...~𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶~...
Diva Anastasya. Nama panggilan gadis ini adalah Sya ataupun Diva.
Diva pun duduk sambil melamun. Ia pun mengingat kembali kejadian 4 tahun yg lalu. Yg artinya kejadian tersebut terjadi pada saat Diva berumur 15 tahun dan sekarang Diva sudah berumur 19 tahun.
Flashback on. ⚘
Diceritakan di awal saat Diva berusia 15 tahun. Diva dan keluarganya serta keluarga sahabatnya berniat untuk liburan.
Diva berasal dari keluarga kalangan atas. Yg artinya Diva berasal dari keluarga yg kaya.
Diva adalah anak tunggal. Kedua orangtua Diva juga begitu. Sehingga Diva tidak mempunyai sepupu ataupun kakak dan adik.
Mereka pun membawa barang-barang yg diperlukan. Mereka berniat berlibur ke pantai. Apalagi cuacanya yg begitu bagus.
“Sya... udah bawa semua perlengkapan nya??” tanya Mama nya Sya kepada Sya. Mama nya Sya bernama Linda Christanty.
“Udah, Ma.” jawab Sya.
“Oke.. kita berangkat sekarang.”
Mereka pun berangkat dengan menaiki mobil. Karena mereka berangkat dengan jumlah orang yg cukup banyak, mereka menggunakan dua mobil.
Satu mobil dinaiki keluarga Sya, dan satu mobilnya lagi dinaiki keluarga sahabat Sya.
Masing-masing mobil di setir oleh sopir.
Sahabat Sya bernama Eca Novella.
Mereka pun mulai berangkat.
Di perjalanan, mereka saling berbincang. Mulai dari apa yg ingin dilakukan saat di pantai, dan lain-lain.
Tiba di saat mereka di jalan lampu merah, sopir mobil keluarga Sya pun menghentikan mobil.
Mereka pun menunggu lampu hijau. Setelah beberapa menit, lampu yg awalnya merah sudah menjadi lampu hijau.
Pak Sopir yg melihat itupun segera menjalankan mobil kembali. Namun, saat di tengah jalan, ada truk yg terus berjalan oleng. Sepertinya rem truk tersebut rusak.
Sayangnya, hal itu tidak disadari oleh keluarga Sya. Begitu juga dengan keluarga Eca.
Truk tersebut pun secara tidak sengaja menabrak mobil keluarga Sya dan mobil keluarga Eca hingga tertabrak pohon besar yg kebetulan ada disana.
Pak sopir awalnya mencoba mengerem saat didekat pohon, namun rem tiba-tiba blong.
Pak sopir pun terus berusaha, bahkan kedua orangtua Sya dan Sya juga ketakutan.
Namun, sepertinya tidak bisa dikendalikan, sehingga mobil tersebut pun menabrak pohon tersebut. Sedangkan mobil Eca justru malah menabrak belakang mobil Sya karena mobil Eca di belakang mobil Sya.
BRAK!
Mereka semua pun tidak sadarkan diri.
Pengemudi lainnya yg melihat kejadian tersebut pun menelepon petugas untuk meminta bantuan. Tidak lupa, ia juga menelepon ambulance untuk datang.
Pengemudi tersebut pun berusaha untuk membuka pintu mobil yg dinaiki Eca dan Sya, namun sayangnya dikunci. Dan bahkan mereka semua tidak sadarkan diri.
Pak sopir tidak sadarkan diri dikarenakan kepalanya terbentur stir. Sedangkan papanya Sya, mamanya Sya dan Sya sendiri terbentur dengan jendela karena mobil mereka sempat oleng.
Tidak membutuhkan waktu yg lama, petugas dan ambulance pun datang.
Entah bagaimana caranya, mereka berhasil mengeluarkan keluarga Sya dan keluarga Eca dari mobil tersebut.
Mereka semua pun dibawa ke rumah sakit terdekat dengan ambulance. Sedangkan polisi akan mengurus kasus ini. Karena polisi merasa jika kejadian ini tidak lah masuk akal.
⚘⚘⚘
Di rumah sakit Melati.
Pemilik rumah sakit Melati itu ialah dokter Rosetta.
Dokter Rosetta juga termasuk seorang dokter.
“Korban kecelakaan ya?” tanya dokter Rosetta kepada suster yg sedang mendorong brankar.
“Iya, dok.” jawab suster tersebut.
“Baiklah, segera panggilkan dokter senior bedah. Karena sepertinya luka korban terlalu parah.” perintah dokter Rosetta.
“Siap, dok.” sahut suster tersebut lalu meminta temannya untuk mendorong brankar kosong itu keluar sedangkan dirinya memanggil beberapa dokter.
“Sepertinya aku juga harus ikut dalam operasi kali ini. Apalagi luka korban nya terlalu parah.” batin dokter Rosetta ketika melihat luka pak sopir, keluarga Sya dan keluarga Eca.
Mereka semua pun dibawa ke ruang IGD.
Operasi kali ini membutuhkan banyak dokter senior bedah.
Setelah lamanya 3 jam di ruang operasi, semua dokter pun keluar.
Pengemudi yg membantu keluarga Sya dan keluarga Eca masih menunggu di sana. Pengemudi tersebut bernama Calvin Erland. Ia baru ingin pulang, tapi melihat kejadian itu entah mengapa hatinya tidak tenang sehingga ia memilih menunggu disana.
“Maaf. Apa Anda keluarga pasien?” tanya dokte Rosetta kepada Calvin.
“Tidak.” jawab Calvin.
“Em.. baiklah. Lalu, Anda di sini menunggu siapa?” tanya dokter Rosetta kepada Calvin.
“Menunggu Anda keluar untuk menjelaskan semuanya kepada saya.” jawab Calvin.
“Hem.. baiklah. Sepertinya Anda sangat ingin tahu.” sahut dokter Rosetta.
“Untuk sopirnya, tidak bisa diselamatkan karena benturan dikepalanya yang cukup kuat sehingga banyak darah yang keluar.” jelas dokter Rosetta.
“Lalu?” tanya Calvin.
“Untuk yang bernama Andrean Niel, sepertinya ayah dari si gadis imut itu. Tidak bisa diselamatkan juga dikarenakan benturan yang cukup kuat dan kehabisan darah. Sepertinya saat ingin diselamatkan, darah sudah banyak yang keluar ya?” tanya dokter Rosetta.
“Iya, dok.” jawab Calvin.
Ya benar sekali. Saat mereka hendak untuk diselamatkan, mereka memang sudah tidak sadarkan diri. Selain itu, banyak darah yg keluar sehingga kehabisan darah.
“Untuk mama nya juga tidak bisa diselamatkan. Dan untuk si gadis imut itu bisa diselamatkan dan sahabatnya.” jelas dokter Rosetta lalu berhenti sejenak.
“Dan kedua orangtua sahabatnya juga tidak bisa diselamatkan.” lanjut dokter Rosetta.
“A.. apa?” ucap Calvin terkejut.
⚘⚘⚘
Satu tahun pun berlalu.
Diva dan Eca saat itu dinyatakan koma.
Di ruangan Diva.
Sedangkan Calvin pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan nya.
Diva pun mulai tersadar. Diva pun mulai menggerakkan jari nya yg terasa kaku. Dan bahkan matanya juga terasa sangat kaku untuk dibuka.
“Ah... saat itu, mobil ketabrak pohon dan Sya dilindungi oleh mama dan papa Sya. Di mana Sya sekarang?” batin Diva alias Sya.
“Dan sudah tanggal berapa sekarang?” batin Sya lagi.
Tiba-tiba dokter yg biasanya rutin mengecek keadaan Sya pun masuk ke dalam ruangan. Dia adalah dokter Rosetta. Dokter Rosetta sedikit prihatin melihat keadaan Sya yg tidak sadar dari komanya. Bahkan sahabatnya juga.
Untuk kedua orangtua Sya dan sahabatnya sudah dikuburkan oleh dokter Rosetta sendiri. Dokter Rosetta melakukan itu sebagai permintaan maaf nya kepada mereka karena tidak bisa menyelamatkan mereka.
Dan bahkan anak nya juga tidak sadar, malah mengalami koma. Jika saja alat yg dipasang itu dicabut maka kemungkinan mereka pun akan menyusul orangtua mereka.
Semua biaya administrasi ditanggung oleh dokter Rosetta.
“Dokter? Sya di mana? Papa sama Mama dimana? Lalu, sahabat Sya dimana? Tante sama Om juga dimana?” tanya Sya dengan seribu pertanyaan nya.
Dokter Rosetta pun menarik nafasnya lalu mulai menjelaskan satu per satu secara perlahan kepada Sya.
Sya sangat terkejut mendengar berita kedua orang tuanya meninggal dan bahkan Tante Om nya yg berarti kedua orangtua sahabatnya juga meninggal.
Sya pun sedikit bingung dengan kecelakaan ini. Bahkan polisi yg saat itu menyelidikinya, sama sekali tidak mendapatkan informasi apapun dari kasus ini sehingga kasus ini ditutup oleh pihak kepolisian.
Sya akan membalas dendam kepada orang yg sudah mencelakai keluarganya dan keluarga sahabatnya!
...𝚃𝙾 𝙱𝙴 𝙲𝙾𝙽𝚃𝙸𝙽𝚄𝙴𝙳......
...~𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶~...
Satu bulan pun berlalu.
Kesehatan Sya pun sudah semakin membaik. Hari ini, Sya berniat pergi ke perusahaan milik mendiang papanya. Setelah beberapa menit perjalanan, Sya pun sampai di perusahaan milik mendiang papanya. Semua karyawan yang masih setia pun bahagia dengan kedatangan Sya yang dikenal sebagai anak dari pemilik perusahaan.
Sya pun langsung ke ruang meeting dan mengumumkan kepada pemegang saham jika meeting dadakan akan dimulai. Semua pemegang saham pun terkejut dengan pengumuman tiba-tiba tersebut. Meeting dadakan pun dimulai.
“Ini beneran nona Diva, 'kan?” bisik pemegang saham.
“Sepertinya iya. Karena aura nya sama seperti mendiang Tuan Andrean.” bisik pemegang saham lainnya.
Semua orang sudah tahu jika Andrean yang merupakan papa Sya, dan Linda mama Sya sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.
“Baiklah, meeting dimulai!” seru Sya membuat para pemegang saham diam.
“Kita akan membahas tentang siapa yang akan menggantikan posisi mendiang papa saya.” ucap Sya.
“Lebih baik jika perusahaan ini gulung tikar. Sebab, Nona Diva masih belum berpengalaman dalam urusan perusahaan ini dan usia Nona Diva masih terbilang sangat muda,” ucap pemegang saham yang masih kurang percaya jika Sya akan memimpin perusahaan.
“Iya, kinerja kerjanya pasti juga kurang bagus. Pasti ujung-ujungnya juga gulung tikar ini perusahaan,”
“Lebih baik Nona Diva pergi kuliah tentang bisnis saja deh! Karena Nona Diva tampaknya masih muda, jadi perbanyak ilmu saja dulu,”
“Mungkin akan lebih baik jika posisi mendiang Tuan Andrean digantikan oleh orang yang terpecaya Tuan Andrean,”
“Jika perusahaan di pimpin oleh Nona Diva, maka percayalah jika perusahaan ini tidak akan sukses,”
Itulah semua pendapat dari pemegang saham.
“Baiklah, jika itu semua pendapat dari kalian semua. Saya Diva Anastasya tetap memilih untuk menggantikan posisi mendiang papa saya di perusahaan ini,” ucap Sya.
“Tapi Nona.. Anda masih belum berpengalaman soal ini. Saya kurang percaya dengan anda, nona,”
“Iya, nanti ujung-ujungnya juga gulung tikar!”
“Tidak masalah jika kalian semua masih belum bisa mempercayai saya. Tapi saya tetap memilih melanjutkannya. Saya akan buktikan jika saya bisa sukses,” ucap Sya.
“Buktikanlah!” sorak para pemegang saham.
Meskipun pada saat kuliah Sya memilih jurusan bisnis, dan itu juga sudah sedikit Sya lupakan, tapi Sya yakin dia pasti bisa.
“Jika nona Diva tidak bisa membuktikannya, maka saya akan mundur!” ancam pemegang saham yang ingin membuat Sya takut dengan ancamannya. Namun, hal tersebut tidak membuat Sya takut, Sya malah kelihatan biasa saja.
“Saya ingin anda membuktikan jika anda bisa menaikkan pendapatan perusahaan lima puluh persen dalam waktu sepuluh jam!” seru salah satu pemegang saham. Semua orang terkejut dengan ucapannya. Bagaimana bisa dalam waktu sepuluh jam harus sudah bisa menaikkan pendapatan perusahaan lima puluh persen? Apa pemegang saham itu sudah tidak waras?
“Baik. Saya akan pastikan semua itu akan selesai sebelum sepuluh jam!” sahut Sya membuat semua orang yang hadir di meeting terkejut dengan ucapan Sya barusan.
“Baik.” ucap salah satu pemegang saham yang memberikan tantangan kepada Sya.
“Untuk meeting, saya akhiri dulu. Meeting akan dilanjutkan kembali nanti,” ucap Sya lalu meninggalkan ruang meeting. Semua orang pun juga ikut menyusul pergi meninggalkan ruang meeting.
Sya pun menuju ke ruangan miliknya. Ruangan miliknya ini memang dibuat untuk nya karena dulu saat kecil sering main ke perusahaan, jadi papanya membuatkan satu ruangan untuknya.
Sya pun mulai berpikir apa yang harus ia lakukan agar pendapatan perusahaan menaik lima puluh persen dalam waktu sepuluh jam.
Sya pun akhirnya mempunyai ide untuk meningkatkan kualitas produk obat-obatan di perusahaan nya, dan menambahkan beberapa produk baru dengan harga yang terbilang sederhana. Untung dulu mamanya pernah mengajarkan tentang obat-obatan kepadanya, dirinya juga pernah melihat mamanya dalam membuat obat.
Sya pun akhirnya pergi ke rumah sakit milik mamanya. Sya pun langsung menuju ke laboratorium.
Ini adalah pertama kalinya Sya membuat obat. Entah akan berhasil apa tidak, tapi Sya berharap jika kali ini berhasil.
Sya pun berniat untuk membuat obat herbal. Obat herbal ini jarang dikenali masyarakat, sebab jarang orang membuat obat herbal ini. Sya pun membuat obat herbal dengan beberapa tanaman yang memiliki banyak manfaatnya.
Usai membuat obat cukup lama, Sya pun akhirnya selesai membuat beberapa obat herbal.
Sya pun mulai menjual produk obat-obatan ke pasaran, klinik, dan apotek. Sebelum Sya menjual, Sya sudah lebih dulu meminta izin kepada pemerintah dan sebagainya.
Baru saja Sya menjual produk ini, sudah ramai banyak orang yang membelinya. Sya juga menambahkan beberapa produk obat yang sudah pernah ia jual untuk meningkatkan jumlah produk.
Sya pun melihat grafik penjualan produk per jamnya. Sambil menunggu, Sya pun mencari beberapa buku tentang manage perusahaan. Setelah menemukannya, Sya pun mulai membacanya. Sya yang merupakan genius pun mudah paham meskipun hanya membaca.
Setelah membaca beberapa lembar, Sya pun melihat kembali ke grafiknya. Dan grafik nya tersebut baru naik sekitar lima persen. Sya pun melihat jam di jam tangannya, waktu baru berlalu sekitar sepuluh menit. Sya tidak menyangka jika dalam waktu sepuluh menit pendapatan perusahaan bisa naik lima persen. Sya pun mulai menghitung, jika dalam waktu sepuluh menit bisa naik lima persen, maka jika dalam waktu sepuluh jam sudah bisa naik berapa persen?
Sya menghitung dari per jamnya terlebih dahulu. Satu jam ada enam puluh menit, sama dengan sepuluh menit dikalikan dengan enam. Maka sepuluh menit yang bisa naik lima persen, dua-duanya dikalikan dengan enam. Berarti satu jam, pendapatan perusahaan bisa naik tiga puluh persen. Dalam waktu dua jam, pendapatan bisa naik enam puluh persen.
Berarti, Sya tidak perlu menunggu lama, karena hanya dalam waktu dua jam, semua selesai.
Dua jam pun berlalu.
Pendapatan perusahaan naik sekitar enam puluh persen. Sya pun segera mengadakan rapat dadakan lagi.
Di ruang meeting.
“Cepat banget ya? Masa dua jam udah selesai sih?”
“Palingan cuma mau kasih tahu kalau dia gagal, haha! Anak muda sekarang itu ya, belum apa-apa pasti nyerah semua,”
“Kalau misalnya dia berhasil bagaimana?”
“Kamu percaya jika dia berhasil dalam waktu dua jam? Haha, yang benar saja!”
“Percayalah jika dia akan mengumumkan berita buruk kepada kita, haha!”
Itulah yang diucapkan beberapa pemegang saham di perusahaan milik mendiang papa Sya.
“Halo semua.. Tolong perhatian nya!!” seru Sya membuat beberapa pemegang saham yang sedang berbicara berhenti seketika.
“Saya ingin mengumumkan sesuatu kepada kalian semua,” ujar Sya membuat semua orang yang hadir di meeting tersebut tegang dan penasaran apa yang ingin disampaikan oleh Sya.
“Kalian lihat grafik ini? Grafik ini sudah naik menjadi enam puluh persen hanya dalam waktu dua jam,” ucap Sya membuat semua orang yang hadir di meeting terkejut.
“Nona Diva, anda tidak berbohong bukan?”
“Ya, apa Nona hanya ingin bercanda? Ini bukan tempat bercanda, Nona!”
“Grafik nya yang hari ini atau yang sudah lama?”
“Apa Nona Diva sedang ingin bermain-main dengan kami?”
“Nona Diva, tolong untuk serius kali ini!”
Itulah semua ucapan dari beberapa pemegang saham.
“Tidak! Saya tidak berbohong kepada kalian semua dan saya juga tidak sedang bercanda kepada kalian semua. Apa kalian melihat wajah saya terlihat seperti ingin bermain-main? Saya sedang serius untuk saat ini! Grafik ini adalah hasil grafik hari ini, kalian bisa lihat ada tanggal, bulan, dan juga tahun di atas grafik!” seru Sya.
“Ya, itu benar. Grafik tersebut adalah hasil grafik hari ini,”
“Bagaimana bisa Nona Diva bisa menaikkan pendapatan perusahaan lima puluh persen dalam waktu hanya dua jam?”
“Nona Diva benar-benar membuktikannya! Aku tak percaya jika Nona Diva dengan mudahnya menyelesaikan tantangan dari saya!” sahut pemegang saham yang memberikan Sya berupa tantangan.
“Nona Diva benar-benar cocok menjadi seorang pemimpin! Pasti perusahaan ini kedepannya akan sukses!”
“Aku tidak percaya jika Nona Diva bisa menyelesaikan nya dengan mudah yang bahkan sangat mudah! Nilai seratus untukmu, Nona,”
Itulah semua ucapan dari pemegang saham. Semua orang tidak percaya dan terkejut nya bukan main saat mengetahui jika grafik tersebut hasil grafik hari ini.
“Aku bisa membuktikannya, bukan?“ ucap Sya.
“Iya, Nona. Kami percaya jika anda bisa membuat perusahaan ini lebih maju. Nona Diva tidak kalah dengan Tuan Andrean,” jawab pemegang saham.
Sya pun akhirnya dipercayai pemegang saham jika dirinya bisa meminpin perusahaan ini meskipun dengan usianya yang masih muda dan masih bisa dikatakan belum cukup dewasa. Di usia Sya sekarang masih dalam masa pertumbuhan.
Meeting dadakan yang kedua pun berakhir. Sya pun pergi ke rumah sakit melati.
Namun, pada saat sampai di rumah sakit, Sya pun berniat refreshing. Karena Sya tidak mau jauh-jauh dari sahabatnya yang masih koma, Sya pun pergi ke taman rumah sakit.
Taman rumah sakit melati ini dirawat sangat baik. Bunga-bunganya tumbuh dengan suburnya.
Sya pun menghirup udara segar sembari memejamkan matanya sejenak.
Tiba-tiba seseorang menghampiri Sya membuat Sya membuka kembali matanya dan menoleh ke orang tersebut.
“Dek? Ngapain kamu di taman sini? Jangan-jangan kamu orang penyakitan yaa?” ucap orang tersebut yang ternyata adalah Deshita.
“Dek? Maaf Tante, saya ini bukan adek Tante ataupun keponakan Tante,” jawab Sya.
“Lihat! Usia mu masih sangat muda, tapi sayangnya kamu penyakitan. Uppss.. Sayang sekali!" cibir Deshita yang ingin membuat Sya marah dengannya, namun tidak, Sya sama sekali tidak terlihat marah melainkan terlihat sangat santai.
“Saya ini manusia, bukan penyakitan. Atau jangan-jangan Tante sendiri tuh yang penyakitan?“ balas Sya memutarkan balik ucapan Deshita barusan.
“Masih kecil kok gak sopan sama orang yang lebih tua, pasti orang tua kamu gak ngajarin kamu yang benar,“ cibir Deshita lagi.
“Orang tua saya mengajarkan saya yang benar. Atau jangan-jangan, Tante yang diajarkan tidak benar?” Sya memutarkan balik ucapan Deshita.
“Setahu saya, anak seusia kamu tuh masih kuliah. Kamu ke rumah sakit ini karena hamil, ya?”
“Biasanya seumur Tante itu udah kerja. Tante kerja apaan?”
“Saya? Saya ini tidak bekerja saat ini,”
“Kerja apa kerja?” ucap Sya.
Deshita terdiam.
“Jangan tersindir, Tan! Saya tuh ke taman cuma buat refreshing aja. Emang Tante sendiri ngapain?“
“Heh, dek! Jangan sok-sokan akrab ya sama saya,“
“Emang siapa yang mau akrab sama Tante?”
“Ya kalau bukan kamu, siapa lagi?“
“Bisa aja tuh temen Tante yang di sana!” jawab Sya sembari menunjuk kedua teman Deshita.
Deshita pun melihat ke arah mana Sya menunjuk.
“Baik, karena kamu sudah tahu jika kedua orang itu adalah teman Tante. Bagaimana jika kita berperang?” tanya Deshita sembari tersenyum sinis. Ia yakin jika Sya pasti akan takut jika diajak berperang.
“Berperang? Sepertinya sangat seru! Ayo, Tan!” seru Sya membuat Deshita terkejut nya bukan main. Ia pikir, Sya akan takut, tapi ternyata Sya tidak seperti dugaannya. Ia juga berpikir jika Sya adalah penakut seperti dirinya yang terlihat kuat padahal lemah.
“Baik.” ucap Deshita lalu memanggil kedua teman Deshita. Satu namanya Clara Adelya dan satu lagi namanya Ria Erika. Nama panjang Deshita adalah Deshita Shinta. Terlihat sekali jika nama belakang nama mereka bertiga berhubungan dengan nama depan membuat orang mudah untuk mengingatnya.
Mereka berempat pun mulai berperang. Deshita, Clara, dan Ria bekerja sama, sedangkan Sya sendiri. Meskipun sendiri, Sya tidak takut karena dirinya memiliki ilmu bela diri.
Deshita pun mulai menendang kaki Sya, dengan mudahnya Sya menghindar tendangan tersebut sehingga Deshita pun menendang kaki Clara yang berpapasan dengannya ingin menendang kaki Sya. Deshita dan Clara pun saling menendang satu sama lain secara tidak sengaja.
“Shita! Kenapa kamu menendang kaki ku!” seru Clara kesal kepada Deshita yang menendang kakinya cukup kuat sehingga kakinya terasa sangat sakit. Clara pun berbicara seperti itu kepada Ria sembari memegang kakinya yang tertendang.
“Justru seharusnya aku marah kepadamu, Clara!” sahut Deshita sembari memegang kakinya yang tertendang Clara.
“Aku menyerah!“ seru Ria mengangkat tangannya. Saat Deshita dan Ria menendang satu sama lain secara tidak sengaja, Ria justru dibuat lelah oleh Sya karena Sya berlari cukup kencang membuatnya tertinggal sangat jauh. Ia pun tidak nenyangka jika Sya bisa berlari cukup kencang seperti itu, hampir saja ia berpikir jika Sya itu adalah kelinci yang berwujud manusia.
“Apa? Berarti saya tidak perlu bersusah payah! Karena kalian sudah lebih dulu menyerah! Kalian semua bukanlah lawanku,” ucap Sya lalu pergi meninggalkan mereka bertiga.
Deshita, Clara, dan Ria yang tidak terima dengan kekalahan mereka, mereka pun berniat mencari identitas gadis tersebut dan membalas dendam suatu hari.
⚘⚘⚘
Sementara di Sya.
Sya pun segera menyembunyikan identitas nya. Karena ia yakin jika ketiga orang tadi pasti akan mencari identitas nya. Sebenarnya, alasan Sya menyembunyikan identitas nya bukan hanya ini, tapi ada satu alasan yang masih belum bisa ia ungkapkan kepada semua orang.
...𝚃𝙾 𝙱𝙴 𝙲𝙾𝙽𝚃𝙸𝙽𝚄𝙴𝙳......
Haii ..
Jangan lupa dukungan nya ya buat Author. 🥰🙏🏻
Thank's All. 🙏🏻💞
...~𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶~...
Tiga tahun pun akhirnya berlalu.
Sya selalu mencari beberapa bukti dan video serta beberapa halangan sehingga Sya baru menyiapkan pembalasan sekarang.
Hari ini, Sya berniat untuk ke perusahaan untuk mencari beberapa bukti dan video
Apalagi hari ini Sya tidak ada kerjaan. Sekalian aja Sya jadi hacker sementara dulu.
Setelah beberapa menit, Sya pun sampai diperusahaan milik papanya. Sya pun masuk dan langsung ke ruangannya tanpa menyapa karyawan papanya yg lain. Rasa penasaran nya begitu besar membuat Sya tidak peduli dengan keadaan sekitar.
Ceklek!
Sya pun masuk ke ruangan papanya.
Sya pun mulai menghidupkan komputer.
Sya pun mengetik di keyb*oard tersebur dengan menggunakan jarinya. Sya mengetik dengan cepat.
Tak! Tak! Tak!
Sya pun akhirnya menemukan informasi yg selama ini ia cari-cari. Yaitu dalang dari kecelakaan saat itu.
Sya pun mulai membuka dokumen tersebut. Terlihat ada rekaman, Sya pun memutar rekaman tersebut dengan rasa gugup dan juga penasaran.
Sya pun langsung terkejut melihat siapa yg menjadi dalangnya. Dia adalah orangtua dari dokter Ria. Dokter Ria yg baru saja kemarin ia pecat dikarenakan sering mengabaikan jadwal pasien kontrol.
Sya pun mengepalkan tangannya dengan emosi. Ia tidak percaya.
Ternyata rekaman yg dibuka Sya adalah rekaman video dimana saat sedang lampu merah, orangtua dokter Ria meminta seseorang untuk merusak kabel rem mobil orang tuanya dan orangtua sahabatnya.
Sya pun mulai mengingat-ingat soal kejadian tersebut.
Video rekaman tersebut berisi :
Saat itu sedang lampu merah. Sya melihat orang yg mencurigakan yg berjalan seperti orang gila.
Namun, Sya menghiraukan orang tersebut karena Sya pikir dia adalah orang gila.
Dan saat itu, tidak ada yg menyadari jika orang yg dianggap gila itu merusak kabel rem secara diam-diam.
Dan bahkan disamping mobil Sya baik kanan maupun kiri bahkan belakang dan depan adalah mobil suruhan orangtua Ria.
Pantesan saja mengapa mereka tidak mencurigai orang yg dianggap gila itu.
Dan yg menabrak mobil Sya hingga oleng itu juga bahkan adalah suruhan dokter Ria. Dan bahkan dokter Ria ikut terlibat dalam permasalahan ini.
Rekaman video tersebut selesai.
Sya benar-benar tidak menyangka. Apa kesalahan orang tuanya dan orangtua sahabatnya dulu hingga orangtua dokter Ria nekat melakukan hal tersebut yg mengakibatkan orangtua nya dan orangtua sahabatnya alias orangtua angkatnya kecelakaan yg pada akhirnya meninggal dunia?
Lalu, Sya pun membuka rekaman video satunya lagi.
Rekaman video tersebut yg ke dua :
Di sini ada orangtua dokter Ria, orangtua sahabat Sya, dan orangtua Sya sendiri.
Mereka terlihat masih muda. Dan terlihat jika mama dokter Ria sedang mengandung. Sepertinya yg ia sedang mengandung dokter Ria saat itu.
Mereka berenam sedang berbincang santai.
Mereka berenam berawal bersahabatan menjadi pasangan suami istri. Benar-benar mengejutkan.
Awalnya mereka masih berbicara santai, tapi tiba-tiba terjadi keributan.
“Aku tidak menyangka jika kalian ingin membunuh istriku dan anakku yang masih didalam kandungan!” ucap Papa dokter Ria.
“Tidak! Kamu salah paham. Video tersebut dibuat oleh orang yang tidak suka kepada kita.” tutur mama Eca denga lembut.
“Iya. Benar yang dikatakan Rika. Video itu pasti disengajakan oleh seseorang yang membuatnya agar persahabatan kita yang sudah berjalan sepuluh tahun ini terpecah-belah.” jelas Papa Sya.
“Aku tidak percaya pada kalian berempat! Pasti kalian ingin berniat buruk kepada istriku dan juga calon anakku yang masih di dalam kandungan istriku. Entah kesalahan apa yang dibuat aku ataupun istriku!” ucap Papa nya Ria emosi.
“Sebaiknya kita selesaikan masalah ini dengan kepala dingin.” ucap Mama nya Sya.
Kepala dingin : menyelesaikan masalah dengan tenang / sabar.
“Haha.. apa kamu katakan? Kepala dingin? Sebaiknya tidak perlu!! Persahabatan kita hancur!” ucap Papa Ria emosi. Sedangkan istrinya hanya diam, ia sendiri tidak percaya denga kenyataan ini semua.
Papa Ria dan Mama Ria pun pergi dari sana.
“Aku akan membalas dendam kepada kalian.” ucap Papa Ria kepada orangtua Sya dan orangtua Eca sambil menatap tajam kepada mereka sebelum benar-benae pergi dari sana.
Video rekaman ke dua selesai.
“Baik. Karena kalian berdua tidak ingin mendengar penjelasan orangtua ku dan orangtua sahabat ku, maka jangan salahkan aku jika kalian yang aku habisi.” ucap Sya tersenyum misterius. Entah apa yg akan dilakukan gadis tersebut.
Sya pun membuat rencana. Rencana yg tidak diberitahu kepada orang yg tidak penting. Sya hanya memberitahu itu mengenai rencananya kepada orang-orang suruhan mendiang papanya yg masih setia dengannya.
Karena setelah kejadian menghilangnya mereka, semua keluar dari tim yg dibuat papanya.
Sya juga berjanji pada dirinya untuk membalas dendam kepada orang yg lari di saat atasannya kesusahan. Dan Sya akan membalas budi kepada orang-orang mendiang papanya yg masih setia dengannya dengan keadaan apapun. Sya sangat salut.
Dari awal, tim yg dibuat mendiang papa Sya ada 100 anggota. Sekarang hanyalah tersisa lima belas orang. Sepertinya benar, jika semua hanya akan datang jika perlu dan akan lari di saat dia dibutuhkan oleh atasannya.
Lima belas orang tersebut pun setuju dengan rencana dan strategi yg di atur Sya. Mereka berlima belas tidak menyangka jika sifat genius mendiang papa Sya akan menurun kepada Sya.
Mereka terlihat sangat bersemangat dalam menjalankan misi setelah lamanya tidak menjalankan misi tersebut.
Meski hanya tersisa lima belas orang, mereka tetap akan menyelesaikan misi pembalasan kepada orangtua dokter Ria.
Mereka yg merupakan anggota tim yg dibuat mendiang papa Sya awalnya tidak menyangka jika Sya masih selamat dari kecelakaan itu. Dan Sya membawa berita buruk kepada mereka semua. Yaitu meninggalnya papa Sya dan Mama nya Sya.
Sedih? Tentu saja mereka sedih. Tapi sedih untuk orang yg sudah meninggal pun tidak ada gunanya. Karena orang tersebut tidak akan kembali ke dunia lagi. Jadi buat apa terus bersedih? Justru itu malah membuat orang yg kita tangisi, jadi tidak bahagia di alamnya sekarang.
Setelah memberitahu rencananya, Sya pun kembali ke mansion tempat tinggalnya. Sya berniat menyiapkan energi penuh untuk besok. Entah rencana apa dan strategi yg di atur gadis itu.
...𝚃𝙾 𝙱𝙴 𝙲𝙾𝙽𝚃𝙸𝙽𝚄𝙴𝙳......
Hai..
Jangan lupa dukungan nya ya. 🥰
Thank's All. 🙏🏻💞
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!