Assalamualaikum anak cantik.... " sapa Raysa kepada gadis kecil sekaligus murid privatnya
Wa'alaykumussalam ustadzah Hanifah.... " sambil salim lantas memeluknya.
Sudah siap kita bejarnya sayang?
Siap Donk .....
بسم الله الر حمن الر حيم.......... اَ بَ تَ di baca a ba ta
Rutinitas paling di senangi raysa adalah di kala dia mengajar, selain dia seorang mahasiswi yang pintar dia juga seorang penghafal Al Qur'an. Identitasnya dan identitas kakanya sengaja di sembunyikan, sehingga ketika kuliah atau di luar rumah dia menyebut dirinya dengan nama Hanifah begitu juga dengan kakak laki-lakinya yang di panggil Azzam.
Alhamdulillaah, hari ini kita sudah selesai mengajinya besok in sya Allaah kita bertemu lagi." ucap Ustadzah Hanifah
Baik Ustadzah... "ucap gadis kecil itu.
Hanifah beranjak keluar, ketika tak sengaja membalikan badan di menabrak seseorang.
BRUKKKKK
Innalillaahi wa innailyahi rojiun, maaf saya tidak sengaja. "ucap Hanifah
karena tertabrak badan hanifah hampir terjatuh kebelakang dan di tangkap laki-laki tersebut.
mata mereka saling bertemu seketika hanifah menunduk dan mencoba melepaskan tangan pria tersebut.
Hati - hati...." ucap pria itu.
iy..iya mas maafkan saya,.....
Ustadzah pulang dulu ya Syifa cantik, sampai ketemu besok.
Fii ammanillah ustadzah hanifah......
Ma'assalamah Syifa cantik...
Assalamualaikum....
Wa'alaykumsalam ustadzah....
Ma..maaf permisi.....
Hanifah segera beranjak keluar.
Ya Allaah kenapa dengan hatiku, masih saja berdegub. Ya Allaah ampuni Raysa Ya Allaah. Astaghfirullah.... HUFFT kakak kemana kok belum jemput juga.
Hallo om Albar, mau cari om Arya ya?
Hallo juga cipa cantik :D
ihhh kok cipa yang benar syifa omm.... ! sambil manyun
oke oke, mana om Arya.
Ga tau....
ih Cipa ngambek ni ye...
Au Ah.....
Hei bro dah nyampek aja lo, lo mau duduk dulu atau langsung cabut.
Langsung aja.... " ucap Albar
Dilihatnya cewek tadi masih ada di depan... ngapain tuh cewek masih di situ... "batin Albar
Arya adalah asisten pribadi Albar sekaligus sahabat Albar dari mulai mereka kuliah. Sejak Albar di minta menggantikan pak Andre Mujasworo, Arya di minta Albar untuk bekerja di perusahaannya sebagai asisten pribadinya.
Al... siapa cewek yang di rumah lo tadi... kok masih depan rumah lo...
Oh itu Ustadzah Hanifah yang ngajar Syifa ngaji. Kenapa lo demen, klo lo demen gue siap gantiin sama Melisa.
Berani Lo, habis lo sama gue... " ancam Albar
Ckk... ehm sepertinya masih nunggu jemputan, tiap hari di antar jemput sama kakaknya.
Tau ga lo, Ustadzah Hanifah itu klo di buatin pasangan hidup perfecto bro. pinter, sholehah, lembut, apa ya emmmm pokoknya perfect deh. klo gue belum ada Adel gue embat tuh hanifah.
Dia mahasiswi kedokteran semester akhir klo ga salah ingat, calon dokter bro. mau deh gue di suntik cinta tiap hari....
ishhh, gimana lo mau suka wajah aja di tutup. ck tapi.... " gue nyaman lihat matanya batin Albar
tapi apa, jangan jangan lo dah kena virus bos. " ledek Arya
Ck apa sih lu......
Alhamdulillaah akhirnya kaka datang juga, kok lama sih kak... " gerutu Raysa
Maaf dek, kakak baru selesai tadi agak telat keluar kelasnya. " ucap Fahrezi.
Kak.. kak.. ! panggil Raysa
Hemmm... berhenti sebentar raysa mau beli cilok kak, ya kan? "jawab Fahrezi
he he he betul betul betul, kaka de best banget! "rayu Raysa
Raysa segera turun dari mobilnya dan langsung beli 3 bungkus cilok.
nik buat kaka 1 bungkus... "ucap Raysa
tengkiu adek manisnya kakak, emm oh iya dek. jadi ikutan musabaqahnya, udah siap. rencana ikut yang kategori berapa juz, ga tabrakan sama jadwal kuliah kamu dek? "tanya Fahrezi
in sya Allaah Ray jadi ikut kak, persiapan sejauh ini alhamdulillaah sudah mantap in sya Allaah.."jawab Raysa
jangan lupa kabari mama sama papa dek! "pinta Fahrezi
Siap BOSS... " jawab Raysa
DRET.... DRET.... DRET...
Assalamualaikum ma?
Wa'alaykumussalam nak!
Gimana kabar mama? Tumben mama nelpon ada apa ma.
Kapan pulang Ray, ada yang mau mama sama papa bicarakan sama kamu.
Ray belum tau ma, rencana pekan depan Ray mau ikut musabaqah Hifdzul Qur'an di Dubai. in sya Allaah 1 pekan disana. ada masalahkah ma....? "tanya Raysa
Gimana ya Ray, atau nanti biar kakakmu saja yang memberitahumu. kamu sudah makan Ray, kapan wisuda?"tanya mama Veli
In sya Allaah bulan depan Ray sudah wisuda ma, setelah itu Ray langsung kerja -di Rumah Sakit DM. kenapa ma?"tanya Raysa.
Alhamdulillaah, ga ada apa apa nak, ya sudah istirahatlah... Assalamualaikum anak Solehah mama..."ucap Mama Veli
Waalaikumussalam mama cantiknya Ray ray...." jawab Raysa
kok mama agak aneh, ada apa sih. ga biasanya gtu. atau telp kak Fahrez aja ya...
tut... tut.... tut...
Assalamualaikum kak....
Waalaikumussalam iya dek, ada apa dek....
kak barusan mama telfon ray, dan tanya kapan ray pulang. ada yang mau mama sama papa bicarakan sama ray. ada apa ya kak...
kira kira kapan kamu bisa pulang dek? "tanya Fahrez
Hari kosong ray akhir pekan ini kak, pekan depan ray berangkat ke Dubai.
oke klo gtu jum'at sore kita pulang ya dek, kaka jemput kakak antar pulang.
Dret... Dret... Dret...
Assalamualaikum dek, kakak sudah di depan?
Waalaikumussalam kaka, siap kak sebentar...
Terlihat adek yang di sayanginya sedang siap siap, sedikit trenyuh juka ingat kata kata mamanya...
flashback on
Assalamualaikum ma, gimana kabar mama sama papa? " tanya Fahrez ketika telfon dengan mamanya
Waalaukumsalam kak, kapan kakak pulang?
Belum tau ma, kenapa ma?
Rez... masih ingat sama om Andre Mujasworo temen papa? "tanya mama Veli
emm... iya ma kakak ingat memang kenapa dengan om Andre ma?
Papamu dan om Andre dulu sepakat menjodohkan putra keduanya dengan putri kedua papamu yaitu Raysa. dan om Andre meminta perjodohan ini segera di laksanakan Rez, menurutmu gimana Rez. mama ga sampai hati untuk menyampaikan hal ini ke Raysa, Rez.... "ucap mama Veli
menurut Fahrez sampaikan saja ke Raysa ma, baru kita akan tau respon dari Ray ma. Ray juga sudah selesai kuliahnya tinggal menunggu wisuda saja. tapi ma.... bagaimana dengan laki" yang akan dijodohkan dengan ray ma, karena itu juga menyangkut kebahagiaan ray ma?"ucap Fahrezi
Anak om Andre klo ga salah namanya Albar sekarang menjabat sebagai CEO di perusahaan om Andre menggantikan Andre. usianya 27 thun klo ga salah kak. klo dari perilaku dan lainnya mama ga tau kak..." ucap mama Veli
baiklah ma nanti coba kakak bicarakan dengan Raysa ma... ya udah kakak lanjut dulu ya ma, mau ngajar. Assalamualaikum ma.....
waalaikumussalam kak.... " jawab mama Veli
falshback off
oke kakak ku yang cakep berangkatttttt..... " ucap Raysa
Tak terasa hampir 3 jam perjalanan Raysa dan kakaknya sampai di kediaman rumahnya. mereka di sambut hangat oleh mama Veli dan papanya.
mamaaaaaaa, Ray kangennnn.... "manja raysa
ohh anak mama yang cantik, mama kangen juga sayang. gimana capek, istirahtlah dulu. nanti setelah makan malam baru kita bicarakan.
siap mama, raysa naik ke lantai 2 masuk ke kamarnya...
Alhamdulillaah, kasur empuk tercintaku i'm coming... brukkkk
tok.... tok.... tok....
Ray..... Ray.... "panggil mama Veli
Iya ma.... " jawab Raysa
Sudah waktunya makan malam... yuk sayang.....
yuk ma......
Malam Papa Darling.... "langsung bergelayut di lengan papa Hendra.
Mulai deh manja...... "ledek kak Fahrez
he... he... he... iri bilang boss.... "sambil ngedipin mata
Suasana makan malam kali ini sangat special, bisa di bilang hampir 5 bulang kaka beradik ini tidak pulang. semua menu kesukaan mereka berdua, tampak kompak dan bahagia.
Ritual makan malampun sudah selesai, mereka melanjutkan bercengkrama di tuang keluarga sambil menonton TV. Raysa tidur-tiduran di pangkuan papanya sedang kakaknya sibuk bergelayut manja dengan mama Evi. Sungguh keluarga yang harmonis.
Raysa bisa di bilang anak yang paling special bagi mereka, tidak pernah mengenal dunia anak muda pada umumnya seperti pacaran, hang out, nge mall dan lain - lain. Dia selalu menjaga pandangan terhadap lawan jenis.
Ray.... kamu masih ngajar privat tahfidz? "tanya papa Hendra
Masih pa, tinggal 1 anak yang rasanya Ray enggan sekali meninggakannya. anaknya imut, cantik ray dekat dengan dia. Kenapa pa....? "tanya Rayaa
Jika kamu nanti menikah apa kamu masih tetap mengajar? "tanya papa
Emm.... Sebentar sebentar... kenapa papa tiba-tiba tanya pernikahan. Ray baru lulus pa, Ray belum terfikirkan kesana. Namun jika jodoh Ray lebih hadir dulu sebelum Ray meraih mimpi Ray. Apa yang bisa Ray lakukan selain menerima takdir Allaah."dengan posisi masih tidur manja dengan posisi kepalanya fi paha papa Hendra
Pa.... Ray sudah tau jika ray sebentar lagi menikah. Ya Allaah berikanlah hamba jodoh yang terbaik dariMu. Mas Albar... Orang yang sudah melihatku tanpa hijab. "batin Ray
Ray..... Sebelumnya papa minta maaf ya nak. Papa tau mimpimu sangatlah indah, akan tetapi jika jodohmulebih dulu menjemput apakah kamu ikhlas menerimanya?"tanya Papa
Papa.... seperti yang Ray tadi bilang pa..... Kita sebegai umat manusia kita hanya bisa mengimani takdir yang diberikan oleh Allaah. lalu jika Allaah berkehendak Ray menikah saat ini juga, maka saat itulah Ray juga harus taat dan memgimani takdir Ray bahwa inilah takdir Ray.... "bukan begitukan papa
Pa.... kenapa tiba-tiba bertanya mengenai hal ini?"tanya Raysa
Mama Veli dan Kak Fahrez hanya sebagia pendengar sambil berharap- harap cemas. tapi mereka tau jika anak atau adeknya ini adalah gadis yang bijaksana.
Ray.... kami masih ingat dengan Om Andre teman Papa?"tanya Papa
em... em... Om Andre suaminya tante Widurikah pa? "tanya Raysa
Benar sayang.... emm dulu papa dan om Andre sudah sepakat menjodohkan kami dengan putranya. Bagaimana menurutmu Ray?
Pa..... Raysa ikhlas jika memang itu adalah takdir Raysa.
Jika demikian apakah kamu menerimanya nak? "tanya papa Hendra
Iya pa, in sya Allaah Raysa siap dan Raysa menerima perjodohan ini. "ucap Raysa
Kalau gitu, papa akan segera memberi tau Om Andre."ucap papa
Kalau boleh apakah perjodohan ini bisa di lakukan setelah Ray wisuda saja dan setelah Ray selesai urusan Ray di luar sana. Karena belum tau ketika sudah menikah nanti suami Ray mengizinkan Ray bekerja atau tidak."ucap Raysa
Baik nak, nanti papa sampaikan ke Om Andre ya."ucap papa
Terima Kasih Sayang....... "Ucap papa sambil bernafas lega.
Itulah papa Hendra dan keluarganya, ketika mereka membicarakan suatu masalah selalu dengan cara yang nyaman dan tetap bijaksan.
Ray.... Bagaimana kepala kamu masih sakit? "tanya mama Veli
Alhamdulillaah sudah baikan ma?
Flashback On
Tidak biasanya Albar pulang cepat. Hari ini karena permintaan orangtuanya untuk segera pulang sehingga Albar pulang cepat. Walau enggan melangkahkan kaki, tapi Albar tetap memenuhinya. Albar adalah sosok laki-laki yang sangat di takuti dan disegani di luaran tapi sangat patuh dan taat kepada orangtuanya. Apapun yang dikatakan orangtuanya tidak bisa di tolaknya, walau dihatinya memberontak. Seperti obrolan malam ini, yang membahas tentang perjodohannya. Dia tidak bisa menolaknya walau sebenarnya dia sudah punya kekasih yang sangat di cintainya.
Al.... Masih ingatkah engkau dengan om Hendra. Papa sepakat menjodohkanmu dengan putri om Hendra sejak kamu masih kecil. Mungkjn kamu masih ingat dengan gadis kecil itu namanya Raysa. "Ucap Papa Andre
Pa... Bisakah untuk masalah ini Albar bisa memutuskan sendiri dengan siapa Albar menikah. Albar cinta sama Melisa pa. Albar tidak bisa menikahi anak om Hendra apalagi tidak ada cinta diantara kami.
Al... Keputusan papa tidak bisa di rubah. Cinta bisa muncul seiring kalian mengatungi mahligai rumah tangga kalian.
Pa... Albar mohon pa...
Tidak bisa Al... Minggu besok kita pergi ke Bandung ke rumah om Hendra, kamu harus ikut. Untuk lamaran dan tunangan. Setelah Raysa pulang dari Dubai baru kalian menikah.
Pa... Albar mohon pa! Ma... Tolong ma...
Nak... Untuk masalah ini mama hanya bisa menurut dengan papa. In sya Allaah Raysa gadis yang baik, mama sudah pernah bertemu dengannya. Dia gadis yang sholehah, engkau tidak akan menyesal menikah dengannya nak... Percayalah dengan mama ...
Terserah mama papa, Albar mau keluar...
Albar langsung keluar dan pergi begitu saja. Dia kecewa tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Drett... Drett... Drett
Ar... Lo di mana?
Gue di rumah bos, kenapa bos bukannya bis ada acara di rumah bos?
Oke gue ke tempat lo sekarang....
Tak berapa lama mobil Albar sudah hampir sampai rumah Arya, tidak sengaja dia melihat gadis di halte deket rumah Arya sedang di ganggu sama preman..
Ayo cantik... Jangan sok jual mahal... Pasti dibalik jilbabmu menyimpan mutiara yang indah....
Ja..Ja.. Jangan.... Ganggu saya pergi... Pergi...
Ayo neng ikut abang neng... Kita bersenang senang... Pasti neng ketagihan....
Ti... Tidak... Jangan dekati saya... Lepaskan saya...
Ketiga preman itu sudah hampir membawa Raysa pergi, dia tidak mampu memberontak. Tenaganya tidak cukup melawan tenaga ketiga pria tersebut.
Hei... Lepaskan dia... "Teriak Albar
Ketiga preman itu langsung melihat kearah suara, Albar sudah siap menghabisi mereka. Albar adalah pria yang paling ditakuti dengan kekejamannya.
Lepaskan gadis itu ba****an,
Lo berani lawan kita....
Bugh.... Bugh.... Bugh...
Salah satu preman membawa kayu, mencoba memukul Albar dari belakang...
Awassss.... Bughhhh......
Pukulan itu mengenai Raysa, iya raysa melindungi Albar.... Dan tidak disadari itulah awal Raysa melindungi Albar walau harus mengorbankan dirinya, walau harus membahayakan dirinya....
Hei.... Bangun.... Bangun...
Albar seketika membopong Raysa, memasukkan ke mobil dan membawanya ke rumah sakit. Tak membutuhkan waktu lama, 15 menit sudah sampai di rumah sakit.
Tolong... Tolong... Cepat... Cepat...
Seketika petugas yang berada di UGD menidurkan Raysa di brangkar dan segera di tindak....
Maaf... Apakah anda keluarga pasien... " Tanya suster kepada Albar
Ee... Saya temannya suster...
Kami izin membuka cadarnya, karena kami membutuhkan izin keluarga atau mahromnya. Atau anda bisa menunggu didalam ikut kami kedalam karena kami mau membuka hijab dan cadarnya untuk memudahkan pemeriksaan. "Ucap salah satu dokter
Baik saya akan menemaninya didalam... "Kenapa tiba-tiba hatiku berdebar, ahh perasaanku saja.
Maaf pak... Kami buka ya....
Srettt... Srettt... Srettt...
Cadar dan hijab Raysa terbuka, Albar terpana dengan kecantikan gadis itu. Kecantikan sangat indah, belum pernah dia melihat kecantikan seorang gadis yang natural tanpa make up dengan wajah yang bersinar. Dalam tidurnya gadis itu tetao tersenyum, rambutnya panjang hitam legam. Albar tidak menyia-nyiakan momen ini. Sampai Raysa selesai ditangani dan di obati. Barulah tersadar ketika salah satu suster memangilnya.
Maaf pak, pasien sudah siap di pindah ke ruang rawat.
Baik suster.... Hijab dan cadarnya biar saya yang bawa sus... Dan pindahkan ke ruang VVIP saja suster...."Ucap Albar
Baik pak... "Ucap suster
Pak maaf... Pasien sementara masih belum sadar... Karena ada pukulan di kepalanya yang cukup keras. Untuk selebihnya tidak ada masalah, tidak ada yang perlu di khawatirkan. "Kata Dokter
Baik Dok... Terima kasih.... "Ucap Albar
Sesampainya di ruang rawat Raysa, Albar masih saja tertegun melihat kecantikan gadis itu. Melisa tak secantik gadis ini... "Batin Albar. Sungguh aku terpesona dengannya. Karena kelelahan Albarpun tertidur di sebalah ranjang Raysa.
Hampir 3 jam Raysa tidak sadarkan diri...
Eughhhh.... Raysa mulai tersadar, "tak sengaja tangannya menyentuh tangan laki-laki yang sedang tertidur di sebelah ranjangnya." A.. Aku dimana... Ahhhh kepalaku sakit..... "Rintih Raysa
Ah... Kau sudah sadar... Kita sedang di rumah sakit... Aku yang menolongmu tadi...
A... Anda... Saya pernah bertemu anda di rumah Syifa. (Raysa baru tersadar jika dia tidak memakai hijab dan cadarnya seketika dia menarik selimut menutupi badan sampai kepalanya....
Maaf hijab saya dimana...?
Oh sebentar saya ambilkan.... "Aroma ini sangat menenangkan
Ini hijabmu.... "Ucap Albar
Apakah anda bisa keluar sebentar.... atau menutup tirainya, saya mau memakai hijab saya
Ba... Baik... Silahkan...
Raysa segera memakai kembali hijab dan cadarnya, dia merasa sangat malu dengan yang dialaminya kali ini. Kenapa aku bisa seceroboh ini, ya Allaah ampuni hamba ya Allaah....
Alhamdulillaah saya sudah selesai, apakah anda tau dimana tas saya?
Sebentar saya ambilkan... Ini tasmu... Apakah saya bisa membuka tirainya...
Iya silakan...
Srettttttttt.... Tirai terbuka.... Seketika pandangan kedua mata mereka saling bertatapan. Raysa seketika menunduk....
Terima kasih anda sudah menolong saya....
Drett... Drett... Drett...
Assalamualaikum kak....
Waalaikummussalam, kamu dimana dek?
Ray di rumah sakit kak
Hah... Di rumah sakit mana? Kamu kenapa dek? Kamu ga pa pa kan dek?
Sebentar kak....
Maaf ini di rumah sakit mana ya?
Rumah Sakit DM, ruang VVIP Goldfiew.
Kak, Ray di rumah sakit DM, ruang VVIP Goldfiew.
Baik kakak sekarang kesana....
Seketika hening, Raysa masih berkutat dengan rasa malunya, dan Albar binggung mau berbuat apa...
Ehh.... "Ucap Raysa dan Albar secara bersamaan
Kamu duluan... " Ucap Albar
A.. Anda saja duluan... " ucap Raysa
Ehh... Kamu yang mengajar Syifa? Kami ngapain tadi disana?
Kakak saya sedang ada udzhur belum bisa menjemput saya. Jadi saya berniat pulang sendiri dengan memakai angkot. Tapi lama saya menunggu angkot belum juga ada, saya mencoba memesan GOCAR juga belum" dapat.
Kamu harus hati-hati, lebih baik kamu menunggu saja di rumah Syifa.... "Ucap Albar
Saya segan....
Oh iya bukankah namamu Ustadzah Hanifa?
Iya benar itu nama saya....
Tapi tadi saya mendengar kamu menyebut namamu Raysa?
Oh itu... Saya dengan kakak saya sepakat jika di luar tumah memakai nama belakang kami. Hanifa adalah nama belakang saya. Nama saya adalah Raysa Kamila Al Hanifa.
Oh.... "Albar hanya ber OH ria
Tok... Tok... Tok....
Ceklek
Assalamualaikum....
Waalaikumsalam.... "Jawab bersamaan Raysa dan Albar
Deg... Raysa di ruangan berdua saja, siapa laki-laki ini?"batin Fahrezi
Dek... Kenapa kamu bisa seperti ini...
Kak... Oh iya... Eh beliau yang menolong Ray kak....
Azzam kakak kandungnya Hanifa... "Sambil mengulurkan tangannya. Terima kasih anda sudah menolong adik saya... Kalau boleh tau anda dengan siapa?
Oh... Saya Albar, Albar Dallat Mujasworo, sama - sama sudah kewajiban kita untuk saling tolong menolong. Oh iya apakah saya bisa bicara dengan Mas Azzam sebentar....
Baik.... "Fahrezi mengikuti Albar keluar Ruangan.
Mas Azzam... Maaf sebelumnya, saya tidak bermaksud lancang. Karena tidak ada keluarga sehingga saya menyetujui dokter melepas cadar dan hijabnya ketika akan ditanggani tadi. Saya diminta dokter untuk menemani Hanifa di ruangan ketika sedang ditanggani tadi....
Emmm,.. Qadarullaah wa syafa'al, adikku sangat menjaga pandangannya dari laki-laki yang bukan mahromnya. Tidak mengapa.... Apakah anda bisa menceritakan kenapa adik saya bisa sampai di rumah sakit.
Kebetulan, saya sedang lewat mau kerumah teman saya. Dan yang kebetulan trman saya adalah om dari Syifa muridnya Hanifa. Saya melihat Hanifa di ganggu preman ketika sedang menunggu kendaraan di halte, dan bahkan Hanifa sudah hampir dibawa mereka. Saya menolongnya dan semoat terjadi perkelahian antara saya dengan para preman tersebut. Karena melindungi saya Hanifa jadi demikian. Saya hampir di pukul salah satu preman dari belakang, dan Raysa tetiba melindungi saya...
Tidak mengapa terima kasih sudah menolong adik saya... " Ucap Fahrezi
Maaf mas karena sudah larut saya izin pulang karena besok saya harus kerja, Assalamualaikum.... "Pamit Albar
Flashback Off
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!