"Apa pah?! Aku harus menikah sama anak teman lama papah?! Teriak jeslyn
"Iya ini keputusan terbaik buat kamu." Ucap hilman papa jeslyn
"Tapi papah kan tau aku punya pacar. Dia juga bakalan lamar aku kok tapi enggak sekarang." Ucap jeslyn
"Kalau begitu suruh dia kesini bersama orang tuanya buat ngelamar kamu besok. Kalau dia tidak datang kamu harus terima papa jodohkan dengan anak teman papa." Ucap hilman dengan tegas.
Jeslyn tidak bisa menjawab apapun karena pacarnya dafa sudah menghilang tanpa kabar dalam beberapa bulan ini. Jadi tidak mungkin besok dafa datang untuk melamarnya. Hilman pergi dari sana meninggalkan jeslyn dan kinan istrinya (mama jeslyn).
"Sudahlah sayang papa itu bikin keputusan yang terbaik. Papa juga nggak mungkin lah jodohin kamu sama sembarangan orang." Ucap kinan menenangkan jeslyn yang gelisah.
"Ah gatau deh mah aku pusing. Aku mau berangkat pemotretan dulu."
Studio photo bintang agency
Jeslyn yang baru datang melihat seorang photografer yang mirip dengan dafa. Lantas dia langsung berlari untuk mendekatinya. Jeslyn menepuk bahunya dan memanggilnya dafa. Tapi saat menoleh ternyata dia bukan dafa, melainkan photografer baru disana.
"Ah sorry, gue kira dafa." Ucap jeslyn
Jeslyn menuju ruang ganti dengan wajah yang masam. Dia masih sangat berharap dafa kembali menemuinya. Sebelum pergi tanpa kabar, hubungan mereka baik-baik saja. Itulah yang membuat jeslyn masih menunggunya hingga sekarang.
"Heh elo masih berharap dafa dateng kesini? Lo tau nggak kenapa dafa pergi ninggalin lo, ya karena dia udah muak sama elo." Ucap herlin
Herlin adalah salah satu model di bintang agency juga. Dia ini menyukai dafa sejak lama, sebelum jeslyn berpacaran dengannya. Ketika dafa menghilang tanpa kabar dari kehidupan jeslyn, herlinlah orang yang paling amat bahagia. Sebenarnya dia juga berharap dafa kembali, tapi kembali untuknya bukan untuk jeslyn lagi.
Jeslyn tak mau menanggapi sepatah katapun omongan herlin barusan. Dia langsung bergegas masuk ruang ganti. Setelah itu membenarkan make upnya untuk pemotretan. Jeslyn sudah siap melakukan pemotretan. Kali ini dia membawa sebuah produk kecantikan.
Kilatan lampu kamera mulai menerjang jeslyn, Tapi ini sudah menjadi bagian kesehariannya. Dia melakukan pose demi pose hingga akhirnya pemotretan selesai.
"Nice, bagus banget hasilnya." Ucap sandi sang photografer
Setelah pemotretan wajah jeslyn kembali murung, biasanya yang memotretnya adalah dafa. Setelah pemotretan biasanya ia bercanda tawa bersamanya. Sekarang suasana studio jadi suram menurutnya semenjak dafa pergi menghilang begitu saja.
Selesai pemotretan dia tidak langsung pulang. Jeslyn menemui radit pemilik studio. Jeslyn ingin bertanya lagi tentang alamat rumah dafa. Tapi radit tetap menjawab kalau dia tidak tahu. Yang tertera di cv lamaran kerjanya dulu ya kos-kosannya itu. Jeslyn sudah pernah mendatangi kosan dafa, tapi hasilnya sama saja. Tidak ada seorangpun disana yang tahu alamat asli dafa. Jeslyn juga sudah mendatangi rumah pemilik kos tersebut. Sayangnya orangnya sedang berada di luar kota dan orang yang mengurus kos saat ini tidak tahu tentang identitas penghuni lama kos itu. Karena sejak menghilang dafa juga sudah keluar dari sana.
Jeslyn sudah putus asa, sudah 6 bulan dafa menghilang tanpa kabar. Jeslyn meninggalkan studio dengan mengendarai mobilnya. Dia memberhentikan mobilnya di sebuah jembatan besar yang jalanannya cukup sepi. Jeslyn berjalan menyusuri jembatan itu. Sampai dia berhenti dan melihat ke arah sungai dibawah jembatan. Jeslyn memegangi jari manisnya yang tersemat cincin pemberian dafa. Tak terasa air matanya menetes. Tiba-tiba ada yang menyodorkan sapu tangan untuknya. Jeslyn langsung menoleh kearah orang itu.
"Kalau sedang patah hati jangan berdiri disini bahaya."
"Siapa kamu? Kamu pikir dengan berdirinya aku disini trus aku bakal bunuh diri gitu? Gue masih punya iman kali. Nih aku nggak butuh sapu tangan kamu."
Jeslyn mengembalikan sapu tangan kepada pria itu kemudian kembali ke mobilnya dan meninggalkan tempat. Pria itu hanya tertawa kecil melihat tingkah jeslyn.
🌷🌷🌷🌷
Kediaman keluarga mahesa sanjaya
Mahesa sanjaya pengusaha kaya yang mempunyai tiga anak. Dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Anak pertamanya bernama anika cecilia putri sanjaya. Dia sudah menikah dengan pria berkebangsaan belanda dan menetap disana. Anak keduanya bernama Nathanael putra sanjaya. Dan anak ketiganya bernama dafa putra sanjaya. Nathan dan dafa berbeda 3 tahun. Saat ini usia nathan 29 tahun dan dafa 26 tahun.
Kedua anak laki-laki mahesa ini tidak akur. Dafa selalu merasa kalau nathan anak kesayangan di keluarganya. Apalagi apapun yang dilakukannya selalu dibanding-bandingkan dengan nathan. Sampai pada saat dafa lulus kuliah dan memutuskan untuk menekuni hobinya sebagai fotografer dibanding melanjutkan S2nya di belanda. Dafa tidak tahan terus dibandingkan dengan nathan yang selalu menuruti kemauan orang tua, tidak menentang seperti dirinya. Akhirnya dafa meninggalkan rumah dan membuat hubungannya menjadi renggang dengan keluarganya.
Berbeda dari dafa, nathan lebih sukses dengan kariernya. Tapi nathan ini sosok pria yang cuek dan dingin. Sampai saat ini belum ada satupun wanita yang berhasil menaklukannya.
Melihat anaknya yang hampir berusia 30 tahun itu, Mahesa berencana menjodohkan nathan dengan putri teman lamanya.
"Nathan, nanti malam kamu ikut papa ya,"
"Mau kemana pah? Tumben ngajak aku,"
"Udahlah kamu ikut aja. Nanti jam 7 malam kamu jangan kemana-mana."
Nathan merasa penasaran kemana papanya akan mengajaknya pergi. Tepat jam 7 malam mahesa dan nathan pergi dengan mobilnya. Tak lama kemudian mereka sampai di depan sebuah rumah besar nan megah. Mahesa mengisyaratkan kepada nathan untuk turun sekarang. Mereka berjalan menuju pintu rumah itu. Nathan terus bertanya-tanya dalam hatinya, rumah siapa ini. Mereka dibukakan pintu langsung oleh pemilik rumah itu.
"Selamat datang, silahkan silahkan masuk." Ucap hilman
Mereka masuk dan duduk di ruang tamu. Hilman dan mahesa mengobrol dengan asiknya. Kinan ikut bergabung disana, dia datang bersamaan dengan pembantunya yang membawakan minuman. Mahesa mengenalkan anaknya kepada mereka.
"Ini anak aku yang kedua, namanya nathan. Dia yang jadi CEO di perusahaan pusat aku sekarang." Ucap mahesa
"Wah hebat, udah tampan kariernya bagus." Ucap hilman
Nathan hanya tersenyum menanggapi itu, dia masih bertanya-tanya apa tujuan papanya mengajak dia kerumah temannya itu. Nathan memandangi setiap sudut rumah sampai dia melihat foto wanita yang menurutnya dia kenal.
"Itu foto siapa?" Tanya nathan
"Itu anak tante sama om, namanya jeslyn." Jawab kinan
"Dia yang akan papa jodohkan sama kamu, benar begitu kan hilman, kinan?"
"Iya benar sekali mahesa. Dia anak aku yang nomor 3 pekerjaannya sebagai model. Sebenarnya aku kurang setuju dengan profesinya itu tapi mau dilarangpun percuma. Namanya anak muda jaman sekarang susah sekali diatur." Ucap hilman
Nathan berbisik pada papanya apa maksudnya ini, tapi papanya menyuruhnya diam dan mengikuti saja. Ini yang terbaik untuknya.
Kinan memanggil-manggil jeslyn tapi dia tidak keluar juga. Padahal tadi dia sudah di beri arahan kalau dipanggil harus segera keluar, karena yang datang ini adalah calon suaminya.
Sementara dikamarnya, jeslyn malah pura-pura tertidur nyinyak dan tidak mendengar panggilan mamanya. Kinan menghampirinya dan menggoyang-goyangkan badan jeslyn agar bangun.
"Hey kok malah tidur sih, belum siap lagi. Tadi kan mama sudah nyuruh kamu pakai baju yang udah mama siapin itu. Ayo bangun siap-siap, calon suamo sama mertua kamu udah nunggu tuh." Ucap kinan
"Aaa aku capek mah, kan bisa lain kali aja ketemunya." Rengek jeslyn dengan mata tertutup
Kinan terus memaksanya agar mau menemui nathan dan papanya, tapi memang dasarnya jeslyn anak yang tidak penurut. Dia tetap tidak mau menemuinya dengan alasan capek dan mengantuk. Akhirnya kinan menyerah dan keluar dari kamar jeslyn. Setelah mamanya keluar, dia membuka matanya.
"Pokoknya aku nggak mau dijodohin kaya gini, dafa kamu kemana sih? Semoga perjodohan ini batal. Lagian cowok kaya apa sih yang mau mau aja dijodohin di jaman sekarang ini."
Kinan kembali ke ruang tamu, dia berbisik pada suaminya.
"Pah jes nggak mau keluar dia bilang capek."
"Kenapa ada apa?" Tanya mahesa
"Emm maaf ternyata anak aku udah tidur kecapek an kayanya." ucap hilman
"Oh iya nggakpapa yang penting kita deal jodohin anak kita ya, hahaha."
Hilman dan mahesa bersalaman tanda jadinya perjodohan anak mereka. Mereka juga langsung menentukan tanggal pernikahannya. Nathan hanya diam saja tidak bisa berkomentar apa-apa.
Sampai dirumah nathan mulai meluapkan unek-uneknya yang ditahan dari tadi.
"Pah apa maksudnya jodoh-jodohin aku kaya gini?"
"Ini yang terbaik buat kamu, kamu ini seorang CEO udah mapan, usia kamu juga udah matang, waktunya menikah. Tapi kamu sama sekali belum tertarik mencari pendamping. Jadi papa yang memilihkan pendamping buat kamu."
"Tapi kan pah, aku tadi siang ketemu itu cewek mau bunuh diri di jembatan. Papa mau jodohin aku sama cewek kaya dia?"
"Masak sih, oh jadi kamu udah ketemu sama dia?"
"Iya dia nangis-nangis git kayanya abis patah hati."
"Ya bagus dong kalau gitu kamu harus jadi obat buat sakit hatinya. Pokoknya nggak ada penolakan apapun. Kamu harus nikah sama jeslyn bulan depan. Ini juga salah satu wasiat dari almarhumah mama kamu untuk mencarikan jodoh terbaik buat kamu." Tegas mahesa.
Nathan sangat kesal dengan keputusan papanya itu, tapi kalau sudah menyangkut mamanya dia tidak bisa berbuat apa-apa. Nathan ini memang cuek dan dingin tapi dia penurut dengan orang tua, terutama dengan almarhum mamanya.
🌷🌷🌷
Keesokan harinya dirumah hilman aditama. Hilman dan kinan tengah menikmati sarapan paginya. Jeslyn turun dari lantai atas menyapa mama dan papanya.
"Morning pah mah,"
"Morning sayang." Jawab kinan
Jeslyn mengambil sepotong roti dan memberinya olesan selai kancang kesukaannya. Setelah itu dia langsung melahapnya.
"Jes bulan depan kamu nikah sama nathan anak temen papa." Ucap hilman
Uhuukk... Jeslyn tersedak mendengar perkataan papanya. Kinan menyodorkan minum untuk jeslyn. Setelah itu jeslyn langsung protes pada papanya.
"Pah kok cepet banget?! Aku kan belum menyetujui pernikahan ini, aku juga belum tahu siapa dia kenapa main tentuin tanggal aja, enggak! aku nggak mau nikah sama dia!"
Jeslyn langsung melangkah pergi dari ruang makan.
"Kalau kamu membantah papa akan coret kamu dari kartu keluarga dan semua fasilitas kamu akan papa tarik semuanya." Teriak hilman
Jeslyn menghentikan langkahnya setelah mendengar itu.
"Pah nggak bisa gitu dong, aku kan udah bilang aku punya pacar. Kita juga udah mau kearah lebih serius." Keluh jeslyn
"Serius kamu bilang? Apa kamu udah pernah dikenalin ke orang tuanya? Tau alamat rumahnya? Dan satu lagi dia masih hubungin kamu nggak sekarang?" Tanya hilman
Jeslyn terdiam tidak bisa menjawab sepatah katapun.
"Papa tau dia udah ninggalin kamu berbulan-bulan tanpa kabar kan? Meskipun dia kembali, papa nggak akan pernah ijinin kamu menikah sama dia yang nggak jelas kaya gitu."
"Papa tau darimana kalau dia udah ninggalin aku? Jangan-jangan papa yang suruh dia jauhin aku?"
"Papa tau dari sabila teman kamu. Papa hanya ingin tahu kamu berpacaran dengan siapa, eh ternyata dengan cowok nggak jelas yang sekarang ninggalin kamu.
Jeslyn sudah tidak bisa menjawab apapun. Dia pergi dari rumah dengan mengendarai mobilnya. Dia pergi ke studio foto tempatnya bekerja. Hari ini memang ada pemotretan pagi. Sampai disana dia langsung ganti baju dan membenarkan make upnya.
"Semalem gue di telfon loh sama dafa," Ucap herlin yang duduk di meja rias sebelah jeslyn
"Nggak usah ngada-ngada." Ucap jeslyn dengan ketus
"Gue ada buktinya kok, semalem bukan cuma telfon tapi dia video call gue. Nih buktinya gue rekam kok selama video call semalem."
Herlin menunjukkan video dirinya tengah video call dengan dafa. Disitu dafa tertawa-tawa, tapi sayang video itu tidak bersuara jadi jeslyn tidak bisa mengetahui apa yang mereka obrolkan.
"Kenapa dia bisa vidcall elo? Kenapa enggak vidcall gue, gue kan pacarnya." Tanya jeslyn dengan penuh emosi.
"Ya mana gue tahu, yang pasti dia enggak nanyain apa-apa tentang elo. Sebenarnya gue dipesen nggak boleh ngasih tau elo, tapi gue nggak tahan nyimpennya." Jawab herlin
"Kayanya dia udah mulai tertarik sama gue dan lupain elo hahaha." Bisik herlin tepat di telingan jeslyn
Bisikan itu membuat hati jeslyn panas, dia langsung berdiri dan mendorong herlin sampai terjatuh dari kursi tempatnya duduk sekarang.
"Kasih tau gue dimana keberadaan dafa sekarang?! Teriak jeslyn sambil menunjuk jari ke wajah herlin.
Herlin bangun dari lantai, dia tertawa sangat keras.
"Hahaha hahaha.. Lo pikir gue bakal ngasih tau? Enggak akan! Gue tegasin sama lo ya, dafa udah nggak cinta sama elo."
Jeslyn mengambil tasnya dan pergi meninggalkan studio. Dia tidak perduli radit memanggil-manggilnya, dia sudah tidak mood untuk melakukan pemotretan. Jeslyn melajukan mobilnya dengan kencang.
"Dasar cowok sialan! Berani-beraninya lo hianatin gue! Kalau mau putus nggak gini caranya!" Teriak jeslyn di dalam mobilnya.
Sementara di studio radit sangat marah dengan ketidak profesionalan kerja jeslyn. Hari ini dia harus melakukan foto produk kecantikan tapi dia malah pergi begitu saja. Herlin senang karena jeslyn percaya dengan omongannya. Padahal semalam dafa telfon untuk bertanya kabar jeslyn. Herlin juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menghancurkan karir jeslyn. Dia menawarkan pada radit untuk menggantikan job yang harusnya diisi oleh jeslyn.
"Bang radit gimana kalau aku aja yang foto sama produk itu?"
"Bisa aja sih, tapi aku harus konfirmasi dulu sama pemilik brand ini. Soalnya dari sana minta jeslyn."
Setelah melakukan konfirmasi, radit pun menyetujui tawaran herlin untuk menggantikan jeslyn. Herlin sangat senang bisa merebut satu job jeslyn. Dia berharap jeslyn seterusnya begini agar karirnya semakin hancur dan dia menjadi model nomor 1 di agency itu.
Jeslyn berhenti di sebuah taman, dia duduk disana untuk menenangkan diri. Dia membuka hpnya dan melihat pesan dari radit kalau kontrak kerjanya dengan brand W di ambil alih oleh herlin. Mood jelsyn semakin buruk mengetahui itu. Jeslyn duduk di taman cukup lama. Tiba-tiba datang dua orang pria setengah tua menggodanya. Memang saat ini pakaian yang dikenakan oleh jeslyn sangat seksi dan mengekspos kulit putihnya.
"Duh sial gue lupa kalau udah ganti baju ini tadi. Ini dua orang juga ngapain." Umpat jeslyn dalam hati
"Kalian mau apa, mau uang nih tuh ambil!" Ucap jeslyn sambil menyodorkan beberapa lembar uang.
Tapi kedua orang itu malah tertawa.
"Haha.. kita ambil uangnya, tapi nggak cukup hanya dengan uang sayang." Ucap orang itu sambil meraba pundak jeslyn
Merasa tidak aman, jeslyn berteriak minta tolong. Namun apesnya keadaan taman sedang sangat sepi saat itu. Jeslyn berniat kabur dan berlari dari kedua orang itu. Tapi mereka berhasil menangkap jeslyn dan memegang erat tanganya.
"Ihh lepasin gue! Toloong!!" Teriak jeslyn sekuat-kuatnya.
Mereka menarik jeslyn ke semak-semak, mereka berdua berniat melecehkan jeslyn.
"Enggak! Jangan lakuin itu, aku bakal kasih kalian uang berapapun." Ucap jeslyn
"Hahaha.. emangnya kita percaya. Udahlah sayang nikmati aja."
"Toloongg!!"
Gedebukk.... Kedua orang itu di gebuk oleh seorang pria dari belakang sampai terjatuh. Secepatnya jeslyn berlari berlindung di belakang pria yang akan menolongnya. Dia adalah nathan.
"Heh siapa lo ikut campur urusan kita?"
"Gue polisi," Jawab nathan dengan santainya
"Hahaha lo kira gue percaya sama omongan gitu aja, enggak, nggak percaya! Pergi dari sini serahin tuh cewek sama kita."
"Terserah kalau nggak percaya, tunggu aja disini kalau mau ketangkep." Jawab nathan lagi
"Banyak omong lo sini.." Kedua orang itu mengajak nathan berkelahi, tapi nathan mengahadang mereka.
"Eitts.. eitss tunggu tunggu, denger sirine nggak? Itu pasukan gue udah deket mau nangkap kalian."
Mendengar sirine yang berbunyi semakin dekat kedua orang itu langsung kabur lari terbirit-birit. Sedangkan jeslyn masih bersembunyi di belakang nathan.
"Mereka udah pergi, lo aman sekarang." Ucap nathan
"Iya makasih, eh lo kan yang ngira gue mau bunuh diri waktu itu? Lo beneran polisi?"
"Bukan cuma siasat doang. Yaudah gue pergi dulu."
Nathan pergi begitu saja meninggalkan jeslyn.
"Cuma gitu doang? gue pikir bakal nawarin anter pulang apa apa gitu." Ucap jeslyn
Melihat sekelilingnya yang sepi dia langsung berlari kearah mobilnya dan segera pulang, sebelum penjahat itu datang lagi.
"Heh heh apa-apaan kamu pakai baju kaya gitu jes?" Tanya hilman
"Kenapa lagi sih pah? Kan wajar aku itu model pakaiannya ya gini." Jawab jeslyn
"Cepat ganti pakaianmu dan ikut mama kamu ke butik untuk mengukur pakaian pernikahanmu." Perintah hilman
"Emangnya aku harus ikut? Aku lagi pusing nggak mau kemana-mana."
"Kamu harus ikut sayang," Ucap kinan
Jeslyn dengan terpaksa masuk kedalam kamarnya untuk berganti pakaian.
"Udah nih, kita mau ke butik mana?" Tanya jeslyn dengan ketus
"Ke anastasya, disana gaunnya cantik-cantik pasti kamu suka." Jawab kinan
"Mah kamu sekalian cariin baju buat preweddnya jess ya," Ucap hilman
"Enggak nggak ada prewedd prewedd! Aku setuju nikah sama pilihan papa tapi aku nggak mau ketemu selain dihari pernikahan nanti." Ucap jeslyn
Sebelum papanya nyap-nyap lagi, dia segera menarik mamanya keluar rumah dan segera berangkat ke butik. Sebenarnya jeslyn penasaran siapa calon suaminya. Tapi dia berharap dengan begini pria yang dijodohkan degannya itu sadar kalau dia menolak perjodohan ini.
Sampai di butik kinan memilihkan beberapa gaun untuk jeslyn. Dia menemukan 3 gaun yang sangat cantik. Kinan menyuruh jeslyn mencoba semua gaun pilihannya. Awalnya jeslyn menolak perintah mamanya, tapi dengan jurus bujukan dari mamanya akhirnya dia mau. Semua gaun sudah di cobanya.
"Gimana sayang, kamu suka yang mana?" Tanya kinan
"Gatau mah, terserah mama aja deh." Jawab jeslyn
Saat mamanya bingung sendiri menentukan pilihan untukknya, Jeslyn malah membayangkan seandainya saja ini persiapan pernikahannya dengan dafa. Dia pasti sangat bahagia. Dulu pernah ketika jeslyn melakukan pemotretan mengenakan gaun, dia membayangkan sedang menikah dengan dafa. Saat itu dafa memujinya cantik. Sekarang semua impian itu musnah, dafa sudah menghancurkan semua impian itu. Dia menghilang bahkan tanpa rasa bersalah dia malah menjalin hubungan dengan herlin. Tanpa memutuskan hubungan dengannya dulu. Tak terasa air matanya menetes, secepat mungkin dia mengusapnya.
"Mama sudah menentukan pilihan untukmu, yuk kita bayar sekarang."
Setelah mendapatkan gaun pernikahan untuk jeslyn, mereka pulang kerumah lagi. Jeslyn langsung masuk ke dalam kamarnya. Dia ingin menenangkan diri. Dia berfikir apa benar semua yang dikatakan herlin padanya tadi.
"Video itu nggak ada suaranya, masa iya sih dafa ninggalin aku gitu aja trus berhubungan sama si uler itu. Harusnya dia hubungin aku dulu dong bilang kalau mau akhiri semua bukannya menghilang trus tau-tau berhubungan dengan cewek lain. Dan cewek itu orang yang paling aku benci."
Jeslyn sangat tidak terima dengan kenyataan ini. Dia mengumpulkan semua barang-barang dari dafa, termasuk foto-foto mereka. Kemudian dia pergi ke halaman belakang untuk membakar semua kenangan itu.
🌷🌷🌷🌷
BELANDA
"Jess aku sangat merindukanmu. Semoga kamu sabar menungguku disana. Maaf aku nggak bisa ngabarin kamu sekarang."
Ternyata saat ini dafa tengah melanjutkan studi s2nya di belanda. Dia ingin membuktikan pada papanya kalau dia juga bisa menjadi anak yang membanggakan seperti kakaknya. Dia tidak menghubungi jeslyn karena menurutnya itu akan mengganggu studinya. Karena pemikiran jeslyn sudah kearah pernikahan. Sedangkan saat ini dia masih mementingkan karir dan studinya agar tidak di remehkan lagi oleh papanya.
Selama ini dafa tidak kunjung mengenalkan jeslyn kepada keluarganya karena memang hubungannya dengan keluarganya berjalan tidak baik. Terutama dengan kakaknya. Dafa menganggap kakaknya sebagai musuhnya. Dari kecil dia selalu saja dibandingkan dengannya. Sampai pada akhirnya dia keluar dari rumah memilih hidup sendirian.
🌷🌷🌷
Semenjak bertengkar dengan herlin waktu itu, jeslyn tak lagi pergi ke studio. Selain itu jeslyn juga ingin membuang semua pikirannya tentang dafa. Karena semua sudut studio menyimpan kenangannya bersama dafa. Radit sudah berkali-kali menelfonnya membujuk agar mau kembali datang ke studio seperti biasanya. Tapi jeslyn menolaknya mentah-mentah dia menyatakan keluar dari agency itu sekarang.
Setiap hari kegiatan jeslyn hanya makan, tidur, nonton tv, dan bermalas-malasan di rumah. Hilman lebih senang melihat anaknya yang seperti itu daripada melihat anaknya yang berfoto-foto diluar sana dengan pakaian yang seksi.
Saat ini jeslyn sedang rebahan bermalas-malasan di kursi sofa ruang tengah. Sudah satu minggu dia dirumah saja.
"Lama-lama bosen juga, Apa gue ke mall aja belanja ngajak sabila sama oliv ah,"
Jeslyn menghubungi temannya itu tapi ternyata mereka berdua sedang sibuk. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi sendiri saja.
"Hey jess kamu mau kemana?" Tanya kinan yang melihat anaknya sudah bersiap pergi.
"Mau cari angin, suntuk dirumah aja mah." Jawab jeslyn
"Kamu nggak ada pemotretan ya, kok belakangan ini mama lihat kamu dirumah aja tumben?"
"Aku udah keluar dari bintang agency. Udahlah aku mau pergi dulu, bey mah."
Jeslyn mengendari mobilnya dengan kencang menuju mall. Sampai disana dia langsung masuk dan berkeliling di dalam mall itu. Banyak orang yang mengenali dirinya. Karena jeslyn cukup terkenal di kalangan model. Dia selalu bersikap ramah kepada orang yang menyapanya. Jeslyn terus berkeliling disana. Sampai ia melihat ada toko yang sedang mengadakan diskon. Meskipun dia orang kaya namanya wanita diskon itu nomor 1. Jeslyn langsung masuk ke dalam toko itu. Cukup ramai orang disana, dia melihat tas bagus diskon 50%.
"Wahh tas ini cantik banget, harganya murah juga. Gue beli ah,"
Saat mau mengambil tas itu, ada seseorang yang menyerobotnya. Orang itu mengatakan kalau tas itu dia duluan yang melihatnya. Jeslyn tidak terima karena jelas-jelas dia sudah mau mengambilnya lebih dulu. Mereka pun cek cok, sampai ada satu orang lagi yang datang dan mengambil tas itu. Dia terlebih dahulu membayarnya ke kasir.
"Kalian nggak perlu bertengkar tas ini udah jadi milik aku."
Jeslyn sangat kesal dan memaki-maki orang yang mengajaknya ribut tadi. Jeslyn langsung pergi meninggalkan toko itu.
"Udah gue malu bertengkar sama tu orang eh tasnya diambil orang lain." Ucap jeslyn dengan kesalnya.
Dia berjalan sangat cepat dengan fokus pada hpnya. Tiba-tiba saja saja dia menabrak seseorang dari belakang. Orang itu sedang berdiri sambil memegang kopi. Akibat tabrakan jeslyn yang cukup keras, membuat orang itu kaget dan kopinya jadi tumpah jatuh ke lantai.
"Heh ketemu lo lagi," Ucap jeslyn dengan menunjuk jari kearah orang yang dia tabrak. Dia adalah nathan.
"Kalau jalan itu fokus pandangan ke depan biar nggak nabrak sembarang orang." Ucap nathan sedikit kesal
"Lo nyalahin gue? Salah siapa berdiri disini. Ini kan mall, bebas orang jalan-jalan disini." Ucap jeslyn
"Udahlah nggak usah basa-basi ganti kopi gue," Ucap nathan
"Ogah," Ucap jelsyn dengan menyilangkan tangannya di perut.
"Terserah lo deh, calon istri apaan kaya gini gapunya etika." Ucap nathan sambil berlalu pergi.
Jeslyn kebingungan mendengar perkataan nathan itu.
"Heh apa maksud lo, Stress ya? Calon istri? Cihh amit-amit punya calon suami kaya lo!" Teriak jeslyn menganggap nathan orang yang tidak jelas. Dia belum tahu saja kalau nathan ini memang pria yang dijodohkan dengannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!