Cerita ini adalah Sequel dari cerita Salah Ranjang Hot Daddy dan Perjalanan Cinta Triplets S, yang akan menceritakan perjalanan cinta anak bungsu Syakira dan Rayden.
Semoga suka🤗
🌹
Di kamar yang chat dinding nya berwarna pink terlihat seorang gadis cantik berkulit sangat putih yang sedang menatap cermin di depan nya.
Wajah nya tersenyum ke arah cermin di depan nya tak kala saat melihat penampilan nya yang sudah berbeda dari sebelumnya.
"Aku benar-benar cantik" puji Azhela pada dirinya sendiri.
Rambut panjang nya dia potong menjadi pendek, dan bukan hanya itu saja Azhela juga mewarnai rambut nya dengan warna yang sangat terang.
"Aku sangat suka warna ini, drama kakak-kakak ku pasti akan sangat menggila siang ini" gumam Azhela sambil tertawa ringan.
Dia tidak sabar untuk menunggu ceramah 7 BODYGUARD nya, ya Azhela memiliki 7 kakak laki-laki yang sangat super posesif pada nya.
Azhela mengambil tindik untuk bibir nya setelah itu dia memasang kan nya, ya kemarin dia sudah membuat tindik di bibir nya dan entah kenapa Azhela sangat suka.
Cekrek !
Azhela memotret wajah nya, dan setelah melihat hasilnya dia tersenyum sumringah melihat hasil foto nya yang sangat memuaskan.
"Haha, wahai kakak-kakak ku yang tampan aku siap mendengarkan ocehan kalian sekarang" gumam Azhela sambil tertawa.
Dengan sengaja Azhela mengirimkan foto itu ke akun sosial media nya, dan setelah itu dia langsung bangkit dari tempat duduk nya.
Azhela mengambil tas gendong nya, dan setelah itu dia keluar dari kamar nya dengan menggendong tas gendong nya.
"Zhee!"
Gadis berambut pendek yang memakai pakaian minim nya itu menghentikan langkah kaki nya, dia melirik ke sumber suara dengan tawa kecil nya.
Terlihat wajah sang Mama yang seperti menahan kesal nya karena Zhee kembali berulah lagi.
"Aku akan berangkat kuliah dulu, bye Mama cantik muach" Zhee langsung memeluk dan mencium pipi Mama nya dengan cepat.
Tidak mau terkena amarah Mama nya yang lebih dahsyat lagi Zhee memilih berjalan dengan langkah yang sangat cepat dan masuk ke dalam mobilnya.
"Zhee!" teriak Syakira lagi tidak habis pikir dengan tingkah putri nya.
"Sayang berhenti berteriak" suara seorang pria terdengar di tangga.
Syakira melirik ke arah tangga dan melihat suaminya yang tampan.
meski sudah kepala empat Rayden masih terlihat menawan dengan tubuh nya yang sangat kekar.
"Putri mu membuat ulah lagi" ucap Syakira dengan wajah kesal nya.
Rayden berjalan mendekati istrinya.
"Apa yang di lakukan princess kita?" tanya Rayden sambil mencium pipi istrinya lembut.
Syakira menghembuskan nafas nya panjang, lalu menatap suaminya dengan wajah yang masih sangat kesal.
"Dia mewarnai rambut lagi dan kau tau sayang bibir nya, his.. dia memasangkan benda aneh di bibir nya" kesal Syakira dengan wajah yang terlihat prustasi.
Rayden tersenyum melihat istrinya yang selalu di buat pusing dengan putri nya itu, Azhela memang sangat menyukai kehidupan yang penuh tantangan.
"Sayang! jangan tersenyum seperti itu, Zhee benar-benar membuat ku kesal sikap nya entah mirip siapa gadis itu" saking kesal nya Syakira tidak bisa mengatakan kata-kata apa lagi.
"Jangan marah-marah nanti cepat tua" kata Rayden sambil tersenyum.
"Sayang!" kesal Syakira semakin marah.
"Jangan memikirkan banyak hal, Zhee sudah di bekali ilmu bela diri, itu sudah cukup dan aku rasa putri kita itu tidak senakal yang kamu pikirkan sayang" Rayden mengusap lembut pipi istrinya.
Huh...
Syakira mencoba paham, tapi tetap saja perasaan seorang ibu yang dia miliki sangat lah khawatir melihat putrinya yang berpenampilan seperti itu.
.
.
.
Di jalan Azhela terlihat sedang mengendarai mobil baru nya, mobil yang di berikan Opa nya sebagai hadiah ulang tahun nya yang ke 18 tahun.
Tit !
Suara klakson motor membuat Azhela membuka kaca mobilnya, dan bukan nya berhenti Azhela malah menambah cepat laju kendaraan nya.
"Haha, satu persatu kakak ku sudah mulai keluar" Azhela tertawa.
"Zhee! pelankan laju mobil nya" teriak pemuda berseragam SMA yang sedang mengendarai Moge nya.
"Tidak mau!" balas Azhela yang juga berteriak dan malah menambah cepat laju kendaraan nya lagi, sampai Azhela tidak melihat kakak sepupu nya lagi.
Drettt..
Ponsel Azhela sudah mengeluarkan suara dering telpon, banyak notif berdatangan ke ponselnya membuat Azhela menghembuskan nafasnya panjang.
"Mereka mulai lagi" gumam Azhela sambil memperlambat laju kendaraan nya karena dia sedang membaca pesan dari kakak-kakak nya.
Kak Azmi.
"Copot atau kakak akan mengirimkan bodyguard sungguhan untuk mu"
Kak Azriel.
"Zhee kau cantik dengan penampilan baru mu, tapi kakak tidak suka karena kau terlihat seperti gadis nakal"
Kak Azzam.
"Seperti nya Bodyguard sungguhan memang cocok untuk gadis nakal, siap-siap untuk menerima kekangan lagi gadis nakal"
Kak Verrel.
"Jangan merusak wajah cantik mu girls"
Huh..
Azhela yang membaca itu hanya geleng-geleng kepala, dia berniat membalas pesan itu tapi di saat bersamaan juga Azhela melihat sebuah mobil yang berlawanan dengan nya.
Panik itulah yang Azhela perlihatkan, dia membanting setir nya ke samping sehingga menabrak gerobak bakso yang ada di pinggir jalan.
Cittttt !
Brukkk !
Azhela mengusap kening nya yang terasa sakit, dan saat dia akan mengumpat Azhela malah di kejutkan dengan beberapa orang yang sedang menggedor-gedor kaca mobil nya.
"Mati aku!"
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak 🤗
Mohon dukungan nya agar Author semangat untuk update banyak😍
^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Azhela mengusap kening nya yang terasa sakit, dan saat dia akan mengumpat Azhela malah di kejutkan dengan beberapa orang yang sedang menggedor-gedor kaca mobil nya.
"Mati aku!"
"Buka!"
"Aduh bagaimana ini" Azhela ketakutan.
"Buka!"
Beberapa orang berteriak sambil menggedor-gedor kaca mobil nya membuat Azhela semakin ketakutan.
Dengan wajah takut Azhela akhirnya memutuskan untuk membuka pintu, dan saat pintu terbuka tangan nya langsung di tarik oleh salah satu orang dari kerumunan itu.
Azhela meringis sakit saat tangan itu tidak melepaskan nya, dia mendongkak kan wajahnya dan melihat sepupu nya yang tadi.
"Kan apa aku bilang, pelankan laju nya" cecar Leon sambil menatap kesal Azhela.
"Diam kamu, ini gara-gara kamu" sungut Azhela tidak terima di salahkan.
Meski sebenarnya di sini Azhela adalah yang salah, tapi Azhela tidak mau mengakui nya karena dia sangat keras kepala
"Bantuin" kata Azhela dengan wajah memohon.
Huh..
Leon Putra Alexander, anak ke dua Syakila dan Alex terlihat sebal, dia memang masih SMA tapi jelas dia adalah kakak dari Azhela karena Mami nya adalah kakak dari Mama Azhela.
"Saya akan tanggung jawab pak, berapa yang harus saya bayar?" Leon tidak mau memperpanjang urusannya.
Si bapak pemilik gerobak itu masuk ke kerumunan itu, dan beberapa dari mereka yang tadi mengerumuni Azhela pun satu persatu pergi karena mereka merasa tidak ada yang harus di tonton lagi.
"10 juta, semuanya 10 juta" kata si bapak pemilik gerobak menjawab cepat.
Azhela melotot mendengar itu, dia mendengkus kesal tau si bapak itu memanfaatkan keadaan.
"Mana ada, saya bayar 2 juta itu sudah cukup" Azhela mengeluarkan suara nya.
"Apa? hanya 2 juta? harga gerobak ini saja sudah 3 juta, belum barang-barang perabotan yang rusak dan modal yang saya keluarkan untuk hari ini, pokoknya harus 10 juta" tegas si bapak.
"Bapak kalau mau nipu lihat-lihat dong, ini namanya pemerasan tau!" sungut Azhela tidak mau kalah.
Leon yang mendengarkan pertengkaran antara Azhela dan bapak pemilik gerobak itu hanya bisa geleng-geleng kepala nya.
Hanya 10 juta kan? itu bahkan tidak akan mengurangi kekayaan milik Papa Rayden yang sangat banyak itu.
"Ya sudah kalau tidak mau ya saya akan membawa semua ini lewat jalur hukum" si bapak so soan ingin memperpanjang urusan nya dengan Azhela.
Dan Azhela yang mendengar itu alih-alih takut malah semakin tertantang, uang 10 juta memang tidak seberapa di dalam keluarga nya, tapi tentu tidak bagi Azhela yang sedari kecil di ajarkan untuk tidak menghamburkan uang.
Saat kecil Azhela selalu di ajarkan berbagi dengan anak jalanan oleh Mama nya, dan Azhela bisa merasakan susah nya anak-anak jalanan yang mencari sesuap nasi dengan cara berjualan tisue dan makanan asongan.
"Oke siapa takut" tantang Azhela sambil tersenyum miring.
"Zhee hentikan semua ini" Leon mencoba menenangkan sepupunya.
"Diam kamu, sana sekolah yang bener ini sudah siang" kemarahan Azhela malah semakin menjadi-jadi.
Pada akhirnya masalah ini benar-benar sampai ke jalur hukum, Azhela dan si bapak itu akhirnya pergi bersama-sama ke kantor polisi terdekat.
Leon yang harus sekolah memilih sekolah, dia menelpon Kai untuk menggantikan nya karena Kai lebih mengerti dengan hal-hal seperti ini.
.
.
.
Di kantor polisi Azhela masih bersikap layak nya seseorang yang tidak bersalah, membuat polisi yang bertugas mengurusi laporan si bapak pemilik gerobak itu pusing.
"Sebaiknya nona turuti saja keinginan bapak ini, karena di sini yang salah ada nona" jelas polisi.
"Tidak, dia memeras ku masa iya harga gerobak sama kerusakan sampai harus ganti 10 juta, yang benar aja" kesal Azhela masih tidak terima.
"Memang segitu, harga mangkuk dan yang lain nya itu mahal tau" si bapak juga masih kekeh dengan ganti rugi nya yang harus 10 juta.
Dan keduanya lagi-lagi kembali berdebat, sampai suara gebrakan meja terdengar dan Azhela juga bapak pemilik gerobak itu langsung terdiam.
"Begini saja kalian bicarakan baik-baik lagi, dan untuk bapak nona ini benar bapak harusnya meringankan sedikit harga ganti rugi nya" jelas polisi.
Dan sekali lagi si bapak tidak terima, begitupun dengan Azhela yang kekeh ingin membayar hanya 2 juta.
Tak lama kemudian Kai datang, Azhela tersenyum melihat kakak sepupunya yang datang, dan senyuman Azhela luntur setelah melihat Kai yang memberikan segepok uang pada bapak pemilik gerobak itu.
"Gini kan enak, jadi nggak usah ribet" si bapak tersenyum dan memasukan uang segepok itu ke saku celana nya.
Dan langsung pergi setelah mendapatkan omelan dari pak Polisi karena mereka hanya membuang waktu polisi.
"Kai!" Azhela menatap tak suka setelah melihat apa yang di lakukan kakak sepupu nya itu.
"Sudah lah Zhee, kau tau untuk hal ini aku mendapatkan banyak amukan dari kakak-kakak mu" balas Kai dengan wajah santai nya.
Azhela mencebikan bibir nya kesal, tanpa berkata apapun Azhela langsung keluar dari area kantor polisi dan Kai yang melihat itu langsung mengejar Azhela sampai ke luar.
"Berapa uang tadi?" tanya Zhee saat jalan nya di hadang oleh Kai.
"Hanya 4 juta mungkin, aku menambahkan koran bekas gorengan di dalam nya" jelas Kai santai.
"Oh good, kau memang tampan ku yang paling pintar" Azhela terlihat senang.
Tentu Kai juga tidak bodoh, tadi Leon sudah menjelaskan semuanya padanya dan Kai juga memiliki pemikiran yang sama dengan Azhela, di mana si bapak itu hanya memanfaatkan situasi dan ingin mendapatkan untung saja.
"Aku akan ke kampus bye" ucap Azhela sambil membuka pintu mobilnya.
Dan saat dia akan masuk tiba-tiba Azhela mendengar suara gumaman Kai.
"Bersiap untuk bodyguard mu gadis nakal"
Apa?
"Jangan harap queen Zhee mau memiliki bodyguard, ogah banget" gerutu Azhela sambil menyalakan mesin mobilnya, dan setelah itu mobil Azhela melaju lagi dengan kecepatan cepat karena dia sudah sangat telat ke kampus.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Mobil Azhela berhenti tepat di area parkiran di kampus nya, dan saat Azhela turun dia langsung membenarkan pakaian nya lalu menatap kesal saat melihat mobil nya yang penyok.
"Astaga mobil ku sayang, Opa pasti marah karena hadiah dari Opa malah lecet seperti ini" ucap Azhela saat melihat goresan di mobilnya.
Tangan nya terulur untuk mengusap goresan itu, Azhela mengambil tisue di tas nya lalu mengelap ke arah goresan itu pelan.
"Nggak hilang huhu" Azhela menatap sendu mobil kesayangan nya itu.
Dan saat dia sedang sibuk dengan mobil nya tiba-tiba ketiga teman Azhela datang.
"Zhee kamu tidak apa?" tanya gadis bule yang mendekati nya, nama nya Celine.
"Jangan bilang kamu nabrak lagi Zhee" timpal Andini menebak asal.
Azhela melirik ke tiga teman nya itu, lalu menghembuskan nafasnya kasar.
"Iya aku nabrak, lihat pemberian dari Opa benar-benar sudah rusak" kesal Azhela sambil mengembungkan pipi nya kesal.
Dan alih-alih iba dengan kondisi mobil temannnya, ketiga teman Azhela itu syok melihat penampilan baru Azhela yang semakin Waw.
Bibir yang memakai tindik dan jangan lupakan rambut pendek yang berwarna terang itu, membuat ketiga teman Azhela benar-benar kagum karena Azhela selalu cantik dengan penampilan apapun.
"OMG Astaga Zhee bibir mu!" pekik Fara histeris.
"Zhee apa sakit?" tanya Andini kepo.
"Iya, Zhee kamu harus beritahu kami rasanya, astaga itu benar-benar menantang apalagi dengan rambut pendek itu, Zhee kau seperti bad girls" timpal Celine panjang kali lebar.
Teman-teman Azhela memang sangat mengidolakan sosok Azhela yang menurut mereka adalah queen nya di geng nya.
"Kalian lebay" ketus Azhela sambil berlalu berjalan cepat meninggalkan ketiga teman nya.
Azhela melangkah cepat ke arah kelas nya, dan ya di belakang nya teman-teman nya terlihat mengikuti kemana sang Queen berjalan, hingga akhirnya mereka masuk kelas dan sama-sama telat.
Dosen melihat ke arah ke empat nya yang duduk begitu saja tanpa permisi, Azhela dan ke tiga teman nya sudah telat 15 menit dan itu tidak bisa dia toleransi.
"Yang baru masuk satu menit yang lalu keluar!" ucap dosen dengan tegas.
Azhela masih diam begitupun dengan ketiga teman-teman nya, sampai terdengar suara gebrakan meja yang keras
"Saya bilang yang tepat keluar!" suara itu menggema di kelas nya.
Azhela juga ikut mengebrak meja dengan wajah kesal nya, di menatap tajam ke arah dosen super menyebalkan yang berdiri di dekat meja dosen itu.
Dasar nyebelin. batin Azhela ingin sekali mencakar habis wajah so cool dosen galak nya itu.
"Itu tidak sopan Zhee!" kata Andini.
"Bodo amat" kesal Azhela masih menatap tajam ke arah pria yang menjadi dosen nya itu.
Lain dengan Azhela yang terlihat kesal dosen itu nampak acuh, bahkan dia tidak memperdulikan Azhela dan kembali mengajar lagi dengan wajah yang dingin tentu nya.
Mau tak mau Azhela dan ketiga teman nya itu keluar dari kelas, di luar keempat nya duduk di bangku dengan wajah yang di tekuk, mereka memiliki janji di mana jika yang satu telat maka telat ketiga nya, dan karena Azhela mereka kembali tidak mendapatkan kelas dosen killer nya.
"Pak Daffin kalau ngomong keliatan cool bangettttt ya" Andini tersenyum membayangkan dosen nya yang memiliki wajah tampan.
"Jelek" sahut Azhela sewot.
"Idih, orang ganteng gitu di bilang jelek, Zhee Zhee" Fara geleng-geleng kepala melihat wajah kesal Azhela.
"Andai saja masih jomblo, udah aku jadiin pacar tuh pak dosen" Celine ikut-ikutan mendambakan sosok dosen nya.
Azhela mengembungkan pipi nya sebal melihat sikap ketiga teman nya yang sangat lebay itu, andai mereka tahu jika Azhela bahkan sudah pernah di mandikan oleh dosen nya, bisa pingsan mungkin mereka.
Kira-kira bagaimana reaksi mereka jika tau kalau dosen killer itu adalah Om ku, huh pasti mereka akan semakin gila minta di deketin Om Daffin. batin Azhela tidak sanggup membayangkan nya.
Tring..
Tiba-tiba terdengar suara notifikasi pesan, Azhela langsung membuka dan membaca nya.
Om Daffin.
"Perbaiki nilai mu jika ingin lulus, Om tidak akan memberikan toleransi lagi untuk mu Zhee"
"Hiss Om Daffin kejam" Azhela menghembuskan nafas nya kasar.
Hah?
"Om Daffin?" kompak ketiga nya menatap ke arah Azhela.
Azhela melihat itu tersenyum kikuk, dia lupa kalau dia di larang menyebutkan nama Daffin karena itu untuk kepentingan nya sendiri.
"Maksud ku pak Daffin kejam, ya itu" Azhela menjawab sedikit kikuk, dan entah kenapa ketiga teman nya menatap penuh curiga ke arah Azhela.
🌹
Makasih yang udah support, semoga novel ini bisa mengobati kerinduan akan cerita Triplets S yang udah End 🤗
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!