NovelToon NovelToon

LOVE ME PLIS

BAG 01

Gadis muda Itu Bernama Mitha Cahya Puspitha.

Mitha Baru Berusia 24 tahun,

Keluarga Mitha adalah Keluarga Yang Sederhana, Mitha Di Besarkan Oleh Neneknya Kedua Orang Tua Mitha Berada Di kota Jakarta Dan Bekerja Di sana,

Ayah Mitha yang Bernama Doni Bekerja Sebagai Supir Pribadi di Kediaman Jaya Kusuma, Sedangkan Ibunya yang Bernama Sri Bekerja Sebagai Pembantu rumah Tangga di Kediaman Jaya Kusuma juga,

Mereka Berdua Bekerja Di Kediaman Jaya Kusuma Mungkin Sudah 22 Tahun bekerja Di Sana.

Mitha Yang tinggal Di Kampung Halamanya Yaitu di Bogor Hanya Tinggal Bersama Nenek dan Kedua Adik Kembarnya.

Nenek Rita Yaitu Ibunda Dari Ibunya Merawat Mitha Dari Kecil, Karena Kedua Orang Tua Mitha Selalu Sibuk Bekerja,

Dan Setiap Bulan kedua Orang Tua Mitha Selalu Mentransfer Uang Yang Banyak Untuk Kebutuhan Ibu dan Ke tiga Anak Anaknya.

Kedua Orang Tua Mitha Sangat Bersyukur Karena Anak anaknya Bisa Di Atur Dengan Baik Oleh Ibundanya dan Menjadi Anak Yang Berbakti,

Kini Mitha Sedang Menjaga Adik Adiknya Yang Masih kecil dan Berusia 9 tahun, Dan Adik Kembarnya Itu Bernama Micha Dan Michi,

" Nek, Mitha Mau Mencari Micha Sama Michi dulu ya Nek," Kata Mitha Pada Neneknya Saat Adik Adiknya Sedang Main,

" Iya Sayank, Suruh Pulang Ke dua Adikmu itu Nak, Ini sudah Mulai Sore," Kata Nenek Pelan.

" iya Nek," Kata Mitha Dan Ia pun Mencari Adik Adik Kecilnya.

Mitha Menyusuri Jalan Setapak, Maklum Lah Kalo di Desa Kampung Halamannya Belum Ada Mobil Yang Bersileweran, Dan Di Kampung Halamannya Ini Cuacanya Masih Alami belum Tersentuh Asap Kendaraan.

Dan Rumah Nenek Mitha Masih Di penuhi Pohon Pohon Rindang di sekeliling Rumah Nenek,

Dan Di Sebelah Kanan Rumah Nenek Terdapat Hamparan Sawah Yang luas membentang.

Dan Di sebelah Kiri Rumah Nenek Terdapat Gunung Gunung Yang Menjulang serta Air Sungai Yang jernih,

Waktu Kecil Mitha Selalu Main Di Sungai dan Sering Sekali Mandi Di sana,

Namun Kini Mitha Sudah Besar dan beranjak Dewasa Tak Melakukan Hal Seperti itu lagi.

Baru saja Mitha Mau Turun Ke Sungai Yang Biasa Adik Adik kecilnyA Main Di Sana,

Sudah Ada Yang Memanggil Namanya.

" Mith, Lu Cari Adik Lu Bukan," Tanya Seorang Pria Yang Sepantaran Dengan Mitha yang Bernama Ardi.

" Iya,, kenapa Memangnya," Tanya Mitha pelan,

" Adik Adik Lu Tidak Main Di Sungai," Kata Ardi Yang memang Sepantaran Mitha,

" Di Mana," Tanya Mitha Bingung.

" Lagi di Warnet, Noh lihat," Kata Ardi Teman yang Sepantaran Dengan Mitha dan Menunjuk Ke dua Adik nya yang Lagi Duduk di sana.

Mitha Pun Menghampiri Kedua Adik Nya itu dan Mendengar Pemilik Warnet Itu Malah Mencaci Dan Memaki Kedua Adik Itu.

" Hentikan, Kenapa Om Malah Mencaci dan Memaki Adik Adik Gue," Kata Mitha Kesal Dan Marah.

" Kau Juga, Kalo Punya Adik Tuh Di Jaga jangan Di Biarkan Main Di Sini kalo Gak Punya Duit," Kata Om Bonar Yang Punya Warnet Itu.

" Ya Ampun Om, Baru Punya Warnet segitu saja Belagunya Minta Ampun," Kata Mitha Kesal dan Mengajak Adik adik nya Pulang.

" Micha, Michi, Ayo Pulang," Ajak Mitha Saat Melihat Kedua Adiknya Itu sedang Duduk di dalam warnet tanpa Bermain dan Malah dapat Cacian serta Makian Dari Pemilik Warnet Itu.

" Iya Kak," Kata Kedua Adik Kembarnya Itu Pelan.

" Lain kali Jangan Kemari Lagi kalo Gak Punya Duit, Sempit Sempitin tempat Saja," Kata Pemilik Warnet Itu marah.

" Kalo Gue Ke sini Lagi, Ni Warnet Gue Beli Sekalian," Kata Mitha Kesal Dan Meninggalkan Tempat Warnet Itu dengan Adik Adiknya dan Membiarkan Pemilik Warnet Itu Kesal.

" Kalian Ngapain Sih Malah duduk di dalam Sana," Tanya Mitha Pelan.

" Michi Pengen Main Kak, Tapi Gak Boleh Karena Michi Gak Punya Uangnya," Kata Michi pelan menahan Tangis.

" Iya Kak, Micha Juga Pengen Main, tapi Malah Di Marahin Sama Om Bonar," Kata Micha kesal Sama Pemilik Warnet itu.

" Katanya Kalo Olang Miskin Gak Boleh Main Warnet," Kata Micha mengikuti Kata Kata Pemilik Warnet Itu Tadi dan Sempat Mitha Dengar Juga.

Hati Mitha Benar Benar Sakit Saat Mendengar Cacian Untuk Keluarganya,

Mitha Sudah Terbiasa Dengan Cacian Dari Tetangga Tetangga Nya Yang Selalu Meremehkan Keluarga Mitha.

Ibu Mitha Yang Bernama Sri dan Ayah Mitha Yang Bernama Doni, Dari Dulu Memang Selalu Mandapat Cacian Dan Makian Dari Tetangga Tetangganya, Dan Sampai Sekarang pun Mitha Sudah Terbiasa dengan Cacian Dan Makian Itu.

" Sudah Jangan Di Dengarkan Ya.Anggap Saja Itu Anjing Meng gong gong,." Kata Mitha Menenangkan Adik Adiknya.

" Lain Kali, Jangan Main Ke Sana Lagi Ya,,Kakak Gak Suka," Kata Mitha Lagi

" Iya Kak," Kata Kedua Adik Kembar Itu.

" Ya Udah... Ayo Kita Pulang, Pasti Nenek Menunggu di Rumah," Kata Mitha Lagi.

Mereka Bertiga Pun Pulang Ke rumah Neneknya,

Sesampai nya Di rumah Nenek Micha Dan Michi Mengadu pada Neneknya.

" Nenek,," Panggil Micha Dan Michi hampir Barengan,

" Ya Ampun Sayank nya Nenek, Ini Tuh Sudah Jam Berapa, Baru Pulang Kalian Main Ke Mana Emangnya." Tanya Nenek dan Malah Memarahi Kedua Cucu kembarnya Itu.

" Mereka Berdua Malah Duduk Di dalam Warnet Nek dan Malah Di Marahi Si Om Bonar,," Kata Mitha Kesal dan Sedikit Marah.

" Ya Ampun Nak, Buat apa Kalian Di sana, Kalian Main di warnet Juga Kan Harus Punya Uang," Kata Nenek Lembut.

" Iya Nek, Maaf," Kata Micha Pelan.

" Maafin Michi Juga Nek," Kata Michi Dan mereka Berdua Memeluk Neneknya.

" Jangan Membuat Nenek Sedih Lagi, Kalian Mengerti Tidak," Kata Mitha Lembut.

" Kita Ini Orang Miskin Kalian Gak Mau Kan Buat ibu dan Ayah Kecewa Sama Kita," Kata Mitha Lagi.

" Iya Kak, Maaf," Kata Micha Dan Michi Barengan,

" Ya sudah,, Sana Mandi," Kata Mitha Lagi dan Menyuruh kedua Adiknya Mandi.

" Iya Kak," Kata Kedua Adiknya..

SEBULAN KEMUDIAN....

Ada Berita Yang Mengejutkan Dari Tempat Kerja Ibu dan Ayahnya,

Bahwa Ayah Mitha Mendapat Kecelakaan dan Meninggal dunia Saat Menyelamatkan Kakek Pemilik Kediaman Jaya Kusuma..

Mitha Yang Mendengar Kabar itu Benar Benar Syok, Dan Ibunya Mitha Pun Di pulangkan Dulu untuk Berkabung Selama 2 bulan di Desanya.

" Ibu...." Panggil Mitha saat Melihat Ibunya datang dan Ibunya Pun Memeluk Mitha Karena Merasa sedih Akan Kehilangan Seseorang Yang Mereka Sayangi,

Adik adik nya Pun Ikut Memeluk Mereka

" Ibu.. Michi Kangen Ibu," Kata Michi di Sela pelukannya.

" Ibu juga Kangen Sayang," Kata Ibu Mitha Dan Memeluk Anak anaknya.

" Bu,,, Bagaimana Ini Bisa Terjadi," Tanya Mitha Penasaran.

" Nanti Saja Ya Nak Ceritanya, Ibu Gak Mau Anak Anak Ibu Yang Masih Kecil Ini Sedih," Kata Ibunya Mitha lagi.

" Iya Bu," Kata Mitha Lembut,

Mitha Paham Akan Pemikiran Ibunya Ia Takut Kalo Adik Adiknya Mengetahui Tentang Keadaan Ayahnya Yang Sudah Meninggal.,

Jenajah Ayahnya Pun Sudah Sampai dan Akan Di Kuburkan.

Mitha Benar Benar Penasaran Akan Kematian Ayahnya Itu dan Akan Bertanya Nanti Pada Ibunya..

BAG 02

Jenajah Ayah Mitha Pun Sudah di kuburkan, Mitha Menahan Semua Tangis di dalam Hatinya,

Ia Sangat Mengerti Ayahnya Tak Kan Suka Kalo ia Menangisi Kepergiannya, dan Mitha Pun Tak Menangis Sedikit pun,

Mitha Berusaha Tegar dan kuat saat Di Tinggalkan Ayah Tercintanya.

AYAH....YANG TENANG DI SANA...DO'AKU AKAN SELALU MENYERTAIMU AYAH, dalam Hati Mitha berdoa untuk Ayahnya.

" Ayo Nak," Ajak Ibu Sri Saat Di peristirahatan Terakhir Suaminya dan Mengajak Putrinya Pulang.

" Sebentar lagi Ya Bu, Mitha Pengen Masih Di Sini," Kata Mitha Pelan dan Ibunya Pun Menyanggupinya Karena Tau Bagaimana perasaan Mitha Saat Ini.

Mitha Hanya Diam Tak Bersuara Dan Memandang Kuburan Ayahnya.

Ia Benar Benar tak Percaya Kalo Ayahnya Memang Sudah Meninggal,

" Ayah...Yang Tenang Ya Ayah, Doaku Akan Selalu Menyertai Ayah," Kata Mitha Lembut.

" Sayank," Panggil Ibunya Hawatir Pada Mitha.

" Aku Gak Apa apa Kok Bu," Kata Mitha Tersenyum pada Ibunya.

" Ibu Tau Sayank, Ayo," Ajak Ibunya lagi.

Dan Mereka Berdua pun Meninggalkan Tempat Peristirahatan Terakhir Ayah dan Juga suami Bagi Mereka berdua,

Sesampainya Di Rumah Nenek, Ibu Sri Menjelaskan Pada Mitha Bagaimana Ayahnya Meninggal.

Dan Setelah 40 Hari Meninggalnya Ayahnya, Ibu Sri Akan Pergi Ke Kediaman Jaya Kusuma Lagi, Dan Kali Ini Ibunya Akan Mengajak Mitha Juga Kesana.

Namun pertama Mitha Menolaknya, Ia Tak Mau Meninggalkan Nenek Dan Juga Adik Adiknya.

Ibunya Meminta Pada Anaknya Itu Agar Ikut Saja, Dari Pada ia Membawa Orang Lain Ia Lebih Baik Mengajak anaknya Bukan,

Lagi pula Mitha Juga Kan Belum Mendapatkan Pekerjaan juga.

" Mau Ya Nak," Tanya Ibu Sri Pada Mitha Beberapa Kali,

" Aku Gak Mau Ibu,Lebih baik aku mencari Pekerjaan masih Di Daerah Sini Bu," Kata Mitha Mencoba Menolak Ajakan Ibunya Lembut.

" Aku Gak Mau Meninggalkan Nenek Sama Adik adik Bu," Kata Mitha lagi.

" Sayank... Nenek Dan Adik adikmu kan Pasti ada Bibi Riri juga Yang Akan Merawatnya, Iya Kan Rii," Kata Mamah Sri pada Adik Kecilnya Yang Bernama Riri.

Memang Bibi Riri Setiap Hari Selalu Ada dan Membantu Di Rumah Neneknya Itu, dan Memang Selalu membantu Merawat Nenek dan Juga Adik Adiknya Selama Ini,

" Apa...Gak apa apa Bibi, kalo Aku Ikut Ibu Ke Kota," Kata Mitha Pelan.

" Gak apa apa, Sayank,!! Kasian Ibu mu tak ada Yang membantunya," Kata Bibi Riri pada Mitha.

" Ya Udah Bu, Nanti Mitha Ikut ibu bekerja," Kata Mitha Pelan.

Mitha Juga Belum Tau Pekerjaan Apa Saja yang Nanti akan Ia Kerjakan,

DUA BULAN KEMUDIAN...

Kini Kematian Ayahnya Sudah Menginjak 40 hari Lebih dan 10 Hari lagi Ibu dan Juga Mitha Akan Pergi Ke Kota Untuk Bekerja Di Kediaman Jaya Kusuma...Dan Keluarga Jaya Kusuma Juga Memberi Cuti Untuk Ibu Sri Selama 2 bulan,

" Bu, Kapan Memang Kita Ke Kota Jakarta nya," Tanya Mitha Pelan.

" mungkin 5 harian Lagi Sayang, lagian Cuti Ibu Juga Masih Panjang," Kata Ibu Sri pelan.

" Oia Bu,, Aku Ikut Ibu Kerja Apa Di sana," Tanya Mitha Pelan.

" Gini Nak, Di Tempat Ibu Kan Di Sana Penghuninya juga Ada 11 Orang," Jelas Ibu Sri Pada Mitha.

" Dan Nyonya Di sana Juga Mempunyai Tiga Putra," Jelas Ibu Sri Lagi.

" Maksud Ibu, Mereka Itu Orang Kaya semuua Bu," Tanya Mitha Semakin Penasaran.

" Iya Sayang, Kakek Wijaya Adalah Pemilik Rumah Mewah Itu, dan Di sana Juga Terdapat Dua Keluarga yang Terpisah,mungkin Bisa Di Bilang Anak Kakek Wijaya Menikah Lagi Nak, Anak Kakek Wijaya Sudah Menikah Lagi Dan Mempunyai 2 Putra," Kata Ibu Sri menjelaskan.

" Aku Belum Paham Bu, Banyak Sekali Orang Orangnya," Kata Mitha Semakin Tak Mengerti.

" Begini, Pemilik Rumah Mewah Itu Kan Punya Kakek Wijaya dan Istrinya, Lalu Kakek Wijaya Mempunyai Anak Laki Laki Dua Dan Mereka Berdua Sudah Menikah," Kata Ibu Sri menjelaskan Pada Putrinya.

" Anak Pertama Kakek Wijaya Bernama Radit Jaya Kusuma, Dia Menikah Dua Kali Istri Pertama Meninggal dan Mempunyai Anak Laki Laki Satu Satunya, Yang Sekarang Tinggal Di Amerika dan Akan Pulang Mungkin 3 hari lagi," Kata Ibu Sri pelan pelan Menjelaskan pada Putrinya.

" Dan Nama Anak Pertama tuan Radit adalah Dewa Putra Jaya Kusuma, Dan Setelah Menikah Lagi Tuan Radit Mempunyai Dua Anak Dari Istri Ke duanya, Yang Bernama Rama, Dan Raja," jelas Ibu Sri,

" Mereka Berdua Sudah Kuliah dan Sudah Dewasa," Kata Ibu Sri lagi

" Lalu Anak Kedua Kakek Wijaya Bernama Reihan Adipura Jaya Kusuma, Dia Sudah Menikah Dan Mempunyai Anak Yang Masih Kecil Dan Ada Juga Yang Sepantaran Denganmu," kata Ibu Sri lagi,

" Apa Semua Anak Kakek Wijaya Itu tidak Mempunyai Anak Perempuan Bu," Tanya Mitha Pelan.

" Iya,, Semua Anak Kakek Dan Cucu cucunya Semua Laki Laki," Kata Ibu Sri lagi.

" Jadi Keluarga Besar Itu Hanya Mempunyai Asisten Ibu saja," Tanya Mitha Lagi.

" Tidak Sayank... Ibu Adalah Asisten Pertama Di rumah Mewah Itu, Dan Kakek Wijaya Mempunyai 6 Asisten Di rumah Itu, Mungkin Belum Di Itung Ibu dan Juga Ayahmu." Jelas Ibu Sri.

" Banyak Sekali Bu," Kata Mitha Pelan.

" Nanti Kau Juga Bakalan Hafal Kok," Kata Ibu Sri lagi.

" Jadi Kakak Mau Ikut Ibu," Tanya Micha Sedih.

" Iya Sayank, Gak apa apa Kan, Kalo Kakak Ikut Ibu ke sana, Biar Bisa Bantuin Ibu Di Sana Sayank," Jelas Ibu Sri pelan Pada Kedua Anak Kembarnya.

" Iya Bu, Gak apa apa," Kata Micha Dan Michi Pelan.

" Kalian Tenang Saja, Nanti Kalo Kakak Punya Banyak Uang, Kakak Akan Mengambil Warnet yang Telah Menghina Kita Nanti," Kata Mitha Dengan Tekad,

" Kakak Janji Ya," Kata Micha Michi Senang,

" Iya Kakak Janji, Kakak Akan Menutup Warent Itu suatu Hari Nanti," Kata Mitha Lagi,

Mitha Benar Benar Dendam Dengan Pemilik Warnet Itu yang Selalu Menghina Keluarga nya.

Dan Ingin sekali Memberi Pelajaran Pada Pemilik Warnet yang Soo Itu,

Baru Punya Warnet Segitu saja Udah Sombong, Apa lagi kali sudah Jadi Bos,

" Siapa Yang Micha, Michi Maksud," Tanya Ibu Sri Penasaran.

" Om Bonar Bu," Kata Michi.

" Ada Apa Dengan Nya," Tanya Ibu Sri Semakin Penasaran.

" Om Bonar Sering Menghina Kita Bu, Kakak Aja Pernah Dengar Kok," Kata Micha kesal.

" Benar Begitu Sayank," Tanya Ibu Sri Pada Mitha.

" Iya Bu, Mitha Kesel Banget saat ia Menghina keluarga Kita, Pengen Rasanya Mitha Meratakan Warnet Itu," Kata Mitha Sama Kesalnya Dengan Kedua Adik Kembarnya.

" Lagian Kalian Juga Yang Salah, Kenapa Main Di sana, Sedangkan Kalian Kan tidak Punya uang," Kata Nenek Pelan.

" Ya Tapikan Seegaknya, gak usah Menghina Orang Juga Kan Bu, Nek," Kata Mitha Kesal.

" Sudahlah, Jangan Dengarkan Omongan Orang Gila Seperti itu, Keluarga Kita Memang Sudah Terbiasa Dengan Hinaan Seperti itu Sayank," Kata Ibu Sri Lagi.

" Iya Bu...." Kata Mitha pelan.

BAG 03

PERKENALAN VISUAL VISUAL KARAKTER

NAMA : MITHA CAHYA PUSPITHA

UMUR : 24 TAHUN.

TB : 165 CM

BB : 55 KG.

KARAKTER : CANTIK,BAIK,PERHATIAN, DAN BISA BELLA DIRI.

NAMA : DEWA PUTRA JAYA KUSUMA.

UMUR : 30 TAHUN.

TB : 180 CM.

BB : 70 KG,

KARAKTER : TAMPAN, CUEK, COOL, GALAK, JAIM, TEGAS, DAN DI GILAI BANYAK WANITA.

NAMA : RAMA PUTRA JAYA KUSUMA.

UMUR : 28 TAHUN.

TB : 170 CM.

BB : 65 KG.

KARAKTER : GANTENG, BAIK ,RAMAH,

NAMA : RAJA PUTRA JAYA KUSUMA

UMUR : 25 TAHUN.

TB : 170 CM.

BB : 60 KG.

KARAKTER : TAMPAN, COOL,JAIM, RAMAH, ASYIK,DAN SUKA BERCANDA.

NAMA : KENJO PRADITIA JAYA KUSUMA

UMUR : 29 TAHUN

TB : 178 CM.

BB : 65 KG.

KARAKTER : TAMPAN, COOL, CUEK, KOKI, DI GILAI BANYAK WANITA SEPERTI KAKAK SEPUPUNYA DEWA,

NAMA : DION PRADITIA JAYA KUSUMA.

UMUR : 24 TAHUN.

TB : 170 CM.

BB : 67 KG.

KARAKTER : TAMPAN, IMUT, BAIK, RAMAH, COOL DAN SUKA ISENG.

NAMA : GRAZELLA YUANITA.

UMUR : 27 TAHUN.

TB : 165 CM.

BB : 60 KG.

KARAKTER : CANTIK, GALAK, JUTEK, MODEL, DAN KEKASIH DEWA.

Begitulah Ciri ciri visual yang di gambarkan Autor, kalo Masih Ada Yang Belum srek sama Visualnya Kalian Bisa Bayangin Sendiri Ok,😘

HARI ITU PUN TIBA......

" Sayank, Bagaimana... Apa Sudah Siap," Tanya Ibu Sri pada Mitha Yang Sedang Beres Beres Bajunya.

" Kapan Bu kita Berangkat ya," Tanya Mitha.

" Nanti... Nunggu Jemputan dari Pak Ogah," Kata Ibu Sri pada putrinya, Pak Ogah Adalah Supir pribadi Kakek Wijaya Yang Satunya Lagi, Kakek Wijaya Mempunyai 3 Supir Pribadi Namun Hanya Ayah Mitha Yang Paling Lama Ikut Dengannya, Dan Kakek Wijaya Sudah Menganggap Beliau seperti Keluarganya.

" Ooh," Hanya Itu Yang Keluar Dari Mulut Mitha.

" Micha, Michi," Panggil Ibu Sri Pada Kedua Anak Kembarnya.

" Iya Bu," Jawab Kedua Anak Kembar Itu.

" Jangan Nakal Nakal Ya, Turutin Semua Apa Kata Nenek," Kata Ibu Sri lagi.

" Kalian Mengerti," Kata Ibu Sri lagi.

" Iya Ibu," Jawab Kedua Anak Kembar itu menuruti.

" Kalian Ingat, Kalo Kalian Nakal, Kakak Tidak Akan Membeli Warnet itu untuk Kalian," Ancam Mitha Pada Kedua Adik Kembarnya.

" Iya Kak," Jawab Kedua Adik Kembar Itu senang,

Tak lama Terdengar Suara Bunyi Lakson Mobil di depan Rumah Nenek Rita.

TIN...

TIN...

TIN...

Ibu Sri Yang Tau Betul Suara Mobil Majikannya Sudah Sampai langsung Keluar menghampiri Pak Supir,

" Pak Ogah Masuk Dulu Ya, Pasti Capek," Kata Ibu Sri Pelan.

" Iya Bu, Makasih," Kata Pak Ogah, dan Pak Ogah Pun Masuk Dan istirahat Dulu Di Sana.

" Ni Pak Kopinya," Kata Mitha Pelan.

" Wah Wah Wah... Sri, Ini Anakmu," Tanya Pak Ogah Pada Sri.

" Iya...Kenapa," Tanya Balik Ibu Sri Bingung.

" Sudah Gadis Ternyata, Siapa Namanya Ndo.." Tanya Pak Ogah Pada Mitha.

" Mitha, Pak," Jawab Mitha Pelan.

" Mitha,, Nama Yang Cantik, Sri... Anakmu tak Jodohkan Dengan Putraku Mau Tak," Kata Pak Ogah Bercanda.

" Anakku Ini Belum Waktunya Untuk Menikah Pak Ogah, Dia Masih Kecil," Kata Ibu Sri,

" Hahahhaahhahahah,, Masih Kecil opo To, Wong Ini Sudah Gadis To," Kata Pak Ogah.

" Cucu Saya Mah, Masih Kecil Atuh Belum Waktunya Menikah," Kata Nenek Pelan.

" Lagian Siapa Yang Mau Nikah Sih Bu, Pak, Mitha Mau Kejar Karir Mitha Dulu," Kata Mitha Pelan.

" Iya Sayank, Ibu Dukung Kamu Nak," Kata Ibu Sri mendukung Ke inginan putrinya.

" Iya...lagian Cucu Nenek Ini Masih Kecil," Kata Nenek Ikut Ikutan.

" Iya...tapi Kalo Ada Yang Mau Melamarnya Nanti, Bagaimana," Kata Pak Ogah.

" Siapa," Tanya Ibu Sri.

" Ya Siapa Tau Kan, Ada Yang Mau Melamar Putrimu ini," Kata Pak Ogah.

" Sri... apa Kamu Tak Kasihan Sama Putrimu, Kalo Gadis Ini Bekerja Di Sana Nantinya," Tanya Pak Ogah,

" putriku Bisa Menjaga Dirinya Sendiri Di sana Nanti," Kata Ibu Sri.

Semua Orang Tak Tau Kalo Mitha Mempunyai Kelebihan yaitu Bella Diri, Dan Hanya Ibu Sri Saja Yang Tau kelebihan Putrinya Itu,

Ayah Mitha Saja Tidak Tau Kalo Mitha Sangat Ahli dalam Bella Diri,

Dulu Mitha Sering Sembunyi Sembunyi Belajar Bella diri,

Dan Akhirnya Ketahuan, Ibunya Mitha Pun Tak Bisa Berkata Apa apa,

Dan Akhirnya Ibunya Pun Mengijinkan Mitha Belajar Bella Diri untuk melindungi Dirinya Sendiri, Begitulah Pemikiran Ibu Sri saat Itu,

Dan Pemikiran Ibu Sri Ada Benarnya Juga, Sekarang Pun Karena Seringnya Mitha Belajar Bella Diri Mitha Bisa Menjaga Dirinya Sendiri,

" Lagian Kalo Bukan Putriku Yang Ikut, Terus Siapa yang Mau Bantu Bantu Nantinya Di Sana," Kata Ibu Sri lagi.

" Lagian Kan, ini Juga Permintaan Kakek Wijaya Kan," Kata Ibu Sri lagi.

" Betul Juga, Kalo Sudah Menyangkut dengan Kakek Wijaya Kita Tak Bisa Menolak nya," Kata Pak Ogah Mengerti.

" Pak Ogah Juga Tau Sendiri Kan, Kalo Kakek Wijaya Sudah Berkata A ya Harus A," Kata Ibu Sri lagi.

" Ya...Mudah Mudahan Putrimu betah di Sana, Apa Lagi Kan Sekarang Ada Den Dewa juga Di Rumah Itu yang Membuat Rumah Itu Semakin Menyeramkan Saja," Kata Pak Ogah pelan.

Memang Keluarga Itu Jarang Sekali Ngobrol Apa Lagi berkumpul,

Dewa adalah Anak Yang Beda Sendiri Dia Adalah Anak Pertama Raditia dengan Istrinya Yang sudah Meninggal,

Dewa Adalah Anak Kesayangan Kakek Wijaya Karena Dewa Yang Mengurusi Bisnis Bisnis Kakeknya Hingga Sekarang Dan Membuat Bisnis Kakeknya Semakin Melunjak Tinggi,

Dewa Bisa Di Bilang Anak Yang Benar Benar Pandai,

Di Usia Muda Saja Dewa sudah Menjadi Direktur Utama Jaya Kusuma dan Kalo Bukan Karena Dewa Mungkin Kekayaan Jaya Kusuma Tak Meningkat Pesat Seperti ini.

Dan Sekarang Dewa sudah Kembali dan Akan Menetap Di Sini, itu juga Permintaan Kakek Wijaya, Karena Dewa Selalu Menyendiri saja.

" Ya Sudah.. Ayo Kita Berangkat," Ajak Pak Ogah Pada Ibu Sri dan Juga Putrinya.

" Ya Sudah Ayo..." Kata Ibu Sri pelan.

" Anak Anak, Ibu sama Kakak Pergi dulu ya, ingat Dengarkan Apa Kata Nenek, Kalian Mengerti Nak," Kata Ibu Sri Pada Kedua Anak Kembarnya.

" Iya... Ibu." Kata Mereka Berdua Barengan.

" Kakak Janji ya, Kalo Pulang Nanti Beri Pelajaran Sama Om Bonar Itu," Kata Michi berbisik Pada Kakaknya.

" Kamu Tenang Aja, Kakak Janji, Kalo Kakak Pulang Bawa Uang Banyak, Kakak Akan Tutup Warnet Itu," Kata Mitha Ikut Berbisik Juga.

" Makanya Kalian Harus Nurut Apa Kata Nenek Ya, Jangan Keluyuran Jauh Jauh," Kata Mitha Lagi.

" Iya Kak," Kata Kedua Adik Kembarnya itu Senang.

Ibu Sri dan Juga Putrinya Serta Pak Ogah Pun Pergi Dan Akan Melakukan perjalanan Jauh Ke Jakarta,

***Semoga Kalian Suka Ya,, dengan Novelku yang ini...jangan Lupa Like, vote dan Komennya😘.

Salam Sayang Dariku🥰***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!