NovelToon NovelToon

Berpisah Karena Mandul

Prolog

Di sebuah rumah yang lumayan besar tinggallah seorang menantu bersama mertua dan juga adik iparnya. Namanya Beauty. Lengkapnya Beauty Edelweis.

Namanya memang cantik secantik wajah yang dimilikinya. Banyak orang menyanjung-nyanjung akan kecantikan yang Beauty miliki. Akan tetapi tak membuat wanita itu jadi berbesar kepala. Bahkan tak jarang para ibu-ibu arisan menginginkan untuk menjadikannya mantu mereka.

Tapi apa boleh buat ? Nyatanya ia sudah menikah. Beauty Edelweis adalah istri dari Cleonyl Sinatriya. Di umurnya yang baru menginjak 20, ia memutuskan menikah bersama kekasihnya yang sudah ia pacari selama 2 tahun.

Cleonyl Sinatriya pria mapan berumur 25 tahun. Dengan segenap keberanian melamar seorang wanita cantik berumur 20 tahun yang sudah ia pacari selama 2 tahun. Namanya Beauty Edelweis. Wanita yang ia kagumi semenjak pertemuan mereka yang pertama kali.

#FlasbackOn

Kala itu Cleo sedang libur kuliah. Ia sengaja menghabiskan akhir pekannya dengan bermain Voli di lapangan perkomplekan dekat rumahnya.

Saat itu ia tak sengaja menyemash bola voli dengan keras, dan mengenai wajah seorang gadis yang kebetulan lewat dekat lapangan hingga gadis itu terjatuh dari sepedanya.

Cleo pun menghampiri gadis itu. Gadis yang terlihat seperti anak SMA dari perawakannya.

"Hai ? maaf apa loe terluka ?" sapa Cleo saat sudah berada didekat gadis yang masih menundukan wajahnya itu.

Gadis itu mendongakan kepalanya dengan tangan yang masih memegangi sebelah pipinya.

"Kamu bisa lihat sendiri !" balas si gadis seraya menyingkirkan tangan dari wajahnya.

Pemuda berjambang tipis itu pun mulai mendekat dan menyentuh wajah mulus gadis itu. Wajah itu terlihat memar dan kemerahan. Gadis itu pun meringis menahan sentuhan dari Cleo.

"Ouch ! sakit ! kamu bisa lebih pelan-pelan tidak ?" rintih si gadis.

"Maaf, gue akan mengobatinya tunggu sebentar," ucap Cleo seraya berlari kearah bagpacknya dan mengambil sesuatu.

Si gadis hanya memandang kepergian Cleo itu dengan tatapan kesal.

Sela beberapa menit si pemuda pun datang membawa sebuah salep yang berukuran kecil berwarna merah.

"Ini salep bisa mengurangi bengkak pada wajah loe, gue selalu memakainya saat gue mengalami luka memar. Sini biar gue pakaikan," tawar Cleo muda.

Si gadis berambut panjang dengan ponitail menghiasi wajah chubbynya pun mendongakkan wajahnya agar dapat dilihat jelas oleh Cleo muda yang akan mengobatinya.

Saat Cleo muda mulai mengoleskan obat luka itu dengan pelan, pemuda itu pun merasa terhipnotis akan kecantikan alami yang gadis itu pancarkan saat mata gadis itu tertutup. Wajahnya mulus merah merona. Alisnya tebal tapi rapi seperti di sulam. Bulu matanya lentik dan lebat. Serta bibirnya yang ranum mungil tapi berisi membuat hatinya berdesir.

"Hei om ! sudah selesai belum ? kenapa lama sekali ?" tegur sang gadis.

Teguran sang gadis membuyarkan seketika fikiran si pemuda yang sudah menjalar kemana-mana karena tengah menatap wajah ayu sang gadis.

Cleo bukan seorang pria yang polos. Wajar jika fikirannya selalu mengikuti nalurinya sebagai laki-laki.

"Apa kata loe ? loe memanggil gue om ?" tanya balik Cleo muda.

"Iya om, sepertinya kamu bukan anak SMA jadi aku panggil om saja ya," balas si gadis dengan wajah innocent dan senyum yang menampilkan lesung pipinya.

'Cantik !' pekik Cleo dalam hati.

"Enak saja gue ini masih muda belum menikah umur gue juga baru 23 tahun, yang benar saja wajah gue yang tampan ini di panggil om," sungut Cleo dengan pura-pura kesal.

"Maaf, lalu aku harus memanggil om apa dong ?"

"Panggil saja kakak, nama gue Cleonyl Sinatriya. Kalau loe ?"

"Namaku Beauty Edelweis, om...eh kakak maksudku kak Cleo bisa panggil Beauty atau Bee ,"ucap sang gadis dengan ceria.

'Namanya saja cantik tak kalah cantik dari wajahnya. Kenapa bisa cocok banget sih ortunya ngasih nama bisa pas gitu ya ?' gumam Leo dalam hati.

"Yasudah om..eh ..kakak aku harus pulang mama pasti mencariku, aku tadi hanya pamit sebentar. Byee kak..," pamit Beauty seraya merebut salep yang ada di genggaman pemuda itu.

" Hei ! itu salep gue kenapa diambil ?!" teriak Cleo sambil menatap kepergian gadis yang baru beberapa saat ia kenal.

"Aku pinjam dulu kak !" teriak sang gadis yang sudah pergi menjauh dengan sepeda keranjangnya.

"Ccckk...gadis itu !"

"Hei ! siapa dia Cleo ? Cantik juga boleh dong bagi-bagi ?" sahut teman sepermainanya.

"S*alan ! Emang coklat harus di bagi-bagi. Dia calon istri gue," balas Cleo dengan bangga.

"Wow..seorang play boy seperti loe bisa juga serius, beneran itu cewek calon istri loe ?"

"Gue sudah yakin dan gue harus bisa mendapatkan gadis itu !" kata Cleo dengan mantap.

Semenjak itu Cleo mulai mendekati sang gadis pujaan. Berbagai cara ia lakukan untuk mendapatkan sang gadis. Hingga akhirnya gadis itu luluh dan menjadi kekasihnya.

Setelah ia lulus kuliah Cleo mulai mengelola perusahaan bidang industri milik ayahnya. Dan tanpa ragu ia melamar kekasih yang sudah ia pacari selama 2 tahun itu.

Karena mereka saling mencintai, tentu saja sang gadis menerima pinangan kekasihnya. Begitu pula kedua keluarganya itu memberikan restu.

Akhirnya mereka menikah di pelaminan. Senyuman tak pernah pudar dari 2 pengantin baru yang tengah berbahagia itu. Hingga tiba-tiba seiring berjalannya waktu, hubungan pernikahan yang tadinya tampak harmonis dan hangat kini berubah menjadi dingin.

#FlasbackOff

Tahun pertama pernikahan mereka sangatlah harmonis. Tidak ada pertengkaran atau pun perdebatan. Hingga saat tahun kedua mereka pindah ke rumah orang tua Cleo. Keharmonis rumah tangga mereka di pertaruhkan.

Ini Cleo lakukan semata-mata ingin berada di dekat sang ibu yang sudah menjanda karena ditinggal pergi suaminya. Serta adik perempuan semata wayangnya yang masih duduk di bangku kuliah.

Sebenarnya Beauty sedikit keberatan, akan tetapi bagaimana lagi ia hanya berusaha menjadi istri yang patuh dengan mengikuti kemana pun suaminya itu pergi. Meski ia tahu adik iparnya itu selalu memandang sinis kearahnya.

Entah salah apa yang sudah ia perbuat. Ia merasa adik iparnya yang bernama Sisie itu selalu berkata ketus terhadapnya.

Mungkin ia harus banyak bersabar untuk menghadapi adik ipar yang umurnya 2 tingkat lebih muda di bawahnya itu.

Hai kak..

Ini karya keduaku..

Mohon dukungannya ya..

Selamat membaca..😘

Istri dari Cleonyl Sinatriya

#Beauty pov

Sudah selama kurang lebih 3 tahun lamanya aku menyandang status sebagai istri sah dari Cleonyl Sinatriya. Aku harus dituntut untuk selalu berpenampilan sempurna oleh suamiku selaku pemimpin perusahaan.

Selama ini aku menjalani kewajibanku sebagai istri mas Cleo dengan baik. Aku selalu melayani dan berikan apapun keinginan suamiku itu. Tapi hanya satu yang tak bisa aku berikan kepadanya yaitu anak.

Hatiku terasa teriris-iris jika mendengar segala caci maki dan sindiran dari adik iparku bernama Sisie. Ia selalu memandang sinis kearahku semenjak hari dimana pertama kali aku menginjakan kaki di rumah mertuaku ini.

Ia selalu menekankan kepadaku. Karena aku, mas Cleo jadi tak perhatian kepadanya lagi. Gara-gara aku mas Cleo tak mengutamakan keluarganya lagi. Aku bingung letak kesalahanku dimana ? Bukankah aku istri sahnya mas Cleo? Dan aku tak melarang apapun segala tindak tunduk lakunya mas Cleo terhadap keluarganya. Aku sampai mengalah saat mas Cleo mengajakku tinggal di rumah mamanya.

Mengenai mama Dewi. Sebenarnya mama Dewi adalah mertua yang baik. Hubungan kami sempat dekat beberapa waktu lalu. Bahkan beliau sering mengajakku untuk mengikuti arisan ibu-ibu komplek sekitar tempat tinggal rumah kami.

Tapi setahun terakhir, beliau berubah dingin terhadapku. Kami sudah jarang bertegur sapa, bahkan mama seakan mendiamkan dan selalu menghindariku. Seperti malam ini.

"Heh ! Beauty kenapa sayur kesukaan gue ada tauge nya sih ?! Kan gue sudah bilang gue nggak suka tauge ! Tauge itu makanan loe dan hanya untuk loe yang mandul itu !" maki Sisie terhadapku.

Hatiku berdenyut nyeri bahkan rasanya seperti terkoyak. Kata-kata itu akhir-akhir ini sering ku dengar dari mulut manis adik iparku itu. Bagaimana mungkin ia setega itu memaki diriku selaku kakak iparnya dengan sebutan mandul ? Padahal kita sama-sama seorang perempuan.

"Maafkan aku Sie, aku lupa mencampur cah kangkung kesukaanmu dengan tauge. Lain kali aku tidak akan melakukannya," ucapku menyesal.

Aku tahu dalam sebuah keluarga itu tidak akan sempurna tanpa kehadiran seorang anak. Tapi ini semua bukan atas dasar kehendakku mau pun kehendak mas Cleo untuk menunda kehamilan. Semuanya tergantung kehendak Tuhan.

Kami sudah berusaha sesering mungkin untuk mendatangi dokter untuk mengecek hormon kesuburan kami dan hasilnya kami berdua dinyatakan baik-baik saja. Tapi entah mengapa sampai saat ini titipan Tuhan itu belum juga hadir dalam rahimku.

"Maaf...maaf, makanya jangan muka doang yang diurus, itu tauge makan biar cepat hamil. Lihat kak Ratna yang nikahnya bareng kalian saja sudah punya 2 anak. Loe payah jadi istri ya ! udah ah gue pergi aja nggak nafsu makan dirumah !" hardik Sisie sambil mendorong piringnya menjauh.

Mataku terasa memanas dan berair, bahkan jika saja aku mengedipkan mata buliran air asin itu pasti akan jatuh terurai di wajahku. Aku melirik kearah mama Dewi yang hanya diam saja sambil menyantap makanannya dengan tenang.

Beliau membiarkan Sisie berbicara kasar terhadapku. Seolah beliau membenarkan segala ucapan Sisie tadi. Sedangkan mas Cleo masih dijalan ia meminta kami untuk makan terlebih dahulu. Disini aku hanya bisa diam menerima segala caci maki dari adik iparku itu karena nyatanya aku memanglah perempuan yang cacat.

Sela beberapa menit, mama Dewi pun ikut berdiri dari tempat duduknya. Aku lihat makanannya di atas piring masih tersisa setengahnya.

"Mama sudah kenyang, kamu teruskan saja makanmu sambil menunggu Cleo pulang. Dan jangan lupa makan tauge itu sampai habis dan minum jamu yang mama kasih," ucap mama Dewi dingin.

"Baik ma, nanti Beauty minum jamu dari mama."

Tanpa menatap kearahku mama Dewi beranjak meninggalkanku seorang diri menuju kamarnya. Hatiku mencelos. Buliran bening air asin yang sedari tadi aku tahan akhirnya lolos keluar begitu saja. Aku menangis dalam diam.

Suamiku Cleo adalah seorang pemimpin perusahaan peninggalan almarhum ayahnya. Dan ia merupakan anak sulung laki-laki satu-satunya dari keluarga ini. Sedangkan adik perempuannya masih berkuliah. Mungkin ini yang menyebabkan mama Dewi bersikap dingin kepadaku. Karena tak hayal bagi seorang pemimpin perusahaan itu harus wajib memiliki keturunan untuk meneruskan usaha dan bisnis mereka termasuk mas Cleonyl.

Apa salahku Tuhan hingga Kau beri hamba ujian yang terasa sangat berat untuk hamba jalani di rumah tangga ini ? Bahkan suamiku juga akhir-akhir ini sedikit berubah ia tak semanis dulu lagi.

Saat aku masih sesenggukan seorang diri, datanglah mas Cleo dengan raut wajah lelahnya.

"Aku pulang." Terdengar sapaan singkat dari mas Cleo untukku.

Aku terkejut dengan buru-buru aku menghapus pipiku yang sudah basah oleh airmata. Karena aku tak ingin mas Cleo sampai mengetahuinya.

"Akh...mas Cleo sudah pulang mas, mau makan dulu apa mau mandi ? Bee sudah siapin air hangat untuk mandi mas Cleo."

Bee adalah panggilan sayang mas Cleo untukku. Padahal waktu awal kami berkenalan, aku menawarkan diri untuk dipanggil 'Bee' itu hanyalah candaanku semata. Tapi mas Cleo benar-benar memanggilku dengan nama itu.

Dengan cekatan aku mengambil tas jinjingnya yang berisi laptop dan dokumen-dokumen milik perusahaan yang berada di genggaman mas Cleo. Lalu aku taruh di ruangan kerjanya. Meski di rumah mas Cleo juga memiliki ruang kerja sendiri agar fokus dalam bekerja.

"Aku sudah makan tadi sama klien Bee, mas pengen langsung mandi dan istirahat," balas mas Cleo.

Aku lirik jam dinding yang terpajang cantik di ruang tengah itu. Jarum jam masih menunjuk pukul 8 malam. Apakah mas Cleo selelah itu hingga ingin langsung istirahat ? Biasanya ia tak pernah melewatkan masakan yang sudah aku buat ? Dengan segera aku tersadar dari fikiran anehku.

"Baik mas, mas tinggal mandi saja. Bee sudah siapin semuanya. Piyama mas juga sudah Bee taruh diatas ranjang."

Tanpa membalas atau memberi ucapan terima kasih mas Cleo melewatiku begitu saja. Aku terdiam termangu. Apakah aku melakukan kesalahan lagi ? Sepertinya tidak.

Aku rasa, aku sudah melakukan kewajibanku sebagai seorang istri dari Cleonyl Sinatriya dengan baik. Aku hanya pasrah dan menghela nafas lelahku dengan pelan. Aku tahu kesalahan yang aku miliki cuma satu. Aku tak bisa memberi mas Cleo seorang keturunan.

Tapi apakah semuanya harus bersikap acuh tak acuh begitu terhadapku ? Ya Tuhan beri hambamu ini kesabaran yang sangat luas. Aku hanya wanita biasa. Aku tak setegar batu karang yang mampu berdiri kokoh meski ribuan kali tersapu oleh ombak.

#Pov End

Wanita dengan berwajah hati itu hanya bisa menghela nafasnya pelan. Ia mencukupkan acara makan malam singlenya dan mulai membereskan meja makan sendirian. Ia juga sudah mulai merasa lelah. Karena seharian pekerjaan rumah tangga hanya ia sendiri yang mengerjakan. Tidak ada asisten rumah tangga atau pembantu yang membantu meringankan pekerjaannya di rumah sebesar ini.

Pengkhianatan

Pagi hari setelah Beauty melepas kepergian suaminya Cleo untuk bekerja, wanita berlesung pipi itu bergegas menuju perempatan jalan tempat dimana biasa tukang sayur langganannya mangkal.

Dari jarak tak begitu jauh ia sudah melihat tukang sayur langganannya sudah mulai menjajakan dagangannya. Terlihat ada beberapa ibu-ibu muda seusianya atau bahkan lebih tua darinya sudah berkerumun untuk belanja sayuran.

Namun langkah pastinya terhenti saat samar-samar ia mampu mendengar celotehan ibu-ibu muda itu yang terdengar seperti menyebut namanya.

"Hei jeng mukamu kok kusut sih? kurang perawatan ya ?" sindir ibu muda yang berwajah kinclong seperti proselen.

"Ishh...kau jeng nggak tau aja, aku kan riweh ngurus anak krucil 2 coba. Kalau masih single belum punya buntut kayak itu siapa sih istrinya mas Cleo ?" balas ibu muda berambut cepol keatas.

"Beauty !" jawab ibu-ibu muda yang lain kompak.

"Nah itu dia Beauty, untung orangnya beneran cantik habis namanya aneh gitu coba kalau dia jelek, item jerawatan mana masuk di panggil Beauty. Bener nggak sih ?"

"Betul jeng, eh...tau nggak jeng dia itu nggak janda tapi meresahkan sekali tau nggak ?"

"Mana kita tahu," jawab para mahmud serentak.

"Ish...kalian ini, aku serius ya. Kemarin aku denger si Tantri lagi bertengkar hebat sama suaminya gegara si Kadir itu diam-diam merekam si Beauty pas lagi nyapu coba, edan !" seru ibu-ibu muda yang berambut rebondingan.

"Yang bener ah jeng ? jeng Rena nggak ngadi-ngadi kan ?"

"Serius ya, ini dua rius malah. Aku dengar sendiri pas malam-malam lewat depan rumahnya kedengaran benda di banting-banting, sumpah ngeri jeng !" seru ibu muda berambut rebondingan lagi.

"Kamu serius jeng ? wah...bahaya sekali ya si Beauty ini. Bagaimana kalau suami kita kena juga ? itu wanita pakai pelet apa sih ?"

"Tapi sayangnya cantik-cantik mand*l ya, biasanya kalau wanita subur kan baru nikah sebulan langsung ngisi kayak aku dulu," ucap ibu muda berwajah porselen.

"Ssstt ! diem pada ya tuh dia kesini mau belanja," lerai ibu muda berambut sebahu yang sedari tadi hanya menyimak gibahan teman-temannya.

Semua ibu-ibu muda yang sedang asyik menggosip itu pun jadi terdiam seketika dan pura-pura memilih-milih sayuran. Mang Toyib sang pedagang sayur pun hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan ibu-ibu tukang gosip langganannya itu.

'Ya Allah beri hamba kesabaran yang luas dan hati yang lapang, kamu harus kuat Bee pura-pura saja tidak mendengarnya,' semangatnya dalam hati.

"Eh... neng Beauty, makin hari makin cantik aja neng. Mau beli apa ? mangga di pilih neng," sapa mang Toyib dengan ramah.

Ibu-ibu muda yang masih stay digerobak sayur pun mencebikan bibir mereka mendengar pujian dari mang Toyib kepada Beauty. Sedangkan Beauty ia sudah biasa mendengar pujian seperti itu. Wanita berlesung pipi itu hanya tersenyum.

"Beli udang setengah mang, sama daging sapi sekilo sekalian ayam sekilo buat stok, sayurnya cap cay, tauge, daun selada, sayur sop, sama sayur lodehnya," ucap Beauty dengan cepat.

Rasanya ia ingin segera beranjak dari tempat itu.

"Wah...mbak Beautynya ngeborong ya belanja banyak gitu ?" tanya ibu muda berwajah porselen.

"Iya mbak, stok dirumah habis. Jadi ya sekalian aja belanjanya," balas Beauty ramah.

"Btewe kok tiap hari beli tauge terus mbak ? nggak bosen apa ya ?" tanya ibu muda berambut cepol disertai cekikikan dari teman disampingnya.

"Oh..ini kebetulan saya suka tauge makanya saya suka beli," jawab Beauty kikuk.

Menyadari ketidaknyamanan pelanggan sultannya,mang Toyib pun segera menghitung semua belanjaan Beauty dengan cepat.

"Ini neng semuanya jadi 230 ribu rupiah," sela mang Toyip cepat.

Beauty pun terlihat mengambil 2 lembar uang berwarna merah dan 1 berwarna biru . Lalu menyerahkannya kepada mang Toyip.

"Sisanya ambil saja mang, terima kasih. Saya duluan ya mbak-mbak semua," pamitnya kepada para ibu muda yang tersisa.

"Terima kasih ya neng geulis," balas mang Toyib dengan senyum yang sumringah karena baru saja mendapat rezeki nomplok dari pelanggan sultannya.

"Huh ! cantik sih tapi sayangnya mand*l !" cemooh ibu muda berwajah porselen disertai gelak tawa teman-temannya.

Memang semua ibu-ibu muda yang sedang berbelanja disitu rata-rata sudah memiliki anak semua.

"Udah ibu-ibu, mending sekarang belanjaannya mana saja biar saya hitung. Soalnya saya mau pindah di komplek sebelah," lerai mang Toyib.

Dari jauh Beauty masih mendengar suara-suara itu masih menyebut namanya. Hatinya berdenyut. Entah salah apa yang sudah ia perbuat, sampai orang-orang itu menatap sinis kearahnya dan mencemooh dirinya sesuka hati mereka.

Sejauh ini ia merasa tak pernah mencari masalah dengan para ibu-ibu muda itu. Tapi mengapa mereka sangat gencar sekali menghina dirinya ?

'Sabar Beauty ini ujian, percayalah pasti akan ada hari esok lebih indah daripada hari ini,' batinnya.

"Sudah lah Beauty lebih baik kamu cepat pulang untuk masak, sebelum Sisie pulang terus ngomel-ngomel lagi," gumam Beauty.

Siangnya Sisie pulang kerumah dengan membawa kekasihnya Reiner.

"Ma aku pulang !" pekik Sisie saat baru sampai di rumah.

"Selamat datang Sisie, kebetulan kakak sudah selesai masaknya. Ayo kita makan siang bersama sekalian ajak temenmu," sambut Beauty.

"Huh ! mama gue kemana ? kenapa malah loe nyambut kedatangan gue, bikin sepet mata aja," balas Sisie judes.

'Sabar-sabar Beauty,'

"Mama ada dibelakang, biar kakak panggilkan."

Beauty pun berlalu dari hadapan kedua sejoli itu.

"Sumpah kakak iparmu cantik banget sih ay! " decak kagum kekasih Sisie.

"Rey ! dia istri kakakku kamu jangan macem-macem ya !" ancam Sisie.

"Nggak lah ay, aku kan cuma kagum aja sama kakak iparmu."

"Bener ya kamu jangan macam-macam, ayo kita ke ruang makan. Aku udah laper nih, semoga si Beauty itu nggak salah masak lagi," gerutu Sisie.

'Kakak ipar Sisie emang cantik banget ! kalau jadi berondongnya pun gue juga mau,' ucap Reiner dalam hati disertai smrik yang misterius.

⚡⚡⚡

Setelah selesai memasak dan menyiapkan makan siang dirumah, Beauty berencana ingin mengantarkan bekal makan siang untuk suaminya Cleo dikantor. Ia sengaja tidak memberi tahu suaminya itu semata-mata karena ingin memberi kejutan.

"Mas Cleo pasti seneng banget aku masak rendang kesukaannya, dengan sayur cap cay dan udang tepung goreng," ucap Beauty dengan riangnya sambil memasukan tupperware berisi nasi dan lauk pauk itu ke dalam tas khusus makanan.

Seperti biasa, Beauty akan bersolek cantik memakai riasan tipis. Rambut panjangnya ia ikat agak keatas menampilkan leher jenjangnya yang putih bersih. Wanita berlesung pipi itu mengenakan blouse berwarna biru muda berserta rok span selutut berwarna hitam. Penampilannya rapi persis seperti orang kantoran, karena itu lah yang suaminya Cleo inginkan. Ia tidak boleh memalukan suaminya selaku pemimpin perusahaan.

Taksi yang ia pesan pun sudah terparkir di depan gerbang rumahnya.

"Ma, Beauty pamit mau ke kantor mas Cleo ya ?" pamit Beauty.

"Ya," balas mama Dewi dingin.

Beauty hanya bisa menghela nafas pasrah. Mama mertuanya itu masih betah bersikap dingin terhadapnya. Padahal ia sudah berusaha membuat mamanya itu senang dan bangga.

Bahkan wanita berlesung pipi itu rela mengikuti kursus masak hanya demi menyenangkan ibu mertuanya. Setidaknya wanita itu harus memiliki kelebihan yang bisa dibanggakan untuk menutupi kekurangan yang ada pada dirinya. Itu lah pesan almarhum mamanya dulu sebelum meninggal.

Taksi yang Beauty tumpangi pun sudah sampai di perusahaan suaminya. Perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif itu terlihat beberapa leader sedang memberi arahan kepada anak buahnya.

"Siang bu Beauty, pasti ibu ingin berkunjung ke bapak Cleo kan? mari saya antar," sapa salah seorang supervisor yang memang sudah hafal dengan kebiasaan istri bos besarnya itu.

"Terima kasih pak Hendrik, maaf selalu merepotkan," balas Beauty ramah.

"Tidak apa-apa bu, saya malah senang."

'Siapa yang nggak seneng bisa bersanding disamping istri bos yang cantiknya bagai bidadari ini ? Ya ampun Bu Beauty kenapa cantik seperti namanya sih?'

"Pak...pak Hendrik, maaf sampai disini saja tidak apa-apa. Bapak silahkan kembali bekerja terima kasih sudah mengantar saya," tegur Beauty ke bawahan suaminya itu.

Supervisor yang bernama Hendrik itu pun tersadar dari lamunannya.

"Eh...iya bu maaf yasudah saya kembali bekerja ya bu, permisi."

Dengan perasaan membuncah, wanita berlesung pipi itu mulai melangkahkan tumitnya menuju ruangan sang suami.

Melihat sang sekretaris sang suami tidak ada di mejanya, ia berfikir lebih baik langsung masuk keruangan kerja suaminya saja. Pasti suaminya itu sedang bersiap-siap untuk pergi makan siang karena bertepatan jam makan siang yang sudah berlangsung.

Namun saat sampai diambang pintu, sayup-sayup ia mendengar suara lenguhan dari seorang wanita dari dalam ruangan suaminya. Fikirannya tiba-tiba membeku.

Dengan perasaan takut dan cemas ia mulai membuka pintu ruangan itu yang ternyata tidak terkunci. Dengan hati yang berdebar-debar ia memelankan suara langkah kakinya. Jantungnya terus memacu kuat hingga ia merasakan sedikit nyeri di dadanya.

Dan pandangannya pun pias. Hal yang terbayang dalam fikirannya pun benar-benar terjadi.

"Mas Cleo."

Hai kak..

Mohon dukungannya untuk karya kedua author receh ini ya, mohon maklum bila masih ada salah kata

Terima kasih. 🤗🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!