidak ada berani yg ingin menyapa Naira hanya menundukkan kepala
Di ruangan Naira lagi sibuk ada yg menganggu siapa lagi yg berani kecuali sahabat nya Kalisya
Cklek
Kalisyah tiba tiba datang dengan tatapan tajam nya lalu duduk di sofa. Naira hanya melirik sekilas lalu fokus lagi
"Ok ok aku ngalah aku yg akan mulai bicara".ucap Kalisya yg mulai obrolannya karna Naira tak pernah menyapa atau memulai obrolan duluan
"Aku mau ngomong".ucap Kalisya
"Aku ini sahabat kau lho Nai kok kau cuekin".ucap Kalisyah kesal
"Aw aw.... berani kau menjewer ku".ucap Naira memengang telinganya karna Kalisya menjewer nya
"Awas jika kau cuekin aku lagi aku akan jewer lagi".ancam Kalisya
"Ngomong apa jika ngak penting awas aku tonjok".ucap Naira
"Jangan marah marah nanti cepat tua dan jika kau tua siapa yg akan mau sama kau".ucap Kalisya
"Apa itu penting".ucap Naira
"Iya la Nai serah deh ,kau tau Nai papi suruh aku kerja di perusahaan nya ngak banget."ucap Kalisya mengadu ke galauan nya
"Bagus dong."ucap Naira santai
"Bagus dari mana aku masih mau senang senang kale ".ucap Kalisya dengan wajah imut nya
"Kau itu udah dewasa hampir 30an ngak pantes lagi senang senang buat kau" .ucap Naira
"Astaga Nai aku baru 26 ngak setua gitu juga kale lagian aku ngak akan mau harus berhadapan dengan dokumen dokumen menyebalkan itu ".ucap Kalisya
"Hhmm.!"ucap Naira singkat
"Nai apa kau akan seperti ini terus kau ngak ada niat untuk menjalin hubungan aku tau masalah kau Nai tapi ngak kayak gini Nai apa kau masih mencintai bre****k itu".ucap Kalisya geram
"Aku ngak suka ya Shya kau bicarain mereka lagian rasa ku sudah hilang kesalahan terbesar ku pernah mencintai nya."jawab Naira menahan amarah nya
"Tapi kenapa kau kayak gini jika masih mengharap kan nya."ucap Kalisya
"Udah aku bilang aku ngak suka kau bicarakan mereka ."ucap Naira menahan emosi nya
"Aku cuman memastikan bahwa kau tidak ada rasa lagi sama dia".ucap Kalisya memandang Naira
"Astaga Nai kau membuang waktu ku aku kan ada janji sama ayang bebz."ucap Kalisyah lalu pergi
"Apa dia bilang buang waktu dia bukan nya dia yg ke sini dan mau cerita buang waktu aku dasar tu anak" gumam Naira kesal
Apa die bilang tadi nikah menjalin hubungan luka ku saja baru akan sembuh tidak mudah untuk ku mencintai meski aku tidak mencintai si bren***k itu aku belum siap untuk mencintai lagi selama ini belum ada yg bisa aku cintai.batin Naira
Karna bengong Naira tidak menyadari di depan nya sudah ada seketaris yg melambaikan tangan nya di udara
"Apa yg kamu lakukan".ucap Naira ke sekretaris nya
"M...maaf buk tadi saya ketok tapi ibu tidak menjawab jadi saya masuk sekali lagi maaf buk."ucap seketaris
"Ada apa".ucap Naira memandang nya
"Ibu di tunggu di ruang meeting."ucap nya takut
"Saya akan menyusul".ucap Naira cepat
"Baik buk saya permisi".ucap nya lalu pergi
Capek udah kayak gini terus udah hampir 2 tahun aku seperti ini rasanya aku ingin menyerah tapi aku ngak boleh nyerah ayah udah percaya sama aku ,aku ngak boleh mengecewakan ayah ayo Naira semangat.batin Naira
Setelah selesai meeting Naira merasa puas dengan hasil kerja karyawan nya iya la puas jika tidak bagus mungkin mereka akan jadi peyek karna mempunyai pemimpin kayak Naira
Di ruangan nya Naira kembali duduk untuk melepas lelah nya dengan menyenderkan kepalanya nya di kursi
Tok tok tok
"Masuk".teriak Naira
Cklek
Ternyata sekretaris nya yg menundukkan kepala nya dengan wajah takut takut dan berkeringat .Naira merasa bingung dengan sekretaris nya
"M....maaf buk menganggu boleh minta waktunya sebentar".ucap sekretaris nya
"Kata kan ".ucap Naira memainkan pulpen nya
"S...saya ingin cuti buk".ucap nya takut dan Naira hanya memandang nya membuat nya semakin takut
"Apa yg buat kamu ingin cuti."ucap Naira santai
"Du...lu saat anak pertama kami saya keguguran dan sekarang saya hamil suami saya mau saya istirahat saja di rumah dia ngak mau kehilangan anak kami lagi."jelas nya .Naira hanya tersenyum kecil yg seakan tidak terlihat
"Selamat atas kehamilan mu".ucap Naira
"Baik saya akan izinkan tapi ada syarat nya".ucap Naira masih dengan memainkan pulpen nya
"Sebelum kamu cuti sudah ada penganti kamu biar nanti saya tidak kesusahan carikan saya penganti kamu sebelum kamu tidak bisa mendapatkan nya kamu belum saya izinkan."ucap Naira
"Baik buk tapi ibuk mintak nya orang yg seperti apa."tanya sekretaris nya
"Yg terpenting perempuan dan dapat di percaya saya serahkan sama kamu" .ucap Naira
"Maaf buk sebelum nya adik saya mempunyai teman dia juga tinggal di tempat saya dia di usir oleh kakak nya dia orang baik dan dapat di percaya apa boleh saya menyarankan nya".ucap sekretaris nya
"Saya butuh kemampuan nya suruh nanti mengadap saya."ucap Naira
"Oh ya setelah jam makan siang apa jadwal saya."ucap Naira lagi
"Ngak ada buk hanya kunjungan ke rumah sakit untuk melihat kondisi rumah sakit".jawab nya
"Baik la kamu ngak usa ikut saya nanti biar saya yg akan datang."ucap Naira tersenyum kecil karna memang cita cita Naira menjadi dokter tapi karna harus mengurus perusahaan ayah nya Naira menyamping kan hobi dan cita cita nya
"Kalau begitu saya permisi dulu buk."ucap nya lalu pergi setelah makan siang Naira datang ke rumah sakit milik keluarga nya untuk mengecek kondisi rumah sakitnya sesekali Naira membantu di sana membuat senyum tak terlihat nya terbit meski tak kasat mata meski di rumah sakit itu banyak kesedihan karna Naira harus melihat kematian dan juga kesedihan tapi tetap Naira merasa senang karna bisa membantu orang di sana
Senang nya liat anak anak itu tapi hidup masa kecil ku tak pernah seperti mereka yg tertawa bareng bersama ibu, sabar Nai yakin la bahwa suatu saat nanti mama akan menyayagi mu seperti dia menyayangi Saira dan Gibran.batin *N*aira
Setelah dari rumah sakit Naira tidak kembali ke rumah sakit Naira duduk di sebuah taman duduk di sana menikmati suasana di sana
Jika nanti tuhan mentakdirkan aku mempunyai keluarga aku tak kan membiarkan keluarga ku hancur rasanya senang banget liat mereka."batin Naira
"Hai kak ternyata kakak ada di sini aku cari di kantor ngak ada."ucap Saira yg tiba tiba datang
"Sejak kapan kau di sini."ucap Naira jangan lupa muka nya ngak ada senyum senyumnya
"Gimana mau sadar dengan ke hadiran ku jika kakak asik dengan pemikiran sendiri."ucap Saira melihat Naira yg tersenyum kecil
"Kenapa kakak begitu menyukai anak anak."ucap Saira memandang kakak nya
"Mereka tak pernah tau apa itu kesedihan yg mereka tau hanya tertawa yg aku tau aku menyukai mereka saja .ucap Naira melihat Saira
"Ada apa kau mencari ku."tanya Naira
"Tidak begitu penting hanya pengen cerita saja".ucap Saira menyederkan kepala nya di bahu Naira seakan menyalurkan kesedihan nya
"Ada apa".tanya Naira dengan pandangan ke depan
"Hah ! aku putus lagi sama kekasih ku."ucap nya menghembuskan nafas dengan kasar
"Kenapa dia begitu, dia ngak tau apa adik kakak ini cantik cerdas baik dan juga anak dari keluarga Nandana".ucap Naira mengelus kepala adik nya
"Iya aku tau bahkan aku lebih cantik dari kak Nai hehe ,dia bilang ngak mau sama aku karna aku keluarga ngak jelas ya memang ku akui setiap aku pacaran atau menjalin hubungan teman atau kekasih aku tak pernah memberi tau mereka siapa aku".jelas Saira
"Apa perlu kakak buat dia masuk rumah sakit".ucap Naira santai
"Jangan dong kak meski aku sakit hati sama dia tapi dia orang yg aku cinta ya meski aku harus iklasin dia".ucap Saira meneteskan air mata
"Yakin iklas."ucap Naira menyakinkan
"Iya tapi hiks hiks hati ku sakit".ucap Saira nangis sesegukan
"Nangis la tapi kali ini aja kau menangis untuk nya jika masih maka kakak buat dia masuk rumah sakit."ucap Naira mengelus adik nya dengan sayang
"Oh ya kak kakak kemana tadi ngak ada di kantor".ucap Saira menghapus air mata nya
"Rumah sakit."jawab Naira singkat
"Rumah sakit kakak sakit kakak sakit apa bilang kak sama aku jangan bohong."ucap Saira panik
"Gimana kakak mau jawab jika kau ngerocos aja kakak kerumah sakit itu untuk memeriksa kondisi rumah sakit kita bukan memeriksa kesehatan kakak".jelas Naira
"Lagian ngak apa jika kakak sakit ngak ada yg peduli juga".ucap Naira lagi
Plak
"Aw ....berani kau memukul kakak". ucap Naira menahan bahu nya di pukul Saira
"Iya aku kesal dengan omongan kakak bisa bisa nya kakak ngomong kayak gitu meski ngak ada yg menyayangi kakak aku akan selalu sayang sama kakak aku akan sedih jika kakak kenapa napa ".ucap Saira memeluk kakak nya
"Iya ngak harus pukul juga."ucap Naira
"Benar kata Gibran kakak banyak bicara jika kita ada masalah ya meskipun kakak ngak senyum aku seneng kakak banyak bicara."ucap Saira
"Mau sampai kapan kau kayak gini berhenti la main main nya mending kau bantu kakak mengurus perusahaan ayah."ucap Naira mengalihkan pembicaraan
"Kak umur ku baru 23 masih sangat muda kakak yg udah tua cariin aku kakak ipar ".ucap Saira santai
"Itu ngak penting ".ucap Naira dengan tatapan tajam nya
"Maaf". ucap Saira melihat wajah tak suka dari kakak nya
"Udah mau gelap kita pulang aja ".ucap Naira di angguti oleh Saira mereka pulang sendiri karna mereka membawa mobil sendiri
Saat mereka masuk ke dalam rumah sudah ada mama nya dengan tatapan tajam nya
Plak
Mama nya menampar Naira
"Kau apa kan anak ku sampai mata nya sembab begitu".teriak mama nya
"Apa yg mama lakukan."ucap Saira kaget
"Itu pantas buat dia, kalian pulang bersama dan liat mata kau sampai begitu pasti perbuatan dia".teriak mama nya
"Maaf ma .......ucapan Naira di potong mama nya
"Diam siapa yg ngizinin kau memanggil ku mama dan satu lagi jangan pernah bicara pada ku karna aku sangat membenci mu kau itu bukan anak ku".teriak mama nya
"Mama keterlaluan sama kak Naira".ucap Saira
"Aku ke kamar dulu".ucap Naira karna dia ngak mau jika nanti emosi nya menguasai nya dan menyakiti mama nya jadi lebih baik dia mengalah
"Sebenci nya mama sama kak Nai sampai mama ngak mau ngakuin kak Nai anak mama."ucap Saira memandang mama nya kecewa
"Kau ngak ngerti Saira dia bukan anak mama dia anak dari selingkuh ayah kau setiap mama liat dia mama ingin melenyapkan nya".ucap mama nya
"Bukan kah ayah udah jelasin sama mama tapi mama ngak percaya mama akan menyesal jika menyadari kesalahan mama dan itu mungkin sudah terlambat karna mungkin kak Nai udah tiada aku peringkat pada mama dia kakak ku jika mama menyakiti kakak ku aku ngak tinggal diam".ucap Saira serius
"Kau mengancam ku Saira demi anak tidak tau malu itu".ucap mama nya
"Sudah la aku capek debat terus sama mama ."ucap Saira pergi ke kamar nya
####
"Kenapa mama benci banget sama aku sampai ngak mau ngakui aku sebagai anak nya itu lebih menyakit kan dari sebuah tamparan ".gumam Naira meneteskan air mata nya lalu memejamkan mata nya untuk beristirahat
Di lain tempat sebuah keluarga lagi makan malam bersama
"Apa kau masih berhubungan dengan wanita itu."tanya bunda nya
"Iya la aku kan cinta sama dia".ucap nya santai
"Bunda ngak setuju ya sama dia dan bunda ngak akan merestui kalian".ucap bunda nya
"Bun biarin aja Fathan memilih hidup nya sendiri."ucap sang kakak
"Jihan bunda akan biarin Fathan memilih hidup sendiri tapi jika soal istri nya kelak bunda harus ikut campur karna itu demi kebaikan nya sendiri."ucap bunda nya pada anak pertama nya
"Papi."ucap Fathan minta bantuan ke papi nya
"Papi juga setuju sama bunda kamu Fathan".ucap papi nya
"Kak Naufal ngak mau belain aku".ucap Fathan bukan nya jawaban tapi ankatan bahu yg di terima nya
"Bunda akan jodohin kamu ke anak teman mama mau ngak mau kamu harus terima."ucap bunda nya
"Apa! yg benar saja bun masak aku yg tampan dan keren ini harus di jodohin apa kata dunia lagian aku punya kekasih mana bisa nikah sama orang lain itu mah nama nya menjaga jodoh orang lain."ucap Fathan dengan wajah tampan nya
"Justru itu bunda mau jodohin kamu dengan anak teman bunda cewek yg kamu cinta itu jelek."ucap bunda nya cepat
"Kecantikan nya udah standar bun mau cantik kayak apa lagi."ucap Fathan kesal
"Yg akan bunda jodohin ini lebih dari itu cantik mandiri bertanggung jawab baik yg pasti cantik hati nya bukan fisik nya."ucap bunda nya
"Tapi bun.........ucap Fathan protes
"Nurut aja Fathan".ucap papi nya tegas
"Kak."rengek Fathan mintak bantuan
"Memang benar sih apa yg di bilang bunda itu cantik bukan dari fisik tapi hati".ucap Jihan kakak nya
"Pi aku mau nitip Nandhira karna kami mau ngurus perusahaan yg di luar negri karna ada masalah di sana."ucap Naufal di sela makan nya
"Berapa lama."tanya papi nya
"Sekitar satu bulan mungkin."jawab Naufal
"Ngak masalah kan pi bun".ucap Jihan
"Ngak papa kalian tenang aja" .ucap bunda nya
"Kapan kalian berangkat."ucap bunda nya lagi
"Besok pagi bun".jawab Jihan
"Kok mendadak kayak gini."ucap bunda nya
"Maaf bun aku lupa bilang nya hehe".ucap Jihan menyengir
####
Hari ini Naira ada janji sama Saira yg kata nya ada yg ingin di bicara kan dan sangat penting di taman itu adalah tempat Naira mengungkapkan kesedihan dan menenangkan hati nya sudah hampir satu jam Naira menunggu tapi belum ada tanda tanda kehadiran Saira .Naira sangat kesal karna Naira rela meninggal kan pekerjaan nya sampai ada anak kecil yg duduk di samping nya
"Boleh aku ikut duduk tante."ucap anak kecil itu sebenarnya Naira suka anak kecil tapi karna hati nya lagi kesal jadi Naira hanya diam
"Tante kenapa diam ahh itu berarti boleh ya tan baik la aku duduk."ucap nya
"Apa tante lagi marah sama seseorang."ucap anak kecil itu
"Jangan sok akrab jangan ajak ku bicara aku lagi kesal."ucap Naira mala anak itu tertawa
Hahahah
"Hei kenapa kau tertawa."ucap Naira makin kesal
"Tante lucu jika marah" .ucap anak kecil itu
"Jangan tertawa lagi apa kau ngak takut jika tante ini penculik".ucap Naira menakuti nya
"Ngak mungkin penculik nya cantik kayak tante ini."ucap nya
"Maaf kak aku telat".ucap Saira baru datang
"Aku sudah satu jam nungguin kamu disini."ucap Naira langsung menjewer Saira
"Aw...aw kak sakit kenapa aku di jewer."ucap Saira menahan telinganya
"Ini karna kau telat kau pikir ngak capek apa menunggu di sini."ucap Naira kesal
Hahahah
"Hei berhenti tertawa".ucap Naira ke anak kecil itu
"Kakak sangat lucu jika marah".ucap nya
"Hoho anak kecil ngapain ada disini".ucap Saira berjongkok
"Tadi aku liat tante ini duduk di sini ya udah aku temuin aja dia" .ucap anak kecil itu
"Siapa nama kau bocah."ucap Saira
"Nadhira tante dan tante ini siapa nama nya".ucap Nandhira dengan wajah imut nya
"Jangan panggil tante dong tapi panggil kak Saira dan ini panggil kak cuek" .ucap Saira melirik kakak nya
"Kok nama nya aneh ya tan he maksud ku kak.."ucap Nandhira
"Iya karna dia sangat cuek dan dingin tapi dia baik kok"..ucap Saira
"Bantuin kakak dong biar kakak ngak di hukum oleh kakak cuek ini".ucap Saira lagi
"Kakak cuek sini deh."ucap Nadhira dan Naira mendekat
"Kakak cuek sangat lucu dan cantik saat marah tapi kakak cuek lebih cantik jika tersenyum".ucap Nandhira menyentuh bibir Naira membentuk senyuman Naira
"Jangan marah ya kak nanti cantik nya hilang cup."Nandhira mencium pipi Naira lalu pergi
"Sampai ketemu nanti kak Saira dan kakak cuek" .ucap Nandhira melambaikan tangannya
"Anak kecil aja tau jika kakak tersenyum makin cantik".ucap Saira duduk di bangku taman
"Katakan apa yg ingin kau bicarakan jika tidak penting aku akan menghukum mu".ucap Naira
"Hah !selalu begitu".ucap Saira
"Aku mau ikut kakak kerja."ucap Saira lagi
"Apa!jadi kau membuat kakak nunggu cuman mau bilang gitu aja astaga Saira".ucap Naira kesal
"Maaf habis nya aku masih ragu."ucap Saira santai
"Jika mau kerja datang aja ke kantor."ucap Naira langsung pergi
"Hei aku belum selesai bicara nona cuek."teriak Saira
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!