NovelToon NovelToon

Antara Cinta Dan Rasa

Bab 1 memaksa

''Kayla bangun sayang!'' Teriak mamah dari balik pintu kamar dengan mengetuk pintu yang entah keberapa kali mamah lakukan untuk membangunkan putri ketiga nya.

Kayla masih saja memejamkan matanya bahkan kini ia menindih kepalanya dengan bantal berharap teriakan sang mamah tidak terdengar.

''Kayla!'' Mamah kembali berteriak di balik pintu itu. Cukup kesabaran sang mamah nya selalu di uji di kala pagi menyapa.

''Biarin aja sih mah dia memang tuli.'' Sahut Bima sang kaka sulung yang kini bersuara. Bima adalah anak pertama dan itu berarti dia adalah kakak dari kayla.

Sudah sering sang mamah berteriak di pagi membuat kesabaran Bima sendiri merasa teruji ia merasa sangat kasihan kepada sang mamah karena ulah adik ke duanya yang terbilang cukup bandel dan susah di atur.

Mamah Alisa cukup sabar ia masih menanti berharap pintu berwarna putih di hadapan nya akan segera terbuka.

''Udah ayo mah kita turun biar Diana saja yang bangunin Kayla.'' Pinta Diana anak ke dua dari keluarga Permana itu. Diana merasa tidak tega melihat sang ibu terus saja berdiri di balik pintu kamar adik nya.

Diana adalah anak ke dua dari empat bersaudara dia adalah kakak Kayla yang terbilang sabar mungkin karena ia juga adalah anak perempuan jadi merasakan posisi dimana ia seperti Kayla.

Alisa akhirnya ia turun ke lantai bawah untuk menyediakan kembali sarapan pagi sambil menunggu kedatangan anak ke tiga nya untuk bergabung sarapan.

Diana kini mengetuk kembali pintu kamar Kayla karena jika Diana yang mengetuk pasti tidak akan lama pintu nya terbuka.

Benar saja beberapa menit telah berlalu kini pintu itu terbuka lebar namun Kayla malah kembali berjalan menuju kasurnya berusaha untuk merebahkan badan nya kembali.

''Dek, kamu gak kasihan apa sama mamah kerjaan nya tiap pagi menunggu kamu di balik pintu kamar kamu, kamu udah jadi anak durhaka tahu menyusahkan saja sama orang tua.'' Sungut Diana yang merasa sedikit kesal karena Kayla tak kunjung berubah bahkan di usianya yang sudah menginjak dewasa.

Dulu Diana adalah kakak yang selalu sabar tapi baru kali ini ia merasa jika Diana kasihan juga jika sikap Kayla tidak berubah justru buruk buat dirinya sendiri.

''Hmmm.'' Gumam Kayla tanpa menjawab apa pun ia bahkan memejamkan matanya kembali ia merasa bosan dengan petuah-petuah yang ia harus dengar dari sang kakak.

Biasanya Bima lah yang sering memberikan petuah untuk nya tapi kali ini kakak perempuan nya pun ikut sama.

''Ayo bangun dek kasihan orang-orang nunggu kamu di bawah mereka kelaparan karena tunggu kamu turun.'' Diana menyingkap kan selimut dari tubuh sang adik dan menarik lengan nya agar Kayla bangun.

''Ya kalau kalian lapar makan aja aku gak lapar.'' Timpal Kayla karena ia masih ingin melanjutkan tidurnya.

''Kayla.'' Bentak Diana agar adiknya segera mengerti.

Akhirnya dengan susah payah Kayla pun bangun dan duduk ia menatap wajah kecewa dari sang kakak.

''Iya aku cuci muka dulu.'' Ucap Kayla yang beranjak pergi ke kamar mandi sedangkan Diana ia masih berdiri di ambang pintu menunggu adiknya untuk turun bersama.

Kini Kayla dan Diana turun bersamaan terlihat wajah kesal Bima seolah menahan amarah yang ingin ia luapkan pada sang adik, jika saja ayah dan mamah nya tidak ada bersamanya kali ini sungguh ia ingin mengeluarkan segala kekesalan nya.

Kayla segera menghampiri ayah dan mamah nya dengan wajah tanpa rasa salah.

''Pagi yah, pagi mah.'' Kayla menciumi kedua orang tua yang selalu menyayangi dirinya bahkan sikap sayang dari kedua orang tuanya Bima rasa terlalu berlebihan hingga kini membuat Kayla menjadi anak yang susah di atur.

''Yah lihat tuh kak Bima dari tadi liatin aku kayak gitu.'' Adu Kayla pada sang ayah. Kayla tahu jika ayah dan mamah nya akan selalu membela dirinya.

''Udah-udah kita makan dulu lagian sudah siang.'' Reza ayah Kayla bersuara.

Sepasang mata kakak sulung nya terus saja mengawasi pergerakan dari Kayla membuat ia merasa tidak nyaman hingga Susi sang istri dari kakak nya menoleh ke arah Bima suami nya agar berhenti membuat adik nya menjadi semakin kesal.

Susi sudah tahu sikap Kayla dan juga suami nya sudah seperti tom and jerry mereka pasti akan ribut jika selalu bersama. Wajar juga karena Bima adalah sosok lelaki yang tegas dan disiplin bahkan Bima mempunyai watak tidak suka di atur dan tak ingin di bantah membuat dirinya selalu di musuhi oleh Kayla. Tapi Bima adalah sosok kakak yang peduli terhadap keluarga entah dari mana sifat Bima yang kini muncul dalam dirinya karena sang ayah nya sendiri terlihat kalem namun selalu bersikap dingin dan sedikit tegas hanya saja ayah mertuanya akan selalu bersikap lembut terhadap keluarga.

Keluarga yang terbilang besar dengan personil keluarga yang kini lengkap karena Bima dan Susi kini sedang sengaja berkunjung ke kediaman mamah nya juga Diana dan Putra sang suami yang sama sedang berkunjung ke rumah mamah nya. Mereka selalu meluangkan waktu bersama mengambil hati libur bersama dan itu adalah hal wajar karena mereka sendiri yang mempunyai perusahan yang kini anak dan menantunya pegang membuat mereka dengan mudah memutuskan libur kapan saja.

Kini hanya tinggal Kayla dan sang adik Lusi yang masih bersama kedua orang tuanya.

Kayla baru saja masuk fakultas kedokteran karena usul sang ayah karena ayah merasa dari keluarga mereka belum ada yang menjadi dokter membuat ayah bersikap sedikit memaksa dengan keinginan nya pada Kayla. Padahal Kayla jelas-jelas menolak keinginan ayah nya karena ia sendiri suka merasa mual jika melihat darah tapi tentunya dengan bantuan Bima sang kakak Kayla kini akhirnya masuk ke fakultas kedokteran karena Bima mengancam akan mencabut segala fasilitas yang telah ayah nya berikan padanya.

Mereka makan dalam diam hingga kini mereka telah selesai.

''Kay gimana kuliah kamu?'' tanya Reza dengan tatapan lembutnya.

Kayla menatap sanga Ayah yang kini sedang melihat ke arah dirinya.

''Lumayan tapi kay sepertinya emang gak cocok jadi dokter yah.'' Ucap Kayla memelas ia berharap jika sang ayah akan memikirkan ulang keputusan nya dan membiarkan Kayla akan memilih fakultas yang ia inginkan.

''Udah itu aja, lagian kamu baru masuk tahu gak cocok dari mana kalau gak di coba dulu kay.'' Ucap Bima dengan nada dingin nya.

Kayla kembali menghembuskan napasnya dengan kasar ia rasa percuma saja dia berbicara jika di samping ayah nya ada kak Bima yang sudah pasti akan menolak keinginan nya.

......................

Bab Mencoba

''Iya benar kay, kamu coba dulu aja benar kata abang kamu. Lagian kamu baru saja masuk hari ini kan kemarin-kemarin kan baru tahap pengenalan.'' Ucap sang ayah dengan lembut meski tak sedingin Bima walau ayah nya sendiri terkesan memaksa.

''Hmmm.'' Kayla hanya menanggapi dengan gumaman tanpa berniat menjawab ia masih kesal karena kedua lelaki yang kini ia sayangi selalu saja memaksakan kehendak mereka.

''Gak baik jawab ucapkan ayah kamu dengan gumaman kay.'' Ingat sang kakak Diana.

Kali ini Diana juga terlihat selalu mengikuti apa yang Bima lakukan terhadap Kayla membuat Kayla menjadi tambah kesal.

Susi dan Diana membantu sang mamah untuk membereskan piring-piring yang baru saja mereka gunakan. Sedangkan Lusi ia sudah pergi ke sekolah di antar oleh supir pribadinya.

''Dek kamu bantuin tuh mamah kamu, gak malu apa sama mbak mu kasihan dia lagi hamil.'' Ucap Bima menoleh ke arah Kayla yang masih saja diam di tempat sementara Reza dan Putra kini mereka sedang duduk di ruang keluarga dan membicarakan bisnis yang kini Putra dalami.

''Sini sayang, biar Kayla aja yang bantu mamah kasihan dede bayi aku kecapean.'' Ucap Bima mengelus perut sang istri dengan manja.

''Ih awas kak nanti anak nya kaya bang Bima nyebelin.'' Ucap Kayla merasa jengah dengan tingkah so manis nya sang kakak pada istrinya.

Namun Susi malah tertawa melihat tingkah sang adik ipar dengan suaminya.

''Udah yuk mas kita duduk aku pegel nih.'' Ajak Susi karena ia tidak tega jika suaminya terus saja usil pada sang adik ipar.

Kayla membantu mencuci piring bekas sementara Diana ia membereskan meja yang kotor dan mamah nya membereskan dapur. Mereka selalu mengerjakan berama karena di saat kumpul keluarga seperti ini Alisa akan memberi libur pada asisten rumah tangga karena ia ingin menikmati kebersamaan dengan anak-anak mereka.

''Kay kamu gak masuk kuliah sekarang?'' tanya mamah karena ia melihat putrinya seperti santai-santai aja menikmati pekerjaan nya.

''Libur dulu ya mah.'' Kayla menampilkan senyum manis nya berharap sang mamah akan memberikan ijin nya untuk libur.

''Gak ada, ayo cepat siap-siap.'' Ucap mamahnya tegas tak ingin di bantah.

Kayla mengerucutkan bibir nya ia pun akhirnya berjalan ke kamar nya dan menuruti perintah dari sang mamah karena ia tidak ingin membuat mamahnya kecewa padahal sudah sering sekali Kayla membuat mamahnya kecewa.

Alisa kali ini merasa jika apa yang di katakan Bima adalah benar memanjakan Kayla terus menerus membuat Kayla seolah mendapat perlindungan ketika ia berbuat seenaknya. Alisa kini ia akan mengikuti saran dari Bima karena bagaimana pun Kayla sudah dewasa bahkan sifat manja Kayla jauh berbeda dengan Lusi yang masih sekolah SMA.

Kayla berjalan menaiki satu persatu anak tangga dan mulai masuk ke dalam kamar nya.

Kayla membawa handuk dan bergegas ke kamar mandi karena ia belum mandi.

Untung saja ia masih mempunyai banyak waktu untuk bersiap karena jam pelajaran nya akan di mulai satu jam lagi.

Dengan cepat Kayla membersihkan badan nya hanya dua puluh menit kini ia telah selesai dengan serangkaian mandi nya. Kayla beranjak ke lemari pakaian ia memilih celana jeans berwarna hitam dan juga kemeja berwarna coklat yang ia masukan ke dalam celana ia mulai memoleskan make up ke wajah cantik nya dengan riasan natural yang terlihat semakin fresh dan terlihat sangat cantik. Kayla mengikat rambutnya yang kini memperlihatkan leher jenjang nya dan juga menggulung lengan kemeja nya membuat ia terlihat semakin sempurna.

Tinggi yang semampai dengan warna kulit putih bersih membuat dirinya sangat cantik bahkan tak jarang lelaki yang dibuatnya jatuh hati.

Kayla segera turun dari kamar nya setelah ia merasa sudah siap ia berjalan dengan cepat menuruni tangga karena kini hanya dua puluh menit lagi saja ia harus segera berasa di kampus.

''Yah, mah kakak semuanya kay berangkat dulu ya.'' Ucap Kayla berpamitan tanpa berniat menyalami mereka.

''Kay kebiasaan deh kamu gitu aja harus di ingetin tahu.'' Ucap Diana karena sikap Kayla yang ia rasa tidak sopan.

''Kak kay udah telat.'' Mohon Kayla karena memang kini ia sudah telat.

''Gak ada alasan.'' Ucap Diana tegas membuat Kayla mau tidak mau ia mengikuti keinginan sang kakak.

Kayla segera meraih tangan sang ayah dan ibu nya tidak lupa ke dua kakak nya dan juga kedua kakak ipar nya. Setelah selesai Kayla segera berlari dan masuk ke dalam mobil yang telah supir ayah nya siapkan.

Kayla berangkat dengan menggunakan mobil sendiri.

Kayla mendapat hadiah mobil dari sang ayah di ulang tahun nya yang ke dua puluh tahun.

Dengan cepat Kayla melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Kayla yang begitu besar sampai kini ia telah sampai di jalan raya. Hanya butuh lima belas menit saja jika jalanan kosong namun kali ini sudah di pastikan ia akan terlambat.

Sudah jangan di tanyakan lagi alasan kenapa ia bisa telat karena memang jalanan kota Jakarta sudah terbiasa dengan kemacetan. Jalanan yang tidak pernah sepi dari lalu lalang kendaraan sudah menjadi hal biasa hanya butuh kecerdikan dari orang yang tinggal di sana untuk lebih awal berangkat karena tidak akan bisa datang tepat waktu jika ia berangkat berharap jalanan tidak macet.

Kini mobil berwarna merah itu telah sampai di Fakultas Kedokteran Kayla segera turun dari dalam mobilnya setelah ia memarkirkan mobil di parkiran.

Dengan cepat Kayla berjalan ia bahkan sesekali berlari karena ia sudah sangat telat ia telat sepuluh menit tapi jika pengajar nya tidak toleran sudah pasti ia akan ketinggalan satu mata pelajaran dan masuk di jam ke dua.

Kayla sedikit bernapas lega karena ia mendengar kelas nya sepertinya sepi ia mengendap masuk dan kini berdiri di balik pintu ia sangat berharap belum ada dosen pengajar.

Kayla meraih handle pintu namun pergerakan nya kini terhenti saat suara wanita yang sangat ia kenali terdengar dari arah belakang nya.

''Kamu telat lagi Kayla.'' Ucap dosen pengajar dengan wajah yang menakutkan membuat Kayla merasa lemas seketika.

''Hehehe maaf Bu macet.'' Kayla beralasan ia berharap jika kamu dosen nya akan memberikan kesempatan.

''Kamu tidak boleh masuk kelas di jam pertama saya tidak ingin dengar alasan apapun.'' Dosen itu segera berlalu masuk ke dalam kelas dan menutup pintunya dengan rapat membuat Kayla kesal seketika.

''Andai gue gak masuk sejak tadi gue gak akan kena soal kayak gini.'' Ucap Kayla dengan kesal karena ia merasa sangat percuma datang ke kampus karena tetap saja ia tidak bisa mengikuti pembelajaran.

......................

Bab 3 Awal pertemuan

Kayla membelokan langkah nya ia berjalan ke arah taman karena tak mungkin ia hanya akan diam saja menunggu jam pelajaran selesai.

Matanya kini menatap ke arah taman tanpa memperhatikan sekeliling hingga tubuhnya beradu dengan tubuh yang kini berada di hadapan nya.

''Lihat-lihat dong kalau jalan emang nya ini jalan sempit apa." Kayla mengomel pada lelaki yang kini tengah menatap nya namun lelaki itu segera memutus kontak mata yang baru saja tanpa sengaja mereka lakukan.

''Maaf mbak aku lagi buru-buru.'' Ucap lelaki itu tanpa berniat minta maaf pada Kayla.

Sebenar nya keduanya salah karena tidak fokus.

Kayla kembali membalikan tubuhnya melihat sosok lelaki yang kini sudah berlalu dari hadapan nya.

''Ganteng juga.'' Gumam Kayla pelan dengan senyum yang mengembang.

''Ih apaan sih kay, hmmm tapi memang ganteng sih untung aja ganteng kalo enggak.'' Kayla kembali tersenyum dan kembali berjalan ke taman.

Ia duduk sambil mengeluarkan buku tebal nya yang kini berisi tentang mata pelajaran yang ia ambil dan sesekali memakan roti yang tadi ia beli.

Meski Kayla tidak ingin mempelajari ilmu kedokteran bukan berarti ia tidak akan bertanggung jawab terhadap nilai nya karena bagaimana pun namanya akan terseret jelek dan hal itu yang membuat Kayla sedikit bersemangat.

Suara dering ponsel seseorang kini seolah mengganggu konsentrasi nya. Kayla menoleh ke arah sumber suara dan ternyata dari ponsel lelaki yang tadi bertabrakan dengan dirinya.

Terdengar sedikit percakapan lelaki itu namun entah dengan siapa Kayla sendiri tidak ingin ikut campur dalam urusan pribadi orang lain.

''Gue kira lo mau ngajar karena gue kira lo dosen baru.'' Kekeh Kayla karena ia melihat penampilan dari lelaki itu sangat rapih seperti dosen saja.

''Emang nya cuman dosen saja yang rapih.'' Jawab lelaki itu tanpa sedikit pun menoleh ke arah Kayla.

''Ya kan biasanya. Terus kenapa lo gak masuk? telat yah.'' Tebak Kayla karena sudah pasti dia telat apalagi kalau bukan telat.

Pria itu tidak menjawab ia bahkan mengabaikan perkataan Kayla membuat Kayla merasa kesal karena baru kali ini ia merasa di abaikan. Padahal biasanya banyak lelaki yang menyapanya hanya sekedar ingin mendengar sapaan balik dari dirinya.

Kayla menghampiri lelaki itu dan duduk bersamanya bahkan tanpa permisi membuat lelaki itu sedikit kaget karena tingkah Kayla.

''Gue kayak nya baru lihat lo deh.''

''Maksudnya?'' Lelaki itu malah berbalik nanya.

''Iya kayaknya gue baru lihat lo.''

''Gue kira lo bilang baru lihat lodeh.'' Ucap lelaki itu tampak biasa.

''Ih ini cowok nyebelin banget sih sok sokan ganteng kali yah.'' Batin Kayla berkata.

''Gak asik tahu.'' Kayla mengerucutkan bibir nya karena kesal. Hingga beberapa menit berlalu hanya keheningan yang ada karena sikap lelaki itu terbilang cuek bahkan ia merasa seperti tidak ada Kayla di sisinya.

''Oh ya kenalin gue Kayla.'' Ucap Kayla kembali membuka suara dengan mengenalkan dirinya.

Kayla mengulurkan tangan nya pada lelaki itu dan ia menerima jabatan tangan Kayla dengan mengatupkan tangan nya sebagai tanda menerima uluran tangan nya.

''Gue Rayhan.'' Ucap lelaki itu dengan santai.

Kayla menelan saliva nya ia tidak percaya jika lelaki itu menolak ukuran tangan nya dan malah mengatupkan tangan nya.

Kayla bersikap biasa lagi dan ia berbicara banyak hal membuat Rayhan tak sedikitpun bisa membalas perkataan Kayla karena seolah wanita di depan nya itu kini sedang meluapkan kekesalan nya.

''Oh jadi karena terpaksa gitu masuk fakultas ini?'' tanya Rayhan setelah mendengar keluh kesah dari wanita yang baru saja ia kenal.

''Ia andai aja kamu ada di posisi aku kamu juga bakal sama kayak aku.'' Ucap Kayla tanpa ia sadari ia berkata dengan aku kamu padahal dari tadi ia berkata lo dan gue.

''Kalau aku ada di posisi kamu ya jelas lah.'' Ucap Rayhan dengan nada penekanan.

''Tuh kan kamu juga.'' Kayla merasa ada yang membela dirinya.

''Iya kalau aku ada di posisi kamu jelas aku akan sangat bersyukur karena ada yang ikut memperjuangkan masa depan kamu apa lagi yang harus kamu pikirkan. Coba bayangkan berapa banyak orang yang memimpikan dirinya menjadi dokter tapi gak bisa ia gapai karena kendala ekonomi, atau karena otak nya tidak memadai. Aku rasa kamu cukup pintar cara kamu bicara menandakan kamu cewek pintar Kay hanya kamu belum bisa bersyukur.'' Rayhan berkata dengan santai tapi ia tetap tidak memandang wajah Kayla.

''Kenapa kamu bisa berkata seperti itu?'' Kayla merasa jika dirinya di gurui oleh Rayhan padahal dirinya baru saja mengenal Rayhan tapi memang salah dia sendiri yang meluapkan kekesalan nya pada lelaki yang baru saja ia kenal.

''Ya karena aku ingin menjadi dokter aku harus bekerja keras dengan sendiri mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk memenuhi cita-cita aku.''

''Yah yang kaya gitu mah banyak kali.'' Ucap Kayla meremehkan.

''Iya memang banyak tapi dengan banyaknya orang yang bekerja keras seperti aku apa tidak menambah rasa syukur yang kamu punya? bahkan kamu malah seolah diri kamu yang tersiksa karena paksaan kedua orang tua kamu.'' Reyhan berkata kembali seolah ia ingin membuka hati Kayla agar gadis itu sadar jika keputusan kedua orang tuanya benar.

Kayla hanya terdiam kali ini ia merasa jika ada seseorang yang berani memberinya pengajaran selain kedua orang tuanya dan juga kakak nya karena tidak akan ada orang yang berani memberinya nasehat seperti itu.

''Sebenarnya aku juga tidak membenarkan sikap kedua orang tua kamu yang terkesan memaksa tapi di sisi lain ada banyak hal positif yang bisa kamu ambil kay, maaf jika kata-kata aku membuat kamu tidak nyaman.'' Reyhan berkata karena ia merasa ia terlalu dalam mengajari Kayla padahal ia sendiri bari saja mengenal sosok Kayla.

''Hmmm gak apa-apa ko lagian apa yang kamu katakan memang benar.'' Kayla merasa apa yang Rayhan katakan memang benar.

Disaat orang lain bersusah payah mencari uang hanya untuk sekedar untuk menggapai cita-cita nya Kayla malah sibuk dengan keinginan nya. Padahal Kayla hanya tinggal mengikuti kuliah saja tanpa harus mengetahui berapa yang harus ia bayar. berapa uang yang harus ia cari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari nya.

Kali ini ia merasa tersadarkan oleh kata-kata Rayhan.

Kayla menatap wajah tampan milik Rayhan dengan senyum yang mengembang di sudut bibirnya ia pun mengalihkan pandangan nya kembali ke taman yang kini mereka tinggali.

Rayhan sendiri ia tahu jika baru saja Kayla menatap nya tapi ia bersikap biasa saja. Rayhan sendiri adalah lelaki normal dan wajar jika ia menyukai wanita terlebih ketika ia melihat Kayla yang terlihat sangat cantik.

......................

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!