NovelToon NovelToon

Pasutri Gaje

Part 1

Perumahan Batu Mas adalah perumahan elit yang ditinggali oleh banyak keluarga kaya raya, rata-rata penghuni perumahan Batu Mas adalah pengusaha, anggota dewan, bahkan selebriti ibu kota. Akan tetapi di balik terkenalnya perumahan elit ini, justru tersimpan cerita kriminal di dalamnya, belakangan ini perumahan Batu Mas menjadi sasaran empuk perampok yang siap menyatroni rumah-rumah besar itu dan menjarah barangnya, belum lagi desas desus tentang seorang laki-laki cabul yang berkeliaran di perumahan Batu Mas.

Hal itu tidak menjadikan perumahan elit ini tidak laku, justru rumor ditepis oleh banyaknya penghuni baru untuk mengisi rumah-rumah di dalamnya.

Sebuah rumah megah yang terletak di blok C bernomor 91 terlihat begitu tenang, ada pancuran dan taman yang menghiasi rumah itu di balik pagar tinggi yang gagah. Dua mobil mewah keluaran terbaru tampak terparkir rapi berdampingan di halaman, mungkin ada mobil-mobil lain di dalam garasi yang terkunci rapi.

Sepasang pengantin baru tinggal di dalam rumah itu, mereka baru resmi menikah 5 hari yang lalu, belum sempat berbulan madu karena profesi sang suami yang begitu disibukkan dengan proyek pekerjaannya. Pasangan muda itu adalah Surya Diningrat dan Airin Diana, mereka seumuran, teman sebaya semasa SMA dan kuliah lalu melanjutkan hubungan ke tingkat percintaan dan memutuskan menikah di usia 28 tahun. Keduanya sangat serasi, membuat semua orang iri, terutama kedua adik tiri mereka.

"Min, Ris ... kalian nginep aja di sini. Rumah kalian katanya belum diberesin 'kan?" ujar Surya lembut pada kedua adiknya, Min atau Jasmin adalah adik tiri Surya sementara Ris atau Haris adalah adik tiri Airin sekaligus adik ipar Surya.

Airin sedang menyiapkan camilan di dapur bersama pembantu, sehingga Surya menyambut tamu yang masih terikat keluarga itu seorang diri.

Haris si mahkluk halus asal planet batu granit tidak menggubris ucapan Surya, malah Haris menatap datar ke arah Surya dan sikap Haris selalu sangatlah dingin pada siapapun.

Haris ini tipikal manusia yang kalau nggak diajak ngomong duluan dia nggak bakal buka mulut, walaupun diancam pasal berlapis. Waktu kuliah Haris sempat dituntut oleh dosennya karena saat ujian wawancara Haris sama sekali tidak menjawab satu pun pertanyaan dari dosennya. Ketika ditanya alasannya melakukan hal demikian, Haris dengan enteng menjawab kalau dosennya bukan orang yang enak diajak ngobrol.

Makanya, Jasmin memberikan sebutan mahkluk halus asal planet batu granit pada Haris. Haris ini persis kayak batu granit, yang putih, keras, dan diam mulu. Dan yang lebih utama serta sial adalah, Haris telah menjadi pasangan hidupnya Jasmin. Ya, Haris sudah resmi jadi suaminya 3 hari yang lalu.

Jasmin menyenggol lengan Haris, membuat lelaki itu akhirnya menoleh pada Jasmin.

"Lu mau nginep di sini nggak?" bisik Jasmin pada Haris, jangan sampai Surya si kakak tirinya mendengar obrolan terlarang mereka.

Haris mendesah pelan, "Mau, asal gue tidurnya sama kak Airin."

Jasmin melotot kesal. "Lu mau digorok sama mas Surya apa... udah kita nginep aja."

"Ya, ngapain lu nanya Jubaedah, kalo akhirnya lu ambil keputusan sendiri," ujar Haris dengan sewot pada Jasmin yang kini menjauhkan wajahnya dari telinga Haris.

"Jadi, kalian nginep kan? Di lantai 3 ada kamar kosong, kamarnya keren banget, kalian bisa liat langit terbuka dari sana. Kalo kalian mau nginep, kalian bisa tidur di sana, hitung-hitung pemanasan bulan madu," kata Surya ikut dalam obrolan sepasang suami istri itu.

Haris terbatuk-batuk mendengar penjelasan dan tawaran Surya untuk menginap. Gila aja, Haris mana mau bulan madu sama Jasmin.

Bersambung ....

Aku up tanggal 31 karena ada event di tanggal 2 nanti.

Oiya, ambil baiknya buang buruknya.

Part 2

Haris terbatuk-batuk mendengar penjelasan dan tawaran Surya untuk menginap. Gila aja, Haris mana mau bulan madu sama Jasmin.

Jasmin yang sejak dari orok dikenalnya, Jasmin yang bahkan nggak ada cantik-cantiknya di mata Haris, Jasmin yang bahkan sering banget tidur sama Haris dan cewek itu doyan banget colokin lubang hidung Haris setiap dia insomnia. Makanya hidung Haris jadi gede kayak sekarang, itu semua gara-gara Jasmin.

Jasmin tersenyum lembut ke arah Surya, dengan sok cantik gadis itu juga merapikan rambutnya dengan anggun. Melihatnya Haris nyaris saja mual-mual nggak jelas.

"Hehe, boleh tuh Mas. Kalo Mas sama Mbak Airin tidur di kamar mana?" tanya Jasmin kepo dengan tujuan menyelidiki sampai ke akar-akarnya.

"Kita ada kamar utama di lantai dua, kalian boleh banget nginap di sini. Banyak kamar kosong kok."

"Eh, aku ke dapur dulu ya, Min," pamit Haris pada Jasmin, sedikit akting manis Haris menjatuhkan elusan di puncak kepala Jasmin, dan setelah agak jauh Haris memutar bola matanya jengkel karena bilang 'aku,' ke Jasmin.

Kepada Surya, sikap Haris sangatlah jutek. Haris tidak menyukai Surya, karena bagi Haris sosok Surya adalah penghalang dirinya untuk mendapatkan Airin. Airin yang Haris cintai dan kagumi sejak gadis itu remaja, dan Haris anak-anak.

***

Haris ke dapur, mendapati Airin tengah merapikan kue-kue yang baru di angkat dari panggangan untuk disajikan ke atas piring, salah satu asisten rumah tangga menyiapkan minuman. Haris membantu Airin tanpa diminta.

"Eh, Haris ... sebentar lagi kok, tunggu aja di sana sama mas Surya," ujar Airin lembut.

Duh, Airin cantik sekali, bahkan tanpa sadar Haris tersenyum karena melihat dan mendengar ucapan Airin, beda banget dengan Jasmin yang galak dan petakilan.

"Enggak apa-apa kok, perlu dibantu lagi?" tanya Haris.

"Nggak usah, udah selesai," balas Airin lembut.

"Kak Airin suka buat kue?" tanya Haris berbasa-basi.

"Hehe, iya Ris. Makanya aku bisnis kuliner. Oh iya, mama papa kita pulang dari Praha kapan sih?"

Miris, Haris menghentikan senyumannya. 'mama papa kita' sialnya kalimat itu harus meluncur mulus dari bibir merah Airin. Airin adalah kakak tirinya Haris, papanya Airin adalah papa tiri Haris sejak dua tahun yang lalu.

"Kan urusan bisnis, jadi kayaknya nggak bisa diprediksi kapan Mama sama papa pulang," ucap Haris.

"Oh, terus kamu sama Jasmin bulan madu kapan?" tanya Airin dengan nada menggoda.

"Hm, kurang tahu Kak," jawab Haris datar dan bingung.

"Loh, kok nggak tahu. Kalian sibuk kerja atau gimana nih? Bulan madu penting loh. Mama sapa papa aja sampai second honeymoon," ujar Airin diakhiri kekehan kecil.

'Yaelah, ngapain bulan madu sama Jasmin. Bukannya menghasilkan keturunan malah menghasilkan peperangan," batin Haris.

"Makanannya udah siap nih, kita masuk ke dalam yuk," ajak Airin sambil membawa kue-kue ke dalam nampan.

Jasmin jatuh cinta pada Surya empat tahun yang lalu, saat tidak sengaja mereka berkenalan di sebuah pesta pelelangan barang-barang antik di Italia. Keluarga Surya adalah keluarga konglomerat yang terpandang, sementara mama Jasmin adalah seorang sosialita kaya sekaligus pemilik sebuah label busana yang sudah terkenal di mancanegara.

Papa Surya adalah seorang duda, dan Mama Jasmin seorang janda, mereka juga ikut dipertemukan dalam acara itu. Roma menjadi kota romantis bagi papa Surya dan mama Jasmin. Mereka berdua berjodoh dan memutuskan menikah tak lama setelah hubungan yang sangat singkat.

Saat mengetahui kalau Surya akan menjadi kakak tirinya, Jasmin menangis dan mengamuk, Haris adalah tempat Jasmin mencurahkan rasa sakit hatinya, Haris menjadi sasaran kesedihan Jasmin pada saat itu, karena Haris adalah sahabat Jasmin yang tidak pernah terpisahkan jarak dan waktu. Jasmin bahkan sampai minggat dari rumah dan mengajak Haris untuk menemui papanya yang tinggal di tempat yang sangat jauh.

Sampai saat ini setelah tiga setengah tahun berlalu, bukannya hilang, perasaan Jasmin terhadap Surya semakin kuat. Ditambah lagi belakangan ini Jasmin tinggal serumah dengan Surya, tidak jarang juga Surya setia mengantar jemput Jasmin ke tempatnya bekerja, hal itu membuat Jasmin sulit berpaling. Padahal niat Surya hanya ingin menjadi sosok kakak bagi Jasmin, jika saja Surya tahu kalau Jasmin menyukainya mungkin dia akan menjauhi Jasmin dan menjaga jarak sejak lama. Untungnya, Surya tidak mengetahui itu sehingga Jasmin menyimpan rasanya dalam-dalam dan mengagumi Surya diam-diam.

Part 3

Patah hati terbesar bukan karena dipisahkan maut. Patah hati terbesar adalah ketika melihat orang yang kita cintai harus berbahagia dengan orang lain, dan kita menontonnya.

Sudah pukul sebelas malam dan Jasmin masih belum bisa tidur, gadis itu membungkus tubuhnya dengan selimut badcover di atas kasur sampai Jasmin mirip dengan manusia kamuflase yang tidak terlihat wujudnya.

Sementara Haris sedang memperjuangkan winner winner chicken dinner dengan HP nya sambil rebahan di atas sofa.

"****, si Surya kok jago main game-nya!" umpat Haris sambil melempar HP sembarangan setelah dirinya mati tertembak dalam game. Gagal dapat Airin, gagal juga dapat chicken dinner.

Jasmin mengeluarkan kepalanya dari selimut dan melihat Haris yang bersungut-sungut.

"Iya dong, Mas Suryaku gitu ... apa sih nggak dia bisa, udah kaya, pinter, gamers, baik hati, soleh, nggak sombong lagi," puji Jasmin.

"Tapi pendek!" ejek Haris sambil cekikikan puas.

Jasmin mendelik tajam dan melempar bantal ke muka Haris, tetapi nggak kena karena tidak sampai sebab jarak Haris cukup jauh dari Jasmin.

"Diam kamu chef Arnold cadel!" balas Jasmin tak mau kalah.

Haris bangkit dari sofa dan menghampiri Jasmin lalu menoyor kepala gadis itu hingga Jasmin kembali berbaring di atas tempat tidur.

"Diam kamu, mau aku perkosa kau?!" ancam Hari sok serius.

Jasmin langsung menutup tubuhnya dengan selimut, itu adalah bercandaan mereka sejak menikah dua hari yang lalu, jadi Jasmin tidak akan menganggap ucapan Haris serius. Toh, mau Jasmin telanjang bulat kayak tahu juga Haris bilang dia nggak akan nafsu.

"Eh, serius deh. Loh mirip sama chef Arnold, wkwkwk," kekeh Jasmin, kini suasana sudah mulai menjadi damai.

***

Sepasang pengantin baru itu menikmati dua kaleng minuman soda di depan pintu kamar Surya dan Airin, ditemani camilan berupa nugget. Persis kayak petugas siskamling.

"Jangan berisik ngomongnya. Ntar kita ketahuan," balas Haris enteng dengan suara pelan.

Jasmin menutup bibirnya. "Oh iya bener. Eh, Ris ... kalau mereka udah wikwik gimana?"

Haris yang hendak menyesap minumannya langsung termenung.

"Maksud lu? Kak Airin sama Surya?"

Jasmin mengangguk agak tak ikhlas. "Iya ... mas Surya gue, Ris!"

Haris menghela napas kasar. "Ya mau gimana lagi, tapi kayaknya belum sih kalo wikwik Min, lu sama gue kan terus patroli selama ini biar mereka nggak sampai mesra-mesraan."

"Sampai kapan kita ngikutin mereka begini? Lusa mas Surya ajakin kak Airin bulan madu. Katanya tempat bulan madu mereka rahasia karena berupa kejutan buat kak Airin, huft...."

"Lu kan adeknya si Surya. Lu kepoin kek, terus kalo lu udah tahu di mana lokasi bulan madunya, kita beli tiket pesawat dan sewa hotel yang sama kayak mereka," jelas Haris.

"RIIISS, gila lu pintar banget ternyata!" Jasmin menangkup pipi Haris keras dan mencubitnya dengan gemas, membuat Haris pasrah diperlakukan begini oleh istri sekaligus sahabatnya.

"Ya, makanya, lu harus bersyukur karena gue nikahin lu, Min. Gue ini pintar, tapi bego juga milih istri," ujar Haris sombong dan pada akhirnya mengejek Jasmin.

Jasmin mendelik tajam. "Haris, apa yang kamu katakan pada dek Min itu sangat jahat. Kita musuhan nih," ancam Jasmin sambil mengepalkan tinjunya.

"Ayo kalo mau musuhan. Kalo lu musuhin gue, lu juga yang rugi, sana ke tempat kerjanya naik ojol, wkkk," ucap Haris seraya terkekeh.

Sial banget Jasmin ini, sudah nggak bisa mengendarai motor dan mobil dia juga sering ketergantungan pada Haris dan Surya untuk mengantarkannya ke tempat kerja atau sekedar jalan-jalan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!