"Sarah,ayo cepat kita berangkat!".Ratih memanggilku di depan pagar rumah bambu depan rumahku.
"Iya,sebentar aku pamit dulu sama emak".
Aku dan Ratih merupakan teman baik dari kecil,sudah beberapa bulan ini setelah tamat SMA aku dan Ratih bekerja di sebuah tempat konveksi yang sama.
Aku memang tidak melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi meskipun aku sangat menginginkannya.Kedua orang tuaku hanyalah petani yang kehidupannya sangat sederhana.
Biarlah untuk sementara ini aku belajar mencari uang,untuk membantu kehidupan kedua orang tuaku.Aku juga tidak ingin menjadi beban kedua orang tuaku selamanya.
"Emak,Sarah berangkat kerja dulu ya?"
"Iya nduk,hati hati di jalan."
Aku cium punggung tangan emakku yang sudah mulai terlihat keriput.
"Itu bekalnya sudah emak siapkan,jangan lupa dimakan ya nanti."
"Iya emak,terima kasih."
Aku memang terbiasa membawa bekal dari rumah,lumayan untuk menghemat.Uang makan dari bos konveksi bisa aku tabung nantinya.
"Assalamu'alaikum mak."
"Waalaikum salam nduk".
Ratih sudah biasa menjemputku di rumah.Karena dia memiliki motor,dan dengan suka rela memberi tumpangan sampai tempat kerja.
Beruntung aku punya teman seperti dia meski anaknya suka semaunya sendiri tapi dia sangat baik padaku.
"Ratih,hati hati bawa motornya jangan sampai seperti kemarin."ucapku
"Beres,bos."timpalnya
Kemarin kita berdua hampir saja jatuh karena terburu buru saat berangkat kerja.Untung kita masih bisa mwnghindari kemungkinan terburuk.
"Sarah, sebentar lagi kita akan banyak kerjaan."
"Nyonya bos dapat orderan dari instansi pemerintahan untuk buat seragam baru.Mungkin kita akan sering lembur."
"Yang bener kamu ,Rat."
"Iya Sar,semalam aku dihubungi nyonya bos untuk bilang sama kamu tapi aku lupa ngasih tau kamu."ucapnya sambil cekikikan.
"Ya udah,g papa."jawabku.
Sepanjang perjalanan kami ngobrol ngalor ngidul.Ratna memang anak yang menyenangkan,dia selalu punya hal untuk diceritakan.
Tempat kerja kami berada di desa sebelah.
Butuh 15 menit naik motor untuk sampai di tempat konveksi tempat kami bekerja.Konveksi ini merupakan milik pasangan suami istri etnis cina,meskipun pemiliknya etnis cina tapi mereka orang yang sangat baik.
Setelah memarkir kendaraan,kami berdua masuk ke dalam tempat kerja kami.
Ada puluhan pekerja di konveksi ini,mereka bekerja sesuai dengan keahlian mereka.
Menyenangkan bekerja di tempat ini,meski sebenarnya aku tidak terlalu berminat bekerja di konveksi.
Sebenarnya aku sangat suka membuat kue,aku juga ingin mempunyai usaha di bidang makanan itu.
Tapi untuk sementara aku akan bertahan,supaya hasil kerjaku dari konveksi yang sudah aku simpan bisa untuk modal usaha nantinya.
Aku memulai aktifitas kerjaku yang berkutat dengan kain,benang ,jarum,gunting dan lainnya.
Aku melihat sekelilingku,semua sibuk dengan apa yang ada di depan meja jahitnya.
Tidak ada yang mengobrol semua kelihatan serius,karena memang ada waktunya sendiri bagi kami untuk mengobrol nanti.
Dan begitu juga denganku,aku mulai sibuk.Meski awalnya aku tidak bisa menjahit,alhamdulillah setelah belajar sungguh sungguh akhirnya aku mulai bisa meskipun aku tidak secepat mereka yang sudah berpengalaman dan bekerja lama di tempat konveksi ini.
Tidak ada yang sia sia,semua akan berjalan dengan apa adanya dan dengan mudahnya apabila kita mau bersungguh sungguh untuk berusaha.Yang penting ada niat dan usaha.
Kata kata emak masih terngiang ngiang di telingaku.
"Bismillah!"
"Apa nduk,lembur?"
Ucapan itu yang keluar dari bibir emakku saat aku sedang makan malam bersama emak dan adik semata wayangku.
"Iya mak,bos di tempat Sarah bekerja mendapat orderan seragam baru untuk instansi pemerintah dalam jumlah yang cukup besar."
"Jadi mulai besok Sarah dan karyawan yang lain harus lembur biar cepat selesai orderannya."
"Apa mak keberatan jika Sarah lembur kerja."ucapku pada emak.
"Bukan begitu nduk,apa kamu tidak capek jika harus kerja lembur juga.Emak khawatir sama kesehatan kamu jika kamu lembur."jawab emak
"Iya mbak Sarah,terus nanti bagaimana dengan Santi kalau ada pr?"
"Kalau Santi tidak bisa ngerjain pr bagaimana?"
"Kan selama ini mbak Sarah yang bantuin Santi belajar."cerocos adik kecilku.
"Emak,Insha Allah Sarah bisa jaga kesehatan koq."ucapku menenangkan emak yang kelihatan khawatir.
"Dan kamu San,kamu harus yakin pada diri kamu sendiri kalau kamu bisa untuk ngerjain pr kamu juga.nanti mbak kan juga tidak terlalu malam juga pulangnya."
"Mbak Sarah juga pasti akan mengecek ulang pr kamu."kataku menenangkan adikku
Santi tersenyum mengiyakan,aku mengerti apa yang dikhawatirkan adikku.Mungkin takut aku tidak ada waktu untuknya.
Sementara emak masih kelihatan enggan,aku juga mengerti apa yang menjadi kekhawatiran emakku.
Apalagi aku anak gadis pasti ada rasa yang tidak nyaman buat emakku.
"Emak jangan khawatir aku juga akan jaga diri lagipula cuma sampai orderan dari instansi pemerintah ini selesai setelah itu tidak lembur lagi".
"Lumayan kan mak,bisa buat ditabung hasilnya."
"Ya sudah nduk,jika itu memang keinginan kamu lakukan saja tapi bilang bapak juga ya?"
"Iya mak."
"Bapak ke mana mak kok belum pulang?"tanyaku karena dari tadi belum lihat bapakku.
"Itu tadi siang bapak diajak Pak Dirman katanya mau menawarkan cabai yang sudah siap panen ke tengkulak."
"Pak Dirman mau panen cabai,pasti lumayan mak hasilnya kalau dijual sekarang.Apalagi cabai lagi tinggi harganya."timpalku
"Iya nduk,beruntung yang tanam cabai kalau lagi tinggi begini harganya."jawab emak
"Sudah cepat habiskan makan kalian,keburu dingin".
"Iya mak."jawabku dan Santi bersamaan.
Alhamdulillah bapak juga mengijinkan aku lembur asal aku juga bisa jaga diri dan kesehatanku.
Pukul 22.00,astaga kenapa cepat sekali waktu ini.
Memang tidak terasa,karena asyik ngobrol dan bercanda dengan Santi aku tidak sadar waktu sudah malam.
Santi sudah aku suruh tidur karena besok harus sekolah.Sementara bapak dan emakku sudah tidur di kamar dari tadi.
Teringat aku belum shalat ishya',aku pergi ke belakang untuk ambil wudhu kemudian masuk kamar dan berusaha khusyuk untuk shalat.
"Aku bersimpuh padaMu Ya Rob,semoga semua keinginanku terwujud melihat bapak,emak dan adikku bahagia."
Amiinn
Setelah berdoa aku mulai merebahkan diri di kasur di samping adikku.Dia sudah terlelap rupanya.Tak terasa mataku akhirnya terpejam.
"Nduk,bangun sudah subuh ini."
Suara emak mengagetkanku,aku pun menggeliat di kasur dan juga membangunkan adikku Santi.
Emak sudah sibuk di dapur untuk memasak.
"Ada yang bisa Sarah bantu mak?"tanyaku pada emak yang sedang memasak.
"Ndak usah nduk,kamu mandi saja.lagipula kamu juga belum shalat subuh kan?"
Aku mengiyakan segera pergi ke kamar mandi untuk mandi dan wudhu.
"Nduk,jangan lupa adikmu dibangunkan ya ini sudah pagi."pinta emakku sebelum aku masuk kamar setelah mandi tadi.
"Iya mak."jawabku.
Santi memang sulit untuk dibangunkan pagi,kadang sampai kesal sendiri aku dibuatnya.
"San,ayuk bangun sudah pagi ini.kamu harus sekolah kan?"
"Jam berapa mbak?"tanyanya tapi masih menutup mata
"Sudah jam 7 pagi".jawabku kemudian
Santi langsung meloncat saking kagetnya.Aku pun ketawa cekikikan karena tingkahnya.Terpaksa aku bohong biar dia cepat bangun.
"Ih mbk Sarah jail deh,ini masih jam 5 pagi."timpalnya setelah melihat jam dinding yang ternyata masih jam 5 pagi.
"Habis kamu juga dibangunin susah banget,cepat mandi terus ambil wudhu juga kan kamu belum shalat subuh."Akupun membela diri.
Dengan setengah menggerutu dia berjalan keluar kamar.Biarlah agak jail sedikit biar tidak terlupa kewajiban shalat 5 waktunya.
Bapak baru saja berangkat ke sawah,sekarang bapak memang sedang mulai menanam benih padi.Harus berangkat pagi biar tidak terlalu panas saat menanam benih.
Seperti biasa aku sarapan ditemani emak dan Santi.Santi sudah mau berangkat sekolah,dia berjalan kaki menuju sekolah bersama teman teman yang lainnya.Sementara aku menunggu Ratih menjemputku di depan rumah.
"Nduk,bekalmu dibawain dua apa gimana.?"tanya makku.
"Tidak usah mak,cukup satu saja"jawabku
"Terus nanti apa kamu tidak lapar kalau lembur nduk?"tanya makku lagi
"Ya Nggaklah mak,nanti aku makan di rumah saja malamnya."
"Tin tin.."
Suara klakson motor Ratih terdengar mengagetkanku.
"bentar Rat."
"oke."jawab Ratih
Aku mengambil tas dan bekalku di meja.
"Mak,Sarah berangkat dulu ya?"pamitku
"iya nduk,hati hati?"
"Nduk Ratih,hati hati ya? emak titip Sarah ya." ucap emakku pada Ratih
"iya buk."jawab Ratih pada makku
Akupun membonceng pada motor Ratih.Kami pun mulai melajukan motor kami ke tempat kerja.
"Emak kamu perhatian banget sama kamu dan kelihatan khawatir banget."tanya Ratih
"Alhamdulillah Rat".jawabku
"Eh iya,hari ini kita mulai lembur lho."ucapnya kemudian.
"iya Rat,aku tau.Aku juga sudah bilang sama orang rumah kalau mulai hari ini kita lembur."kataku kemudian
"oke deh."jawabnya
Seperti biasa di perjalanan menuju tempat kerja kami mengobrol tentang banyak hal.Tempat kerja kami berdua sudah terlihat di depan.Kami pun siap mau masuk dan memarkir kendaraan,sudah banyak juga karyawan yang datang.
"Ayuk masuk ke dalam."ajak Ratih kemudian
Dan sudah diduga,ber roll roll kain baru buat seragam pesanan sudah sampai.Ini akan menjadi hari yang sibuk buat kami para karyawan.
Nyonya bos sedang memberikan instruksi pada karyawan konveksinya.Kami pun juga ikut mendengarkan.
Ada berita menyenangkan dari pemilik konveksi selain dari tambahan gaji uang lembur,nyonya bos akan memberikan bonus
jika pekerjaan kita bagus dan bisa selesai tepat waktu.
Aku dan karyawan lain bersorak senang.
"Ya Allah,semoga tambah berkah." doaku kemudian
Kamipun memulai aktifitas kami,selagi aku bisa aku akan bersungguh sungguh untuk mengerjakannya.
Terngiang ucapan nyonya bos aku menjadi semangat untuk menjahit.Bonus dan lemburan akan kusimpan untuk tambahan modalku usaha nantinya.
Kami dan karyawan lainnya lembur 4 jam dalam sehari.Meski melelahkan tapi kami berusaha maksimal dalam bekerja.
Jam 20.00 kami baru meninggalkan tempat kerja.
"Alhamdulillah,hari ini orderan kita selesai teman teman."
Semua bersorak senang,akupun ikut senang begitu juga dengan kawanku Ratih.
"Tidak sia sia lembur kita,semua selesai tepat waktu."ucapku pada Ratih.
"Iya,aku juga sudah lelah lembur beberapa hari ini."jawab Ratih
" Tapi besok kita bisa libur kan,lumayan buat istirahat di rumah.Bisa rebahan di rumah seharian."timpalku pada Ratih
"Eh iya,kita dapat libur sehari ya?"tanya Ratih.
"Koq aku bisa lupa ya Sar".tambahnya kemudian sambil cengengesan.
"Tapi mumpung besok kita libur,kita jalan jalan yuk?"ajak Ratih
"Mau kemana Rat?emang kamu tidak capek setelah lembur beberapa hari ini".tanyaku kemudian
"Iya capek,tapi kita bisa nyari hiburan buat otak kita segar lagi.Kamu tahu kan beberapa hari ini yang kita lihat cuma kain,jarum dan benang".timpal Ratih
Aku cuma tertawa mendengar celotehan temanku itu.Mungkin benar juga katanya otak kita perlu direfresh biar tidak jenuh.
"Ya sudah,besok kalau jadi aku jemput kamu di rumah ya?"tanyanya kemudian
"Oke deh,terserah kamu saja Rat".jawabku
"Yuk pulang yuk,sudah malam ini".ajakku
"Ayuk tapi aku ambil motor dulu ya,kamu tunggu depan ya?"bilang Ratih
"Eh ya Sar,kita mampir ke warung bakso dulu ya?"ajak Ratih
"Kenapa? kamu lapar?" tanyaku
"iya lapar banget Sar".ucapnya
"Yuk,aku juga lapar".jawabku
Aku dan Ratih meluncur di jalan.Kami memutuskan mampir dulu ke warung bakso terdekat,kami menghabiskan waktu di jalan sambil mengobrol santai menuju warung bakso.
"Bang,bakso dua makan di sini ya!"teriak Ratih setelah tiba di warung bakso Bang Udin.
Warung bakso Bang Udin memang tempat biasa kami untuk makan bakso.Baksonya enak juga murah harganya.
"Oke mbk".jawab Bang Udin
Sambil menunggu pesanan kami berdua duduk lesehan di warung,ngobrol santai.
"Ini mbk baksonya".kata Bang Udin
"makasih Bang".jawabku
"oke mbk,kok malam banget pulangnya mbk?biasane sore udah pulang".tanya Bang Udin
"iya nih Bang,beberapa hari ini lembur terus.Bos lagi banyak orderan."jawab Ratih
"Tapi hari ini sudah selesai,alhamdulillah".lanjut Ratih
"Oh gitu ya mbak.Ya sudah mbk,dimakan baksonya".ucap Bang Udin
"Oke bang".ucap kami serentak.
Kami berdua segera makan bakso yang tersedia di depan mata.Sambil mata melihat kanan kiri,banyak juga pelanggan bakso Bang Udin.Tidak diragukan memang,baksonya memang enak.
Aku melihat jam yang ada di dinding warung.Sudah jam 9 malam,aku pun mengajak Ratih untuk pulang.
"pulang yuk Rat,sudah malam ini".ajakku pada Ratih
"yuk".jawabnya
Setelah membayar bakso,kami pun pulang cepat cepat.Aku takut orang rumah khawatir karena sudah malam tapi belum pulang.Apalagi emakku pasti menungguku dengan risau.
"dadah Rat,makasih tumpangannya,hati hati ya?" ucapku pada Ratih saat tiba di rumah.
"iya sama sama".jawabnya
"mari bu,Ratih pulang dulu ya?"pamit Ratih pada emakku.
"iya nduk,hati hati ya".balas emakku.
Emak mendekatiku
"kenapa pulangnya malam sekali nduk,emak sampai khawatir".ucapnya
"maaf mak,hari ini lembur terakhir jadi harus menyelesaikan orderan tapi alhamdulillah semua sudah selesai terus tadi Ratih sama Sarah mampir makan bakso dulu,soalnya lapar banget".jawabku ke emak.
"nih tadi aku juga beliin bakso buat bapak,emak sama Santi,emak makan gih.Aku mau mandi dulu".ucapku.
"ya udah nduk,pergi mandi lalu shalat.Terima kasih sudah beliin bakso,Santi pasti suka".jawab emakku
"iya mak,Sarah mandi dulu y?"pamitku pada emak.
Selesai mandi aku ikut ngobrol dengan kedua orang tuaku sementara Santi sudah terlelap dalam tidurnya setelah makan bakso tadi.
"Mak,ini uangnya mak simpan ya?" kataku sambil menyerahkan amplop gajiku.
"apa ini nduk?"tanya emak
"gaji Sarah mak".kataku
Emak dan bapakku saling memandang.
"jangan nduk,kamu simpan saja.Emak masih punya uang untuk kehidupan kita sehari hari".tolak emakku
"iya nduk,bapak juga masih bisa menghidupi keluarga kita meski kita hidup seadanya".
bapakku ikut menanggapi.
"Emak,bapak cuma ini yang bisa Sarah kasih ke kaliyan.Tolong diterima ya,lagipula Sarah juga sudah menyimpan sebagian kok uang gaji itu.Ini juga untuk kebutuhan Santi sekolah."jelasku pada kedua orang tuaku.
"iya nduk,emak sama bapak juga paham.Tapi kamu juga perlu kan untuk modal usaha bikin roti.Kan itu cita citamu dari dulu."jawab emak.
"iya mak,Sarah juga tahu.Tapi Sarah masih bisa menabung lagi kok dari hasil kerja di konveksi".kataku pada emak
"ya sudah nduk,uang ini emak terima akan emak simpan saja jika nanti kamu masih butuh untuk modal usaha".jawab emak akhirnya.
Akupun mengiyakan ucapan emakku.Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk membalas jasa kedua orang tuaku atas kasih sayang yang mereka berikan untukku dan adikku Santi.
"Sudah malam nduk,sebaiknya kamu tidur.Kamu pasti capek karena kerja lembur beberapa hari ini".ucap bapakku
"iya pak,Sarah juga sudah mengantuk sekali".jawabku
"Emak sama bapak juga tidur gih sudah malam.Eh iya,Sarah juga mau bilang besok kalau jadi Sarah mau pergi sama Ratih.Mau liburan berdua".kataku pada kedua orang tuaku
"Iya nduk,silahkan.Yang penting hati hati ya.Kalian berdua memang butuh hiburan biar otak segar".emakku mengijinkan
"Terima kasih mak".jawabku
"Sarah masuk kamar duluan ya?"pamitku pada kedua orangtuaku
"iya nduk".kata bapak
Kedua orang tuaku memandangku sampai aku masuk kamar.Kemudian mereka juga menyusul masuk kamar mereka berdua untuk istirahat.
Aku melihat jam dinding kamar,sudah hampir jam 11 malam.Aku mulai merebahkan diri di samping adikku,lelah sekali rasanya.Tak terasa mataku mulai terpejam dan tertidur pulas.
Suara alarm telepon genggam mengagetkanku,akupun terbangun.Aku juga melihat ada notifikasi whatsap dari temanku Ratih.
"nanti jadi ya,jam 8 pagi aku jemput".bunyi pesan dari Ratih.
Jam 00.30,pesan dari Ratih terkirim ke ponselku.Tengah malam anak itu ternyata belum tidur.Padahal aku sudah terlelap dalam mimpi.Semangat sekali Ratih mau ngajak liburan.
Akupun tersenyum dan segera membalas pesannya.
"iya,nanti aku tunggu jemputannya."balasku
Setelah membalas pesan Ratih aku pergi mandi dan ambil wudhu untuk sembahyang.
Aku melihat emak sedang memasak di dapur.
"jadi liburannya nduk?"tanya emakku
"jadi mak,sebentar lagi Ratih mau jemput Sarah".jawabku sama emak
Adikku Santi yang sedang sarapan tiba tiba berhenti menyendok nasi dan melihat ke arahku.
"Mbak Sarah mau ke mana?"tanya adikku
"ada deh,anak kecil mau tahu aja urusan orang dewasa."jawabku sambil meledek Santi
"idih,masak mau nanya aja tidak boleh mbak".jawabnya
emakku kemudian menimpali Santi
"Mbak Sarah mau liburan nduk sama mbak Ratih".
"kok Santi gak diajak sih mak?"jawab adikku
"kan Santi sekolah, nduk".jawab emak
"nanti ya kalau Santi sudah libur sekolah,mbak Sarah ajak Santi liburan juga".kataku menenangkan adikku
"iya deh".jawab adikku sambil tersenyum
"sudah cepat berangkat sekolah sana nanti telat lho sampai sekolah sudah siang ini".kata emak
"oke".jawab Santi.
"Assalamualaikum"
Terdengar salam dari pintu.
"waalaikum salam".jawabku
Aku melihat pintu yang terbuka ternyata Ratih sudah datang untuk menjemputku.
"sudah siap belum Sar".tanya Ratih
"iya,sebentar kita pamit sama emak dulu ya".pintaku sama Ratih
"oke Sar."jawab Ratih
Setelah pamit sama emak,kami berdua pun berangkat.
Di dalam perjalanan akupun bertanya ke Ratih
"kita mau ke mana Rat?"
"kita pergi ke pantai ya?"jawab Ratih
"oke deh,terserah kamu aja".
Hampir 2 jam perjalanan akhirnya kita sampai di tempat tujuan.Setelah membeli tiket masuk kita mencari parkiran motor untuk menitipkan motor.
Lega dan puas rasanya berada di pantai ini.Melihat hamparan pasir putih,birunya air laut,ombak yang berdeburan berkejar-kejaran.
Meski bukan hari libur,tapi suasana sangat ramai di sini.Lelah kami terbayarkan melihat pesona pantai ini.
Menjelang sore kami memutuskan untuk pulang ke rumah karena kami tidak ingin kemalaman di jalan.Kamipun mulai menyusuri jalan untuk pulang.
Sudah hampir 2 jam perjalanan kami,itu artinya kami sudah hampir sampai di rumah.
Karena keasyikan ngobrol di jalan,kami tidak menyadari ada mobil di belakang kami yang melaju kencang dan akhirnya.
Bruk!!
Kami terjatuh dari motor,sebelum kami kehilangan kesadaran aku melihat kerumunan orang yang mengitari kami berdua.
Terdengar sayup-sayup orang orang memanggil kami
"mbak,mbak sadar mbk"!
Kemudian suara perlahan menghilang bersamaan dengan gelapnya pandanganku yang akhirnya tidak sadarkan diri.
"nduk,nduk bangun nduk".
Aku mendengar suara yang tidak asing di telingaku bersamaan suara tangisannya.Perlahan aku mulai membuka mata dan tersadar.
"dimana aku?"
"alhamdulillah nduk,kamu sudah sadar".kata bapakku
"sekarang kamu di rumah sakit nduk,tadi kamu dan Ratih mengalami kecelakaan di jalan".bapakku menjelaskan
"untungnya kamu tidak apa-apa,hanya luka lecet".emakku menambahkan.
"Tadi emak juga kaget waktu di kabari dari kantor polisi kalau kamu dan Ratih mengalami kecelakaan.Kami langsung menuju ke rumah sakit bersama kedua orang tua Ratih, nduk".
Sejenak aku termenung mengingat kejadian tadi di jalan,yang kuingat saat perjalanan pulang kami menaiki motor kami dengan santainya tiba-tiba dari arah belakang ada mobil yang menubruk motor kami dan kami terjatuh kemudian mendengar teriakan orang sebelum akhirnya tak sadarkan diri.
Aku jadi memikirkan temanku Ratih,bagaimana keadaannya sekarang.
"Emak,bagaimana keadaan Ratih sekarang?"tanyaku pada emak
"Ratih juga tidak apa apa, nduk".jawab emak coba menenangkan aku.
"Kedua orang tuanya juga sedang menunggunya di kamar sebelah".emak menambahkan.
"Terus bagaimana dengan orang yang menabrak kami?"tanyaku lagi
"alhamdulillah nduk,orangnya mau bertanggung jawab.Dia juga yang membawa kalian ke rumah sakit,dia sekarang sedang mengurus administrasi kalian.Dia juga sudah meminta maaf sama kami dan juga kedua orang tua Ratih karena sudah ceroboh sehingga menyebabkan kalian kecelakaan".terang emakku
Aku jadi penasaran siapa orang yang sudah menabrak kami,tapi aku bersyukur dia mau bertanggung jawab atas kecelakaan ini.
Aku merintih pelan,badanku rasanya sakit semua mungkin karena tadi terpelanting di aspal jadi ngilu semua,apalagi lecet ini masih perih kurasakan.
Emak sepertinya mengerti apa yang aku rasakan dan akhirnya menyuruh aku untuk istirahat dan tidak usah memikirkan hal yang aneh- aneh.
"sudah nduk,kamu istirahat aja dulu biar cepat sembuh."saran emak
"iya nduk,istirahat dulu.Bapak mau bilang sebentar ke dokter kalau kamu sudah sadar".bapakku menambahkan.
"iya".jawabku
Akupun berusaha memejamkan mata lagi,mencoba untuk tidur kembali.Sementara emak masih menungguku duduk di kursi di samping ranjang tidurku.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!