NovelToon NovelToon

ANALOGI RASA

Hibur aku Shil !

“Shil, aku baru saja diputuskan oleh Yusi.” Adu Jovan pada Kayshila. Sahabat wanitanya sedari SMA. Sudah lebih dari sepuluh tahun keduanya bersahabat. Dan Shila adalah orang pertama yang akan selalu mendengar curhatan dari Jovan. Baik itu senang maupun susah.

“’Lagi?” kaget Shila lalu mengalihkan pandangannya dari layar laptop kepada Jovan yang kini tengah berbaring di sofa. “Kali ini apa yang membuatmu diputuskan oleh Yusi? Apa dia tahu jika kau berselingkuh dengan Adel?” Tanya Kayshila yang kali ini sudah kembali fokus pada layar laptopnya karena sedang mengerjakan disertasi. Dirinya tengah menempuh study doktoral atau S3 karna saat ini Shila merupakan salah satu Dosen di kampus Swasta yang ada di Jogjakarta.

“Aku yang memberi tahu padanya jika aku berselingkuh dengan Adel.” Jawab Jovan yang kini sudah berpindah posisi duduk disebelah Shila dan langsung menyandarkan kepalanya dilengan Shila.

Tentu saja Shila langsung menggeser kepala Jovan yang cukup membuatnya kelelahan jika terus disandari seperti itu. “Kau itu bodoh, benar-benar bodoh. Tidak usah sok jadi playboy jika berselingkuhpun kau jujur pada kekasihmu. Tentu saja Yusi akan langsung memutuskanmu karna kau sudah berselingkuh darinya!” Ketus Kayshila.

Dirinya heran dengan sahabat baiknya ini. Jovan memiliki wajah yang tampan, pekerjaan yang mapan sebagai seorang dokter spesialis anak sekaligus pemilik saham di sebuah Daycare yang cukup terkenal dikota ini.

Namun sifat Jovan yang tidak bisa setia dan selalu jujur pada pasangannya jika ia sedang berselingkuh membuat Kayshila gemas. Bodoh bukan jika berselingkuh namun jujur pada pasangan? Setelah itu menyesal karna diputuskan. Perempuan mana yang mau bertahan jika pasangannya sudah berselingkuh?

“Aku ini kan laki-laki baik dan jujur. Tidak enak rasanya membohongi pasangan terus menerus.” Jovan berusaha membela dirinya.

“Kalau kau laki-laki baik tidak mungkin kau berselingkuh. Selesaikan dulu hubunganmu dengan yang lama baru kau mulai hubungan dengan yang baru. Bukannya malah berselingkuh, hal itu jelas-jelas salah!” cibir Shila tidak mempedulikan Jovan yang kini kembali bersandar pada dirinya.

Hal seperti ini sudah sering terjadi. Bahkan Shila sendiri sudah lupa berapa kali Jovan diputuskan oleh kekasihnya karna pemuda tersebut selalu jujur jika sedang berselingkuh dengan gadis lain. Karna saking banyaknya dan sedari SMA Jovan sudah melakukan hal tidak masuk akal tersebut. Selingkuh tapi jujur pada pasangan, aneh!

“Kadang kenyamanan datang saat kita sedang memiliki pasangan Shil. Perasaan datangnya tiba-tiba tidak bisa ditebak. Aku juga tidak ingin seperti ini.” elak Jovan yang masih berusaha membela diri.

“Terserah kau saja. Tidak mau seperti ini katamu? Tapi kau sudah begini sejak SMA, saking banyaknya bahkan aku sampai lupa sudah berapa kali kau mengalami kejadian seperti ini.”

“Hehehehe,” Jovan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Hibur aku Shil, kau ini sahabatku atau bukan? Aku sedang sedih begini tapi kau malah sibuk dengan laptopmu terus. Bukannya ini hari libur?” Sambung Jovan yang merasa diacuhkan oleh Shila karna meskipun gadis itu menyahut tapi matanya tetap fokus pada layar laptopnya.

“Cih, untuk apa aku menghiburmu? Kau masih punya selingkuhan bukan? Pergilah dengan selingkuhanmu, aku sedang mencari materi untuk mengerjakan disertasiku.”

“Aku sudah tidak memiliki kekasih ataupun selingkuhan. Sekarang aku seorang jomblo Shil, huaaaa.” Ujar Jovan sambil berpura-pura menangis seperti anak kecil yang tidak dibelikan mainan oleh orang tuanya.

“Maksudmu? Bukankah kau berselingkuh dengan Adel? Jadian saja dengannnya maka kau tidak akan jomblo lagi.” Shila berucap dengan entengnya.

Ucapan adalah doa

“Ternyata Adel sudah memiliki kekasih dan dia hanya menganggapku sebagi selingan.” Adu Jovan yang seketika itu membuat Shila tertawa terbahak-bahak.

“Hahaha.. Sepertinya kau mendapatkan karma. Lebih baik kau hilangkah kebiasaan burukmu itu. Aku takut jika nanti suatu saat tidak ada yang mau denganmu.” Ceplos Shila yang masih setia dengan tawa yang menghiasi bibirnya.

Jovan langsung melotot mendengar ucapan Shila. Lelaki itu langsung memiting leher Shila hingga gadis itu mengaduh dan meminta untuk dilepaskan.

“Jangan asal bicara Shil! Jika sampai tidak ada gadis yang mau denganku maka aku akan menikahimu.” Ancam Jovan yang seketika itu langsung membuat Shila menjulurkan lidahnya untuk meledek Jovan.

“No, jangan harap! Aku lebih baik jomblo seumur hidup daripada harus menikah denganmu!” Tolak Kayshila mentah-mentah.

“Hati-hati, ucapan adalah doa.” Sambung seseorang yang baru saja tiba diruang tengah kediaman Shila.

“Mama” Pekik Shila dan Jovan bersamaan. Sedekat itulah persahabatan mereka berdua sampai-sampai baik Jovan maupun Shila memanggil nama orang tua masing-masing dengan panggilan yang sama.

Seperti saat ini, Jovan juga memanggil Mama Shila dengan sebutan ‘Mama’ dan Shila pun juga memanggil kedua orang tua Jovan dengan panggilan ‘Ayah dan Ibu’ sama seperti panggilan Jovan untuk orang tuanya.

“Ma, jangan bicara seperti itu. Aku tidak mau jika harus menikah dengan Jo. Mama juga tidak mau kan memiliki menantu absurd macam dia ini?” Shila bergidik dengan mimik jijik yang dibuatnya sambil menunjuk Jo dengan kacamata yang baru saja dilepasnya.

“Mama tidak masalah siapa saja yang nanti menjadi calon menantu Mama, duda sekalipun tidak apa-apa. Yang penting dia harus menyayangi dan mencintaimu, menghormati dan juga menghargaimu dan yang paling penting dia harus bertanggung jawab dan selalu mengutamakan kebahagiaanmu Shil.” Jawab Mama Alya dengan lembut dan bijak. Kayshila memang dipanggil dengan panggilan ‘Shila’ oleh orang sekitarnya.

“Hahaha, daripada dengan duda lebih baik denganku saja Ma, iya kan Shil? ” Sahut Jo yang langsung saja terkena pukulan maut dari Shila.

“Tidak dua-duanya.” Desis Shila sebal. Kini gadis itu beralih menatap wajah Mama tecintanya yang tengah duduk disamping Jovan. “Ma, kenapa berbicara seperti itu? Baru saja Mama bilang jika ucapan adalah doa. Lalu bagaimana jika ucapan Mama itu terkabul dan jodohku benar-benar seorang duda?” Shila memandang sendu wajah Mamanya, tentu saja ia tidak pernah bermimpi untuk memiliki suami seorang duda.

“Tidak masalah asalkan dia memenuhi kriteria yang Mama sebutkan tadi. Ayo kita makan dulu, Mama sudah membelikan nasi briyani kesukaan kalian.” Ajak Mama Alya yang mulai beranjak dan menuju meja makan.

Jo dengan sigap mengambil alih barang-barang yang dibawa oleh Mama Alya. Shila memang hanya hidup berdua dengan Mamanya yang merupakan seorang Kepala sekolah di salah satu SMA swasta bertaraf Internasional dikota ini. Papa Shila sudah bercerai dengan Mama Alya sejak Shila lulus SMP. Dan beliau sudah menikah lagi, tidak seperti Mama Alya yang hanya fokus untuk mengurus Kayshila dan Kyandra, kakak laki-laki Shila. Pemuda itu tinggal diluar kota karna pekerjaannya yang menjabat sebagai seorang Jaksa di kota lain.

“Apa kau terus menerus menolak lelaki yang mendekatimu karna masih menunggu Rayden?” tanya Jo tiba-tiba saat mereka bertiga kini sedang menikmati nasi briyani yang dibawa Mama Alya.

Orang itu adalah Rayden

Mama Alya menghentikan makannya ketika mendengar pertanyaan dari Jo untuk Shila. “Apa benar begitu Shil? Setahu Mama bukankah kau tidak pernah menjalin hubungan dengan Rayden?” tanya Mama Alya menyelidik.

“Jangan hiraukan perkataan Jo, untuk apa aku menunggunya? Lagipula aku sama sekali tidak pernah memiliki hubungan lebih dari sekedar teman dengan Rayden.” Shila balik bertanya setelah menjawab pertanyaan dari Jovan dan juga Mama Alya. Dia menatap sebal sahabat baiknya itu yang selalu saja berkata semaunya sendiri.

Jo hanya tertawa ketika melihat Shila menatapnya dengan tatapan sebalnya. “Tapi Shil ada satu hal yang membuatku penasaran sedari dulu. Sebenarnya bukankah dulu kalian sempat dekat? Lalu kenapa kalian tiba-tiba memutuskan untuk menjadi kakak-adik?” Jo tidak bisa membendung rasa penasarannya yang sudah bertahun-tahun lamanya ia pendam. Namun baru kali ini Jo bisa menanyakannya karna ia juga baru mengingat pertanyaan yang selalu ingin ia tanyakan namun juga sering ia lupakan.

Karna biasanya Jo selalu memenuhi waktu pertemuan mereka dengan curhatannya. Sementara Shila menjadi pendengar setia dan penghiburnya saja. Kadang dalam hati Jo merasa kurang adil pada Shila, ia selalu mengeluh, merengek dan bercerita apapun pada sahabatnya itu. Tapi dia jarang mendengar curhatan dari Shila. Entah gadis itu yang memendam masalahnya sendiri atau memang Shila yang jarang sekali memiliki masalah, tidak seperti dirinya.

“Dia pernah menyatakan cinta padaku, tapi dia sendiri yang meminta aku untuk menolaknya.” Sahut Shila datar, gadis itu tampak santai menjawabnya sambil melahap menu kesukaannya.

“HAH??” Pekik Mama Alya dan Jovan bersamaan. Keduanya kemudian saling pandang dan didetik berikutnya mereka berdua gantian menatap Shila menuntut penjelasan.

“Maksudmu bagaimana Shil?” Tanya Mama Alya penasaran, Jovan pun ikut mengangguk-anggukkan kepalanya. Setuju dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Mama Alya.

“Mana ada Shil, orang menyatakan cinta tapi justru meminta untuk ditolak. Kau itu yang benar saja.” Jovan menyanggah karna ia merasa tidak percaya. Dimana-mana jika orang menyatakan cinta tentu berharap jika diterima. Tapi untuk yang satu ini kenapa berbeda?

Shila menyelesaikan kunyahan makanan yang ada didalam mulutnya sebelum menjawab pertanyaan dari Mama Alya dan dari Jovan. Sebenarnya ini adalah hal yang sudah lebih dari sepuluh tahun lamanya terjadi. Dan baru kali ini Shila akan menceritakan hubungannya dengan Rayden dulu.

“Ada, dan orang itu adalah Rayden.” Jawab Shila lalu meneguk air putih untuk membersihkan mulut dan tenggorokannya. “Setelah menyatakan cinta padaku, Rayden berkata bila aku menjadi kekasihnya dia tidak bisa memberi waktu untukku karna begitu banyak kegiatan yang dia ikuti. Lalu dia juga berkata kasihan padaku jika aku menjadi kekasihnya namun sangat sulit untuk sekedar pergi bersama. Bukankah itu sama saja dia ingin aku menolaknya? Dan setelah itu aku dan dia memutuskan untuk menjadi kakak adik saja.” Lanjut Shila lagi.

“Astaga, aku tidak bisa mempercayai hal semacam ini.” Jovan menggelengkan kepalanya, begitu juga dengan Mama Alya. Hal yang sangat aneh bukan menemukan sesuatu semacam ini? Menyatakan cinta tapi justru memberikan alasan pada sigadis untuk menolaknya. Sebelas dua belas sama anehnya dengan Jovan yang selalu memberi tahu kekasihnya jika dia sedang berselingkuh.

“Apa dulu kau pernah memiliki perasaan lebih untuk Rayden Shil ?” tanya Mama Alya setelah bisa menetralisir rasa keterkejutannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!