1200 tahun bintang, berdiri 2 kekaisaran besar di dunia. Di benua barat berdiri kekaisaran Orion dan di benua Timur berdiri kekaisaran Cronix. Selam ratusan tahun, kedua kekaisaran ini berlomba-lomba menguasai dunia hingga akhirnya mereka saling menguasai setengah dunia. Perang panjang antar dua kekaisaran terjadi bukan semata karena perebutan wilayah, melainkan perang antar keyakinan. di mana kekaisaran Orion menyembah dewi matahari Grecia sedangkan Kekaisaran Cronix menyembah dewi bulan Cilia.
Sejatinya dua dewa tersebut adalah dewa pencipta alam semesta dan merupakan saudara. tetapi, para penyembah Grecia mengatakan bahwa dewi Cilia seorang dewa penghianat karena dalam kitab kuna tertulis bahwa dewi Cilia menghianati dewi Grecia yang membuat dewi Grecia jatuh ke dasar neraka dan terkurung selama ribuan tahun di sana. Belum jelas siapa yang menulis kitab kuna tersebut. Namun, kebencian sudah telanjur tertanam pada para penyembah Grecia terhadap para penyembah Cilia. Kebencian itu mengakitabkan peperangan panjang yang tiada henti.
Perang yang terus berkecamuk selama ratusan tahun menumbalkan jutaan nyawa manusia yang tak bersalah hingga akhirnya beberapa pendeta dari penyembah Grecia maupun Cilia memahami bahwa peperangan ini hanya akan menimbulkan kebencian dan dendam abadi. Merekapun membentuk sebuah aliansi rahasia bernama Gerel. Aliansi ini bertujuan mendamaikan kedua kekaisaran yang sedang berperang dan memberitahukan kepada dunia tentang indahnya perdamaian. tetapi, hasil yang aliansi Gerel dapatkan sangatlah pahit. Mereka di tentang bahkan dituduh penyebar ajaran sesat hingga setiap kepala anggota aliansi Gerel dihargai mahal.
Setelah 20 tahun berlalu, nama aliansi Gerel yang sempat meredup tiba-tiba muncul kembali. Kali ini dipimpin oleh dua orang pemuda yang dijuluki kesatria kiamat karena kekuatan mereka. 2 pemuda itu adalah Valdius dan Kalius. Valdius adalah anak yatim piatu yang menyembah Cilia dan dia mempunyai elemen sihir langka yaitu kegelapan. Sedangkan Kalius juga seorang yatim piatu tetapi dia menyembah Grecia dan memiliki kekuatan yang tak kalah istimewa dari Valdius yaitu elemen sihir cahaya.
Kehadiran mereka berdua langsung menggemparkan dunia terutama dua kekaisaran yang berperang. Banyak orang mengatakan bahwa kehadiran kesatria kiamat adalah jawaban para dewa atas hancurnya dunia oleh pertumpahan darah. Namun, kaisar Cronix yang sangat sombong justru menantang Valdius dan Kalius. dia mengatakan bahwa kesatria kiamat hanyalah bualan belaka dan hanya akal-akalan pendeta Grecia. Selain itu, kaisar Cronix juga membunuh para pengikut aliansi Gerel hingga puncaknya, pasukan Cronix membantai satu desa yang mengikuti aliansi Gerel.
Pembantaian itu membuat marah Valdius dan Kalius. Dengan hanya berdua, Valdius dan Kalius menuju ibukota kekaisaran Cronix yang saat itu dijaga oleh 200ribu pasukan. Sebuah perang tak seimbang terjadi di ibukota. Valdius dan Kalius meluluh lantakkan ibukota Cronix dengan sihir-sihir dahsyat mereka selama 7 hari 7 malam. Sebuah pemandangan layaknya neraka tergambar jelas di ibukota yang akhirnya menuntun sang kaisar Cronix pada kematianya. Setelah kematian sang kaisar, Cronixpun jatuh dan sementara diambil alih oleh aliansi Gerel. Setelah menstabilkan kekaisaran Cronix, aliansi gerel menunjuk kaisar baru di kekaisaran Cronix serta membagi beberapa wilayahnya menjadi kerajaan-kerajaan baru.
Setelah perdamaian terjadi selama beberapa tahun, tak diduga kekaisaran Orion mulai bergerak. Kaisar Orion melanggar perjanjian damai dengan aliansi Gerel. Orion mulai menginvasi wilayah Cronix dari berbagai arah. Sebanyak 2juta pasukan dikerahkan di hari pertama invasi dan setelah 5 bulan, kerajaan-kerajaan pecahan dari kekaisaran Cronix jatuh satu-per satu ke tangan kekaisaran Orion. Aliansi Gerel yang hanya memiliki pasukan sedikit terpaksa terus mundur dan sedikit demi sedikit merelakan wilayah Cronix.
Sedangkan kesatria kiamat tak bisa berbuat banyak karena sebelum kekaisaran Orion menyatakan perang, Valdius mengalami sakit parah karena efek sihir kegelapan. Dan Kalius sendiri sedang mengembara ke penjuru dunia untuk mencari obat untuk sahabatnya itu.
Mendengar kabar sakitnya Valdius dan menghilangnya Kalius membuat jalan kaisar Orion untuk menguasai dunia terbuka lebar. Hanya dalam kurun waktu 3.5 tahun, kekaisaran Orion sudah menguasai 93% dunia. Sedangkan Cronix bersama aliansi Gerel terkepung di wilayah terakhirnya yang berada di ujung timur.
Pasukan Orion sendiri sudah mengepung wilayah itu dari berbagai arah dengan jumlah pasukan lebih dari 1 juta orang. Dan saat hendak menginvasi wilayah terakhir, Valdius dan Kalius tiba-tiba muncul dan meluluh lantakkan para pasukan Orion. Hanya butuh waktu 1 jam hingga seluruh pasukan Orion musnah ditangan Valdius dan Kalius.
Kembalinya mereka berdua langsung membalikkan keadaan. Tetapi, perlawanan terhadap kekaisaran Orion lebih susah daripada melawan kekaisaran Cronix. Itu semua disebabkan berbagai macam penghianatan serta cara-cara licik kekaisaran Orion dalam melawan aliansi Gerel dan Cronix. Selama 1.5 tahun perang berlanjut dan jutaan nyawa menjadi tumbal dalam perang itu.
Tepat saat pertengahan musim dingin, aliansi Gerel telah berhasil mengepung ibukota kekaisaran Orion yang dijaga oleh 3 juta pasukan. Dan dari pengepungan itu, Valdius mendapat julukan kesatria pendosa karena keberingasanya dalam membantai para musuh. Sedangkan Kalius mendapat julukan baru yaitu kesatria surga karena dia menyembuhkan dan menyelamatkan para penduduk ibu kota Orion.
Hanya dalam waktu 12 jam kekaisaran Orion runtuh. Sebanyak 1.3juta pasukan Orion tewas ditangan Valdius dan sisanya banyak yang menyerahkan diri.
Setelah runtuhnya kekaisaran Orion, dunia akhirnya dalam perdamaian. Kekaisaran Cronix dan kerajaan-kerajaan benua timur bisa mengambil wilayahnya. Sedangkan wilayah bekas kekaisaran Orion dibagi menjadi beberapa kerajaan yang dipimpin oleh para petinggi aliansi Gerel.
Untuk keluarga kaisar Orion yang masih hidup, mereka diberikan tanah kekuasaan lagi di wilayah barat tetapi bukan menjadi kekaisaran lagi melainkan kerajaan dan harus dalam pengawasan aliansi Gerel. Sedangkan wilayah utama kekaisaran Orion diberikan kepada kesatria kiamat dengan nama kerajaan Gerelia.
Awalnya Valdiuslah yang hendak diangkat menjadi raja pertama. Namun, para pendeta dari Grecia menolak pengangkatan Valdius. Mereka berpendapat Valdius akan menjadi pemimpin yang kejam karena saat peperangan entah berapa banyak nyawa yang sudah dia cabut. Padahal, tujuan asli penolakan tersebut karena pendeta Grecia tidak mau para pendeta Cilia mempunyai pengaruh lebih besar lagi.
Terjadi perdebatan panjang hingga perpecahan di kubu internal aliansi Gerel hingga akhirnya Valdius angkat bicara dan menunjuk Kalius sebagai raja pertama Gerelia. Sedangkan Valdius menginginkan wilayah bagian selatan kerajaan Gerelia. Wilayah itu adalah tanah para Dewa karena terdapat kuil yang diyakini tempat Grecia dan Cilia turun ke dunia bawah pada masa lalu. Karena wilayah itu tak bernama, akhirnya Valdius menamai tempat itu dengan namanya yaitu Valdia.
***
5 tahun setelah berdirinya kerajaan Gerelia, aliansi Gerel akhirnya dibubarkan karena para penganut Cilia diberikan wilayah oleh kekaisaran Cronix. Wilayah itu dijadikan sebuah kerajaan khusus untuk para pendeta Cilia. Kerajaan itu dinamakan kerajaan Angelus yang dipimpin oleh pendeta suci penganut Cilia. Tak mau kalah dengan rival mereka, para pendeta Grecia menuntut raja Kalius untuk memberikan sedikit wilayahnya dan mengizinkan pembangunan kerajaan baru untuk para pendeta. Raja Kaliuspun menyetujuinya, dia memberikan sedikit wilayah di barat laut. Wilayah itu akhirnya dijadikan kerajaan suci Deusia yang juga dipimpin oleh pendeta suci.
Setelah berdirinya dua kerajaan suci tersebut, muncul sebutan baru untuk penganut kedua kepercayaan tersebut. Mereka yang menyembah Grecia disebut Deus dan yang menyembah Cilia disebut Angelus.
***
Seiring berjalanya waktu, raja Kalius selalu menceritakan perjalananya tentang mencari obat untuk Valdius hingga dia menemukan sebuah benua misterius dibalik kutub selatan. Benua itu berisi berbagai macam ras makhluk hidup seperti ogre, orc, goblin, dwarf, demi human, vampir, bahkan elf. Raja Kalius juga bercerita bahwa para ras tersebut hidup damai dalam 1 kerajaan yang dipimpin oleh seorang elf. Selain itu, peradaban mereka juga lebih maju daripada peradaban para manusia terutama dibidang militer.
Cerita raja Kalius langsung menggemparkan dunia. Banyak para ilmuan maupun penjelajah bahkan para bangsawan berbondong-bondong mencari keberadaan benua itu. 10 tahun lamanya mereka mencari benua tersebut namun tak menemukannya. Perlahan mereka mulai meragukan cerita itu dan menganggap raja Kalius berbohong dan hanya mengarang cerita. Caci makian sedikit demi sedikit mulai dilontarkan orang-orang kepada raja Kalius. Bahkan pendeta suci Deusia juga mengatakan bahwa Kalius berbohong dan hanya mengarang cerita agar perjalannya dalam mencari obat untuk Valdius terkesan perjalanan menembus dunia lain.
Cemoohan dan tuduhan berbohong itu membuat raja Kalius tertekan dan depresi hingga membuatnya jatuh sakit. Valdius yang prihatin melihat kondisi sahabatnya tersebut langsung mencoba membuktikan kebenaran benua yang sahabatnya maksud. dia akhirnya melakukan perjalanan mencari benua itu selama 8 tahun.
***
Setelah 4 tahun lamanya mengelilingi kutub selatan, Valdiuspun mulai menyerah dan dibenakknya sedikit terpikir bahwa Kalius benar-benar berbohong. Di tengah keputus asaan itu, tak disangka Valdius terperosok ke sebuah lubang es dan membawanya ke sebuah lokasi yang tak pernah dia lihat sebelumnya.
Valdiuspun menyusuri tempat itu dan dia terkejut di setiap perjalanan melihat berbagai macam ras yang dahulu pernah disebutkan oleh Kalius. Valdiuspun akhirnya percaya bahwa yang dikatakan Kalius adalah benar. Valdius menyusuri benua itu hingga 2 tahun lamanya dan dia juga berteman baik dengan para ras di sana, terutama ras Elf.
Setelah merasa cukup menjelajahi benua misterius itu, Valdiuspun memutuskan kembali pulang. Setelah perjalanan panjang, Valdius akhirnya sampai di Gerelia. Sebelum menemui sahabatnya Kalius, Valdius menuliskan semua kisah perjalananya dalam buku. Dan setelah satu minggu menyelesaikan tulisanya, Valdiuspun menemui Kalius lalu menceritakan kisah perjalananya yang menemukan benua tersebut.
tetapi alangkah mengejutkan, saat Valdius begitu semangat menceritakan, Kalius justru dengan lantang mengakui bahwa dia telah berbohong tentang perjalanannya yang menemukan benua misterius itu. Pengakuan Kalius didengar langsung oleh para pejabat dan bahkan oleh pendeta suci Deusia yang saat itu ada di sana. Sontak Valdius terkejut karena benua yang dikatakan Kalius benar adanya. Valdius protes dan marah kepada Kalius, namun atas bantuan pendeta suci, Kalius dapat melawan kemarahan Valdius.
Valdiuspun akhirnya di cap sebagai pembohong sama seperti Kalius dan atas kebohonganya itu, Kaliuspun menurunkan status kasta Valdius yang awalnya Granduke menjadi Marquis. Namun, raja Kalius memberikan keistimewaan dengan memberikan hak otonomi khusus kepada Valdius di mana dia bisa mengelola wilayahnya sendiri seperti kerajaan tetapi tetap dalam naungan pihak kerajaan Gerelia.
Valdiuspun hanya bisa diam dan menerimanya. dia tak menyangka sahabatnya justru berkata seperti itu dan seperti menjadi boneka pendeta Deus. Valdius pulang ke Valdia dengan hati yang terluka atas perlakuan sahabatnya sendiri. Dan setelah kejadian itu, hubungan Valdius dan Kalius menjadi renggang.
Beberapa tahun kemudian, orang-orang mulai melupakan tentang kebohongan Kalius namun tidak dengan Valdius. Valdius yang sudah berkeluarga tetap di cap sebagai bangsawan pembohong.
***
Di hari tuanya, Valdius hanya menghabiskan waktu untuk memperindah dan mensejahterakan wilayah Valdia. Kemajuan wilayah Valdia membuat raja Kalius iri. Atas nasihat pendeta suci Deusia, raja Kalius memerintahkan agar wilayah Valdius diperkecil dan sebanyak 70% hasil bumi Valdia diberikan kepada kerajaan. Selain itu, raja Kalius juga mencabut hak otonomi khusus milik Valdius.
Jelas, perintah raja Kalius membuat Valdius murka. Dengan seorang diri dia datang ke ibukota lalu mengancam raja Kalius secara langsung. Valdius mengancam akan membumi hanguskan Gerelia bahkan seisi dunia jika raja Kalius berani menyentuh keluarganya dan juga Valdia. Ancaman Valdius bukan gertakan semata karena dengan sihir kegelapan dia mampu menghancurkan apa pun bahkan elemen cahaya Kaliuspun tak dapat menghentikanya. Selain itu, Valdius juga berani mencaci pendeta suci Deusia dan bahkan memberikannya julukan pendeta iblis.
Awalnya pendeta suci Deusia tak menggubris ancaman Valdius. Namun, tak disangka Valdius membalasnya dengan membakar kerajaan suci Deusia.Hal inilah yang menjadi awal perseteruan keluarga Valdius dan kerajaan suci Deusia. Atas kejadian ini, akhirnya pendeta suci pun terbungkam dan raja Kalius membatalkan untuk mencaplok wilayah Valdia. Pemberian hak otonomi khususpun ditulis dalam kertas dan ditandatangani oleh raja Kalius dengan tinta emas.
***
Merasa umurnya yang tak lama lagi, Valdius memerintahkan para prajuritnya untuk membawa seluruh buku-buku yang dia tulis dan surat pemberian hak otonomi oleh raja dibawa menuju kota Edo. yaitu kota milik Count miyura yang merupakan mertua dari Valdius dan seorang bangsawan tua dari kerajaan Taiyoria yang berumur 120 tahun. Hal ini Valdius lakukan karena takut jika suatu saat raja-raja Gerelia mengambil hak otonominya dan membakar buku-buku penting ciptaanya yang suatu saat berguna untuk Valdia.
Di umur 71 tahun, Valdius melakukan perjalanan untuk terakhir kalinya menuju benua misterius itu seorang diri. dia meninggalkan seorang istri, 2 anak, dan 4 cucu di Valdia. Setelah kepergianya itu, Valdius sudah tak kembali lagi dan keluarganya menganggapnya telah meninggal. Sedangkan raja Kalius, dia meninggal di umur 74 tahun dan hanya memiliki seorang anak.
Setelah kematian raja Kalius, tak ada lagi yang mempunyai elemen sihir cahaya karena menurut rumor yang beredar, elemen cahaya adalah elemen yang dewa anugrahkan kepada Kalius atas pengabdianya pada Grecia dan Cilia. Sedangkan elemen sihir kegelapan adalah elemen yang menurut mitos milik ras vampir yang berada di alam lain. Tetapi, entah bagaimana bisa Valdius memiliki elemen itu sedari kecil dan uniknya elemen kegelapan bisa diwariskan pada keturunanya walaupun tak semua keturunan akan mendapatkan elemen tersebut tetapi sudah pasti salah satu keturunan di setiap generasi ada yang memiliki elemen kegelapan tersebut.
Elemen sihir cahaya adalah kekuatan untuk membangun dan menyembuhkan, sedangkan elemen kegelapan merupakan elemen penghancuran. Bisa dikatakan bahwa elemen cahaya turun dari surga dan elemen kegelapan dari neraka. Kedua elemen tersebut menjadi penyeimbang bagi perdamaian di dunia. tetapi, semua seakan berubah saat hanya elemen kegelapan saja yang tersisa.
^^^To be Continue^^^
Setelah sepeninggal raja Kalius dan beberapa pergantian raja Gerelia, perlahan kekuatan sihir mulai berkembang. Sejatinya seluruh manusia memiliki energi sihir dalam tubuh meraka. Tetapi tak semuanya bisa membangkitkan energi tersebut. Itulah mengapa pengguna sihir sangat langka hingga para ilmuan dari berbagai kerajaan membuat eksperimen berbagai macam obat untuk membangkitkan energi sihir.
Selama 10 tahun lamanya sampai obat itu ditemukan dan diperjualbelikan. Tetapi, tak semua orang dapat membeli obat tersebut karena harganya yang sangat mahal dan obat itu tak 100% menjamin sang pemakai akan bisa membangkitkan sihir karena efek samping obat tersebut dapat membunuh pemakainya jika tubuh pemakai tak sanggup menahan luapan energi sihir. Oleh karena itu, hanya para pedagang kaya dan bangsawan saja yang sanggup membeli obat tersebut.
2 abad kemudian, sihir mulai berkembang pesat dan muncul pengguna sihir dengan berbagai macam elemen hingga membuat sihirpun dibuat tingkatanya yaitu sihir tingkat bawah yang disebut tingkat kesatria, tingkat menengah disebut tingkat raja, dan tingkat atas disebut tingkat kaisar.
Selain itu, mereka yang memiliki sihir berelemen dapat mengevolusikan elemen mereka seperti elemen api yang bisa berevolusi menjadi petir dan elemen air yang bisa berevolusi menjadi es. Tetapi, evolusi elemen sihir sangat langka sekali dan hanya ada 1 orang saja yang berhasil mengevolusi sihirnya yaitu seorang penyihir asal kerajaan Hanaria bernama Haru. Dia mendapat julukan kaisar es berkat bakatnya dan sangat ditakuti oleh para lawan jika sampai sang kasiar es bergerak.
***
Setelah kematian raja ke-13 Gerelia, terjadi begitu banyak goncangan pada sistem perpolitikan dunia. Banyak provokasi yang terjadi antara berbagai kerajaan yang menganut Deus maupun Angelus. Konflik-konflik kecil sering terjadi antara dua pengikut tersebut di kuil suci yang berada di Valdia. Hingga puncaknya saat 2000 peziarah dari kerajaan Angelusia di bantai tak tersisa oleh pasukan Gerelia di perbatasan kerajaan Gerelia dan Kekaisaran Cronix.
Tragedi itu membuat marah seluruh kerajaan yang menganut Angelus. Kaisar Cronix bersama para raja dari kerajaan-kerajaan timur menuntut agar para pelaku pembantaian dibawa ke Angelusia dan akan dihukum di sana. Alih-alih mendukung permintaan para kerajaan-kerajaan timur, kerajaan Gerelia dan beberapa kerajaan barat justru mendukung kerajaan suci Deusia yang menolak menyerahkan para pelaku pembantaian dan justru mengangkat para pembantai itu menjadi kesatria.
Tindakan Deusia dan sikap kerajaan-kerajaan barat membuat kekaisaran Cronix dan kerajaan-kerajaan timur murka besar. Mereka membentuk Aliansi bernama Angelus dan dipimpin oleh pendeta suci Angelusia langsung. Secara serentak Aliansi itu menyatakan perang terhadap kerajaan-kerajaan barat terutama kerajaan suci Deusia dan kerajaan Gerelia. Kerajaan suci Deusia tak tinggal diam, dia juga melakukan hal sama dengan membentuk aliansi yang bernama Deus yang dipimpin raja Gerelia.
Selain itu, di khutbahnya pendeta suci Deusia mengungkit penghianatan dewi Cilia di kitab kuna serta menyebut dewi Cilia sebagai dewi lacur. Jelas pernyataan ini membuat Aliansi Angelus makin murka. Dengan pasukan yang berjumlah 600ribu, aliansi Angelus memulai kampanye mereka dengan sebutan perang suci.
Saat awal musim semi, pecahlah perang yang pertama di perbatasan kerajaan Gerelia sebelah timur. Perang yang terjadi selama 20 hari itu berhasil dimenangkan oleh aliansi Angelus dan membuka jalan mereka menuju ibukota Gerelia. Kekalahan pertama itu membuat raja Gerelia murka besar. Dia memobilisasi seluruh calon-calon prajurit yang belum berpengalaman untuk ikut berperang.
Dan dari calon-calon prajurit itu salah satunya adalah Aiden von Valdius yang merupakan anak dari Marquis Andra von Valdius. Aiden tergabung dalam pasukan cadangan yang akan dikirim menuju garis depan. Aiden yang masih berumur 16 tahun dipercayai memimpin pasukan cadangan yang berjumlah 2000 orang. Bukan tanpa alasan raja Gerelia mempercayakan pasukan itu padanya. Aiden diumur muda sudah mampu menjadi pengguna sihir elemen tanah tingkat kaisar dan sangat berbakat dalam strategi perang.
Di pertengahan musim panas, Aiden berangkat bersama 2000 pasukan untuk membantu pasukan garis depan yang sedang berperang. Setelah beberapa hari perjalanan, tak disangka kedatanga Aiden sangat terlambat. Dia bersama pasukanya mendapati pasukan yang hendak mereka bantu telah dibantai habis dan sekarang Aiden bersama para pasukan harus menghadapi langsung pasukan musuh yang jumlahnya 3 kali lipat dari mereka.
Walaupun ini perang pertama bagi Aiden, tetapi dia tak gentar dan tak takut sedikitpun. Justru dia berpidato dan memberi semangat kepada pasukanya yang beberapa mulai ketakutan. Pidato Aiden membakar semangat juang pasukan. Dengan memanfaatkan medan perang yang berupa hutan lebat dan dengan kecerdikan strategi perang miliknya, dia berhasil menyergap dan mengalahkan pasukan musuh saat tengah malam dalam kondisi pasukan musuh yang masih kelelahan dalam bertempur. Selain itu, Aiden dan pasukan juga berhasil membunuh 2 jenderal perang ternama dari kerajaan Zehlicka.
Berita kemenangan Aiden yang berhasil mengalahkan pasukan musuh tanpa kehilangan satu pasukan langsung menghebohkan dunia serta menjadi semangat baru pasukan aliansi Deus yang sedang berperang di berbagai tempat. Kemenangan Aiden menjadi pembalik alur perang yang awalnya didominasi aliansi Angelus sekarang mulai didominasi aliansi Deus. Dan berbagai peperangan mulai dimenangkan Aliansi Deus hingga mereka berhasil mendorong pasukanya untuk menguasai berbagai wilayah di kekaisaran Cronix dan kerajaan Axel.
Namun, alih-alih menyatakan kemenanganya, justru aliansi Deus tiba-tiba diserang dari arah selatan oleh kerajaan Iris yang berhianat. Serangan itu menghancurkan strategi aliansi Deus dan membuat panik para raja dan pendeta suci Deusia. Tanpa strategi pasti, mereka mengarahkan seluruh pasukan menuju Valdia yang berbatasan langsung dengan kerajaan Iris.
Pengerahan pasukan menuju Valdia, membuat kekosongan penjagaan di wilayah timur dan itu langsung dimanfaatkan aliansi Angelus dengan mengerahkan seluruh pasukan yang tersisa menuju ibukota Gerelia. Perang besar tak terhindarkan di Valdia. Tetapi di ibukota Gerelia juga langsung terkepung oleh 40.000 pasukan aliansi Angelus. Sedangkan pasukan yang mempertahankan ibukota hanya berjumlah 5 ribu pasukan di bawah pimpinan Aiden karena penyerangan di Valdia membuat kepanikan raja Gerelia bersama petinggi lainya yang membuat mereka mengungsi menuju kerajaan Glesia di ujung barat.
Banyak orang yang memeperkirakan bahwa ibukota Gerelia akan jatuh dalam hitungan jam. Namun, tak disangka walau digempur habis-habisan, tembok ibukota tetap berdiri kokoh serta Aiden dan pasukannya berhasil menahan pasukan musuh hingga membuat pasukan musuh mundur di penyerangan hari pertama.
Pada hari-hari berikutnya hasil tetap sama, pasukan musuh tetep tak bisa menembus ibukota berkat strategi Aiden. Namun, di hari yang kelima, datanglah pasukan bantuan musuh yang jumlahnya lebih besar yaitu 65 ribu pasukan. Saat melihat kedatangan pasukan bantuan musuh, seketika membuat moral pasukan Aiden menurun. Banyak dari mereka yang menyerah dan melarikan diri menuju barat hingga yang tersisa hanya Aiden dan 1200 pasukan saja.
Serangan peluru-peluru trebuchet beterbangan menghantam dinding benteng hingga akhirnya berhasil jebol. Aiden bersama 1200 pasukan membuat formasi phalanx dibalik tembok yang sudah berhasil dijebol. Namun, tak disangka formasi mereka ditembus oleh serangan sihir milik raja Taiyoria dan membuat formasi itu hancur seketika. Sebanyak 400 pasukan Aiden tewas dan sisanya terluka termasuk Aiden sendiri. Serangan sihir itu membuat luka parah dan merusak wajah Aiden.
Setelah serangan sihir raja Taiyoria, pasukan aliansi Angelus mulai maju memasuki kota. Tetapi dengan gagahnya Aiden masih berani mengangkat pedang seorang diri demi mempertahankan kota. Keberanian Aiden membuat pasukan musuh kagum dan raja Taiyoria memerintahkan pasukanya berhenti demi menghormati perjuangan Aiden.
Aiden berteriak dan menantang seluruh pasukan musuh termasuk raja Taiyoria untuk menghadapinya namun tak dihiraukan oleh pasukan musuh. Dan tepat saat matahari akan tenggelam, terdengar teriakan dari salah satu pendeta Deusia di kota yang menyatakan bahwa ibukota kerajaan Deusia telah jatuh dan pendeta suci Deusia yang bernama Garius telah ditangkap pasukan kekaisaran Cronix.
Berita itu mengejutkan Aiden, dia menjatuhkan pedangnya dan terpaksa membiarkan pasukan musuh memasuki ibukota. Raja Taiyoria sangat memuji tindakan Aiden. Saat para penasehatnya memberi saran agar Aiden dihukum mati demi menghindari ancaman di masa depan, raja Taiyoria menolaknya dan memilih menolong Aiden. Dia juga sangat terkejut saat mengetahui Aiden merupakan keturunan Valdius yang merupakan teman dari leluhur raja Taiyoria sekaligus menantu dari count Miyura yang telah meninggal ratusan tahun yang lalu.
***
Sebelum kejatuhan ibukota Gerelia, sebuah peristiwa yang tak terduga terjadi saat pasukan kekaisaran Cronix yang melewati laut Atrixia di sebelah utara berhasil mengalahkan angkatan laut Gerelia dan mendaratkan pasukanya langsung di kerajaan suci Deusia yang hanya dijaga 5900 pasukan saja. Hanya dalam waktu 1 jam pasukan Cronix yang dipimpin langsung kaisar Cronix berhasil merebut Deusia dan menangkap pendeta suci untuk mengakhiri perang suci ini. Sebuah kecolongan besar karena pasukan aliansi Deus yang panik serta lebih memilih mempertahankan diri di wilayah Valdia walaupun akhirnya mereka berhasil memenangkan peperangannya tetapi mereka kalah dalam keseluruhan perang. Perang suci ini setidaknya mengorbankan 400ribu nyawa pasukan dikedua belah pihak dam setidaknya 200ribu penduduk sipil juga ikut menjadi korban.
***
Setelah perundingan yang alot, akhirnya tercapailah kesepakatan damai antara aliansi Angelus dan Deus. Kesepakatan itu berisi pembayaran denda aliansi Deus sebanyak 12 juta koin emas oleh setiap anggota aliansi dan berbagai macam bahan pangan serta sumber daya alam. Selain itu, pendeta suci Garius beserta para prajurit Gerelia yang yang membantai para peziarah Angelus dihukum mati.
Para raja yang tergabung aliansi Deus menerima kesepakatan itu dan mereka membayar denda yang sesuai kesepakatan. Selain itu, mereka menyetujui pemilihan pendeta suci Deusia oleh pendeta suci Angelusia dan terpilihlah pendeta aliran Deus yang merupakan orang kepercayaan kaisar Cronix. Pendeta itu bernama Natius. Dia diangkat dan diberikan tanggung jawab besar untuk menjaga perdamaian antar dua keyakinan.
Perdamaian akhirnya kembali setelah penandatanganan kekalahan aliansi barat terhadap aliansi timur. Tak ada lagi peperangan dan semua peziarah yang menuju kuil suci di Valdia dijaga dan diperlakukan sama. Tak ada diskriminasi lagi yang dilakukan para pengikut Deus terhadap Angelus.
***
Setelah berakhirnya perang suci, Aiden diangkat menjadi seorang pahlawan atas perjuanganya mempertahankan ibukota dan mengorbankan ketampanan wajahnya. Aiden yang tampan harus berubah menjadi buruk rupa karena luka yang merusak wajah dan membuatnya memakai topeng besi dan tersematlah julukan sang pahlawan topeng besi. Atas jasa Aiden juga, kepercayaan kerajaan suci Deusia dan keluarga raja Gerelia terhadap kemarquisan Valdia kembali pulih setelah ratusan tahun terjadi perselisihan. Selain itu, seluruh rakyat Gerelia mulai mengidolakan Aiden dan sangat berterimakasih padanya.
6 tahun kemudian, Aiden menikah dengan seorang putri bernama Yukari anak Arcduke dari kota Mizu yaitu arcduke Ryuki dari kerajaan Taiyoria. Pernikahan itu tak lepas dari campur tangan raja Taiyoria yang juga mengidolakan Aiden. Setelah 6 tahun pernikahan mereka dikaruniai 2 orang anak yaitu Thalia von Valdius dan Leonard von Valdius. Selain itu, Aiden juga diangkat menjadi Marquis dari Valdia menggantikan sang ayah yang memutuskan pensiun.
^^^To be Continue^^^
Belum genap 15 tahun setelah perang suci pertama berakhir, terjadi lagi konflik antar dua keyakinan tersebut yang puncaknya adalah saling serang peziarah Deus dan peziarah Angelus di Valdia. Perkelahian itu menewaskan 10 orang dari penganut Deus dan 8 orang dari penganut Angelus. Tetapi atas negosiasi antara pendeta suci Angelus dan pendeta suci Deus, konflik kecil itu tak menimbulkan gejolak perang suci dan antara dua pendeta suci serentak mengatakan bahwa perkelahian di Valdia adalah murni kesalahpahaman semata.
Setelah satu tahun berlalu, Pendeta suci Deusia mendapat undangan kerajaan Angelusia untuk mempererat hubungan persaudaraan antar dua keyakinan. Awalnya pertemuan antar dua pemimpin agama berlangsung damai dan hikmat. tetapi, saat tiba makan malam dan setelah bersulang minuman, pendeta suci Deusia meminum secawan air susu dan seketika dia langsung kejang-kejang. Seluruh tamu yang hadir panik dan tak lama pendeta suci Deusia dinyatakan meninggal karena minuman yang dia minum telah diracuni sebelumnya.
Meninggalnya pendeta suci Deusia jelas membuat aliansi barat mulai mencurigai aliansi timur. Berbagai macam pertemuan mulai digelar oleh kedua aliansi untuk membahas tentang kematian sang pendeta suci Deus. Namun, tak ada satu pun pertemuan itu yang memberikan titik terang dan ketegangan antar kedua belah pihak makin tinggi setelah para pendeta dari kerajaan suci Deusia menuduh bahwa kerajaan Angelusialah yang meracuni sang pendeta suci Deus.
Walaupun dalam ketegangan tinggi, kedua belah aliansi masih sama-sama bisa menahan diri. Mereka lebih mengutamakan jalur diplomasi agar terhindar dari kemungkinan perang suci jilid kedua. Di sisi lain, kerajaan suci Deusia memilih pendeta suci baru yaitu pendeta Jeremus II. Pendeta suci Deus yang baru bersama para pengikutnya justru terus bersi keras menuduh Angelusia sebagai dalang kematian pendeta suci Deus sebelumnya dan menuntut Angelusia agar menyerahkan pelaku pembunuhan. Sedangkan pendeta suci Angelus juga bersi keras bahwa mereka bukanlah pembunuh dan tak akan memenuhi tuntutan Deusia bahkan pendeta suci Angelus mengancam akan melakukan tindakan secara militer jika Deusia masih terus menuduh mereka ditambah lagi, Deusia lagi-lagi menghina dewi Cilia yang merupakan sembahan kaum Angelus.
Ketegangan kedua kerajaan suci perlahan merembat dalam aliansi barat dan timur. Mereka saling tuduh menuduh hingga puncaknya sebanyak 102 pendeta Deusia yang sedang dalam perjalanan pulang dari kekaisaran Cronix tiba-tiba disergap pasukan kerajaan Axel yang kebetulan sedang berpatroli di perbatasan kekaisaran Cronix. 102 pendeta itu tewas ditangan para pasukan Axel.
Setelah kejadian tersebut, pendeta suci Deus kehabisan kesabaran. Dia langsung menyatakan perang terhadap aliansi timur dan menyatakan kampanye perang suci kembali dimulai. Awalnya aliansi timur menolak tantangan perang aliansi barat dan memilih jalur damai untuk menyelesaikan permasalahan ini. Raja Axel sendiri mengatakan bahwa penyerangan itu adalah kesalahpahaman karena para pasukan perbatasan mengira bahwa yang mereka serang adalah para bandit hutan yang sering merampok para caravan pedagang. Selain itu raja Axel juga siap membayar berapapun agar aliansi barat menarik tantangan perang mereka. tetapi, semua sudah terlambat. Tak ada lagi jalan diplomasi untuk menyelesaikan masalah ini. Dan jalan satu-satunya adalah lewat jalur militer.
***
Dipertengahan musim gugur, perang mulai berkecamuk di berbagai wilayah kekaisaran Cronix setelah pasukan aliansi barat berhasil memukul mundur dan merebut berbagai wilayah perbatasan kekaisaran Cronix. Sedangkan di utara, marquis Aiden bersama cavalry nya yang saat itu dianggap pasukan terkuat berhasil menahan invasi kerajaan Iris. Keberhasilan marquis Aiden berkat bantuan kerajaan Axiom dan Vinduria yang juga berbatasan dengan kerajaan Iris. Pasukan Axiom dan Vunduria menginvasi kerajaan Iris yang membuat kosentrasi pasukan Iris terpecah menjadi 3.
Setelah keberhasilan itu, marquis Aiden langsung berangkat membantu pasukan utama yang sedang mencoba menembus wilayah kekaisaran Cronix. Marquis Aiden meninggalkan istrinya yang sedang mengandung anak ketiga dan tinggal menunggu hari untuk melahirkan.
***
Selama 3 bulan perang suci kedua terjadi dan tak selangkahpun pasukan aliansi barat berhasil melewati barisan pasukan aliansi timur. Hingga saat marquis Aiden bersama pasukan cavalry nya datang, mereka akhirnya berhasil menerobos pasukan musuh dan maju menuju ibukota Cronix. Tetapi sangat disayangkan, strategi aliansi barat yang awalnya hendak menyerang ibukota Cronix dari 3 arah gagal total. Dari 3 pasukan besar yang menyerang dari 3 arah, hanya pasukan utama saja yang berhasil menembus musuh dan sisanya justru dipukul mundur.
Kekalahan di dua arah menjadi arus balik serangan aliansi timur. Mereka berhasil menguasai berbagai kota kerajaan Gerelia. Namun, keberhasilan itu tak berlangsung lama setelah strategi cerdas marquis Aiden yang membagi pasukan utama berhasil memukul mundur pasukan aliansi timur. Dan perlahan mereka berhasil maju dan menguasai wilayah-wilayah kekaisaran Cronix.
***
Sebelum perang suci terjadi, para anggota keluarga Valdius sedang dalam kunjungan politik dan wisata di kerajaan Taiyoria. Dan ketika perang suci terjadi, anggota keluarga Valdius memutuskan pulang melewati jalur laut samudra selatan karena jalur darat sudah menjadi medan perang. Namun, di tengah perjalanan, kapal yang mereka tumpangi melewati wilayah perang laut antara kerajaan Axel dan kerajaan Axiom.
Saat itu kapal keluarga Valdius mencoba menghindari peperangan yang terjadi. Tetapi tak disangka salah satu kapal kerajaan Axel justru menembaki mereka dengan meriam padahal kapal keluarga Valdius sudah mengibarkan bendera putih. Para kru kapal perang Axel tak menggubris kibaran bendera itu, mereka tetap menembaki hingga membuat kapal keluarga Valdius hancur dan tenggelam bersama seluruh anggota keluarga Valdius.
Tragedi itu membuat seluruh dunia terkejut dan membuat aliansi timur perlahan menarik mundur pasukan karena kejadian itu. Tetapi, marquis Aiden yang sudah telanjur murka bersama 100 cavalry nya pergi menuju kerajaan Axel untuk membalaskan dendam kematian keluarganya. Tindakan marquis Aiden di luar perkiraan kerajaan Axel maupun aliansi barat dan timur karena mereka mengira jika marquis Aiden ingin balas dendam, pasti akan mengumpulkan pasukan besar. Tetapi faktanya justru marquis Aiden berani berangkat hanya dengan 100 pasukan saja. Di perbatasan Axel, marquis Aiden bersama pasukanya berhasil menghabisi pasukan Axel dan membuka jalan mereka menuju ibukota Axel. Namun, saat tiba di ibukota mereka langsung dihadang oleh 10 ribu pasukan Axel.
Dari atas tembok ibukota, raja Axel justru mengolok-olok marquis Aiden dan seluruh keluarga Valdius. Raja Axel mengira bahwa marquis Aiden tak mungkin berani melawan 10 ribu pasukan hanya dengan 100 cavalry. Tetapi, bukanya gentar, justru marquis Aiden bersama pasukanya maju melawan 10 ribu pasukan itu. Keganasan marquis Aiden bersama 100 cavalrynya yang merupakan kesatria-kesatria terpilih memporak-porandakan 10 ribu pasukan Axel. Hasilnya, perang yang berlangsung 7 jam itu membunuh seluruh pasukan Axel yang menghadang. Sedangkan dari pihak marquis Aiden hanya dia dan 2 kesatria saja yang berhasil bertahan hidup dengan tubuh penuh luka. Keganasan marquis Aiden membuat raja Axel ketakutan.
Walaupun fisik mereka bertiga sudah tak sanggup untuk berperang, Tetapi mereka tetap mencoba maju menuju ibukota dengan tertatih-tatih. Demi balas dendam, marquis Aiden dan 2 ksatrianya tak gentar mendekat ibukota yang dijaga 30.000 pasukan di atas benteng.Tak lama, langkah mereka bertiga terhenti saat rombongan pasukan berkuda kekaisaran Cronix yang dipimpin langsung oleh kasiar Cronix datang menghadang. Raja Axel yang ketakutan langsung berubah girang dan bahagia. Dia berkali-kali berterimakasih pada dewi Cilia ksrena telah mengirim pasukan bantuan.
Alih-alih membantu kerajaan Axel membunuh marquis Aiden, secara mengejutkan kaisar Cronix justru bersujud dihadapan marquis Aiden dan memohoh ampunan padanya. Dia memohon maaf atas tragedi yang menimpa keluarga Valdius. Kaisar Cronix bahkan meminta agar marquis Aiden memenggal kepalanya sebagai balasan atas kematian keluarga Valdius.
Marquis Aiden menolak melakukan itu karena dalam perang, seorang raja hanya boleh dibunuh oleh raja bukan oleh bangsawan sepertinya. Tetapi, marquis Aiden meminta berbagai syarat kepada kaisar Cronix yaitu aliansi timur mengaku kalah dalam perang kali ini, aliansi timur harus membayar semua kerugian perang terhadap aliansi barat, aliansi timur harus mengeksekusi raja Axel dan seluruh angakatan laut mereka yang telah terlibat dalam pembunuhan keluarga Valdius, dan terakhir marquis Aiden meminta kaisar Cronix memotong kedua jari kelingkingnya sebagai bukti permohonan maaf aliansi timur atas kematian keluarga Valdius.
Tak disangka, syarat marquis Aiden lagsung disetujui. Kurang dari 1 minggu, aliansi timur menyatakan kekalahan mereka dalam perang suci kali ini. Mereka membayar 8 juta koin emas dan berbagai sumber daya kepada aliansi barat. Kaisar Cronix juga mengeksekusi raja Axel bersama para prajurit angakatan laut Axel yang terlibat dalam pembunuhan keluarga Valdius. Eksekusi tersebut dilakukan langsung oleh marquis Aiden. Dan dia juga memotong dua jari kelingking kaisar Cronix.
Walaupun hatinya masih hancur, marquis Aiden akhirnya dapat mengikhlaskan kematian seluruh keluarganya dan dia bersyukur istri serta anak-anaknya tak ikut dalam kunjungan itu. Marquis Aiden menganggap syaratnya telah selesai dan akan kembali ke Valdia. Tetapi, bagi kaisar Cronix selaku pemimpin aliansi timur menganggap persyaratan itu masih kurang jika untuk membayar kematian keluarga Valdius, karena itu dia rela memberikan 80% kekayaan keluarga kekaisaran Cronix pada marquis Aiden dengan alasan membantu perekonomi Valdia yang memang saat itu Valdia mengalami berbagai krisis dan wabah penyakit menular efek dari peperangan.
Sebenarnya para raja aliansi timur banyak yang tak setuju tentang tindakan kaisar Cronix dan bertanya-tanya mengapa kaisar sampai melakukan hal semacam itu hanya demi keluarga seorang marquis. Kaisar Cronix pun menjawab bahwa keluarga Valdius adalah penyembah dewi Cilia yang taat selain itu leluhur mereka yaitu Valdius adalah orang yang telah membangun kekaisaran Cronix dan kerajaan-kerajaan benua timur. Karena itu kaisar Cronix akan melakukan apa pun jika dirinya maupun aliansi yang dia pimpin melakukan hal-hal yanh tak diinginkan terhadap keluarga Valdius.
***
Sedangkan Aliansi barat merayakan kemenangan mereka dengan sangat meriah. Pesta-pesta diselenggarakan di berbagai tempat kecuali kota Valdia. Dan marquis Aiden kembali menjadi pahlawan. Dia mendapat berbagai penghargaan dan hadiah dari para raja aliansi barat atas jasanya. Selain itu, aliansi barat sangat berduka cita atas kematian keluarga Valdius. Alasan kota Valdia tak merayakan kemenangan perang karena para penduduknya berkabung atas meninggalnya para anggota keluarga Valdius. Selain itu mereka juga mencemaskan marquis Aiden yang masih belum kembali.
Setelah beberapa hari, marquis Aiden akhirnya kembali dalam keadaan sedih dan hati yang hancur. Namun, kesedihanya hilang saat mengetahui bahwa anak ketiganya telah lahir beberapa bulan lalu saat dia sedang berperang. Anak ketiga marquis Aiden adalah seorang bayi perempuan cantik. Bayi itu dinamakan Melina von Valdius.
^^^To be Continue.^^^
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!