NovelToon NovelToon

Sekretaris Dan Boss Gila

PROLOG

Hai.... author kentang rebus balik lagi nih dengan cerita baru yang renyah dan diharapkan bisa menghibur segala gundah gulana para pembaca. Baik itu yang putus cinta, ditinggal nikah, gak punya ayang alias jomblo bahkan sampai yang rambutnya rontok dan keteknya demam semoga terhibur dengan cerita ini yahh.

Aku awalnya gak mau ngetik cerita nih pas ramadhan tapi... kayaknya gak tahan dehh hahaha. Semoga aja yang baca benar-benar minat sama nih cerita. Ramadhan berkah dan semoga kita semua diberikan kesehatan yahh.

Oh iya kayaknya bacotnya udah dulu yah kan... Nanti gak kelar-kelar eh ujung-ujungnya malah ke ghibah hussshh nanti puasanya batal.

Yaudah dehh lanjut aja author bakal perkenalin nih cerita sama kalian. Aku udah mikirin nih cerita selama beberapa hari belakangan tapi takut gak ada yang suka, gak ada yang baca soalnya aku kan gak berbakat huuu nangis bentar yah :'(.

Aduhh kok malah curcol lagi sih? Dahlah makin gaje aja dah author nih. Pembaca nanti pada lari baru tau rasa lu Thor.

Skip;)

...

...

      Terdengar langkah kaki dari pintu membuat dara yang awalnya sedang beristirahat di sofa langsung bangkit dan berjalan menuju pintu.

"Selamat datang tuan,"ucapnya dengan pelan.

Laki-laki itu menatap kearahnya dengan tatapan yang sangat lekat seolah ingin mengatakan sesuatu kepada nya.

"Ada apa tuan? Apakah ada hal yang ingin tuan sampaikan?" Tanya Dara dengan pelan.

"Apa kamu masih belum memikirkan ajakan ku semalam?" Tanya Laki-laki itu.

"Mohon maaf tuan saya akan menganggap nya tidak pernah terjadi. Kalau sudah tidak ada yang ingin tuan sampaikan saya pamit,"ucapnya berjalan pelan menuju kamar untuk menyiapkan air.

"Kenapa kamu tidak ingin menikah dengan ku?" Ucap nya dengan kesal.

Dara mengabaikan ucapan laki-laki itu dan mencoba untuk menguatkan hati.

...Sorry yah guysss perkenalan karyanya sampai disana dulu yah soalnya aku mau ngasih tunjuk cast dalam cerita ini dulu. So let's check it guys....

1. DARKAN PRADIPTA PUTRA.

     CEO perusahaan barang jadi yang meniti karir sejak muda dan memiliki almamater pendidikan yang sangat baik serta ternama. Ia memang sejak lahir berasal dari keluarga kaya namun ia hanya memiliki harta tanpa memiliki keluarga. Hidup sebatang kara meskipun ia memiliki kerabat namun ia sama sekali tidak dekat dengan mereka....

2.DARA KIYANDRA.

     Gadis muda yang menjalani kehidupan berat namun selalu saja berusaha. Ia adalah seorang sekretaris yang baru saja di angkat oleh perusahaan jadi milik Darkan dan siapa sangka ia menjadi sekretaris bagi Darkan yang sangat gila akan disiplinitas dan juga kebersihan itu.

    Ia memiliki almamater pendidikan yang sangat rendah dan bisa dibilang tidak ternama hingga ia kerap kali merasa takut bahwa posisi nya akan digeser saat ia melakukan sebuah kesalahan.

3.HANIN ALKEISYA.

...

    CEO muda yang memiliki banyak saham di Perusahaan milik Darkan dan merupakan mantan pacar Darkan juga. Mereka berpisah karena Hanin yang memilih untuk mengakhiri hubungan mereka karena menemukan seorang laki-laki yang lebih ia sukai dibandingkan Darkan.

4.CAKRA WENDRA FAIRUZ.

    Mahasiswa jurusan perkayuan yang sudah lama menjadi teman bagi Dara namun mereka seperti seorang adik kakak saja....

Gimana guyss? Semoga aja deh cast nya sinkron sama tokoh dalam cerita ini yah. Aku tuh milihnya udah mikir-mikir banget lohhhh.

Jangan lupa yah like, komen dan votenya wan kawan.

Aku bakal usahain deh up lebih sering dan semoga cerita nya booming yahh. Bantu doa dan promo dong hmmm.

See you guys 🧀

Part 1 : Kosongkan Mejamu.

      Suara alarm sejak tadi tidak hentinya berdering seolah meminta untuk segera dimatikan. Kalau saja alarm itu bisa mengeluh maka ia akan mengumpat sejadi-jadinya kepada gadis yang tengah terlelap di samping nya saat ini.

"Akhh sialan! Matikan alarm mu sialan!" Umpat seseorang dari luar kamar kumuh berpintu kayu yang sudah mulai lapuk itu.

Bugh,

Pintu kamar di tendang dengan keras hingga sedikit pecah pada bagian papan di bawah. Memang sudah mulai lapuk hingga sangat mudah untuk rusak.

Gadis yang tengah terlelap itu seketika bangkit karena kaget mendengar dentuman dari arah pintu kamar nya. Ia melirik kearah pintu dan ia melihat sedikit lubang dibawah pintu dan jelas itu adalah perbuatan seseorang yang menendang nya tadi.

"Jam berapa sekarang?" Gumam Dara yang merupakan gadis yang sama sekali tidak mendengar suara alarm tadi.

"Akhhh,"teriaknya dengan keras dan bangkit menuju kamar mandi.

Saat ia hendak keluar melewati pintu tiba-tiba saja rambutnya di Jambak oleh seseorang hingga ia sedikit meringis dan langkah nya terhenti.

"Akhh,, Lala lepaskan rambutku!" Ucapnya dengan pelan dan mencoba untuk bersabar.

"Lain kali kalau masang alarm jangan brisik sialan! Ganggu,"ucapnya dengan sangat kesal.

"Kalau gak berisik gak bakal bangun dong, ahh nanti saja dibahas aku benar-benar terlambat sekarang."

Dara dengan sekuat tenaga melepaskan paksa tangan Lala yang menjambak rambut nya dan ia berhasil berlari menuju kamar mandi saat ini.

"Sialan sekali gadis jal*Ng itu, berani sekali dia mengatur dan membantah ku."

Ia menendang kembali pintu kamar Dara hingga lubang disana semakin besar saja dan tidak enak untuk dipandang lagi.

"Mah!" Panggil nya dengan kesal.

Mamah yang sedang di kamar langsung keluar dan melihat keadaan putrinya yang memanggilnya dengan sedikit nada kesal.

"Ada apa sayang?" Tanya mamah dengan pelan.

"Itu tuh si Dara masa dia bilang kalau aku tuh gak guna sih, mamah mau gitu biarin dia kalau dia ngehina putri mamah?" Dengan wajah seolah ialah orang paling tersakiti seantero jagat.

Mamah memasang wajah tidak terima saat putri nya dihina oleh gadis yang merupakan anak tirinya itu.

"Kurang ajar sekali anak itu, lihat saja apa yang akan kulakukan padanya nanti."

Lala tersenyum saat merasa dendam ny akan segera terbalaskan kepada Dara. Ia benar-benar sangat tidak suka jika Dara bersikap seolah ia bukanlah orang penting. Walaupun saat sedang terburu-buru ia tidak ingin diabaikan oleh gadis yang menjadi saudari tirinya itu.

Dara mandi sangat cepat dan mencoba untuk lebih cepat dari biasanya. Walaupun sebenarnya ia benar-benar sangat kesal karena perlakuan Lala tadi.

"Kalau gak berisi bukan alarm namanya, ahhh Kenapa sih masih pagi aku harus berdebat dulu dengan nya?" Desis Dara karena kesal mengingat perlakuan Lala tadi.

"Mana make Jambak lagi, giliran dijambak balik ngadunya pasti ke mamah ahhh ngeselin banget sih."

Di sela-sela acara mandinya ia masih sempat untuk meluapkan sedikit rasa kesalnya namun ia langsung menggeleng dan mencoba untuk meluapkan nya saja.

"Jangan hiraukan Dara, kamu hanya perlu untuk bersabar karena itu hanya akan membuat mu terlihat tua Jika terlalu memikirkan nya."

Setelah selesai mandi Dara keluar dari kamar mandi dengan buru-buru ia hendak ke kamar namun mamah tiba-tiba menarik nya dengan keras.

"Apa yang kamu katakan kepada putriku tadi?" Tanya mamah dengan keras.

Dara memasang wajah tidak mengerti, ia jelas-jelas merasa tidak melakukan atau mengatakan kesalahan kepada Lala tadi. Malah ia yang kena Jambak tanpa sebab.

"Maksud mamah apa? A,,"

"Katakan saja! Tidak usah berlagak tidak mengetahui nya,"ucap mamah dengan tegas.

Dara melirik kearah jam dinding dan ia benar-benar sudah sangat terlambat sekarang. Bagaimana bisa ia terlambat di hari ketiga ia bekerja sebagai sekretaris.

"Ahhh aku benar-benar tidak tahu mah, Lala kamu saja yang jawab aku ngomong apa tadi sama kamu. Aku benar-benar terlambat mah.permisi!"

Dara berlalu begitu saja dan memasuki kamar nya untuk segera memakai baju yang sudah ia siapkan tadi malam.

"Wahhh anak itu, kenapa dia sangat lancang begitu?" Kesal mamah.

"Iya mah semakin dibiarin semakin ngelunjak tuh anak. Usir aja mah dari sini biar tau rasa,"bujuk Lala dengan kesal.

"Kalau kita usir yang ngasih kita duit siapa oon?" Kesal mamah karena putrinya sungguh tidak berpikir panjang saat sedang berbicara.

"Mamah ngatain aku oon?" Kesal Lala dengan wajah tidak terima.

"Yahh emang nyatanya begitu kok,"ucap mamah dengan enteng.

"Iihh mamah jahat banget, terus ngapain belain aku dan marah saat orang lain bilang aku oon kalau mamah sendiri yang ngatain aku oon?" Kesal Lala karena ucapan mamahnya.

"Kalau orang lain mamah gak terima karena hanya mamah yang berhak mengatakan itu. Di hadapan orang lain putri mamah lah yang terbaik,"mamah memeluk Lala dan Lala langsung tersenyum.

Dara berlari sekuat tenaga menuju terminal bus karena ia benar-benar sangat terlambat kini. Seharusnya ia masuk kerja pukul 07.30 kini sudah pukul 08 karena ia sungguh terlambat bangun.

"Akhhh bagaimana ini?" Frustasi Dara saat melihat terminal bus sudah kosong melompong karena memang batas bus saat pagi hanya sampai pukul 08 kurang sedang sekarang sudah lewat pukul 08.

"Bagaimana ini? Akhh aku sudah sangat berjuang untuk sampai di posisi itu. Kenapa sih dengan ku? Akhh kenapa terlambat bangun sih?" Frustasi Dara karena ia sungguh tidak tahu lagi harus bagaimana sekarang.

Untuk naik taksi ia sudah tidak memiliki uang karena semua sudah diambil oleh ibu dan saudari tirinya itu.

Tin

Tin

Tiba-tiba saja sebuah klakson motor terdengar dari arah belakang. Dara seketika tersenyum saat melihat yang datang saat ini adalah Cakra sahabat nya yang masih menduduki bangku kuliah itu.

"Kenapa kelihatan murung gitu hmmm?" Tanya Cakra dengan wajah ramah sembari tersenyum.

"Cakraa anterin aku ke kantor sekarang pliss!"

"Dengan senang hati tuan putri, cepat naik!"

Dara dengan semangat naik keatas motor dan seketika motor melaju meninggalkan terminal bus menuju kantor tempat Dara bekerja.

"Kenapa tumben sekali terlambat seperti ini?" Tanya Cakra dengan pelan.

"Aku telat bangun huff,"ucap Dara dengan lesu.

"Apa tidak ada yang membangun kan mu dirumah?" Tanya Cakra dengan pelan.

"Aku memasang alarm tapi aku tidak terbangun sama sekali. Akhh kenapa sih dengan ku?" Rutuk Dara dengan pelan.

"Sudahlah jangan merutuk seperti itu, semangat dong apalagi udah jadi sekretaris tuh kamu udah hebat." Ucap Cakra dengan niat untuk menghibur Dara.

"Akhh kayaknya ini akan jadi hari terakhir ku jadi sekretaris Kra, boss aku gila banget dah suer. Sedangkan saat sedang tidak terlambat saja aku sudah habis dimaki-maki. Ya tuhan kenapa hidup ku seperti ini sih?"

"Huss kalau ngomong kamu hati-hati Dar, Jangan sampai ucapan mu jadi doa loh!"

Dara langsung menutup mulutnya dan mencoba untuk tetap berfikir positif walaupun sebenarnya ia seolah sudah tahu bagaimana nasibnya saat ini.

"Dah sampai, semoga aja semuanya lancar jangan takut pokoknya!"

Dara mengangguk dan tersenyum "Aku masuk yah kra," ucapnya lalu berlalu.

Dengan jantung yang berdegup kencang dan tangan yang terasa dingin ia mencoba untuk tetap berusaha masuk ke dalam ruangan milik bossnya.

"Ya tuhan! Bagaimana ini? Aku benar-benar takut,"gumam Dara dengan pelan.

"Aku harus menghadapi nya bagaimana pun itu."

Pintu perlahan terbuka dan memperlihatkan Dara yang baru saja masuk dengan menunduk tak berani untuk melihat kearah Darkan yang duduk diatas kursi kebesaran nya itu.

"Ma,,maaf atas keterlambatan saya pak!" Ucap Dara dengan penuh sesal.

Ia benar-benar merasa sangat gugup tanpa berani untuk melihat kearah bossnya. Ia benar-benar sangat takut untuk sekedar melihat wajahnya karena saat melihat tangan nya saja ia sudah sangat gemetar.

"Tidak usah banyak drama secepatnya kosong kan mejamu dan ambil pesangon mu!"

Deg,

...🪵 Bersambung🪵...

Wahhh main pecat aja tuh boss nya. Padahal kan dara baru telat sekali aduhhhh.

Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.

See you guys 🧀

part 2: Kamu memang tidak kompeten.

      

Seorang pria ber jas warna Dongker dengan jam tangan di tangan nya terus saja melirik kearah jam tangan nya karena sampai kini seseorang yang sedang ia tunggu belum juga datang. Ia menunggu sejak tadi seolah ia adalah orang yang di campakkan karena wajahnya terlihat sangat kesal dan juga sedikit marah namun masih terkesan datar.

"Berani sekali dia membuat ku menunggu seperti ini! Apa dia benar-benar sepele dengan pekerjaan ini?" Ucap laki-laki itu kembali duduk di kursinya setelah lelah bolak-balik.

"Setidaknya kalau sudah tidak becus bekerja minimal nya datang tepat waktu."

Laki-laki itu membuka beberapa berkas dan ia semakin kesal saat melihat jam di tangan nya sudah menunjukkan pukul 08 dan orang yang ia tunggu sudah terlambat selama 30 menit.

Sekedar informasi laki-laki itu adalah Darkan Pradipta putra. Seorang CEO yang sudah mendalami dunia bisnis sejak ia muda, ia adalah seorang laki-laki yang sikapnya sangat sulit untuk ditebak. Namun sikap yang sering ia tunjukkan adalah wajah dingin dengan sifat yang sangat gila akan kedisiplinan serta kebersihan. Ia tidak akan segan memecat seseorang yang sudah melewati batas dan juga kriteria yang sudah ia sampaikan saat awal masuk ke kantor nya.

Ia benar-benar sangat gila akan kebersihan dan pernah sekali ia memecat seseorang hanya karena tidak sengaja menumpahkan teh kepadanya. Padahal dia juga sadar bahwa manusia sama sekali tidak pernah luput dari kesalahan dan ia sangat tidak menyukai orang-orang yang tidak berhati-hati kemudian mengatasnamakan manusia kan pernah salah.

Apapun yang sudah ia katakan jangan sampai di bantah dan juga dilawan karena ia akan semakin keras kepala. Bahkan ia akan semakin membalas mu dengan apapun yang kamu bantahkan itu.

Merasa paling perfeksionis dan juga hebat adalah salah satu sifatnya yang mendarah daging sejak dahulu. Hingga banyak sekali gadis yang awalnya jatuh kedalam pesona nya memilih berhenti saat tahu sifat narsisme nya itu.

Knop,

Tiba-tiba saja pintu terbuka dan memperlihatkan seorang gadis dengan rambut sebagian di kuncir sembari mengenakan  baju hitam, tas hitam lengkap dengan celana jeans nya langsung menghampiri Darkan sembari menunduk tanpa berani melihat kearah Darkan.

...

...

"Ma,, maaf atas keterlambatan saya tuan,"ucap Dara dengan penuh rasa khawatir.

Darkan tersenyum smirk karena ia baru kali ini bertemu dengan seseorang yang tidak tahu diri seperti Dara. Yah sekretaris nya adalah Dara dan gadis itu baru menjadi sekretaris nya selama tiga hari namun sudah seringkali membuat Darkan mengelus dada sembari emosi karena menghadapi sikapnya.

Bagaimana bisa ia masih datang saat ia terlambat hampir saja satu jam lamanya? Darkan sungguh tidak habis pikir dan ia benar-benar sangat tidak ingin menghabiskan energi nya untuk mengahadapi gadis kolot itu.

Ia melirik sekilas kearah Dara yang sejak tadi menunduk tanpa berani untuk melihat kearah nya. Rambutnya setengah terurai dan benar-benar sangat berantakan untuk ukuran seorang sekretaris.

"Tidak usah banyak drama cepat kosongkan mejamu dan ambil pesangon mu!"

Finally sejak tadi Darkan sudah mencoba untuk menahan seluruh kata-kata di mulutnya. Ia ingin secepatnya mengakhiri berhadapan dengan gadis itu, sungguh ia selalu saja naik pitan karena ulah dan juga sikapnya.

Gadis itu langsung melihat kearah Darkan dengan perlahan sembari memberikan ekspresi tidak percaya apa yang sedang ia dengar saat ini.

"Ma,,maaf pak. Apa saya di pecat?" Tanya nya dengan wajah tidak mengerti.

...

Darkan duduk dengan santai sembari mengangkat sebelah kakinya dan tidak lupa dengan tangan nya yang ia lipat di dada dan melemparkan tatapan dingin kearah Dara....

"Apa perkataan saya kurang jelas?" Tanya Darkan dengan tegas.

"Mohon maaf pak saya benar-benar tidak faham. Tolong disampaikan dengan jelas."

Darkan sungguh frustasi karena sikap gadis itu sungguh menyebalkan. Bahkan saat memecatnya saja ia harus menahan amarah setengah mati.

"Kamu dipecat dan secepat kosongkan mejamu."

"Kenapa tiba-tiba saya dipecat begini pak? Apa hanya karena terlambat sekali?" Bela Dara karena ia sungguh merasa itu sangat tidak adil.

Darkan bangkit dari tempat duduknya untuk berdiri karena sudah sangat kesal melihat wajah gadis itu.

"Terlambat sekali yah?"

"Saya baru kali ini terlambat dan bapak langsung memecat saya? Apa bapak benar-benar manusia?" Tanya nya dengan kesal.

Darkan tertawa saat mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Dara. Bagaimana bisa gadis itu sungguh sangat tidak tahu diri bahkan sampai akhir.

"Memang benar kamu beri terlambat sekali, tapi kamu terlambat di hari ketiga kamu bekerja dengan saya! Kamu kira saya memecat kamu hanya karena terlambat yah? Banyak hal yang membuat saya sangat ingin segera mengganti kan kamu."

"Maksud bapak apa? Apa yang menjadi kesalahan saya sampai bapak berkata seperti itu?" Ucap Dara benar-benar hilang akal karena sudah berani melawan kepada Darkan.

"Apa kamu yakin Ingin mendengar semuanya?"

"Saya yakin!"

"Kamu sama sekali tidak kompeten dan tidak pantas bekerja dalam bidang ini, almamater mu tidak setara, pekerjaan mu sangat tidak becus dan juga sangat sering melakukan kesalahan berulang dan itu adalah kesalahan yang sama. Dan lihatlah penampilan mu! Apakah pantas disebut sebagai seorang sekretaris?"ucap Darkan dengan sangat jelas satu persatu.

Dara tersenyum smirk saat mendengar itu dari Darkan karena ia sungguh baru pertama melihat laki-laki itu berbicara banyak sekali dengan ekspresi julid yang tidak pernah ia tunjukkan selama ini.

"Wahh baru kali ini saya melihat tuaeh bapak berbicara begitu panjang dengan wajah tidak datar seperti biasanya. Apakah sifat asli bapak seperti ini?" Tanya Dara dengan sedikit menuding.

"Saya minta maaf karena saya tidak kompeten dan juga selalu saja melakukan kesalahan bahkan pada hal yang berulang. Namun, satu hal yang harus bapak tahu dan ingat bahwa bagaimana dan siapapun bapak jangan sekali-kali menghina gaya orang lain karena setiap orang memiliki alasan untuk semua hal."

"Tidak usah banyak omong lagi secepatnya kamu pergi dari kantor ini!"

"Dengan senang hati pak, saya juga sudah muak disini apalagi harus berhadapan dengan boss gila seperti mu!" Kesal Dara dan berjalan keluar dari ruangan Darkan.

"A,,apa bos gila?" Kaget Darkan karena baru kali ini ia dikatain seperti itu.

Ia benar-benar tidak mengira bahwa gadis itu akan seberani itu terhadap nya. Ia terlihat sangat lugu namun bibirnya sangat pedas bertolak belakang dengan wajahnya.

"Kenapa dia lancang sekali memperlakukan ku seperti ini? Wahh baru kali ini aku bertemu dengan gadis seperti dia."  Darkan merasa Dejavu karena tidak menyangka.

"Dasar laki-laki sialan. Boss gila, kenapa dia menghina style ku? Siapapun pasti ingin memakai pakaian bagus. Apa Kemiskinan juga termasuk dosa besar?" Kesal Dara keluar dari kantor desa emosi yang sangat memuncaki.

"Akhh aku sungguh lega karena sudah membalas semua ucapan nya itu."

...🪵 Bersambung🪵...

Daraaa wahh gak nyangka aja kalau seorang dara bisa membantah pak Darkan.

Oh iya btw pada suka gak sih liat Darkan? Atau malah lebih suka liat Cakra?.

Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.

See you guys 🧀

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!