NovelToon NovelToon

Pria Itu Bukan Dia Tapi Pamannya

( Season 1 ) Episode 1

Mieya Miesila, ia lulusan keperawatan tahun ini umurnya 21 tahun, ia memiliki ibu yang selalu mendukungnya setiap saat ia anak tunggal walaupun ayahnya sudah meninggalkan mereka selamanya Mieya dan Ibunya selalu kompak untuk membangun hidup yang baru. Hobinya berolahraga seperti taekwondo walaupun pada akhirnya ia bertanding sering babak belur sering menyanyi walaupun malah membuat keributan dan keinginan terakhirnya menjadi seorang perawat profesional maka dari itu ia masuk ke universitas keperawatan dan tidak disangka dia di terima di salah satu rumah sakit swasta ternama yang bernama RS.Abraham.

"Aku berharap semoga hari ini akan berjalan dengan lancar" mieya yang berdoa sebelum memasuki Rumkit ( rumah sakit ).

Adelard Abraham pria tampan nan angkuh ini adalah direktur dan sekaligus pemilik Rumah sakit swasta Abraham tidak hanya itu ia juga memiliki perusahan lain selain Rumkit, ia lulusan S3 kedokteran  yang berumur 35 tahun cukup muda untuk seorang pria yang sudah sangat mapan. Adelard Abraham adalah anak kedua dan paling kecil di keluarga Abraham, Ketika ia dilahirkan kabar duka menyatakan ibu nya meninggal setelah ia lahir dikarenakan ibunya sudah cukup tua. Umurnya sangat jauh berbeda dengan kakak satu-satunya itu adelia Abraham yang lebih tua 10 tahun dari Adelard.

Namun umur mereka tidak menjadi penghalang, Mereka selalu saling melengkapi satu sama lain. 

Adelio Abraham yang sering dijuluki pria tampan kedua keluarga Abraham, Pria plin-plan ini adalah anak dari Adelia Abraham  umur nya masih muda 21 tahun. Namun karena ia menuruni kecerdasan dari ayahnya itu, Adelio telah lulus kedokteran dengan cepat karena dia sangat cerdas ia menjabat sebagai direktur keperawatan. Ia adalah anak tunggal yang sangat manja dan ia telah kehilangan ayahnya sejak ia kecil.

Zia Amelia temen kerja mieya yang ternyata sahabat kecilnya, Umurnya 21 tahun kedua orangtuanya sudah meninggal ketika ia masih kecil. Wanita mandiri,tegas dan percaya diri.

ia bekerja apa saja untuk menghidupi dirinya sendiri karena tidak ingin merepotkan keluarga yang lain, karena kerja keras itu ia di terima berkerja di Rumah Sakit Abraham.

...........

*Hari pertama bekerja

Mungkin ini adalah hari sial Mieya miesila

Dimana ia ditabrak cleaning service yang sedang membawa air bekas pel lantai Rumkit

Bajunya pun menjadi kotor

" Maafkan saya nona saya tidak sengaja, baju nona jadi kotor " ucap seorang tukang pel dengan wajah khawatir

" Tidak apa, tidak masalah kok (dengan wajah santai ia langsung masuk ke toilet) ahh baju ku kotor, tenang mie sabar sabar sabar...  Tunjukan kalau kamu adalah perawat profesional ha..ha..ha" suara mieya yang terdengar cukup keras

" Haaaaaaa suara apa itu seperti suara orang tertawa, apa ada hantu di toilet ini,,, aku takut" sekumpulan wanita berbincang.

Mieya pun membuka pintu toilet dan tersenyum, " Maafkan saya membuat kalian takut, hari ini saya terlalu bersemangat saya baru mulai bekerja hari ini mohon bantuannya " Sapa mieya dengan wanita yang sedang berkumpul di toilet.

" Apa kau tidak ikut berkumpul... "Ujar salah satu perawat.

"Ahhhh aku lupa, Aku harus pergi terimakasih kakak " ujar mieya dengan tergesa-gesa

"dia memanggilku kakak, Apa aku terlihat tua teman - teman?? " dengan wajah lesu ujar salah satu perawat.

( tiba - tiba sekumpulan wanita itu pun tertawa melihat tingkah laku temannya yang tidak menerima kenyataan )

Mieya pun bergegas memasuki salah satu lift, kesialan pun tetap berlanjut ia malah bertabrakan lagi dengan seorang pria tinggi gagah berkulit putih dan matanya begitu tajam saat melihat mie ( mieya ). ia pun segara mungkin meminta maaf, Namun tidak ada jawaban dari pria tersebut ia hanya berdiam saja seolah - olah ia tidak merasakan keberadaan mieya yang berada di sampingnya.

" Apa om-om tua ini tidak bisa mendengar,Sepertinya telinganya sedikit bermasalah Kasihan sekali Padahal wajah nya lumayan gan..." Mie yang berbicara sembari memperhatikan telinga pria itu.

" Aku mendengar mu ... " ujar pria itu dengan wajah menyeramkan dan meninggalkan Mie

" Dia mendengar ku, ahhh sial...seram sekali wajah om itu, siapa suruh tidak menjawab maaf dariku haaaa....." mie bergumam sembari melihat pria tersebut keluar dari lift

*Tibalah di ruangan meeting

" Selamat pagi, maaf sa... " sapa mie dengan tergesa-gesa.

" Keluar"  ujar pria yang duduk di forum tersebut

" Ahh aku,  ahh mati lah aku harus bagaimana ( mieya yang berbicara dalam hati) 

" Apa kau tuli, Keluar " teriak seorang pria yang terlihat seumuran dengan mieya

" Mati lah aku, bagaimana ini...." mieya yang Berbicara dalam hati

Tiba - Tiba masuk sekumpulan orang melewati mie yang berdiri di depan pintu

" Ada apa ini, aku tidak suka ada keributan disini, ini adalah hari pertama mereka berkerja disini " ujar seorang pria

" Wajahnya mirip dengan pria yang di lift , ahhhh jangan - jangan pria itu dokter disini, aku harus tutup wajah ku dengan buku ini " ujar mieya bicara dalam hati sembari waspada.

Asisten dokter tersebut pun memulai rapat dan berkata "semua silahkan duduk dan perkenalkan diri kalian "

Masing -masing perawat , bidan dan dokter memperkenalkan diri nya dan mieya paling terakhir.

" Perkenalkan nama saya Mieya Miesila, saya biasa di panggil mie dan saya jurusan  keperawatan,  mohon bimbingannya " wajah Mieya sangat gugup dan ketakutan.

Asisten dokter pun mulai memperkenalkan direktur dan staf di Rumah sakit Abraham ini 

" Baik lah saya akan memperkenalkan kepada kalian direktur utama Rumah sakit ini adalah dokter Adelard Abraham, Direktur medik dan keperawatan adalah dokter Adelio Abraham

Dan seterusnya kalian bisa lihat sendiri karena saya tidak bisa membacakan semua satu per satu dan terakhir kita akhiri rapat ini kertas ini saya bagikan, di kertas ini sudah ada nama kalian dan ruangan kalian Cukup sampai sini terimakasih semua "

" RS ini namanya Abraham dan direktur nama belakangnya Abraham mereka sepertinya pemilih Rumkit ini, Wajah mereka juga mirip dan tampan.......hai perkenalkan aku Zia amelia, salam kenal yaah.... Mieya sepertinya kita satu ruangan di IGD,  sepertinya kita bakalan sibuk heeee " ujar Zia

" Panggil saja aku mie, semoga saja kita bisa menjadi rekan yang baik " sapa Mie

Zia pun mengajak Mie ke ruangan IGD untuk memperkenalkan diri mereka kepada kepala ruangan IGD.

*IGD

" Ayo kalian semua berkumpul disini, perkenalkan nama ku Evans aku kepala ruangan IGD , hari ini adalah hari pertama kalian bekerja jadi jangan gugup, kalian boleh bertanya pada kami apa saja tapi jangan bertanya terus karena itu sangat menjengkelkan dan jangan membuat masalah, Baiklah selamat bekerja " sapa kepala ruangan yang bernama Evans.

Mie yang awalnya bersemangat menjadi lemah setelah melihat kepala ruangan tersebut karena pria tersebut adalah mantan pacar Mie di waktu SMA Evans adalah kakak kelas Mie, Namun Evans malah memutuskan hubungan dengannya tanpa alasan apapun itu membuat mie merasa sangat kesal dan patah hati yang cukup lama.

Zia mendekati mie dan mengajaknya melihat pasien yang membutuhkan pertolongan. 

" Hei anak baru panggil dokter Adelio di lantai 2 , cepat lah " ujar salah satu dokter menunjuk Mie.

Mie pun berlari ia menaiki lift

"Bukannya dia direktur kenapa dia juga menangani di IGD Rumkit, aneh sekali" Mie yang berbicara sendiri di dalam lift

Tibalah di lantai dua , ia pun mengetuk pintu ruangan dokter Adelio

 " Dok.... "Panggil mieya.

" Ada pasien gawat, diagnosa? ujar Adelio 

" Saya tidak tahu dok, saya hanya di suruh memanggil dokter Adelio" jawab mie.

" Oh begitu ya kamu gak tahu diagnosa pasien , ternyata masih banyak manusia bodoh di dunia ini..." Ujar Adelio dengan tatapan tajam melihat mieya Sembari berjalan menuju ke ruangan IGD

" Dasar apa dia mengatakan aku bodoh...  Kalau dia bukan atasan ku, akan ku hancurkan wajah mu "Mie bergumam

" Kamu jangan ikuti saya,lewat tangga saja ujar adelio

" Apa,,, dasar manusia ini jahat sekali

Rasanya ingin ku hancurkan wajahnya, haaa aku harus lewat tangga agar cepat sampai ke IGD kalau tidak aku akan di marahi " Mie berbicara dalam hati.

" Ahhh aku lelah....berapa tangga lagi harus di turuni...." Teriak Mie

Karena kelelahan tiba - tiba kakinya terpeleset karena tangga yang licin mie pun terjatuh dari tangga dan tubuhnya berada di atas tubuh laki - laki  yang ia kenal yaitu direktur utama ia pun terkejut melihat Adelard dan meminta maaf kepadanya tanpa ia sadari ia masih menindih tubuh pria itu.

" Masih mau berapa lama kau menindih ku wanita mesum"ujar adelard.

Mieya pun berdiri dan meminta maaf lagi kepada Adelard ia menundukkan wajah nya karena ia sangat takut karena ini adalah hari pertama ia bekerja.

" Dengar aku tidak peduli dengan orang bodoh sepertimu dan satu hal lagi jika kau masih ceroboh mungkin kita tidak pernah bertemu lagi " ketus Adelard sembari melihat wajah mieya yang ketakutan itu.

Setelah menakutinya Adelard pun langsung meninggalkan mieya dengan wajahnya yang menyeramkan.

Mieya pun terdiam mendengar ucapan itu sebab ucapan itu mengartikan ia bisa saja di pecat, Setelah di depan pintu IGD zia datang menghampirinya dan bertanya apa yang terjadi pada mie , ia sangat khawatir karena Adelio datang dengan keadaan marah - marah , Namun mie enggan menceritakan ia memeluk zia dan mengatakan jika tidak terjadi apa - apa pada dirinya. kemudian Evans menanyakan mie kenapa tidak muncul - muncul setelah memanggil dokter Adelio. Tiba-Tiba Adelio pun memotong pembicaraan mereka

" Heii siapa nama mu..... Mie... Mie instan, hahahahaha" teriak Adelio

Mieya hanya tersenyum saja kepada Adelio

" Kenapa kau tidak berhenti saja bekerja disini, Aku muak melihat wajah mu hari pertama masuk kerja saja baju mu sudah kotor dan bau menjijikan " teriak Adelio dengan wajah yang sinis

Zia yang menggenggam tangannya dengan erat ia ingin memukul wajah Adelio Namun ditahan oleh mie.

Bagi mie temanya itu adalah wanita yang setia dengan teman. Terdengar suara seseorang berjalan ternyata Adelard mengunjungi IGD dan mengajak Adelio untuk pulang bersama. Mereka berdua menatap rendah kepada Mie dan Zia.

........

"Sungguh kedua pria sial, aku tidak jadi mengatakan mereka tampan ,Ternyata mereka itu pria sial"

"Hahahaha sudah sudah sudah kamu lucu sekali"

"Mereka itu sangat angkuh dan seenaknya saja "

Pembicaraan mereka terpotong oleh Evans. Evans menyuruh mie untuk keruangannya. 

" Permisi... kepala ruangan "

"Masuklah....Mieya........Mieya si ceroboh Kaki mu terluka , sini aku bersihkan"

" Jangan sentuh aku, Biar aku saja mengurusi diriku dokter Evans"

" Apa kau melupakan ku mieya,  apa karena wajah ku sudah berubah"

" Cih....bagaimana aku bisa melupakanmu kak Evans orang yang pernah ku suka yang meninggalkan ku dan menyakitiku Sungguh hari yang sial bertemu dengan mu disini ,  jangan sentuh aku!!! Aku mau bekerja" ketus mieya ia pun keluar berjalan terpincang-pincang karena kaki nya luka dan bengkak.

" Haaaaaa  dia masih membenci ku, itu sudah 5 tahun yang lalu,Aku meninggalkan mu karena ada alasan Mieya semua itu karena permintaan ibu mu, Perjodohanmu Mieya" Evans yang berbicara dalam hati.

Mieya pun tetap berkerja walaupun ia menahan rasa sakit pada kaki nya perawat yang lain pun tidak tega melihat mie,Tetapi mie tetap tersenyum kepada pasien - pasien seolah kakinya tidak terasa sakit. Jam pun sudah menunjukan Pukul 15.00 sore akhirnya shift pagi berakhir.

Mieya dan Zia pun pulang bersama, ternyata zia tetangga baru Mieya yang baru - baru ini pindah.

Sepertinya tuhan sudah mengtakdirkan mereka berdua untuk menjadi teman yang baik.

Episode 2

*Kontrakan Mieya

" Aku pulang???" mie yang membuka pintu.

" Mie Mie sayang, Anak ibu udah pulang " Seorang ibu yang terlihat sangat senang melihat anaknya yang sudah pulang kerja

"Bu aku tersiksa sekali apakah ibu tau di Rs itu ada 2 direktur gila,Rasanya aku ingin kerja tempat lain saja" Mieya yang merengek kepada ibunya.

"Hei kau tak sopan berbicara seperti itu, Cari kerja tidak semudah itu sekarang coba kau lihat di ruang tv apa kau mengingat nyaa??? " ibu menunjuk ke seorang wanita

" HHHaaaaa.. Tante Adelia aku merindukan mu" Mieya berlari mendekati Adelia tetapi kakinya tersandung dan ia terjatuh.

Braaakkkkkkk.......

"Sayang, kaki mu kenapa luka dan bengkak" tanya Adelia.

"Hiks... Hiks.... ini akibat direktur Rumkit yang menyebalkan itu" tangis mieya

"Hei,,,Sudah lah aku akan mengobati luka mu " ucap Adelia

"Terimakasih tante,Tante memang penyelamat ku malam ini tante jangan pulang ya,Aku masih rindu" Bujuk Mie

"Baiklah tante akan tidur disini malam ini" Jawab Adelia dengan pasrah

"Mie sebelum di obati luka mu itu sama Adelia,Lebih baik kamu membersihkan tubuh dulu sudah bau asem" ketus ibunya mieya

"Ibu,,,, tega sekali"Manjanya mieya terhadap ibunya.

Adelia pun tertawa mendengar percakapan mereka, Ia merasa selama ini kesepian tanpa seorang pria disampingnya dan anak yang menemaninya.

Setelah itu adelia menghubungi anak satu - satunya itu.

" Selamat malam anak mama Adelio, besok kalian berdua pindah ke rumah mama ya yang baru, aku ingin kita bisa berkumpul bersama lagi seperti dahulu mama sangat merindukan kalian"Bujuk Adelia kepada anaknya.

Jawab Adelio " Baiklah kami akan pindah,Tapi aku tidak janji karena di Rumkit sangat sibuk "

Adelia pun langsung mematikan telpon nya yang mengartikan mereka harus pindah besok.

" Wulan, aku berharap perjodohan ini akan lancar , kita berusaha mewujudkan impian suami kita" ucap Adelia

"Adelia, aku takut mieya akan sedih dengan perjodohan ini,Selama ini ia tidak pernah meminta apa pun padaku

aku harap ia bisa terima semua ini" jawab wulan dengan wajah sedih.

"Mieya belum punya pacar kan" tanya Adelia.

"Waktu SMA aku sudah memutuskan hubungannya dengan pacarnya, menurut ku aku ini ibu yang sangat kejam" ucap Wulan sembari menangis.

"Aduh,,,, lagi cerita apa sih ibu - ibu ini " tegur Mieya.

"Sayang, kamu dari tadi disini " Wulan secepat mungkin menghapus air matanya wajah Wulan sedikit cemas.

"Aku baru saja turun dari kamarku ibu,,,, ayo kita makan , aku sudah tidak sabar sup ceker kesukaan ku " jawab mie dengan wajah ceria

Setelah selesai makan malam, kaki Mie diobati oleh tante Adelia

"Tante... kenapa ibu dulu memutuskan hubungan ku dengan Evans,Awalnya tadi saat kita makan malam hatiku begitu kesal,Tapi saat aku lirik lagi senyum ibu ku itu, Aku sadar yang ia lakukan hanya untuk kebahagian ku kalau aku marah padanya mungkin aku terlalu egois sebagai anak yang telah ia lindungi sampai sekarang, Aku tidak ingin menangis tapi aku tidak bisa menahannya tante adelia " air mata mie menetes di lantai, ia menutupi wajahnya dengan tangannya.

Adelia memeluk tubuh kecil Mieya dengan erat menepuk-nepuk bahunya

"Apa salahnya sedikit egois,Menangis lah Mie Mie sayang"

* Kediaman Apartemen Abraham

"Apakah tidak terlalu cepat kita pindah kesana" Tanya Adelard

"Paman, seperti tidak mengenal ibu ku saja" Jawab Adelio

"Besok di Rumkit ada pemeriksaan tenaga kerja ,Pastikan semua tidak ada yang absen" adelard yang sembari menaiki tangga.

"Tenang saja, Aku akan pastikan semua akan berjalan dengan lancar paman" Jawab Adelio dengan semangat

"Aku serahkan pada mu, kaki ku sakit sekali gara - gara wanita gila itu"

"Wanita.....?????Paman aku tidak menyangka...kau..." Adelio yang menjahili Adelard

"Bukan begitu, sudah lah aku mau tidur dulu....badan ku pun pegal - pegal" adelard pun masuk kedalam kamarnya.

"Selamat malam paman" Ucap Adelio

..........

" Wanita gila itu????Wajahnya tidak asing.........." Gumam Adelard sembari membuka piyamanya

Episode 3

Pagi-Pagi ponsel mieya sudah berdering....

Ring Ring Ring

" Halo,Ada apa....aaaa ...aku masih ngantuk,  Apaaaaa!!!! Bukannya katamu aku libur hari ini.... Aaaa Kaki ku masih sakit tahu, kak Evans" Teriak Mie.

" Aku atasan mu sekarang datang lah kesini hari ini ada pemeriksaan kau harus menggantikan perawat lain yang sakit, Kaki mu nanti aku rawat cepat lah mandi jika kamu tidak ingin di pecat hari ini" Ancaman Evans.

Tut Tut Tut......

Evans memutuskan telponnya....

"Dasar.....kalian...kejam sekali" Teriak Mie dengan wajah kesal

"Hei,Pagi - Pagi sudah berteriak"Ucap Adelia sembari membawakan sarapan untuk Mie.

"Tante hari ini aku masuk kerja padahal aku sudah janji mau membantu tante pindahan huhhhh" Manja Mie memeluk Adelia dari belakang.

"Hhhm,,, tidak apa, Aku akan pergi bersama wulan" Tutur Adelia.

"Anak ibu, Sekarang mandi lah semangat ya..." Ucap Wulan sembari mengelus rambut Mie.

"Aku sayang kalian" Ucap Mie sembari memeluk mereka berdua dengan erat.

Saat berjalan keluar rumah.....

" Hai,, Mieya " sapa Zia

" Zia,,kauuuuu " Ucap Mie dengan wajah kagetnya itu.

" Aku juga hari ini masuk kerja, Kita berdua gantiin perawat yang sakit..." Ujar Zia

" Dasar mereka kejam sekali pada junior " Mie dengan wajah kesal

" Itu siapa, Apakah ibu mu...????Selamat pagi tante... " Tanya Zia.

Adelia pun tersenyum melihat Zia yang menyapanya.

" Dia adalah harta karun ku, Tante aku pergi dulu yaah " Mieya yang menjawab sembari berjalan ke halte yang tidak jauh dari kontrakan mereka.

" Kau sangat sayang dengan tante mu ya... "Tanya Zia sembari berjalan menaiki bus.

"Benar sekali,Sebenarnya dia bukan adik ibuku bisa dibilang sahabat baik ibu. Dia orang yang menyelamatkan hidup ku pada waktu itu aku pernah tenggelam di danau saat itu kami sedang berwisata ayah dan paman waktu itu masih hidup di dunia ini , Waktu itu aku tenggelam sungguh sangat menyiksa saat aku sudah sadarkan diri tante berada di samping ku ,Tidak hanya itu mereka membantu keluarga ku saat kami hampir bangkrut  paman dan tante selalu membantu kami. Mereka adalah orang baik aku harus membalas budi mereka suatu saat nanti , Ayah ku meninggal karena kecelakaan yang menimpanya setelah ayah meninggal tak lama paman pun menyusul meninggal kan kami... Mereka memang sahabat sejati, Aku harus membalas budi kepada mereka" Ujar Mie dengan matanya yang berkaca - kaca.

" Maaf aku jadi membuat kamu mengingat hal itu kembali " Zia yang menyesal menanyakan itu pada Mie.

"Tenang saja, Aku malah sangat bahagia menceritakan ini semua padamu aku ingin kita seperti ibuku dan tante Adelia bersahabat" tutur Mie sembari menarik tangan Zia keluar dari bus karena sudah sampai di Rumkit.

"Aku juga ingin seperti itu mie instan yum yum yum...." Keisengan Zia yang sudah muncul.

"Zia amelia,,,, huuuuuuuuuuhhhhhh " Teriak Mie.

"Ayo kejar aku..... hhhehehehe" Zia berlari memasuki IGD saat itu wajah nya menoleh kearah mieya ,Zia malah menabrak adelio yang ingin pergi ke ruangannya.

"Apa kau tidak punya mata berlari seperti anak kecil bersama wanita bodoh yang kemarin, Siapa nama mu mie instan yaaa???Jelek sekali namamu" ketus Adelio yang menatap mereka begitu rendah.

Mendengar teriakan itu Evans datang mendekati mereka.

"Maafkan mereka direktur, Mereka datang kesini karena menggantikan perawat yang sakit" Ucap Evans dengan gugup.

"Dasar tidak tahu berterimakasih kami datang kesini untuk membantu kalian" Ketus Zia yang menatap Adelio dengan tajam.

"Apa kata mu!!!"Adelio menatap zia hingga mendekati wajahnya.

Mie pun langsung menarik zia ke ruangan IGD agar tidak menambah keributan.

"Hahhhhh, Apa kau cari mati Zia bisa - bisa kita di pecat hari ini juga" Ujar Mie.

"Benar juga maafkan aku Mie, Aku juga belum bayar kontrakan bulan ini" Jawab Zia dengan wajahnya yang memelas.

"Heehehe dasar bodoh untuk apa kau minta maaf aku kan sahabatmu" Mie yang memberi semangat temannya itu.

"Kalian lama sekali datang, Kenapa kalian selalu membuat masalah"

"Maaf kepala ruangan" uUar Zia dan Mieya

"Mieya jika ada waktu senggang datang lah ke ruangan ku, Aku akan mengobati luka mu"

"Yah....dokter Evans"

Evans pun berjalan meninggalkan mereka berdua

"Apa kalian saling kenal, Aku lihat dia sedikit berbeda denganmu" Tanya Zia dengan wajah heran.

"Sebenarnya dia itu mantan pacar ku waktu SMA, Aduhh malu kalau di ceritain" Mie yang menutup wajahnya karena malu.

"Apa!!!!...Mantan pacar" Zia yang begitu kaget.

"Ssstttt Zia nanti kedengaran orang " Mie yang menutup mulut Zia.

"Aku juga ingin berbicara padanya" Mie berbicara dengan dahi yang mengerut.

"Kalian mau balikan ya......" Goda Zia.

Tiba - Tiba seorang dokter menghampiri mereka dan berkata,

"Apakah ini tempat kalian bergosip, bersiap lah mereka akan memeriksa ruangan kita.Tolong jaga kesopanan kalian".

Serempak mereka berdua menjawab "Maaf dokter, Baiklah kami akan menunjukan bahwa kami perawat yang berkompeten"

"Baiklah,,,, baiklah... kalian anak muda semangat sekali" Ujar dokter tersebut.

Pemeriksaan pun sudah selesai ,Waktu senggang pun mieya manfaatkan untuk bertemu Evans.

tuk tuk tuk

"Dokter Evans " Mie yang memanggil Evans.

"Masuklah,Santai saja... duduklah di samping ku nona Mie Mie " Goda Evans.

"Kaki ku kemarin sudah ku obati jadi jangan khawatir" Ucap Mie.

"Sini aku lihat duduk lah di sampingku " Ucap Evans kemudian ia menarik kaki Mie di letakannya di atas pahanya.

"Bagaimana sudah sembuhkan "ketus Mie untuk menghilangkan kegugupannya

"Tidak bengkak lagi,Apa calon suami mu yang mengobatinya"Tanya Evans sembari melepaskan kaki Mie.

"Aku tidak mengerti maksud kak evans aku juga ingin meminta maaf seharusnya kemarin aku tidak begitu padamu dan maafkan ibuku ,Aku pergi dulu... Terimakasih" Ujar Mie sembari berjalan keluar.

"Akhirnya ia sudah mengetahuinya,Mie Mie yang ceroboh.... yang selalu membuat jantung berdebar-debar tapi semua sudah berlalu" Gumam Evans.

Perasaan gelisah itu ia rasakan setelah mengatakan semua walaupun itu sudah berakhir, Tetap saja ia merasa bahwa ia begitu naif. Mie pun pergi ke Roof top Rumkit untuk menenangkan dirinya,Angin begitu mendayu langit juga begitu gelap sepertinya akan turun hujan.

" Tuhan aku merasa sedikit kesal dan lega tetapi perasaan ku kepada kak Evans sudah berakhir haaaaaaa angin berhembus lah , ( Melihat ke samping ) Siapa itu Yang sedang berbaring???? Apa dia galau juga??? ( Mie mendekati pria tersebut) Itu direktur utama,Waaaawww seksi sekali wajahnya bulu matanya,hidung dan bibir nyaa serasa tidak asing, Apa kita pernah bertemu sebelumnya???? Hmmm saat matanya terpejam seperti orang baik lembut dan...(Wajah Mie memerah dan jantungnya berdebar debar) Oh ... Tuhan, Jangan tergoda dengan paras iblisnya.... Aku pergi saja kalau dia bangun habis sudah aku.. bisa - bisa aku di pecat apa dia kedinginan sepertinya mau hujan??? Bagaimana kalau ia kehujanan" Mie menyelimuti Adelard dengan cardigannya yang berwarna pink tua dengan aroma coklat kesukaanya saat ia ingin meninggalkan Adelard jalanya terhenti mie berbalik lagi mendekatinya sepertinya iblis yang ada pada dirinya sudah terbangun. " Heeeeehheeeee maafkan aku ya tuan direktur ini pasti sangat cocok untukmu" Ucap Mie sembari mengambil lipstik yang berwarna merah itu di sakunya ia mengoleskan lipstik tersebut di bibir Adelard.

" Hohoho bibirnya seksi juga sangat cocok sekali dengan warna merah" Ujar Mie dengan keahliannya merias wajah ia menambahkan di pipi dan kelopak mata Adelard menjadi berwarna merah setelah selesai mengerjai direktur sombong itu,

Ia pun berdiri sembari tertawa seperti preman saja untung saja Adelard yang terlelap itu tidak mendengarnya. Ia pun berjalan menuju pintu keluar dan berkata " Kamu akan tahu rasanya di permalukan Adelard Abraham"

Tiba - tiba rintik - rintik hujan itu membangunkan Adelard dari tidurnya.

Saat ia bangun dari kursi panjang yang ia jadikan tempat tidurnya ia melihat cardigan aroma coklat yang menenangkan itu yang menyelimuti tubuh kekarnya.

Karena hujan sudah semakin lebat ia membawa cardigan itu untuk melindunginya dari hujan."Apa ini milik bawahan ku,Sangat berguna" Gumam Adelard sembari membawa cardigan itu ke ruangannya di lantai 5 ia pikir mungkin bawahan yang peduli dengannya.

Terdengar bisikan- bisikan dari orang yang ia temui setiap berpapasan dengannya ia merasa sedikit aneh.

Beberapa wanita tertawa kecil melihat wajahnya sudah seperti waria.

"Ada apa ini.....ada apa dengan wajahku????" Gumam Adelard sembari bergegas ke toilet.

Saat ia melihat wajahnya di cermin matanya melebar melotot ia meremas tangannya dahinya mengkerut " Haaaaaaa.....siapa yang berani melakukan ini padaku....cardigan ini adalah buktinya, Aku akan mendapatkan mu, Lihat saja akan ku buat hidupmu hancur" Teriak Adelard.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!