Hallo ini novel ku yang ke 3...menceritakan tentang pria bernama Kai Silas yang sedang Kesulitan hidupnya karena dia mantan narapidana pembunuhan, bagaimana kisah hidupnya dan kisah asmara nya, baca terus ya...Terimakasih support nya😘
...PENGENALAN TOKOH...
...Kai Silas (33 tahun)...
...(pic. Paing Takhon from pinterest)...
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
...Lanaris Rowen (25 tahun)...
...(pic. Winter Aespa from pinterest)...
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
"Selamat Kai..sekarang kau sudah bebas, kau sudah berperilaku baik, bagaimana rencanamu selanjutnya?" tanya salah satu sipir penjara di mana Kai sudah 20 tahun di penjara itu.
"Hmmm...aku tak tahu" jawab Kai singkat sambil merapihkan tas yang akan di bawanya.
"Kenapa kau tak bahagia?, hari ini hari kebebasan mu..bergembiralah..kau pasti mudah bersosialisasi di luar, kau orang baik" sipir itu menyemangati nya tapi wajah Kai tetap datar.
"Hmmm...Lebih baik di sini mereka seperti saudaraku, tak ada lagi keluargaku" jawabnya singkat sambil memakai sepatu booth nya.
Benar sekali, Kai adalah anak Yatim Piatu, ayahnya pergi sejak usianya masih 3 tahun dan dia di besarkan oleh ibu dan adik ibunya yaitu tante Lidya, apalagi ibunya terkena stroke saat dia berusia 13 tahun, dia bersekolah dekat dengan rumahnya dan mengurus ibunya sendiri, sehari-hari ibunya hanya terbaring di tempat tidur dan menggunakan kursi roda, dia selalu menyempatkan pulang sebentar untuk memperhatikan keadaan ibunya, sedangkan tantenya tidak perduli padanya dan ibunya, lalu tante Lidya menikah dengan laki-laki pemalas dan pemabuk, tante Lidya menikahinya karena laki-laki itu cukup tampan dan tinggal bersama mereka.
Suatu hari Kai pulang ke rumah melihat ibunya sudah di penuhi oleh banyak darah dan bajunya sudah terkoyak dan sobek, terjatuh di bawah samping tempat tidur sambil menangis.
Kai terkejut dan berlari menghampiri ibunya, dan melihat luka tusuk pisau di dadanya.
"Ibu...apa yang terjadi?!!" Kai gemetar memegang badan ibunya yang sudah di penuhi banyak darah.
"Siapa yang melakukan ini ibu?!" Kai semakin penasaran dan hatinya di penuhi emosi, amarah sambil menangis mengangkat ibunya.
"Suami Lidya Kai, dia mabuk dan memperkosaku, ibu berontak, tapi dia menodongkan pisau padaku...Kai...kai...kai...jadilah orang baik....." lirih suara terakhir ibunya dan ibunya menghembuskan napas terakhirnya.
Kai menangis dan mencabut pisau yang tertancap di dada ibunya, dia menangis dan berdiri mencari laki-laki suami tantenya yang sudah melakukan hal buruk pada ibunya.
Kai berlari dan mencari keluar rumah laki-laki bejat itu dengan baju di penuhi banyak darah ibunya, tetangga mereka pun memperhatikan Kai.
"Kai...apa yang terjadi?" tanya salah satu tetangganya yang cukup baik dengan keluarganya, seorang ibu rumah tangga dan anaknya teman dekat Kai di sekolah, yaitu ibunya Mario.
Kai hanya diam, tatapan nya penuh amarah, dan mencari sekeliling laki-laki yang sudah membunuh ibunya.
Lalu Kai melihat laki-laki jahat itu yang berusaha kabur menyalakan motornya panik dan kesulitan.
Kai berlari menghampiri laki-laki bejat itu lalu menusukkan pisau yang di bawanya berkali-kali ke badan lelaki itu.
Ibunya Mario mencoba menghentikan Kai, tapi tak kuat dengan tenaga Kai yang di penuhi amarah, akhirnya ibunya Mario meminta tolong kepada para tetangga yang lain.
Teman Kai pun, Mario datang membantu ibunya memegangi Kai.
"Kai...berhenti!!!, apa yang kamu lakukan?" tanya Mario pada sahabat nya yang sedang membabi buta seperti kerasukan setan, menusukan pisau ke badan laki-laki bejat itu hingga tak bernyawa.
Lalu Kai mendengar suara Mario sahabat nya dan melepaskan pisau yang sudah menancap di badan laki-laki jahat itu, Kai pun menangis keras di pelukan Mario sahabat nya itu.
"Aku...ibuku...dia memperkosa dan membunuhnya" ucap Kai terisak dan menangis di pelukan sahabatnya.
Semua orang berkumpul dan menyaksikan kejadian itu.
Tak lama tante Lidya pun muncul dan berteriak histeris melihat suaminya di bunuh oleh keponakan nya sendiri.
"Kai...kau..kau...pembunuh, pergi kau..tolong...panggil polisi, dia membunuh suamiku!!!" tantenya menunjuk Kai penuh emosi dan menghampiri Kai sambil memukul-mukul badan Kai.
Tantenya Kai tak lama pingsan dan polisi pun datang membawa Kai, serta ambulance membawa mayat ibunya dan mayat lelaki bejat itu.
Kai hanya melihat para warga yang menyaksikan kejadian itu di dalam mobil jeruji polisi dengan tangan terborgol, sedangkan sahabat nya Mario, mengejar mobil polisi yang membawa Kai.
"Kai.....aku akan mengunjungimu!!!" teriak Mario sambil melambaikan tangannya.
Kai pun hanya di jatuhi hukuman 20 tahun penjara karena pembelaan diri, dan hasil autopsi mayat ibunya bahwa ibunya memang di perkosa sesuai pengakuan Kai.
Selama di penjara, Kai banyak sekali temannya, mereka sangat menghormati nya karena dia membunuh pria yang sudah menodai ibunya.
Dan hari ini adalah hari kebebasan Kai, saat ini Kai pun sudah berumur 33 tahun, tapi dia kebingungan tak tahu harus ke mana, tak ada keluarganya, yang tersisa hanya tantenya tapi dia yakin tantenya akan sangat membenci nya.
"Selamat Jalan Kai, semoga kau bahagia " ucap sipir itu sambil menutup pintu keluar.
"Kai...akhirnya" tiba-tiba seorang pria datang menjemputnya dan memeluknya.
"Mario..kau datang?" Kai sangat gembira karena sahabat dekatnya datang menjemput nya menggunakan motor.
"Jelas lah, aku kan sahabat mu, maaf ya 6 tahun terakhir tak menengok mu, aku sedang membuat bisnis kecil-kecilan dan ada kabar baik" ucap Mario.
"Kabar apa itu?" tanya Kai penasaran.
"Aku sudah menikah dan punya satu putri umur 2 tahun, aku ingin kau bekerja di tempatku, aku punya bisnis kecil, aku membuka bengkel motor, yahh...walaupun kecil semoga kau mau bekerja bersamaku" Mario menjelaskan dengan sumringah.
"Aku tak tahu lagi harus bilang apa, kau selalu baik padaku, ku pikir selama 6 tahun ini, kau melupakan ku" ucap Kai sambil meninju pelan ke pundak temannya.
"Sudah ayo naik, akan ku traktir kau makan" ucap Mario dan mereka berdua pun pergi.
☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Terimakasih yang sudah membaca🥰...jangan lupa like dan favorite nya 🥰
Sampailah di sebuah kota yang tidak asing bagi Kai, ya kota penuh kenangan mengerikan bagi Kai, tapi tidak ada jalan lain lagi bagi Kai, dia hanya mengikuti sahabat nya yang sudah baik kepadanya. Dan akhirnya sampailah di bengkel Mario. Kai pun turun dari motor Mario.
"Kai...selamat datang, ini bengkelku, yah...kecil-kecilan tapi bisa menghidupi keluarga kecilku, apalagi aku sudah punya anak" Mario mengajak Kai ke bengkelnya.
"Kamu masih beruntung, bersyukur lah, kau memiliki keluarga" jawab Kai lirih.
"Tenang Kai...ada aku sahabat mu, aku selalu mendukung mu" ucap Mario sambil memegang pundak sahabat nya itu.
"Terimakasih Mario, kau sahabat terbaikku, aku tak tahu lagi bagaimana membalasnya, oh iya Bagaimana kabar bibi (ibunya Mario)?" tanya Kai.
"Ibuku sehat, tadi pagi aku bilang pada ibuku bahwa hari ini kamu bebas dan aku akan menjemput mu, beliau bersemangat sekali, nanti malam kita makan bersama di rumahnya, ibuku akan masak masakan terenak untuk menyambutmu, dan ku ajak keluarga kecilku, oh iya untuk sementara kamu bisa tidur di bengkel untuk sehari-hari, ayo ku perkenalkan kamu sama pegawai ku" Ajak Mario pada Kai.
"Hai Big, ini Kai sahabat ku, tolong ajarkan dia soal mesin, dia anak yang cerdas, dulu teman sekolah ku, pasti mudah bagimu Kai" Puji Mario kepada Kai sambil menunjuk pria berbadan besar dan gempal yang sedang asik memperbaiki motor.
"Kai...ini Dean biasa di panggil Big, dia pegawaiku satu-satunya, adik iparku juga, dan teman sekamar mu" lanjut Mario kepada Kai.
Big pun berdiri dan mengelapkan tangan nya yang penuh oli ke kaosnya, dan menjulurkannya ke arah Kai.
"Hmmm...saya Big" ucap Big singkat di depan Kai.
"Senang bertemu denganmu saya Kai" Kai tersenyum ke arah Big yang tanpa ekspresi.
Kai pun di ajak berkeliling ke area bengkel oleh Mario dan Big, sambil mengenalkan tentang mesin, tapi mata Kai tertuju pada suatu kain lusuh robek menutupi sebuah motor tua.
"Kai...Kai...Hei...apa kau mendengar kan penjelasan ku tentang mesin?, apa yang membuatmu terdiam?" tanya Mario mengagetkan Kai.
"Mario, apa itu motormu?" tanya Kai menunjuk motor besar yang sudah tertutup debu.
"Aku mendapatkan dari tempat pembuangan sampah mesin, aku biasanya mencari spare part mesin ke tempat pembuangan, itu hanya sampah Kai, aku akan membuangnya, sulit sekali memperbaikinya, kau suka dengan rongsokan itu?" tanya Mario.
Kai pun mengangguk.
"Mario...bolehkah rongsokan itu buatku, akan ku perbaiki, kau tak perlu membayar upahku, asal itu buatku" Kai bersemangat sambil menghampiri dan mengelap motor yang sudah tidak ada bentuknya itu.
"Baiklah...Big akan mengajarimu cara memperbaiki mesin motor, aku akan pulang ke rumahku, nanti malam jangan lupa makan malam di tempat ibuku, kau tahu kan jalannya, Big akan datang bersamamu" ucap Mario pada Kai.
"Iya aku masih ingat, bagaimana pun kota ini adalah kota masa kecilku" jawab Kai sambil asik memperhatikan motor rusak itu.
Mario pun pergi meninggalkan sahabatnya yang sedang mengamati mainan barunya.
Kai dan Big pun berbincang masalah motor, dan Kai pun mengamati motor rusak itu dengan seksama.
Tak terasa hari sudah malam Kai dan Big pun bersiap untuk acara makan malam di rumah ibunya Mario.
"Kita berjalan kaki saja ke rumah bibi" ucap Big pada Kai. Dan Kai pun mengangguk.
Saat dalam perjalanan ke rumah ibunya Mario, Kai melewati rumah lamanya, rumah yang penuh kenangan bersama ibunya, dia melihat ke arah rumah itu.
"Big, apa rumah itu ada penghuninya?" tanya Kai kepada Big sembari menunjuk rumah lamanya.
"Ada perempuan tua, seumuran bibi, tapi perempuan itu selalu membuat onar warga di sini" jawab Big.
"Membuat onar?, apa perempuan itu bernama Lidya?" tanya Kai lagi yang penasaran tentang tantenya Lidya.
"Namanya aku tidak tahu, aku baru 3 tahun di daerah sini semenjak kakakku menikah dengan Mario, tapi kata orang-orang sini, dia selalu menggoda suami orang lain dan membuat kegaduhan" jawab Big.
Kai pun bertanya-tanya apakah perempuan yang di maksud Big adalah tante nya atau orang lain.
Sampailah mereka di rumah ibunya Mario, saat mengetuk pintu, keluar lah perempuan tua yang tersenyum lebar melihat Kai.
"Kai....apa kabarmu?, kamu baik-baik saja kan?, kamu sudah tinggi dan besar sekali, lebih tinggi dari Mario, ayo masuk..masuk.. " Ibu Mario menyapa Kai sembari memeluk badan Kai yang gagah itu.
"Aku baik bi" jawab Kai singkat sambil tersenyum sumringah.
"Hai...kalian sudah datang, oh iya Kai...perkenalkan ini istriku Rose dan ini putriku Claire " tiba-tiba Mario datang menghampiri mereka di depan pintu sambil memperkenalkan istri dan anaknya.
"Hallo...uncle Kai, kamu tampan sekali, lebih tampan dari ayahku, ehm...apa kau sudah punya pacar?" tanya anak kecil berumur 2 tahun itu terpesona melihat Kai.
"Claire..." ucap Rose istri Mario yang menatap genit ke arah Kai.
Kai hanya tersenyum ke arah Claire dan melihat risih tatapan istri Mario.
"Ayo..ayo duduk..bibi sudah masak banyak buat kalian semua" potong ibunya Mario mempersilahkan mereka semua.
Mereka pun bersiap makan makanan yang sudah di siapkan ibunya Mario, Kai pun makan dengan lahap sambil memperhatikan setiap orang yang ada di meja itu. Setelah selesai makan mereka pun berbincang-bincang.
"Kai...kau tidak menemui tante mu?" tiba-tiba ibunya Mario memulai pembicaraan.
"Tante Lidya?" tanya balik Kai.
"Iya, dia masih tinggal di sini, di rumah lamamu, tapi hidupnya tidak karuan, selalu mengganggu, meminta uang, menggoda para suami, tapi aku merasa kasihan padanya, kadang aku ajak dia makan di rumah, mungkin kamu bisa menengok nya sebentar" ucap ibunya Mario.
"Tapi mah, apa tidak apa-apa?, dia akan membenci Kai, menyangkut insiden 20 tahun lalu" potong Mario.
"Iya betul, tapi dia pun tak ada saudara lagi, Kai pun sama, paling tidak bisa di tengok keadaannya dahulu" jawab ibunya Mario lagi.
"Baik bi" jawab Kai singkat.
"Uncle Kai...uncle Kai...aku mau jadi pacarmu" tiba-tiba gadis cilik itu menghampiri Kai dan menunduk. Membuat Kai menoleh dan mengusap gadis kecil itu dan tersenyum.
Semua orang di meja itu tertawa melihat tingkah Claire putri Mario.
Istri Mario berdiri menghampiri putrinya dan menariknya tapi sambil menatap Kai dalam dan tersenyum, tapi Kai palingkan wajahnya karena tidak enak apabila di lihat sahabat nya Mario.
Mereka pun selesai dengan jamuan makan malam dari ibunya Mario. Kai dan Big pun pamit pulang karena sudah larut.
"Kai..jangan lupa tengok tantemu sebentar saja, ini kan belum terlalu malam" ucap ibunya Mario.
"Baik bi" jawab Kai singkat.
Dalam perjalanan kembali ke bengkel, Kai menyuruh Big untuk duluan pulang ke bengkel dan Kai memberanikan diri mengetuk rumah lamanya.
Setelah tiga kali ketukan pintu rumah itu pun terbuka, Kai melihat sosok perempuan yang tak lain adalah tantenya Lidya, yang memakai pakaian tidur dan membawa rokok di tangannya.
"Hmmm...siapa ya?, malam-malam mengganggu saja, apa kau mau menggoda ku?" ucap tantenya itu sambil menatap memperhatikan Kai, dan penasaran dengan pria gagah yang berdiri depannya.
"Tante...apa kabar?, ini Kai" jawab Kai kepada tantenya itu.
"Kai...Sialan kau..masih berani datang ke sini...dasar pembunuh...jangan mendekat..atau aku akan teriak kepada warga di sini...pergi!!!" jawab tante Lidya sembari mendorong Kai dan menutup pintu.
"Tante...Kai hanya ingin meminta maaf" ucap Kai di depan pintu sambil tertunduk.
"Tak akan pernah aku memaafkan mu, dasar pembunuh..enyah kau!!!, jangan harap aku memaafkanmu, hidupmu takkan bahagia, pergi jauh dariku!!!" jawab tante Lidya dari dalam rumah.
Kai pun melangkah pergi meninggalkan rumah lamanya itu dan meninggalkan tantenya.
Bengkel Mario begitu ramai, banyak sekali pelanggan yang datang untuk memperbaiki kendaraan nya, ada beberapa yang mengenal Kai, ada juga yang lupa perihal Kai.
"Sebentar lagi jam makan siang, aku akan menelepon istriku menyiapkan makan siang, biar Big ambil kerumah kami" ucap Mario dan mulai menelepon istrinya.
"Hallo sayang, sudah siap makan siang kami, biar Big ambil ya, apa! kamu mau ke bengkel, kamu tidak biasanya mau mengantarkan makanan, ok baiklah" ucap Mario di telepon berbicara kepada istrinya dan menutupnya.
"Ka Mario ada beberapa spare part kita kehabisan, kita harus belanja" Big tiba-tiba berbicara.
"Setelah bengkel tutup aku akan ke tempat persediaan spare part " jawab Mario.
"Apa aku boleh ikut?" Tiba-tiba Kai ikut berbicara.
"Mungkin lain kali Kai, karena aku akan membawa Big, dia yang tahu kebutuhan spare part yang habis, tapi kau jangan kecewa, aku usahakan carikan spare part untuk mainan barumu" jawab Mario tersenyum ke arah Kai.
"Kau memang sahabat terbaikku " Kai membalasnya.
Tak lama istri Mario pun datang membawa makanan kepada mereka, mereka pun bersiap makan, sedangkan Rose istri Mario sedari tadi menatap ke arah Kai.
30 menit berlalu mereka pun menghabiskan makanan yang dibawa Rose.
"Ahh kenyang...terimakasih sayang masakan nya, hari ini aku pulang terlambat aku dan Big akan membeli kebutuhan spare part motor, kamu pulanglah dulu" ucap Mario pada istrinya.
"Terimakasih makanan nya" ucap Kai dan Big bersamaan.
"Baiklah" jawab Rose dan berlalu pergi meninggalkan mereka.
Mereka pun mulai sibuk kembali dengan pekerjaan mereka.
"Di sini kau rupanya pembunuh!!!!, apakah kau datang ke kota ini lagi untuk membunuhku?, Hei!! Mario, untuk apa kau mempekerjakan pembunuh?" tiba-tiba suara teriak an yang tak asing yaitu tante Lidya muncul di depan bengkel.
Orang-orang berkerumun mendengar teriakan tante Lidya.
"Hai bibi Lidya...apa yang kau lakukan?, malu semua orang menatapmu" Mario menghampiri tante Lidya. Dan Kai pun bangkit melihat tantenya yang berteriak.
"Yang seharusnya malu itu dia, Si Kai pembunuh, aku tadi ke rumah ibumu Mario sudah ku duga, kau pasti menerima Kai kembali, untuk apa!!, dia membuatku menjadi janda, dia membunuh suamiku, tak kan ku biarkan dia bahagia di sini" teriakan tante Lidya membuat semua orang berbisik-bisik menyaksikan kejadian itu.
Kai pun menghampiri tantenya dan bersujud di hadapan tantenya itu.
"Maafkan aku tante, silahkan hukum aku" Kai merendahkan diri di hadapan tantenya yang sudah di penuhi emosi yang terpendam bertahun-tahun.
Kaki tante Lidya pun menginjak kepala Kai, dan merendahkannya.
"Bersujud lah!!, cium tanah kotor ini, kau takkan pernah bisa mengembalikan suamiku" tante Lidya semakin keras menekan kepala Kai.
Mario pun mendorong tante Lidya hingga tersungkur ke tanah.
"Apa yang kalian lihat?, bubar!!!" teriak Mario kepada para warga yang ada di situ. Dan mengangkat Kai bangun.
"Mario...kau berani padaku!!, takkan ku biarkan Kai ada di kota ini, aku ingin Kai pergi, melihatnya membuatku teringat kejadian 20 tahun lalu, aku akan kembali mengusir nya" tante Lidya bangkit dan menunjuk ke arah Mario. Dan akhirnya berlalu pergi.
"Kau tak apa-apa Kai?, ada goresan luka di kepalamu" tanya Mario, dan Kai menggeleng kan kepalanya.
"Kau istirahat lah, tak usah kau pikirkan perkataan bibimu, aku akan menjagamu" sambung Mario lagi.
"Terimakasih Mario, tapi apa yang di katakan tanteku ada benarnya, seharusnya aku tak kembali kesini" ucap Kai sambil membersihkan luka gores di kepalanya.
"Sudahlah...kau aman bersamaku " jawab Mario.
"Sampai kapan aku bergantung padamu?, suatu saat aku takkan menyusahkanmu lagi Mario" ucap Kai lagi.
Mario pun tersenyum dan memeluk sahabat nya itu.
Sore menjelang Mario dan Big pun pergi mencari cadangan spare part, mereka berdua pergi menggunakan motor. Dan Kai menutup rolling door bengkel, menunggu mereka pulang di dalam.
Tiba-tiba pintu rolling door di ketuk keras oleh seseorang.
Kai yang sedang memperbaiki motor rongsoknya itupun bangkit dan membuka rolling door bengkel itu, ternyata ada Rose istri Mario datang membawa makanan.
"Kau pasti belum makan malam, aku membawakan mu makanan Kai" ucap Rose menerobos masuk ke dalam.
"Rose, Mario tidak ada di sini, mungkin nanti kau bisa datang lagi" ucapnya.
"Aku tahu, makanya aku datang, aku bukan ingin bertemu Mario, tapi aku ingin bertemu denganmu" ucap Rose mendekati Kai dan wajahnya menghadap ke arah Kai lalu Rose mendaratkan ciuman ke bibir Kai.
Kai sontak mendorong Rose.
"Apa yang kau lakukan?!" ucap Kai menjauhi Rose.
"Selama 20 tahun kau di penjara pasti sangat kesepian kan Kai?, aku akan menghiburmu malam ini" ucap Rose semakin mendekat ke badan Kai.
"Pergi!!, aku tak mau Mario melihat mu bersamaku, aku tak ingin dia salah paham, aku ingin kau pergi sekarang!!!" Kai menghindari Rose lalu menarik tangan Rose agar keluar dari bengkel.
"Hmm...munafik!!, aku tahu suatu saat kau pasti tertarik padaku, kau seperti di padang pasir kau pasti kehausan" ucap Rose meninggalkan Kai sambil tersenyum sinis.
Apa yang ada dalam pikiran wanita itu?, aku takkan pernah mengkhianati Mario, batin Kai.
Selang berapa lama pintu rolling door kembali di ketuk, membuat Kai khawatir, dan berpikir jangan-jangan wanita penggoda itu datang lagi.
"Kai...buka" Suara Mario.
"Ternyata Mario" ucap Kai dan membuka pintu rolling door nya.
"Ini barang yang kau cari Kai, aku dapat tidak banyak untuk motor rongsok mu, kalau kau bisa memperbaiki nya, wah kemampuan mu di atas rata-rata, berarti kau jenius, Kai sahabat ku anak yang selalu juara kelas kembali..hahaha" Mario meledek Kai dan mereka tertawa bersamaan.
Tiba-tiba Mario menghampiri tempat makan yang tidak asing, yaitu makanan yang di bawa Rose tadi tergeletak di meja.
"Apa Rose tadi ke sini Kai?" tanya Mario.
Kai terkejut dan takut temannya berpikir buruk.
"Hmmm...iya tadi dia mencarimu, ingin mengantar makanan buatmu " jawab Kai spontan.
"Aneh...aku sudah bilang padanya akan pergi mencari spare part, kenapa dia datang?" Mario curiga.
"Ehmmm..entahlah" Kai gugup.
"Baiklah..aku pulang duluan ya, istirahat lah kalian, sepertinya istriku sedang mencariku, hahaha.." Mario pun pergi meninggalkan Kai dan Big di bengkel untuk beristirahat.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!