NovelToon NovelToon

Secawan Anggur di Padang Gersang

Murid Magang

Zahira Milea Albram gadis cantik berusia enam belas tahun dia memilih untuk magang di kantor MTG Corps.

Menurutnya kantor itu terlihat keren dan berpotensi.

Hujan baru saja mengguyur bumi. Pagi ini dengan semangat empat Lima, Lea melangkahkan kakinya di aspal yang masih basah dan sebagian masih tergenang air menuju kantor MTG Corps.

Lea berdiri di depan gerbang gedung kantor itu sambil mendongak menatap nama yang tertera di depan gedung itu dengan senyum manis yang terukir di bibirnya.

"Auuw" pekik Lea. Senyum di wajahnya mendadak Sirna seketika, saat sebuah mobil mewah yang melintas masuk di gerbang pelataran parkir menciprakan air membasahi baju dan Proposal yang di peluknya.

Lea menggeram marah dia berlari mengejar mobil yang kini berhenti di halaman kantor itu.

Tangan nya memukul jendela mobil itu sambil berkacak pinggang.

"Turun" teriaknya marah.

Pintu mobil terbuka turunlah seorang laki-laki berkacamata hitam dari mobil itu.

"Heh,Om? kamu harus bertanggung jawab, gara gara kamu yang seenaknya membawa mobil membuat baju dan proposal ku jadi basah begini" kata Lea melotot marah.

Lelaki itu hanya melirik sekilas dengan wajah angkuhnya, lalu melangkah meninggalkan Lea yang lagi marah-marah, tidak menggubris kan gadis itu.

merasa tidak digubris kan Lea tidak tinggal diam dia lantas mengejar laki-laki itu dan menarik jasnya hingga menghentikan langkah laki-laki tersebut.

"Lihat ini?!" Lea menyodorkan Map-nya yang basah di wajah lelaki itu hingga membuat nya terkejut.

Tubuhnya sedikit mundur kebelakang, dengan wajah yang menahan marah.

"Heh gadis gila siapa kau hah" bentaknya marah.menatap sinis pada Lea dengan sikap angkuhnya.

,

"Heh sinting! kamu harus bertanggung jawab,akibat ulah Mu,aku dan Ini basah" Teriak Lea memukul dada lelaki itu dengan map-nya, hingga membuat jas lelaki itu sedikat basah.

Tampang lelaki itu berubah, dia menatap Lea dengan tatapan membunuh. lelaki itu sangat gusar baru kali ini ada seorang wanita yang berani pada nya.Bahkan bertingkah tidak sopan di kantor nya.

"Bereskan dia" perintah nya lalu melangkah masuk sambil mengibaskan tangan pada jasnya yang sedikit basah.

Dua orang lelaki berbadan kekar segera menarik tangan Lea.

"Mau apa kalian? lepaskan" Lea berontak marah. Mereka membawanya ke sebuah ruangan dan mengikatnya di sebuah kursi.

"Hei,,,kenapa kalian mengurungku di sini hah?" teriak Lea.

"Bisa diam tidak?" salah satu dari mereka membentak Lea, tangan nya meremas dagu gadis itu.

Bukannya takut Lea malah terus berontak"Aku ke sini untuk menyerahkan proposal magangku, tapi kalian malah memperlakukan aku seperti ini, awas ya akan ku laporkan kalian pada bunda"

Kedua lelaki itu malah tertawa terbahak bahak mendengar perkataan Lea.

"Cih,,,, tidak tau malu beraninya sama wanita" Lea mencibir sinis.

Dua lelaki dewasa itu bila di lihat lihat mereka tampan juga.

Di ruangan nya semua tingkah mereka di saksikan oleh Boss mereka, melalui Cctv.

"Maaf pak! ini ada dua proposal siswa magang yang di serahkan oleh pihak sekolah" Kata sekretaris nya sambil membungkuk hormat.

Wanita seksi itu meletakan dua map di atas meja, lalu kembali ke meja kerja nya.

Boss Yang di mejanya terdapat papan nama Gerald dengan tulisan CEO.

Lelaki dingin itu membuka map yang bertuliskan Sekolah SMA Tunas Bangsa.

Sekolah Elit yang terkenal dengan siswa siswinya yang berprestasi.

Gerald sendiri pernah bersekolah di sana sebagai bintang basket, kapten dari tim basket yang terkenal di sekolah itu pada jamannya beberapa tahun lalu.

Mata Gerald terpaku menatap foto siswi yang ada di berkas magang itu.

Wajah gadis yang tadi menghardiknya di depan kantor saat turun dari mobil, dengan map nya yang basah serta sebagian bajunya.

"Hmm dia anak magang di sini" gumamnya.

Boss yang masih nampak mudah namun sifatnya yang dingin dan mahal senyum itu segera meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja.

"Lepaskan gadis itu, suruh dia datang besok pagi sebelum jam tujuh jangan terlambat"titahnya.

Perusahaan yang di tunjuk pihak sekolah untuk menempatkan siswa siswi nya di sana adalah perusahaan yang berdedikasi yang akan menunjang nilai siswa nya yang magang di sana.

Setelah melihat foto Lea, Gerald memberi perintah untuk membebaskan gadis itu.

Dia tidak mau perusahannya kena masalah karena murid magang.

Dua lelaki yang menahan Lea itu segera melepaskan ikatan nya setelah mendapat perintah dari boss mereka.

"Ikut kami"

Lea mengikuti dua lelaki itu dari belakang sambil mengumpat kesal.

Sampai di sebuah ruangan dengan tulisan HRD.

"Besok kamu harus datang sebelum jam tujuh laporkan diri mu di sini" kata seorang petugas yang ada di meja itu.

"Baik pak terima kasih" Lea membungkuk hormat.

"Sekarang pulagnlah, ingat sebelum jam tujuh"

"Siap pak!" Lea menyerahkan Map yang sejak tadi dia bawa bawa lalu berbalik pulang.

*

*

*

"Lea papi punya kantor, bunda juga punya kantor kenapa sih kamu memilih untuk magang di kantornya orang lain?kamu akan temui kesulitan di sana! coba kalau kamu pilih kantor Bunda atau kantor papi kamu bisa pelajari semua dengan senang hati tanpa diatur-atur, tanpa ada kendala tanpa ada masalah tanpa ada tendeng aling-aling tanpa ada embel-embel ini itu" ujar Bunda panjang lebar.

Ketika mereka berada di ruang keluarga sedang berkumpul di sana. membahas soal tempat yang di pilih Lea untuk magang.

"Bunda,,! Lea ingin mandiri ingin tahu bagaimana rasanya memulai suatu pekerjaan tanpa dibantu orang tua. Kalau Lea harus magang di kantor Bunda atau kantornya papi sama saja.Bunda Lea akan tetap menjadi sana, mereka akan tetap menunduk hormat sama Lea karena tahu anak pemilik perusahaan anak pemilik kantor tempat mereka bekerja jadi tidak tantangan nya dong bagi Lea untuk mandiri" protesnya memberikan alasan.

Lea yang kesehariannya di rumah hanya memakai mengenakan baju kaos dan celana pendek dengan gayanya yang santai atau juga dia sering memakai tanktop dengan celana pendek membuat dirinya semakin seksi dan manja.

Tapi kemanjaannya itu hanya di rumah bersama orang tua dan kakak-kakaknya karena Lea merupakan gadis bungsu dari 6 bersaudara makanya sifat manja begitu melekat pada dirinya.

Lea kini bangga bisa magang di kantor MTG Corps menurutnya merupakan suatu kehormatan bisa diterima magang di kantor itu.

Hari ini hari pertama Lea masuk kantor, berdandan ala ala orang kantoran gadis cantik yang terkesan centil ini dengan pedenya melangkah di depan gedung berlantai dua belas itu.

Lea menuju Receptionis untuk melapor, " Pagi mbak!" sapa Lea membungkus sopan.

"Aku mau...... belum selesai ucapan Lea, tangannya ditarik seorang laki-laki bertubuh kekar berbadan tegap dengan wajahnya yang angkuh.

"Sini ikut aku"

Orang itu membuat Lea terkejut dia menatap wajah lelaki itu yang terlihat angkuh dimata Lea.

Lea pun mengikuti lelaki itu dari belakang menuju sebuah ruangan.

"Tampan, tapi mengapa semua wajah lelaki di kantor ini pada angkuh semua?" bathin Lea. setiap lelaki yang berpapasan dengan nya di beri senyum oleh Lea tapi wajah mereka nampak angkuh.

Lea pun tidak ketinggalan dia pun memasang wajah angkuhnya, ikut ikutan angkuh.

Lea merubah rubah ekspresi wajahnya mencari bentuk yang lebih angkuh menurutnya.

"iiih,,, bagaimana caranya supaya aku terlihat angkuh yang ada seperti kecentilan" pikirnya terkikik geli sendiri.

"Kamu tunggu di sini" Lelaki itu lalu menyuruh Lea duduk di sebuah kursi yang ada di ruangan itu ia menatap ke sana kemarin meneliti seisi ruangan terdapat beberapa meja tapi belum ada penghuninya.

"Lumayan bagus juga sih ruangan ini" pikir Lea.

Bosan menurut Lea mengeluarkan ponselnya membuka group Chat nya.

Ada beberapa pesan masuk dari teman temannya yang tergabung di Chat my LEGACy.

Yang terdiri dari Lea, Gabby, Cyntia, yang di singkat menjadi LEGACY. Di bawah naungan Milea.

"Centil ,,,lu magangnya di kantor mana? Bokap or nyokap" Tanya Gabby yang di beri nama Ganjen.

"Ganjen,,,gue tidak di nyokap or bokap tapi di kantor orang" Balas Lea yang di beri gelar Centil.

"Hohooo,,,Cari pengalaman apa yang tamvan?" sambung Cynthia, yang bergelar Genit.

"Terus loe Genit?! di Mahe?" tanya Lea.

"Aku di kantor nya nyokapnya Centil, berharap bisa bersama centil taunya centil bertualang di tempat lain" Balas Cynthia yang bergelar Genit.

Asyik Chat hingga Lea terkejut oleh suara seorang petugas.

"Maaf nona anda di suruh Kew ruangan Manager"

"Ba,,baik pak" secepatnya Lea berdiri, belajar disiplin.

"Oh ya pak boleh tau di mana ya ruangannya?" tanya Lea cepat.

"Lurus kiri, belok Kiri, ruangannya pintu besar sebelah kanan" Lelaki itu mengarah kan Lea.

"Makasih pak" Lea buru buru melangkah.

"Lurus kiri, belok kiri, pintu kanan, yang besar" Gumam Lea sambil melangkah sesuatu arahan.

Lea mendongak menatap tulisan Manager room.

Mendorong pintu nya lalu masuk.

"Pagi pak!"sapa Lea pada seorang lelaki yang lagi serius dengan Laptopnya.

"Pagi! nona Milea? SMA tunas bangsa?!"

"Ya pak" Sahut Lea tersenyum, namun wajah di depan nya tetap datar.

"Iiiisss ini lagi lama lama aku berbicara dengan tembok,datar semua" tuhan,! apakah aku salah pilih kantor? Bathin Lea.

"Silahkan duduk isi data data nona dan antarkan ke ruang CEO" kata petugas itu lagi.

Lea segera duduk mengisi data-data nya yang sudah di sediakan.

Masukkan ke dalam map serapih mungkin lalu menutup nya.

"Sudah pak"

"Sekarang nona silahkan naik ke lantai dua belas ruang CEO di sana"

"Baiklah terimakasih pak" Lea membungkuk hormat lalu berbalik.

"Oh ya Nona ini nama Tag Mu" petugas itu memberinya nama Tag yang harus di sematkan di bajunya.

"MILEA" Lea membaca namanya yang sudah di sematkan di baju saat berada di dalam Lift.

Lea kini berada di lantai dua belas di mana ruang CEO nya.

Beberapa kali mengetuk pintu namun tidak ada respon.

"Apa Boss nya sedang tidur?" Gumam Lea.

Lea memilih untuk masuk perlahan Lea mendorong pintu.

Tampak di depan nya sebuah meja kerja bertuliskan nama CEO.

Seperti yang sudah sering Lea lihat di kantor Papi dan Bunda nya.

"GERALD" Lea mengeja nama yang tertera di meja CEO.

"Siapa yang menyuruh mu masuk tanpa mengetuk pintu" Suara dingin dari wajah datar itu membuat Lea mematung.

"Ceo-nya aja yang budek" desis Lea, yang sempat di dengar Lelaki angkuh di hadapannya.

"Apakah bilang?????"....

My Legacy

"Apa kamu bilang???"

Bentak lelaki itu menggebrak meja, wajahnya sangat garang menurut Lea.

"Badai?!" desis Lea.

"Apa papi di kantor nya kalau marah seperti ini juga? oh no papi ku bukan tipe pria pemarah seperti ini menggemaskan".

"Maaf pa,,,ini kopinya" masuk seorang wanita cantik dengan membawa nampan berisi secangkir kopi.

"Letakkan di situ" tunjuknya. Lelaki yang bernama Gerald itu berpindah duduk di sofa, dia tidak menghiraukan Lea yang masih mematung di tempatnya.

"Huh apa aku harus jadi patung di ruangan si badai ini kayak menakin"

"Kamu boleh cuti seminggu, kamasi barang mu dan kamu boleh pulang sekarang" terdengar suara pria itu.

"Benar pak saya di beri cuti?"

"iya tugas mu nanti di kerjakan oleh anak magang ini"

Lea masih mendengar pembicaraan mereka di belakangnya.karena Lea sejak tadi berdiri belum di suruh duduk.

Wanita itu segera mengemasi barang nya lalu berpamitan.

"Saya permisi pulang pak"

sementara Lea yang sejak tadi berdiri sudah hampir dua puluh menit kakinya kini mulai terasa pegal, tanpa berpikir panjang dia segera melangkah dan duduk di sofa dekat lelaki berwajah datar itu yang sedang menyeruput kopinya.

"Siapa yang menyuruhmu duduk di situ?"bentaknya marah.

"Aku dikirim sekolah ke kantor ini untuk bekerja bukan untuk dijadikan patung menakin di ruangan ini"

"Kalau kamu mau kerja di ruangan ini, sana kursi tempat duduk mu, disana dan semua berkas yang ada disitu periksa lalu kerjakan tidak boleh ada yang kurang tidak boleh ada yang salah mengerti?"

Lea pun segera melangkah dan duduk di kursi sekretaris dengan wajahnya yang masih kesal.

Lea pun duduk di meja dengan papan nama Vina tanganya segera membalikan papan tersebut nama itu pun menghadap dirinya.

Lea mulai membuka satu persatu File yang ada disitu dan memeriksa dengan teliti,tangannya lalu bermain lincah di keyboard laptop yang ada di hadapannya.

Sementara lelaki angkuh dan garang itu mulai serius dengan laptop di mejanya.

waktu berlalu tanpa terasa sudah jam makan siang cacing-cacing di perut Lea pun sudah berdemo minta diberi makan.

Lea masih menunggu kapan bos badai ini akan memberi dia izin untuk makan siang.

Lelaki berwajah dingin dan datar itu masih terus serius dengan laptopnya, sementara Lea sendiri sudah mulai merasa lapar sudah 1 jam berlalu dari jam makan siang.

"Huh apakah bos badai ini sedang berpuasa hari ini? hingga dia tidak ingat untuk makan siang, kalau tadi tau saja begini aku juga ikut berpuasa sahur sekalian daripada harus menahan lapar tanpa manfaat dan faedah tidak ada pahalanya lagi" sungut Lea dalam hati.

Merasa sudah tidak ada yang perlu dikerjakan ia mengeluarkan ponselnya dari tas membuka chat my LEGACY nya.

"*Centil apakah kamu sudah makan siang?"pesan dari Gabby.

"Centil menu makan siang mu apa di kantor itu ?"pertanyaan dari Cynthia.

"yang jelas aku belum makan siang sampai jam ini bos badai ini mungkin sedang berpuasa makanya dia melibatkan aku juga untuk ikut berpuasa bersamanya"

😂😂😂😂😂 emoji* tertawa dari teman temannya Di My LEGACY.

" KAMI DIBERI MAKANAN ENAK oleh papi dan Bunda .Bunda yang penuh perhatian terhadap anak magangnya papi juga yang begitu penyayang terhadap anak magangnya betapa senangnya bisa bekerja di kantor papi dan Bunda"

"Jangan-jangan bosmu itu tidak berpuasa tapi dia merupakan bos yang pelit untuk mengeluarkan uang untuk pegawai magang nya"

"Oh ya bener juga mungkin bos ini lelaki yang pelit dari wajahnya saja menunjukkan dia merupakan tipe seorang lelaki yang pelitnya minta ampun dasar bos badai"umpat Lea.

😂😂😂😂 emoji tertawa dari my Legacy.

Asik berchat ria di my LEGACy Lea tidak sadar bahwa bos itu telah berdiri di hadapannya,dengan cepat lelaki itu merebut HP dari tangan Lea dan melihat apa yang ada di layar itu.

Keningnya berkerut langsung melempar HP Ke dinding bunyi pecahan benda itu lalu jatuh ke lantai

Mata Lea membulat sempurna melihat benda kesayangannya sudah tidak beraturan lagi hancur, Lea pun melotot marah kepada lelaki yang ada di hadapannya keduanya sama-sama saling melotot.

"Apa yang sedang kamu lakukan?"

"Hei apa yang telah kau lakukan dengan ponselku?"

teriak mereka bersamaan sama-sama dengan berwajah marah.

Lea tidak tinggal diam dia berdiri dari duduknya dan melangkah dengan cepat ke meja tempat bosnya itu bekerja.Dengan cepat pula tangannya meraih HP yang tergeletak di atas meja langsung melemparnya ke dinding sekuat tenaga, hingga menimbulkan bunyi pecahan dan berserakan dilantai berdekatan dengan hp-nya.

"Inpasss! bagaimana rasanya kalau barang penting mu di rusak orang" Lea dengan santai kembali duduk di meja kerjanya tanpa dosa.

"baru hari pertama kerja kamu sudah berbuat tidak baik di kantor ku, jangan harap nilai mu juga akan baik, perbuatan mu menunjukkan nilai mu dari kantorku ini" geram Gerald melotot marah padanya.

"Aku juga akan mempublikasikan bahwa murid magang di kantor ini, di biarkan kelaparan bekerja sampai lewat jam makan siang" bantah Lea tidak mau kalah.

"Apa?" Gerald melotot lalu melihat jam di pergelangan tangannya.

Benar saja sudah lewat jam makan siang, sudah pukul jam dua siang.

Gerald segera menghubungi pegawainya lewat interkom,menyuruh mereka membawa makanan.

Gerald benar benar lupa kalau dia sudah memberi cuti kepada Vina.

Biasanya Vina yang akan mengurus makanan nya bila Gerald tidak makan di luar kantor.

"Marsya And The Bear" itu sebutan yang pantas untuk keduanya.Boss dan siswa magang nya ini.

Tidak berapa lama datang seorang wanita membawa dua kotak makanan.

"Maaf pak, ini pesanan nya" wanita yang membawa kotak makan itu membungkuk hormat.

"Berikan kotak yang satu kepada nya" tunjuk Gerald ke arah meja yang di tempati Lea dengan wajah datarnya.

"Kamu pungut benda benda itu lalu letakan di meja ku" titah Gerald lalu duduk di kursi kebesarannya.

Lea yang sudah lapar sejak tadi segera menyantap makanan nya dengan sangat lahap.

selesai makan dia lalu membuka tutup botol air mineral meminumnya, setelah itu meraih tisu dan membersihkan bibir nya.

Semua itu tidak lepas dari tatapan Gerald,dia sampai menggeleng melihat cara makan Lea yang bagai setahun tidak makan makan.

Lelaki berusia dua puluh enam tahun itu sukses membangun usahanya sendiri menolak bantuan dari orang tuanya.

Dia sering bolak balik ke luar negeri mengurus bisnisnya yang mulai sukses di beberapa negara.

Gerald Lelaki gagah dan tampan itu menutup diri untuk kaum hawa, sejak cinta nya kandas bersama seorang gadis cantik yang kini memilih mukim di luar negeri.

Wajah datar nya dan tanpa senyum terkesan dingin dan pemarah, Itu di alami Lea saat ini menghadapi boss yang di beri gelar "Badai" oleh Lea.

Baru pertama kerja ponsel Lea sudah hancur berantakan.

Entah hari kedua apa lagi yang akan hancur mudahan mudahan dia jatuh dari gedung ini.

Lea masih bersabar melihat ponselnya yang hancur, walau sebenarnya dia ingin marah, tapi percuma biar dia mengomel sampai mulut nya berbusa ponselnya tidak mungkin kembali utuh, benda pipih canggih itu sudah rusak.

"Apakah kamu sedang menyumpahi aku?" suara dingin itu membuat Lea terkejut.

"Astaga bisa jantungan aku" Lea mengusap dadanya.

Lelaki itu masih menatap nya dengan tatapan yang datar.

Tidak ingin berdebat dengan Boss Badai nya ini, Lea memilih untuk melihat dan mempelajari beberapa berkas yang ada di meja nya.

Jemari Lea dengan lincah bermain di atas keyboard Laptop, mengetik beberapa laporan yang belum terselesaikan.

Lea melihat di setiap keterangan yang Ada di File yang di beri tanda oleh Vina yang di beri cuti dadakan tadi.

Mungkin File itu akan di kerjakan hari ini tapi karena sudah di beri cuti, Lea terpaksa harus menyelesaikan nya.

Beruntung Lea sudah terbiasa dengan bekerja di kantor Papi dan bunda, jadi tidak terlalu sulit untuk memulai suatu pekerjaan bagi Lea.

Sementara Gerald sudah menghubungi asisten nya untuk membeli dua ponsel baru untuk dirinya dan tentu saja mengganti milik Lea.

Setelah mengirim foto Hp mereka.

Vina merasa senang tiba tiba di beri cuti tanpa di minta.

Gadis itu pun langsung meluncur ke Mall,mencari beberapa keperluan nya.

Setelah itu dia akan bebas berleha leha dengan teman teman nya.

Sebenarnya Gerald marah dan geram bukan karena Lea yang sibuk otak Atik ponselnya.

Tapi pesan Lea yang mengatakan dirinya boss pelit dan takut miskuin,ada juga beberapa kalimat dengan emoji tertawa di My LEGACy yang membuat Gerald geram lalu melempar Hp Lea ke dinding.

My LEGACy entah siapa yang Gerald sendiri jadi penasaran.

pintu ruangannya di ketuk "Masuk" perintah Gerald.

Pintu terbuka muncul sosok laki tampan dengan postur nya yang atletis, senyum mengembang di wajahnya.

Beda dengan Gerald yang menyambutnya dengan wajah tetap datar seperti tembok.

"Nih pesanan mu Boss" Lelaki itu meletakan dua papper bag di mejanya. Lalu duduk santai di sofa yang ada di ruangan itu.

Gerald mengambil ponsel Lea dan mencoba membuka nya,mengambil sim card nya memasang di Hp yang baru di bawa asisten nya itu.

Lalu membuka lagi Hp milik nya yang sama-sama rusak itu. Memindahkan SIM card nya, memasang USB mengembalikan beberapa aplikasi penting yang sempat eror.

Begitu pula dengan Hp milik Lea, bagaimana pun Gerald harus memperbaiki nya jangan sampai ada kesan buruk dari kantor nya beredar di luaran sana. gegara merusak Hp pegawai magang nya.

"Heh Boss ada apa gerangan sampai nih Hp rusak dua dua nya, perang dunia, eh tunggu tunggu kira kira sama siapa kamu bertengkar?" selidik asisten yang merupakan sahabat nya ini, mata mencari ke tempat Lea.

"Bentar Boss, si Vina kemana? terus siapa gadis ini?" Dandy memberondong pertanyaan.

"Diam kau Dandy, cerewet amat" bentak Gerald dia paling tidak suka kalau di tanya soal wanita.

"Cepat pergi dari sini ,jangan ganggu pekerjaan ku"

"Siapa cewek itu? cantik?!" bisik Dandy menggodanya, yang di sambut pelotot marah dari Gerald.

Mendapat tatapan membunuh Dandy perlahan mundur dan keluar dari ruangan itu.

"Aku pergi boss" ujar Dandy dengan tatapan penuh arti.

"Nih Ponsel mu, lain kali jangan main Hp di jam kerja" Gerald memberikan Hp baru yang sama persis dengan milik Lea yang rusak, meletakan di atas meja,namun Lea tidak menanggapinya.

*

*

*

*

**** Hay Love ❤️❤️❤️ Siapa sebenarnya Lea dan Gerald????

Mari kita kenalan dengan mereka Lewat Like Komen dan vote ya sayang ...

Terima kasih ya buat semua nya yang selalu mendukung karya ku,,,

Ku ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa..

Love ❤️❤️❤️

Visual

Hai hai sayang,,,Bagi kalian yang pingin tau siapa Lea dan juga Gerald.

Mari yuk kenalan dengan mereka ya....

Gerald yang sebenarnya adalah Mario Tirta Odiez Geraldian, sejak gagal mendapatkan cinta seorang gadis yang bernama Azkya Zilljiran Zie, anak dari mantan kekasih papanya.

Sudah baca kan kisah nya kan di Rindu Tak Bertuan?

Mario memilih pindah ke luar negeri akibat kesalahan ibunya yang telah menabrak Kiki hingga mengalami kelumpuhan, berulangkali Mario akan bertanggungjawab atas kesalahan ibunya dan rasa cintanya pada Kiki, namun sayangnya Kiki tidak menerima lamarannya.

Mario yang kecewa memilih pindah ke luar negeri beberapa tahun lalu dan membangun bisnisnya sendiri setelah sukses dia baru kembali ke tanah air, dengan mamakai nama belakangnya Yaitu "GERALD" hingga membawa nya meraih kesuksesan.

Zahira Milea Albram Zie,,,Gadis belia yang berumur enam belas tahun.

Adik kandung dari Azkya Zilljiran Zie ...

Gadis belia itu memilih untuk magang di kantor MTG Corps milik Gerald yang tidak lain adalah Mario.

Hingga Lea pun jatuh cinta pada Sang CEO, namun sayang Badai selalu saja menghantam keinginan nya untuk menjadi kekasih Gerald.

Hingga pada akhirnya Lea pun pergi meninggalkan Gerald yang di beri nama "BADAI" oleh Lea saat pertama bekerja di kantor nya.

*

*

*

Seperti biasa Lea datang lebih awal di sudah tau apa yang harus di lakukan nya.

Ini hari ke dua Lae masuk kantor dan tugasnya menggantikan Vina sekretaris Gerald yang di beri cuti.

Dengan berpakaian rapi ala kantoran Lea memasuki ruangan nya.

Gadis itu nampak terlihat lebih dewasa dengan berpakaian seperti ini.

Dengan rok span selutut dan atasan putih di lapisi blazer hitam,senada dengan spatu heels yang tidak terlalu tinggi membuat dirinya anggun semampai.

Semua itu tidak lepas dari campur tangan bunda Ranny yang merupakan seorang CEO ternama.

Bunda mendandani putrinya hingga terlihat seperti wanita dewasa yang cantik Alami.

Perlahan Lea mendorong pintu besar ruang CEO yang kini menjadi atasannya.

"Badai itu pasti belum datang" gumam Lea melangkah masuk.

Gerald yang sejak tadi duduk di kursi kebesarannya menatap kearah pintu yang terbuka dan masuk lah sosok cantik nan anggun siapa lagi kalau bukan Lea.

Gerald sempat terpaku menatap gadis anggun itu sekilas dirinya teringat akan Kiki.

Gadis yang baru masuk itu sekilas di pandang memang mirip Kiki.

"Tidak dia bukan Kiki" Gerald menggeleng cepat sambil memijit pangkal hidung nya.

Bayangan Kiki tiba tiba melintas di ingatan nya.

Sekuat apapun Gerald berusaha melupakan gadis itu namun semakin kuat bayang Kiki melekat di ingatannya.

Sudah tiga tahun berlalu namun Gerald masih memikirkan gadas itu.

Entah sedang apa dia sekarang, terkadang Gerald menelponnya bila rindunya sudah tidak tertahankan.

Hanya untuk mendengar suaranya atau bila ingin melihat wajahnya. Gerald melakukan video call dengan Kiki.

Bukan sebagai kekasih tapi sebagai seorang sahabat.

Gerald sendiri tidak pernah tahu kalau Kiki sebenarnya sudah bisa berjalan normal, berkat Tarapy yang rutin di jalaninya setiap hari.

Lea terkejut ketika melihat Gerald yang sudah ada di ruangan nya.

Lelaki itu sedang menatap nya dengan tatapan datar dan tidak terbaca.

Lea menjadi salfok di tatap seperti itu, gadis itu dengan cepat menuju meja kerja nya.

Mulai membuka Laptop dan sibuk dengan laporan keuangan yang harus dia kerjakan. sesuai perintah boss badai kemarin sebelum pulang.

Setumpuk berkas yang harus di kerjakan Lea, hari ini tidak seperti hari kemarin.

Makan siang nya datang tepat waktu sebelum makan siang Lea sudah selesai dengan pekerjaan nya

Lea menatap Gerald yang kini serius dengan Laptopnya.

"Tampan!" Bisik Lea dalam hati, Lea mengakui ketampanan Boss nya ini. Tapi sayang wajah nya selalu dingin dan datar.

Kotak makan siang nya belum tersentuh, Lea memilih untuk tidak makan duluan.

Dia sengaja menunggu sang boss badai selesai barulah dia akan makan.

"Makan jangan sampai kamu mati kelaparan di kantor ku, lalu di publikasikan" sindir Gerald.

Lea terkejut dengan ucapan di gin boss nya itu, Lea masih diam menatap kotak makanan nya itu.

Lalu kembali menatap Layar yang masih menyala di depan nya.

Gerald sudah tidak peduli dia berdiri dari duduknya melangkah dan menggeser sebuah pintu yang menyerupai dinding.

"Makan! setelah itu tugas kamu bereskan ruangan ini" katanya dingin bernada perintah.

"Biasa aja boss wajah nya! jangan dingin Mulu, lama lama aku bawa selimut biar tidak kedinginan! selimut tetangga kali"

Lea tercengang menatap ruangan mewah yang tersembunyi di balik dinding itu.

Lea membuka kotak makanan dan mulai makan perlahan, tidak seperti kemarin gaya makan nya seperti orang kelaparan.

Semua itu tidak lepas dari tatapan Gerald, sekilas Lea mirip dengan Kiki.

Gaya makan Lea yang pelan dan terlihat gadis itu sangat menikmati makanan nya.

Membuat Gerald yang menatapnya ingin makan melihat Lea yang menikmati makanan nya seperti nya sangat enak

Gerald mulai membuka kotak makanan nya, mulai menyantap dengan pelan.

"Hmm rasanya memang beda" gumamnya.

Gerald melirik Lea yang sudah selesai makan dan sedang melap mulutnya dengan tisu. Yang jadi perhatian Gerald adalah gaya makan dan minumnya sangat berkesan elegan.

"Siapa gadis ini sebenarnya?" pikir Gerald. "Terlalu kecil untuk di kagumi" Gerald segera menghabiskan makanannya.

Giliran Lea yang menatapnya penuh kagum "Tampan dan mapan, dingin dan pemarah, aku suka hal yang menantang" pikir Lea berfantasi "Badai" gumam Lea

"Masuk dan bereskan ruangan itu" Suara Gerald mengagetkan.

"Baik pak" Lea melangkah masuk ke ruangan rahasia itu.

Lea menatap kagum interiornya, berkesan adem dan mata Lea melihat sebuah lukisan besar namun abstrak.

Lukisan itu mirip seorang perempuan bila di teliti. ada tempat tidur king size, yang menghadap ke lukisan itu.

Mirip kamar hotel pikir Lea, dia mulai membersihkan seisi ruangan meletakkan buku buku yang berantakan pada rak buku.

Tempat tidur yang berantakan, "Kok berantakan begini kayak kapal pecah"

Lea merapikan seisi ruangan sampai pada pakaian kotor yang tergeletak di dekat tempat tidur.

"Astaga" Lea terkejut ketika mengambil pakaian kotornya dan ****** ***** yang jatuh kelantai membuat Lea terkejut.

Dari lahir Lea belum pernah melihat ****** ***** laki laki.

"Apakah dia tinggal di kantor nya ini?" Lea melihat sebuah pintu, dia pun mencoba membuka dan masuk kedalam.

Kamar mandi yang sangat luas lengkap dengan Bathub nya. Wastafel dan perlengkapan mandi.

Ternyata kamar mandi itu berdinding kaca,Lea dapat melihat samar ke tempat tidur itu.

Puas mengagumi kamar mandi Lea pun keluar lalu meletakan pakaian kotor yang sejak tadi dia pegang pada keranjang.

Ada lagi sebuah ruangan hanya di beri sekat, Lea di buat terkagum kagum, ruangan ini mirip Apartemen. ada mini bar, ruang tamu dan dapur kecil dengan lemari pendingin nya serta beberapa alat masak.

"mungkin badai tinggal di sini hingga pagi-pagi dia sudah eksis di ruangannya"

Setelah merasa selesai Lea segera keluar dari ruangan itu,kembali ke meja kerja nya.

Gerald Masih serius dengan layar di depan nya hingga Dandy menyembuhkan kepalanya di balik pintu " Boleh masuk?"

"Tumben biasanya kau akan masuk tanpa permisi" kata Gerald Sinis.

"Ya kali aja sudah ada peraturan baru!karena itu juga sekretaris baru?!" Dandy melangkah santai di tangannya terdapat sebuah amplop.

"Nih undangan reuni,Lo harus hadir! karena sudah beberapa tahun lo absen, kali ini lo harus hadir dan jangan lupa bawa pacar-pacar!"tekan Dandy.

Dandy meletakan Amplop yang dibawanya tadi di atas meja Gerald. Amplop yang isinya adalah Undangan Reuni.

"pacar siapa ya harus aku bawa?"

"Ya pacarmu lah! masak harus bawa pacar orang sih?!" gerutu Dandy,dia tau sahabat jomblo nya ini tidak punya pacar.

Mata Dandy tertuju pada Lea, sekilas dia mirip Kiki.

"Eh bro! bawa aja sekretaris magang mu ini?!" ujar Dandy pelan.

"Mirip Kiki!" bisik Dandy menggodanya lagi.

"Mau ku potong semua gajimu?" ancam Gerald.

"Eh boss jangan dong! gimana nasip pacar ku nanti?"

"Bukan urusan ku!"

"Tega nian"

"Cepat pergi dari sini, sebelum ku tendang ke luar jendela"

"Iya iya,,,jangan lupa nanti malam, bawa Pacar" bisik Dandy menggodanya buru buru keluar.

"Bye,,bye,,,sampai jumpa nanti malam" Dandy kembali menyembulkan kepalanya sambil tertawa lalu menutup pintunya.

Mata tajam Gerald melotot padanya, lalu kembali menatap Laptop nya.

"Mirip Kiki" bisikan Dandy memenuhi otak nya seakan menghipnotis.

Gerald menatap ke arah Lea, gadis itu sedang asyik dengan Laptopnya.

Memang benar apa yang dikatakan Dandy barusan gadis itu sekilas dilihat mirip Kiki.

Tapi sayang dia bukan Kiki, Gerald di buat pusing, memikirkan undangan Reuni nya.

Teringat kalimat Dandy "Bawa aja Sekretaris Magang mu" bibir Gerald tertarik membentuk sebuah senyuman, bener juga apa kata Dandy dibawa aja sekretaris magang ini.

Melintas sebuah ide di kepala Gerald, dia lalu berdiri dari kursinya, meraih undangan di atas meja.

"Hei, kemari sebentar?!" Gerald memanggil Lea.

Lelaki dingin itu kini duduk di sofa, sambil memegang amplop yang belum di buka.

"Apakah boss memanggil aku?"

"Siapa lagi yang ada di ruangan ini kalau bukan kamu?" ketusnya.

Lea pun berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan menuju sofa tempat duduk bosnya ini dan duduk di hadapannya.

"Ada apa boss memanggilku?"

"Buka dan baca" menyodorkan amplop di tangan nya.

Lea pun menerima amplop itu, membuka lalu membacanya.

"Apa isinya?" tanya Gerald, padahal dia sendiri sudah tahu itu undangan untuk reuni nanti malam.

"Undangan Reuni jam Delapan malam ini"

"Nanti malam kamu temani aku ke acara itu"

"Tapi boss....

"Tidak ada penolakan" potong Gerald cepat dengan nada tegas.

"Pokoknya nanti malam kamu harus temani aku ke acar itu, dandan yang cantik! semua itu demi nilai mu, nilai" ancam nya bernada tegas.

"huff,,,dasar badai suka seenaknya, mau apa lagi aku tidak bisa menolak nya demi nilai ' Nilai"

Sore nya sebelum pulang Gerarld kembali mengingat kan Lea, yang jelas bukan mengingat tapi mengancam.

"Ingat aku akan menjemputmu nanti malam,dandan yang cantik jangan buat aku malu" kata nya dingin.

"Aku akan datang sendiri" tolak Lea.

"Jangan membantah aku akan menjemputmu, di mana alamat mu?"tegas nya.

Lea terpaksa memberitahu alamat apartemen nya. pada akhirnya Lea tidak pulan ke rumah tapi ke apartemen nya.Setelah meminta ijin kepada orang tua nya.

Demi hanya untuk menemani boss Badai yang dingin itu.

*

*

*

*

****Love ❤️❤️❤️ Party

Lea akan ke pesta dengan Badai...

Yuk Like n komentar nya biar Lea semangat

Othor juga mau di kasi semangat dong???

Terima kasih buat semua yang selalu mendukung.. selamat menunaikan ibadah puasa

Love ❤️❤️❤️❤️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!