NovelToon NovelToon

Desain Cinta CEO Dingin

bekerja untuk kuliah

Bab 1

Di universitas design

Brug..

Lyn jatuh tersungkur karena disandung kaki mahasiswa lainnya.

[Lo itu kenapa sih kalo jalan nunduk terus, jadikan kesandung]

[Iyalah nunduk, orang cuma ada sebelah muka]

Haha..

Mereka memang sangat senang membully Lyn. Bagi mereka selain wajah rusaknya, Lyn sangat lemah dan tidak berani melawan.

Setelah selesai mengambil buku-bukunya yang berhamburan Lyn cepat cepat berdiri untuk segera pergi dari hadapan mereka. 

Lyn memang tidak pernah ambil pusing akan semua bullying yang ia terima.

Karena baginya belajar untuk menggapai cita-cita lebih penting dari segalanya.

 [Gue heran kenapa kampus ini nerima orang setengah wajah kayak dia. Bikin merusak mood aja] 

 [Eh sono buruan pergi, bikin ngerusak pemandangan aja deh]

Seperti itulah keseharian Lyn, di manapun ia berada pasti jadi bahan ejekan orang orang yang mengenalnya, bahkan tak jarang Lyn di bully.

Yocelyn Greyson adalah nama asli Lyn. Ayahnya bernama Daniel Greyson pemilik toko kue yang mempunyai 3 cabang di 2 kota terdekat nya. Ibunya bernama Celina Josan yang selalu mengurus toko kue setiap hari. Dan kakaknya bernama Shakila Greyson yang bekerja sebagai sekretaris di perusahaan besar.

Setelah dari kampus, Lyn langsung ke tempat laundry untuk bekerja. Lyn memang mengambil jadwal kelas pagi, karena Lyn ingin istirahat nya di gunakan di malam hari. 

"Tante, aku pulang." kedatangan Lyn.

"Lyn, kamu sudah pulang kuliah? Makan dulu gih." Saut Sari yang sedang melihat daftar nama pelanggan.

"Iya tante" jawab Lyn.

Kemudian langsung naik ke kamar Sarah untuk berganti baju dengan baju lusuh agar bajunya tidak basah saat mengangkut cucian laundry. Lyn memang harus menghemat pakaian, karena tidak memiliki uang lagi selain gaji dari laundry.

Lyn memang diperbolehkan untuk makan dan tidur di rumah Sari karena Sari sudah menganggap Lyn anak sendiri. Rumah Sari ada di lantai atas, sedang kan laundry nya ada di lantai bawah.

Setelah wajah nya rusak, Lyn hanya mempunyai satu teman perempuan bernama Sarah. Sarah adalah anak pemilik laundry tempat ia bekerja yaitu Tante Sari.

Sebenarnya tidak ada satupun orang yang mau didekati Lyn karena beberapa kasus yang tidak pernah ia lakukan di sekolah SMA nya.

Hanya di tempat laundry Lyn diterima dengan baik, itu juga karena Sarah dan ibunya mempunyai hutang budi pada Lyn yang telah menyelamatkan nyawa mereka yang hampir tenggelam di danau.

Pada saat itu di danau yang sedang sepi Sarah sedang mengenang ayahnya yang tenggelam di danau dan belum ditemukan jasad nya. Sekelebat kenangan bersama ayahnya ketika memancing bermunculan. Kemudian Sarah menuangkan air teh daun jati kesukaan ayahnya. Sedangkan Sari sedang menabur bunga di tepi danau karena hari ini adalah hari kematian suaminya.

Saat Sarah menuangkan air teh sambil menangis, Sarah tidak sadar bahwa kakinya terlalu di tepi danau. Ketika Sarah bangun dari jongkok tubuh Sarah kehilangan keseimbangan dan tercebur ke danau. Sari yang melihatnya ikut menceburkan diri untuk menyelamatkan anaknya. Namun sialnya baik Sarah maupun Sari, mereka tidak bisa berenang.

Lyn yang sedang menyendiri di balik pohon menghadap ke danau tiba-tiba melihat ada orang yang sedang meronta-ronta ingin naik ke atas permukaan danau. Lyn yang melihatnya langsung berlari menghampiri lalu menceburkan diri untuk menolong mereka. 

Setelah nya Sari ingin memberikan imbalan untuk Lyn sebagai rasa terima kasihnya karena sudah menolong dua nyawa sekaligus. Tapi Lyn menolak dan hanya minta diberikan pekerjaan. 

Mulai dari saat itu Lyn dianggap sebagai anaknya oleh Sari, dan juga di terima bekerja di tempat loundry di balik meja, karena memang Sari dan Sarah mengetahui masalah yang menimpa Lyn agar tidak ada orang yang melihat Lyn supaya tidak merusak usahanya. 

Dan dari situ lah Sarah yang tadinya tidak menyukainya sekarang menerima Lyn sebagai temannya.

Selain Sarah, Lyn juga memiliki seorang teman laki-laki yang bernama Dion, Dion adalah teman di saat semua orang menjauh sewaktu SMA. Sekarang Dion tidak melanjutkan kuliah dan memilih bekerja sebagai office boy dan sangat jarang bertemu.

Hari ini Lyn bertemu dengan Dion. Mereka sudah janjian  sebelumnya untuk bertemu di taman.

"Dion. Apa kau mendengar ada yang membuka lowongan pekerjaan?" Tanya Lyn sambil memakan ciki.

"Apa kamu udah ga kerja di tempat loundry lagi?" Tanya Dion sambil mengerutkan keningnya.

"Masih. Hanya saja aku butuh uang tambahan untuk kuliah ku. Kuliah membutuhkan uang yang banyak" jawab Lyn dengan wajah datar.

"Kebetulan kantor tempat aku bekerja sedang membutuhkan cleaning service. Kau mau?" Kata Dion.

"Benarkah. Iya aku mau" jawab Lyn dengan wajah berbinar.

"Besok kau datanglah mendaftar ke perusahaan Gretc company" ucap Dion.

"Baiklah. Terima kasih teman" ucap Lyn sambil tersenyum.

Gretc Company adalah perusahaan mode ternama di Asia . Produsen barang mewah terbesar di Asia yang menaungi beberapa brand terkenal di Asia.

Di rumah

Lyn melihat Shakila sedang memapah ibunya ke kamar.  Lyn mengikuti nya.

"Kak Kila, ibu kenapa?"tanya Lyn 

"Kata dokter alergi ibu kambuh. Kau tidak memasak hal-hal yang bersifat kedelai kan?" Selidik Shakila

"Tidak kak. Mana mungkin. Aku dan ibu sama sama memiliki alergi kedelai. Bagaimana caranya aku masak hal-hal yang bersifat kedelai" jawab Lyn.

"Ya sudah. Mungkin ibu tidak sengaja mendapatkannya dari luar." Kata Shakila dengan malas.

"Oh ya. Mulai besok kamu diem aja di rumah menjaga ibu selama beberapa hari sampai ibu sembuh."  Titah Shakila

"Tapi kak, Lyn kan harus kuliah di pagi hari" protes Lyn

"Gak ada yang menyuruhmu untuk kuliah!" Jawab Shakila sambil melotot.

"Udah sana bebersih dulu, abis itu masak, ini udah sore." Kata Shakila dengan ketus lalu pergi ke kamar nya 

Ya. Di rumah nya sendiri Shakila diperlakukan seperti pelayan. Tugas Lyn adalah membersihkan lantai 2 dan memasak, sedangkan lantai bawah dan yang lainnya di urus oleh ART.

Dulu ART di rumah ini ada 3, namun di saat Lyn dituduh menjual toko kue di kota C, Daniel memecatnya dan hanya menyisakan satu orang untuk mengurus rumah nya dan Lyn lah yang akan membantu nya sebagai ganti rugi.

Tidak hanya itu, sebagai hukuman Lyn juga sudah tidak diberikan uang dan fasilitas apapun semenjak itu. Jika Lyn tidak bekerja di luar rumah maka kebutuhan pribadi nya tidak akan terpenuhi.

Daniel memasuki rumah nya dengan marah.

"Yocelyn.." panggil Daniel dengan suara menggelarnya.

Lyn yang baru ingin memasak terkaget dan bergegas menemui ayahnya.

"Ada apa ayah?" Tanya Lyn

Melihat wajah polos Lyn Daniel benar-benar tidak bisa menghentikan amarahnya.

"Anak sialan" plak.

"Anak kurang ajar" plak.

"Tidak tahu diuntung" plak.

Lyn jatuh terduduk akibat tamparan yang sangat keras lalu Daniel berjongkok menjambaknya.

"Akh. Sakit ayah. Hiks" Lyn memekik kesakitan saat di Jambak ayahnya.

"Lalu bagaimana dengan hatiku yang kau sakiti terus menerus dari dulu. Apa karena wajah buruk rupa mu itu membuat mu menjadi sangat liar seperti ini?" Kemarahan Daniel.

"Ada apa ayah. Kenapa ayah sangat marah kepada Lyn?" Tanya Celina yang terkejut dengan keributan anak ayah tersebut.

Daniel pun bangun dan menceritakan sewaktu di toko kue ada beberapa orang yang datang membawa dokumen penjualan dan pembelian tanah.

Ini semua membingungkan karena tidak ada yang menjual tanah dan bangunan toko kue nya yang di kota C. Dan yang lebih mengejutkan adalah transaksi pembayaran nya ke rekening Lyn tapi dalam rekening nya sudah habis diambil hari itu juga.

Celina menutup mulut dengan tangannya kaget tak percaya.

"Kenapa kau menjual toko yang ada di kota C bukankah kau tau itu adalah toko hasil keringat mendiang nenekmu". Tambah kemarahan Daniel.

"Lyn tidak tahu yah. Lyn tidak pernah menjualnya hiks.hiks." Jawab Lyn sambil menangis kencang.

"Apanya yang tidak tahu. Jelas-jelas penerima uang nya itu nama kamu." Sambil melepas jambakan nya dengan kasar.

"Ibu. Ibu." Teriak Shakila tergesa-gesa.

 

Shakila melihat keadaan Lyn yang menangis berantakan dan kemarahan ayahnya seketika diam.

"Ada apa Kila kenapa berteriak seperti itu?" Tanya Celina

Shakila yang ditanya Celina pun sedikit kaget.

"Ibu, ayah, saat Kila mengambil gula untuk menyeduh teh, Kila Menemukan ekstrak soya ini di tempat bumbu dapur. Tadi saat diperiksa dokter, bukankah dokter mengatakan alergi soya ibu kambuh" terang Shakila.

Duarr.

diusir

Bab 2

Duarr.

Celina hampir terjatuh jika Shakila tidak menangkapnya. 

"Anak sialan. Beraninya kau mencelakai ibumu sendiri." Daniel menatap tajam Lyn.

Daniel langsung menghampiri Lyn dan melayangkan pukulan dan tendangan nya. 

"Tidak tahu malu" Duk. Duk.

"Tidak tahu diuntung" Bug.

Kemarahan Daniel benar-benar sudah diubun-ubun.

"Sudah ayah. Lyn bisa mati jika ayah terus memukulinya." Shakila menghentikan aksi ayahnya.

Daniel menghentikan tendangan nya dan mengusir Lyn.

" Pergi dari rumah ini sebelum aku membunuhmu"

Duarr..

Tubuh Lyn yang sangat kesakitan seperti sedang di sambar petir. Lyn menangis sejadi jadinya.

"A a-yah" Lyn berusaha mendongak ke arah ayahnya.

"aku bukan ayahmu lagi" tegas Daniel.

"I-ibu" Lyn melihat wajah ibunya.

namun Celina malah memalingkan wajahnya 

"Kakak" Lyn melihat Shakila.

"Kau memang pantas diusir atas perilakumu." Jawab Shakila sinis.

"Pergiii !" Suara Daniel menggelar.

Lyn pun bangun dengan tubuh lemah nya. Sekujur tubuhnya benar-benar sakit. 

Lyn berbalik badan kemudian berjalan perlahan pergi meninggalkan rumah nya. Lalu lyn berhenti sejenak dan menoleh ke arah keluarganya yang ada di dalam rumah nya, sekelebat bayangan manis keharmonisan keluarga nya muncul. Lyn tersenyum kesakitan lalu pergi dengan hati yang sesak dan terus menangis sambil tertatih-tatih.

Di tempat laundry

Melihat Lyn datang ke rumah nya dengan wajah babak belur dan sangat berantakan, pemilik laundry panik dan langsung mengajaknya masuk.

"Ya Tuhan. Kamu kenapa nak?" Tanya Sari dengan panik.

"Tante .hiks." Lyn hanya memeluk dan menangis kencang.

Setelah tenang, Lyn kemudian menceritakan semuanya dengan tersedu-sedu.

Sarah yang mendengar nya jadi berkaca-kaca dan langsung memeluk Lyn untuk menenangkannya.

"Sudah.sudah. kau boleh tinggal di rumah ini. Karena kau adalah anak angkat tante." Ucap Sari.

Tiba-tiba saja badan Lyn sangat panas dan Lyn mengerang kesakitan.

"Ya Tuhan. Kau panas sekali" panik Sari sambil menempelkan punggung tangan di kening Lyn. 

"Ayo kita ke dokter nak" tambah Sari sambil memapah Lyn.

Sesampainya di klinik, Lyn harus di rawat inap selama 2 hari karena trauma pukulan benda tumpul. 

'Malangnya nasibmu nak' ucap dalam hati Sari sambil melihat Lyn yang sedang terbaring.

2 hari berlalu lyn sudah pulang dari klinik. Setelah diusir, Lyn bertekad untuk membuka usaha toko baju online dan dia sendiri yang memproduksi nya. Sedangkan Sari yang mengumpulkan modal, dan Sarah yang memasarkan di online.

Baju yang diproduksi adalah baju-baju dengan kualitas menengah kebawah. 

Sarah yang mengambil jurusan manajemen pemasaran memang sangat bisa diandalkan untuk memegang kendali toko online nya.

Berbulan-bulan sudah berlalu. Toko online Lyn sudah berkembang. Sari juga sudah membuka ruko kecil untuk toko bajunya. Karyawan sari mulai bertambah untuk toko baju dan laundry nya.

Lyn juga masih bekerja sebagai cleaning service. Rencananya Lyn akan berhenti dalam beberapa minggu lagi karena toko online nya sudah cukup lumayan.

Shakila yang mendengar jika Lyn sudah berhasil merintis bisnis online dan toko kecil-kecilan nya,  langsung saja bergegas untuk melihatnya.

"Kak Kila." Lyn yang melihatnya langsung  memeluknya.

"Akhirnya kita bertemu lagi setelah sekian bulan."  Tambah Lyn. 

Shakila yang merasa risih di peluknya langsung melepaskan nya.

"Lepasin Lyn! Aku buru-buru" nada ketus Shakila.

Semenjak fasilitas Lyn dicabut, Shakila memang sudah bersikap seenaknya pada Lyn. Namun Lyn masih memaklumi karena meskipun sikapnya berubah tapi Lyn merasa mereka saling menyayangi.

"Maaf" Lyn melepaskan pelukannya.

Kakak buru-buru kenapa datang kesini?" Tanya Lyn dengan dahi mengkerut.

'bocah ini' geram Shakila dalam hati.

"Aku ini buru-buru mau ke restoran mau meeting. Tapi Karena toko kecilmu ini searah dengan restoran makannya aku mampir melihat keadaanmu." Jawab malas Shakila.

"Aku dengar bisnis online mu itu sudah mulai berkembang?" Tanya Shakila dengan mata sinis .

"Iya kak. Aku sangat bersyukur bisnis online ini lancar dan berkembang sedikit demi sedikit." Jawab Lyn dengan senyum bahagia.

"Ya sudah aku mau pergi dulu." Kata Shakila dengan melengos.

"Kakak tunggu." Cegah lyn.

Shakila yang hendak membalikan badannya seketika tidak jadi.

Lalu Lyn mengambil sebuah tas dan menyodorkan nya di depan Shakila.

"Ini adalah tas kesukaan kakak. Aku membuatnya dengan bahan di atas standar. Mungkin kualitas nya memang kualitas menengah, tapi ini tidak akan terlihat kw. Aku membuatnya untuk kakak yang sebentar lagi akan berulang tahun" 

"Terima lah kak sebagai hadiah ulang tahun dariku. Aku hanya bisa memberikanmu ini" tambah Lyn yang masih menyodorkan tasnya.

Shakila mendengarnya merasa terharu. Lyn adalah orang pertama yang ingat akan ulang tahunnya. Namun rasa haru itu ia tepis dengan kesombongannya.

"Baiklah aku terima tas murah ini." Sambil mengambil tas dari tangan Lyn.

'Tas ini meskipun dibuat dari bahan menengah tapi benar-benar kualitas nya menyerupai seperti tas branded. Dia memang sangat berbakat'. Kata hati Shakila.

"Lumayan juga ternyata" sambil melihat tas dengan malas.

"Aku pergi" pamit malas Shakila.

"Hati-hati kak." Jawab Lyn dengan perasaan berbunga karena sudah memberikan tas berharga nya. Tas ini adalah tas termahal yang pernah ia buat di toko onlinenya.

Beberapa menit pun berlalu, seketika Lyn melihat Shakila yang tak jauh dari tempatnya sedang berdiri membelakangi nya dengan posisi menelpon dengan tas yang tergeletak di tanah.

Sebenarnya ketika Shakila berjalan menjauh dari toko Lyn, Shakila melihat tas pemberian Lyn dengan perasaan dongkol akut lalu melempar nya sembarangan dengan perasaan kesal. Ia merasa Lyn mudah sekali untuk maju meskipun sudah tidak mempunyai apapun lagi.

Lyn yang melihatnya langsung saja mengambil tas tersebut dan mendekati shakila. Lyn pikir Shakila sangat sibuk dengan teleponnya sehingga lupa jika tasnya terjatuh agak jauh darinya.

Lyn pun berjalan mendekati Shakila untuk mengingatkannya.

"Aku ingin kau merusak hidupnya, bila perlu patahkan saja kaki Lyn agar tidak bisa berjalan lagi. Wajah rusaknya belum cukup untuk membuat nya menderita, dia masih saja membuat kebahagiaan nya sendiri."

Deg.

Lyn mematung tak percaya dengan yang didengarnya. 

Lyn sangat kaget sehingga tas nya terjatuh.

Bruk.

Mendengar suara benda jatuh, Shakila terkejut dan langsung membalikkan badannya.

'Sejak kapan dia ada disini'. Gumam Shakila yang masih didengar oleh Lyn.

"Ja-jadi kau yang menyuruh orang itu untuk merusak wajah ku?" Tanya Lyn dengan perasaan sakit.

'Ternyata dia mendengar nya' kata hati Shakila.

Karena Lyn sudah tahu, Shakila pun tidak akan berpura-pura baik lagi padanya.

"Iya. Kenapa emang. Mau lagi?" Jawab Shakila sinis.

"Oh.. atau wajah yang kanan mau juga ingin disiram air keras biar imbang. Haha.." tambah Shakila dengan tertawa jahat.

"Kenapa kak. Aku itu adikmu. Kenapa kau tega" sambil mengguncang lengan Shakila.

"Lepas!" Sambil menepis tangan Lyn dengan kasar. 

Lyn jatuh tersungkur tangis nya pecah. Lalu Shakila mendekati Lyn kemudian mencengkram pipi Lyn dengan kasar.

"Karena kau selalu beruntung. Kau selalu memperlihatkan keberuntungan mu di depan ku tanpa mengerti perasaanku."

"Dan juga, karena aku membencimu!" Ucap Shakila sambil melepaskan cengkeramannya dengan kasar.

Shakila menatap Lyn yang sedang menangis dengan tatapan kebencian.

"Takdir mu memang harus dibawah kaki ku"

'Cih'. Shakila pun pergi dengan wajah sinis.

"Hiks hiks" 

Lyn menangis sejadi jadinya melupakan rasa sesak hati nya.

Lyn menatap lurus menerawang masa penderitaan nya.

*Flashback on*

Saat liburan semester, Lyn dan teman-temannya sedang berlibur ke taman hiburan, Shakila yang baru graduate belum memiliki kesibukan meminta agar diperbolehkan ikut untuk mengisi kebosanan.

Karena melihat gaya Shakila yang cukup modis, Shakila diperbolehkan ikut dengan grupnya. Grup pertemanan yang terdiri anak anak fashionable. 

Sebenarnya penampilan Lyn selalu sederhana, namun karena Lyn bercita-cita menjadi desainer tentu saja Lyn paham akan mode sehingga penampilan nya selalu terlihat elegan dengan apapun yang Lyn kenakan. Itulah kenapa anak anak fashionable mau mengajak Lyn untuk bergabung.

Ketika mereka sedang bersenang-senang dengan wahana masing masing, Lyn yang sedang menunggu Shakila di luar toilet umum tiba tiba berteriak.

"Akhh.."

Orang orang berkerumun mendekati Lyn yang sedang menangis sambil menjerit-jerit.

[Ada apa nak? Kau kenapa?]

[Ya Tuhan. Ada apa dengan wajah anak ini]

[Sepertinya dia di siram oleh racun yang keras]

[Kasihan sekali dia. Cepat bawa dia ke rumah sakit]

Sakila yang belum lama masuk toilet langsung keluar dengan panik menghampiri Lyn. 

Alangkah terkejutnya Shakila melihat Lyn yang sedang terduduk menangis sambil menjerit-jerit.

"Astaga Lyn. Lyn.. kau kenapa? Wajahmu kenapa?" Teriak panik Shakila.

" Hiks.. sakit kak. Sangat sakit."

"Ayo kita ke rumah sakit" lalu memapah Lyn menuju rumah sakit terdekat.

 

Ketika Lyn sedang di periksa dokter, Shakila menghubungi teman-teman Lyn dan orang tua nya. Karena jarak taman hiburan cukup dekat dengan rumah sakit, teman-teman Lyn sampai lebih dulu dari orang tua Lyn. 

Setelah selesai ditangani dokter, shakila dan teman-temannya langsung melihat keadaan Lyn. Mereka sangat terkejut dengan keadaan Lyn yang cukup menyeramkan menurut mereka. 

Rasa khawatir mereka berubah menjadi jijik melihat sebelah wajah Lyn yang begitu buruk di lihat.

[Lyn kau kah itu?]

menolong CEO

Bab 3

[Lyn. Kau kah itu? Kenapa wajahmu seperti itu?]

[Kau sangat menyeramkan]

[Kenapa sangat menjijikkan. Aku benar-benar mual melihat nya]

[Wajahmu sangat buruk. Kau tidak bisa ada di grup kami lagi]

[Ya. Kami tidak ingin kehilangan muka Karena wajah burukmu itu]

Semua teman temannya langsung pergi meninggalkan Lyn dengan sinis dan tanpa permisi. 

Lyn sangat sedih melihat teman-temannya menghinanya dan membuangnya. 

Kemudian Lyn terlelap pengaruh obat bius.

Sedangkan orang tuanya baru sampai dan langsung menuju ruangan Lyn di rawat. 

Orang tua nya benar-benar syok melihat keadaan Lyn. Wajah sebelah kiri nya terbakar dan agak meleleh membuat wajah Lyn terlihat buruk rupa. Ibunya bahkan sampai pingsan melihatnya.

"Kila, apa yang terjadi dengan adikmu, kenapa kau tidak menjaganya dengan baik?" Tanya Daniel agak membentak.

"Maafkan Kila ayah, sewaktu Lyn menunggu Kila di luar toilet, tiba-tiba Lyn disiram cairan oleh orang tidak dikenal. Kejadiannya begitu cepat sehingga tidak ada yang melihat wajah pelaku nya." Jawab Shakila sambil menunduk.

"Dokter bilang cairan itu adalah air keras, zat air keras sangat berbahaya untuk kulit, tingkat kesembuhan nya sulit. Namun beruntung mata kirinya tidak terkena dampak air keras." Tambah Shakila sambil menangis.

"Sudahlah, ini memang di luar kehendak kita" ujar Daniel sambil menangis memikirkan hidup Lyn kedepannya.

Beberapa bulan kemudian, Lyn dibawa ayahnya untuk operasi plastik yang pertama ke negara Korea. Karena Korea memang mempunyai teknologi kesehatan yang canggih dalam perawatan kecantikan, Wajah Lyn sudah mulai terlihat ke bentuk aslinya dalam 1x operasi. Meski begitu, wajah Lyn masih membutuhkan beberapa kali operasi plastik lagi.

Sewaktu dalam perawatan Lyn melakukan metode belajar online agar tidak tertinggal pelajaran sekolah nya. sekarang, Lyn hadir kembali ke sekolah nya. Sebagian ada yg menjaga jarak sebagian ada yang iba pada Lyn. 

Hari-harinya ia jalani dengan santai. Tidak peduli dengan orang lain yang mengejeknya, tidak peduli punya teman atau tidak, karena keluarganya masih mendukungnya untuk terus maju.

Sampai tibalah hari di mana Lyn di fitnah secara bertubi-tubi. 

Mencuri dompet gurunya, mencelakai temannya, membawa obat-obatan terlarang, mabuk di sekolah. Semua kasus di sekolah masih ditolerir oleh ayahnya karena bukti masih belum cukup kuat untuk menuduh Lyn. 

Hingga akhirnya Lyn kedapatan mencuri uang di toko kue ayahnya. 

Setiap sepulang sekolah, Lyn selalu berkunjung ke toko kue untuk membantu. Lyn yang disuruh menghitung uang oleh ibunya, tiba-tiba pergi ke toilet. Setelah dari toilet, ia menghitung kembali uang toko, lalu Shakila tidak sengaja menjatuhkan tas ransel Lyn yang ternyata berhamburan uang cukup banyak. Ayah dan ibunya yang melihat sangat syok dan marah.

"Jadi kamu yang selalu mengambil uang di di toko ini?" Tanya Shakila dengan terkejut.

"Pantas saja minggu minggu ini uang toko selalu berkurang ternyata kaulah yang mencuri nya." Tambah Shakila.

"Tidak kak. Aku tidak pernah mengambil nya" jawab Lyn dengan terkejut.

"Lalu ini apa Lyn? Kenapa uang itu ada di ransel mu. Dan banyak sekali uang nya." Tanya Shakila dengan kebingungan dan terkejut.

"Yocelyn. Jika kau butuh uang banyak, tidak begini caranya." Geram Daniel

"Lyn, jelaskan pada kami, kenapa kau bisa mencuri seperti ini nak." Celina

"Ibu, Lyn benar benar tidak tahu kenapa uang itu ada di ranselku. Dan aku tidak pernah mencuri apapun bu, kenapa ibu menuduhku" jawab Lyn panik setengah kesal.

Plak.

Semua terkejut melihat nya.

Pengunjung yang ingin membeli kue harus melihat adegan ini. 

"Anak kurang ajar. Ibumu hanya meminta penjelasan, bukan menuduh mu. Jika kau tidak melakukannya kenapa kau panik." kata Daniel dengan setengah marah.

Lyn menangis 'hiks' 

Drtt..

Tiba-tiba hp Daniel bergetar ada yang menelpon. Daniel mengangkat nya dan mengaktifkan loudspeaker. 

"Halo apa ini nomor telepon kediaman Greyson?" Tanya seseorang.

"Benar. Ini dengan siapa?"  Daniel

"Saya kurir khusus, ingin menyampaikan bahwa obat obat-obatan pesanan atas nama Lyn Greyson sudah saya letakan di depan pintu dikarenakan rumah anda kosong" tambah si kurir.

Semua yang mendengar nya sangat kaget menutup mulutnya yang terbuka dengan tangan.

Para calon pembeli masih setia menonton dan sambil berbisik-bisik.

"Terimakasih" jawab Daniel dengan menahan amarah.

 

Daniel lalu melihat Lyn dengan kesal yang menjalar di seluruh tubuhnya.

"Semua kasus mu di sekolah ternyata benar adanya. Selama ini aku selalu mentolerir semua kasus mu, tapi kau semakin melunjak. Tidak ada yg memfitnah mu selama ini. Ternyata Kau mencuri untuk minuman dan obat obatan mu". Amarah tertahan Daniel.

"Mulai sekarang, kau tidak akan lagi diberikan uang jajan dan fasilitas apapun." tegas Daniel.

Itulah awal dari penderitaan Lyn.

*Flashback off*

Setelah meratapi nasibnya, Lyn mengusap air matanya dan menghela nafas panjang berkali kali agar ia tenang dan berfikir jernih. Lyn pun bergegas berangkat ke gedung Gretc untuk bekerja. Lyn memang mengambil shift kedua untuk pekerjaan cleaning service nya.

Di gedung Gretc Company

"Lyn bagian kebersihan ruangan CEO sedang sakit. Jadi mulai hari ini kamu yang akan menggantikan nya selama dia sakit" ucap atasannya.

"Baik pak. Akan saya laksanakan" jawab Lyn

Ketika memasuki ruangan CEO Lyn terdiam mendengar suara dua orang yang sedang berdiskusi.

"Kenapa di saat genting seperti ini tidak ada satupun designer pengganti yang bisa kita andalkan. Pendaftaran Paris Fashion tinggal 2 hari lagi." Nada frustasi Edgar.

"Maaf tuan muda, semua designer handal ternama yang ada di daftar kita sudah dikontrak oleh beberapa brand Eropa". Jawab Milo.

"Tuan muda. Apa kita mencari saja desainer yg sudah mempunyai nama di kota kota besar namun belum terkenal di negara ini. Atau kita mencari lulusan desain dengan nilai terbaik di beberapa universitas di kota ini" usul Milo

"Kau ini bodoh atau gimana. Jika kita merekrut yg belum jelas jam terbangnya itu sama saja bunuh diri. Ini adalah brand ternama dunia kita tidak bisa sembarang."

"Busana spring cold adalah target besar kita untuk memenangkan saham brand CL. Brand CL adalah salah satu tambang emas kita kedepannya." Tambah Edgar.

'jadi CEO sedang membutuhkan desainer kilat' ucap dalam hati Lyn.

Seketika ingatan kata-kata Shakila pun lewat di kepalanya berkali-kali.

Oh.. atau wajah yang kanan mau juga ingin disiram air keras biar imbang. Haha

Takdir mu memang harus dibawah kaki ku

Seketika dadanya naik turun karena gejolak emosi mengingat kata-kata kebencian Shakila. Lyn pun tersadar segera menghela nafas panjang berkali kali sampai merasa tenang.

Ini adalah kesempatan besar untuk Lyn . Jika Lyn bisa menolong CEO nya maka imbalan yang akan diterima pasti sangat besar. 

Seketika kepala Lyn dipenuhi dengan susunan cara untuk mendapatkan kepercayaan CEO nya, karena dari situlah ia akan beraksi untuk melakukan perubahan takdir nya.

Lyn menghela nafas lagi untuk membangun kepercayaan dirinya sebelum berhadapan dengan CEO.

"Permisi tuan CEO, maaf saya tidak sengaja mendengar kalau tuan sedang membutuhkan desainer kilat busana spring cold secepatnya. Saya bisa menolong anda" ucap Lyn. 

"Tuhan. Apa itu".  Edgar dan Milo sangat kaget melihat Lyn.

Mereka melihat sosok berpakaian cleaning service. Namun, ada apa dengan wajah nya? Meskipun tertutup rambut namun wajahnya rusak Lyn masih terlihat.

Lalu mereka melihat dari atas ke bawah lalu ke atas lagi. 

"Bukankah kau cleaning service?" Tanya Milo dengan dahi mengkerut.

"Benar, saya Lyn cleaning service di perusahaan ini yang sedang menggantikan bagian kebersihan ruangan CEO yang sedang sakit." Jawab Lyn.

Setelah melongo berapa detik akhirnya Edgar dan Milo tertawa.

"Hahaha.."

Lyn mengerutkan keningnya.

Merasa diremehkan, Lyn langsung saja bicara dengan lantang.

"Tuan, sekarang berikan saya waktu 30 menit untuk menggambar 2 desain yang anda butuhkan. 30 menit. Jika saya lebih 1 detik saja artinya saya gagal, dan saya bersedia dipecat sekarang juga".

Edgar mengangkat alis kanan nya.

Milo mengulum senyum, karena baru kali ini seorang cleaning service menantang dengan jumlah detik di perhitungkan.

' menarik' dalam hati Edgar.

 Lalu saling melirik dengan Milo.

"Satu lagi tuan, jika saya berhasil menolong anda saya ingin membuat kesepakatan sebagai imbalannya." Tambah Lyn dengan tegas.

Edgar menatap dingin tak berekspresi, sedangkan Milo menyipitkan matanya jika di artikan apakah bocah ini akan memeras?

Setelah saling menatap Edgar pun mengangguk pelan.

"Baiklah nona Lyn, semoga beruntung". Ucap Milo.

Milo menyiapkan kertas HVS, pensil, penghapus dan penggaris. Lalu Lyn di persilahkan duduk di kursi kepemimpinan Edgar. Agar Edgar bisa melihat kerja Lyn dari CCTV di belakang kepala.

"Jangan ribut ya tuan-tuan". Goda Lyn sambil tersenyum.

"Cih. belum apa apa sudah sombong". Gumam Milo yang masih terdengar oleh Edgar dan Lyn.

Lyn mulai menggoreskan pensilnya di kertas HVS dengan pola pola sketsa.

Edgar dan Milo duduk di sofa tidak jauh dari meja CEO sambil melihat ke layar tablet. Mengamati pola pola yang Lyn gambar dengan mudahnya. Edgar dan Milo saling pandang dengan wajah melongo kemudian mereka saling mengangguk. Kemudian mereka sibuk dengan laptop dan hp masing masing.

Lyn pun selesai. Lyn hanya menggunakan waktu 29 menit saja. Itu membuat Edgar dan Milo melongo kembali. 

Edgar dan Milo pun melihat hasilnya.

Deg.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!