Cahaya pagi masuk melalu jendela kamar gadis bernama Dara prayoga. Dengan malasnya Dara bangun dari tidurnya berharap ucapan sang Ayah kemaren malam tentang perjodohan hanyalah mimpi semata.
'Huftt, gw harap Ayah hanya asal bicara kemaren, masa gw baru lulus sekolah disuruh kawin gimana nasib gw kedepannya coba.' Gumam Dara sambil berjalan kearah kamar mandi.
Dimeja makan
'Ayah yakin mau jodohin Dara sama anaknya Santo?' Tanya Ibu Dara sambil memberikan sarapanya pada sang suami.
'Yakin Bu, kamu tau sendiri kan Santo dan Winda gimana,pasti mereka sudah mendidik dengan baik anak mereka' Jawab Ayah.
'Semoga saja ya Yah,anak kita bisa jalani pernikahannya dengan baik nanti' Ujar Ibu Dara.
Hanya dijawab dengan anggukan oleh sang ayah,sambil makan sarapannya.
Sebenarnya masih berat melepas anak gadisnya untuk menikah sekarang tapi, mengingat persahabatan mereka sejak lama dan kebaikan keluarga Santo rasanya tidak mungkin untuk menolak perjodohan ini.
meskipun Dara baru lulus sekolah tapi mereka yakin sang anak bisa menjalani pernikahan mereka dengan baik nanti.
'Ngomong ngomong Dara kok belum turun ya bu?' Tanya sang Ayah sambil melirik tangga dimana
kamar anaknya berada.
'Iya, gak biyasanya dia telat sarapan? coba Ibu panggil dulu' baru saja akan bangun dari duduknya terlihat anak gadisnya yang akan menurni tangga.
'Ini dia anak gadis ibu sama ayah udah dateng'.
'Pagi Bu, pagi Yah' sapa Dara dengan nada lesunya.
'Kenapa anak Ibu kok kayanya gak semangat banget pagi pagi.'
'Gak papa kok Bu cuma lg males aja gak ada kegiatan dirumah.' Jawab Dara sambil minum susunya.
'Bu, Yah nanti Dara mau keluar ya sama temen temen, refresing abis ujian ya Yah, Bu. ' Ijin Dara.
'Ya boleh tapi pulangya jangan malem malem' Jawab Ayah, diangguki oleh Dara sambil tersenyum.
'Emang mau jalan jalan kemana si ?' Tanya Ibu.
'Paling cuma ngemol kalo gak kekafe doang Bu.'
'Oya sayang tentang ucapan Ayah semalem, besok kamu ketemuan ya sama calon suami kamu, tadi om Aanto bilang anaknya baru pulang dari London dan dia akan menetap disini mengurus perusahaan orangtuanya.' Jelas sang Ayah.
Dara menghela nafas dalam lalu hembuskan perlahan. 'Emang perjodohannya gak bisa dibatalin aja ya Yah atau palingga tunggu sampe Dara lulus kuliah gitu.'Jawab Dara mencoba bernegosiasi.
'Gak bisa sayang,mereka maunya cepet cepet takutnya nanti kalian malah tergoda sama yang ngak ngak lagi. Ayah rasa dia memang yang terbaik untuk kamu jelas dari bebet bobotnya.' Jelas Ayah.
Ahirnya dara hanya bisa mengangguk pasrah atas permintaan sang Ayah. Terbiyasa menurut atas omongan orang tua begitupun tentang ini Dara hanya bisa berdoa semoga pilihan orang tuanya memang yang terbaik untuknya.
'Moga aja yang diomongin Ayah bener' gumam dara dalam laumanannya.
.
Disinilah dara sekarang ,disudut kafe menunggu kesudua sahabat karibnya untuk curhat ala anak remaja.
'Hai ra udah lamaì dateng? tumben ngajak kita ketemu mendadak ada apa? tanya Vio dan diangguki oleh Sisil mereka langsung duduk dan memesan minum.
Viona yang sering dipanggil Vio dan Sisil ialah sahabat Dara berasa sodara.
Mereka berteman sejak pertama masuk SMA
meski teman mereka banyak tapi ketiga gadis ini sudah seperti perangko apapun mereka bagi suka dan duka semua ditanggung bersama.
'Gue dijodohin sama orang tua gue' Ujar Dara tiba tiba dengan lesu.
Uhukkk uhukkkkk seketika omongan Dara mebuat Sisil tang tengah minum tesedak tak henti henti
dan Vio hanya melongo mendengar ucapan temannya itu.
'Apa Dar??' Pekik Vio setelah sadar dari keterkejutannya.
'Suara lo Vio,bisa di kecilin dikit gak malu tau jadi tontonan orang' Protes Dara karana mereka jadi pusat perhatian pengunjung kafe yang lainnya.
'Sori sori lefrek gw,abis lo tiba tiba ngomong kaya gitu bikin kita kaget aja' Jawab Vio diangguki oleh Sisil.
Dan ahirnya mereka pun bercerita......
Brakkkkkk
'Shitt !.' Umpat seseorang sambil menutup pintu ruang kerja temannya dengan kasar.
'Lo kenapa si baru masuk kantor udah bikin ulah aja, tu muka kenapa lagi cakep cakep tapi ditekuk gitu' Tanya Raga setelah liat siapa yang datang.
'Lo tau nyokap sama bokap jodohin gw sama anak sahabatnya' Jawab Daniel setelah duduk didepan meja Raga.
'Ooo gitu, ya tinggal terima aja apa susahnya si' jawab Raga dengan entengnya.
'Sialan lo, bukanya bantuin gw malah bikin gw tambah pusing' Daniel menjawab sambil menendang kaki raga di bawah meja.
'Sakit gilaa !' Pekik raga sambil meringis. Lagian kenapa gak lo coba kenal dulu aja sama orangnya siapa tau cocok kan' saran Raga.
'Gw belum siap buat deket sama cewe lagi' Dengan lesu Daniel menjawab.
'Cih loo bukanya belum siap tapi hati lo masih ada mantan lo yang gak ada ahlak itu. Heran gw kenapa juga lo bisa cinta banget sama tu cewe apa bagusnya coba cantik kagak, gak ada ahlak iya' Raga menjawab dengan sewot dan ketus.
Daniel terdiam mendengarkan kata kata Raga, memang benar karna sang mantan lah ia enggan untuk menjalin hubungan lagi.
entah karna sakit hatinya apa karna masih cintanya dengan sang mantan dia sendiri juga belum yakin.
Kandasnya hubungan Daniel dulu juga lah yang menyebabkan dirinya pindah study ke luar Negri untuk mengobati hati dan melupakan sang mantan.
Raga dan Daniel berteman sudah sejak kecil, jadi sudah pasti Raga mengetahui semua tentang kehidupan Daniel meski mereka sempat berpisah karna Daniel melanjutkan studinya di London bukan berarti mereka lepas kontak.
'Mau kemana lo' Tanya Raga karna tiba tiba Daniel berdiri hendak pergi.
'Ketemu calon istri, kenapa ? lo mau ikut?' Ujar Danile berbalik sesaat.
'Ogah, jadi obat nyamuk gw entar' tolak Raga
'Tapi hari ini kan lo mau perkenalan sebagai CEO baru di perusahaan juga ada beberapa meting dengan klayen.' Ujar Raga.
Saat di depan pintu Daniel berbalik mendengar ucapan Raga.
'Tunda dulu acara perkenalannya,untuk meeting lo aja yang hendel' Jawab Daniel lalu mejantutkan langkahnya.
Raga hanya bisa menghela nafas dengan pasrah.'Gini ni kalo nasib jadi bawahan,belum juga yang ini selese udah nambah lagi kerjaan gw.' Gumam Ragadi setelah Daniel hilang dari ruang kerjanya.
Daniel melangkah keluar perusahaan Wijaya Group tanpa ekspresi dan dengan gagah menuju mobil sportnya,hingga banyak pasang mata yang melihatnya dengan kagum.
Dalam perjalanan daniel menyetir sambil melamunkan kata kata Raga.
'Gw udah move on ini bukan perasaan sayang apa cinta lagi tapi sebuah kebencian akan penghianatan' Daniel nampak meyakinkan hatinya sendiri.
Daniel aksa wijaya anak pertama dari pasangan Santo wijaya dan Santi rahayu.
Pria berusia matang dan gagah dengan sejuta karisma ini belum juga memiliki tambatan hati setelah masa lalu percintaannya dengan sang mantan kandas, terluka terlalu dalam membuat hati Daniel enggan menjalin kasih dengan lawan jenis. (tapi bukan berarti Daniel jadi gay yaa )
Pergi melanjutkan studinya di luar Negri berharap bisa melupakan sang mantan namun nyatanya hati Daniel masih juga sama.
Dan kali ini berkat kegigihan dan rayuan maut sang Mama ahirnya Daniel menyetujui perjodohan ini.
meski harus disertai drama ala mak mak dengan deraian air mata buaya tak apa yang penting bagi Mama Santi anak kesayangannya ini mau menikah,melanjutkan hidup dan tentun melupakan sang mantan.
...*******...
Dalam sebuah taksi nampak gadis cantik nan imut dengan mata bulat coklatnya sedang melamun membayangkan akan pertemuan pertamanya dengan sang calon suami.
'Ko gw jadi deg degan gini ya,gimana nanti kalo orangnya jelek tua terus dekil, masa iya gw harus nikah sama modelan kaya gitu ngeri gw.' Dara begidik sendiri membayangkan apa yang ada dipikirannya.
Berbagai macam lamunan dara terhenti kala sopir taksi memanggilnya karna sudah sampe alamat yang dituju.
Dengan langkah anggun Dara memasuki sebuah restauran mewah dan menuju resepsionis menanyanakan meja pesanan seperti yang Ayahnya katakan.
'D**ia belum dateng, apa jangan jangan dia gak dateng ya?? tapi bagus deh gw gak perlu ketemu dia artinya perjodogan ini batal.' Dalam hati Dara bersorak riang.
Belum lama ia merasa senang tiba tiba datang seorang pria tampan berpakaian formal dengan gaya coolnya bertanaya padanya.
'Maaf apa ini meja atas nama Anton Dinarta?' tanya pria tersebut.
'Ahh iya, maaf Om siapa ya' Tanya Dara dengan sopan.
Mendengar jawaban gadis itu Daniel mengakat sebelah alisnya heran, apakah dia sudah terlihat tua dan apakah pesonanya jadi pria tampan dengan sejuta karisma sudah hilang?? bagaimana bisa dia dipanggil Om oleh anak didepannya.
'Saya Daniel Aska Wijaya anak dari Anto Wijaya' jawab Daniel sambil mengulurkan tanganya.
Dara melongo begitu terkejut mendengar nama pria tersebut.
Kemudian dia lekas sadar dan melanjutkan perkenalan mereka.
'Ohh iya aku Dara Prayoga anak dari Hendra Prayoga dan Rianti Sari' jawab Dara sambil berjabat tangan.
Sekarang giliran daniel yang terkejut, pria ini melihat dengan teliti penampilan Dara yang terlihat masih abg, sangat modis,cantik dan imut.
Danielpun duduk didepan Dara dengan ekspesi datarnya.
'Jadi mamah Papa jodohin gw sama dia, cantik juga si tapi kok kaya masih muda ya' Daniel bicara dihatinya.
'Om mau pesen apa ?' tanya Dara dengan lembut
'Apa aja.' Jawab cuek Daniel
'Ganteng si tapi cuek abis' batin Dara
'Berapa usia kamu' kali ini Daniel yang bertanya
'Mau 18 th om, kenapa??'
'Astagaa bahkan umurnya masih belasan taun, apa mereka gak salah pilih,gimana nasib pernikahan gw nanti yang ada gw kerepotan terus ngurus abg kaya dia' batin Daniel sambil memijit pelipisnya.
'Om kenapa, sakit kepalanya?'tanya Dara dengan polosnya.
'Ha tidak ⁹papa' jawab Daniel cuek.
Karna jujur saja kali ini dia bingung akan pilihan orang tuannya gimana ceritanya dia akan menikahi gadis remaja bahkan masih belasan taun.
Hening.......
Tak ada percakapan diantara meraka karna masing masih sibuk dengan ponselnya sendiri.
'Om ini acaranya gak ada lagi kan, aku mau pergi aja ya ada janji sama temen temen' Dara ijin pergi setelah balas pesan dengan kedua temannya.
Daniel mengalihkan pandangan dari ponselnya pada gadis didepannya.
'Mau kemana ?' tanya Daniel.
'Nongkrong sama temen temen Om'
'Naik apa?'
'Naik ojek'
Kening Daniel berkerut mendengar jawaban gadis ini, buakanya Dara juga berasal dari keluarga berada kenapa gak bawa mobil malah naik ojek.
'Karna aku belum diijinin naik mobil sendiri sama Ayah Om' jawab dara seakan tau apa yang dipikiran Daniel
'Yaampun bahkan belum dapet ijin bawa mobil, tapi udah disuruh nikah' Batin Daniel lagi.
'Yaudah aku anterin aja,kan kamu janjianya mau ketemu sama aku masa pulangnya sendiri' Ujar Daniel karna merasa ini adalah tanggung jawabnya
Dan diangguki oleh Dara dari pada naik ojek panas atau nunggu taksi lama mending bareng aja.
Ada yang gratis kenapa nggak,jiwa cewe matremya mulai keluar.
......................
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!