NovelToon NovelToon

Bosku Cintaku

Hari yang sial

PROLOG

Disya salsabila, gadis cantik umur 20 tahun

berasal dari kampung dan kluarga yang sangat sederhana.

Stelah lulus SMA, dia berangkat ke jakarta untuk bekerja.

Keinginannya untuk lanjut kuliah diurungkannya, karena terkendala biaya dan orang tuanya yang mulai sakit sakitan, membuat Disya tak berani memikirkan untuk melanjutkan kuliah.

Disya yang hanya tamatan SMA mencoba melamar pekerjaan, dan akhirnya karena keberuntungan

Dia diterima bekerja di sebuah perusahaan yang cukup terkenal, Namanya WIJAYA ENTERPRISE.

Walaupun ijasahnya cuma SMA, tapi dia sangat beruntung karena setelah mengikuti wawancara dan berbagai tes, akhirnya dia di terima sebagai salah satu staf di kantor.

Selama dua tahun dia bekerja, diam diam dia mengagumi atasannya, perasaan kagum itu berubah menjadi cinta, tapi kemudian dia harus mengubur dalam dalam rasa cintanya, karena pria yang dia sukai telah lama memiliki kekasih dan akhirnya memutuskan bertunangan.

kejadian itu membuatnya patah hati, tapi kejadian itu pula yang membuatnya mengenal pria sombong, menyebalkan, selalu berbuat semau maunya.

kesalahan kecil yang di buat Disya membuatnya harus mengikuti semua kemauan Dev yang menurut Disya tidak masuk akal.

Devano putra wijaya adalah pria yang tak bisa jatuh cinta dengan wanita manapun, karena selalu terbayang akan masa lalunya.

Tapi pertemuannya dengan Disya perlahan lahan membuatnya berubah dan mulai merasakan perasaan yang membuatnya resah.

Cemburu bila Disya dekat dengan pria lain, dan ada rindu bila sehari saja tak membuat Disya kesal.

Masa lalu Dev membuatnya bingung akan perasaannya, Cinta ataukah hanya pelarian

Dev yang nyaman bila di dekat Disya tapi tak berani mengaggap bahwa itu cinta, karna Dev hanya mencintai Tiara, itu yang selalu dia katakan bila bersama dengan Disya.

Akhirnya karena sebuah alasan, Dev menikahi Disya

pernikahan yang tak pernah terfikirkan oleh Disya

apa lagi Disya tau bahwa Dev tidak akan pernah bisa mencintainya,tapi dengan terpaksa Disya menjalaninya.

Hari hari Disya menjadi istri Dev terkadang membuatnya sedih, ya karna cinta.

Disya mulai mencintai Dev tapi selalu dia pendam karena Disya sadar bahwa dirinya bukanlah istri yang akan Dev cintai.

Dev yang juga mencintai Disya tapi selalu bingung dengan perasaanya, terkadang ingin mengatakan cinta tapi takut kalau itu bukanlah cinta yang sebenarnya.

keduanya mulai tersakiti saat Disya mulai berani menuntut cinta untuknya.

* * * *

Disya

"Sial,,,kok aku bisa kesiangan sih!!"

gerutu Disya sambil mengacak ngacak rambutnya dan langsung lari kekamar mandi.

Byarrr byurrrr,klontang klonteng terdengar suara yang nggak karuan dari dalam kamar mandi.

Setelah siap siap Disya pun langsung mencari angkot yang menuju ke arah kantornya.

Setelah turun dari angkot dia langsung berlari sekencang kencangnya.

"Kalo sampe telat bisa bisa dapet siraman rohani dari pak Bos ni"

ucap Disya sambil berlari.

Karna terburu buru dan berlari, Disya tidak memperhatikan jalan yang di depannya alhasil.

"BRUGGGGK!!"

Dia menabrak seseorang dan sialnya dia jatuh tepat diatas orang itu, dan yang lebih sialnya bibir Disya bisa pas mendarat di atas bibir orang itu,

yang ternyata seorang Pria.

Ya ampunnn seumur umur belum pernah ngrasain yang namanya di cium cowok,apa lagi nyium cwokk

ucap disya dalam hati.

Tak lama pria itu mendorong Disya karna merasa tak nyaman.

"woyyy!!!"

Apa apaan sih, dasar cewek mesum!

ucap pria itu dengan ketus.

"whatt!!!"

cewek mesum, pkir disya sambil telunjuknya mengarah ke hidungnya.

"kamu nggak tau malu, apa emang nggak punya malu,

Berani beraninya nyium orang ditengah orang kayak gini."

"Ma,,,maaff, saya nggak sengaja, lagi buru buru".

ucap Disya sambil mengatur nafas,gara gara tadi

lari lari."

Orang orang yang melihat kejadian di depan kantor

tak bisa menahan tawanya,..

"Puasss!!"

udah bikin saya malu di depan orang banyak.

mimpi apa saya semalem bisa di cium cewek mesum kayak kamu,,!! ucap Dev dengan nada kesal.

"yeee,, saya kan nggak sengaja nyium kamu.

lagian ini tu murni kecelakaan,lagian kalo boleh milih

saya juga nggak mau firs kiss saya tu sama cowok yang gak jelas kaya kamu."ucap disya tak mau kalah.

"Dan saya juga bukan cewek mesum seperti yang kamu bilang,enak aja sembarangan ngatain orang mesum." Tambah Disya.

"Terusss klo bukan mesum, jadi ini apa??

main nyium nyium orang sembarangan"

ucap Dev.

"kan saya udah bilang kalo saya nggak sengaja,saya lagi buru buru." Timpal Disya yang mulai kesal juga.

"Alahh banyak alasan"

Dasarr cewek mesum,!!!

Dev pun berlalu dengan wajah kesal..

Disya yang juga kesal akhirnya masuk ke kantor dengan wajah kesal.

"Kamu kenapa sya,,??

kok mukanya kessel gtu?" Tanya Nabila

teman sekantor Disya.

"Nggak papa, tadi abis ketemu orang gila!!"

"Haaaa,,,"

Nabila membuka mulutnya lebar tanda tak percaya.

"Dimana dimana??" Tanya Nabila yang mulai penasaran.

"Di depan kantor, tadi nggak sengaja ketabrak

terus marah marah deh dia." Ucap Disya dengan mimik muka yang masih kesal.

"Tapi kamu nggak diapa apain kan Sya sama tu orang gila??

coba liat ada yang lecet lecet nggak??"

Nabila membolak balik badan Disya seolah olah sedang mencari sesuatu.

"Nabila,, apaan sihh??

nyari apaan kali, badan ampe di bolak balik kayak tempe goreng." Disya mulai sedikit geram dengan tingkah temannya.

"Ya siapa tau, kamu dicium terus jadi panu bekasnya."

Nabila mulai meledek.

"Garing ah, nggak lucu."

"yelahh gitu aja ngambek, jangan ngambek dong

kan cuma bercanda, lagian pagi pagi udah manyun aja.Tapi beneran kan Sya kamu nggak di apa apain??"

"Alhamdulillah."ucap disya lesu.

"DISYAAAA!!!"

Andri berteriak dari jauh sambil berlari lari kecil.

seluruh penghuni kantor pun melihat ke arah Andri yang berlari menghampiri Disya.

"Ihhhh" berisik banget sih." ucap Nabila.

"Syaaa, jawaab dengan jujur, tadi kamu abis nyium siapa di depan kantor??" Ucap Andri sembari menatap Disya tajam.

"Haaa,, nyium!! Nabila melemparkan pandangan kearah Disya.

Emang kamu udah punya pacar sya??

kok nggak bilang bilang, ampe udah ciuman gitu??"

tanya Nabila tanpa henti.

"iyya Disya tega banget padahal dari dulu kan aku yang suka sama dia, tapi malah ciuman sama orang lain jahatnya Disya." Ucap Andri Dengan wajah sok sedih.

"Ihhhhh kalian ini kenapa sih??

jangan mesum gitu deh,

aku tu nggak sengaja, gara gara takut telat

aku lari sampe nggak merhatiin jalan,trus gak sengaja nabrak tu orang."

"sukurlahh." Jawab Andri dengan mimik muka lega.

"Emang siapa sih sya yang kamu tabrak itu??"

tanya Nabila.

"Nggak tau juga,kayanya orang baru soalnya belum

pernah liat sebelumnya" jawab Disya.

"Gimana Sya rasanya ciuman??

gurih, apa kayak ada manis manisnya gitu, kaya

le mineral??" ledek Nabila yang terus saja tertawa.

"Micin kali gurih, mana ada ciuman rasanya gurih atau manis, yang ada juga rasanya pengen malu gara gara

di liatin banyak orang."

"Tapi enak kan Sya??"

Nabila menaik turunkan alisnya.

"ihhhhh apa siiii,

awas yaa,!!" ucap Disya yang smbil berlari mengejar Nabila dengan wajah siap terkam.

Enak apaan, ciuman begitu di bilang enak

dasar halu

kenapa harus aku

Pagi itu pak Deni bagian HRD datang memperkenalkan seseorang.

"Bisa kumpul sebentar"

ucap pak Deni dengan wajah yang penuh wibawah.

kamipun berkumpul di dekat pak Deni karna penasaran.

"Berhubung manager lama sedang cuti,

Hari ini posisi manager akan diisi oleh Devano

dia akan ikut bergabung dengan kita mulai hari ini."

"Disya"!! panggil pak Deni."

"i,,,iyya pak,,!"

"karna Dev baru tolong, kamu bantu ya??

kalau ada yang nggak dia pahami tolong kamu jelaskan,!!"

"JEDERRR,,,"

terasa ada petir yang menyambar di pagi hari.

"****** dah,itu kan orang yang aku tabrak tadi pagi, gumam Disya pelan."

"Ya tuhann kenapa dia yang harus jadi manager kami??

terus kenapa mesti aku yang harus bantu dia, pura pura mati aja ah." Disya mulai bingung.

Yang lain melirik Disya sambil senyum senyum.

"Tuhh kan pasti pada ngledekin aku deh gara gara

tadi pagi.

Aduhhh biyung,, mimpi apa kali semalem??

kan maluu,!!!"

Disya menarik nafas dan membuangnya dengan kasar.

"Nah,, Devano,kalo ada yang tidak kamu mengerti

tanya Disya ya,!!

dia karyawan terbaik disini." pak Deni menjelaskan Devano hanya mengangguk pelan.

"Disya,, tolong kerjasamanya ya??"

ucap pak Deni.

"iyya pak." ucap disya dengan muka manyun.

"Mari pak, saya antar ke ruangan bapak." Disya mempersilahkan Dev menuju ke ruangannya.

''Pak Devano ini meja bapak, kalo bapak butuh bantuan bapak panggil saya saja.

"iyya,, cewek mesum.!!" jawab dev dengan wajah datar.

"ihhhhh,,betapa menyebalkannya orang ini ya tuhan

rasanya pengen banget aku pukul, terus diiket

terus kasih makan ikan ikan di kali, biar ilang sekalian." Gerutu Disya sambil mengepalkan tangan.

"Sabar Disya sabaar, sepertinya ini memang sudah takdir, iyya takdir yang buruk."

Disyapun berlalu dengan wajah kesal.

Seminggu yang lalu di rumah keluarga wijaya

"Dev sampai kapan kamu mau seperti ini??

hidup ini terus berjalan.

Papa nggak mau kamu terus terusan mengurung diri dan terus menyiksa diri kamu sendiri."

"ini sudah 2 tahun kepergian Tiara, tapi kenapa kamu tetap belum bisa melupakan dia??

Dengan menyiksa hidup kamu seperti ini dia tetap tidak akan bisa kembali,dia sudah tidak ada Dev lanjutkanlah hidupmu.

Banyak wanita cantik dan baik di luar sana."

Pak wijaya mulai putus asa dengan kelakuan anaknya

yang selalu mengurung dirinya di kamar.

"Harus berapa kali Dev bilang, Dev cuma mencintai Tiara dan nggak bisa mencintai yang lain.

Jangan pernah memaksa Dev untuk membuka hati untuk wanita lain, karna itu akan percuma."

"Terserah kamu, tapi yang jelas minggu depan kamu harus masuk kantor, kamu bantu papa di kantor

papa sudah tua dan papa ingin kamu yang meneruskan perusahaan kita."

ucap pak Wijaya dengan tegas.

Dev tidak menjawab, dia hanya merenungi kata kata papanya, sambil menatap foto Tiara.

"kenapa kamu ninggalin aku Tiara, kamu tau aku nggak bisa hidup tanpa kamu.

Semua terasa berat untuk dijalani."

"lihatlah meskipun aku hidup tapi aku seperti mati.

Aku mohon kembalilah."

Dev memeluk foto Tiara, tak terasa air matanya jatuh

mengaliri pipinya.

Tiara adalah calon istri Dev, satu minggu sebelum mereka menikah, Tiara mengalami kecelakaan, mobilnya jatuh di dalam jurang dan jasadnya tidak pernah di temukan sampai sekarang.

itu yang membuat Dev sangat hancur sehancur hancurnya sampai sekarang.

"Jangan terlalu keras pada Dev pa, kasian."

ucap bu Ranti mamanya Dev.

"Mama sih terlalu manjain dia makanya dia berbuat semau maunya aja,

coba lihat hidupnya sekarang, jadi nggak karu karuan

kalo dia terus terusan di kamar dia gak akan menikah

dan kita tidak akan memiliki cucu untuk penerus keluarga kita."

"Sabar pa, nanti mama akan bujuk Dev buat bergabung

di perusahaan." Bu Ranti mencoba menenangkan suaminya.

Tiba tiba Dev datang saat orang tuanya sedang membicarakannya.

"Dev setuju masuk kantor dan bantu papa di kantor

tapi jangan pernah paksa Dev buat menikah

karna Dev tidak akan pernah mau."

Ucap Dev dengan tegas.

Pak wijaya langsung berdiri.

"kamu!!"

Mama Dev langsung menenangkan suaminya

"sabar pa, ingat kesehatan papa."

"Baiklah dev kami tidak akan memaksamu

yang penting kamu mau hidup seperti kebanyakan orang dan membantu papamu di kantor."

Terlihat rona bahagia di wajah bu Ranti.

"Baiklah" Dev pun berlalu.

Di kantor

Para wanita sibuk membicarakan manager barunya

begitupun Nabila yang sedang berdiri di samping Disya.

"Ehh sya,,

pak Dev, yang yang kamu bilang orang gila tadi pagi ya??"

"hmmmm,," Disya cuma memberi suara karna sedang malas berbicara.

"Ya ampunn sya, beruntung banget sih kamu, bisa sampe nyium pak Dev yang ganteng."

"ihhhhh,, beruntung apaan, bagi aku itu sial!!

Ngebayanginnya aja jijik." ucap Disya sambil sesekali mengusap bibirnya dengan kasar.

"Emang kamu beneran belum pernah pacaran sya??:

tanya Nabila.

"Kita kan udah temenan selama 2 tahun Nabila,

semua yang aku lakuin dari hal kecil maupun besar pasti aku kasih tau, emang pernah selama 2 tahun ini kamu liat aku jalan sama cowok??"

"Ya enggak pernah sih Sya, tapi siapa yang tau

kalau kamu diam diam pernah pacaran tapi nggak ngasih tau aku.

Siapa tau kamu nggak mau kehidupan asmara kamu ada yang ganggu, jadi kamu rahasiain."

"Nggak ah, ngapain juga rahasia rahasiaan,

tapi nanti kalau aku punya pacar, aku nggak mau kasih tau kamu ah, takut di ganggu kamu

kamu kan kepo."

ucap Disya sembari tersenyum.

"Ihh, dasar jahat si Disya, tapi emang beneran Sya

belum pernah pacaran??"

Nabila belum puas karna masih penasaran.

"Beneran, Nabila sayang,,,"

ucap disya diikuti tawa kecil.

"Terus selama ini kamu ngapain aja,???

pasti hampa banget hidup tanpa pacar, tanya Nabila setengah meledek Disya."

"Nggak juga ah, lagian tiap hari kita kerja.

Pergi pagi pulang sore, malemnya istirahat sampai pagi, jadi nggak sempet merasa hampa tanpa pacar.

nggak punya waktu juga buat cari pacar, makanya belum di kasih pacar.

Lagian selama ini belum ada pria yang bikin jantung aku berdebar debar, males juga kalau pacaran tapi nggak ada rasa, yang ada cuma saling menyakiti satu sama lain." Disya menjelaskan panjang lebar.

"Cinta kan bisa tumbuh seiring berjalannya waktu Sya

yang penting pacaran aja dulu."

"Nggak mau ah mending nggak usah pacaran, langsung nikah aja ha ha ha."

Disya tertawa renyah.

Sebenarnya ada seseorang yang Disya suka di kantor

yaitu pak Deni.

nggak tau kenapa kalau di deket pak Deni, jantung Disya berdebar kencang, melompat lompat seperti tak tau ketukan.

selama dua tahun ini Disya menolak semua pria yang menyukainya, hanya karna pak Deni.

kedengarannya memang bodoh tapi itulah Disya.

yang menyia nyiakan waktunya untuk seseorang yang belum tentu menyukainya juga.

makan bareng kak deni

"Drrrrrtt,,, drrrrrrtt,,!! Hp Disya bergetar, dia pun memeriksanya.

pesan dari Andri

Andri: sya ntar malem jalan yuk,,!!

Disya: kemana,,??

mau ngapain??

Andri: jalan jalan aja, cari angin

terus makan makan.

Disya: mau masuk angin.

malem malem kok cari angin.

udah kaya Burung hantu aja, kluarnya malem malem.

Andri: ya dari pada jenuh di rumah aja.

Disya: sorry ya ndri kalo malem aku lebih suka istirahat dari pada keluar kluar gak jelas.

Andri: ya udah deh,,,!!!

Disya:maaf ya ndri

Andri: iyya nggak masalah

sebenernya gak enak nolak ajakan Andri, udah sering banget ngajak jalan

tapi ya mau diapain orang gak ada rasa.

coba aja klo pak Deni yang ngajak jalan, mau bangett pastinya,, batin disya sambil senyum senyum.

 

Di kosan Disya

 

"Sya BT tau jalan yuk," ajak Nabila.

"ihhh apaan si, malem malem ngajakin jalan

udah kaya si Andri aja yang ngajak jalan malem terus.

Kenapa nggak ngajak pacar kamu aja???"

"Dia lagi lembur, nggak bisa diajak jalan jalan.

Sya emang kamu gak bosen apa di rumah terus??

nggak pengen gitu punya pacar, ada yang merhatiin ada yang ngajak jalan, ada yang ngasih hadiah"

"Pacaran itu indah tau sya,

makanya sana cari pacar, gak bosen apa jomblo melulu." Nabila memukul bahu Disya pelan

"Aku juga mau punya pacar, tapi ya mau gimana lagi,

belum ada yang srek gitu di hati."

"Kenapa nggak sama Andri aja sya??

dia udah lama lo suka sama kamu, tapi kamunya aja cuekk banget.

Andri sering nanyain, Disya udah punya pacar belum

aku suka sama Disya.

kira kira Disya mau nggak ya sama aku,

si Andri sering banget nanyain itu sama aku sya."

Nabila menjelaskan perasaan Andri.

"ihhh, apaan sih!!

masa sama Andri, emang nggak ada yang lain apa??"

"Ya emang udah gak ada sya, smuanya kan udah kamu tolak,

tinggal andri yang masih bertahan,."

"Nggak mau ah andri mah terlalu agresif, muka muka mesum kayanya,

udah gitu ngajak jalan malem terus.

kalo aku pacaran sama dia yang ada tiap malem kerokan terus, orang kerjaannya cari angin aja."

"Aku lebih suka cowok yang kalem, nggak suka menggoda, nggak ngajak jalan terus, kesannya nggak murahan gitu pokoknya kalo ngeliat dia tu bawaannya bahagia terus."

contohnya kaya pak Deni, bisik disya pelan.

"Sya, aku nginep di sini ya, ucap nabila,!!"

"iyyaa"

tapi jangan ngorok, berisikkk ntar di gedor gedor tetangga.

"Elahh di kira ngorok perbuatan dosa ampe di gedor gedor.

tapi nggak janji yaa." cicit nabila sambil tertawa.

keduanya pun terlelap masuk kedalam mimpi masing masing.

keesokan paginya di kantor

Disya memijat keningnya, melihat pekerjaanya yg menumpuk sangat banyak di meja.

"Ada yang bisa saya bantu,,??"

tanya seseorang yang suaranya tidak asing,

membuat disya cukup kaget sampai sampai jantungnya hampir saja melompat keluar.

"Eh,, anu, nggak ada kok pak."

ucap Disya yang jadi salah tingkah.

"Periksa berkas ini ya, nanti kasi ke pak Devano!!"

"iyya pak,."

"Ya udah lanjutin kerjaanya,

pak Deni pun berlalu.

"Aduhhh ya ampunn,,,

pak Deni manis banget sih

kalo tiap hari ngeliat muka pak Deni pasti semangat deh kerjanya." Disya senyum senyum sendiri.

Tapi tiba tiba manyun gara gara ngeliat berkas diatas mejanya,.

"issss males banget kalo sampe harus ngeliat muka

manusia aneh kaya pak Dev.

setelah selesai memeriksa

Disya pun membawa berkas itu ke ruangan Dev.

"Tok,,tok,, tok"

"Ya masuk." jawab Dev.

"Pak ini berkas yang harus bapak tanda tangan.

Disya memberikan berkas yang ada di tangannya.

"Taro aja di meja, ucap dev sambil terus memainkan

handphonnya.

"kerjaan numpuk begitu malah santai main hp.

gak usah aja kerja, tiduran aja sana dirumah

kalau emang mau santai.

Gerutu Disya dalam hati dan berlalu keluar.

Jam istirahat tiba

semua menuju kantin, begitu pun Disya dan Nabila.

"Sya hari ini masak apa??" tanya Nabila

"Masak ayam kecap, telor balado sama capcai."

ucap Disya.

"Boleh minta gak???"

rengek Nabila

"Elahh,, tiap hari juga nebeng, pake acara minta segala.

ya udah yukk, tapi aku beli minum dulu ya."

Saat Disya akan membayar minumannya.

Deni datang

"Hai sya, beli apa??"

"Eh pak Deni, ini pak beli minum!!"

kalo di luar kantor panggil kak Deni aja,

saya kan bukan bapak bapak.

"Oh,, iyya pak, ehh kak Deni"

ucap Disya dengan salah tingkah.

Disya pun berlalu, sembari senyam senyum sendiri.

"sya,, kenapa kok senyum senyum sendiri??"

"Nggak papa, lagi bahagia aja, ni minum kamu."

"Makasihh,," Nabila mempelihatkan senyum termanisya.

"Boleh gabung gak,??" tanya Deni yang tiba tiba datang.

"Nggak ada meja yang kosong lagi soalnya."

"Bo,, boleh kok kak, duduk aja

Disya pun agak bergeser di dekat nabila

"wahh,, kayaknya enak nihh

masak sendiri ya??

emang siapa yang masak??"

Deni memperhatikan makanan yang ada di atas meja.

"Disya pak, dia pinter masak terus enak lagi."

jawab Nabila

"wahhh, boleh nyobain nggak??"

"uhuk,,"

Disya tersedak gara gara nggak nyangka Deni bakalan nyobain masakannya.

"Boleh kok kak," jawab Disya dengan wajah berseri seri.

"Wahh enak banget, sering sering aja sya masak."

ucap Deni yang terus makan.

Disya hanya senyum senyum bahagia.

jangankan makanan kak, hati saya juga bakalan saya kasih kalau kakak mau,, eaaa

lebbay banget

Jam makan siang pun selesai dan semuanya kembali bekerja.

wahhhh..

hari ini rasanya kerjaan cepet banget selesainya

pasti gara gara makan siang bareng kak deni.

kak deni memang penyemangat pokoknya

celoteh disya dalam hati.

"Sya,, ayuk pulang,!!" Ajak Nabila!!

"Okee,," jawab Disya.

Dan saat lewat ruangan Deni, Disya memperlambat langkahnya sambil senyum senyum sendiri,.

"Cewek mesum,,!!

hari ini lembur," ucap Dev

Disya pun kaget mendengar suara itu, suara yang sangat dia benci.

"Pak, kerjaan saya kan sudah selesai semua."

"Tapi kerjaan saya yang masi banyak, jadi kamu harus bantuin saya. Ucap Dev

"Iyya sya tolongin Dev ya." ucap Deni yang sudah berada di depan Disya.

"Oh ya udah pak." Disya pasrah

Disya pun berlalu dari hadapan Deni dan mengikuti Dev di belakangnya.

"ihhhhhh sebel,, sebelll

males banget lembur sama ni orang aneh

gerutu disya dalam hati.

"liat aja kerjaan begini aja nggak selesai selesai dari siang.

ngapain aja coba dari pagi,.

enak banget ni orang, makan gaji buta."

"Udahh ngedumelnya, kalo udah sekarang bantuin!!!"

"iyya paakk"

jawab Disya dengan sangat kesal,,.

Setelah selesai, Disya pun siap siap pulang

Disya menunggu angkot di depan kantor,

dan mulai resah karna angkot tak kunjung lewat.

"Ini semua gara pak dev ni, jam segini mana ada angkott, dasarr orang nyebelin.

"pittt,, pittt,,"

Disya pun kaget mendengar suara klakson motor yang ada di belakangnya.

"Jangan ngalangin jalan kalau nggak mau ketabrak

ucap Dev dan berlalu dengan motor ninjanya yang berwarna hijau.

"Ihhhh dasar zombi, dasar hantu, nggak punya hati

kesell, kesel, kessellll

aku disini kan gara gara dia, tega banget ninggalin."

Tiba tiba Dev kembali dan menghampiri Disya.

*

*

*

*

*

"Hai ini novel pertama author ya, jadi kalo ada salah penulisan atau apapun harap maklum

jangan lupa like dan komennya ya

terima kasih yang udah mau baca 🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!