NovelToon NovelToon

The Secret Flowers Sender

Menolak Perjodohan

Seorang wanita yang cantik,baik hati namun mempunyai sifat yang tegas itulah Jasmine,terlahir di keluarga yang sederharna dan harmonis membuat seorang Jasmine begitu bahagia. Dia adalah anak cewek satu-satunya dikeluarganya ,menjadikan dia sangat di manja oleh orang tua bahkan kedua kakak lelakinya.

Seiring berjalannya waktu,kakak Jasmine menikah satu persatu. Dia yang kini sudah menginjak umur 24 membuat orang tua nya khawatir tentang jodohnya dan orang tuanya kini sibuk menjodohkan Jasmine.

"Jass...". terdengar ayahnya memanggil.

"Hadir Pa...". Jawab Jasmine sambil berlari menuju ayahnya.

"Apa yang ada ditanganmu Jas? ngemil lagi? anak cewek jangan ngemil terus nanti gendut siapa yang mau dengan kamu". Kata ayahnya sambil ketawa mengejek.

"Bagus lah jika tidak ada yang mau,aku maunya begini saja hidup dengan papa dan mama". Jawab Jasmine.

"Pa..jangan bilang Jasmine gak ada yang mau dong,anak kita cantik dan pintar,liat hari ini teman papa Pak Robert telepon lagi menanyakan Jasmine". Ucap Ibunya sambil menyodorkan segelas kopi kepada suaminya.

"Pak Robert siapa pa? kenapa menanyakan Jasmine?. Ucap Jasmine yang heran.

"Seperti yang mamamu bilang,dia teman papa,jadi begini Jas..hmmm..teman papa namanya Robert mempunyai anak laki-laki seusiamu yang baru pulang dari Australia,jadi kita mau kenalin kamu dengan anaknya Pak Robert". Ucap ayahnya sambil meneguk kopi yang ditangannya.

"Papa tau jawabannya kan? Jasmine tidak mau dan tidak suka di jodohkan". Jawab Jasmine kesal.

Ayah dan Ibunya hanya saling menatap dan merasa bersalah sama Jasmine.

"Begini Jas..,mama papa hanya ingin kamu berkenalan dengan anaknya bukan mau memaksa kamu menikah,bisa jadi teman dulu,jika setelah berkenalan kalian tidak merasa cocok satu sama lain,mama papa akan menghargai keputusan kalian berdua". Sambung Ibunya yang berusaha menjelasin ke Jasmine.

"Intinya papa mama tetap mau menjodohkan saya kan? Jasmine sudah dewasa,bisa mencari sendiri siapa yang lebih cocok dengan Jasmine.Maaf Pa Ma,untuk yang satu ini saya tidak bisa mengikuti kemauan kalian". Ucap Jasmine sambil masuk ke dalam kamar.

"Bagaimana ini Pa?Jasmine sangat serius tidak mau dijodohkan,kita batalkan saja pertemuan dengan Pak Robert". Kata Ibunya.

"Soal Pak Robert nanti biar saya saja yang atur,biarkan Jasmine tenang dulu,jangan menyinggung lagi soal perjodohan ini". Ucap Ayahnya.

Di dalam kamar Jasmine menangis namun dia merasa bersalah kepada orang tuanya. Sambil memandang foto keluarga sebenarnya hati kecil Jasmine hanya ingin hidup menemani orang tuanya. Jasmine yang tidak pernah membuat orang tuanya kecewa merasa bersalah karena untuk pertama dia tegas melawan perjodohan yang dilakukan orang tuanya.

Keesokan harinya,seperti biasa Jasmine pergi ke kantor di antar oleh ayahnya. Jasmine berkerja di sebuah perusahaan sawit terkenal dan dengan kepintaranya tidak heran jika dia menduduki posisi Head Accounting.

"Jas,bunga lagi. Ini bungamu,hari ini bunga mawar biru,ini adalah bunga yang sangat langkah dan mahal,beruntung sekali kamu". Kata Mia teman sekantor Jasmine.

"Hmmmm... untung ada bunga ini yang bisa menghibur hatiku". Kata Jasmine sambil menghela nafas.

"Kamu kenapa Jas? tidak biasanya kamu datang lemah lesu,kamu sakit?". Kata Mia.

"Aku hanya lagi tidak mood,tapi ini tidak boleh merusak hari ku untuk bekerja,ayoo semangat". Ucap Jasmine tegas.

"Siapa yang bisa dan berani buat tuan putri tidak mood?". Kata Mia mengejek.

"Tidak ada.Mia...sebenarnya aku mau di jodohkan orang tuaku,tapi saya menolak dan mungkin melukai hati mereka". Balas Jasmine sambil membuka email di komputernya.

"Mereka akan mengerti,kenapa kamu tidak mau dijodohkan?bisa saja dia seorang pangeran tampan berkuda putih". Kata Mia sambil berhayal.

"Mia...Mia... terlalu naif jika kamu mau membayangkan dunia nyata seperti cerita dogeng. Jika kamu menjadi aku,apakah kamu mau lanjutkan perjodohan itu?". Ketus Jasmine.

"Jasmine...Jasmine,saya dan suami juga di jodohkan orang tua kita,saya sudah pernah berada di posisimu,bedanya saya lanjut dan sekarang saya dan suami hidup bahagia,kami tidak pernah menyesal dengan pilihan orang tua". Lanjut Mia.

"Bagaimana jika kisahku tidak seindah kisahmu? Bagaimana jika aku tidak bahagia dengan pilihan orang tua? Bagaimana jika pilihan orang tuaku salah?". Tanya Jasmine.

"Bagaimana jika kamu mencoba dulu pertemuan pertama?Dan bagaimana jika orang itu adalah orang yang cocok denganmu?". Mia bertanya kembali.

"Jawab Mia,kenapa kamu malah balik tanya?". Kata Jasmine dengan sedikit kesal.

"Saya tentu tidak ada jawabannya,kunci jawabannya ada di kamu Jasmine,bagaimana kamu suruh saya menjawab hasilnya jika kamu saja belum memulai". Kata Mia.

"Jadi maksud kamu saya harus ikut dulu perjodohan itu nanti baru ambil keputusan?". Kata Jasmine.

"Betul sekali". Jawab Mia.

"Tetap saja saya tidak bisa,ingin rasanya aku patuh ikutin perintah orang tua,tapi hatiku menolak". Ucap Jasmine dengan raut wajah yang sedih.

"Sudah sudah,jangan sedih.Jika tidak mau di jodohkan ya sudah,jalan keluar satu-satunya adalah kamu cari sendiri". Kata Mia.

"Cari sendiri? mau cari dimana?". Kata Jasmine.

"Mungkin sudah saatnya kamu cari tau siapa yang tiap hari mengirimmu bunga,jangan-jangan atasan kita,yang benar saja ada orang yang tiap hari kirim bunga tanpa nama,sudah bertahun-tahun tanpa berhenti seharipun kirim bunga. Hmmm...aku yakin dia bukan orang sembarangan,bunga yang dikirim adalah bunga mahal dan siapa lagi jika bukan atasan kita,gaji kita sebagai staff tidak akan cukup untuk membeli bunga-bunga yang indah ini". Kata Mia.

Sambil berpikir dan mencerna penjelasan dari Mia, Jasmine mulai khawatir jika apa yang diucapkan Mia adalah benar,maka yang selama ini bouquet bunga tanpa nama yang dia terima adalah dari seorang pria beristri.

"Aahhhh,tidak...tidak... tidak mungkin atasan kita,lupakan saja. Kembali bekerja". Pungkas Jasmine yang sebenarnya konsentrasinya sudah buyar.

Menjelang sore hari pada pukul 16.00 terdengar bunyi telepon di ruang kerja Jasmine.

kling...kling...(suara telepon mendering).

"Hallo,dengan Jasmine divisi finance". Jawab Jasmine.

Terdengar suara pria dan itu adalah suara manajer Jasmine.

"Hallo Jasmine,kita akan meeting all staff finance lima belas menit dari sekarang ya,tolong print kan laporan bulanan untuk saya". Kata Pak Hadi.

"Ba..baik Pak". Kata Jasmine terbata-bata

Setelah atasanya Pak Hadi menutup telepon,Jasmine segera mempersiapkan apa yang dibutuhkan untuk meeting.

"Jas,kenapa kita tiba-tiba di suruh meeting? Tidak biasanya". Pungkas Mia.

"Saya juga bingung,mungkin ada hal penting yang mau dibahas". Jawab Jasmine.

Waktu tepat menunjukkan pukul empat tiga puluh sore.Dimana waktu meeting akan di mulai,semua dari divisi finance berkumpul di ruangan meeting yang megah itu,lalu terdengar suara ketukan pintu kaca dari luar.

Tok..Tok..(suara pintu kaca diketuk).

"Selamat sore semuanya,maaf meeting dadakan,bisa kita langsung mulai untuk mempersingkat waktu". Kata Pak Hadi manajer mereka.

Ketika Pak Hadi sedang mempresentasikan grafik di depan,tampak Jasmine yang tidak fokus memperhatikan Pak Hadi. Tiba-tiba ingatan Jasmine tentang apa yang dikatakan Mia muncul di benak.

"Jasmine,gimana pendapatmu?". Suara Pak Hadi bertanya.

"Hah? Hmmmm... maaf Pak saya sedang tidak konsentrasi. Akan saya pelajari lebih lanjut". Jawab Jasmine gugup.

"Saya perhatikan kamu dari tadi fokus ke saya,tapi tidak mendengar penjelasan saya. Tidak biasanya kamu tidak fokus apalagi saat meeting, apakah kamu sakit?". Tanya Pak Hadi.

"Maaf sekali lagi Pak,saya baik-baik saja". Kata Jasmine.

"Baiklah kalau begitu meeting kita sampai disini,jika ada yang mau bertanya silakan,jika tidak saya rasa semuanya sudah mengerti. Selamat sore". Ucap Pak Hadi menutup meeting sore itu.

Semua orang bergantian keluar dari ruangan meeting,tapi Jasmine masih sibuk menutup laptopnya

"Jasmine,butuh Aqua? daritadi pandanganmu tidak lepas dari Pak Hadi,ada apa ini?". Kata Mia mengejek.

"Mia please gimana jika benaran yang mengirim bunga adalah Pak Hadi? apa yang harus saya lakukan? aku merasa malu banget tidak nyimak sedikitpun apa yang dibahas,mampuslah aku". Kata Jasmine.

"Sudah tidak apa-apa,Pak Hadi adalah manajer yang pengertian,dia pasti tau kamu sedang lelah,Pak Hadi pergi meeting ke Malaysia besok,kamu punya kesempatan mencari tau apakah Pak Hadi adalah benar orang yang selama ini mengirim bunga untukmu". Terang Mia.

"Aku yakin beliau bukanlah orang seperti itu,selama aku bekerja disini dia selalu baik terhadap bawahannya,pastinya dia juga sangat baik terhadap istrinya,tidak mungkin dia mengirim bunga kepada wanita lain apalagi wanita itu adalah bawahannya". Kata Jasmine.

"Dia atau bukan kamu akan tau besok,aku pulang duluan ya Jas, anakku menunggu untuk di jemput pulang dari les". Kata Mia.

"Tunggu Mia,bagaimana caranya kita bisa tau besok?". Kata Jasmine memotong.

"Pokoknya liat saja besok,baiklah saya jalan duluan,bye bye". Kata Mia.

"Hati-hati di jalan,besok kamu harus beritahu aku gimana caranya". Teriak Jasmine.

Ayah Jasmine sudah menunggu di bawah untuk menjemput Jasmine pulang kantor.

"Hai Pa..". Jasmine memanggil sambil naik ke mobil.

"Bagaiman hari ini? hari yang menyenangkan?". Ayahnya bertanya.

"Biasa aja Pa". Jawab Jasmine sambil menyandarkan kepalanya.

"Kenapa lagi anak papa,masih marah sama papa soal semalam?". Kata ayahnya.

"Tidak Pa,maafin Jasmine soal semalam ya Pa, Jasmine hanya lelah,Jasmine tidur sebentar ya". Kata Jasmine sambil menutup matanya.

"Baiklah nak,istirahat lah,papa akan mengemudi dengan santai". Jawab ayahnya.

Dan sesampainya di rumah, Jasmine segera turun dari mobil lalu bergegas masuk ke kamarnya.

"Jasmine kenapa Pa?". Istrinya bertanya.

"Tidak apa-apa,dia hanya lelah bekerja,biarkan dia istirahat Ma". Jawab suaminya.

"Apakah Jasmine masih marah sama kita?". Kata istrinya.

"Tidak Ma,kamu tau sendiri anak kita,dia tidak pernah menyalahkan orang tuanya. Tadi Jasmine sendiri minta maaf sama papa,dia memang sedang lelah,jadi kita biarkan dia istirahat oke?". Ucap suaminya sambil memeluk istrinya.

"Baiklah Pa". Jawab istrinya dengan tenang.

Sementara di kamar, Jasmine benar-benar sangat gelisah. Dia takut sekaligus penasaran dengan besok.

Jasmine berpikir semalaman bagaimana jika benar Pak Hadi atasannya yang tiap hari mengirim bunga tanpa nama. Bagaimana hari-hari selanjutnya dia harus bersikap jika Pak Hadi benaran orang yang mengirim bunga itu. Pikiran Jasmine sangat kacau sampai dia tetap terjaga semalaman.

Keesokan harinya,

"Jasmine...kenapa kamu datang sepagi ini,wah hari ini kamu dapat bouquet yang sangat cantik,liat bunga lily ini,kelihatan mewah". Kata Mia.

"Sini bunganya". Kata Jasmine sambil merebut bunga dari tangan Mia.

"Eh,mau kamu apakan bunga itu?". Kata Mia

"Mau kubuang". Kata Jasmine sambil membawa bunga menuju tong sampah.

Beshhh... bunga indah itu kini sudah berada di tong sampah.

"Kamu gila Jas,kenapa kamu membuangnya? biasanya kamu langsung menaruh bunga di vas". Kata Mia merasa aneh dengan Jasmine.

"Mulai sekarang saya tidak mau lagi menerima bunga itu". Kata Jasmine dengan ketus.

"Ya kenapa? bunganya kan gak salah,kenapa harus membuangnya". Pungkas Mia.

"Bunganya tidak salah,tapi orang yang mengirim bunga itu yang salah. Kenapa saya harus menerima bunga itu tanpa mengetahui siapa pengirimnya". Kata Jasmine.

"Jasmine ini bukan pertama kalinya kamu menerima bunga,sudah hampir lima tahun kamu menerima bunga dari orang tanpa nama itu,bukannya kamu selalu terlihat bahagia dan tersenyum saat menerimanya,tapi hari ini kamu benar-benar aneh". Kata Mia terheran.

"Iya saya memang bahagia saat menerimanya,dan itu kesalahan saya selama hampir lima tahun,kini saya melakukan yang benar dengan membuangnya ke tong sampah". Kata Jasmine.

"Jasmine dengarkan aku..". Kata Mia

Jasmine memotong perkataan Mia.

"Kamu yang dengarkan aku Mia,aku sengaja datang lebih cepat dari biasanya dan memberitahukan kurir bunga untuk berhenti mengantar besok". Ujar Jasmine.

"Hemm...Jasmine,apa gunanya jika memberitahu kurir,dia hanya seorang kurir pengantar,dia tidak bisa membantu apa-apa". Jawab Mia.

"Tidak masalah bagiku,yang penting saya sudah beritahukan ke kurir". Kata Jasmine.

"Jadi sekarang kamu mau mendengarkan caraku?bukankah semalam kamu begitu antusias". Kata Mia.

"Tentu saja, bagaimana aku cari tau siapa pengirim bunganya?". Jawab Jasmine.

Begini kata Mia (sambil membisikan di telinga Jasmine).

"Tidak Mia,kamu gila ya? saya tidak mau melibatkan orang lain dalam hal ini". Kata Jasmine.

"Tapi dalam kasusmu ini kamu tidak bisa mencari tau sendiri Jasmine,percayalah ini akan membantu". Kata Mia.

"Baiklah,tapi bagaimana jika sekertaris Pak Hadi membocorkan ke orang kantor?" Kata Jasmine.

"Itu tidak akan terjadi,aku sangat mengenalnya. Dia adalah sepupuku yang sudah saya anggap sebagai abangku sendiri". Jawab Mia.

"Baiklah,saya akan ikutin caramu". Kata Jasmine.

Sudah saatnya jam makan siang kantor,sesuai rencana dari Mia, mereka telah mengajak Marco sekertaris Pak Hadi untuk makan siang bersama di salah satu caffe dekat kantor. Marco adalah orang yang sangat mengetahui semua rahasia Pak Hadi,Marco juga merupakan sepupu dari Mia. Makan siang sudah diatur,akankah mereka mendapat informasi dari Marco mengenai Pak Hadi? Apakah Jasmine akan segera mengetahui siapa sebenarnya yang selama ini mengirim bunga untuknya?

Apakah Jasmine akan mendapatkan jawabanya

Mereka sudah janjian untuk makan siang bersama. Jasmine,Mia dan Marco memilih cafe yang dekat dengan kantor mereka. Sambil menyantap makan siang mereka,Jasmine lalu duluan bertanya.

"Maaf mengajakmu makan siang dadakan,saya sebenarnya ingin meminta bantuanmu". Kata Jasmine.

"Saya mengerti,jika saya bisa membantu saya akan bantu,apa yang perlu saya lakukan?". Marco menawarkan diri.

"Ini tentang Pak Hadi,saya ingin bertanya apakah Pak Hadi pernah mengirimkan bouquet bunga untuk seseorang?maksud saya untuk karyawan di kantor kita?" . Tanya Jasmine.

"Menurut yang saya tau,Pak Hadi hanya memesan bunga ucapan suka cita dan ucapan duka cita untuk klien perusahaan,tidak pernah memberikan bunga ke staf manapun yang ada di kantor kita. Kenapa kamu bertanya begitu?". Tanya Marco seakan dia merasa aneh atas apa yang ditanyakan Jasmine.

Pertanyaan dari Marco di jelaskan oleh Mia,bahwa Jasmine ingin mengetahui siapa yang mengirim bouquet bunga untuknya,untuk memastikan apa yang ada di pikiran mereka,maka Mia meminta bantuan Marco.

"Hmmm... jadi menurut kalian Pak Hadi lah yang mengirimkan bunga tersebut? Apakah tidak ada kandidat lain,bisa saja ada staf yang suka dengan Jasmine namun malu-malu mengatakan perasaannya". Pungkas Marco.

"Saya sangat berharap bukan Pak Hadi orangnya,beliau adalah orang yang terhormat dan bijaksana,dia adalah panutan kita,semua juga tau jika Pak Hadi sudah mempunyai istri dan anak,dia bahkan sangat menghormati istrinya. Alasan kenapa saya mencurigai Pak Hadi duluan adalah dengan jabatan Pak Hadi,pastinya dia sanggup beli bouquet bunga tiap hari tanpa nama pengirim untuk menjaga reputasinya. Jika benar ada staf yang menyukai saya,apakah mereka akan mampu memberikan bouquet bunga yang mahal tiap hari selama lima tahun? Jika kamu Marco,jika kamu adalah staf yang menyukai saya,apakah kamu juga akan memberikan bunga bouquet ke saya tiap hari tanpa nama pengirim?". Terang Jasmine.

Marco mengangguk kepalanya, mengerti apa yang di pikirkan Jasmine.

"Baiklah saya mengerti sekarang,saya sudah lama menjadi asisten beliau,saya yakin Pak Hadi bukan orang yang seperti itu,dia selalu terus terang dalam perkataan maupun perbuatan. Sepertinya pernyataan saya tidak membantu". Kata Marco.

"Apakah boleh membantu satu hal lagi?". Kata Mia.

"Tentu saja,aku sudah menganggap kalian seperti adikku sendiri,jika itu bukanlah hal yang merugikan perusahaan,saya akan bantu". Jawab Marco.

"Saya ingin mengetahui toko bunga mana saja yang biasa Pak Marco memesan bunga untuk klien". Mia berkata.

"Baiklah,saya akan kasih informasinya untuk kalian setelah aku cek terlebih dahulu. Apakah itu bisa membantu kalian untuk mengetahui kebenaran?". Tanya Marco.

"Saya tidak tau,tapi tidak ada salahnya mencoba. Saya sangat berharap bisa mengetahui siapa yang

mengirim bunga.Siapapun itu yang mengirim bunga untukku semoga bukanlah dari pria yang beristri". Jawab Jasmine dengan sendu.

"Saya ingin bertanya,kenapa kamu memutuskan untuk mencari tau sekarang setelah lima tahun?".Tanya Marco

"Awalnya saya juga takut ketika pertama kali menerima bouquet bunga tersebut,saya takut ini merupakan tindakan teror yang dikakukan seseorang terhadap saya. Namun saya tidak pernah merasa diteror dan mendapat ancaman apapun,saya lalu memulai berpikir bahwa itu adalah kiriman orang iseng,karena saya suka dengan bunga,saya mulai terbiasa menerima bunga tersebut.Beberapa hari ini membuat saya berpikir kenapa saya tidak mencari tau siapa pengagum rahasiaku. Aku cukup siap untuk mengetahuinya sekarang". Terang Jasmine.

"Semangat Jasmine,saya akan langsung memberitahumu setelah menemukan nama toko bunga yang kamu cari, dan jika perlu bantuanku,silakan menghubungi aku".Kata Marco.

"Terimakasih Marco, saya akan menunggu informasimu. Untuk makan siang hari ini,izinkan aku yang traktir". Kata Jasmine

"Baiklah Jasmine,terimakasih. Kita udah harus balik ke kantor,waktu makan siang kita hanya sisa beberapa menit lagi".Jawab Marco

Ketiganya,Jasmine,Mia dan Marco lalu kembali ke kantor. Namun Jasmine masih mulung,dia berharap mempunyai titik terang setelah mendapatkan nama dan nomor toko bunga dari Marco nanti,karena sebelum dia tau kebenaran,masalah ini sangat menganggunya.

Beberapa jam kemudian,terdengar suara telepon berbunyi. Kling...kling...lalu seseorang mengangkat telepon.

"Halo,ini dengan Mia defisi finance". Sahut Mia.

"Mia ini aku Marco,saya sudah ada list toko bunga yang Jasmine mau".Jawab Marco.

"Baiklah,saya akan panggil Jasmine. Jas,Jas,Marco". Mia memanggil Jasmine dengan nada kecil.

Jasmine yang mendengar nama Marco langsung bergegas mengambil gagang telepon.

"Saya Jasmine,sudah ada ya?". Jasmine bertanya dengan penuh semangat.

"Sudah Jas,sudah saya kirimkan nama dan nomor telepon toko di email kamu,hanya ada tiga toko langganan Pak Hadi dan terakhir Pak Hadi memesan Bouquet bunga adalah setengah tahun yang lalu,di hari ulang tahun istrinya".Kata Marco.

"Baiklah,terimakasih Marco,aku akan mencari tau dari ketiga toko tersebut".Jawab Jasmine.

"Oke Jasmine jika ada perlu bantuan,silakan menghubungi saya". Kata Marco.

"Baik,saya sungguh sangat berterimah kasih".Jasmine menjawab dengan penuh semangat.

Segera dia menutup telepon dari Marco,dan langsung membuka email yang di kirimkan Marco.

"Mia...ada tiga nama toko yang di kasih Marco,aku harus menelepon ketiga toko tersebut". Jasmine berkata dengan penuh semangat kali ini.

"Baiklah,saya juga tidak sabar,bagaimana kalau kita mulai dari yang pertama dulu,Toko Bunga Best?". Kata Mia.

Sambil menekan nomor telopon toko tersebut,Jasmine sudah mempersiapkan pertanyaan yang akan ditanya. Dia sangat berharap bisa mendapatkan jawaban yang dia inginkan.

"Halo,dengan Toko Bunga Best,ada yang bisa dibantu?". Seseorang menjawab telepon.

"Selamat siang,ini dengan Jasmine. Maaf ya saya mau bertanya,apakah ada yang memesan bouquet bunga untuk besok ke PT.Intan Permata Berlian?". Kata Jasmine.

"Selamat siang mbak Jasmine,kita tidak boleh memberikan data pelanggan dari toko kita". Kata staf toko tersebut.

"Maaf sebelumnya,saya hanya ingin memastikan saja apakah sudah ada yang pesan ke PT tersebut besok,jika belum ada,saya ingin memesan bouquet bunga untuk besok di acara ulang tahun atasan saya, saya hanya ingin memberikan kejutan,jika saya membeli bunga yang sama dengan staf lain,bisa memalukan". Jasmine berbohong.

"Oh baiklah,tunggu sebentar,akan saya cek terlebih dahulu. Dengan PT apa tadi?". Kata staf.

"PT.Intan Permata Berlian". Jasmine menjawab.

"Baiklah,mohon ditunggu sebentar". Kata staf.

"Jas,kenapa kamu yang mau pesan bunga? kita kan hanya mau bertanya". Bisik Mia di telinga Jasmine.

"Jika saya tidak berbohong,pihak toko tidak akan memberikan jawaban yang aku mau". Kata Jasmine.

"Halo mbak Jasmine,setelah saya cek,kita belum menerima pesanan dari PT.Intan Permata Berlian". Kata staf.

"Oh kalau begitu baiklah,besok kirimkan bouquet bunga dengan 3 bunga campuran yang paling cantik di toko anda bertulis selamat ulang tahun untuk Mia, saya akan transfer ke rekening toko sekarang, silakan kasih nomor rekening toko nya". Kata Jasmine.

"Jas,kenapa memesan untuk aku?ulang tahun saya masih lama. Kenapa harus bunga yang paling cantik,harganya juga pasti lebih mahal”. Kata Mia.

"Stttt... diam. Tidak apa-apa,saya memang sengaja mau membeli bunga yang paling bagus di toko mereka. Saya sudah menerima semua jenis bunga selama lima tahun,saya hanya ingin mencocokkan bunga yang selama ini saya terima dengan bunga di toko mereka". Terang Jasmine.

"Tapi Jas,bukannya semua bunga sama saja?". Kata Mia.

"Tidak,orang yang mengerti tentang bunga akan tau cara membedakan bunga yang satu dengan bunga lainnya". Kata Jasmine.

"Baiklah,kita belum mendapatkan jawaban yang kita mau di toko pertama,kita akan lanjut ke toko kedua". Ucap Mia sedikit kecewa

"Toko kedua toko Indah Florist". Kata Jasmine sambil memandang Mia,lalu bergegas menekan nomor telepon toko bunga tersebut.

"Halo dengan Indah Florist,ada yang bisa dibantu?". Suara seorang pria.

"Halo,saya Jasmine,saya mau bertanya apakah ada customer dari Indah Florist yang bernama Pak Hadi memesan bunga untuk besok?". Kali ini Jasmine langsung bertanya ke intinya.

"Belum ada yang memesan bouquet untuk besok,apakah mbak Jasmine mau memesan?". Jawab pria toko tersebut.

"Saya ingin bertanya satu hal,jika bersedia menjawab pertanyaanku,saya akan memesan bouquet bunga yang paling mahal di toko kalian". Kata Jasmine.

"Hahaha...(suara ketawa lepas pria toko Indah Florist). Apa yang mau kamu tanyakan? Silakan bertanya". Jawab pria tersebut.

"Apakah ada customer anda yang bernama Hadi,yang selalu memesan bouquet bunga tiap hari?". Kata Jasmine.

"Selama saya membuka toko bunga, saya tidak pernah menerima customer yang sama,apalagi memesan bouquet bunga tiap hari, saya sungguh sangat berharap mendapatkan customer seperti itu". Kata pria tersebut.

"Apakah dalam beberapa hari atau beberapa bulan ini ada seseorang yang memesan bouquet bunga untuk diantar ke PT.Intan Permata Berlian?". Tanya Jasmine lagi.

"Saya yakin tidak ada,karena saya selalu mengecek pesanan dan pengantaran yang dikerjakan karyawan saya". Kata pria tersebut.

"Ternyata anda adalah pemilik toko,saya tidak tau anda berkata benar atau tidak,saya sungguh berharap mendapat jawaban yang benar". Kata Jasmine.

"Jika saya memang punya langganan tetap yang memesan bouquet bungaku tiap hari,saya pasti tidak terlalu berharap kamu membeli bungaku dengan menukar sebuah pertanyaan". Kata pria tersebut.

Jasmine merasa yakin dan sekaligus ibah dengan si pemilik toko,sesuai janji Jasmine,dia akan memberi bouquet bunga yang paling mahal dari toko tersebut dan kali ini,lagi lagi bouquet bunganya di tunjukan untuk Mia.

"Baiklah,kirimkan bouquet bunga yang paling mahal di toko anda dengan campuran 3 jenis bunga yang ditujukan untuk Mia, antarkan ke PT.Intan Permata Berlian,untuk alamatnya,saya akan kasih tau anda. Silakan kasih tau nomor rekeningnya anda agar saya segera proses".Terang Jasmine.

"Jas, sudah gila ya, kamu membeli bunga lagi,kita untuk mencari tau bukan membeli". Ketus Mia.

"Ini sudah toko kedua,dan saya belum mendapatkan jawaban,tapi setidaknya saya bisa memastikan bunga mereka besok.Jika toko ketiga hasilnya nihil juga,saya tetap akan memesan bouquet bunga yang paling mahal dari toko tersebut,jadi jangan kaget lagi Mia". Kata Jasmine.

Mia hanya mengangguk kepala mengiyakan yang Jasmine katakan. Lalu Jasmine segera menekan nomor telepon toko selanjutnya.

"Halo dengan Fluer Diamond,ada yang bisa dibantu". Jawab salah satu Staf di toko tersebut.

"Dengan saya Jasmine,saya mau memesan bunga,tapi sebelumnya saya mau bertanya apakah sudah ada yang memesan bouquet bunga di toko kalian bernama Hadi Dermawan? Hmmm...saya ingin memesan bouquet bunga yang sama dengan yang dia pesan". Kata Jasmine.

"Hmmm..baiklah coba saya cek terlebih dahulu ya mbak,mohon di tunggu". Jawab staf tersebut.

"Baik,terimakasih". Jawab Jasmine.

"Maaf mbak,setelah saya cek tidak ada customer yang bernama Hadi Dermawan". Kata Staf.

"Eh..kalau begitu saya mau pesan bunga yang sama dengan yang pernah kalian kirim ke PT.Indah Permata Berlian". Kali ini Jasmine semakin membuat pusing staf toko tersebut.

"PT.Indah Permata Berlian? Saya coba cek lagi,mohon ditunggu". Kata staf toko.

"Baik,terimakasih". Jasmine kembali menjawab.

Namun kali ini Jasmine menunggu sedikit lebih lama karena staf tersebut harus mengecek data customer satu persatu, sedangkan Jasmine dan Mia sangat cemas dengan jawaban yang akan mereka dapat. Setelah menunggu beberapa menit,staf tersebut kembali berbicara.

"Maaf lama menunggu mbak,setelah saya melakukan pengecekan, memang ada PT.Indah Permata Belian,tapi sebagai pemesan bunga yang di kirimkan ke PT.Biasa Tumbuh Mekar atas ucapan duka cita,apakah mbak mau memesan bunga yang sama untuk di kirimkan ke PT.Indah Permata Berlian". Terang staf toko tersebut.

Mendengar hal tersebut,Jasmine dan Mia tepuk jidat. Mereka merasa lucu sekaligus kecewa.

"Hmm... gak mbak,bukan bunga seperti itu yang saya maksud. Apakah tidak ada pesanan bouquet bunga yang di kirimkan ke PT.Indah Pertama Belian sama sekali?". Jasmine bertanya.

"Tidak pernah mbak,di list hanya bunga ucapan duka cita yang di kirim ke tempat yang saya sebutkan tadi". Jawab staf.

"Baiklah kalau begitu, saya mau memesan bouquet bunga dengan tiga varian bunga yang paling mahal di toko kalian". Kata Jasmine.

"Baik mbak,mau di kirim ke mana dan untuk siapa?". Kata Staf.

"Kirim ke PT.Intan Permata Berlian atas nama Mia, tidak perlu kartu ucapan,saya akan memproses transaksi sekarang,silakan beritahu saya harga dan nomor rekening toko". Kata Jasmine.

Lagi-lagi mereka harus kecewa, setelah mendengar jawaban dari ketiga toko bunga tersebut,Mia sangat yakin bahwa bouquet bunga yang diterima Jasmine selama ini bukan dari ketiga toko itu,namun persepsi Jasmine berbeda. Dia tidak bisa menentukan benar atau salah sebelum melihat bunga dari ketiga toko besok.

Jasmine lalu menelepon Marco dan memberitahunya apa yang dia dengar dari ketiga toko tersebut. Jasmine juga mengatakan kepada Marco bahwa dia membeli bouquet bunga dari ketiga toko untuk perbandingan dan memastikan.Marco merasa prihatin dan memberikan semangat untuk Jasmine.

"Saya berharap ada jawaban bagus ternyata tidak, maaf hanya tiga toko ini di list daftar purchase saya". Kata Marco.

"Tidak apa-apa,tidak perlu minta maaf,sebaliknya saya banyak terimakasih kepadamu karena sudah bersedia membantu". Kata Jasmine.

"Apakah kamu yakin bisa menilai bunga walaupun bunganya sama?". Kata Marco.

"Percayalah saya bisa, bagi orang biasa, semua bunga sama saja. Tapi berbeda dengan yang pencinta bunga". Kata Jasmine

"Baik,kita lihat saja besok,saya percaya karena namamu saja berunsur dari bunga,hahaha". Marco mengejek.

"Baiklah,saya akan memberitahu kamu lagi besok,terimakasih". Kata Jasmine.

Apakah Jasmine benar bisa membedakan bunga-bunga? Keahlihan Jasmine ini membuat penasaran Mia dan Marco, dan bagaimana cara membedakannya?kita akan mengetahuinya besok.

Jasmine mencari Pak Hadi

Jasmine adalah orang yang pertama kali datang ke kantor hari ini. Tapi dia tidak langsung masuk ke ruanganya melainkan berdiri di depan pos sekuriti.

"Pagi Jasmine,hari ini datangnya pagi sekali,kenapa gak langsung masuk ke ruangan malah berdiri disini?apa ada yang ditunggu?". Ucap salah seorang securiti.

"Pagi Pak,iya saya menunggu yang mengantar bunga". Kata Jasmine.

"Sekarang Jasmine sendiri yang menerima?biasanya kurir titip ke kita". Kata securiti.

"Iya Pak,hari ini saya mau terima langsung,karena ada beberapa hal yang mau saya tanyakan kepada kurirnya". Terang Jasmine.

"Oh,kalau begitu silakan duduk disini Jasmine". Securiti sambil menyodorkan kursi ke Jasmine.

"Terimakasih Pak,oh ya Pak,apakah kurir yang biasa antar bunga adalah orang yang sama?". Tanya Jasmine.

"Tidak,orangnya berbeda-beda,nanti Jasmine liat sendiri saja yang mengantarkan bunga pasti orang yang berbeda dengan orang kemarin.

Jasmine masih ingat muka kurir kemarin?saya melihat kamu juga ngobrol langsung dengannya". Kata Securiti.

"Ya,saya masih ingat muka kurir yang kemarin. Hmmm...itu saya menyuruhnya untuk tidak mengantar lagi,namun kurirnya menjawab dia tidak bisa apa-apa,dia hanyalah pengantar". Kata Jasmine.

"Apakah Jasmine bertengkar dengan pujaan hati? Padahal saya merasa pacarmu itu sangat romantis,selama beberapa tahun dia tidak pernah berhenti mengirim bunga". Ejek securiti.

Jasmine hanya menanggapi pernyataan securiti dengan senyum. Securiti maupun staf karyawan di kantor itu mengetahui bahwa Jasmine mendapatkan bouquet bunga tiap hari. Tapi mereka hanya berpikir bahwa itu pasti dari pacarnya Jasmine. Maka dari itu tidak ada satu pun lawan jenis yang mendekati Jasmine,karen mereka berpikir Jasmine sudah mempunyai kekasih yang romantis. Yang tau bahwa selama ini yang mengirim bunga ke Jasmine adalah penggemar rahasia hanyalah temannya Mia dan Marco asisten Pak Hadi.

"Selamat pagi,ini ada bunga untuk Ibu Jasmine". Kata kurir.

"Saya Jasmine,hmmm pak,ada yang mau saya tanyakan ini bunga dari toko bunga apa?". Kata Jasmine.

"Maaf mbak,saya tidak tau. Saya hanya menerima bunganya dari seorang untuk diantarkan kesini". Kata kurir.

"Kalau begitu,saya mau tanya lagi,dimana alamat orang tersebut?".Tanya Jasmine.

"Maaf lagi mbak,saya di pesan untuk tidak memberikan siapa dan alamat pengirim". Kata kurir yang terburu-buru pergi.

"Please Pak,kasih tau dong". Mohon Jasmine.

"Maaf mbak,saya hanya menjalankan perintah. Mbak jangan mengintrograsi saya lagi,saya harus pergi". Kata kurir.

"Eh bang,bentar-bentar (sambil menarik tangan Pak kurir yang berusaha melarikan diri dari pertanyaan Jasmine). Gini aja deh,bapak kasih tau aja yang kasih bunga ke bapak itu pria atau wanita,saya janji cuma tanya itu". Kata Jasmine.

"Hmm...wanita. Seorang Ibu,ok ya mbak saya permisi". Kata kurir yang pasrah.

"Terimakasih Pak". Kata Jasmine.

Jasmine seketika tercengang,yang mengirim bunga untuknya adalah seorang ibu-ibu. Dia tidak habis pikir ternyata ada ibu-ibu yang selama ini ngefans dengannya. Sambil berjalan ke ruangannya,dia menatap bunga dari kurir tersebut. Jika di perhatikan baik-baik memang packingan bunga nya sedikit berbeda dengan bouquet bunga di toko bunga. Ada satu hal yang tidak bisa di jelaskan Jasmine, lalu dia tiba-tiba teringat dia ada memesan bunga dari ketiga toko bunga yang di kasih Marco kemarin. Ya hari Jasmine mau membandingkan bunga yang dia terima dengan bunga dari ketiga toko tersebut.

"Mia...Mia...hari ini ada orang yang mengirim bunga untukmu". Teriak salah seorang securiti sambil memberikan bouquet bunganya kepada Mia.

"Ehm...itu...ya udah terimakasih Pak". Kata Mia sambil mengambil bunga dari securiti.

"Kamu hari ini bahkan lebih keren dari Jasmine". Kata securiti.

"Lah empangnya aku kenapa?". Tanya Mia.

"Biasanya Jasmine hanya menerima satu bouquet,hari ini kamu menerima tiga bouquet sekaligus. Tidak mungkin semua bunga ini dari suamimu kan?hayooo siapa yang diam-diam ngefans sama kamu". Ejek securiti.

Mendengar yang di katakan securiti sontak membuat Mia dan Jasmine ketawa terbahak-bahak,securiti tidak tau bahwa bunga itu pesanan Jasmine. Melihat keduanya ketawa, securiti pun merasa bingung lalu pergi.

"Ini Jas,mau kamu apakah ketiga bunga ini". Kata Mia.

"Sini taruh di mejaku". Kata Jasmine sambil menunjuk mejanya.

Mia meletakan ketiga bunga tersebut berjejer di atas meja Jasmine bersama dengan bunga yang diterima Jasmine tadi pagi. Dari toko pertama mereka mengirimkan kombinasi bunga mawar merah,bunga alamanda unggu dan bunga lili. Dari toko kedua mereka mengirimkan kombinasi bunga mawar pink,bunga gazania dan bunga matahari. Dari toko ketiga mereka mengirimkan kombinasi bunga tulip,anggrek,dan mawar merah. Sedangkan yang di terima Jasmine hari ini adalah kombinasi bunga English lavender dan bunga tulip. Sebelum membandingkan,Jasmine menelepon Marco yang penasaran untuk datang keruangannya.

Beberapa menit setelah Marco datang,Jasmine mulai menganalisis ketiga bunga itu dengan bunga yang diterimanya selama ini.

"Baiklah saya akan mulai menganalisis,setelah saya perhatikan dengan seksama,saya yakin orang yang saya cari bukan membeli dari ketiga toko ini". Kata Jasmine.

"What? Bagaimana kamu begitu yakin?". Kata Mia memotong.

"Pertama adalah bunga yang saya beli dengan bunga yang saya terima wangi dan teksturnya berbeda. Bunga dari toko ini adalah bunga yang sudah di petik kemarin,artinya sudah satu hari,karena baunya berbeda dan lembabnya berkurang. Bunga yang saya terima selalu beroma lebih kuat dan lembab karena bunga yang saya terima baru di petik hari ini juga. Bisa kalian cium dan pegang sendiri". Terang Jasmine.

"Selain itu, apakah ada perbedaan lain?". Tanya Marco.

"Tentu saja, selain aroma dan tekstur yang berbeda, dari layer bouquet yang di packing juga berbeda. Bisa kalian lihat bunga yang saya beli hanya dua layer kertas craft dan pita berwarna,sedangkan bunga yang saya terima tiap hari memiliki tiga layer kertas craft dan tidak pernah memakai pita,tapi menggunakan tali rami". Jelas Jasmine.

"Benar,saya hanya melihat sekilas tapi bisa mengetahui bahwa bouquet bunga dari toko di packing cantik untuk memberikan kesan mewah,sedangkan bouquet bunga yang Jasmine terima tidak memberikan kesan mewah tapi lebih kepada nilai bunganya". Terang Marco.

"Saya juga melihat seperti itu,jika diperhatikan lebih teliti,bunga bouquet yang diterima Jasmine sepertinya bukan packingan seorang yang profesional dalam keterampilan. Sepertinya yang packing bouquet ini adalah seorang pria bukan wanita". Kata Mia.

"Benar sekali yang kalian bilang,bunga yang saya terima setiap hari bukan untuk memberikan kesan mewah tapi lebih ke nilai bunga itu sendiri. Setiap bunga yang saya terima mengandung makna yang seolah itu adalah pesan pengirim untuk saya. Hari ini English lavender melambangkan kesucian dan cinta,juga melambangkan keindahan dan kekaguman seseorang. Sedangkan bunga tulip melambangkan keabadian dan kesempurnaan. Saya merasa saya sangat di kagumi oleh pengirim, padahal saya tidak tau apa kelebihan saya". Jawab Jasmine.

"Saya juga perlu kagum dengan kamu Jasmine, bukannya fisik bunganya saja yang kamu tau tetapi makna dari bunga tersebut,kamu pantas disebut pencinta bunga sejati". Pungkas Marco sambil bertepuk tangan.

"Saya tidak sehebat yang kamu bahyangkan Marco. Tolong jangan terlalu memuji saya. Yang di katakan Mia benar, saya juga merasa bunga yang setiap hari saya terima bukanlah packingan dari seorang wanita,tapi seorang pria".Jawab Jasmine.

"Lalu tadi kamu bertemu dengan kurirnya,apakah ada sesuatu yang didapat?". Tanya Mia.

"Kurir tidak bersedia menjawab siapa dan alamat pengirim,setelah saya memaksa dia hanya memberitahukan bahwa dia menerima bunga tersebut dari seorang Ibu". Jawab Jasmine.

"Seorang Ibu? apa mungkin kurirnya berbohong?". Kata Mia.

"Saya bisa melihat raut kurir nya,bahwa dia tidak berbohong. Dia sangat tertekan saat memberitahukan saya,karena paksaan saya". Kata Jasmine.

"Benar,kemungkinan apa yang dikatakan kurir adalah benar. Dia menerima dari seorang Ibu,tapi bisa saja yang packing bukanlah Ibu itu,melainkan suaminya atau siapa aja". Kata Marco.

"Jadi kesimpulannya kamu yakin bahwa ketiga toko ini bukanlah toko dari pengirim. Tapi kamu belum tau siapa yang mengirim untukmu,apakah ini namanya sia-sia". Tanya Mia kecewa.

"Tidak apa-apa Mia, walaupun saya tidak tau dia siapa, saya yakin orang tersebut pasti mempunyai kebun bunga. Bunga yang saya terima selalu fresh,dan saya juga tau yang mengirim adalah seorang Ibu yang packing adalah seorang pria. Itu udah cukup buatku untuk sementara. Semoga saya bisa mendapatkan petunjuk lainnya". Jawab Jasmine.

"Dan bagaimana mengenai Pak Hadi? Apakah kamu masih mencurigainya". Kata Marco.

"Tentu saja masih,tapi jujur kecurigaanku berkurang sekarang". Kata Jasmine.

"Untuk menghilangkan kecurigaan dan untuk mengetahui apakah orang tersebut Pak Hadi atau bukan, lebih baik kamu bertanya langsung kepada beliau". Kata Marco.

"Apakah itu bukan tindakan gegabah? Bagaimana kalau Pak Hadi marah kepada Jasmine atas pertanyaan itu". Jawab Mia cemas.

"Tenang saja,tanyakan saja kepada Pak Hadi langsung,dia tidak akan marah. Menurutku itu adalah jalan terbaik.Jika dia menjawab bukan,bisa saja dia benar dan salah. Setidaknya jika dia berbohong,hatinya pasti sudah tidak tenang. Bisa saja dia berhenti mengirimkan bunga lagi. Tapi jika Pak Hadi menjawab dialah orangnya, makanya kamu harus siapkan mental dan bicara baik-baik dengan Pak Hadi". Kata Marco.

"Saya mengerti,baiklah saya akan tanyakan langsung". Kata Jasmine.

"Besok Pak Hadi pulang dari Malaysia,kemungkinan masuk kantor siang hari. Saya akan memberikan informasi jika Pak Hadi sudah tidak sibuk.Jika ruangan Pak Hadi tidak ada tamu,kamu boleh langsung masuk dan tanyakan". Kata Marco.

"Baiklah,terimakasih banyak Marco". Kata Jasmine.

keempat bunga bouquet tersebut akhirnya di bagikan ke Mia dan Marco. Hari itu begitu panjang seakan masih lama besok datang. Jasmine sangat siap untuk bisa bertanya langsung kepada Pak Hadi.

Keesokan harinya, Jasmine menerima bunga lagi. Dia meletakan bunga matahari dan bunga lili putih tersebut di mejanya. Dia mengambil satu tangkai bunga matahari lalu di letakan di hidungnya sambil mencium aroma bunga tersebut dengan tutup mata.

"Bunga matahari adalah sumber kekuatan, semoga saya bisa kuat menerima jawaban dari Pak Hadi nanti". Kata Jasmine dalam hati.

"Jasmine, kamu kenapa?" Kata Mia.

"Ehhh...ngak apa-apa. Saya hanya lagi menikmati keindahan bunga matahari ini". Kata Jasmine.

"Aku buat sarapan untukmu,nasi goreng sosis kesukaanmu. Makanlah dulu,supaya kuat menghadapi dunia tipu-tipu ini". Kata Mia sambil bercanda.

"Wuahhh...terimakasih, saya sudah lama menunggu nasi gorengmu ini. Tumben banget hari ini rajin buat sarapan". Kata Jasmine.

"Hmmm...ini karena bunga yang kamu kasih kemarin. Saya membawa pulang bunga tersebut,ternyata anak perempuanku sangat menyukainya. Dia bertanya siapa yang memberikan bunga ini, lalu aku bilang kalau bunga ini pembelian tante Jasmine". Kata Mia.

"Ternyata di pecinta bunga juga? Terus...terus... apa lagi yang dia bilang". Tanya Jasmine.

"Dia mau berterima kasih kepadamu,jadi dia menyuruhku untuk membuat sarapan untukmu". Kata Mia.

"Oh...lucunya,begitu meleleh aku mendengar itu. Hmmm... nanti tolong bawa bouquet bunga ini pulang,katakan padanya terimakasih. Bunga matahari adalah kekuakatan dan kegembiraan,semoga dia kuat dan gembira menjalankan aktivitas,dan bunga lili adalah ketulusan,bilang padanya saya sangat terkesan dengan hati tulusnya". Kata Jasmine.

"Dasar kalian berdua ini,saya tidak tau sejak kapan dia begitu senang melihat bunga,ya semoga saja setelah dia dewasa bisa secantik dan sepintar kamu. Amin.". Kata Mia.

"Kamu jangan terus mengejekku". Kata Jasmine.

Mereka berdua pun ketawa dan bercanda sambil memakan nasi goreng,terdengar suara notifikasi dari handphone nya Jasmine. Ternyata adalah chat dari Marco, dalam pesan tersebut,Marco menulis kalau Pak Hadi akan sampai di kantor jam sebelas siang. Lalu Jasmine pun membalas jika Pak Marco sudah tidak ada tamu dan tidak sibuk, info saja.

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas lewat empat puluh lima menit,terlihat dari kaca pintu satu persatu tamu keluar dari ruangan Pak Hadi. Lalu Jasmine kembali mendapatkan chat dari Marco yang mengatakan bahwa ruangan Pak Hadi sudah tidak ada tamu,hanya terlihat Pak Hadi meneguk secangkir kopi. Moment tersebut lalu dimanfaatkan Jasmine untuk menuju keruangan Pak Hadi.

Tok...tok... (suara pintu ruangan Pak Hadi diketok oleh Jasmine).

"Silakan masuk". Jawab Pak Hadi.

"Selamat siang Pak,maaf saya mengganggu waktu bapak". Kata Jasmine

"Silakan duduk,ada apa Jasmine?". Kata Pak Hadi.

"Maaf Pak,jika saya lancang. Saya mau bertanya,apakah Bapak yang selalu mengirimkan bouqet bunga untuk saya setiap hari?". Kata Jasmine.

"Maksud dari pertanyaan kamu adalah apakah saya yang mengirim bouquet bunga untukmu setiap hari?". Tanya Pak Hadi untuk memperjelas.

"Benar itu maksud saya, bouqet bunga yang saya terima tanpa nama setiap hari apakah bapak yang mengirimnya?". Kata Jasmine memperjelas.

"Tentu saja bukan,sejujurnya saja untuk istri saya sendiri, aku hanya mengirimkan bunga untuknya di hari ulang tahunnya". Kata Pak Hadi.

"Hmm... syukurlah bukan Bapak orangnya,maaf sudah curiga kepada Bapak, saya punya alasan kenapa mencurigai Bapak. Itu karena saya menerima bunga itu tiap hari tanpa nama selama beberapa tahun,dan hanya Bapak lah yang menurutku bisa mengirimnya. Staf yang lain belum tentu bisa sanggup jika harus membeli tiap hari. Maafkan aku Pak,saya tau jelas Bapak bukan orang seperti itu,tapi saya memilih untuk bertanya langsung karena sudah bertahun-tahun saya abaikan". Terang Jasmine.

"Kamu tidak perlu minta maaf Jasmine,saya mengerti dari ceritamu. Saya juga tau kamu bukan orang yang menuduh sembarangan,kamu hanya curiga makanya kamu bertanya". Kata Pak Hadi.

"Terimakasih atas pengertian Bapak,saya sangat beruntung punya manajer seperti Bapak yang mengerti situasi saya.Walaupun saya sampai saat ini belum tau siapa orangnya,tapi saya merasa lega mendegar jawaban Bapak".Kata Jasmine.

"Saya sendiri atau bahkan satu kantor ini berpikir bahwa bunga yang kamu terima adalah dari pacarmu sendiri,ternyata dari orang yang kamu sendiri tidak tau. Apakah tidak beresiko menerimanya?". Kata Pak Hadi.

"Awalnya saya juga ragu untuk menerimanya,karena kecintaan saya terhadap bunga membuat saya saya sangat senang menerima bunga yang begitu indah setiap hari,dan selama lima tahun ini saya menerima bunga dari orang yang tidak dikenal tapi saya tidak mendapatkan teror apapun. Lalu pikiran negatif saya mengarah ke Bapak". Jelas Jasmine.

"Apakah ada dari staf devisi lain yang punya hati padamu?". Kata Pak Hadi.

"Seperti yang bapak katakan tadi,semua orang mengira kalau bunga itu adalah pemberian pacar saya, mana ada staf yang mempunyai hati dengan orang sudah punya pacar". Kata Jasmine.

"Masuk akal,jadi sudah tau jawabannya bukan aku,apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?". Tanya Pak Hadi.

"Saya hanya berharap bukan dari seorang pria beristri. Jika memang orang tersebut tidak mau menunjukkan jati diri dan hanya terus mengirim bunga,selama dia tidak ada meneror,maka saya tidak akan memaksa untuk cari tau lagi".Kata Jasmine.

"Kamu sungguh berjiwa besar Jasmine,kamu hanya takut jika ada seorang pria beristri yang menyimpan perasaan dengan diam-diam mengirim bunga,kamu akan merasa itu adalah perbuatan yang tidak benar". Kata Pak Hadi.

"Betul sekali Pak,saya bukan pelakor dan saya tidak akan pernah mau merusak rumah tangga orang lain". Kata Jasmine.

Pak Hadi pun ketawa dan salut dengan Jasmine,walaupun kini Jasmine sudah tau bukan Pak Hadi orangnya, dia memutuskan untuk tidak mencari tau lagi. Jasmine akan seperti biasa menerima bunga dari orang yang tidak dikenal dan menikmati keindahan bunganya saja. Namun masih ada satu lagi yang di pikiran Jasmine,dia menolak perjodohan yang di rencanakan kedua orang tuanya,lalu bagaimana dia harus mencari pasangan sendiri, Jasmine belum pernah pacaran sama sekali dan kurang bergaul. Akankah Jasmine menemukan pujaan hati?.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!