NovelToon NovelToon

KAISAR 12 ELEMEN S2

CH 1 : Beristirahat Di Dalam Hutan

Seluruh Pasukan dengan Baju Besi Berwarna Hitam bergerak menuju Medan Perang.

Mata mereka menunjukkan rasa haus darah dan semangat perang yang sangat membara.

Dalam perjalanan menuju Medan Perang, seluruh Pasukan terus berlari ke depan tanpa ada yang menghalangi mereka.

Selain Ibukota Kerajaan yang mereka tuju dan hamparan debu beterbangan yang mengikuti di belakang mereka, mereka meninggalkan ribuan jejak kaki di hamparan pasir di sepanjang perjalanan mereka.

Tiga hari kemudian di malam harinya, akhirnya seluruh Pasukan telah sampai ke suatu wilayah hutan lebat yang tidak jauh dari Ibukota Kerajaan.

Karena mereka semua telah berada di wilayah yang tidak tidak jauh dari Ibukota Kerajaan, Evan Li selaku Sang Jenderal Besar yang memimpin Pasukan memutuskan untuk mengistirahatkan seluruh Pasukan terlebih dahulu sebelum memulai perang esok hari.

"Sai!" panggil Evan Li kepada salah satu bawahan Setianya.

"Saya Jenderal!" saut Sai menjawab panggilan Evan Li.

"Kamu pimpin pasukan Mata-Mata masuk ke dalam Ibukota Kerajaan sekarang. Cari informasi sebanyak mungkin tentang keadaan dan situasi di dalam Ibukota Kerajaan."

"Ingat! Kalian hanya memiliki waktu sampai besok malam. Besok malam setelah kalian kembali, kamu harus segera laporkan padaku semua informasi yang kalian dapatkan. Mengerti!?"

"Mengerti Jenderal!"

"Bagus! sekarang bergeraklah!" kata Evan Li memberi perintah.

Kemudian Sai langsung memimpin Pasukan Mata-Mata pergi meninggalkan perkemahan Pasukan dan menyelinap ke dalam Ibukota Kerajaan untuk melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Evan Li.

Beberapa saat setelah Sai dan Pasukan Mata-Mata pergi meninggalkan Perkemahan Pasukan, kemudian Evan dihampiri oleh Cao Cao, Sea Lin dan Yu Zhong.

"Kakak!" panggil Cao Cao.

Mendengar suara Adik angkatnya, kemudian Evan segera menoleh dan berbalik badan ke belakang.

Evan melihat Cao Cao, Sea Lin dan Yu Zhong sedang berjalan menghampiri dirinya.

"Bagus sekali kalian bertiga datang kesini. Jadi aku tidak perlu mencari-cari kalian kesana-kemari. Sekarang bagaimana keadaan Para Prajurit?" tanya Evan pada mereka.

"Seperti yang Tuan Jenderal perintahkan. Sekarang seluruh Pasukan sedang beristirahat dan memulihkan tenaga mereka." jawab Yu Zhong.

"Baguslah! Biarkan mereka beristirahat dan memulihkan tenaga mereka. Mereka semua pasti sangat lelah." kata Evan memahami seberapa lelah Para Prajuritnya setelah perjalanan panjang tanpa istirahat selama tiga hari penuh.

"Kakak Besar, kapan kita akan maju menyerang?" Sea Lin bertanya kepada Evan.

"Besok malam, setelah Sai dan Pasukan Mata-Mata kembali, kita berdua akan langsung menyerang ke dalam Istana Kerajaan." kata Evan menjawab.

"Kak Evan! Nanti jika Pasukan kita sudah maju menyerang, apa yang harus Cao Cao lakukan?" tanya Cao Cao pada Evan.

"Mudah! Kamu hanya harus membunuh musuh sebanyak mungkin dan bertahan untuk tidak mati!" jawab Evan dengan sangat simpelnya.

"Apakah hanya itu? Tidakkah kita perlu membuat Formasi Perang seperti yang dikatakan di dalam buku?" tanya Cao Cao yang baru pertama kali mengikuti Perang.

"Apa yang dikatakan di dalam buku memang benar. Dalam Medan Perang kita perlu membuat Formasi Perang untuk menyerang dan bertahan. Tetapi itu hanya dilakukan untuk Medan Perang Terbuka. Dimana kedua Pasukan yang ingin berperang akan melakukan peperangan terbuka di satu tempat luas, seperti Padang Rumput atau Padang Pasir."

"Sedangkan kita berbeda. Pasukan kita akan melakukan serangan cepat disaat Pasukan Musuh tidak memiliki persiapan yang matang untuk bertahan. Atau lebih tepatnya, Pasukan Gagak Malam adalah Pasukan Pembunuh Cepat yang memiliki kekuatan besar dalam serangan, namun kekurangan dalam pertahanan. Jadi dalam pertempuran apapun, Pasukan Gagak Malam harus secepat mungkin menyelesaikan pertempuran sebelum pertahanan mereka melemah." kata Evan memberitahu dan menjelaskan kepada Cao Cao.

"Ooh.... Jadi begitu...." ucap Cao Cao mulai mengerti.

"Sudah..., sekarang kamu pegilah istirahat bersama dengan yang lainnya. Kamu pasti sudah sangat lelah selama perjalanan kita kesini." kata Evan menyuruh Cao Cao untuk pergi beristirahat.

"Baik Kak!" kata Cao Cao mengangguk patuh dan kemudian pergi beristirahat.

Sekarang yang tinggal di tempat itu hanya Evan, Sea Lin dan Yu Zhong.

"Sekarang bagaimana dengan Tingkat Perkembangan kalian?" tanya Evan pada Sea Lin dan Yu Zhong yang berdiri di hadapannya.

"Mohon menjawab Tuan Jenderal. Sekarang aku sudah mencapai Tingkat Kaisar Level Sembilan." jawab Yu Zhong.

"Bagus. Jika kamu, Sea Lin?" tanya Evan.

"Sekarang aku sudah berada di Tingkat Kaisar Emperor Level Dua, Kakak Besar. Dan hanya tinggal sedikit lagi untuk mencapai Tingkat Kaisar Emperor Level Tiga!" jawab Sea Lin.

"Bagus sekali! Aku tidak mengira perkembangan Kekuatan kalian akan meningkat secepat ini." kata Evan ikut merasa senang atas perkembangan Yu Zhong dan Sea Lin yang meningkat sangat pesat.

"Kalau boleh tahu, sekarang Tingkat Perkembangan Kakak Besar sudah mencapai Tingkat apa dan level berapa?" tanya Sea Lin merasa penasaran dengan Tingkat Perkembangan Evan.

"Sekarang aku sudah berada di Tingkat Kaisar Emperor Level Lima." jawab Evan membuat Sea seketika merasa terkejut.

"Tingkat Kaisar Emperor Level Lima?!" tanya Sea Lin dengan nada terkejut.

"Kenapa kau terkejut seperti itu?" tanya Evan merasa heran, begitu juga dengan Yu Zhong.

"Bukankah bulan lalu Tingkat Perkembangan Kakak Besar masih berada di Tingkat Kaisar Emperor Level Dua? Kenapa sekarang sudah berada di Tingkat Kaisar Emperor Level Lima? Apakah Kakak Besar mendapatkan Harta Karun saat berburu di Wilayah Hutan Lembah?" tanya Sea Lin merasa sangat heran dan penasaran.

"Tidak, aku sama sekali tidak mendapatkan Harta Karun apapun saat berburu di Wilayah Hutan Lembah. Apalagi menggunakannya untuk meningkatkan perkembangan ku." ujar Evan menjawab pertanyaan Sea Lin.

"Jadi, bagaimana cara Kakak Besar meningkatkan perkembangan dari Tingkat Kaisar Emperor Level Dua ke Tingkat Kaisar Emperor Level Lima? Aku tahu dengan jelas sifat Kakak Besar. Kakak Besar tidak mungkin akan ikut mengambil bagian dari hasil buruan yang didapatkan." ujar Sea Lin yang cukup memahami karakter Evan.

Terlihat Sea Lin yang benar-benar merasa sangat heran dan penasaran dengan Tingkat Perkembangan Evan yang meningkat dengan sangat cepat hanya dalam waktu satu bulan.

"Haaiiss..., kamu ini kenapa menjadi seperti Tang Chen?" Evan mulai merasa jengkel dengan Sea Lin yang terlalu penasaran.

"Hehehe... Aku kan hanya penasaran..." ujar Sea Lin.

"Haaiiss....." Evan menghela nafas lagi. "Yah sudah, kalau begitu aku akan ceritakan kepada kalian, apa saja yang terjadi saat kami berada di Wilayah Hutan Lembah." kata Evan.

Kemudian sambil berjaga, Evan pun menceritakan semua kejadian di Wilayah Hutan Lembah kepada Sea Lin dan Yu Zhong.

Di bawah sinar bulan yang dihiasi jutaan bintang mereka beristirahat dan mempersiapkan diri untuk Pertempuran Berdarah esok hari.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

...****************...

...****************...

CH 2 : Mata-Mata

Siang harinya di Ibukota Kerajaan. Tampak Sai yang sedang duduk di dekat jendela di dalam sebuah Kedai Teh dengan tampilan penyamarannya.

Sambil berpura-pura menjadi pembeli dan meminum Teh yang ada di atas mejanya, Sai mencoba mendengarkan apa yang sedang diobrolkan oleh sekelompok orang di dalam Kedai Teh tersebut.

"Sekarang aku benar-benar menyesal tinggal di Ibukota. Dulu saat Kaisar Gu Tianxing masih hidup dan masih memegang kekuasaan, Kerajaan Gu tidak pernah mengalami kemerosotan ekonomi seperti ini. Sekarang setelah Panglima Wu Shen melakukan pemberontakan dan menjadi Kaisar, ekonomi Kerajaan Gu menjadi sangat sulit. Bahkan pembayaran pajak yang sebelumnya hanya dilakukan setengah tahun sekali, sekarang dilakukan setiap satu bulan." kata orang pertama.

"Kamu benar! Kaisar Wu Shen benar-benar keterlaluan. Dia hanya tahu berpesta dan minum arak setiap hari. Dia tidak pernah memperdulikan bagaimana keadaan rakyatnya. Dia sama sekali tidak pantas untuk menjadi seorang Kaisar!" kata orang kedua.

"Tapi mau bagaimana? Kita hanyalah rakyat kecil. Kita tidak bisa melakukan apa-apa. Lebih baik kita diam daripada nanti kita terkena masalah." kata orang ketiga menengahi.

"Kamu benar! Beberapa hari lalu, aku mendengar kabar ada satu keluarga besar yang dimusnahkan hanya karena menyinggung perasaan Kaisar Wu Shen. Sungguh malang nasib keluarga itu." kata orang pertama.

"Huh! Kaisar Wu Shen ini memang benar-benar......"

"Apakah kamu ingin mati? Jika kamu ingin mati jangan ajak kami!" kata orang ketiga segera menutup mulut orang kedua.

Kemudian orang kedua menyingkirkan tangan orang ketiga dari mulutnya dengan ekspresi kesal.

"Apakah kalian tahu, malam ini Kaisar Wu Shen akan mengadakan pesta perjamuan untuk menyambut kedatangan Para Sekutunya yang berasal dari Kerajaan Xiao." kata orang pertama memberitahu teman-temannya.

"Yah aku tahu! Aku dengar kalau mereka adalah dua puluh orang Kultivator Tingkat Kaisar Emperor yang sangat kuat. Aku rasa, mungkin tidak lama lagi Kerajaan Gu benar-benar akan dikuasai oleh Kerajaan Xiao." kata orang ketiga.

"Yah, itu sudah pasti!" kata orang kedua yang masih sangat geram pada Kaisar Wu Shen.

Sementara itu di meja lain, Sai yang mendengarkan pembicaraan ketiga orang itu, kemudian dengan tenangnya meminum Teh yang ada di tangannya.

Saat sedang meminum Tehnya, kemudian dari jendela yang ada di sampingnya, Sai didatangi oleh beberapa burung, kupu-kupu, dan tikus yang berwarna hitam putih.

Hewan-hewan dan serangga tersebut merupakan hewan ciptaan dari Teknik Lukisan Tinta Surgawi milik Sai.

Teknik Lukisan Tinta Surgawi milik Sai adalah suatu teknik khusus yang dapat mengubah lukisan menjadi hidup.

Hewan dan Serangga berwarna hitam putih tersebut terlihat sedang memberikan semua informasi yang mereka miliki kepada Sai.

Setelah semua Hewan dan Serangga tersebut memberikan semua informasi kepada Sai, kemudian Hewan dan Serangga tersebut kembali pergi untuk melanjutkan mencari informasi tentang situasi di Ibu kota Kerajaan sebanyak mungkin.

Sementara itu berbagai tempat di luar Kedai Teh tempat Sai berada, tampak Para Prajurit Mata-Mata yang sedang mencari informasi sebanyak mungkin dengan penyamaran mereka.

Waktu berlalu dengan cepat, hingga pada saat sore menjelang malam, karena informasi yang didapatkannya sudah lebih dari cukup, kemudian Sai dan Pasukan Mata-Mata memutuskan untuk kembali ke Perkemahan lebih awal.

Di dalam sebuah Tenda, tampak Evan Li dan yang lainnya sedang berkumpul untuk mendengarkan informasi yang akan disampaikan oleh Sai kepada mereka.

"Sai, katakan semua informasi tentang situasi di dalam Ibukota Kerajaan yang kamu dapatkan hari ini!" perintah Evan Li pada Sai.

"Saat ini keadaan di dalam Ibukota Kerajaan sangat memprihatinkan. Sejak Panglima Wu Shen menjadi Kaisar dan memegang kekuasaan atas Kerajaan Gu, Kerajaan Gu mengalami kemerosotan ekonomi yang sangat besar terutama di dalam Ibukota Kerajaan. Jika dibandingkan dari segi ekonomi, saat ini Kerajaan Gu sudah bisa dikatakan sebagai Kerajaan tingkat menengah atau bahkan tingkat rendah di daratan timur."

"Sejak Panglima Wu Shen menjadi Kaisar, beberapa Keluarga dan Sekte besar maupun kecil yang memiliki masalah atau pertikaian dengannya, kini semuanya telah dimusnahkan olehnya tanpa ada yang tersisa. Sedangkan Para wanita cantik yang berasal dari Keluarga dan Sekte yang telah dimusnahkan, mereka ditangkap dan dijadikan sebagai wanita penghibur untuk memuaskan Panglima Wu Shen dan Para Sekutunya!"

"Pemerasan yang dilakukan oleh Pemerintah kepada Rakyat dengan mengatasnamakan pajak membuat rakyat Ibukota Kerajaan semakin menderita. Banyak pedagang yang mengalami kebangkrutan pada usahanya. Karena keadaan ekonomi yang semakin memburuk, Perampokan dan Penjarahan seringkali terjadi di dalam Ibukota Kerajaan."

"Semenjak Panglima Wu Shen menjadi Kaisar, Dia tidak hanya tidak pernah memperdulikan bagaimana keadaan rakyatnya. Tetapi dia juga selalu berfoya-foya, bersenang-senang dan berpesta dengan para sekutunya dengan menggunakan uang yang diperasnya dari rakyat!." kata Sai menceritakan bagaimana keadaan di dalam Ibukota Kerajaan saat ini kepada Evan Li dan yang lainnya.

Mendengar seluruh laporan Sai tentang keadaan dan kondisi yang terjadi di dalam Ibukota Kerajaan, seketika membuat Evan Li dan yang lainnya merasa sangat kesal dan geram kepada Panglima Wu Shen dan Para Sekutunya.

"Sial! Sekarang aku benar-benar tidak tahan untuk memenggal kepala si brengsek itu! Aku tidak tahan lagi!" kata Sea Lin merasa sangat geram.

"Yah, sekarang aku juga menyesal karena tidak membunuhnya saat di pertandingan waktu lalu. Tetapi aku tidak ingin langsung membunuhnya. Aku ingin membuatnya merasakan, bagaimana rasanya lebih baik mati daripada hidup." kata Evan Li merasa sangat geram.

"Sebenarnya Tuan Jenderal, aku masih belum selesai mengatakan semuanya kepada kalian. Tadi yang aku katakan hanyalah keadaan dan kondisi yang terjadi di dalam Ibukota Kerajaan saat ini. Aku masih belum mengatakan semua informasi yang aku dapatkan!" kata Sai kepada Evan Li dan yang lainnya.

"Oh, kalau begitu kamu katakanlah semuanya. Jangan sampai ada yang terlewatkan." kata Evan Li kepada Sai.

"Dari informasi yang aku dapatkan dari Pasukan Mata-Mata yang menyelidiki keadaan Istana maupun keadaan tempat-tempat penting lainnya. Saat ini Ibukota Kerajaan dijaga oleh sekitar tiga ratus Kultivator Tingkat Kaisar dan sepuluh Kultivator Tingkat Kaisar Emperor. Dan dari informasi yang aku dapatkan sendiri, tepat pada malam ini Panglima Wu Shen akan mengadakan pesta perjamuan di Istana untuk menyambut kedatangan Para Sekutunya yang berasal dari Kerajaan Xiao. Aku dengar para sekutu ini merupakan dua puluh orang Kultivator Tingkat Kaisar Emperor. Jadi malam ini, kemungkinan besar Istana Kerajaan akan berkumpul tiga puluh orang Kultivator Tingkat Kaisar Emperor sekaligus!" kata Sai memberitahukan laporan terakhirnya kepada Evan Li dan yang lainnya.

Mendengar informasi tersebut, seketika Evan Li tersenyum senang.

"Hahaha, Bagus sekali! Karena malam ini mereka semua sudah berkumpul, maka aku akan menjadikan malam ini sebagai perkumpulan terakhir mereka!" kata Evan Li dengan niat membunuh yang besar dihatinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

...****************...

...****************...

...****************...

CH 3 : Pembantaian Istana

"Sea Lin, kau ikut aku! Kita akan menghadiri pesta di Istana!" kata Evan melangkah pergi.

"Dengan senang hati, Kakak Besar!" kata Sea Lin mengikuti langkah Evan.

Kemudian di atas benteng pertahanan Ibukota Kerajaan, Para Prajurit yang sedang berjaga di kejutkan oleh dua kilatan cahaya berwarna biru dan merah.

Dua kilatan cahaya berwarna biru dan merah itu melintas di atas benteng pertahanan dengan sangat cepat, hingga para prajurit yang sedang berjaga tidak dapat melihat dengan jelas apa itu sebenarnya.

"Apa itu!?" tanya seorang Prajurit yang sedang berjaga di atas benteng pertahanan.

"Tidak tahu! Mungkin hanya bintang jatuh!" kata seorang Prajurit lainnya.

*Bintang jatuh? Tapi kenapa arah jatuhnya ke arah Istana?* batin Prajurit tadi merasa heran.

Beberapa saat kemudian dua kilatan cahaya tadi mendarat di depan gerbang Istana Kerajaan.

Tentu saja kedua kilatan cahaya berwarna biru dan merah tersebut adalah Evan dan Sea Lin.

Kedatangan Evan dan Sea Lin membuat Para Prajurit yang berjaga di depan gerbang Istana merasa terkejut.

"Siapa kalian!?" tanya Para Prajurit tersebut dengan galak sambil mengarahkan senjata mereka ke arah Evan dan Sea Lin.

"Dasar Anjing berisik!" Evan melempar Jarum Peraknya hingga menembus kepala Para Prajurit tersebut.

Seketika semua Prajurit yang berjaga di depan gerbang Istana langsung mati berjatuhan.

*Astaga! mereka semua setidaknya adalah Kultivator Tingkat Jenderal Level Lima ke atas, tapi mereka semua mati dalam waktu kurang dari lima detik di hadapan Kakak Besar!* Sea Lin merasa sangat terkejut dan takjub dengan kemampuan Evan.

"Kenapa bengong? Sekarang kamu cepat beri mereka hadiah besar dari kita!" kata Evan mengingatkan Sea Lin.

"Baik Kakak Besar, aku akan segera memberi besar kita kepada mereka." kata Sea Lin dan kemudian maju ke depan.

Sea Lin mengangkat dan mengarahkan telapak tangan kanannya ke arah Istana.

Kemudian dengan cepat energi darah dan kegelapan yang bercampur halilintar merah berkumpul di telapak tangan kanan Sea Lin, hingga sesaat kemudian membentuk sebuah Bom Darah Halilintar sebesar kepalan tangan.

"Kalian terimalah hadiah besar dari kami! Ledakkan Darah Halilintar!" kata Sea Lin yang kemudian menembakkan Bom Darah Halilintar miliknya ke arah Istana.

Sementara itu di waktu yang sama di Istana Kerajaan, terlihat pesta perjamuan yang sangat megah.

"Selamat datang Tuan-tuan utusan! Aku sangat senang menyambut kedatangan kalian semua kesini!" kata Wu Shen sembari memberi hormat kepada dua puluh orang berjubah hitam.

"Terima kasih atas sambutan yang Kaisar berikan kepada kami. Kami sangat senang bisa datang kesini!" kata salah seorang pria berjubah hitam sambil memberi hormat kepada Wu Shen.

"Sama-sama! Tuan-tuan silahkan duduk. Kita minum arak bersama-sama!" kata Wu Shen mempersilahkan.

Namun baru saja Wu Shen kembali duduk di atas singgasananya, tiba-tiba mata Wu Shen terbelalak melihat Bom Darah Halilintar sedang meluncur ke arahnya.

*Sial!* belum sempat berteriak Bom Darah Halilintar telah berada tepat di depan wajahnya.

Dan kemudian "BOOOMMM!!" terjadilah satu ledakan besar yang seketika melenyapkan Istana Utama Kerajaan Gu.

Efek Ledakkan yang sangat kuat menciptakan tiupan angin yang sangat kencang ke area sekitar Ledakan.

Besarnya Ledakkan terlihat membumbung tinggi, hingga dapat terlihat oleh semua orang yang ada di Ibukota Kerajaan.

Suara Ledakkan yang sangat kuat terdengar sampai ke tempat Pasukan Gagak Malam yang saat ini berada tidak jauh dari benteng pertahanan Ibukota.

Seluruh Ibukota terkejut melihat kejadian tersebut.

Beberapa saat kemudian, tampak Evan dan Sea Lin yang masih berdiri tegak di tempatnya.

Evan menurunkan tangan kanannya, kemudian sebuah pelindung yang melindungi mereka dari efek ledakan pun seketika menghilang.

"Yuhu! Hadiah kmbang api yang sangat bagus!" Sea Lin merasa sangat senang dan gembira.

"Yah, semoga saja mereka tidak mati semua!" Evan ikut tersenyum puas.

Kemudian Evan dan Sea Lin berjalan masuk ke dalam Istana Utama yang telah lenyap terkena ledakan.

Setelah sampai ke area tengah tempat terjadinya ledakan, Evan menggunakan kemampuan Mata Langit miliknya untuk mencari tubuh Wu Shen dan Para Sekutunya yang berada diantara puing-puing Istana Utama yang hancur.

Namun disaat Evan sedang mencari, tiba-tiba enam orang pria berjubah hitam dengan cepat terbang ke udara untuk melarikan diri.

"Ternyata memang benar, masih ada beberapa anjing yang masih hidup setelah terkena Ledakan besar tadi!" kata Evan tersenyum melihat enam orang pria berjubah hitam yang sedang melarikan diri tersebut.

"Kakak Besar, apakah kita tidak akan mengejar anjing-anjing itu?" tanya Sea Lin.

"Kamu tenang saja, mereka tidak akan bisa kabur. Kamu bersiaplah untuk membunuh satu anjing disini. Dia akan segera bertukar tempat denganku!" kata Evan membuat Sea Lin merasa bingung.

"Baik Kakak, aku siap!" kata Sea Lin walau dirinya masih bingung dengan apa yang dikatakan oleh Evan.

Kemudian Evan mengarahkan telapak tangan kanannya ke arah enam orang pria berjubah hitam tersebut.

Dengan menggunakan Teknik Teleportasi miliknya, Evan ingin bertukar tempat dengan salah satu Pria berjubah hitam yang sedang terbang di udara tersebut.

"Pindah!" ucap Evan yang seketika bertukar tempat dengan salah satu pria berjubah hitam yang sedang terbang di udara.

Melihat apa yang terjadi di depan mata mereka, Sea Lin dan keenam pria berjubah hitam itu merasa sangat terkejut.

Namun Sea Lin yang tersadar dari rasa terkejutnya, kemudian langsung membunuh pria berjubah hitam yang ada di hadapannya, dengan satu kali serangan.

Sementara itu di udara, tampak Evan yang kini telah berada di hadapan lima orang pria berjubah hitam yang ingin kabur.

"Kalian ingin kabur?" tanya Evan dengan hawa membunuh yang sangat kuat, hingga membuat kelima pria berjubah hitam tersebut merasa sangat sesak dan tidak bisa bergerak.

"Lima orang Tingkat Kaisar Emperor Level Tiga dengan kekuatan Pemurnian Tubuh Tingkat Dua. Kalian memang sangat kuat hingga bisa bertahan dari Ledakan sebesar itu. Namun sayang sekali, walaupun kalian bisa bertahan dari ledakan tadi, kalian tetap akan mati di tanganku!" kata Evan yang masih menekan Kekuatan kelima pria berjubah hitam di hadapannya.

Kemudian dengan satu kali tebasan pedang, Evan menebas leher kelima pria berjubah hitam di hadapannya.

Setelah kepala dan tubuh berpisah, kemudian kelima mayat pria berjubah jatuh ke antara puing-puing Istana.

Evan mendarat dan menghampiri Sea Lin yang telah membunuh salah satu pria berjubah hitam tersebut.

"Kamu berikan tanda kepada Yu Zhong dan yang lainnya. Mereka sudah boleh bergerak untuk melakukan serangan!" kata Evan memberi perintah kepada Sea Lin.

"Baik Kakak Besar!" kata Sea Lin mengangguk patuh.

Kemudian Sea Lin menciptakan satu Bom Darah biasa yang ukurannya jauh lebih kecil dari pada Bom Darah Halilintar sebelumnya.

Setelah Bom Darah selesai terbentuk kemudian, Sea Lin langsung melemparkannya ke atas langit.

"BOOMM!!" satu ledakan lagi meledak di langit untuk memberi tanda kepada seluruh Pasukan Gagak Malam.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

...****************...

...****************...

...****************...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!