"Cepat kerja! saya tidak mempekerjakan orang pemalas, atau kamu tidak perlu datang lagi," sergah pak Keri.
"Maaf bos," ucap Sultan menggerjakan pekerjaannya karena tadi Sultan sempat melamun.
"Huh! Sungguh menyebalkan, kenapa hidupku sial sekali, bahkan aku mendapatkan bos yang cerewet," omelnya dengan menendang kaleng.
"Hais... jika hanya ada satu kerja paruh waktu aja, mana cukup buat bayar kuliah dan makan sehari-hari, aku harus cari kerja paruh waktu lainnya," ujarnya.
Ternyata kaleng yang ia tendang tadi mengenai sesuatu.
Tring...
Sultan membalikkan badan karena terdengar suara aneh.
"Apa itu?" Tanya Sultan mendekati sebuah benda yang bercahaya lalu menyentuhnya.
"Aaaaaaa....," teriak Sultan karena cahaya tersebut masuk kedalam tubuhnya.
Cahaya itu menghilang, Sultan menjadi bingung.
"Kemana cahaya itu hilang?"
Ting ting...
Sedang proses...
Loading...
Berhasil.
Mengenali Tuan...
Berhasil.
Sistem:
Selamat datang Tuan di sistem canggih silakan letak tangan Anda di sistem untuk mengenali Anda sebagai Tuannya.
"Apa-apaan ini?" Tanya Sultan kaget.
Sistem:
Anda tidak perlu kaget Tuan, ini adalah keberuntungan Anda, silakan letakan tangan Anda.
Sultan pelan-pelan meletakan tangannya dengan hati-hati.
Ting ting.
Selamat Anda resmi menjadi Tuan sistem canggih.
Sistem:
Silakan Anda meminta sesuatu apa saja sebagai pertemuan pertama kita.
"Apa boleh minta apa pun?" Tanya Sultan yang masih binggung.
Sistem:
Ya, terserah saja asalkan Tuan senang.
"Wah kamu emang pengertian, Hm... oke, apa ya?" Sultan berpikir keras apa yang harus ia pinta.
"Baiklah, aku minta uang 5 juta dan buket bunga untuk pacarku," jawab Sultan mantap.
Sistem:
Maaf Tuan, permintaan Anda berlebihan, silakan minta yang lain.
"Anjirrr... katanya bisa minta apa pun yang penting aku senang, dan sekarang mengatakan berlebihan, kau mengajakku berantem," ujar Sultan marah.
Sistem:
Silakan Anda meminta sesuatu yang sistem bisa berikan.
"Oke baiklah, aku minta uang 3 juta saja," ujar Sultan lesu.
Sistem:
Maaf Tuan permintaan Anda masih berlebihan.
"Apaaa... jadi aku harus minta apaaa," Teriak Sultan kesal.
Sistem:
Silakan Anda minta apa pun.
"Ya sudahlah, aku minta buket bunga untuk pacarku," jawab Sultan tak berdaya.
Ting ting.
Sistem:
Silakan ambil Tuan.
Sultan menerima buket bunga tersebut dan membawanya pulang.
"Sultan sudah pulang?" Tanya ibunya bernama Marwa.
"Iya Ibu, apa Ibu makan?" Tanya Sultan meletakan bunga di kamarnya.
"Sudah, ayo makan sana," ujar Ibu.
"Iya Ibu," jawab Sultan menuju dapur. Disana hanya ada lauk tempe goreng, rebus daun singkong dan sambal terasi.
"Maafkan Ibu Sultan, Ibu hanya masak itu saja," ujar ibu sedih.
"Tidak apa-apa Ibu, ini saja sudah enak," jawab Sultan tersenyum.
"Sultan, ini kamu dapat bunga dari mana?" Tanya ibunya memegang buket tersebut.
"Oh itu... aku menemukannya di jalan," jawab Sultan ngasal.
"Apa ini tidak ada pemiliknya?" Tanya ibu khawatir.
"Tenang saja Ibu, itu tidak ada pemiliknya selain aku, dan aku ingin memberikannya kepada Sarah malam ini, dia ingin bertemu denganku malam ini," kata Sultan.
"Apa kau tidak apa-apa dengannya? Sebenarnya Ibu tidak menyukainya, tapi jika itu pilihanmu Ibu akan merestuinya," ujar ibunya jujur.
"Ibu," lirih Sultan.
Sistem:
Peringatan, sebaiknya Tuan tidak menemuinya.
Sultan:
Ada apa?
Sistem:
Lebih baik cari yang bermanfaat saja.
Sultan:
Hey... hey... apa menemui pacarku tidak bermanfaat? Aku sudah tak menemuinya 3 bulan dan aku merindukannya.
"Tapi jika kau ingin menemuinya, temuilah dia," ujar ibu tersenyum.
"Terima kasih Ibu," ujar Sultan.
Malampun telah tiba, seperti yang di janjikan malam pertemuan Sultan dan Sarah di tempat pertama mereka bertemu.
Sistem:
peringatan! Peringatan! Sebaiknya Tuan tidak menemuinya.
S****ultan:
Sebaiknya kamu jangan mengangguku berkencan.
Sultan mengambil buket dan pergi ke suatu tempat.
"Sultan," panggil Sarah.
"Sarah, aku sangat merindukanmu," kata Sultan yang ingin memeluk Sarah, namun Sarah mendorong tubuh Sultan
"Ehem, ini bunga untukmu," kata Sultan memberikan kepada Sarah, tapi Sarah hanya melihat bunga itu tanpa peduli.
"Sultan, aku ingin bertemu denganmu malam ini karena ada yang ingin ku bicarakan," ujar Sarah pelan.
"Kamu ingin mengatakan apa?" Tanya Sultan.
"Sebenarnya aku ingin kita putus."
"Apa! Kenapa kita harus putus?" Tanya Sultan tak terima.
"Maafkan aku Sultan, aku di jodohkan dengan orang lain dan dia ada di dalam mobil merah itu," tunjuk Sarah kearah mobil tersebut dan keluarlah seorang pria tampan.
"Jadi begitu ya, aku emang tidak ada apa-apanya di bandingkan dia, kesini saja aku hanya jalan kaki, dan pria itu mengendarai mobil mewah," ujar Sultan merendahkan diri.
"Aku benar-benar minta maaf Sultan," ujar Sarah.
"Sudahlah, kau tidak perlu minta maaf, aku yang salah menyukai orang," ujar Sultan pergi.
"Ayo sayang kita pergi," ajak Roni pacar baru Sarah. Sarah pun mengikutinya.
Sultan kekuar dari persembunyiannya dan menatap mobil itu pergi.
Sistem:
Sistem sudah memberi peringatan agar Anda tidak datang.
Sultan:
Mana aku tau jika jadi begini.
Sistem:
Lebih baik Anda mencari sesuatu yang penting.
S****ultan:
Sesuatu yang penting? Ya sudah pergi jalan-jalan saja siapa tau ada yang menarik.
Sultan pun menyusuri jalan dan tiba-tiba ia berhenti di depan toko lotre.
S****ultan
Sistem, bagaimana tempat ini?
Sistem:
Boleh Anda coba Tuan.
Sultan masuk ketempat lotre tersebut dan meronggoh kantongnya yang hanya ada uang 20 ribu.
"Mang, berapa 1 kartu ini?" Tanya Doni dengan penjual lotre.
"10 ribu," jawab mamang.
"Mahal amat Mang, jual denganku 5 ribu saja, ini kartunya belum tentu ada isinya," tawar Sultan.
"Ambillah ambillah," ujar mamang tak peduli karena kartu tersebut ia membekinya seharga 1000.
S****ultan:
Ayo sistem saatnya kamu bekerja pilih yang ada isinya.
Sistem:
Kartu nomor 1\= 20% keuntungannya.
Kartu nomor 2\= 55% keuntungannya.
Kartu nomor 3\= 79% keuntungannya.
Kartu nomor 4\= 5% keuntungannya.
Kartu nomor 6\= 80% keuntungannya.
Kartu nomor 7\= 3% keuntungannya.
S****ultan:
Apa tidak ada yang 100% keuntungannya.
Sistem:
Di sini hanya kartu murahan.
"Mang aku ambil 4 ya, kartu nomor 1, 2, 3 dan 6, ini uangnya," kata Sultan mengambil kartu tersebut dan menyerahkannya.
"Ya," jawab mamang menerima uang tersebut.
"Hahaha, meskipun tak seberapa lumayan buat modal beli kartu lagi," kata Sultan mendatangi tempat penukaran kartu lotre.
"Pak saya ingin menukarkan kartu," kata Sultan.
"Silakan di gosok," kata bapak memberikan uang koin.
Kartu nomor 1 mendapatkan uang 30.000
Kartu nomor 2 mendapatkan uang 77.000
Kartu nomor 3 mendapatkan uang 125.000
Kartu nomor 6 mendapatkan uang 135.000
totalnya: 376.000
"Hahaha... lumayan lumayan, ayo sistem kita beli kartu yang mahal," ujar Sultan kesenangan.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, VOTE DAN HADIAH
TERIMA KASIH
Jangan lupa mampir juga ke karyaku (System miliyader)
Mampir juga ke karyaku (System super kultivasi)
Mampir juga ke (System Super Kultivasi 2)
mampir (System Kekayaan Super Box)
mampir juga [SYSTEM NEXT LEVEL]
[System Level Up Super Rich]
[The Power Of The System]
Sultan pun pergi ketempat penjual lotre yang sedikit mahal ketimbang tadi.
"Mang, berapa harga 1 lotre ini?" Tanya Sultan menjelajahi kartu yang tersedia.
"100 ribu," jawab bapak itu.
"50 ribu Mang," tawar Sultan.
"Enak aja kamu tawar menawar, emang kamu pikir ini pasar," ujar bapak itu sinis.
"Ye... 70 ribu deh Mang," tawar Sultan lagi.
"80 ribu," jawab bapak tersebut.
"Deal," kata Sultan setuju.
Sultan:
Sistem, kartu mana yang harus aku pilih.
Menganalisa...
Sistem:
kartu nomor 1\=21% keuntungan.
Kartu nomor 2\=55% keuntungan.
Kartu nomor 3\=80% keuntungan.
Kartu nomor 4\=42% keuntungan.
Kartu nomor 5\=77% keuntungan.
Kartu nomor 6\=39% keuntungan.
Kartu nomor 7\=40% keuntungan.
Kartu nomor 8\=1% keuntungan.
Kartu nomor 9\=87% keuntungan.
Kartu nomor 10\=60% keuntungan.
"Aku mau 4 kartu Mang, nomor 3, 5, 9 dan 10," kata Sultan menarik kartu yang ia pilih tadi.
"Ya ambil sana," kata bapak itu.
"Wahhh... bakalan menang banyak nih," ujar Sultan senang. Sultan kembali tempat penukaran lotre tadi.
"Aku tukar lagi pak," kata Sultan.
"Wah... sepertinya kamu menang banyak nih," ujar bapak tersenyum.
"Hehe...," Sultan hanya tersenyum dan ia menerima uang sebanyak 1.340.000.
Sultan:
Terima kasih sistem.
Sistem:
Sama-sama Tuan, sistem senang melayani Anda.
"Lebih baik aku membelikan makanan enak untuk Ibu, sudah lama kami tidak makan enak," kata Sultan membeli makanan di kaki lima.
"Ibu, apa ibu sudah tidur?" Tanya Sultan ketika ia sampai di rumah.
"Belum, bagaimana ketika kamu bertemu dengan Sarah?" Tanya ibu.
"Ibu benar, tidak seharusnya aku menyukai dia, tapi usah pikirkan dia, ayo Ibu makan, aku membelinya di pinggir jalan," kata Sultan membuka bungkus makanan tersebut.
"Kamu dapat uang dari mana?" Tanya ibu terbelalak ketika melihat makanan enak.
"Tenang saja Ibu, makanlah kenyang-kenyang ini uang hasilku sendiri, Ibu tak lerlu khawatir," ujar Sultan menenangkan hati ibunya.
"Kamu tidak mencurinyakan?" Tanya ibu was-was.
"Ngak Ibu, aku ngak mungkin melakukan itu, Ibu makan saja yang tenang," kata Sultan menyuapi ibunya.
Ibu mengangguk menangis.
"Apa ini enak Ibu?" Tanya Sultan menyeka air mata ibunya. Ibu hanya mengangguk.
"Ibu, aku tau kau menangis bahagia karena makanan ini, aku janji Ibu, suatu hari nanti aku akan membawa Ibu makan di restoran mewah," janji Sultan dalam hati.
"Apa kamu tidak ikut makan?" Tanya ibunya.
"Hm... Ibu makan saja, jangan pikirkan aku," kata Sultan tersenyum. "Ibu, aku istirahat duku ya, Ibu makanlah pelan-pelan," kata Sultan beranjak dari tempat duduknya.
"Iya, tidurlah yang nyenyak," kata ibu. Sultan mengangguk.
Sultan:
Sistem, apa aku bisa mensejahterakan hidup Ibuku?
Sistem:
Jika Tuan bekerja keras, itu tidak ada yang tidak mungkin.
Sultan:
Terima kasih sistem, sayangnya kamu tidak bisa di peluk, hanya ada dalam kepalaku.
Sistem:
Maaf Tuan, sistem tidak menyukai manusia.
Sultan:
Peluk bukan berarti suka, itu pertanda aku senang, ya sudahlah aku tidur saja.
xxx
Keesokan paginya, Sultan berangkat kuliah seperti biasanya.
Sistem:
Peringatan! Di depan ada pencurian.
Sultan:
Pencurian? di mana?
Sultan berlari dan benar saja ada pria menggunakan penutup kepala mencuri tas milik seorang gadis.
Sistem:
Tuan Anda bisa mengalahkannya 35%.
Sultan:
Apa? Ada yang beginian juga?
Sistem:
Bawa 1 orang di samping ada 51% kemenangan.
Sultan:
Mana cukup hanya bawa 1 orang.
Sultan menarik 3 orang untuk melawan perampok tersebut, ternyata perampok tersebut membawa sebilah pisau.
Sultan:
Sistem berapa kemenangan kami?
Sistem:
70%
Sultan:
Kenapa kecil persentasinya.
Sistem:
Karena nyalinya ciut.
Benar saja 1 orang melarikan diri ketakutan melihat pisau tersebut.
"Baiklah persentasenya ini sudah cuku," batin Sultan.
"Pak lari kebelakangnya," perintah Sultan dan bapak tersebut menurutinya. Ketika perampok itu ingin melukai bapak tersebut Sultan menendang kaki perampok itu, sayangnya pisau tersebut mengenai lengan Sultan.
"Awwww...," jerit Sultan. perhatian perampok teralihkan dan datang bapak yang satunya menendang bokong perampok hingga tersungkur lalu datang yang satu lagi menghantam kepala perampok itu hingga pingsan.
"Apa kamu baik-baik saja Nak?" Tanya bapak tersebut khawatir.
"Aku tidak apa-apa pak," kata Sultan memegang lukanya.
"Tapi itu lukamu berdarah," kata bapak itu.
"Udah tidak apa-apa pak, kasih saja tas itu pada pemiliknya," kata Sultan meninggalkan bapak tersebut.
Sultan pun pergi.
Ting ting.
Sistem:
Mendapatkan 3 poin karena telah menolong seseorang.
Sultan:
Wah, ada yang begini juga? Sistem apa tidak ada pertahanan dan untuk menjadi kuat?
Siatem:
Ada, tapi karena Tuan masih pemula dan memiliki poin untuk menukarnya.
Sultan:
Bagaimana aku mendapatkan poin?
Siatem:
Anda harus menyelesaikan misi.
Sultan:
Tapi aku harus mengobati luka dulu.
Sistem:
Anda punya 3 poin untuk menukarkan dengan obat penyembuh.
Sultan:
Wah... kamu emang hebat sistem, tukar.
Penyembuhan di mulai...
Selesai...
Sultan:
Kenapa lukanya hanya sembuh separuh?
Sistem:
Karena poin Anda cukup Tuan.
Sultan:
Hais ya sudahlah, aku nanti kerumah sakit saja nanti, sementara balut saja dengan kain.
Sultan menuju kampusnya.
"Kenapa bro tanganmu luka?" Tanya Teddy.
"Kena pisau pas mau nangkap perampok," jawab Sultan.
"Wah, jadi pahlawan kamu sekarang," kata Teddy tersenyum menyungging.
"Itu karena aku baik," jawab Sultan.
"Eh, kamu ada duit ngak?" Tanya Teddy.
"Buat apa?" Tanya Sultan mengangkat alisnya.
"Ada taruhan di jurusan sebelah, kalo menang bisa untung banyak balik 2x lipat," kata Teddy semangat.
"Serius?" Tanya Sultan tak percaya.
"Udah, ayo aku antarin, aku udah pasang 300 ribu, giliran kamu," ajak Teddy.
Sultan:
Sistem, jika aku bertaruh, berapa persen yang aku dapatkan.
Sistem:
25%.
Sultan:
Kenapa?
Sistem:
Ini hanya permainan yang mereka buat untuk mencari uang.
Sultan:
Warna apa yang ada hasilnya?
Sistem:
Warna biru angka yang paling besar.
"Baiklah aku taruh 30 ribu, aku pilih warna biru," kata Sultan meletakan uangnya di meja.
"Oke, tunggu sepulang kampus baru kita berkumpul lagi di sini, untuk melihat hasilnya," kata Wani pemasang taruhan.
"Kenapa kamu pilih warna biru, kamu ngak lihat ngak kelihat sekali angkanya," kata Teddy menginggatkan.
"Udah, kamu tenang saja, bakalan menang kok," kata Sultan.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN SARAN
TERIMA KASIH
"Ya terserah kamu," kata Tedi.
Saat pulang kuliah.
"Ayo kita lihat taruhan kita tadi," ajak Tedi menarik tangan Sultan dan Sultan mengikuti Tedi.
"Mari mari, yang merasa punya taruhan tadi berkumpul," panggil Wani.
Mereka pun berkumpul untuk melihat hasil taruhan tadi.
"Yang pilih warna hijau kita lihat, apa ada angkanya apa tidak, ternyata angkanya 0," jawab Wani.
"Ah sial, aku sudah bertaruh 1 juta," umpat Hari.
"Warna merah dengan angka 2."
"Oke! Jumlah yaruhan kalian di kalikan dengan angka 2."
Seno taruhan 200 ribu di kali 2 menjadi 400 ribu.
Weli taruhan 50 ribu di kali 2 menjadi 100 ribu.
"Warna coklat dengan angka 0."
"Warna hitam dengan angka 0."
"Warna putih dengan angka 0."
"Warna pink dengan angka 1."
"Yah sama aja, duitnya yang tadi kembali lagi," celetuk Ferdi.
"Warna ungu dengan angka 0."
"Warna emas dengan angka 0."
"Warna biru dengan angka 7."
Sultan taruhan 300 ribu di kali 7 menjadi 2.100 ribu.
"Warna kuning dengan angka 0."
"Ah sial aku taruhan 300 ribu, malah tidak dapat apa-apa," sungut Tedi.
"Nih," Sultan memberikan 300 ribu kepada Tedi.
"Eh serius kamu?" Tanya Tedi bingung melihat uang di tangan Sultan.
"Ya seriuslah," kata Sultan meletakan uang tersebut di tangan Tedi.
"Wah... terima kasih, tapi ngomong-ngomong bagaimana kamu bisa menebak angka besar?" Tanya Tedi penasaran.
"Hm... mungkin hanya feeling," jawab Sultan ngasal.
"Ya sudah ayo kita pergi ke tempat yang bisa menghasilkan uang," ajak Sultan.
"Di mana?" Tanya Tedi bingung.
"Ayo saja," kata Sultan menarik tangan Tedi.
Saat perjalanan Sultan melihat Sarah dan pacarnya masuk mobil mewah, sepertinya Sarah sangat bahagia. Sultan berdiri dan terdiam.
"Sultan, itu bukanny Sarah, dengan siapa dia?" Tanya Tedi menekukan alisnya.
"Sudahlah, dia sudah bahagia bersama orang lain," kata Sultan membalikan badannya.
Sistem:
Apa Tuan sedih?
Sultan:
Bagaimana aku sedih, aku sudah punya kamu yang bisa menghasilkan uang, bagaimana jika kamu yang pacarku hehehe.
Sistem:
Maaf Tuan sistem tidak menyukai Anda, mendapat Anda sebagai Tuan sistem itu sebenarnya bukan keinginan sistem.
Sultan:
Jadi maksud kamu, kamu terpaksa menjadikan aku sebagai Tuanmu?
Sistem:
Mungkin bisa di artikan begitu.
Sultan:
Ngajak berantam kamu.
Sistem:
Anda hanya akan berantem dengan diri Anda sendiri.
Sultan K.O
Sultan:
Oke! Tidak main lagi, kemana kita akan pergi?
Sistem:
Sistem akan melihat peta dulu.
Menganalisis...
Selesai...
Sistem:
Dengan uang yang Anda miliki sekarang lebih baik Anda pergi ke arah depan lalu belok kiri kemudian belok kanan, lalu belok kanan kemudian belok kiri, belok kiri, lalu belok kanan dan kemudian kanan.
Sultan:
Apaaaa... jangan membuatku bingung, jadi aku harus lewat mana????
Sistem:
Sebenarnya Anda hanya perlu mengikuti jalan besar saja Tuan.
Sultan:
Kenapa kamu tidak bilang dari awal, membuat pusing saja.
"Ayo Tedi, ikut aku," kata Sultan.
"Ayo... saatnya mencari uang," teriak Tedi senang.
Akhirnya Sultan dan Tedi berhenti di suatu tempat.
"Jadi ini tempat yang kamu maksudkan?" Tanya Tedi memiringkan kepalanya.
Sultan:
Apa ini tempatnya?
Sistem:
Ya Tuan.
"Oke! Ayo masuk," ajak Sultan melangkah dengan mantap.
"Wah... ini tempat termasuk mewah sih," kata Tedi sedang mengangguk-angguk.
"Selamat datang Tuan, silakan tanda tangan di sini sebelum masuk," kata penerimaan tamu tersebut.
Sultan dan Tedi menulis nama dan tanda tangan.
"Silakan Tuan masuk," kata pegawai tersebut.
Sultan dan Tedi masuk dan melihat-lihat. Di sana banyak permainan untuk menghaailan uang.
Sultan:
Permainan apa yang aku pilih?
Sistem:
Terserah Tuan.
Sultan:
Hais... ya sudah aku main tebak angka saja.
"Oke taruhan kecil saja dulu," kata Sultan memasukan uang 50 di kotak kecil secara otomatis uang tersebut masuk entah kemana.
Sultan:
Angka apa yang harus aku pilih?
Sistem:
Anda boleh memilih angka 2.
Sultan menekan tombol angka 2 dan kemudian keluar angka 0.
Sultan:
Kenapa seperti ini?
Sistem:
Ada seseorang yang memanipulasi di belakang Tuan.
Sultan:
Oh, begitu ya.
Sistem:
Jika Anda ingin mendapatkannya, lakukan dengan cepat, setelah memasukkan Anda langsung menekan tombolnya.
Sultan:
Hehehe... baiklah.
"Tedi, tolong bantu aku sebentar."
"Oke, apa yang aku lakukan?" Tanya Tedi mengosok-gosokkan tangannya.
"Kamu masukan uangnya di kotak kecil ini dan aku menekan tombol ini, tapi ingat dengarkan aba-abaku, ketika hitungan ketiga kau langsung memasukan uangnya," kata Sultan memberi arahan.
"Siap," ucap Tedi.
"Oke, 1... 2... 3," mereka melakukan secara bersamaan.
Trak trak trak...
Helai demi helai keluar dari kotak uang tersebut.
"Wahh... kita menang," teriak Tedi senang sambil memungut uang tersebut.
"Siapa anak laki-laki itu, ternyata dia tau trik kita," kata seseorang yang telah memanipulasi permainan tersebut.
Tedi menghitung uang tersebut, berjumlah 1.100.000.
"Wah... kau benar-benar keren Sultan," kata Tedi menepuk pundak Sultan.
"Ayo kita main yang lain lagi," ajak Sultan.
"Ayo, aku jadi bersemangat nih," kata Tedi menyunggingkan senyumnya.
Sultan memilih permainan dadu dan taruhan pertama dengan taruhan kecil 50 ribu.
"Baiklah, saya akan mengocok dadunya," ujar perempuan seksi tersebut. Perempuan itu pun mengocoknya lalu memberhentikannya di meja
"Silakan di tebak para Tuan," ujarnya genit.
Sultan:
Berapa angkanya?
Sistem:
....
Sultan:
Sistem, berapa angkanya?
Sistem:
Maaf Tuan tadi sistem ngantuk. Hm... 2 dan 5.
"Angka 2 dan angka 5," jawab Sultan mantap.
"Benar, Anda mendapatkan 100 ribu," ujar perempuan tersebut.
"Saya ikut," ujar pria berbadan tinggi.
"Saya juga," kata pria yang membawa seorang perempuan. Akhirnya ada 10 orang yang ikut permainan.
"Taruhan besar, aku pasang 1.000.000," kata pria berbadan tinggi.
"Siapa takut," sahut pria yang membawa perempuan tersebut menyunggingkan senyumnya.
"Kelihatannya kami pria miskin lebih baik jangan ikut, tadi saja aku melihatmu hanya taruhan 50 ribu," ejek pria yang membawa perempuan tersebut.
"Tedi, keluarkan uangnya," kata Sultan menatap pria tersebut.
"Siap Tuan," ujar Tedi.
Tedi pun mengeluarkan uang yang di dapatkan dari taruhan angka tadi.
"Letakkan di sana uangnya," perintah Sultan.
"Siap," kata Tedi meletakan di meja taruhan.
"Heh, ternyata kamu bernyali juga, jangan menagis jika kamu kalah," ejek Pria tadi.
"Kita lihat saja, siapa yang menangis sampai akhir," kata Sultan menyunggingkan senyumnya.
"Baiklah, saya akan mengocokkan dadunya," Perempuan tesebut mengocoknya dan kembali meletakkan di meja.
"Angka 2 dan 6."
"3 dan 4."
"6 dan 1,"
Sultan:
Sistem, berapa angkanya.
Sistem:
6 dan 6
"Angka 6 dan 6," jawab Sultan.
"Baiklah mari kita buka dan angkanya adalah... Tuan yang berbaju kuning benar," kata perempuan seksi itu ceria.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN SARAN
TERIMA KASIH
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!