Adeela Athala adalah seorang ibu rumah tangga, berusia 22 tahun. Ia menikah dengan kekasihnya diusia 19 tahun, saat lulus SMA ia mengambil keputusan itu karena cintanya kepada Farhan. Ia memiliki suami yang tampan dan mapan dan anak gadis yang lucu, berumur 2 tahun.
Farhan Fahruzi adalah suami dari Adeela, berusia 26 tahun. Lelaki yang tampan dan mapan, ia menjabat sebagai seorang CEO di perusahaan FF company.
Kyla axelle adalah selingkuhan dari Farhan, ia adalah mantan pacar Farhan dimasa putih abu abu. Mereka tak sengaja bertemu kembali pada saat Farhan sudah berkeluarga. Farhan yang memang masih memiliki perasaan dengan mantannya itu, akhirnya tergoda oleh pesona seorang Kyla.
🍁🍁🍁
Adeela terbangun dari komanya, ia mengalami koma selama 6 tahun lamanya. Perlahan Adeela mencoba membuka matanya, namun matanya terasa sangat berat dan badannya serasa remuk. Ia masih sangat lemas, efek dari terbaring selama 6 tahun dan otot ototnya yang jarang digerakkan, membuatnya lemah tak berdaya diatas tempat tidur pasien.
Saat matanya sudah terbuka sempurna, air matanya seketika keluar membasahi wajah cantiknya.
Walaupun ia koma selama 6 tahun, namun peristiwa yang membuat hatinya remuk itu membuatnya tak bisa melupakannya.
Kejadian sebelum ia mengalami koma, malam dimana ia berusaha menghubungi suaminya yang tidak pulang pulang. Sedangkan anaknya kala itu mengalami demam yang sangat tinggi, ia sudah berusaha untuk memberi obat pereda demam dan juga memberikan kompres dibagian lipatan lipatan tubuh anaknya.
Ia menunggu suaminya sampai tengah malam, namun harapan hanya tinggal harapan. Suaminya tak datang juga, akhirnya ia meminta tolong kepada tetangganya yang juga sahabatnya untuk mengantarnya ke Rumah Sakit terdekat.
Diperjalanan anaknya mengalami kejang kejang, demamnya juga semakin tinggi. Adeela sangat khawatir dan ketakutan melihat kondisi anaknya.
Ia berusaha mendekap anaknya dengan erat berharap kejang kejangnya bisa berhenti. Namun anaknya tak bisa tertolong, ia meninggal sebelum dilakukan tindakan di Rumah Sakit.
Saat mengetahui hal itu, adeela berteriak histeris dan tubuhnya seakan lemas seketika, tubuhnya luruh kelantai. Ia menangis dan meraung raung, tidak terima dengan kejadian ini.
Karena ia tidak kuat, ia akhirnya pingsan di samping anaknya. Segera dia ditolong oleh para petugas Rumah Sakit.
Saat terbangun dari pingsannya, ia berharap ini hanya mimpinya. Namun ternyata ini nyata, ia telah kehilangan anaknya yang sangat ia cintai karena kebodohannya menunggu sang suami yang ternyata sedang asyik selingkuh diluar sana.
sehari setelah meninggalnya anak semata wayangnya, sang suami belum juga menampakkan batang hidungnya. Ia tak bisa dihubungi, entah apa yang dilakukannya diluar sana.
Tiba tiba Adeela mendapatkan pesan dari seseorang, ia tak tahu itu nomor telpon siapa namun isi dari pesan itu membuatnya seakan bertambah terpuruk.
Isi pesan itu mengatakan bahwa sekarang suaminya sedang asik berselingkuh dan ia mengirimi alamat dimana sekarang suaminya berada. Orang itu juga mengirimkan foto dirinya dan suaminya yang dalam keadaan tanpa busana.
Akhirnya ia memberanikan diri untuk mendatangi alamat itu, saat telah sampai disana ia dibuat semakin terpuruk karena menyaksikan suaminya diantar keluar dan suaminya mencium dengan mesra wanita itu.
Farhan sangat terkejut melihat kehadiran istrinya disana, karena sudah tidak kuat lagi akhirnya Adeela pergi dari sana dan mengendarai mobilnya dengan hati hancur.
Farhan segera mengejar kendaraan istrinya, namun naas istrinya mengalami kecelakaan dan kendaraan istrinya rusak parah.
Farhan berusaha membawa istrinya ke Rumah Sakit, Adeela mengalami banyak luka dibagian kepalanya hingga menyebabkannya mengalami koma.
Farhan sangat terkejut dan bersedih saat mengetahui ternyata anak gadisnya telah tiada saat ia berada dirumah selingkuhannya.
Ia diberitahu oleh sahabat Adeela kejadian yang telah terjadi kepada anaknya yang kala itu mengalami step.
Selama setahun Farhan bolak balik dari perusahaan dan Rumah Sakit untuk menjaga istrinya.
Namun ditahun kedua dan sampai Adeela tersadar ia tak pernah lagi menjenguk istrinya itu. Ia ternyata sudah nikah siri dengan selingkuhannya dulu dan memiliki seorang anak berusia 3 tahun.
🍁🍁🍁
Adeela berusah untuk duduk, ia pelan pelan untuk bangkit dan akhirnya ia berhasil. Ia melamunkan jalan hidupnya, tak terasa air matanya lagi lagi keluar saat ia mengingat kejadian itu.
" Aku berjanji akan membalaskan dendamku padamu mas, aku akan melakukannya secara halus agar kau dan selingkuhanmu nantinya menangis darah" gumam Adeela didalam hati.
ia tersadar dari lamunannya saat ada seorang perawat yang berbicara dengan sangat antusias dan menekan tombol darurat disamping ranjangnya.
Tak lama kemudian masuklah seorang dokter laki laki yang sangat gagah, menghampiri Adeela dan memeriksanya.
Dokter lelaki ini memeriksa semua tanda tanda vital Adeela, setelah selesai ia menyimpan kembali stetoskop dan alat tensinya.
Ia memandangi Adeela sangat lama, setelah itu ia menanyakan beberapa pertanyaan kepada Adeela.
" Mbak Adeela bagaimana perasaannya sekarang?"
" Saya merasa lemas dokter dan badan saya sangat sakit semua seperti remuk, kepala saya juga agak pusing"
" Itu hal yang wajar mbak karena anda koma selama 6 tahun dan badan anda terlalu lama tertidur sehingga menyebabkan badan ibu sakit. Istirahat yang cukup dan juga dengan bantuan terapi maka kondisi anda akan kembali seperti semula"
" Oh iya dok"
" Apa ibu masih ingat kejadian sebelum terjadi kecelakaan?"
Adeela terdiam seketika, lama ia terdiam sebelum mebjawab pertanyaan dari sang dokter.
" Saya tidak ingat dokter, yang saya ingat hanya kejadian sewaktu saya dan suami saya pergi melakukan honeymoon"
" Memang saya selama itu yah dokter koma?"
" Iya mbak, anda koma selama 6 tahun"
" Kalau begitu sekarang mbak istirahat dulu, nanti saya akan datang lagi untuk memeriksa anda"
" Iya, terima kasih dokter"
Adeela dibantu oleh seorang perawat untuk kembali berbaring.
Dokter keluar dengan seorang perawat dibelakangnya. Saat sudah diluar, dokter menghentikan langkahnya dan berbalik kearah perawat.
" Kamu hubungi suaminya mbak Adeela segera"
" Baik dokter"
Setelah itu dokter berjalan menuju ruangannya.
30 menit kemudian, suami Adeela akhirnya datang. Saat ia membuka pintu, ia melihat Adeela sedang bersandar disandaran ranjang.
Adeela memberikan semyum termanisnya kepada Farhan, namun senyuman itu hanya senyuman palsu.
Saat Farhan sudah sampai didepannya, segera ia membentangkan tangannya ingin dipeluk oleh suaminya.
Arlah merasa heran, kenapa istrinya seperti ini. Bukankah waktu itu ia melihatnya berselingkuh, lalu kenapa sikapnya sekarang seolah olah ia tak mengingat itu.
Farhan segera memeluk istrinya, Adeela mengeratkan pelukannya namun Farhan tidak membalasnya.
" Mas aku kangen sama kamu"
Farhan menernyitkan keningnya mendengar penuturan istrinya, ada apa sebenarnya dengannya. Kenapa ia seolah olah tidak menyimpan dendam kepada Farhan, segera Farhan membalas perkataan istrinya.
" A-aku juga kangen sama kamu"
Adeela melepaskan pelukannya dan memandang kearah Farhan, ia mengelus elus wajah suaminya.
" Tunggu saja pembalasanku mas"
🍁🍁🍁
Happy reading guys nya😘
Salam story from by_me
Adeela mengelus elus wajah suaminya dan memandangnya dengan pandangan yang sulit diartikan.
" Mas dari mana saja kenapa saat aku bangun mas nggak ada disini?"
Sebenarnya ia tahu alasan suaminya kenapa tidak datang saat ia telah tersadar, tapi ia hanya mencoba memancingnya.
" M- mas tadi banyak pekerjaan, ia mas banyak pekerjaan dikantor jadi tidak sempat menemani kamu disini"
" Oh kirain mas udah lupa sama aku"
Farhan langsung tegang saat mendengar penuturan dari istrinya, namun segera ia menjawab.
" Kamu ngomong apa sih"
tok tok tok
Seorang perawat masuk kekamar rawat Adeela.
" Permisi pak Farhan, anda dipanggil keruangan dokter Riko sekarang"
" Iya mbak, saya akan kesana sekarang"
Setelah itu suster pamit dan Farhan keluar dari ruang rawat istrinya, menuju keruangan dokter Riko.
tok tok tok
" Masuk"
Farhan masuk keruangan dokter Riko dan dipersilahkan untuk duduk.
" Ada apa dokter memanggil saya kesini"
" Jadi begini pak, anda sudah mengetahui tentang kondisi istri anda sekarang?"
" Istri saya bersikap berbeda dokter dan dia juga kayaknya lupa tentang kejadian sebelum terjadi kecelakaan"
" Benar sekali pak Farhan, jadi istri anda mengalami amnesia. Istri anda hanya mengingat tentang kejadian sewaktu anda melakukan honeymoon. Hanya memory menyenangkan
yang ia ingat, dan saya harap anda jangan membahas tentang kejadian yang menyakitkan. Saat anda mengingatkan memory menyakitkan, maka mbak Adeela akan mengalami sakit kepala yang parah dan itu akan berdampak pada kesehatannya mbak Adeela"
Farhan dibuat syok oleh penuturan dokter Riko, apa yang harus ia lakukan dengan Adeela. Sedangkan Farhan sudah berjanji akan segera menikahi Kyla secara resmi setelah Adeela tersadar dari komanya. Ia berencana untuk menceraikan Adeela, karena ia juga sangat cinta dengan kyla.
" Iya dokter, akan saya lakukan"
" Dan satu hal lagi, biarlah mbak Adeela mengingat semuanya secara perlahan, jangan dipaksa untuk mengingat. Mbak adeela sedang dalam masa pemulihan, jadi anda harus selalu mendampinginya dalam masa pemulihannya"
Dokter Riko sebenarnya mengetahui tentang rumor yang beredar bahwa, suami Adeela tidak pernah lagi menjenguk istrinya dan menikah lagi.
" Baik pak Farhan, hanya itu yang ingin saya sampaikan. Anda bisa kembali lagi keruangan mbak Adeela"
" Kalau begitu saya permisi dokter"
Farhan menjabat tangan dokter Riko dan berdiri dari duduknya. Segera ia menutup pintu dan berjalan menuju ruangan istrinya.
Saat sudah sampai disana, ia mengumpulkan keberaniannya dulu dan perlahan membuka pintu kamar rawat istrinya.
Adeela yang melihat kedatangan suaminya itu, ia seketika menampakkan senyumnya kearah Farhan. Farhan membalas senyum istrinya dan berjalan kearahnya lalu duduk disamping ranjang.
" Lama banget mas"
" Iya tadi dokter Riko memberitahukan tentang kondisimu"
" Lalu, apa katanya mas?"
Farhan seketika menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu segera menjawab.
" Tadi dokter Riko bilang, kamu harus banyak istirahat dulu untuk pemulihanmu dan nanti kamu akan diterapi saat kondisimu sudah agak membaik"
" Oh gitu, nggak ada lagi yang dokter Riko katakan tentang aku?"
" Nggak ada"
" Mending sekarang kamu tidur aja dulu, kamu kan harus banyak istirahat"
Farhan membantu istrinya untuk berbaring.
" Sekarang kamu istirahat yah"
Adeela menganggukkan kepalanya dan perlahan memejamkan matanya.
Farhan memperhatikan istrinya yang terlelap didepannya, ia kembali mengingat perkataan dokter Riki barusan. Ia harus berpura pura mulai sekarang didepan istrinya, ia berjanji akan membantu Adeela untuk sembuh dan kembali seperti semula.
Kalaupun nanti Adeela telah mengingat semuanya dan akan meninggalkannya, maka ia akan menerima itu. Tapi untuk sekarang, ia akan berusaha membagi waktu antara Adeela dan Kyla.
Waktu sudah menunjukkan pukul 22 malam, ia masih menemani istrinya. Sudah 4 jam istrinya tertidur, terlihay sangat nyenyak.
Ia memperhatikan wajah Adeela, bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, bibir yang bagian atas tipis dan bagian bawah tebal terlihat sangat seksi. Kecantikannya sangat natural, selama 6 tahun seperti tidak ada perubahan pada diri istrinya itu, ia masih tetap saja cantik.
Namun hatinya telah terbagi untuk Kyla, bahkan mungkin sekarang pemilik hatinya adalah wanita itu. Ia tak bisa menyangkalnya, Kyla sebagai wanita yang seksi dan Adeela wanita yang dengan kecantikan natural.
Dering telpon membuyarkan fokus Farhan, saat ia melihat layar ponselnya ternyata yang menelpon adalah Kyla. Ia segera bangkit dari duduknya dan berjalan keluar ruangan.
Saat suaminya sudah diluar, Adeela membuka matanya dan memperhatikan suaminya lewat kaca. Ia terlihat berbicara dengan seseorang dan terlihat menjambak rambutnya sangat frustasi.
Lama ia memperhatikan tingkah suaminya, namun Farhan terlihat berjalan masuk kedalam ruangannya, Segera Adeela menutup kembali matanya.
Ia merasa suaminya kembali duduk disampingnya, dan ia mendengar suaminya berkata
" Maafkan aku, tapi aku harus pulang" Farhan bergumam pelan, lalu bangkit dari duduknya. Ia ingin berlalu dark sana, namun Adeela segera memegang tangannya.
" Mas jangan pergi, kamu temenin aku disini yah"
" Tapi- aku ada urusan penting sayang"
Mendengar kata sayang membuatnya jadi tambah muak, namun segera ia menetralkan ekspresinya.
" Pekerjaan kamu lebih penting dari aku mas"
Adeela akting dengan berpura pura bersedih, hal itu tak luput dari perhatian Farhan.
" Tapi sayang..."
" Akhhhhh" Adeela berpura pura meringis kesakitan, ia memegang kepalanya seperti orang kesakitan.
Farhan sangat panik melihat kondisi Adeela, segera ia menenangkannya. Tak lama setelah itu, istrinya sudah baikan.
" Aku tidak akan pergi, aku akan menemani kamu. Kamu tenang yah, tenang sayang"
Setelah melakukan itu, Adeela berusaha untuk kembali tidur sambil memegang tangan tangan Farhan.
Adeela memegang tangan Farhan dengan sangat erat, seperti mengisyaratkan jangan pergi.
Setelah cukup lama ia menemani Adeela, lagi lagi ponselnya berdering. Ia merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya, ternyata Kyla menghubunginya lagi.
Farhan berusaha melepaskan tangan Adeela ditangannya dengan hati hati, saat sudah terlepas ia berjalan keluar dari ruangan itu.
" Halo"
" Halo mas, kamu sudah dimana kenapa lama sekali nyampe rumahnya"
" Maafkan aku sayang, tapi saat ini aku tidak bisa meninggalkan Adeela di Rumah Sakit sendirian. Dia butuh aku sekarang, dan aku harap kamu mengerti yah"
" Kamu jahat mas, aku benci sama kamu"
Kyla menutup panggilannya dengan sepihak, Farhan sangat frustasi karena situasi ini.
Farhan memijit mijit pelipisnya dan menyandarkan badannya di tembok Rumah Sakit.
" Apa yang harus aku lakukan sekarang"
Lama ia berada ditempat itu, sebelum ia kembali kedalam kamar rawat Adeela.
Ia duduk dikursi dan kembali menggenggam tangan Adeela.
" Maafkan aku Adeela, maafkan aku. Mungkin kalau kau mengetahui tentang kejadian sebenarnya, kau tidak akan memaafkanku"
" Tapi aku akan membantumu kembali pulih, agar rasa bersalahku sedikit berkurang"
Setelah mengatakan itu, ia perlahan menutup matanya dan berbaring dengan posisi duduk dikursi.
🍁🍁🍁
Happy Reading guys nya😘
Salam story from by_me
Aku berada disebuah ruangan yang semuanya putih dan seajuh mata memandang yang aku lihat tempat ini seakan tiada pembatas.
Aku berjalan kesana kemari mencari jalan keluar, tapi semakin aku melangkah sejauh apapun aku mencari jalan keluar, tempat ini sangat sunyi.
Aku takut, aku sendiri. Aku lelah berjalan kesana kemari, tak ada orang ditempat ini. Karena kelelahan akupun berjongkok, tapi tiba tempat ini berubah menjadi padang rumput yang ditumbuhi bunga bunga dan banyak sekali hewan hewan lucu yang berada ditempat ini.
Banyak sekali anak anak yang bermain dan berlarian kesana kemari. Aku tersenyum melihat mereka, aku memandangi mereka satu persatu.
Namun pandanganku tiba tiba fokus pada gadis kecil disana, aku memandanginya dari jauh. Gadis kecil itu sangat cantik, dia tersenyum dengan lepas disana.
Tapi tiba tiba gadis itu berlari kearahku dengan senyum yang mengembang diwajahnya. Ia langsung memeluk leherku yang saat itu sedang duduk diatas padang rumput.
" Mama, Mama" Anak itu memanggilku dengan sebutan Mama, tiba tiba air mataku jatuh.
Aku melepaskan pelukanku dan memandang dengan seksama kearahnya, lama aku memandanginya tanpa berkedip.
Ternyata dia gadisku, anak semata wayangku. Aku refleks memeluknya erat dan menciumi setiap inci diwajahnya. Tiba tiba ia memegang wajahku dan membuatku refleks menatap kearahnya.
" Mama jangan nangis, aku jadi ikutan sedih lihatnya" Ia berusaha untuk menghapus air mata dipipiku dengan tangan mungilnya.
" Jangan lagi tinggalkan Mama sayang, ikut Mama pulang yah" Aku memandang dengan tatapan memohon dan penuh kerinduan kepadanya.
Namun ia menggeleng, lalu memegang tanganku erat.
" Aku tidak bisa ikut dengan Mama, tempatku disini Mama. Sekarang bukan saatnya Mama berada disini, sabar yah suatu saat kita akan berkumpul kembali" Gadisku mengatakannya sambil tersenyum dengan lebar kearahku.
Aku menggelengkan kepalaku sebagai penolakan.
" Mama nggak mau sayang, Mama maunya sama kamu. Kamu tidak sayang yah sama Mama"
" Aku sangat sangat menyayangi Mama, tapi aku tidak bisa ikut dengan Mama. Tempatku disini"
Ia tersenyum kearahku dan langsung menciumi pipiku.
" Ana uhibbuki fillah Mama"
ia langsung berlari dan semakin menjauh dari pandanganku, aku berlari sambil menangis mengejarnya, namun aku tak lagi melihatnya.
Aku terduduk ditempatku dan menangis sejadi jadinya, tiba tiba ada sebuah cahaya terang yang sangat menyilaukan mataku. Tiba tiba aku terbangun dengan air mata yang membasahi wajahku.
Ternyata aku hanya mimpi, namun air mata ini tak bisa berhenti. Hatiku sangat sakit, aku bangun dari tidurku dan duduk diatas kasur.
Tiba tiba Mas Farhan berdiri disampingku dan memegang wajahku, saat melihatnya amarahku seketika memuncak. Aku benci melihatnya, segera kealihkan wajahku kearah lain.
" Boleh mas keluar, aku butuh waktu sendiri dulu"
Ia menjauhkan tangannya dan mengelus rambutku.
" Aku akan keluar, kalau ada apa apa panggil saja aku diluar"
Aku menganggukkan kepalaku tanpa memandang kearahnya. Aku tak sanggup melihatnya, kebencianku tak bisa kusembunyikan.
Saat dia telah keluar, tangisku pecah seketika. Aku memegangi dadaku yang terasa sangat sakit, karena penghianatannya anakku yang sangat kusayangi sepenuh hati meninggalkanku untuk selamanya.
" Lihat saja mas, aku akan balas dendam"
Pagi ini entah mengapa badanku serasa sudah agak membaik. Aku berusaha mencoba untuk berjalan, aku menurunkan kakiku dari ranjang secara perlahan dan kupegang ujung meja sebagai tumpuan.
Aku melangkah, dua langkah dan seterusnya. Aku sudah agak baikan walaupun masih tertatih. Aku berusaha untuk berjalan kearah kamar mandi namun tiba tiba keseimbanganku hilang. Aku refleks menutup mataku dan menerima keadaan terburuk karena terjatuh.
Tapi aku tak merasakan apa apa, badanku tidak sampai mengenai lantai Rumah Sakit seperti yang kubayangkan. Aku refleks membuka mataku, ternyata ada yang menolongku. Dokter Riko, menahan badanku yang hampir terjatuh.
Setelah sadar, aku berusaha untuk kembali seperti semula.
" Makasih dokter"
" Sama sama, kenapa kamu tidak memanggil suamimu untuk membantumu. Kau masih lemas jadi membutuhkan bantuan"
" Tidak perlu dokter, lagian saya juga mau belajar berjalan sendiri tanpa harus menyusahkan orang lain"
Dokter Riko langsung terdiam dan tersenyum kearahku.
" Bukan seperti itu mbak Adeela, tapi anda harus diterapi terlebih dahulu untuk kembali melatih otot otot anda supaya kembali pulih"
" Dan nanti anda akan diterapi oleh bagian psioteraphy, anda mengerti?"
" Mengerti dok"
"Good, kalau begitu mbak Adeela kembali duduk dulu, saya mau memeriksa tanda tanda vital anda."
Aku berusaha berbalik namun tiba tiba dokter Riko membantu dengan memegang pundakku menuju ranjang Rumah Sakit.
Setelah dokter Riko selesai memeriksaku, ia meletakkan kembali stetoskopnya dilehernya dan memberitahukan hasil pemeriksaannya.
" Nanti anda akan melakukan terapi diruangan psioteraphy, anda akan melakukannya beberapa kali sampai kondisi anda kembali membaik"
" Baik terima kasih dokter"
" Sama sama, kalau begitu saya pamit mbak Adeela. Nanti saya akan datang lagi untuk memeriksan anda."
" Iya dokter terima kasih"
Dokter Riko membereskan kembali peralatannya dan saat telah selesai ia melemparkan senyumnya kearahku, aku membalas senyumannya sebagai bentuk kesopanan.
Tiba tiba masuklah seorang suster diruanganku dan memberiku obat untuk aku minum pagi ini selepas makan.
Aku menganggukkan kepalaku, dan saat ia mau berbalik aku memanggilnya kembali.
" Ada apa mbak, ada yang perlu saya bantu?"
" Saya mau minta tolong suster, bisa suster bantu saya berganti baju soalnya saya tidak bisa berjalan kearah toilet"
Suster itu tersenyum kearahku
" Kalau begitu mbak Andin tunggu dulu yah, saya mau mengambil air hangat dan membantu membersihkan tubuh anda"
" Terima kasih sus"
" Sama sama mbak, sudah menjadi kewajiban saya membantu anda"
Setelah mengatakan itu, suster berbalik dan berjalan menuju pintu. 5 menit kemudian suster tadi datang dengan membawa lagi satu temannya. Mereka membawa baskom kecil berisi air dan juga washlap.
Tiba tiba mas Farhan masuk dan melihatku membuka baju.
" Ada apa ini sus?"
" Ini pak istri anda meminta bantuan ingin bersih bersih dan berganti baju"
" Oh kalau begitu biar saya saja sus, anda bisa kembali lagi nanti"
" Nggak usah mas, biar mereka saja yang membantuku"
" Nggak apa apa, aku masih bisa kok kalau masalah beginian nggak usah minta bantuan"
" Tapi..."
" Silahkan kembali sus, terima kasih sudah mau membantu istri saya"
" Kalau begitu kami permisi pak"
Mas Farhan menganggukkan kepalnya, saat mereka sudah keluar mas Farhan berjalan kearah jendela dan menutup tirainya setelah itu ia mengunci pintu lalu mendekat kearahku.
Sumpah demi apapun, aku sebenarnya tidak mau lagi disentuh olehnya. Tapi mau bagaimana lagi, dia bersikeras mau membantuku.
Mas Farhan berusaha membuka bajuku dan aksesoris bagian atasku, lalu mengelap bagian atas tubuhku. Aku mengalihkan pandanganku darinya, aku sangat malu dia kembali melihat itu, kudengar ia menelan ludahnya kasar. Tapi aku tak berani menatap kearahnya.
Saat telah selesai ia memakaikanku pakaian dalam dan memakaikanku baju. Setelah itu ia beralih kebagian bawah, ia membuka celanaku. Ia mau membuka pakaian dalamku, tapi aku menepis tangannya.
" Nggak usah buka itu mas, aku bisa ganti itu sendiri"
Ia menganggukkan kepalanya dan mengelap bagian bawahku, setelah selesai ia memberikanku pakaian dalam dan celana.
" Makasih mas, sekarang mas boleh keluar dulu"
" A-aku akan menunggu diluar" Setelah itu ia berjalan keluar dengan cepat.
Kenapa sikapnya seperti itu, jangan bilang kalau ia.....
Segera kuenyahkan pikiran pikiran itu, lalu memakai pakaian dalamku dan celana.
Saat telah sampai diluar, mas Farhan menyandarkan punggungnya ditembok dan berusaha menetralkan keadaannya.
" Kamu sudah gila Farhan, kamu berjanji akan pergi dari hidupnya begitu ia mengingat semuanya. Tapi kenapa aku tergoda hanya karena melihat tubuhnya" Farhan bergumam pelan sambil menatap kearah langit langit Rumah Sakit.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Happy reading guys nya😘
Jangan lupa like, komen dan vote yah
Salam story from by_me
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!