NovelToon NovelToon

My Sexy Bodyguard I Love You

Prolog

Cinta gadis manis yang berasal dari lingkungan keluarga yang kesehariannya selalu serba ada. Apapun yang ia mau pasti ia dapatkan.Tetapi ia bukan anak yang manja walaupun ia anak orang kaya serba berkecukupan tetapi ia selalu ingat apa yang dinasehatkan kedua orang tuanya.Bahwasana roda kehidupan akan terus berputar.

"Nak bersikaplah baik pada siapapun yang kau temui dalam hidupmu, terlebih lagi bila kau temui disaat kamu sedang berada diatas, karena bila suatu hari kamu jatuh dan berada di bawah, orang - orang yang engkau temui tadinya disaat kamu berjaya akan ingat akan kebaikanmu dan mereka tidak akan melupakan mu, Dan bukan hal yang mustahil bila mereka akan menolongmu sebagai bentuk penghargaan padamu karena dulu kamu juga berbuat baik pada mereka." Kata- kata papa akan selalu ia ingat sepanjang hidupnya .

Cinta Permata Berliana Putri, anak tunggal dari Bapak Leonardo Samuel Prijadi pengusaha sukses berlian di kota dingin Bandung.Kedua orang tuanya walaupun hampir tiap hari sibuk dengan pekerjaan mereka, tapi tidak pernah lupa untuk mengajarinya falsafah dan petuah bijak untuk menghadapi kehidupan yang sesungguhnya.

Cinta gadis super talented, dari berbagai bidang seni yang ada hampir semua ia kuasai.

Mulai dari menyanyi, menari , menulis , menggambar, bermain musik, serta membuat kreatifitas.

Dalam bidang olahraga pun begitu juga, ia jago bela diri, bermain bola basket dan berenang.

Ketika ia masih kecil, ayahnya seringkali membawa dirinya berenang. Sejak balita pun Cinta sudah dibawa berenang oleh ayahnya.

Ayah selalu mendidiknya keras sebagai bentuk kasih sayangnya pada Cinta. Ayah ingin walaupun Cinta perempuan tapi menjadi perempuan yang tangguh.

......................................................

"Cinta, sudah semakin terik nih, katanya kita akan nonton dan makan di mall ? udahan yuk berenangnya!" ajak Susanti

" Okay tunggu bentar!" Cinta akhirnya menyelesaikan olahraga berenangnya itu, berenang di siang hari yang terik membuat dirinya merasa segar dan lebih fresh.

"Oh ya Ta, kamu sudah bertemu anak baru jurusan bahasa belum?" tanya Mita

"Oh dia, denger-denger ganteng lho cool lagi, berita tentang ketampanannya sudah tersebar di seluruh kampus" timpal Susanti.

"Non Cinta, teman-temannya disuruh ibu diajak makan siang bersama dulu, kalau mau pergi" kata bi Ani.

"Baikkk bi, siaap" Cinta pun menyudahi aktifitas berenangnya.

"Yukk guys kita makan siang dulu, lalu kita ke mall" ajak Cinta.

Teman-teman Cinta sangat senang sekali bila bermain ke rumah Cinta, karena selalu full makanan, dijamin tidak mungkin mereka merasa kelaparan disana.

Orang tua Cinta juga terkenal baik tapi mereka jarang bisa ditemui karena keduanya sama-sama pembisnis .

Walaupun begitu, hebatnya kedua orang tua Cinta, mereka tidak pernah luput memantau segala aktifitas anaknya.

Di seluruh penjuru rumah Cinta di setiap sudut rumahnya terdapat CCTV dari situlah biasanya kedua orang tua Cinta memantau segala aktifitas yang terjadi di rumah mereka.

"Asyikkk .... makan!, wah ini semua buat kita Ta?" tanya Susanti sambil membelalakan matanya takjub dengan berbagai makanan yang tersedia di meja makan.

"Namanya juga Sultan makanan begini sudah biasa disajikan di meja makan, ya kan Ta?" seru Mita menyenggol bahu Cinta .

Cinta hanya tersenyum.

"Yuk kita makan dulu , baru ke Mall" ajak Cinta.

"Hei aku jadi penasaran nih, seganteng apakah anak baru itu , katanya pindahan dari kota Bali ya?" tanya Cinta.

"Iya katanya jago Bela Diri, dan Basket." Mita mengambil spaghetti bolognese lalu memakannya dengan lahap.

"Tapi katanya anaknya sombong, ga banyak bicara, "sahut Susanti.

"Wah tipe kamu banget nih Ta, bungkus!" lalu tertawalah mereka bersama.

"Yuk kita berangkat sekarang, keburu sore nih aku ada kelas dance ntar jam enam sore " ajak Cinta.

"Okay yuk," Mita berdiri dari kursinya dan siap-siap untuk berangkat.

"Ta....." panggil Susanti sambil matanya ke arah makanan yang masih tersisa banyak di meja makan.

"Kenapa San?" tanya Cinta.

"Tuh pizza nya.., spaghetti, nasi goreng, dim sum" tunjuk Susanti.

"Hmm," Cinta tahu maksud Susanti.

"Bi .....bi Aniiii..." panggil Cinta.

"Iya non Cinta, ada yang bisa bibi bantu?" tanya bibi tergopoh gopoh.

"Bisa minta tolong bi, bungkus kan semua makanan yang di meja menjadi dua ya, terus masukin ke dalam tas masing-masing." perintah Cinta.

"Baik non Cinta," kemudian bibi melangkah ke dapur.

"Yuk kita tunggu di ruang depan " ajak Cinta.

"Oh ya Ta, bagaimana si Brandon? aku dengar kamu habis ditembak dia ya waktu Valentine kemarin?" tanya Mita.

"Oh Brandon...., kok kamu tahu, emang dia beri pengumuman ke seluruh kampus?, kalau mau menembak diriku?" tanya Cinta detail sambil mengernyitkan keningnya..

"Seluruh kampus tahu kalau Brandon suka sama kamu, " timpal Susanti.

"Iya tapi bukan berarti mereka tahu juga kapan Brandon nembak aku?" sahut cinta santai

"Sahabatnya tuh keceplosan ngomong, jadi deh seantero kampus kita tercinta ini , tahu kalau Brandon nembak kamu waktu Valday kemarin.'" jelas Mita.

"Permisi non , ini bungkusannya sudah bibi jadikan dua" lapor bi Ani sambil memberikan dua kantung tas plastik pada Susanti dan Mita.

" Terima kasih bi," ucap Cinta.

"Okay deh yuk kita berangkat!" ajak Cinta bergegas menuju ke mobilnya.

"Asyiiiaaappp" sahut Susanti dan Mita kompak.

Kemudian merekapun meluncur ke Mall kesayangan mereka.

Sesampainya disana, mereka kembali ngegosip bareng, ngomongin cowok. curhat tentang gebetan dan masih banyak lagi lainnya.

Selain itu merekapun shoping keperluan masing-masing.

Setelah puas berbelanja, makan , ghibah dan tidak lupa agenda foto foto di setiap keseruan yang ada, mereka pun memutuskan untuk pulang ke rumah.

Ketika asyik berjalan menuju ke pintu keluar Mall, tiba-tiba mata Susanti menangkap sesuatu. Ia berdiri terdiam sejenak. lidahnya kelu menatap ke depan. Tangan kanannya menuju ke suatu arah, dan berkata " Bu-bukannya itu...., anak baru itu ya?" tanya Susanti terbata bata saat melihat sosok cowok ganteng, kekar dan cuek berjalan memasuki lift memakai topi berwarna hitam .

"Anak baru?? si Reyhan maksud kamu?" tanya balik Mita .

Sedangkan Cinta masih mencoba mencari-cari sosok yang dimaksud Susanti.

"Namanya Reyhan? mana ..kok aku tidak melihat ada cowok ganteng?" sambil celingukan mencari cari sosok yang dimaksud Susanti

"Ahh kalian telat, sudah masuk kedalam lift. Uuuhhh guantengnya itu lho cool ! bikin klepek klepek, aku mauuu!" sambil menangkupkan kedua tangannya, matanya menatap lekat ke arah lift yang membuat Reyhan menghilang dari tatapan mata Susanti

"Kamu mauu?" goda cinta.pada temannya tersebut."Serius? mau ma dia?"

"Mauuu bangettt" sahut Susanti berharap.

"'Hmm, tapi sayangnya dianya gak mau." lalu tertawalah Cinta dan Mita bersamaan .

"Yeee. kalian sirik tuh namanya." timpal Susanti cepat.

"Yuk ahh, aku ada kelas nih sebentar lagi," ajak Cinta kembali.

"Okay yuk, besok kita ketemu lagi di kampus" ajak Ratu gosip Susanti

"Cinta....penasaran nih kita, kira-kira cowok idaman kamu seperti apa sih?" tanya Mita

"Iya nih si Yulian di tolak, si Timmy juga ditolak, Wilson cuman bertahan sebulan.Yang terakhir Brandon pun di tolak juga." jelas Susanti.

"Karena kata papa dan mama aku, kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya saja, tapi dari hati dan hati aku belum bergerak ke arah mereka gimana donk?? ya maaf " jelas Cinta lalu berjalan menuju ke mobilnya.

"Hmm. iya sih " sahut Mita.

"Okay guys aku pamit dulu ya, waktunya kelas dacing nih..., bye ketemu lagi di kampus besok." pamit Cinta.

"Okay Cinta safe drive yaa. Besok akan aku tunjukan kamu bagaimana penampakan siswa baru dari Bali itu. Tabok aku, kalau sampai kamu tidak terkiwir kiwir oleh pesonanya." jelas Susanti.

"Okay kita buktikan besok...yuk keburu telat nih, daaa semua" pamit Cinta.

Akhirnya Cinta melajukan mobilnya ke arah sanggar tari nya.

..................................................

Haiii... author Eveliniq hadir lagi nih dengan karya terbaru. semoga kalian suka ya...

Jangan lupa beri dukungan ya

Like, komen, dan hadiah hadiah lainnya, biar author makin bersemangat dalam berkarya ....🤭😀

🌹Happy Reading 🌹

Penolakan Cinta

Jam di dinding sudah menunjukan pukul delapan malam.

Tetapi Cinta masih berada di sanggar tarinya, hari ini mereka berlatih lebih keras dan serius, karena dua Minggu lagi akan ada kompetisi dance antar provinsi.

"Hai Cinta jadi kan setelah selesai kompetisi, kita refreshing satu grup ke Puncak?" Helena memastikan rencana mereka untuk memberi reward pada diri mereka sendiri, berjalan sesuai dengan rencana.

Karena setelah hampir dua bulan fokus latihan untuk kompetisi ini, mereka merasa lelah dan membutuhkan liburan.

"Jadi dong, kenapa tidak? yang lain bisa kan?" Cinta menoleh ke teman- teman lainnya memastikan jawaban.

"Justru itu yang kita tunggu- tunggu. Setelah kita berjuang hampir dua bulan, kompetisi selesai kita harus me-restart diri dari awal lagi dengan liburan, biar tidak loading dan heng" kelakar Tania yang diikuti gelak tawa teman-teman satu group termasuk Cinta.

"Hmm...Cinta, kak Elmo boleh ikut gak?" hati-hati Ellen bertanya pada Cinta.

"Kak Elmo?" Cinta menyatukan kedua alisnya tanda berusaha memahami siapa yang dimaksud oleh Ellen.

"Itu lho Ta, guru dance kita yang baru. Kakak sepupu nya Ellen kalau gak salah. Benarkah kak Elmo kakak sepupu kamu?" tanya Helena.

"Iya kak Elmo kakak sepupu aku" singkat Ellen menjawab tanpa menjelaskan lebih lanjut

"Okay, kalau kakak kamu mau gabung sama kita, gak ada masalah. Tapi bilangin ke dia ya, kalau kita berisik..

berisik banget! " Cinta tertawa diikuti teman teman satu grupnya

"Iya ntar aku bilangin ke kak Elmo" Ellen pun tersenyum paham bagaimana teman-temannya ini kalau sudah kumpul.

"Okay guys aku cabut dulu ya..dah malam nih" pamit Cinta.

"Okay Ta ..., sampai ketemu Minggu depan ya" sahut teman teman yang lainnya.

Cinta pun berlalu bersama mobilnya dan hilang di gelapnya malam.

................................................

Sesampainya di rumah, Cinta sedikit terkejut karena tidak seperti biasa kedua orangtuanya berada di ruang tengah.

"Malam ma...pa" sapa Cinta pada kedua orangtuanya yang sedang asyik menonton televisi.

"Haii malam Cinta, baru pulang kamu?" tanya mama menghampiri dirinya.

"Dari mana saja sampai malam begini?" Ayah mencoba beberapa kali mengganti Chanel televisi mencari acara favorit nya.

"Hmm, ada apa ini? tumben papa lupa jadwal aku les hari ini. Biasa mereka hafal diluar kepala hari apa les apa jam berapa, lha kok hari ini pakai tanya segala." batin Cinta sambil menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal.

"Pulang dance pa, agak lama pulangnya karena dua Minggu lagi ada kompetisi" jelas Cinta.

"Kamu sudah makan sayang,?" tanya mama sambil membelai rambut Cinta.

Cinta terdiam sejenak, mengamati kedua orangtuanya.

"Hmm ada yang tidak beres ini?" pikir Cinta.

" Belum ma, tapi Cinta mau mandi dulu, gerah habis latihan dance" sahut Cinta .

"Mandi sana cepat!, jangan lupa pakai air hangat, selesai mandi turun makan, terus duduk di ruang tengah. Ada hal penting yang ingin papa dan mama obrolkan" perintah papa sambil tetap melihat ke arah televisi.

"Baik pa" jawab Cinta lirih

Cinta menatap mamanya, meminta penjelasan. Tetapi mama memberikan kode untuk menunggu papa yang akan menjelaskan.

Dengan langkah gontai, Cinta pun menuju ke kamarnya untuk melakukan ritual mandinya.

Ingin rasanya Cinta mendesak papanya untuk langsung berbicara ada apa sesungguhnya.

Tetapi fisiknya sudah terlalu letih untuk itu. Ia benar benar ingin segera mandi dan berendam sejenak agar tubuhnya terasa rileks.

Setelah selesai mandi, Cinta merasa mendapat tenaga baru. Segar dan bersemangat lagi.

Kemudian ia pun turun ke bawah, perutnya sudah bernyanyi dengan nyaringnya meminta untuk segera diisi.

Di meja makan sudah terlihat beberapa makanan lezat terhidang di meja makan .

"Cinta..., yuk makan" ajak mama sambil mengupas buah mangga untuk pencuci mulut.

"Iya ma, papa dan mama sudah makan?" tanya Cinta sambil mengambil nasi dan lauk favoritnya.

"Sudah sayang, papa mama kan kalau makan tidak pernah lebih dari jam enam sore." mama pun tersenyum sambil mengambil beberapa potongan buah dan menaruhnya di piring, kemudian di masukan ke blender untuk dibuat jus .

Setelah selesai makan. Bi Ani pun dengan cekatan membersihkan semua sisa makanan yang ada di meja dan membawa semua ke dapur.

"Cinta yuk ditunggu papa tuh di ruang tengah." ajak mama lembut.

"Iya ma" Cinta pun menghampiri papa nya.

"Malam pa..," sapa Cinta membuka obrolan.

"Hai malam Cinta." jawab papa Cinta. "Bagaimana kuliah kamu? semua berjalan dengan lancar kan?"

"Iya pa, semua lancar" Cinta masih penasaran ada apa ini sebenarnya sehingga papa bersikap formal begini, dan mama... sepertinya menyimpan suatu rahasia.

"Cinta, mulai bulan depan untuk mendisiplinkan beberapa perusahaan yang ada di Singapura, rencananya papa dan mama akan stay di Singapura untuk waktu yang belum bisa dipastikan." papa berbicara dengan wajah serius.

"Jadi...maksud papa?" Cinta kembali meraba raba arah pembicaraan papanya.

"Apa papa ingin aku berhenti kuliah disini, dan pindah kesana? oh tidakkk.. tiidakk... jangan!" jerit batin Cinta.

"Karena itu papa sudah berunding dengan mama. Agar kami yakin dan merasa aman meninggalkan kamu disini, selama kami di Singapura, maka kami akan memantau kamu dan memastikan bahwa kamu dalam keadaan baik-baik saja dan semua kebutuhan kamu terpenuhi." ucap papa Cinta.

"Untuk itulah kami akan menyewa seorang Bodyguard untuk kamu"

"Apa!!! Bodyguard?!" Cinta terkejut dengan ide gila papanya ini

Cinta tidak berani membayangkan bagaimana kehidupannya nanti, setelah seorang bodyguard akan selalu mengikutinya kemanapun ia berada."Oh Nooo!" jerit batin Cinta.

"Bodyguard pa? untuk apa?" tanya Cinta.

"Pa ..., Cinta ini dah gede, dah bisa jaga diri. Untuk apa piala berderet, sertifikat berlembar-lembar sebagai juara karateka, Wushu dan Aikido. Kalau ujung-ujungnya papa sewa bodyguard buat Cinta." seru Cinta berapi Api .

"Cinta..papa tahu kamu bisa dan mampu, tapi papa dan mama punya pemikiran lain, mama dan papa lebih nyaman bila saat meninggalkan kamu nanti, ada seseorang yang ada di samping kamu Real untuk ngejagain kamu." debat papa Cantika.

"Ah ga tau lah, pokoknya Cinta ga setuju pa, Cinta ga mau ada seorang bodyguard yang selalu mengikuti kemanapun Cinta beraktivitas." tegas Cinta.

"Tapi Cinta.. ini solusi yang terbaik buat kita semua " jawab papa sekali lagi.

"Terbaik buat siapa? papa ...atau mama ? " tanya Cinta.

"Cinta.... , mama dan papa hanya ingin memastikan bahwa kamu selalu dalam keadaan baik baik saja

"Iya pa Cinta ngerti, tapi mengapa harus dengan bodyguard.?" tanya Cinta.

"Mama yakin kamu akan merasa nyaman dengan kehadirannya. Seorang bodyguard tampan dan pintar, kamu juga bisa belajar bersama dengannya nantinya." jelas mama meyakinkan Cinta.

"Hmm Bodyguard tampan?, pinter ...? belajar bersama dengannya?? hellooo .., dimana mana tuh yang namanya bodyguard tinggi, kaku, badannya gede ihhh, belajar bersama?? yang benar saja, mama ih suka asal kalau ngerayu" gerutu batin Cinta

"Tidak ..!tidak ...! Cinta gak mau pa...cinta gak setuju ma... percayalah ma...pa..., Cinta bisa jaga diri, Cinta tidak butuh seorang bodyguard!." Cinta berusaha merayu kedua orang tuanya agar terbebas dari kawalan Bodyguard.

"Cinta ...., cobalah kamu pikirkan lagi dengan serius, mama dan papa cuman ingin agar bisa tetap tenang saat meninggalkan kamu ." pinta mama.

Membayangkan betapa ribetnya dirinya, bila papa benar benar mengirimkan seorang bodyguard untuknya.

"Oh tidak.... bagaimana ini, haruskah tiap aktifitas aku selalu dikuntit Bodyguard kesayangan papa ?? "

"Demi ketenangan perasaan papa dan mama?, saat nanti mereka meninggalkan Indonesia, tapi justru membuat hidup aku semakin kacau..." batin Cinta lesu.

"Tidakkk pa ....maaf Cinta tidak butuh bodyguard!" lalu Cinta pun berlari ke kamar.

"Cinta...!" panggil papa nya.

Cinta tidak peduli lagi dan terus berlari ke kamarnya .

"Maafkan Cinta ma ...pa...bila Cinta bersikap tidak sopan, tapi Cinta benar benar tidak butuh Bodyguard." tangis Cinta sesenggukan.

.................................................

Yukkk ditunggu like komen dan hadiah hadiahnya yaa 🙏

Biar Author makin bersemangat nih ..untuk melanjutkan kisah Cinta Reyhan.

Happy Reading 🌹

Persahabatan

Sinar matahari pagi berusaha menyapa penghuni bumi dengan begitu ramah.Angin sepoi-sepoi mulai menyentuh wajah Cinta seolah -olah mencoba untuk membangunkannya dari tidur pulasnya.

Cinta semalam menangis tanpa henti hingga akhirnya kelelahan dan tertidur.

kringgg....kringgg

Bunyi jam weker di kamar Cinta berbunyi begitu keras.

Dengan sedikit tergesa-gesa Cinta menyambar handuk dan langsung menuju ke kamar mandi untuk melakukan kegiatan rutinnya di kamar mandi.

Setelah selesai mandi lalu ia menenteng tas kecil kemudian ia keluar kamar.

Dan sekali lagi untuk kedua kalinya Cinta terkejut dengan keberadaan kedua orangtuanya. yang masih ada di ruang makan.

Cinta melihat ke arah jam tangannya.

"Tumben jam segini mama papa masih dirumah." pikir Cinta.

Tak sengaja saat menyiapkan sarapan, mama melihat Cinta menuruni tangga.

"Pagii Cinta, bagaimana tidurmu semalam? nyenyak?" mama mencoba untuk mengambil alih perhatian Cinta kembali.

Cinta semakin was was, sekilas Cinta melihat papanya sedang sibuk dengan berkas berkas yang ada dihadapannya.

"Pagi pa ...ma" sapa Cinta.

"Pagi....Cinta nanti kamu pulang jam berapa?" sambil melihat beberapa file, papa Cantika melirik dirinya.

"Hmm mungkin jam dua an pa, kenapa?" tanya Cinta sambil lalu dan mencomot tempe goreng ibu.

"Ih biasa ya, main comot cuci tangan dulu sana,!" perintah ibu

"Siap ma" sambil mulut tetap mengunyah .

"Cinta...duh anak gadis mama yang rapi dan sopan donk kalau makan " mama berusaha mengingatkan dirinya

"Cinta duduk sini sebentar, ada yang mau papa bicarakan." panggil papa Cinta.

"Papa mama gak ngantor,?" tanya Cinta serius, tidak biasanya orang tuanya jam segini masih berada di rumah.

"Cinta nanti siang sepulang kamu kuliah, kamu temui papa ya?"pesan papa Cinta.

"Papa mama sudah bilang kemarin, besok lusa kami berangkat ke Singapura. Kantor cabang disana butuh diawasi langsung ada beberapa permasalahan keuangan akhir-akhir ini.Bila semua sudah berjalan normal kembali barulah kami pulang ," jelas Papa.

"Karena itulah Cinta, papa mama ingin memastikan kamu selalu dalam keadaan baik-baik saja, takutnya lawan bisnis papa bila mengetahui kamu sendirian, akan mencoba menyakitimu"

"Jadi sudah papa mama putuskan untuk selalu memantau dan mengawasimu dan menjagamu dua puluh empat jam. Dan karena kami berada jauh dari sini, tugas mengawasi dan menjaga itu hanya bisa dilakukan oleh seorang bodyguard. Karena itulah papa sudah menyewa bodyguard yang sesuai dengan duniamu ." jelas papa Cinta

"Oh noo , papa mulai lagi" sambil salah satu tangannya ditaruhnya diatas kepalanya.

"Cinta kamu tahu kan si Zoe ?" tanya papa berusaha membuat anaknya ingat

"Zoe anak asuh papa ?" jawab Cinta.

"Tepat sekali ! dan dialah yang akan menjadi bodyguard kamu.nantinya." ungkap papa.

"Haaaa papa tidak salah pilih ? pertama Cinta tidak butuh Bodyguard, dua Zoe masih bocil pa! mana mungkin bisa melindungi Cinta? yang ada ntar Cinta yang akan jadi bodyguard nya si Zoe hadehh papa aneh-aneh saja " seru Cinta.

"Temui si Zoe dulu, papa pengen liat apa komentar kamu setelah kamu bertemu Zoe." senyum menggoda papa samar terlintas.

"Tidak... pa. .. tidak! sekali Cinta bilang tidak ya tidak. Cinta tidak butuh Bodyguard apalagi bodyguard bocil.," sahut Cinta sambil berlalu dari hadapan papanya.

"Cintaaa ... sarapan dulu!" panggil mamanya.

"Cinta sudah kenyang ma ...," dan terus melangkah meninggalkan kedua orangtuanya.

..................................................

Dengan masih emosi Cinta melajukan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi.

"Gila! gila .... ide menyewa bodyguard aja sudah gila, makin gila jadinya bila bodyguard yang disewa ternyata bocil ingusan anak kemarin sore." sungut Cinta.

"Bagaimana mungkin papa lebih percaya pada bocil, untuk menjaga aku daripada anaknya sendiri yang sudah beberapa kali juara dalam berbagai kejuaraan bela diri ... ampunn deh ide siapa sih ini sebenarnya papa atau mama? Kalau hanya ingin membantu memberi pekerjaan pada tuh bocah beri saja kerjaan lain sopir kek atau penjaga rumah, jangan jadikan bodyguard aku. Siapa nantinya yang dijaga sama dia? Yang ada ntar aku yang jagain dia! sebell !" gerutu Cinta.

Sesampainya di tempat gym, Cinta langsung berlatih yang berat.Ingin rasanya ia menghilangkan kemarahan dan ketidakterimaan akan keputusan papanya.

Cinta merasa mampu tanpa bodyguard di hidupnya,ia sudah bisa menangani apapun sendiri .

Sejak kecil Cinta sudah terlatih untuk hidup mandiri , kuat dan tidak tergantung pada orang lain terutama lelaki .Beberapa jenis bela diri pun ia sudah kuasai dengan sangat baik.Jadi jangan coba-coba berbuat sembarangan padanya kalau tidak ingin di tendang melintir olehnya.

..................................................

Setelah selesai berolah raga Cinta melajukan mobilnya menuju rumah sahabatnya Susanti.

"Hai Ta, angin apa nih pagi-pagi membawamu ke rumahku," tanya Susanti heran.

"Hmm, malas pulang San," Cinta pun langsung mengambil minum yang disuguhkan padanya, lalu meminumnya.

"Hei ada masalah apa sih, kok tumben, seorang Cinta Berliana wajahnya muram,?" sindir Susanti kepo.

"Tahu gak ... tiga hari lagi papa dan mama aku berangkat ke Singapura untuk mengelola kantor cabang disana."

"Oh ya ...? lalu kamu juga ikut dengan mereka.?" selidik Susanti.

"No ... aku tetap kuliah disini tapi, orang tua aku ---- " Cinta tidak melanjutkan kalimatnya.

"Orang tua mu kenapa?" Susanti makin penasaran, melihat reaksi Cinta yabg terkesan kesal dan marah.

"Papa berencana selama mereka di Singapura, ia akan menyewa seorang bodyguard buat aku," lirih Cinta memberitahu Susanti.

"Apaa! Papa kamu sewa bodyguard,?? untuk apa?" Susanti benar - benar bingung dan menggaruk garuk kepalanya.

"Helloo, dapat ide dan masukan darimana sih papa kamu, sampai berpikir kalau kamu membutuhkan seorang bodyguard."

"Padahal kamu kan juara karateka, Wushu, jujitsu dan Aikido, kok Bodyguard ??" gumam Susanti tak habis pikir

"Tuh kan ... tuh kan ? jadi bukan hanya aku kan yang punya pemikiran seperti itu.Kesannya sia sia dan aneh. betul kan?" seru Cantika mencari pembenaran diri.

"Sabar Cinta ,mungkin itu bentuk kasih sayang kedua orang tuamu pada dirimu, maklum kamu kan anak tunggal " terkekeh lirih Susanti membayangkan sahabatnya dimana-mana diikuti seorang bodyguard.

"Ah tau ah pusing! Dan lebih gilanya lagi, kamu tahu ,siapa yang akan disewa papa sebagai bodyguard aku?" tanya Cinta

Susanti mendekat dan menyatukan kedua alisnya untuk fokus mendengar siapa yang terpilih menjadi bodyguard Cinta.

"Siapa nih? Bapak-bapak atau seusia dengan kita?" tanya Susanti lebih lanjut .

"Bodyguard yang akan disewa Oleh ayah adalah ----"Cantika menghentikan kalimat nya sendiri

"Siapa?" desak Susanti .

"Zoe anak asuh papa."malas rasanya Cinta bila mengingatnya.

"Haa kok aku gak tahu kalau kamu punya saudara asuh?" tanya Susanti penasaran.

"Aku sendiri juga belum pernah bertemu dengan Zoe, papa menjadi orang tua asuh Zoe sejak ia masih Sekolah Dasar.

Sampai sekarang pun aku belum tahu bagaimana rupa Zoe.Hanya saja papa pernah bercerita sekarang anak asuhnya itu calon sarjana, anaknya pintar, dan sopan tapi kasihan kedua orang tua nya sudah tiada."jelas Cantika

"Hmm jadi penasaran.Si Zoe adik kelas kita atau?"

"Iya selisih dua tahun lebih muda denganku kata papa.," jawab Cinta.

"Makin penasaran nih,"ujar Susanti sambil tangannya menopang di dagu.

"Ahh sudahlah yuk kita berangkat ke kampus, siapa tahu kita bisa bertemu Reyhan. lebih bikin penasaran daripada di Zoe." Ajak Cinta.

"Hahahaha, ternyata penasaran juga kan dengan si Reyhan," ucap Susanti .

"Hayukklah siapa takut, Reyhannn tunggu kami!" seru Susanti .

...........................................

yukk beri support donk

like komen favorit dan hadiah hadiah lainnya ya biar Thor semangat terus untuk nulis

Terima kasih ya buat yang sudah jadikan favorit.

Happy Reading

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!