NovelToon NovelToon

Cinta Datang Karena Terbiasa

Over Protective

Ratu berjalan di depan area parkir motor yang berjajar di sebuah sekolah menengah dengan diikuti oleh dua orang laki-laki hampir dewasa, dua laki-laki kecil kembar yang masih berseragam merah putih dan seorang gadis lain yang sibuk mengunyah permen karet di dalam mulutnya. Ratu, bernama lengkap Ratu Malvinia Adiguna putri kedua dari pasangan Seno dan Armel. Seorang gadis cantik berkulit putih, mata coklat, hidung mancung, dan bulu mata yang lentik, membuat banyak mata laki-laki tak berkedip jika melihatnya. Ia berjalan dengan begitu anggun dan berkelas. Ratu, saat ini masih duduk di bangku sekolah menengah atas kelas XI.

“ Paris…Ayo sini. Jalan di sampingku. “ ajak Ratu ke gadis yang berjalan di belakangnya. Ratu menolehkan badannya ke belakang.

Gadis yang berjalan di belakangnya bersama empat orang laki-laki nampak menggelengkan kepalanya.

“ Paris jalan sama mereka aja, kak. “ jawab Paris.

Paris, yang bernama lengkap Paris Adorabella Ernest adalah putri pertama dari pasangan Bryan dan Pipit. Paris tumbuh menjadi seorang gadis yamg sangat cantik dengan wajah blesterannya. Bola mata biru, kulit putih, hidung mancung, alis tebal, yang di turunkan dari daddy nya. Bibir tipis tapi seksi, bulu mata tebal, tubuh langsing, yang di turunkan oleh sang bunda. Banyak laki-laki mendekatinya. Tapi hanya sekedar mendekati. Karena setelah mengenal Paris, para laki-laki itu mundur perlahan dengan sendirinya.

Paris tumbuh menjadi seorang gadis tomboy yang menjuarai beberapa pertandingan karate dan taekwondo.

“ Paris…..Aku jadi seperti seorang putri yang sedang diikuti oleh para bodyguardnya. “ rengek Ratu.

“ Heiii…Apa kau lupa kak? Kau memang seorang ratu. You are a Queen. “ canda Paris.

“ Ratu kan memang namaku. Tapi aku ini kan hanya gadis biasa. “

“ Apa kak Ratu tidak lihat? Bukankah mereka memang seperti bodyguard kakak? Mereka bahkan rela terlambat masuk ke kelas mereka asal kak Ratu tiba di kelas kakak dengan aman. “ ucap Paris sambil menunjuk dua laki-laki yang ada di sampingnya dengan kedua jari telunjuknya.

“ Bahkan kak Ratu juga punya dua kurcaci lucu. “ tambah Paris sambil menunjuk ke dua laki-laki kembar berseragam sekolah dasar yang berjalan tepat di depannya. “ Bukankah begitu, Upin? Ipin? “ tamya Paris ke duo Z yang ada di depannya sambil menaruh telapak tangannya di atas kepala duo Z.

“ Kak Rooooossssss……” protes duo Z sambil memalingkan wajahnya menghadap kakaknya. Duo Z adalah putra-putra kedua dari Bryan dan Pipit yang terlahir kembar, yang artinya mereka adalah adik dari Paris. Karena kakak mereka memanggil mereka dengan Upin Ipin, maka duo Z juga memanggil Paris dengan panggilan ‘ kak Ros ‘.

Paris tersenyum sambil menampilkan deretan gigi-gigi putihnya di depan adik-adiknya.

“ Ck. Itu kan karena bang Arvin dan kak Dan yang terlalu over sama aku. Mereka terlalu negative thingking. “ decak Ratu sambil memanyunkan bibirnya.

“ Bukan gue ya. Tuh si abang aja yang parnoan sukanya. Udah di bilangin kalau Ratu tuh udah gede. Udah punya bodyguard yang pastinya bisa ngalahin satu penjuru sekolah. “ ujar Danique sang kakak dari Ratu sambil menunjuk ke arah Paris. Sedangkan laki-laki yang berjalan di sampingnya masih stay cool tanpa mau memperdulikan para abegeh itu berbicara.

“ Bang, kuy lah kita ke kampus aja. Dan ada kuliah pagi ini. Mana dosennya galak lagi. Bisa-bisa Dan kena strap sama si dosen. “ bujuk Danique ke Arvin.

“ Nanggung. Bentar lagi juga si Queen sampai di kelasnya. “ jawab Arvin dengan nada datarnya.

Arvin memang begitu sangat menyayangi dan perhatian dengan Ratu. Bahkan mungkin mulai ketika Ratu masih berupa kecebong di perut sang mommy. Ketika mengetahui sang mommy mengandung kembali, Arvin begitu sangat senang. Ketika si kecil Ratu lahir di dunia, Arvin sudah memonopolinya. Padahal dia juga memiliki seorang adik yang terlahir dari rahim yang sama dengannya. Tapi kasih sayang dan perhatian Arvin tidak sebesar kasih saying dan perhatiannya kepada Ratu.

Ratu telah memiliki ruang istimewa di dalam hatinya. Tak jarang dia mendapatkan protes dari adik kandungnya karena dirinya lebih perhatian kepada Ratu. Tapi Arvin selalu mejawab jika adiknya itu seorang laki-laki sedangkan Ratu adalah seorang perempuan.

Kini Arvin sudah berada di bangku kuliah. Tapi setiap pagi ia selalu mengantar Ratu pergi ke sekolah yang lokasinya berlawanan arah dengan kampusnya. Untung saja Danique, kakak dari Ratu kuliah di tempat yang sama dengannya. Jadi dia selalu punya alasan untuk menjemput Ratu.

“ Queen heran deh sama abang. Kenapa bang Arvin nggak biarin Queen pergi ke sekolah sama Paris sama duo Z aja? Kampus bang Ar sama kak Dan kan beda arah. Lagian Queen tuh udah gede bang. Bukan anak kecil lagi. “ protes Ratu ke Arvin.

“ Justru karena kamu udah makin gede, abang harus semakin jagain kamu. “ jawab Arvin enteng.

“ Kok gitu?? “ Tanya Ratu.

“ Makin kamu gede, makin kamu dewasa, maka akan banyak laki-laki mata keranjang, hidung belang deketin kamu. “

“ Hiss…abang! Kalau gini caranya, kapan Queen punya gebetan coba. Si Najwa aja udah punya pacar. Udah dua kali malah dia pacaran. Usia kami kan sama. Queen….boro-boro punya pacar. Kalau ada cowok yang deketin Queen aja nggak jadi. Karena mereka selalu mengira bang Ar ini calon suaminya Queen. Kalau orang-orang bilang, Queen udah ada stempel kepemilikannya. Jadi tidak boleh ada yang mendekat. “ protes Ratu merajuk.

“ Kamu tuh masih terlalu kecil untuk memikirkan soal pacaran. Pikiran sekolah dan belajar dulu yang bener. Tuh, si Paris aja yang udah kelas XII belum punya cowok kan. “ bujuk Arvin sambil mengelus puncak kepala Ratu.

“ Kalau si Paris kan emang nggak laku. “ sahut Danique.

“ Enak aja ya kak Dan. Paris tuh bukannya nggak laku. Tapi Paris males sama yang namnya pacaran. Bikin ribet. “ elak Paris.

“ Hilih….Ribet gimana? Punya pacar tuh asyik tau. Ada yang di sayang-sayang. Ada yang ngapelin. Ada yang belain. “

“ Paris mah nggak butuh atuh kak. Paris kan jagoan…bisa melindungi dan menjaga diri Paris sendiri. Bahkan Paris juga jagain nih duo Z. Si Upin sama si Ipin. “ jawab Paris.

“ Halah, itu sih alasan kamu aja. Lagian cowok mana sih yang mau sama cewek bukan….laki juga bukan kayak kamu ini.. “ ejek Danique.

“ Eits. Paris asli cewek ya. “

“ Cewek apaan penampilan kayak gini. “ ledek Danique. Danique memang sangat suka meledek dan menggoda adik sepupunya ini. Danique heran sama adik sepupunya ini. Punya wajah camtik blesteran kayak artis. Body bohay, rambut panjang. Tapi gadis itu selalu berpenampilan seperti laki-laki. Bahkan teman-teman sekolahnya hamper semuanya laki-laki. Karena Paris memang enggan berteman dengan perempuan karena menurut Paris, perempuan itu identik dengan keribetan.

“ Masuk kelas sana gih. Keburu bel. “ ujar Arvin sambil mengelus rambut Ratu. Ratu menjawab dengan anggukan. Lalu dia masuk ke lorong di mana kelasnya berada.

Setelah Ratu masuk ke dalam kelasnya, Arvin menegur dua saudara yang sedang berdebat. “ Kalian ini saudara. Malah kayak musuh aja. Kalau bertemu pasti berantem. Mau kalau aku panggil kalian Tom and Jerry ? “

“ OGAH!! “ jawab Danique dan Paris bersamaan.

Arvin terkekeh. “ Duo, ayo abang antar ke sekolah kalian. “ ucapnya sambil mengusap puncak kepala kedua bocah itu.

“ Abang lupa? Sekolah kami juga ada di sini. Kami bukan anak kecil lagi. Kami bisa ke sekolah kami sendiri. Benar kan Vion? “ Tanya Vier sang kakak yang memang lahir lebih awal daripada si Vion.

“ Yes, brother. “ Vion mengiyakan. “ Common let’s go brother. We going to our class now. “ ucap Vion melanjutkan sambil merangkul bahu Vier.

“ Gaya lu cung. Mentang-mentang wajah lu bule sok-sokan bahasa inggris segala. “ protes Danique.

“ Itu harus big brother. I have to speak English. So, when I grow up, and I going to France to manage Daddy’s business, I can communicate with my employees. “ jawab Vion.

“ Eh, apa nggak salah? Lo tuh mau ke Perancis. Bukan ke Amerika atau Inggris. Perancis itu punya bahasa sendiri woy. “

Vion menepuk jidatnya sendiri. “ Wah, iyo. Aku kelalen. “ ucapnya menggunakan bahasa jawa dengan sedikit kaku. Vion memang anak yang lucu. Ia suka mempelajari berbagai bahasa. Dan ia suka menggunakannya untuk berkomunikasi dengan teman-teman sekolahnya.

“ Let’s go my brother. Urang ninggalkeun araanjeunna. “ ajak Vion ke Vier. Vier hanya mengangguk dan pergi meninggalkan Arvin, Danique, juga Paris.

“ Paris juga mau ke kelas. Assalamualaikum. “ ujar Paris sambil berlalu. Berlari kecil sambil bersiul.

bersambung

Epribade…..Othor come bek egen….Pie kabare????? Ayak naon??? He…he…he…pasti pada sehat-sehat dong ya…

Othor kembali sesuai dengan janji othor dulu nih…Cerita baru..Semoga kalian suka yah. Sooooo…..Epribadeeeee…..Jangan lupa untuk di favoritin yah….Jangan males juga nge-klik tombol like….Ajak sodara-sodara, temen-temen kelean rame-rame ke lapak baru othorr…Biar othor makin semangat nulisnya…Ide-ide brilian bermunculan di otak othor…

SALAM LOPE-LOPE SEKARUNG BERAS …. 🌹🌹😘😘

Cemas

“ Mas, kok sampai jam segini Ratu belum pulang ya? “ Tanya Armell cemas sambil berjalan mondar-mandir di ruang keluarga. Sambil sesekali melongokkan kepalanya melihat keluar. Bukan tanpa alasan Armell cemas. Karena hari sudah hamper malam, jam menunjukkan pukul setengah delapan malam, dan si bungsu belum juga menunjukkan batang hidungnya.

“ Baby, tenanglah. Baru juga jam setengah delapan. Mungkin Ratu masih di rumah temannya karena belum selesai mengerjakan tugas. “ sahut Seno santai.

Bug

Armell mengambil bantal soga dan menimpuk suaminya karena kesal.

“ Baby… KDRT ini namanya. “ protes Seno.

“ Habisnya Mell kesel sama mas. Bukannya nyariin malah dengan santainya menjawab. Ini hujan deras loh mas. “ jawab Armell dengan nada kesal.

“ Makanya, kalau masih hujan deras kayak gini, Ratu pasti masih di rumah temannya. “ sahut Seno. “ Bukankah putri kita membawa handphone? Kenapa tidak kamu telpon dan tanyakan dia berada dimana sekarang. “ usul Seno.

“ Oh iya. Mell lupa. “ jawab Armell sambil menepuk jidatnya perlahan dan segera mengambil ponselnya dan menghubungi sang putri. Sedangkan Seno hanya menggelengkan kepalanya.

Dering pertama terdengar di telinga Armell. Satu kali berdering, dua kali berdering, sampai lima kali berdering, masih tidak di angkat. Armell menekan lagi tombol hijau. Beberapa kali berdering, masih belum ada jawaban.

“ Nggak di angkat mas. Gimana ini? “ Armell semakin panic dan cemas.

“ Baby, tenanglah. Ratu bawa mobil kan ? Dia pasti baik-baik saja. “ ujar Seno menenangkan sambil bangkit dari duduknya dan merangkul bahu istrinya.

“ Mas… Ratu selama ini tidak pernah pergi sendirian. Arvin selalu mengantar dan menemaninya kemana-mana. Kalau tidak, Paris pasti akan selalu bersamanya. Tapi kali ini dia pergi sendirian. Gimana aku bisa tenang mas. “ keluh Armell.

“ Biarpun dia bawa mobil sendiri, tidak menutup kemungkinan terjadi sesuatu. Bisa aja mobilnya mogok… Atau…Atau dia di hadang sama begal. Aaahhhh……gimana ini? “ racau Armell semakin panic.

Seno meraup wajahnya kasar. Ia juga ikutan bingung.

“ Mas sih sama Arvin nggak bolehin Ratu belajar ilmu beladiri. Mell udah sering bilang sama kalian kan?? Tidak setiap waktu mas, Arvin, Danique atau Paris bisa selalu bersamanya. Dia butuh berlatih beladiri biar bisa menjaga dirinya sendiri. “ protes Armell.

‘ Bukan maksudku tidak mengijinkan Ratu belajar beladiri, baby. Tapi jika dia bisa beladiri, tidak menutup kemungkinan dia akan seperti kamu. Untung aku ini mantan aparat kepolisian. Jadi tubuhku sudah terbiasa kena pukulan. Jadi tidak masalah jika kamu memukul atau membanting tubuhku. Lah bagaimana nasib menantu kita jika dia tidak bisa beladiri? Bisa remuk badannya. ‘ batin Seno.

“ Danique lagi kenapa belum pulang juga. “ tambah Armell.

“ Dia itu laki-laki, baby. Dia sudah mahasiswa. Jangan terlalu mengkhawatirkan dia. “ ujar Seno.

Armell masih Nampak sibuk dengan ponsel di tangannya.

“ Halo, Dan. “

“ Assalamualaikum, mom. “ jawab Danique di seberang.

“ Iya, waalaikumsalam. Maaf, mommy lupa salam. “

“ Mommy sedang panic? Ada apa mom? Mommy sakit? “ Tanya Danique.

“ Mom tidak apa-apa. Kamu dimana sekarang? “ Tanya Armell.

“ Ah, mommy apa lupa, kalau malam ini malam minggu? Tentu saja Danique sedang apel. “ jawab danique.

“ Apel? Kamu punya pacar lagi? Astaga…. Danique…Bukankah kemarin kamu bilang baru putus dengan pacar kamu? “ Tanya Armell sambil menggosok keningnya tidak habis piker dengan ulah putra sulungnya.

Putra sulung yang seperti putra kedua bagi pasangan Seno dan Armell karena bagi mereka semua, Arvin adalah anak tertua dalam keluarga itu memang terkenal seorang playboy. Terkadang Armell berpikir apakah ini karena kelakuan dan ngidamnya saat mengandung Danique dulu? Oh Ya Tuhan….Armell selalu berdoa semoga kelak saat putrinya hamil, tidak akan mengidam seperti dirinya.

Armell hampir setiap hari selalu mengingatkan Danique untuk tidak sering berganti pacar. Tapi Danique selalu saja menjawab dengan senyum sok manisnya.

“ Mom, ada pepatah bilang…Mati satu, tumbuh seribu. Danique juga seperti itu mom. Buat apa merenungi nasib karena putus cinta lama-lama jika di belakang kita masih banyak yang antri. Kan kasihan yang cewek-cewek yang pada ngantri kalau Dan tidak segera move on. Bukankah menyenangkan orang lain bisa membuat kita mendapat pahala? “ ujar Danique enteng.

“ Astagfirullahaladzim DANIQUE……..” pekik Armell, lalu ia menepuk jidatnya sendiri. “ Anakmu Dad….Kenapa bisa seperti ini? Seingatku, aku tidak pernah suka menabur pesona. Apa jangan-jangan Daddy seperti Dan ketika masih muda dulu? “ Tanya Armell ke Seno, masih dengan panggilan yang terhubung dengan si sulung.

“ No….You know who I am, baby. “ jawab Seno.

“ Ya…Siapa tahu aja daddy bilang tidak pernah bermain perempuan ke mommy, tapi pada kenyataannya daddy dulu sama seperti Dan. “ sahut Armell.

“ Daddy berani sumpah demi Allah…Daddy hanya pernah dan hanya akan mencintai mommy selamanya. “

“ Lalu Danique menurun dari sifatnya siapa? “ Tanya Armell, dan Seno hanya mengendikkan bahunya, lalu berbisik ke Armell.

“ Mungkin gara-gara waktu hamil Danique, kamu sangat mesum, honey. “ bisik Seno di telinga Armell karena panggilan yang di lakukan Armell di loudspeaker dan membuat pipi Armell bersemu.

Plak

Armell memukul lengan suaminya.

“ Mom…Dad…Kenapa kalian malah ribut sendiri sih. Yang pasti, Dan adalah anak kalian. Tidak usah meributkan Danique mirip siapa. Karena sudah jelas, Dan mirip kalian berdua. Tapi karena adanya perkembangan jaman, sifat yang kalian turunkan ke Dan juga mengalami perkembangan. Seperti itulah kira-kira. “ ujar Danique dengan santainya.

“ Ck. Kamu ini selalu saja bisa menjawab jika mom bicara. “ protes Armell.

“ Dan kan cerdas mom. Apa mommy lupa, Danique bisa ikut program akselerasi waktu sekolah menengah atas. Makanya sekarang Danique bisa kuliah semester 4. “ kilah Danique.

“ Oh iya, mom kenapa menghubungi Dan ? “ tanya Danique.

“ Oh, mom jadi lupa kan. Kamu sih…malah ngajak ribut. “ ujar Armell. “ Adik kamu belum pulang sampai jam segini. Kamu cariin gih. “

“ Mom, Ratu itu udag gede loh. “

“ Iya, mom tahu. Makanya mom khawatir dia belum pulang. Kalau dia di apa-apain orang di jalan gimana? Adik kamu itu sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik. “

“ Mom, jangan berprasangka buruk. Ucapan orang tua itu bagaikan doa loh mom. “

“ Astagfirullah….Ampuni aku ya Allah. “ ucap Armell. “ Tapi mom tetap khawatir Dan. Di luar hujan lebat. “

“ Memang Ratu pergi kemana mom? Apa dia sudah punya pacar? “ Tanya Danique.

“ Tidak…Tidak…Adik kamu belum punya pacar. Bagaimana dia bisa punya pacar kalau bodyguardnya saja banyak banget. Bahkan si Paris juga ikut-ikutan over protective sama adik kamu. Tadi Ratu bilang mau mengerjakan tugas ke rumah temannya. Dan dia bawa mobil sendiri. “ jawab Armell.

“ Oke. Sekarang mom jangan panic. Ratu pergi ke rumah temannya yang mana? Danique susulin ke rumah temannya. “ Tanya Danique.

“ Dia bilang ke rumah Priska yang di jalan XX itu. “

“ Oh dia. Oke, Danique kesana sekarang. Mom tenang aja, jangan khawatir. “

“ Iya. Jangan lupa kasih kabar ke mommy ya. “

“ Yes mom. Assalamualaikum. “

“ Waalaikum salam .”

Danique, tumbuh menjadi seorang laki-laki yang selain tampan, ia juga sangat perhatian dengan keluarganya. Dia tidak akan bisa bilang tidak jika sang mommy sudah panic dan bertitah. Danique begitu menyayangi mommy-nya. Juga adiknya tentu saja. Mungkin karena selain dirinya, Arvin juga sangat menyayangi Ratu, terkadang Danique agak bersikap cuek kepada sang adik.

“ Sudahlah baby…Jangan khawatir lagi. Danique sudah pergi mencarinya. “ ujar Seno sambil mengelus pundak Armell. “ Mending sekarang kita memanfaatkan waktu sebaik-baiknya mumpung pengganggunya lagi pada tidak di rumah. “ lanjutnya.

“ Maksudnya? “ Tanya Armell sambil sedikit menjauhkan wajahnya dari wajah Seno yang berada di dekatnya.

“ Sudah lama loh aku puasa, baby. Tiap malam si Ratu minta di kelonin sama kamu terus. Sekarang giliran suamimu yang minta di kelonin. “ ucap Seno sambil mengerlingkan matanya.

Armell meraup wajah suaminya dengan telapak tangannya karena ia kesal.

“ Mas ini gimana sih. Bisa-bisanya mesum di saat anaknya entah dimana. “ sahut Armell sambil berjalan menjauh meninggalkan suaminya yang masih saja mesum padahal usianya hamper kepala lima. Tapi meskipun begitu, Seno masih terlihat sangat tampan dengan tubuh yang kekar. Tidak sedikit pegawai di kantornya yang mendambakan dirinya.

bersambung

Kekhawatiran Arvin

“ Ya Allah Ratu….Kamu kenapa?? “ Tanya Armell yang terkejut kala melihat anaknya di gendong oleh Arvin dengan keadaan basah kuyub. Badannya kelihatan menggigil.

“ Queen kehujanan mom. “ jawab Arvin. Sedangkan Ratu hanya terdiam sambil memeluk erat Arvin karena ia merasa kedinginan.

“ Terus kok bisa barengan sama abang, gimana ceritanya? “ Tanya Armell kembali.

“ Mom, tanyanya nanti saja. Si Ratu menggigil kedinginan itu. Biar Arvin bawa Ratu ke kamar dulu. “ sela Seno.

“ Oh iya. Mommy lupa. Ya udah, bang…buruan bawa Ratu ke kamarnya. Habis itu abang juga ganti baju biar nggak masuk angin. Kamu juga Dan. Nanti mommy suruh mbak Lilik bikinin jahe panas buat kalian. “ ujar Armell ke Arvin dan Danique.

Arvin mengangguk dan segera membawa tubuh menggigil Ratu naik ke lantai 2. Karena kamar Ratu terletak di lantai dua.

Setelah memberitahu Lilik untuk membuatkan minuman hangat untuk Arvin dan Danique, Armell segera masuk ke kamar Ratu. Sedangkan Seno menunggu anak-anak mereka di ruang tamu. Ia juga ingin tahu apa yang terjadi.

Sampai di kamar, Armell melihat Arvin mendudukkan Ratu di kursi, bukan di atas kasur karena baju Ratu yang basah kuyub. Arvin juga nampaknya sudah mengambil handuk untuk Ratu karena terlihat tubuh Ratu sudah terlilit handuk.

“ Abang cepet ganti baju sana. Ratu biar sama mommy dulu. Mommy juga mau mengganti bajunya. “ ujar Armell. Dan Arvin mengangguk lalu keluar dari kamar Ratu menuju kamarnya sendiri. Arvin memang punya kamar sendiri di rumah ini karena ia sering menginap di sana. Dan bagi Seno dan Armell, Arvin adalah anaknya yang paling besar. Juga bagi Danique, Arvin adalah kakaknya. Dan bagi Ratu, Arvin adalah abangnya.

Setelah Arvin keluar dari kamar Ratu dan menutup pintu kamar itu, Armell segera membantu Ratu untuk mengeringkan tubuhnya dan berganti baju. Selesai berganti baju, Armell membawanya untuk rebahan di atas tempat tidur, dan menyelimutinya.

“ Kamu tadi sudah makan malam, sayang? “ tamya Armell.

“ Ratu tadi makan pizza mom. “ jawab Ratu lirih.

“ Ck. Pizza itu bukan menu makanan. Berarti kamu belum makan nasi? “

Ratu menggeleng. “ Tapi Ratu udah kenyang mom. “ rengek Ratu.

Tok…Tok…Tok…

“ Mom, udah selesai gantiin bajunya Queen? “ suara Arvin terdengar dari balik pintu.

“ Udah bang. Masuk aja. “ jawab Armell dari dalam kamar.

Ceklek. Pintu di buka dari luar.

“ Udah ganti baju abang? “ Tanya Armell sambil membenarkan selimut Ratu.

“ Udah mom. “ jawab Arvin.

“ Queen, abang bawain minuman hangat. Biar tubuh Queen hangat. Mau susu, atau mau jahe hangat? “ Tanya Arvin sambil menunjukkan dua gelas minuman yang ia pegang dalam sebuah nampan.

“ Jahe hangat lebih pas untuk menghangatkan badan. “ sahut Armell.

“ No, mom. Ratu nggak suka jahe. “ rengek Ratu.

“ Mommy benar, Queen. Jahe memang sangat pas untuk menghangatkan tubuhmu. Lihatlah, kamu masih menggigil begitu. “ tambah Arvin sambil membawa dua gelas minuman tadi ke dekat Ratu.

“ Abang udah minum tadi? “ Tanya Armell.

“ Nanti mom. Biar jahenya di minum Queen saja. “ jawab Arvin.

“ Tapi abang juga harus minum jahe. Abang juga kan habis kehujanan. “ sahut Armell.

“ No problem mom. Arvin minum susu ini aja. Atau Arvin bisa minum jahenya Queen jika Queen tidak mau menghabiskannya. “ jawab Arvin.

“ Ayo, duduk dulu. Abang bantu. “ ujar Arvin sambil meletakkan nampan yang di bawanya di atas nakas, lalu ia membantu Ratu mengubah posisinya menjadi duduk.

“ Nih, di minum dulu jahenya. “ pinta Arvin sambil menyodorkan gelas yang berisi jahe hangat. “

“ Queen mau susu aja bang…Queen nggak suka jahe. Nggak enak. “ rengek Ratu sambil menggelengkan kepalanya.

“ Jahe tuh enak banget loh. Seger. Ayo kamu minum. Dikit juga nggak pa-pa. Biar tubuh kamu hangat. “ bujuk Arvin. Dan Arvin selalu bbisa membujuk Ratu. Karena Ratu selalu melakukan apa yang Arvin katakan. Ratu begitu menyayangi Arvin. Bahkan ia lebih dekat dengan Arvin ketimbang dengan Danique.

Sedangkan Armell, Seno, juga Danique hanya memperhatikan kedua manusia berbeda gender itu dari sofa yang ada di kamar Ratu. Seno dan Danique masuk ke dalam kamar tak lama setelah Arvin masuk. Danique bahkan membawa jahe hangatnya ke dalam kamar Ratu.

Ratu menyeruput minuman jahe hangat yang di sodorkan oleh Arvin sedikit demi sedikit dengan keterpaksaan.

“ Udah bang…Nggak enak. Queen malah pengen muntah. “ ratu menjauhkan gelas yang masih berisi separo lebih minuman jahe yang sedang di pegang oleh Arvin.

“ Ya udah, kamu minum susunya aja kalau gitu. “ ujar Arvin setelahnya. “ Nih, habiskan susunya. “ pinta Arvin sambil menyodorkan segelas susu coklat hangat ke Ratu. Setelah Ratu mengambil gelas susu dari tangannya, Arvin segera mengambil gelas yang berisi jahe sisa Ratu tadi dan menyeruputnya.

“ Enak gini kok. “ ujarnya.

“ Enak ini bang. “ sahut Ratu sambil menunjuk susu yang ada di dalam gelasnya.

Armell mendekat kea rah mereka. “ Abang nikmati jahe hangatnya sana sama Daddy sama Danique. Biar mama yang menemani Ratu. “ ucap Armell. Arvin mengangguk, lalu ia segera berdiri dan pergi menuju ke tempat Daddy Seno berada. Sebelum ia menjauh dari Ratu, Arvin mengusap puncak kepala Ratu.

“ Sekarang ceritakan sama Daddy sama mommy, kejadiannya tadi gimana. “ ujar Seno saat Arvin sudah duduk di dekatnya. “ Bukankah tadi kamu yang mau mencari Ratu? Kok jadi ada Arvin segala. Dan kamu Ar, bukannya kamu sedang banyak tugas? “ Tanya Seno.

“ Danique tadi memang berniat mencari Ratu dad. Tapi saat Dan keluar dari rumah cewek Dan yang baru, bang Ar telpon. Ya udah Dan cerita sama abang. Habis itu Dan nyamperin abang di rumah mama Leora. Kebetulan rumah cewek Dan deket sama rumah mama Leora. Akhirnya, kita cari Ratu bareng-bareng. “ cerita Danique.

“ Terus gimana ceritanya adik kalian bisa basah kuyub kayak gitu? “

“ Waktu kami mau masuk komplek perumahan rumahnya si Priska, bang Ar lihat mobil mommy di pinggir jalan. Dan Ratu jongkok di depan ban mobil sambil hujan-hujanan. “ tambah Danique.

“ Mobil Ratu nggak enak jalannya Dad. Jadi, Ratu berhenti, turun dari mobil buat ngecek. Eh, ternyata bannya kempes. Mana Ratu nggak tahu lagi gimana ganti bannya. “ ucap Ratu.

“ Besok kamu harus belajar caranya ganti ban. Biar besok om Damar yang ngajarin kamu. “ titah Armell dan di jawab anggukan oleh Ratu.

“ Terus, sekarang mobil mom masih di tempat itu? “ Tanya Seno.

“ No, Dad. Tadi Danique sama bang Ar udah ganti bannya dan bang Ar udah bawa mobilnya pulang. Tuh, udah di garasi. Besok tinggal nambal bannya yang bocor. “ jawab Danique.

“ Abang tugasnya gimana? Udah selesai? Kalau belum, abang biar diantar Danique pulang. “ ujar Armell merasa bersalah karena lagi-lagi keluarganya merepotkan Arvin.

“ Sudah selesai kok mom. Makanya tadi Arvin telpon Dan nanyain Queen. Arvin ngerasa nggak enak aja. Tiba-tiba kepikiran Queen. “ jawab Arvin.

“ Berarti malam ini abang menginap disini kan? “ Tanya Armell.

Arvin mengangguk. Bagaimana dia bisa pulang kalau dia masih mengkhawatirkan Queennya. Dia khawatir jika Queen mengalami demam nanti malam.

“ Ya udah kalau gitu, Ratu istirahatlah sekarang. “ titah Armell. Ratu mengangguk lalu mengubah posisinya menjadi rebahan kembali. Armell membantu membenarkan selimut Ratu.

“ Mom, Dad, bolehkan malam ini Arvin tidur di kamar ini menemani Queen? Arvin khawatir dia mengalami demam malam ini. “ pinta Arvin penuh kehati-hatian. Takutnya membuat mom dan Daddy nya berpikiran yang tidak-tidak. Bagaimanapun juga, dia bukanlah kakak kandung Queen.

Armell dan Seno saling berpandangan, lalu Seno mengangguk. “ Kami titip Ratu yah. “ ujar Armell sambil menepuk bahu Arvin. “ Kalau Ratu tiba-tiba demam, jangan lupa bangunkan kami. “

“ tentu mom. “ jawab Arvin.

“ Eh, tapi abang makan dulu. “

“ Arvin udah makan malam di rumah tadi sama ayah sama mama. “

“ Oh. Oke. Kalau gitu, kami keluar dulu. “ pamit Armell. Lalu ia keluar dari kamar bersama dengan suaminya. Sedangkan Danique masih stay di kamar itu sambil memainkan ponselnya.

bersambung

Hola halo epribadeh...

Othor mau ngucapin " Marhaban Ya Ramadhan " selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan bagi yg menjalankan...Semoga kita bisa meraih kemenangan bersama tahun ini...🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!