NovelToon NovelToon

Dragon Monarch

Chapter 01 - Awal Mula

Saat alam semesta tercipta, beragam makhluk dan ras muncul di setiap sudut alam semesta.

Semua mahkluk yang muncul mulai menunjukkan superioritas terhadap suatu tempat dengan menggunakan kekuatan.

Beberapa makhluk superior bertarung dan menghancurkan banyak tempat hanya untuk menunjukkan bahwa ras mereka adalah yang tertinggi dari ras lainnya.

Setelah pertarungan yang telah lama terjadi, lahirlah ras baru yang menjadi ancaman seluruh makhluk itu.

Ras yang baru muncul adalah, ras manusia.

Saat pertama kali manusia menapaki jalan menuju keabadian, ras manusia mendapatkan warisan dari berbagai makhluk. Semua makhluk yang memberi warisan kepada manusia awalnya bertujuan untuk membantu ras mereka menjadi pemenang.

Pada akhirnya, warisan yang ditinggalkan oleh semua makhluk superior itu digunakan oleh manusia untuk melawan mereka.

Manusia yang menapaki jalan keabadian disebut sebagai kultivator.

Para kultivator mulai menunjukkan bakat mereka kemudian melawan balik semua makhluk superior itu.

Pada akhirnya manusia ditekan. Perlawanan manusia sangatlah tangguh yang membuat beberapa ras kewalahan melawan kultivator manusia.

Setelah perang yang begitu lama, para kultivator manusia akhirnya di desak, lalu para kultivator manusia melarikan diri menuju tempat yang sangat jauh dari pertempuran para makhluk superior.

Waktu terus berlalu dan manusia saat ini mengalami kemerosotan yang tidak pernah terjadi.

Pada saat hal itu terjadi, salah satu makhluk tidak kenal oleh manusia tinggal di dunia mereka tanpa alasan yang diketahui.

Makhluk itu meninggalkan keturunannya yang merupakan darah campuran dengan manusia.

Ketika makhluk itu memiliki beberapa keturunan, ia akhirnya menghilang tanpa jejak.

Banyak rumor yang mengatakan bahwa dia pergi ke tempat yang sangat jauh. Ada juga beberapa rumor mengatakan dia telah tiada setelah meninggalkan keturunannya. Tidak ada yang tau keaslian dari berita tentang makhluk itu.

Hanya beberapa dari manusia yang mengetahuinya. Namun mereka membawanya ke dalam lubang kuburan mereka tanpa membuka sepatah kata pun kepada manusia lainnya.

Dunia manusia mulai berkembang dan beberapa makhluk lainnya yang tidak pernah terlihat juga muncul di tempat manusia dan mulai meninggalkan warisan juga.

Semua keturunan makhluk tidak dikenal dan kultivator yang memiliki warisan baru akhirnya mencapai tingkat kekuatan yang sangat tinggi. Dan akhirnya, mereka melawan kembali makhluk superior yang sedang bertarung untuk memperebutkan wilayah.

Pertempuran terus berlanjut tanpa ada kemenangan sama sekali dalam kurun waktu yang sangat lama.

Waktu terus berlalu dan akhirnya seorang manusia lahir dengan keturunan salah satu makhluk tidak dikenal yang dikabarkan menghilang dan telah tiada.

Manusia itu mulai menapaki jalan menuju keabadian dan akhirnya mencapai puncak tertinggi. Ia melawan beberapa makhluk yang sangat kuat yang bahkan mampu menghancurkan sebuah dunia dalam waktu hitungan detik.

Akhirnya manusia itu memenangkan pertempuran dan mendapatkan julukan, Kaisar Manusia.

Namun, sang Kaisar Manusia tiba-tiba menghilang tanpa jejak sama sekali.

Tidak ada yang tau kemana sang Kaisar Manusia pergi. Namun, banyak peninggalan serta warisannya yang tersisa.

Warisan dan peninggalan sang Kaisar Manusia diperebutkan oleh banyak kultivator. Pertumpahan darah terjadi dimana-mana karena kejadian itu.

Era kekacauan kembali tercipta. Ketika makhluk-makhluk superior telah binasa, manusia tetap saling bertarung tanpa henti untuk menjadi seorang penguasa.

Di suatu tempat sudut alam semesta

Dunia yang begitu damai terlihat dipermukaan. Namun kenyatannya, dunia itu juga kacau oleh para kultivator yang mencari jalan menuju keabadian.

Di ujung dunia itu, ada beberapa tempat yang lumayan damai karena penghuninya hanya diisi oleh 50% manusia biasa dan yang lainnya adalah kultivator.

Namun kultivator di tempat itu sangatlah lemah. Mereka semua memang menunjukkan bahwa mereka memiliki derajat yang lebih tinggi dari pada manusia biasa.

Tetapi, mereka tidak sekejam para kultivator yang mencari keabadian.

Saat ini, di pinggiran hutan terlihat sepasang suami istri yang sudah tua sedang menyusuri hutan untuk berkelana.

Pasangan suami-istri itu mencari tempat untuk menetap.

“Kita sudah berkelana selama beberapa tahun. Apakah kau sudah memutuskan kita menetap dimana?” Tanya wanita tua yang memakai tongkat untuk berjalan sambil menghela nafas lelah.

“Aku belum memutuskan. Aku belum menemukan tempat yang cocok bagi kita untuk menghabiskan masa tua kita,” balas pria tua dengan gelengan kepala sambil berjalan perlahan.

Wanita tua itu tidak membalas lagi sama sekali karena ia tau bagaimana sifat suaminya yang sangat keras kepala.

“Waktunya kita istirahat sejenak. Hari sudah mulai gelap,” ucap wanita tua.

Pria tua itu ingin menyetujui perkataan istrinya. Namun, kata-katanya terhenti saat ada suara aneh seperti gesekan sesuatu serta suara api yang yang menyembur dari mulut makhluk hidup.

Dengan wajah serius, pria tua itu melihat ke arah sumber suara yang arahnya merupakan di langit.

“Itu...” Pria tua itu mengerut sedikit melihat sesuatu terjatuh dari langit seperti meteor.

Bom!

Benda yang seperti meteor tersebut menabrak hutan yang hendak mereka lewati.

Sebelum suami-istri tua itu ingin melihat benda apa yang terjatuh dari langit, angin berwarna gelap berhembus dari arah kawah dan menghempaskan semua yang ada sampai ke ujung dunia.

“Ini..” suami-istri tua itu tentu saja terkejut dengan hempasan aura aneh yang sangatlah mencekam serta membuat dada terasa sangat sesak.

Semua kultivator di dunia itu juga merasakan hal yang sama. Kejadian itu terjadi hanya dalam waktu beberapa detik lalu lenyap sepenuhnya.

“Ayo kita lihat apa itu,” ucap pria tua sambil menatap istrinya.

“Jangan.. pasti itu sesuatu yang berbahaya!” Peringat wanita tua.

Tapi pria tua itu tidak menghiraukan perkataan istrinya. Ia langsung bergerak menuju benda yang terjatuh dari langit.

Wanita tua itu hanya bisa menghela nafas panjang lalu mengikuti suaminya dengan wajah pasrah.

Saat mereka tiba di kawah yang tidak terlalu besar, mereka sedikit bergetar karena yang mereka lihat bukalah seperti apa yang mereka pikirkan.

Di dalam kawah, ada sosok mungil yang dikelilingi oleh aura yang membuat para kultivator enggan untuk mendekat.

Namun pria tua itu tidak peduli. Bahkan saat ini wajahnya berbinar melihat sosok kecil tersebut yang merupakan adalah seorang bayi yang sedang tertidur.

Dengan perlahan, pria tua itu mendekat ke arah bayi yang ada di dalam kawah. Begitu pula dengan wanita tua tersebut juga sedikit bersemangat dan tidak menghiraukan aura aneh yang mengelilingi bayi di dalam kawah.

Ketika mereka mendekat, aura aneh tersebut menghilang perlahan-lahan lalu suara tangisan bayi terdengar.

Mendengar suara tangisan bayi, wanita tua itu buru-buru mengambil bayi yang ada di dalam kawah.

“Dari mana asalmu makhluk kecil..” bisik wanita tua itu sambil mencoba menenangkan bayi dalam pelukannya.

“Tidak mungkin dia menjawab dari mana dia berasal wanita tua,” ucap pria tua ke arah istrinya.

Wanita tua itu melihat suaminya dengan tatapan tajam karena suatu hal yang membuat pria tua terdiam seketika.

Ketika bayi dalam pelukan wanita tua itu tertidur lagi, ia kemudian tersenyum kecil sambil berkata, “mulai hari ini, aku akan menjadi nenekmu.”

“Dan aku akan menamaimu..”

“Lin Yan.”

Chapter 02 - Lin Yan

14 tahun kemudian

Daratan Utara, Hutan Fuin

“Huft.. huft.. huft..” nafas seorang pemuda yang baru beranjak dewasa terdengar sangat lelah seperti sedang buru-buru menghindari sesuatu.

Di tengah hutan, seorang pemuda tampan dengan rambut panjang berwarna hitam yang di ikat ekor kuda serta mata besar hitam pekat terlihat sedang berlari dan sesekali melompat ke atas pohon lalu ke pohon lainnya.

“Kenapa binatang roh itu masih terus mengejar ku?” Pemuda itu tak lain adalah Lin Yan yang kini telah berusia 14 tahun.

“Roar...!”

Raungan binatang roh yang sangat kuat terdengar tidak jauh dari belakang Lin Yan.

“Sial.. harusnya aku mendengarkan apa yang kakek katakan bahwa aku belum bisa mengalahkan binatang roh itu!” Lin Yan mengutuk keberuntungannya karena di kejar oleh binatang roh yang coba ia provokasi sebelumnya.

Brak! Brak! Brak!

Satu per satu pohon yang sangat tinggi runtuh hanya karena binatang roh yang mengejar Lin Yan menabraknya.

Binatang roh itu adalah salah satu spesies yang lumayan langka di hutan Fuin. Jenisnya merupakan blasteran dari Harimau Hitam dan Harimau Cakar Besi.

Harimau Hitam Cakar Besi adalah nama binatang roh yang saat ini sedang mengejar Lin Yan.

Binatang roh adalah spesies yang banyak ditemukan di berbagai hutan yang terletak di Daratan Utara.

Makhluk yang dikategorikan sebagai binatang roh memiliki ciri khasnya sendiri yaitu, binatang roh memiliki inti di dalam tubuhnya yang menjadi sumber energi bagi tubuh binatang roh.

Inti itu disebut sebagai, inti binatang roh. Inti binatang roh dibagi menjadi banyak kategori. Untuk umumnya, inti binatang roh ada sembilan jenis.

Kelas 1 adalah yang paling rendah dari semua jenis karena inti itu berasal dari binatang roh yang paling lemah. Dan kelas 9 adalah tertinggi dari semua jenis inti binatang roh yang ada.

Untuk kelas 1 saja sudah sangatlah berharga karena inti binatang monster memiliki banyak kegunaan. Salah satunya adalah untuk meningkatkan kekuatan. Mereka yang menggunakan inti binatang roh untuk meningkatkan kekuatan disebut sebagai, kultivator.

Para kultivator di dunia biasanya menggunakan inti binatang roh untuk meningkatkan sesuatu yang disebut sebagai kultivasi.

Saat ini Harimau Hitam Cakar Besi terlihat sedang mengamuk karena diusik oleh pemuda yang bernama Lin Yan.

Brak! Brak! Brak!

Pohon-pohon terus jatuh saat Harimau Hitam Cakar Besi itu menabrak pohon sewaktu berusaha untuk mendekati Lin Yan.

Lin Yan melihat ke arah belakang saat ia sedang melompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Wajahnya sangatlah gelap saat ini karena jaraknya dengan Harimau Hitam Cakar Besi semakin dekat.

“Jika terus begini, aku pasti akan terkejar!” Lin Yan berpikir keras tentang apa yang harus ia lakukan untuk bisa kabur dari Harimau Hitam Cakar Besi.

Beberapa menit kemudian, jarak binatang roh itu sudah mencapai 5 meter dari Lin Yan.

“Tidak ada cara lain! Tampaknya aku harus bertarung dengan binatang roh itu.” Lin Yan melompat ke pohon yang lumayan tinggi dan berhenti di sana saat ia mengambil keputusan untuk bertarung.

Harimau Hitam Cakar Besi terhenti di bawah pohon tempat Lin Yan berhenti. Binatang roh itu kemudian mengangkat cakar miliknya yang sangatlah besar dan memiliki kuku yang panjang serta tebal. Itulah yang membuatnya memiliki nama Harimau Hitam Cakar Besi.

Binatang roh itu mengayunkan cakarnya ke arah pohon.

Srak!

Pohon itu langsung terpotong seketika yang membuat Lin Yan memasang ekspresi serius. Ia langsung melompat ke arah bawah saat pohon yang ia naikin hampir mecapai tanah saat jatuh.

Lin Yan mendatar di atas tanah dengan jarak 5 meter dari Harimau Hitam Cakar Besi.

Bom!

Pohon sebelumnya terjatuh ke tanah dan membuat banyak debu bertebaran ke udara.

“Baiklah.. ayo kita bertarung!” Ekspresi Lin Yan berubah seketika karena semangat juangnya sedang membara.

Tidak tau sejak kapan Lin Yan seperti itu. Setiap kali ia hendak bertarung dengan binatang roh yang bahkan lebih kuat darinya, darahnya sangat mendidih seperti ingin memperlihatkan bahwa ia adalah yang terkuat.

Kebiasaan itu menjadi sesuatu yang buruk bagi Lin Yan. Itulah sebabnya kakek dan neneknya terus memperingatkan untuk tidak mencoba bertarung dengan lawan yang lebih kuat.

Sayangnya, Lin Yan lebih mengikuti instingnya dari pada pikirannya untuk berjuang melawan musuh yang lebih kuat darinya.

Posisi Lin Yan kini berubah dan menampilkan kuda-kuda bertarung yang diajarkan oleh kakeknya kepadanya.

“Roar..”

Harimau Hitam Cakar Besi seperti terprovokasi oleh Lin Yan dan langsung menerjang lalu mengayunkan cakarnya yang tampak seperti logam tajam.

Lin Yan juga tidak membuang waktu dan melesat ke arah musuh yang ada dihadapannya. Ia mengepalkan tangannya sekuat tenaga sampai urat-urat di tangannya terlihat jelas.

Bang!

Cakar dan tinju bertemu kemudian. Tetapi sangat disayangkan, saat itu terjadi, Lin Yan langsung terpental ke arah belakangnya.

Buak!

“Uhuk..”

Lin Yan memuntahkan sesuap darah saat menabrak pohon. Ia sama sekali tidak mampu menandingi binatang roh dihadapannya karena Harimau Hitam Cakar Besi merupakan binatang roh kelas 2.

“Sial! Aku tau kalau ini akan terjadi!” Lin Yan mengutuk dirinya sendiri karena selalu mencoba untuk melawan musuh yang lebih kuat darinya. Ia juga paham bahwa ia tidak akan menang. Namun, darahnya selalu berteriak untuk melawan musuh.

Lin Yan berdiri perlahan-lahan sambil menyeka darah segar yang masih ada disudut bibirnya.

“Aku tidak akan kalah!” Sorot mata Lin Yan berubah sepenuhnya. Itu adalah tatapan intimidasi sosok perkasa yang tidak mau menerima kekalahan.

“Roar..”

Harimau Hitam Cakar Besi bergerak ke arah Lin Yan lagi. Kini mulutnya terbuka lebar karena mencoba untuk melahap mangsa.

Sebelum Lin Yan mencoba untuk melawan, suara seseorang terdengar di telinganya.

“Disini rupanya kau bocah bau..” suara yang sangat bermartabat terdengar.

Suara itu bahkan membuat Harimau Hitam Cakar Besi membeku di tempat.

Tatapan Lin Yan bergerak ke arah sumber suara yang berada di atas pohon.

Di atas pohon itu, terlihat pria tua dengan rambut putih yang menandakan usianya sudah sangatlah tua. Ia memakai pakaian putih longgar dari atas ke bawah.

Aura aneh juga mengelilingi tubuh pria tua itu. Tatapannya terlihat sangatlah bijaksana seperti sudah mengalami banyak hal yang tak terduga saat menjalani hidup.

”Kakek!” Seru Lin Yan dengan nada bahagia. Tatapan intimidasi yang ia tampilkan sebelumnya telah lenyap diganti wajah senyum lebar.

Benar, pria tua itu adalah kakek Lin Yan, Lin Ming.

“Sudah berapa kali kakek katakan agar tidak berkeliaran sendirian di hutan ini?” Lin Ming mendengus sedikit kesal ke arah Lin Yan karena bocah bau itu sangatlah sulit untuk di atur.

Wajah Lin Yan menampilkan senyum canggung karena ia selalu mencoba untuk berpetualang ke dalam hutan walaupun sudah diperingatkan berkali-kali agar tidak masuk ke dalam hutan.

“Baiklah.. ayo kembali. Nenekmu akan memberi pelajaran padamu nanti.” Ucap Lin Ming yang membuat Lin Yan pucat seketika.

“Mati aku..” batin Lin Yan karena sosok nenek yang ada di dalam pikirannya adalah sosok yang lebih mengerikan daripada binatang roh terkuat sekalipun.

Chapter 03 - Desa Pelangi

Desa Pelangi

Desa Pelangi adalah salah satu dari beberapa pemukiman kecil di sekitar hutan Fuin. Alasan mengapa di sebut Desa Pelangi dikarenakan oleh hujan rintik-rintik yang terjadi setiap hari di tempat itu dan membentuk pelangi.

Fenomena aneh seperti itu biasa terjadi. Ada banyak fenomena alam lainnya yang bahkan lebih membuat siapa saja bingung. Tetapi setelah banyak waktu berlalu, hal seperti itu tidak lagi menjadi sesuatu yang luar biasa bagi para manusia.

“Kakek.. jangan katakan kepada nenek bahwa aku masuk ke hutan Fuin..” Lin Yan yang saat ini sedang di seret oleh Lin Ming, memohon belas kasihan.

Bola mata Lin Ming memutar ke arah Lin Yan yang selalu memohon. Ia ingat tentang istrinya yang memang memiliki kasih sayang besar terhadap keluarganya tetapi sangat menakutkan jika sedang marah. Apa lagi bagi Lin Yan, bocah bau itu beberapa kali membuat istrinya marah dan Lin Yan mendapatkan pemukulan.

“Kakek sudah memperingati mu beberapa kali. Tetapi kau masih saja masuk ke hutan itu. Apa kau tau apa sebenarnya yang berada di pusat hutan itu?” Lin Ming dengan wajah tabah bertanya kepada cucu angkatnya itu yang ia temukan bersama istrinya 14 tahun yang lalu.

“Tentu saja aku tau kakek. Tetapi aku tidak masuk ke pusat hutan itu.” Lin Yan berkata dengan nada serius.

Mendengar perkataan Lin Yan, Lin Ming hanya menghela nafas panjang. “Baiklah, kali ini kakek akan menyembunyikan dari nenekmu.”

Mata Lin Yan berbinar karena kakeknya sangat mudah diajak berkompromi tidak seperti neneknya yang akan langsung menendang perutnya hingga dirinya terpental sejauh puluhan meter. Sampai sekarang, ia masih bingung dari mana asal kekuatan tendangan neneknya itu. Bisa dikatakan, ia adalah salah satu orang terkuat yang berada di Desa Pelangi yang di huni lebih dari empat ratus orang.

“Juga, kau saat ini sudah berumur 14 tahun. Sudah waktunya kau berlatih untuk menjadi seorang kultivator.” Lin Ming melanjutkan.

“Kultivator?” Lin Yan cemberut di wajahnya saat mendengar perkataan kakeknya. Tentu ia tau tentang kultivator karena beberapa kali desa mereka di serang oleh kultivator kuat tetapi ada kultivator misterius yang membantu desanya.

Setiap kali ada serangan, para kultivator yang sangat arogan akan tiba-tiba menghilang tanpa sebab. Itu adalah fenomena yang sering terjadi sehingga membuat Desa Pelangi selalu aman.

Ada hal yang diketahui oleh Lin Yan. Setiap kali kultivator muncul, akan ada energi aneh yang menyelimuti mereka. Ia selalu memperhatikannya tetapi tidak mengetahui dari mana energi misterius itu berasal. Sementara itu kakeknya dan neneknya sama sekali tidak memiliki aura seperti kultivator.

“Ada apa?” Ling Ming saat menatap wajah Lin Yan yang cemberut.

“Aku tidak ingin menjadi kultivator karena mereka semua sangat jahat.” Lin Yan menolak secara langsung walaupun banyak anak seusianya di desa yang sangat ingin menjadi salah satu kultivator.

Lin Ming hanya memutar bola matanya dan tidak bertanya lagi. Ia terus berjalan menuju ke arah kediamannya.

Saat berjalan ke arah kediaman mereka, beberapa Lin Ming dan Lin Yan menyapa orang-orang di desa itu. Semua dari mereka sangat ramah kepada pasangan tua yang muncul bersama dengan cucu mereka 14 tahun yang lalu.

Kakek dan nenek Lin Yan memiliki profesi yang membuat semua orang desa menghormati mereka juga. Yaitu, nenek Lin Yan adalah sosok luar biasa yang merupakan seorang tabib yang bisa menyembuhkan luka-luka menggunakan tumbuh-tumbuhan.

Sementara itu, Lin Ming memiliki profesi sebagai pedagang yang sering bepergian ke kota yang jaraknya lumayan jauh dari Desa Pelangi. Semua hasil tanaman dan buruan yang di dapat penduduk desa di jual oleh Lin Ming ke kota.

Saat mencapai kediaman mereka yang tampak sederhana, Lin Ming menurunkan Lin Yan yang awalnya di bawa seperti membawa kantong pasir.

“Ingat kakek, jangan katakan kepada nenek.” Lin Yan sekali lagi mengingatkan.

Lin Ming hanya melirik ke arah cucunya itu dan tidak tau sejak kapan makhluk mungil yang telah tumbuh dewasa belajar untuk berbohong bahkan menyeretnya bersama dengan dirinya untuk melakukan kebohongan.

Melihat kakeknya mengangguk, Lin Yan merasa puas. Ia langsung membuka pintu rumah sambil berteriak. “Nenek! Aku kem-..”

Buak!

Sosok kabur melesat dengan kecepatan tinggi dan langsung menendang perut Lin Yan yang membuatnya tersedak dan terpental sejauh puluhan meter.

Lin Ming menatap adegan itu dengan tatapan kosong lalu mengabaikannya. Ia pun masuk ke dalam rumah tanpa melihat Lin Yan yang telah terkapar di tempat yang jauh.

Lin Yan perlahan berdiri sambil terbatuk-batuk. “Apa yang nenek lakukan? Itu sangat sakit!” Teriak Lin Yan tidak puas sambil memegang perutnya.

“Ha? Apa kau tidak mengakui kesalahanmu?” sosok wanita tua sedikit bungkuk dengan pakaian serba hitam menatap Lin Yan dengan tatapan maut. Ia adalah nenek Lin Yan, tabib hebat di Desa Pelangi, Lin Xi.

Lin Yan bergidik saat melihat tatapan maut dari neneknya. Ia langsung menghampiri neneknya lalu memegang kedua tangannya dan menatap dengan tatapan memohon yang sangat polos. “Nenek, aku memang masuk ke dalam hutan, tetapi hanya di pinggiran saja. Aku tidak masuk ke pusat hutan Fuin.”

Wajah tua Lin Xi sedikit bergerak-gerak. Ia hanya menghela nafas lalu berbicara. “Ayo masuk, kakek dan nenek akan mengatakan sesuatu padamu.”

Lin Yan tersenyum senang karena seperti biasa. Saat neneknya telah menendangnya dengan keras, ia hanya perlu memohon seperti bayi dan neneknya akan memaafkannya.

Tentu saja Lin Xi akan selalu memaafkan cucunya yang bau itu walaupun selalu membuat kesalahan dan tidak mendengarkan perkataannya. Itu dikarenakan ia sangat menyayangi Lin Yan.

Lalu mereka pun masuk ke dalam rumah mereka untuk membahas hal penting.

**

Tidak jauh dari Desa Pelangi, beberapa sosok bergerak dengan kecepatan tinggi menuju Desa Pelangi.

“Apakah benar informasi yang kau katakan bahwa mereka ada di sana?” salah satu sosok misterius yang bergerak dengan kecepatan tinggi bertanya kepada sosok di sebelahnya.

“Ya tuan. Mereka memang tinggal di sana. Tetapi kami tidak berani mendekat karena perjanjian yang telah dibuat puluhan tahun yang lalu.” ucap satu sosok lainnya dengan nada hormat.

Sosok yang bertanya sebelumnya mengangguk kecil. Ia adalah pemimpin dari kelompok itu yang saat ini sedang bergerak ke arah Desa Pelangi.

“Perjanjian itu memang hanya bisa dibatalkan oleh mereka berdua. Tetapi saat ini kita sedang dalam situasi sulit. Kita harus memanggil kedua leluhur klan Lin karena saat ini klan Lin dalam situasi yang memaksa kita harus memanggil mereka.” ucap pemimpin kelompok tersebut dengan wajah yang sangat muram.

Semua bawahannya mengerti bahwa situasi klan mereka saat ini sangatlah berbahaya.

“Mereka telah kembali, Iblis yang telah disegel oleh kedua leluhur! Hanya mereka berdua yang bisa mengatasi krisis ini!” ucap sosok tersebut dengan wajah muram.

Dan pertemuan ini akan mengubah kehidupan Lin Yan sepenuhnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!