NovelToon NovelToon

The Story Of The Alchemist

1. Abad 20 Xia yu..

***

Penghianatan

Pada tahun 2020, seorang gadis muda bernama Jing Xia yu, telah di tetapkan menjadi seorang Alchemist termuda. Dokter ahli kimia yang pandai dan jenius dalam bidang meracik segala macam obat dan racun. Xia yu lahir di negara china dan dia adalah seorang anak tunggal.

Xia yu mempunyai kekasih bernama Darrel. Tahun ini mereka berdua akan melangsungkan pernikahan, yang sudah di sepakati oleh kedua belah pihak keluarga. Hubungan mereka telah terjalin selama tiga tahun, namun di hari itu juga kemalangan menimpa Xia yu. Gadis muda itu mendapatkan penghianatan dari kedua orang terdekatnya.

Xia yu.pov

Xia yu dan Darrel telah berpacaran selama tiga tahun. Darrel adalah sosok kekasih yang bisa menerima aku apa adanya. Aku adalah gadis yang super sibuk, kesibukanku dalam pekerjaan sangat menguras waktu, hingga aku jarang sekali bertemu dengannya.

Kekasih ku, adalah lelaki yang sangat menghargai pasangannya, dia tidak pernah mengeluh akan waktu yang jarang untuk kita lalui bersama, bahkan sampai sekarang tubuhku masih suci! (Perawan).

Malam ini Xia yu mempunyai niat untuk memberikan kesuciannya kepada Darrel, sebelum pekan nanti mereka berdua melangsung kan pernikahan.

Pada hari yang sama, Xia yu menelpon Darrel untuk mengajaknya bertemu. Dia ingin memberi kejutan kepada Darrel, bahwa dia telah mendapat penghargaan gelar Alchemistnya. Sayangnya Darrel menolak untuk bertemu, dia beralasan kalau diri nya sedang sakit dan tengah istirahat di rumah nya seorang diri.

Sedangkan Xia yu merasa bersalah karena dirinya tidak bisa merawat Darrel dengan baik. Xia yu memutuskan panggilan dan langsung bergegas pergi ke sebuah apartemen, tempat tinggal kekasihnya yang sedang sakit.

Sesampainya di sana, Xia yu langsung membuka pintu apartemen Darrel dengan kata sandi tanggal jadian mereka. Setelah pintu terbuka, betapa terkejut dia ketika mendengar suara ******* wanita dan pria yang khas, saat melakukan hubungan intim antara pasangan kekasih.

Apa yang Xia yu lihat, bukan lah tubuh Darrel yang terbaring sakit di atas tempat tidur, melainkan tubuh Darrel yang sedang menindih tubuh wanita berambut pirang.

'Darrel..?' batin Xia yu tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia tidak menduga jika kekasihnya bisa melakukan hal menjijikan seperti, dengan statusnya yang masih memiliki kekasih.

Awalnya Xia yu tidak mengenali wanita berambut pirang itu, tetapi setelah dia perhatikan baik-baik, ternyata si pirang itu adalah teman baiknya.

'Xian ruy..?' batinnya lagi. Xia yu menelan kekecewaan penuh pada wanita yang dia anggap saudaranya sendiri.

'Sungguh, dunia ini sedang mempermainkan ku!' pikirnya.

Bayangkan saja, betapa sakitnya batin Xia yu ketika melihat orang-orang terdekatnya mengkhianati dirinya, dengan melakukan hubungan asmara seperti itu di belakangnya.

'Darrel.. Kenapa kamu mengkhianati ku.? Jika kamu sudah tidak mencintaiku, kenapa tidak mengakhiri hubungan ini? Seharusnya akhiri hubungan kita dulu, baru kau menjalin hubungan baru dengan Xian ruy! Kamu membuatku kecewa Darrel.' batin Xia yu hancur menyaksikan penghianatan kekasih dan sahabatnya.

Xia yu tidak memperdulikan lagi hatinya yang hancur, dia mendekati kamar Darrel yang tidak terkunci itu dengan tergesa-gesa.

"Apa yang sedang kalian lakukan..?" Pekik xia yu di hadapan Darrel dan Xian ruy. Dia berusaha menahan fondasi air matanya agar tidak runtuh, dia tidak ingin mereka berdua bahagia atas penghianatan yang telah mereka berikan.

Ketika pertanyaan itu terdengar, sontak kedua orang itu yang tengah asyik bercinta itu terkejut. Mereka melihat Xia yu berdiri di depan kamar, sesaat pasangan itu langsung menghentikan aktifitas penyatuannya. Tapi Darrel berpikir, jika sudah ketahuan untuk apa di tutupi lagi, lalu Darrel pun menjawab dengan malas.

"Tidak lihat, aku sedang berolahraga dengan gadis cantik ini!" jawab Darrel dengan acuh tak memperdulikan kedatangan Xia yu.

Mendengar hal itu, Xian ruy menjadi senang. Dia melihat tatapan tidak senang dari Darrel terhadap Xia yu. Senang bukan main kemudian! Xian ruy pun mendesah dan berkata dengan manja di bawah kungkungan tubuh Darrel.

"Darrel.. Ayo kita lanjutkan, jangan pedulikan dia. Anggap saja dia itu tidak ada!"

"Baiklah, mari kita lanjutkan.." Mereka berdua pun saling mencumbu dan memulai kembali aktifitas bercintanya.

Xia yu merasa mual ketika melihat semua kelakuan pasangan pe'zinah itu, dia pun mendengus kesal. "Ck.. Sungguh pasangan yang menjijikkan!"

Xian ruy yang mendengar umpatan Xia yu pun berhenti mencumbu Darrel, dia pun berkata: "Jika kau tak suka pergilah!"

Darrel mendongak dan berkata dengan dingin. "Dengarkan perkataan ku baik-baik! Dalam detik ini, hubungan kita berakhir sampai disini, aku tidak mau mempunyai kekasih yang tidak bisa memuaskan diriku! Satu hal lagi pergilah dari kehidupanku, jangan sampai aku melihatmu lagi! Kau membuat ku muak!"

Setelah mengatakan semua itu, Darrel kembali memompakan pusaka-nya pada lubang kenikmatan milik Xian ruy, hingga mencapai klimaksnya.

'Akhh!'

Pekik Darrel setelah berhasil menyelesaikan masturbasinya dengan Xian ruy.

Melihat itu semua, Xia yu merasakan mual yang sangat hebat di perutnya, tapi dia menahan semua itu agar tidak muntah. Dia mengingat semua perkataan yang Darrel berikan, itu sangat menyakiti hatinya. Dengan wajah dinginnya Xia yu berjalan menghampiri Darrel yang sedang memakai jubah mandi. Xia yu mengangkat tangannya untuk memberi pelajaran kepada Darrel.

'PLAKK!'

Suara tamparan keras menggema di dalam keheningan, Xia yu menampar pipi Darrel dengan keras, sampai-sampai telapak tangannya tercetak jelas di pipi putih Darrel.

"Apa yang kau lakukan?! Berani sekali kau menampar ku. Hah!" Ujar Darrel marah sambil memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan Xia yu.

"Itu untuk penghianatan yang telah kau lakukan pada ku! Dan ini, aku kembalikan cincin yang kau berikan pada ku. Kau tidak berhak mengakhiri hubungan ini dengan mulut kotor mu, aku yang akan mengakhiri hubungan ini." Jeda Xia yu, dia melepaskan cincin tunangan mereka.

"Mulai sekarang, kita tidak mempunyai hubungan apapun lagi, dan untuk kau wanita kotor," Xia yu menunjuk wajah Xian ruy dengan perasaan jijik.

"Dasar murahan! Entah berapa banyak lelaki yang telah menjamah tubuh kotor mu itu. Biarkan aku memberi kalian ucapan selamat. 🙏 Selamat untuk kalian berdua, kalian pasangan yang benar-benar sangat serasi!" Dia berjalan menghampiri Darrel, lalu berkata:

"Untunglah aku tidak jadi menikah dengan mu. Jika sampai terjadi, aku tidak bisa membayangkan, betapa busuknya barang yang kau masukan nanti kedalam kesucian ku! Cih.. Sungguh menjijikan!" Xia yu menatap jijik pada mereka berdua, seolah-olah dia telah mendapatkan bangkai tikus yang sangat bau dan menjijikkan.

'Benar, aku belum mendapat keperawanannya, huh.. karena kamu telah mengetahui perselingkuhan ku, dan kau yang datang padaku dengan sendirinya. Aku akan mengambil kepuasan untuk diriku setelah menunggu selama 3 tahun ini'  Batin Darrel.

Baru saja Xia yu pergi beberapa langkah, tangannya di tarik kembali oleh Darrel dan membuat tubuhnya berada dalam pelukan Darrel.

"Kau benar, aku belum mendapat kan kesucian mu.!" bisik Darrel di telinga Xia yu, membuat hembusan nafas itu menerpa wajahnya. "Aku akan mengambil kesucian dirimu terlebih dahulu, sebelum kau meninggal kan tempat ini..!!" lanjut Darrel membuat tubuh xia yu menegang, takut Darrel akan melakukan hubungan itu kepada nya.

"Jangan harap! Kau tidak pantas untuk ku!" tukas Xia yu kepada Darrel. Dia pun memberontak dan menendang titik sensitif lelaki itu dengan lututnya, untuk melepaskan diri dari kungkungan Darrel.

Xia yu pun terlepas dari pelukan Darrel, dia berjalan melewati Xian ruy yang menatap benci kepadanya. Xia yu tak menghiraukan tatapan itu, pandangannya beralih melihat ke arah Darrel yang meringkuk menahan ngilu di area sensitifnya.

Ketika Xia yu sudah di depan pintu, Xian ruy menghalanginya untuk pergi. Dia berkata dengan suara yang terdengar menyedihkan.

"Xia yu maafkan aku! Aku mengaku salah, tolong maafkan aku.." Xian ruy memohon dengan wajah sedihnya, namun itu hanya sesaat. Dia menunjukkan sikap aslinya.

"Apa perkataan itu yang mau kau dengar?" Tanya xian ruy, dengan seringainya. "Aku sudah lama ingin merebut semua milikmu, kau selalu saja meraih semuanya dengan mudah. Sedangkan aku harus melewati banyak halangan yang memusingkan! Kau harus hilang dari muka bumi ini!" Xian ruy mengeluarkan semua keluhannya terhadap xia yu. Sedangkan xia yu hanya tersenyum menanggapi semua perkataan Xian ruy.

"Aku mendapatkan semua yang ku miliki sekarang, karena hasil dari kerja keras ku sendiri. Berbeda dengan dirimu yang akan melakukan segala sesuatu dengan instan! " jawab xia yu acuh tak acuh.

****tbc**

2. Kematian Abad 21

"Kau! Kenapa kau selalu berada di depan ku?" Bentak Xian ruy menatap kesal pada Xia yu.

"Karena aku selalu berusaha dan bekerja keras untuk berada di depanmu." Jawab Xia yu singkat.

"Aku telah merebut kekasihmu tapi kau hanya melepaskannya begitu saja, sungguh tidak di duga terbuat dari apa hatimu itu sampai tak merasakan sakit hati karena di hianati oleh kekasihmu sendiri?" Xian ruy menatap Xia yu dengan kebingungan dalam pikirnnya .

"Oh, jadi kau ingin aku menangis dan menjerit melihat kekasihku berselingkuh denganmu, begitu?" Xia yu mendelik sambil menatap remeh sahabat yang telah mengkhianatinya.

"Ya seharusnya kau menangis, menjerit, bahkan melukai dirimu sendiri tapi kau malah acuh seperti ini" Ujar Xian ruy prustasi, dia tidak menyangka jika Xia yu akan bersikap seperti itu setelah dia sakiti bertubi-tubi.

"Kau ingin tahu mengapa aku bisa terlihat biasa saja setelah mengetahui kebusukan kalian?"

"Kau begitu mencintainya bahkan kau mau menikahinya, lalu mengapa kau tidak menangis?" Geram Xian ruy semakin membenci Xia yu.

"Heh.. Kau pikir aku ini seorang gadis remaja, yang benar saja. Asal kau tahu kenapa aku tak bersikap sesuai ekspektasi mu, alasannya karena satu hal aku tidak perlu menaruh semua hatiku ketika tidak ada ikatan pernikahan. Aku tidak seperti mu yang selalu gonta ganti pasangan untuk mencapai tujuanmu, sama seperti sekarang tapi kau memilih lawan yang salah karena hatiku sekeras batu tidak mudah di hancurkan dengan hal menjijikan seperti ulahmu." Jelas Xia yu dengan nada yang mencemooh, menatap jijik pada gadis didepannya itu.

Xian ruy tidak menerima perkataan mantan sahabatnya itu, dia menatap nyalang dan niat membunuh muncul begitu kuat dari sorot matanya. Dia tiba-tiba menyeringai dan tanpa berpikir panjang langsung mendorong Xia yu dengan kuat ke arah jendela yang ada dibelakang tubuhnya.

"MATILAH KAUUU!"

Xia yu yang tidak siap dengan kemungkinan niat Xian ruy hanya bisa terdorong dan menabrak kaca jendela yang setinggi dirinya dengan begitu keras. Suara pecahan kaca yang begitu keras mengejutkan Darel yang berada sedikit jauh dari mereka berdua, dia seolah tersadar ketika melihat dengan jelas bagaimana tubuh Xia yu terhempas dan terjatuh kebawah dengan begitu cepat. Dia berlari kearah jendela dengan keterkejutan yang belum hilang, dengan panik dia mengulurkan tangannya ingin menggapai tubuh Xia yu yang mulai terhempas keluar bangunan.

Sementara Xia yu saat itu dia hanya bisa menatap kedua orang yang telah menyakitinya itu dengan perasaan yang sangat kecewa. Senyuman dari Xian ruy sangat terlihat jelas olehnya, dan tatapan terkejut Darel juga tak luput dari sorot matanya.

"Xia Yuuu.." Secara spontan Darel berteriak memanggil gadis yang pernah mengisi hatinya, apa yang baru saja dia lihat dengan kedua matanya sangat tidak diduga. Walaupun perasaan yang dia berikan untuk Xia yu sudah terkikis tapi nyatanya perasaan itu tetap ada meskipun sedikit.

"Aku benci kalian.." Lirih Xia yu saat terjatuh, dia menatap mereka berdua dengan tatapan kebencian yang begitu besar setelahnya dia menutup mata merasakan dirinya terjatuh.

"BRUGHH" Suara dentuman tubuh Xia yu begitu keras ketika menghantam panasnya tanah yang sudah berlapis aspal. Dia terjatuh dari lantai empat apartemen mantan kekasihnya dan mendarat dengan tragis.

Xia yu merasakan kepala dan tubuhnya begitu sakit bahkan berkali-kali lipat rasa sakitnya. Aliran darah dari balik kepalanya mulai keluar dengan perlahan membasahi aspal dengan warna merah gelap. Hidung dan mulutnya pun mengeluarkan darah segar. Dia tidak menyangka jika hari dimana dia ingin memberikan hadiah kepada kekasihnya malah menjadi hari kematian yang tragis baginya.

Orang-orang yang mendengar suara pecahan kaca dan dentuman tubuh Xia yu saat menghantam aspal langsung berhamburan keluar. Mereka bahkan langsung mengabadikan peristiwa itu dengan ponsel yang mereka genggam. Kegaduhan dan berbagai prasangka mulai memenuhi pikiran mereka. Keramaian pun memenuhi lapangan parkir saat itu juga.

Sedangkan dilantai empat apartemen, Darel menarik kasar lengan Xian ruy dan bertanya dengan nada tinggi. "Apa yang kau lakukan Xian ruy?"

"A,,a,,aku tidak melakukan apa-apa, Xia yu terjatuh sendiri." Elak Xian ruy dengan suara yang tergagap karena ketakukan, sadar jika saat ini dia kemungkinan telah membunuh seseorang.

'Plak!'

Darel menampar dan membentak Xian ruy dengan emosi yang kian terlihat dari wajahnya yang merah padam. "Kau pikir aku bodoh hah?! Kau mendorongnya Xian ruy!"

Tanpa pikir panjang setelah membentak Xian ruy, Darel bergegas berlari tanpa alas kaki kearah lift dan menekan tombol loby. 'Kumohon selamatkanlah dia tuhan.' Batin Darel, Perasaannya bercampur takaruan, ketakutan kesedihan dan kepanikan yang lebih terlihat jelas dari sorot matanya. Dia berlari dengan cepat setelah sampai dilantai bawah menuju parkiran dimana Xia yu terjatuh.

Di lantai empat tubuh Xian ruy merosot kebawah, Darel melihat dirinya mendorong Xia yu. "Tidak. Aku tidak mendorongnya aku tidak membunuhnya kan?" Dirinya menolak fakta bahwa dia telah membunuh Xia yu.

Sesampainya ditempat terjatuhnya Xia yu, Darel shock berat. Dia melihat bagaimana gadis yang pernah bersamanya itu telah terkapar tak berdaya. Tubuhnya mengeluarkan darah yang begitu banyak sampai menggenang dibagian kepalanya. Perasaan sedih dan penyesalan mulai memenuhi hati dan pikirannya, rasa bersalah yang begitu besar dia rasakan saat ini.

Darel menghampiri Xia yu dengan wajah yang mengeluarkan banyak darah dia sangat sedih bagaimana pun gadis itu pernah mengisi kekosongan dihatinya. Xia yu yang selalu ada untuknyya ketika sedih senang susah walau pun tak banyak waktu bersama tapi mereka menjalani hubungan yang terbilang cukup lama untuk pasangan yang belum menikah.

Saat itu kesadaran Xia yu masih ada, dia tahu jika saat ini kemungkinan dirinya selamat sangat nihil. Bagaimanapun dia adalah seorang dokter, tidak merasakan tubuh setelah rasa sakit yang begitu hebat kemungkinan untuk selamat adalah satu persen. Secara perlahan dia membuka matanya meskipun berat dengan niat hati ingin melihat dunia untuk terakhir kalinya, namun sialnya yang dia lihat adalah langkah kaki dari laki-laki yang telah menyianyiakan perasaan tulus dan waktunya.

Darel mendekat dengan tergopoh-gopoh, dia bersimpuh dihadapan tubuh yang sudah tak berdaya. "Xia yu, Xia yu bangun.." Panggilnya mencoba berintraksi dengan Xia yu yang sedang sekarat saat itu.

"Sayang maafkan aku, tolong bangun bertahanlah." Darel tak kuasa menahan tangis saat itu juga wajahnya telah basah dengan air mata yang mengalir deras. Kesedihan dan ketakutan serata rasa bersalah sedang menyelimuti hatinya.

Xia yu tidak menjawab dia sedang berusaha membuka matanya untuk menatap wajah Darel dengan tatapan yang hangat seperti biasanya, dia tahu tahu dirinya tidak akan selamat.

"Xia yu, maafkan aku karena berselingkuh darimu, aku tahu aku salah aku minta maaaf tolong bertahanlah...hiks...hiks.." Ujar Darel dengan air mata yang terus mengalir, dia begitu menyesal telah menghianati Xia yu. Dirinya memang sangat mencitai Xia yu tapi karena ulah hasutan Xian ruy dia mulai membenci kekasihnya itu.

Dengan kesadaran yang semakin menipis Xia yu berusaha membuka matanya dan berhasil, saat itu dia tahu jika kekasihnya itu telah meminta maaf secara tulus dan dia bisa merasakan perasaan cinta untuknya masih ada. Dia berusaha membuka mulutnya untuk berbicara. Sebenarnya dia ingin memeluk dan membelai wajahnya yang sedang histeris, namun apadaya tenaga untuk mengangkat tangannya saja tidak ada.

Xia yu tersenyum dan mulai berkata dengan lirih. "Aku pernah mencintaimu ..aak.." Ucapan itu terpotong karena dia mengeluarkan darah dari mulutnya, taak lama dia kembali berkata dengan lemah tapi masih terdengar. "Aku belum sempat memberi kepuasan batin untukmu, maafkan aku tidak bisa bertahan lagi semoga k..kkamu mendapatkan perem..puan yang lebih ba..ik dariikuuuhhh."

Hembusan napas terakhirnya begitu terasa diwajah Darel, bahkan kata-katanya terus terulang ditelinganya. Dia melihat mata yang sempat terbuka itu kembali tertutup dengan sangat lemah. Darel menggelengkan kepalanya, menolak kemungkinan pikiran yang ada dikepalanya.

"Tidak! Tidak mungkin." Tegasnya. Dengan sigap dia menggenggam tangan Xia yu dan menepuk pelan wajahnya bahkan dia berusaha memberikan CPR namun gadis itu tidak membuka matanya sama sekali. Beberapa warga disana menghampiri Darel dan Xia yu, salah seorang warga mengecek nadi dan nafas Xia yu dan mendapati bahwa gadis itu sudah tidak berdenyut dan bernafas.

"Tuan, dia sudah meninggal." Kalimat itu seolah menghantam dada Darel.

Mendapati kenyataan yang menyakitkan Darel menangis sejadi-jadinya, dia menolak kematian Xia yu. "Tidak, Xia yu kamu tidak boleh mati, kamu harus hidup. KAMU HARUS HIDUP!"

Darel berteriak dengan frustasi, dia mengguncang tubuh Xia yu. "PANGGILKAN AMBULAN XIA YU KU HARUS HIDUP!"

Warga disana mengerti kesedihan laki-laki itu dan menatap kasihan pda gadis yang telah meninggal. Namun beberapa mereka ada juga mulai berasumsi tentang kejadian disana, mereka menerka kejadian disana murni kecelakaan, bu*uh diri atau pembu*uhan yang disengaja. Ketika Darel mendengar perkataan mereka semua dia tiba-tiba ingat dengan Xian ruy.

Dengan cepat dia berteriak dan menunjuk kearah dimana jendela tempat Xia yu terjatuh. "Pembunuhnya ada diapatermen saya, dia dilantai empat cepat tangkap dia."

"Tolong kalian pangilkan ambulan dan polisi pembunuhnya masih berada diatas." Darel kembali berteriak menyuruh orang-orang yang berada disana untuk melakukan panggilan itu, dan mereka pun melakukannya.

Darel kembali memeluk Xia yu dia mencurahkan penyesalannya yang terlambat. "Maafkan aku Xia yu aku tidak bisa menjagamu dan malah menghianatimu, seharusnya aku setia dengan mu tidak tergoda dengan wanita kotor itu maafkan aku yang telah bodoh melepaskan mu demi hawa nafsuku dan tidak mengejarmu lebih dulu aku menyesal..aku menyesal..hiks ..hiks"

Tidak berapa lama mobil ambulan dan polisi tiba di tempat itu, tubuh Xia yu dibawa kedalam mobil ambulan lalu menuju rumah sakit. Darel selalu dekat bersama tubuh Xia yu dia tidak berhenti menangis dia juga melaporkan Xian ruy dan Darel juga harus mengakui perselingkuhannya karena dia juga terkait meskipun dia tidak mencelakai langsung Xia yu secara langsung. Darel meminta polisi untuk menghukum dirinya didalam penjara.

Sedangkan keluarga Xia yu, saat mereka mendapatkan kabar kecelakaan dan kematian dari kantor polisi mereka kaget bukan main. Kehilangan putri kebanggaan keluarga orang tua mana yang tidak akan sedih dan sakit hati jika putri mereka mati karena dicelakai orang, bahkan meninggal dengan cara yang sangat tragis. Orang tua Xia yu juga sangat kaget dengan perselingkuhan Darel mereka berpikir karena ulah darel mereka kehilangan anaknya, sampai kapan pun pasangan menjijikan itu tidak akan mendapat maaf dari keluarga Xia yu.

****tbc**

3. Aku menjadi permaisuri..?

Kematian Xia yu menjadi sebuah akhir yang tragis dari seorang alchemist diabadnya, semua senior dan junior sangat terpukul ketika mendengar kabar kematiannya. Mereka tidak menyangka gadis yang masih muda dan berbakatnya itu meninggalkan mereka untuk selamanya, sungguh dunia itu tidak adil untuknya.

Gadis yang belum merayakan kemenangannya itu kini terbaring kaku tak berdaya di dalam peti jenazah. Para pelayat memberikan bunga krisan putih sebagai simbol perpisahan bagi gadis itu. Mereka mendoakan segala kebaikan untuknya dan meminta pada tuhan agar gadis itu bisa reikarnasi. Pada zaman ini mereka memiliki kepercayaan bahwa jiwa seseorang bisa dilahirkan kembali dalam tubuh yang berbeda setelah kematian. Doa yang tulus ternyata didengar oleh tuhan, tanpa mereka sadari jiwa gadis itu perlahan keluar dari jasadnya dan melayang jauh pergi kedimensi lain.

**

Didalam sebuah ruangan yang gelap dan pengap, seorang gadis sedang terbaring tidak sadarkan diri. Lantai yang dingin tidak beralaskan karpet bulu atau jerami tubuhnya tergeletak lemah tak berdaya. Terdapat bau amis darah yang begitu menyengat didalam ruangan, arah itu berasal dari tubuh gadis yang terbaring menelungkup. Pakaian putihnya berubah menjadi merah di bagian punggungnya.

Gadis itu adalah seorang permaisuri yang tidak dianggap oleh suaminya. Dia baru saja mendapat hukuman dua puluh pukulan dengan papan dari suaminya, karena difitnah oleh perempuan yang masih di cintai oleh suaminya.

"Aaakkhh.." Rintihan kesakitan terdengar di dalam ruangan yang sunyi senyap. Gadis itu mulai terbangun dari tidur lelapnya atau mungkin kematiannya. Matanya perlahan terbuka dan mendapati ruangan yang begitu gelap tak ada cahaya sedikitpun.

"Dimana ini?" Lirihnya bertanya seraya mengedarkan pandangannya. 'A-apa aku benar-benar sudah mati? Apa sekarang aku jadi hantu gentayangan? Apa ini yang namanya alam baka?' Suara batinnya mulai bermonolog bertanya-tanya dengan kebingungan yang terlihat jelas dari raut wajahnya.

"Akkhh sakit.." Tiba-tiba dia merasakan sakit yang begitu menyakitkan saat mencoba bangun. "Oh tuhan, punggungku terasa sakit sekali." Lirihnya menahan rasa sakit itu.

Seolah tersadar dari keterkejutannya dia kembali bermonolog. "Bukannya aku sudah mati setelah terjatuh dari apartemen Darel? Sebentar jika aku sudah mati kenapa tubuhku masih terasa sakit dan jika aku masih hidup kenapa ruangan ini begitu gelap?" Dia berpikir jika dirinya sudah mati seharusnya tidak merasakan sakit lagi dan jika dia masih hidup seharusnya dirinya berada didalam ruangan rumah sakit tapi yang dia lihat hanya ruangan yang begitu gelap tanpa cahaya sedikitpun. 'Sungguh tidak masuk akal.' Pikirnya.

Tiba-tiba terlintas sekelebat ingatan peristiwa menyakitkan yang terjadi beberapa saat lalu. Pengkhianatan dari kekasihnya dan temannya yang mendorong tubuhnya hingga terjatuh dari lantai empat apartemen membuatnya sedih.

'Sungguh tragis hidupku, di khianati dan di bunuh oleh teman sendiri hanya karena dia iri kepadaku.' Batinnya mengingat kenangan pahit itu. Namun secara tiba-tiba dia memekik kesakitan.

"Aaakkhh..."

Gadis itu merasakan sakit yang begitu hebat di kepala dan dadanya, rasa sakit ketika ada ingatan lain dan bayangan peristiwa yang tidak pernah terjadi dalam hidupnya. Dia melihat seorang gadis dengan pakaian putih sedang di pukuli oleh laki-laki berperawakan tinggi dan besar. Laki-laki itu memukuli punggungnya dengan papan sepanjang satu meter dan ketebalan tiga centimeter.

Sosok gadis dalam ingatannya itu hanya bisa memekik dalam diam, mulutnya disumpal dengan gulungan kain putih agar tidak mengeluarkan suara. Pukulan yang diterimanya begitu keras sampai punggungnya berdarah dan tidak sadarkan diri setelah pukulan ke dua puluh.

Setelah semua pukulan di terimanya, gadis lemah itu langsung di bawa ke ruangan yang gelap oleh dua orang lelaki diikuti oleh beberapa lelaki lainnya. Sesampainya di dalam kamar kumuh atau tidak layak huni, kedua pria itu menaruh tubuh gadis itu disembarang tempat. Kemudian mereka meninggalkannya begitu saja tanpa mengobatinya sama sekali. Gadis itu seperti seorang tahanan penjara yang telah melakukan kejahatan besar.

'Kasihan sekali, apa gadis itu baik-baik saja? Tidak, siapa gadis ini? Kenapa aku memiliki ingatan ini?' Batin Xia yu. Ya gadis yang baru saja terbangun di ruangan gelap itu adalah jiwa Xia yu yang telah berhasil reinkarnasi. Namun dia belum menyadarinya, dirinya merasa bingung dengan apa yang baru saja dia lihat di ingatannya.

"Ukh.. Punggungku sakit sekali, serasa mau patah, nih punggung kenapa sih?" Pekiknya kembali terdengar. Di situasi itu pun dia masih sempat menanyakan apa yang terjadi pada punggungnya.

Sementara dari arah luar, terdengar suara langkah kaki beberapa yang berjalan ke arah bangunan kumuh itu. Saat langkah mereka terhenti seketika itu pula, pintu di ruang gelap terbuka.

Xia yu menutup kedua matanya, silau karena melihat cahaya yang baru saja masuk dari pintu yang terbuka lebar secara tiba-tiba. Dia mengerjapkan matanya berulang kali untuk menyesuaikan cahaya yang begitu menyilaukan mata. Setelah bisa menyesuaikan penglihatannya dia kini dapat melihat ruangan yang tadinya gelap menjadi terang.

'Ternyata ruangan ini sebuah kamar! Tunggu kalau aku di rumah sakit kenapa aku terbaring di lantai dan kenapa rumah sakit ini terlihat aneh?' Batin Xia yu dengan wajah kebingungan.

"Yang mulia Raja Liu telah sampai." Ujar salah satu lelaki berpakaian hijau botol dan hitam di ambang pintu. Seorang Kasim, memberitahukan kedatangan tuannya yang memasuki kamar itu.

Beberapa orang mulai masuk lebih dulu ke dalam kamar, mereka melihat gadis itu masih terbaring di lantai. Disusul oleh seorang pria gagah yang memiliki perawakan lebih tinggi dari yang lainnya. Dia berjalan masuk kedalam ruangan memindai gadis yang masih berada diatas lantai.

Pria itu adalah Raja Liu, pria yang menjadi seorang raja di usia muda memiliki tatapan mata yang tajam, wajah yang tampan dan rambutnya yang hitam gelam terikat tinggi dengan gelang rambut menghias indah kepalanya. Langkah kaki Raja Liu terhenti didepan wajah Xia yu. Secara tiba-tiba Raja Liu mencengkram dagu milik si gadis sambil berkata.

"Apakah kau sudah tau dimana kesalahanmu?" Sinisnya menatap tajam Xia yu, dia begitu mendominasi.

"Aww.. Lepas, siapa kau?" Pekik Xia yu menatap lelaki yang tiba-tiba mencengkram dagunya. Dia mengamati penampilan dan raut wajah Raja Liu yang terlihat acuh dan memiliki emosi, 'Siapa laki-laki ini kenapa dia mengenalku?' Batin Xia yu bertanya. Dia berpikir keras mencoba mengingat wajah laki-laki itu.

'Aku ingat siapa laki-laki ini, dia yang tadi berada dalam ingatanku bukan? Dia yang menyaksikan penyiksaan pada gadis itu didepan matanya sendiri dan dia tidak menghentikannya sama sekali' Tebak Xia yu setelah berhasil mengingat Raja Liu muncul dalam ingatannya beberapa saat yang lalu. Xia yu belum menyadari jika dirinya telah bereinkarnasi.

"Apa kau pura-pura lupa dengan kesalahanmu Hah?" Raja Liu masih memegang dagu itu dan kini mencengkram dengan sangat keras.

"Kesalahan ku? Memang apa kesalahan ku dan siapa kau? Berani sekali kau pegang-pegang wajahku!" Tukas Xia yu sambil melepaskan cengkraman tangan Raja Liu dari dagunya, namun dia tidak berhasil karena tenaganya masih lemah.

Raja Liu beserta orang-orang yang berada di sana menatap heran dengan gadis itu. 'Darimana keberanian gadis ini datang? Kenapa sekarang dia berani menjawab ku?' batin Raja Liu merasa terkejut, namun detik berikutnya dia kembali bertanya.

"Kau berani sekali menjawab ku! Apa kau sudah bosan hidup Hah?" Bentak Raja Liu, namun dia tidak menduga jika bentakannya itu akan di jawab kembali dengan nada tinggi gadis itu.

"Heyyy KAU! Bisakah kau tak berteriak padaku? Memangnya kau mengenalku dasar maniak pshyco!" Jawab Xia yu balik membentak, dia kembali berusaha melepaskan tangan kekar itu dari dagunya sampai berhasil.

Orang-orang yang mendengar bentakan Xia yu dengan kata-kata yang tidak mereka kenali menatap tak percaya pada apa yang baru saja mereka dengar dan liha. Gadis yang terbaring di hadapan mereka itu adalah seorang permaisuri yang terkenal bungkam sedunia, bahkan ketika ketidakadilan di dapatnya dia tetap bungkam. Tapi sekarang gadis dihadapan mereka mampu menjawab Sang Raja dengan acuh, bahkan tak ada rasa takut atau apa pun di matanya.

Xia yu berusaha bangun dari posisi telungkupnya, mungkin saat ini dia lemah tapi dia memiliki ego yang tinggi dan tidak suka diintimidasi. Xia yu kembali merasakan sakit yang di seluruh badannya, badannya serasa remuk dia tak mampu berdiri sendiri. Tiba-tiba Xia yu meraih lengan baju Raja Liu untuk meminta bantuan padanya.

"Tolong bantu aku berdiri, aku tidak bisa berdiri sendiri." Pinta Xia yu dengan menengadahkan wajahnya menghadap Raja Liu, menampilkan mimik wajah yang memelas.

Raja liu sangat kaget dengan tingkah permaisurinya. Dia pun mengibaskan lengannya agar Xia yu melepaskan genggaman itu, tapi Xia yu tak melepaskannya. Dia kembali menarik pakaian pria itu sampai Raja Liu mendekat ke tubuhnya yang sedang menelungkup. Raja liu yang sedang lengah tidak siap dengan kemungkinan itu hanya menatap geram dan jengkel pada Xia yu.

"Apa yang anda lakukan permaisuri?" Ujar salah satu orang di sana mendekat kearah Raja Liu kemudian melepaskan pegangan Xia yu.

"Permaisuri?" Tanya heran Xia yu. "Permaisuri apa dimana ada permaisuri?" lanjutnya.

"Anda adalah permaisuri Raja Liu, Yang Mulia" Jawab lelaki tadi sambil menunjuk diri Xia yu dengan tatapan yang tidak sopan.

"APA? Aku adalah permaisuri? Dia?" Jawab Xia yu dengan menunjuk dirinya sendiri kemudian menunjuk Raja Liu.

"Tidak mungkin! Apa kau gila Menyebutku permaisuri? Huh.. Jaman apa sekarang masih ada permaisuri, gila kalian semua. Dan juga, baju apa yang kalian pakai, kenapa sangat nora sekali memangnya kalian sedang opera?" Celoteh Xia yu panjang kali lebar.

(harap di maklum xia yu nya agak telmi hihihi biar greget)

"Xia wei... Apa kau sudah gila akibat kebanyakan di pukul oleh papan?" Bentak Raja Liu yang tak tahan dengan ocehan dan sikap tidak sopan Xia yu.

"Xia wei?" Lirih Xia yu.

'Xia wei? Di pukuli pakai papan? bukannya tadi aku melihat gadis berpakaian putih sedang di pukuli oleh temannya?Tunggu.. Tunggu.. Tunggu.. baju ku putih dan punggungku sakit sekali, apa jangan-jangan aku adalah gadis itu, dan aku terlahir kembali menjadi Permaisurinya.. Ooohh tidak!!' Batin Xia yu berteriak kencang di dalam hatinya.

"Aku menjadi permaisuri?" Tanya Xia yu yang dibenarkan oleh semua orang kecuali Raja Liu.

"Owhh Noooo!!!!!" Xia yu berteriak putus asa.

**tbc

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!