Namaku Kinanti,usiaku 22 tahun,,aku mempunyai kekasih bernama Aldiansyah,yang usianya terpaut 4 tahun lebih tua dariku,,aku biasa memanggilnya dengan sebutan bang Al,kami menjalani hubungan sudah dua tahun lamanya,dan rencananya kami akan menikah bulan depan.
Prov author
''Kinan,apa kamu yakin dengan keputusanmu untuk menikah dengan nak Al,? kan kamu yang bilang kemarin, kalau emak nya itu tidak menyukai kamu,dan emak juga gk begitu yakin kalau emaknya akan setuju jika anaknya yang mantri desa itu nikah sama anak penjual kue.''ucap mak Lasmi ibunya Kinanti.
''Emak ngomongnya kok kayak gitu sih mak,bukannya kasih semangat sama anaknya,''ucap Kinanti mencebik.
''Ya emak sih tentu aja selalu dukung kamu,asal kamunya senang dan meresa bahagia, mudah-mudahan saja emaknya itu akan merestui rencana pernikahan kalian.''ucap emak Lasmi
Kinanti dan ibunya hanya tinggal berdua dirumah yang sederhana, karna memang ibunya hanyalah penjual kue dipasar,sedangkan ayahnya sudah lama meninggal karna sakit.Semenjak ayahnya sakit-sakitan Kinanti memilih untuk berhenti dari sekolahnya, dengan alasan untuk menjaga sang ayah saat ibunya berjualan dipasar,awalnya kedua orang tuanya tidak setuju jika Kinanti berhenti dari sekolah,namun ia bersikeras untuk tetap tidak melanjutkan sekolahnya,karna ia tau biaya sekolah saat itu tidak lah murah.Kinanti saat itu hanya dapat menempuh pendidikan hingga SMA saja.
Pertemuan Kinanti dan Aldi juga tidak disengaja,saat itu Aldi yang sedang menemani ibunya kepasar,diminta untuk membeli kue kesukaan ayahnya disalah satu pedagang kue yang saat itu berjajak dipinggir pasar.Kebetulan saat itu Aldi memilih untuk membeli ditempat emaknya Kinanti.
Karna selain bersih,tempatnya juga mencolok dari yang lain,terlihat orang-orang yang silih berganti membeli kue diwarung kecil tersebut,karna memang kue emak lasmi terkenal enak.Ditempat itulah untuk pertama kali Aldi melihat Kinanti,dan dia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.Karna selain cantik Kinanti juga menarik dimatanya,sejak saat itu Aldi selalu menyempatkan diri untuk mampir untuk membeli kue diwarung emak Lasmi sebelum dirinya berangkat kerja,hingga sebulan kemudian Aldi memberanikan diri untuk mengungkap kan perasaannya pada Kinanti,yang ternyata juga memiliki perasaan yang sama dengannya.
Setelah menjalani hubungan selama dua bulan,Aldi memutuskan untuk membawa kinanti kerumah orang tuanya untuk dikenalkan pada ayah dan juga ibunya,namun sambutan yang diberikan sang ibu tidak sesuai dengan harapannya,Kinanti pikir ibunya Aldi akan menerimanya sama seperti ayah Aldi yang menyambutnya dengan hangat saat datang,tidak seperti ibunya yang terkesan tidak perduli.
Aldiansyah,pemuda berusia 26 tahun,tinggi berkulit sawo matang,Aldi berprofesi sebagai seorang mantri di desanya. Aldi adalah anak bungsu dari tiga bersaudara,karna memang anak kedua orang tuanya semua berjenis kelamin laki-laki.
Ayah Aldi bernama Pardi,keseharian pak Pardi,dihabiskannya untuk berkebun,karna dibelakan rumah mereka terdapat banyak kebun sayur-sayuran,seperti sawi,bayam,tomat dan masih banyak lagi,setiap masa panem akan ada orang yang datang untuk membeli pada mereka untuk dijual dipasar.
Sedangkan ibunya Aldi bernama ibu Retno,beliau sehari-harinya hanya dirumah saja,ataupun terkadang membatu suaminya untuk berkebun dibelakang.
Abang pertama Aldi bernama Tejo,sehari-harinya Tejo bekerja dibengkel motor,tepatnya bengkel tersebut adalah miliknya sendiri yang berada disebrang jalan rumahnya.
Abang kedua Aldi bernama Toni,sehari-harinya Toni bekeja sebagai buruh pabrik.
Istri Tejo bernama Ningsih,dan anaknya bernama Rara, Ningsih adalah ibu rumah tangga,namun jika waktu panen tiba ia akan membantu sang mertua untuk memanen kebun mereka yang ada dibelakang rumah.Sedangkan Rara saat ini masih duduk dibangku sekolah dasar kelas tiga.
''Istri Toni bernama Wati,dan anaknya bernama Kevin,yang kini masih berusia tiga tahun.Wati juga adalah ibu rumah tangga setiap harinya ia hanya menjaga anaknya saja.
Rumah mereka memang saling berdekatan,bu Retno tidak mau ketiga anaknya tinggal berjauhan darinya,makanya ia membuatkan rumah untuk anaknya yang sudah menikah disamping kiri dan kanan rumah kedua orang tuanya.bahkan tive rumah keduanya pun sama.
Hampir setiap akhir pekan Aldi selalu membawa Kinanti berkunjung kerumah orangtuanya,berharap ibunya itu akan luluh,namun kenyataan nya sambutan yang selalu diberikan bu Retno selalu dingin entah apa sebabnya mereka pun tidak tau.
Perna suatu kali Kinanti mempertanyakannya pada Aldi mengenai ibunya yang sepertinya tidak suka padanya, bahkan Kinanti juga sempat berprasangka buruk,jika ibunya tidak suka padanya karna menurutnya dirinya hanyalah anak dari seorang penjual kue dipasar.Namun Aldi mrmbantahnya,,dia bilang ibunya bukanlah orang yang seperti itu,,Aldi juga menjawab saat itu mungkin hanya perasaan Kinanti saja,walaupun sesungguhnya Aldi juga merasa ragu.Jika ada waktu pasti ia akan mempertanyakan semua itu nanti pada ibunya.
Aldi sangat menyayangi ibunya,apa pun yang dikatakan sang ibu ia selalu menurut jika memang itu benar.
Pernah suati kali saat berkunjung Kinanti tidak sengaja mendengar pembicaraan Aldi dan ibunya,saat ia hendak numpang ketoilet,saat itu bu Retno memang memanggil Aldi yang katanya ada yang ingin ibunya bicarakan,akhirnya Aldipun mengikuti ibunya kebelakang.
''Aldi untuk apa lagi sih,kamu bawa perempuan itu kesini?''tanya bu Retno,yang merasa tidak suka anaknya membawa Kinanti kerumahnya.
''Bu,sebenar kenap sih sepertinya ibu tidak menyukai Kinanti? apa alasannya ?dia wanita yang baik bu,dan aku sangat mencintainya.''ucap Aldi.
''Sudahlah,kamu memang susah dibilangi.''ucap Retno sambil berlalu menuju kamarnya.Sedangkan Aldi hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap ibunya itu.
''Maaf ya abang lama,''ucap Aldi yang kini sudah duduk disamping Kinanti.
''Gak apa-apa kok bang, oya ibu mana bang?''tanya Kinanti seolah tak mendengar apa-apa.
''Dikamar,mungkin sedikit tidak enak badan,makan dia bilang mau istirahat dulu katanya.''ucap Aldi,tentunya Kinanti tau pasti, jika sang kekasih sedang berbohong padanya,mungkin ia tak ingin Kinanti merasa sakit hati atas sikap ibunya.
Sejak saat itu Aldi jarang membawa Kinara berkunjung kerumah nya lagi,namun Kinanti pun tidak mempermasalahkan hal tersebut,
Tak terasa dua tahun sudah mereka berhubungan,dan Aldi memutuskan akan menikahi Kinanti satu bulan lagi,setelah meminta restu pada orang tua Kinanti,,kini saat nya mereka memberitahukan keinginan mereka pada keluarga Aldi.
''Kianan,sebaiknya biar abang saja yang memberitahukan ini pada mereka.''ucap Aldi
''Gimana kalau ibu abang tidak setuju?''ucap Kinanti yang sedikit khawatir.
''Kamu tenang aja, nanti abang akan coba ngasih pengertian sama ibu,jadi kamu tidak usah cemas ok?!" ucap Aldi,yang mencoba menenangkan kekasihnya.
''Semoga saja ibunya bang Al merestui hubunhan kita.''ucap Kinanti
''Aamiin....''jawab Aldi.
Malam menjelang,setelah makan malam Aldi memang sengaja mengumpulkan para anggota keluarganya untuk berkumpul diruang tamu,termasuk kedua abang dan kakak iparnya.
''Tumben kamu mengumpulkan kita semua disini memangnya ada apa?''tanya bang Tejo.
''Iya nak,apa kamu mau naik pangkat?''tanya ibunya asal.
''Wiih, ibu ini, emangnya bisa ya seorang mantri naik pangkat?''sambung Toni.
''Ya mungkin aja kan,Aldi naik pangkatnya jadi dokter.''ucap ibu sambil tersenyum,membuat semua orang menggelengkan kepalanya.
''Mba sepertinya aku tau apa yang akan diomongkan Aldi,pasti itu tentang Kinanti,''ucap Wati menebak,yang saat itu sedang duduk bersama dengan anaknya Kevin diatas karpet depan tv,bersama Ningsih dan juga Rara yang saat itu sedang bermain dengan Kevin.
''Iya sih,soalnya jarang-jarang kan Aldi ngumpulin kita semua.''sambung Ningsih.
''Sebenarnya ada yang ingin aku omongin sama ayah,ibu dan juga kalian bang,,!!eemmm,,rencana nya aku dan Kinanti akan menikah bulan depan,dan aku ingin meminta restu pada kalian,terutama pada ibu dan ayah.''jelas Aldi.
Bu Retno yang awalnya antusias,seketika wajahnya berubah masam,saat mendengar ucapan anak bungsunya itu,dan semua itu tak luput dari perhatian Aldi.
''Buk,aku mohon ibu rentui ya, pernikahan kami ini?aku sangat ingin menikah dengan Kinanti buk,dan aku cinta sama dia, aku hanya minta ini aja dari ibu,,selama ini aku tidak pernah menolak keinginan ibu,namun kali ini kuharap ibu mau merestui kami.''ucap Aldi sendu dan penuh harap.
''Sudahlah buk,toh mereka saling mencintai,kasian Aldi kalau ibu tidak merestui mereka.''ucap ayah.
''Iya buk,toh Kinanti sepertinya perempuan yang baik,sama anak-anak juga dia dekat.''ucap Tejo yang memang mengetahuinya,karna Tejo pernah melihat Kinanti dari bengkelnya disebrang jalan sedang berinteraksi dengan anak-anak dihalaman rumah, saat itu terlihat Rara dan Kevin juga sangat menyukai nya.
''Benar gk dek?''tanya Tejo pada sang istri.
''Iya sih,dia memang lumayan dekat sama Rara dan Kevin.''jawab Ningsing apa adanya.
Terlihat bu Retno menghela nafas berat,sepertinya dia sudah tidak punya alasan lagi untuk tidak menerima perempuan itu,tapi tetap saja ia merasa tidak suka padanya karna memang alasan sebenarnya adalah karna Kinanti hanya seorang penjual kue dipasar,sedangkan bu Retno menginginkan menantu yang setara dengan putranya, setidak nya seorang perawat atau pun bidan.''karna setau bu Retno,ada seorang perawat yang dekat dengan anaknya itu.
''Bu,''panggil Aldi lagi karna sejak tadi ibunya hanya diam.
''Baiklah,ibu akan ijinkan kamu menikahi perempuan itu.''ucap bu Retno,namun masih terdengar nada keterpaksaan didalamnya.
Seketika Aldi mengembangkan senyumnya saat mendengar sang ibu mau merestui pernikahan mereka.
''Makasih banyak ya buk,pak.''ucap Aldi sambil tersenyum bahagia.
Besok sore aku akan bawa dia kerumah setelah pulang kerja.''sambungnya lagi.
*
*
*
Saat ini,bu Retno dan Wati sedang duduk diteras depan rumahnya,mereka sedang melihat Rara dan Kevin bermain dihalaman rumah.
''Bu, maaf sebelumnya,,tapi apa ibu yakin akan merestui pernikahan Aldi dengan Kinati,secara kan dia hanya anak penjual kue dipasar,lagi pula aku ragu, bisa aja kan dia hanya pura-pura cinta sama Aldi,''ucap Wati yang berusaha memanas-manasi sang ibu mertua,karna Wati tau kalau mertuanya itu tidak menyukai Kinanti tentunya karna dia hanya penjual kue diwarung,Wati juga tau kalau ibu mertuanya itu punya keinginan memiliki seorang menantu perawat atau bidan.
''Ya mau bagai mana lagi,ibu juga gk punya alasan yang kuat untuk menolak pernikahan mereka, ayahmu juga kelihatannya sangat menginginkan gadis itu jadi menantunya.''ucap Retno,yang kurang bersemangat.
''Sayang sekali ya bu,padahal sebenarnya dari dulu aku mau nya Aldi sama teman aku,namanya Fitri dia seorang perawat lho buk, yang saat ini bekerja diklinik bersama Aldi,,sebenarnya dari dulu dia itu sudah menyukai Aldi,tapi Aldinya tidak pernah mau meresponnya.''jelas Wati.
''Maksudmu temanmu itu perawat yang bekerja di kliniknya Aldi saat ini?.''tanya bu Retno.
''Iya buk.''jawab Wati singkat.
Bu Retno terdiam,entah apa yang sedang dipikirkan ibu dari tiga anak itu.
Sementara didalam klini sedang bayak pasien yang menunggu,selain melayani orang sakit,Aldi juga berprofesi sebagai ahelet,atau yang biasa disebut tukang sunat,jika ada salah satu warga yang anaknya akan disunat mereka pasti meminta Aldi untuk menyunat akan mereka.Seperti saat ini,setelah Aldi dan Fitri selesai melayani orang yang ingin berobat,tiba-tiba ada seorang ibu yang memintanya,agar besok datang kerumahnya untuk menyunatkan anaknya,dan dengan senang hati Aldi pun mengiyakan permintaan ibu tersebut.
*
*
''Bang Aldi aku boleh numpang motor abang gk?soalnya motorku lagi ada dibengkel bang Tejo sedang diservis,jadi boleh kan aku sekalian ikut?''ucap Fitri penuh harap.
''Maaf Fit,bukannya abang gk mau,tapi hari ini abang mau kerumahnya Kinanti dulu untuk jemput dia.''jelas Aldi.
''Oh gitu ya bang,yaudah deh gpp,nanti aku pesan ojek online aja.''ucapnya.
''Sekali lagi abang minta maaf ya? kalau gitu abang diluan.''ucap Aldi yang diangguki oleh Fitri.
Setelah berpamitan pada Fitri, kemudian Aldi langsung menuju motor miliknya,dan segera berlalu meninggalkan Fitri di teras depan klinik,,dengan wajahnya yang masih ditekuk.
''Ck, Kinanti Kinanti.... terus yang di perduliin,apa sih istimewanya perempuan itu,menang putih doang,matanya juga kalau ketawa gk kelihatan.''gerutu Fitri sambil menjelek-jelekan Kinanti.
Kinanti memang sudah beberapa kali datang ke klinik tempat Aldi bekerja,bahkan ia juga sering bertemu dengan Fitri,karna memang diklinik tempat mereka bekerja hanya ada tiga orang,Aldi, dan dua perawat wanita lainnya,hanya saja perawat yang satunya saat ini sedang ambil cuti melahirkan.Makanya hanya tinggal mereka berdua saja disana.
Fitri memiliki wajah yang manis,berkulit kuning langsat bodynya juga menantang,apa lagi dibagian aset depannya, siapa saja pria yang melihat pasti akan tergoda,termasuk Aldi, karna ia juga manusia normal dan pasti juga memiliki hasrat,namun ia selalu mencoba menjaga jarak dengan Fitri,,agar tidak tergoda.Sedang kan Kinanti ia memiliki tubuh ideal tidak kurus dan juga tidak terlalu gemuk,Kinanti berkulit putih dan mata yang sipit,karna Kinanti memang memiliki wajah oriental, mungkin karna keturunan ayahnya yang memang juga memiliki wajah oriental,, makanya setiap kali ia tertawa bola matanya hampir tidak kelihatan.
Sepanjang perjalanan mengendarai motornya menuju rumah Kinanti,Aldi terus mengembangkan senyumnya,bahkan sesekali terdengar ia bersenandung.Hingga tak terasa kini motor yang ditumpanginya telah sampai dihalaman rumahKinanti.
NEXT
JANGAN LUPA UNTUK TINGGALKAN JEJAK KALIAN YA..!! DENGAN CARA LIKE,KOMEN,VOTE, DAN PAVORIT 💟
Tok-tok-tok
''Assalamu'alaikum,''ucap Aldi dari luar.
''Wa'alaikum salam,''terdengar sahutan dari dalam.
''Eh nak Aldi,silahkan masuk nak!" ucap mak Lasmi sambil memberi jalan pada Aldi untuk masuk.
''Sebentar ya emak panggil Kinan dulu.''ucap emak Lasmi sambil berlalu menuju kamar anak gadisnya.
Kinan, kamu masih belum siap juga?itu nak Aldi sudah nungguin lho,''ucap mak Lasmi yang melihat putrinya masih berdiri didepan cermin.
''Ini juga sudah selesai kok mak,yasudah yuk!" ajak nya sambil melangkah menuju ruang tamu.
''Bang,''sapa Kinanti setelah berada didepan Aldi.
''Sudah siap?''tanya Aldi,dan Kinanti pun mengangguk.
''Mak kalau gitu aku ajak Kinanti dulu ya kerumah?''pamit Aldi pada mak Lasmi.
''Iya hati-hati kalian,pulangnya jangan terlalu malam ya Al?''pesan mak Lasmi.
''Iya mak.''jawab Aldi,yang kini sudah berada diatas motor miliknya.
Setelah memberikan helm pada Kinanti Aldi pun mulai menyalakan mesin motornya kemudian berlalu meninggalkan kediaman Kinanti.
''Kamu kok cantik banget sih dek hari ini?''puji Aldi sambil memegang tangan Kinanti yang berada dipahanya.
''Jadi menurut bang Al biasanya aku gk cantik? gitu?''tanya Kinanti cemberut.
Aldi terkekeh pelan,ia tau bahwa saat ini kekasihnya sedang ngambek.
''Cantik dong,dimata abang kamu itu selalu cantik,''ucap Aldi.
''Gombal,''jawab Kinanti, namun sambil tersenyum.
Tak terasa kini motor yang mereka tumpangi sampai dikediaman Aldi,saat motor mereka hendak memasuki halaman rumah, mereka berpapasan dengan Tejo yang saat itu juga terlihat menuju kediamannya.
''Bang,''sapa Kinanti saat motor Aldi melewati si Tejo,sedangkan Tejo hanya menanggapi dengan senyuman.
Kini motor Aldi sudah berhenti tepat didepan rumahnya.
''Bang nanti kerumah!" ucap Aldi pada Tejo yang saat itu hendak masuk kedalam rumahnya.
''Iya,''jawabnya singkat setelah itu diapun masuk kedalam rumahnya.
''Assalamu'alaikum.''ucap keduanya.
''Wa'alaikum salam.''jawab seseorang dari dalam.
''Eh mba Ningsih,''sapa Aldi sambil salim pada kakak iparnya tersebut disusul oleh Kinanti.
''Yuk masuk!" ajak Ningsih yang diangguki oleh keduanya.
''Ibu mana mba?'' tanya Aldi,karna melihat Ningsih yang membukakan pintu untuk mereka.
''Ada lagi diruang tamu tv bersama Rara,sedangkan ayah masih dikamar.''jawab Ningsih,yang diangguki oleh Aldi tanda mengerti.
''Buk, ini Aldi dan Kinanti sudah datang.''ucap Ningsih pada ibu mertuanya,namun bu Retno hanya menatap sekilas,kemudian tiba-tiba ia bangkit dari duduknya.
''Ayo bantuin saya masak!''ucap bu Retno sambil melangkahkan kakinya menuju dapur.
Sedangkan Kinanti menatap bingung pada Aldi dan Ningsih.
''Udah sana,kamu itu yang diajak sama ibu.''jelas Ningsih.
''Oh,baiklah.''jawabnya kemudian segera bangkit dari duduknya.
''Kamu petik sayur kangkung ini,sama cabainya!" ucap bu Retno tanpa menatap Kinanti.
''Baik buk.''jawabnya sambil mengambil tiga ikat sayur kangkung dan cabai yang mau dipetik.
Beberapa saat kemudian.
''Ini bu sudah selesai,apa lagi yang harus aku kerjakan sekarang bu?''tanya Kinan sambil mendekat pada bu Retno.
''Kamu bisa kan masak ikan gurame asam manis pedas?''tanya bu Retno,yang diangguki cepat oleh Kinanti.
''Sekarang saya mau kamu masak itu,biar saya yang numis kangkungnya,sama goreng ayamnya.''ucap bu Retno.
''Bu maaf sebelumnya,sebaiknya ibu duduk saja didepan biar aku aja yang ngerjain semuanya.''ucap Kinanti,berharap sang calon ibu mertua mulai menyukainya.
''Apa kamu mau Aldi berpikiran buruk pada saya?karna sudah menyuruhmu memasak seperti pembantu gitu? iya?''ucap bu Retno yang mulai salah paham.
''Bu-bukan begitu maksud saya buk,saya hanya...,,''
''Yasudahlah,sebaiknya kamu cepat masaknya karna ayah dan yang lain nya sudah lapar.''ucap bu Retno sambil melangkah meninggalkan Kinanti didapur sendirian.
Kinanti menghela nafas kasar,sepertinya ia akan kerja keras nantinya untuk menaklukan hati ibu mertuanya ini.
''Loh buk,mana nak Kinan?''tanya ayah,yang memang sudah duduk bergabung dengan yang lain,sedangkan Aldi pergi kekamarnya untuk membersihkan diri.
''Masak.''jawab bu Retno santai.
Seketika membuat Ningsih dan sang ayah mertua saling pandang.
''Udah deh yah biasa aja! lagi pula dia sendiri yang nyuruh ibu kedepan,yasudah ibu pergi aja.''ucapnya.
''Ya gk gitu juga kali buk,dia kan masih calon menantu,masa ibu memperlakukan dia seperti itu sih.''ucap pak Pardi.
''Ck,biarin ajalah Yah,,orang dia yang mau kok.''ucap sang istri lagi.
''Mah mana Kinan?''tanya Aldi yang baru keluar dari kamarnya.
''Lagi masak didapur,duduk lah! palingan sebentar lagi dia selesai.''kata sang ibu.
Aldi pun mengangguk kemudian duduk disamping ayahnya.Setengah jam kemudian akhirnya Kinanti pun selesai memasak semuanya.
''Ayah,ibu masakannya sudah selesai dan sudah aku hidangkan dimeja makan.''ucap Kinan.
Dan akhirnya semuanya segera menunuju ruang makan.
''Ini kamu semua yang masak?''tanya Aldi tidak percaya,karna sangat banyak masakan yang dihidangkan diatas meja makan tersebut.Dan Kinan hanya tersenyum menanggapi ucapan Aldi.
''Sepertinya enak nih,''ucap Tejo yang memang sudah datang sejak Kinanti memasak tadi.
''Kelihatannya saja enak,tapi rasanya kan belum tau.''ucap Retno seolah mencibir.
''Ibu kok bicaranya seperti itu?ayah yakin pasti enak nih masakan calon mantu ayah.''ucap pak Pardi.
Dan kini saatnya semua orang mencicipi masakan Kinanti termasuk bu Retno.
''Heemm,,ini enak banget gurame asam manis pedasnya Kinan,,seperti rasa direstoran gitu yakan bang?''ucap Ningsih pada suaminya.
''Memangnya kamu pernah makan direstoran dek,bukannya abang selalu ajak kamu makan diwarteg doang ya?terus kapan kitanya makan direstoran?.''ucap Tejo sambil melahap makanannya.
''Ck,abang ini buka kartu aja.''gumam Ningsih pelan,namun masih terdengar semua yang ada disana.
''Sudah kalian jangan bertengkar dimeja makan! pamalik.''ucap ayah menengahi kedua suami istri tersebut.
''Oya Toni dan Wati kenapa tidak datang?''tanya pak Pardi.
''Tadi sore kan mereka pergi kondangan yang ada didesa sebrang yah.''jawab bu Retno.
''Oh gitu.''jawab nya singkat.
''Wah nak,masakan kamu ini enak sekali lho,gk kalah sama masakan ibu.''puji sang ayah mertua.Sedangkan bu Retno hanya diam seribu bahasa tak ingin berkomentar apapun mengenai masakan sang calon menantu.Karna mungkin yang dikatakan suaminya benar,makanya ia lebih memilih diam.
Yang di puji lagi-lagi hanya tersenyum saat menanggapinya.
''Oya Al,apa persiapan untuk nikahan kamu bulan depan udah rampung?''tanya pak Pardi.
''Alhamdulillah sudah yah, aku dan Kinan sudah menyelesaikan semuanya yah,,hanya tinggal nyebarin undangan saja.''jelas Aldi.
TBC
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!