NovelToon NovelToon

Cinta Satu Malam Amyra

Malaikat Penolong

" Om ,, tolong lepasin aku Om ,, Amyra mohon " Amyra menangis ketika Om Bagja menyeret nya menuju sebuah kamar hotel .

" Jangan banyak tingkah kamu ! Cepat masuk dan lakukan apa yang om suruh !" Bentak Om bagja .

Amyra di kunci di dalam sebuah kamar hotel oleh Om nya sendiri . Amyra hanya bisa menangis dan mencoba membuka pintu itu , namun sia sia .

Tak lama kemudian pintu kamar itu terbuka , dan masuk lah sosok pria paruh baya dengan bau alkohol yang menyengat memasuki kamar itu .

Pria itu mendekati Amyra yang ketakutan dan menangis . Pria itu memegang wajah Amyra .

" Ternyata memang cantik sekali wanita ini ." ucap pria itu dengan senyum menyeringai .

" Kumohon tuan , lepaskan saya . " Amyra memohon .

" Hahaha .. Apa kamu tau kalau sekarang kamu adalah milik saya . Bagja telah menjual mu untuk melunasi hutang nya pada saya !"

Ternyata Amyra telah di jual oleh Om nya sendiri . Amyra sangat hancur dan tidak bisa berkata apa apa . Amyra hanya bisa menangis .

" sekarang saya bisa menikmati mu gadis cantik ." ucap pria itu seraya mengusap wajah Amyra .

Kini pria itu mencoba menyeret Amyra menuju tempat tidur dan menjatuhkan nya hingga Amyra pun tergeletak di tempat tidur hotel itu .

Pria itu membuka kemeja nya , kemudian menaiki tempat tidur itu . Pria itu memaksa membuka baju Amyra hingga baju Amyra robek di bagian pundak .

Bugh !!

" Ahhhh ... Sialan kamu ! " Pria itu terlihat kesakitan ketika Amyra menendang nya hingga terjatuh ke bawah tempat tidur .

Dengan bergegas Amyra bangun dan berlari keluar kamar hotel itu ,berharap bisa pergi sejauh mungkin dari pria hidung belang itu .

Amyra tanpa alas kaki berlari tanpa arah dengan baju yang robek dan wajah yang di penuhi air mata , terlihat jelas ketakutan Amyra dari raut wajah nya .

Hingga tanpa disadari Amyra menyebrang jalan tanpa memperhatikan jalan .

" Aaahhhh !!!" Teriak Amyra ketika sebuah mobil menabrak nya hingga pingsan . Amyra pun tergeletak di jalan tak sadarkan diri .

Beberapa saat kemudian .

" hmm ,, " Amyra bergumam , dan membuka mata nya perlahan .

Amyra kaget dan langsung terbangun ketika mengigat kejadian yang terjadi pada nya beberapa saat lalu . Namun Amyra merasakan sakit pada kepala nya dan tubuh nya tak bisa banyak bergerak . Amyra melihat sekeliling nya , dan terlihat sebuah jarum infus di tangan nya .

Tak lama kemudian seorang pria muda dan tampan menghampiri Amyra .

" kamu sudah sadar ?" tanya pria itu , namun Amyra menunjukkan wajah ketakutan .

" Siapa kamu ?" tanya Amyra ketakutan .

" maafkan saya , tadi anda berlarian di tengah jalan hingga saya tak sengaja menabrak anda . " ucap pria tampan itu dengan lembut .

Amyra terdiam , terlihat beberapa luka di tangan dan kaki Amyra . Namun tidak begitu parah .

" boleh saya tau dimana anda tinggal ? saya akan mengantar anda pulang ." tanya pria itu , namun Amyra terlihat kebingungan .

" saya ,, tidak mau pulang ." jawab Amyra dengan wajah tertunduk .

" jadi saya harus mengantar anda pulang ke mana ?" tanya pria itu .

" saya akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada anda ." lanjut pria itu . Amyra masih terlihat ke bingungan .

" boleh kah saya meminjam ponsel ?" tanya Amyra ragu .

" untuk apa ?" tanya pria itu.

" saya mau menelepon teman saya . " jawab Amyra.

Tanpa pikir panjang pria itu pun meminjamkan ponsel nya pada Amyra . Amyra pun menelepon teman nya dan meminta teman nya untuk datang menjemput nya di rumah sakit itu .

" Terima kasih tuan . " Amyra mengembalikan telepon genggam pria itu .

" Maaf bukan nya saya mau ikut campur urusan anda . Tapi boleh kah saya bertanya ?" Dengan rasa penasaran pria itu bertanya pada Amyra .

" Tanya apa tuan ?" jawab Amyra ragu .

" Sebenar nya apa yang terjadi tadi ? karena saya lihat anda berlari tunggang langgang tanpa alas kaki sambil menangis . Bahkan saya lihat baju anda robek sebelum mobil saya menabrak anda ." tanya pria itu serius .

Amyra terlihat bingung dan tak lama kemudian air mata nya kembali menetes ketika mengingat kejadian yang baru saja dia alami beberapa waktu lalu .

" Maaf . Maaf kalau saya lancang ikut campur urusan anda nona . Sekali lagi maaf kan saya . " pria itu merasa bersalah karena sudah bertanya . Pria itu berfikir , mungkin wanita ini telah bertengkar dengan pacar nya .

Amyra masih terlihat sedih dan kebingungan dengan apa yang harus dia lakukan saat ini . Hati nya ingin sekali menceritakan kejadian itu , namun di sisi lain Amyra juga merasa malu akan dirinya sendiri . Terlebih pria itu adalah orang asing yang baru saja dia temui secara tidak sengaja .

Beberapa saat kemudian .

"Amyra .." Suara seorang wanita dengan agak terburu buru dan panik memasuki ruang igd rumah sakit itu .

Dia adalah Elsa , teman Amyra .

" Elsa .. " tangis Amyra pun kembali pecah seraya memeluk teman baik nya itu .

Pria itu pun mencoba memberi ruang dan agak menjauhkan diri nya dari kedua wanita itu . Namun masih dapat mendengarkan percakapan mereka .

" Amyra ? kamu gak apa apa kan ? aku khawatir banget tau gak ! sebener nya apa yang terjadi ? " tanya Elsa khawatir .

" aku takut Sa .. Hampir saja aku di jual oleh om Bagja buat nutupin hutang dia ." jawab Amyra dengan air mata yang terus bercucuran .

" Apa ! gila kali ya tu om Bagja . Masa keponakan sendiri dia jual !" Elsa sangat kesal .

" Aku gak mau pulang Sa . Aku takut .. " Amyra memelas pada teman nya itu .

" Yaudah . Sekarang gimana kondisi kamu ? " tanya Elsa melunak .

" Cuman agak sedikit sakit saja kepala sama tangan . Gaperlu ranap ko . " jawab Amyra seraya menunjuk sikut nya yang terbalut perban .

" Yaudah , untuk sekarang kamu ikut ke rumah aku dulu . Tenangin dulu diri kamu Ra . " ucap Elsa lembut . Amyra pun mengangguk pelan .

Pria yang sedari tadi mendengarkan percakapan mereka pun sangat kaget setelah mengetahui kejadian yang dialami Amyra . Pria itu pun menghampiri mereka berdua .

" Maaf nona , saya Bima . Saya minta maaf karena secara tidak sengaja menabrak teman anda . " Sapa Bima seraya menyodorkan tangan nya .

" Oh , iya . Saya Elsa , dan dia Amyra . " jawab Elsa membalas jabatan tangan Bima .

" Saya akan bertanggung jawab atas kecelakaan ini ." ucap Bima tegas .

" Aku gak apa apa kok , justru aku berterima kasih berkat kecelakaan itu aku bisa menjauh dari tempat tadi . Ini juga kesalahan aku karena ceroboh . " jawab Amyra sungkan .

" Tapi , nona . "

" Gak apa apa kok , terima kasih banyak Tuan , Bima . " Elsa memotong pembicaraan Bima .

" Kami permisi dulu . " ucap Elsa sembari menuntun Amyra yang berjalan agak pincang .

" Setidak nya boleh kah saya mengantar kalian ? " tanya Bima yang masih merasa bersalah pada Amyra.

" Saya bawa mobil kok , terima kasih Tuan atas tawaran nya . " jawab Elsa seraya berjalan menuju luar rumah sakit itu kemudian tak terlihat lagi .

Bima yang masih penasaran dan merasa bersalah itu juga tidak bisa berbuat apa apa lagi .

"Nama nya Amyra .. " gumam Bima mengingat ingat nama wanita berparas cantik itu .

" Aku lupa buat minta nomor nya ." celoteh Bima yang memang sampai lupa untuk meminta nomor telepon ataupun menanyakan alamat Amyra .

Amyra kini telah sampai di rumah Elsa . Elsa memang anak orang kaya , namun dia hanya tinggal berdua dengan kakak perempuan nya karena orang tua mereka yang sudah bercerai .

Di kamar , Amyra duduk di tepi ranjang .

" Sekarang bagaimana ? " tanya Elsa sambil menyodorkan segelas air putih pada Amyra .

" Entahlah , aku juga gak tau Sa . Setidak nya untuk saat ini aku bisa bernafas dulu . " jawab Amyra lesu .

" kamu jangan pulang lagi ke rumah Om mu itu Ra . Udah mulai sekarang kamu tinggal aja disini . " pinta Elsa .

" Makasih Sa , aku gatau kalo gak ada kamu gimana coba nasib aku Sa . " ucap Amyra terharu .

" Yang terpenting kamu udah aman sekarang . Eh , ngomong ngomong . Cowo tadi ganteng banget gak sih ? Siapa sih tadi nama dia ?" ucap Elsa .

" Bima , nama nya Bima . " jawab Amyra mengingat wajah tampan pria yang menabrak dan juga menyelamatkan nya .

" Kaya nya dia orang kaya ya Ra ?" tanya Elsa yang masih penasaran .

" Mana ku tau Sa . Aku juga kan baru ketemu sekali , itu pun karena kebetulan . " jawab Amyra .

" Semoga kapan kapan bisa ketemu dia lagi , ya kan ?" canda Elsa .

Mereka berdua pun kini bisa mulai bercanda dan tertawa lagi .

Amyra memang seorang gadis yang ceria dan ramah , Amyra selalu tersenyum walaupun sebenar nya dirinya sedang tidak baik baik saja .

Paras cantik dengan rambut panjang bergelombang berpadu dengan tubuh ideal bak seorang model , namun memang sangat kontras dengan gaya berpakaian nya yang terkesan sangat sederhana itu . Namun tetap tak mengurangi kecantikan nya .

Dia lah Amyra Elisha . Seorang gadis yatim piatu yang berjuang hidup mandiri .

...

*******************

Like dan dukungan kalian sangat berarti buat aku 🥰🥰🥰

Bantu aku berkembang lebih baik lagi dengan kasih Kritik dan Saran Ya .. 🤩🤩🥳😉🥰🥰😍

Malaikat penolong 2

Sudah hampir 2 minggu Amyra tinggal di rumah Elsa . Elsa yang hanya tinggal berdua dengan kakak perempuan nya di rumah mewah itu merasa sangat senang dengan kehadiran Amyra .

Amyra pun memang sudah terbiasa menginap di rumah Elsa , jadi tidak terasa canggung lagi .

Pagi itu Amyra dan Elsa berencana berbelanja di toko dekat rumah nya untuk membeli beberapa baju untuk Amyra, karena semenjak kejadian itu Amyra tidak membawa baju selain yang dia gunakan . Elsa hanya bisa meminjamkan baju milik nya yang memang kekecilan karena bada Elsa jauh lebih kecil dari Amyra .

Hanya butuh 10 menit menggunakan mobil menuju toko baju langganan Elsa .

Elsa membelikan beberapa baju untuk Amyra . Amyra tau betul kalau Elsa paling tidak suka kalau pemberian nya di tolak , maka dari itu Amyra hanya bisa pasrah dan menerima apapun yang di pilih kan Elsa untuk nya .

" Udah Sa ,, ini udah cukup " ucap Amyra karena Elsa masih saja memilih milih baju untuk Amyra .

" Ih , udah kamu diem aja . " ucap Elsa yang terus sibuk memilih baju . Amyra hanya menghela nafas .

" Aku ke toilet bentar ya Sa . " pamit Amyra . Elsa hanya mengangguk .

Amyra pun keluar dari toko itu setelah dari toilet karena merasa capek melihat sahabat nya itu yang sudah mulai kambuh penyakit belanja nya . Amyra tau kalau Elsa bisa menghabiskan berjam jam hanya untuk belanja .

Amyra duduk di sebuah bangku di depan toko baju itu , di bawah pohon .

" Ahh sejuk nya .. " Amyra pun memejamkan mata nya menikmati sejuknya angin di sana .

Tanpa disadari seorang pria berdiri tepat di depan nya .

" Halo nona . Apa kabar ?" sapa pria itu berhasil membangun kan lamunan Amyra . Mata Amyra perlahan terbuka . Dan menatap pria itu .

" Bima ?" Amyra yang masih kaget tapi juga ada rasa senang karena bisa bertemu lagi dengan pria yang menolong nya itu .

Pria itu tersenyum dengan hangat dan duduk di samping Amyra .

" Apa kabar anda nona ? apakah luka luka anda sudah sembuh ?" tanya Bima seraya memastikan kondisi tubuh Amyra .

" sa , saya sudah sembuh . Tolong , Apakah bisa jangan panggil saya dengan sebutan nona ?" ucap Amyra . Bima pun tersenyum .

" Panggil saja saya Amyra ." ucap Amyra .

" Baiklah , Amyra . " jawab Bima .

" Ngomong ngomong , kenapa kamu bisa berada disini ? " tanya Amyra .

" Harus nya saya , eh aku . Harus nya aku yang tanya , kenapa kamu berada disini ? Apa kami tinggal di sekitar sini ?" Bima balik bertanya .

" Ohh enggak ! masa iya aku bisa tinggal di lingkungan elite seperti ini . Aku sedang nganter temen ku belanja disini . " jawab Amyra sambil menunjuk ke toko baju itu .

" Oh , temen kamu Elsa ? Yang waktu itu jemput kamu di Rumah sakit ?" tanya Bima . Elsa mengangguk sambil tersenyum .

" Jadi , kamu tinggal di sekitar sini .Bima ?" tanya Amyra kembali .

" Iya , tapi ini hanya sanggar saja . " jawab Bima .

" Sanggar ?" Amyra penasaran .

" Iya , sanggar seni . Aku buka sanggar lukis untuk anak anak jalanan yang mau belajar melukis . " jawab Bima .

" Oh ya ? jadi kamu seorang pelukis ?" Amyra antusias mendengar cerita Bima sampai membuat Bima tertawa .

" Enggak kok , aku cuma hobi selagi mengisi waktu luang saja , tapi memang aku sering bermalam di sanggar karena terlalu betah . " jawab bima .

" Oh ,, "

" Kalau ada waktu , kamu boleh datang ke sanggar kalau mau ." ajak Bima .

" Benarkah ? " Amyra sangat antusias , karena memang sejak kecil Amyra sangat suka melukis dan menggambar . Bima pun mengangguk .

" Kapan kapan boleh aku berkunjung ?" tqnya Amyra .

" tentu saja Amyra . " jawab Bima dengan senyuman nya .

Mereka berdua kini terlihat lebih akrab setelah perbincangan itu , Bima tak ingin melewatkan nya begitu saja .

" Boleh aku minta nomor telepon mu Amyra ? " Bima memberanikan diri .

" Oh ya , boleh . Sini hape mu , biar aku tulis . " Amyra tanpa ragu langsung menuliskan nomor nya di handphone Bima , Karena Amyra merasa kalau Bima bukan orang jahat .

" Ah . Terima kasih Amyra . " jawab Bima .

" Panggil Aku Rara . Elsa biasa panggil aku Rara . " ucap Amyra .

" Baik lah , Ra . "

Tak lama kemudian Elsa keluar sambil membawa beberapa tas besar berisi baju yang baru saja dia beli .

" Aish ! Ra . Aku cari kamu kemana mana , eh kamu malah disini sama ... " ucapan Elsa terhenti ketika dia melihat Amyra yang tengah duduk bersama Bima .

" Kamu kan cowo yang waktu itu .. " Elsa coba mengingat ingat .

" Iya Sa , dia Bima . Yang waktu itu di rumah sakit . " ucap Amyra .

" Ah iya iya . Kok bisa ketemu disini ya ? " tanya Elsa .

" Itu tempat ku . " jawab Bima sambil menunjuk sebuah sanggar di seberang jalan .

" Sanggar lukis ?" tanya Elsa kembali . Bima mengangguk .

" Kebetulan banget Ra , kamu kan suka banget ngelukis . Eh malah ketemu orang yang suka lukis juga , takdir banget tuh ! " ucap Elsa sesuka hati nya .

" Ehh , ssshh ! Sa diem ah ! " Amyra mencoba membungkam Elsa .

" Emang kamu beneran suka lukis Ra ?" tanya Bima . Amyra tersenyum malu .

" Cuma suka aja , kok . " Jawab Amyra malu .

Bima pun tersenyum hangat .

" Kalo gitu kami permisi dulu yaa . " ucap Amyra segera menyeret Elsa menuju mobil .

" Kapan kapan mampir ya Ra ." Teriak Bima yang melihat Amyra dan Elsa sudah masuk kedalam mobil .

"Amyra ." gumam Bima .

Sejak kejadian itu , Amyra dan Bima semakin dekat . Bahkan bukan hanya sekali Amyra saling telepon nan atau hanya sekadar bertanya kabar .

Amyra pun sering berkunjung ke sanggar Bima , melihat anak anak yang terlihat bahagia ketika diajarkan menggambar oleh Bima .

Amyra memperhatikan Bima yang dengan sepenuh hati mengajarkan anak anak jalanan itu menggambar tanpa mau di bayar sepeser pun .

Bima terlihat sangat tulus dan senang .

Suatu hari , Amyra yang mulai bosan karena tidak di ijinkan untuk bekerja oleh Elsa dengan alasan agar tak bertemu om dan tante nya akhirnya memberanikan diri untuk meminta bantuan pada Elsa agar mengijinkan nya untuk bekerja .

" Ayolah Sa . Aku gak bisa terus terusan bergantung sama kamu Sa .Aku mau Cari kerja Sa . " Amyra memohon pada Elsa .

" Amyra ! Kalo nanti kamu kerja . Terus ketemu sama Om dan Tante gila mu itu gimana coba ? Kenapa sih gak nurut banget " ucap Elsa kesal .

" Kita cari tempat kerja yang jauh dari mereka Sa . " jawab Amyra . Elsa semakin kesal .

" Ihh ni anak susah bener dikasih tau ! " ucap Elsa sambil mengapit kedua pipi Amyra dengan telapak tangan nya karena gemas .

Amyra hanya memohon dengan wajah manis nya .

" Boleh yaa Sa . "

" Nggak !"

" Ayolah Sa . Elsa sayang , Elsa Cantik . Elsa baik . " Amyra terus merayu Elsa . Akhirnya Elsa pun kalah .

" Iya iya iya . Kamu menang ! Tapi . Aku yang pilih kerjaan dan tempat nya . " ucao Elsa . Amyra pun langsung memeluk Elsa karena kegirangan .

Beberapa hari kemudian , Elsa mendapatkan pekerjaan di sebuah restoran milik keluarga nya . Amyra pun sangat bersemangat .

Amyra pun mulai bejerja di restoran itu . Dengan catatan pulang pergi harus di jemput Elsa . Elsa memang sangat protektif pada Amyra , karena Elsa tau kalau Om dan Tante Amyra yang sangat licik dan jahat . Elsa sudah menganggap Amyra seperti saudara nya sendiri , begitu pun Amyra .

Malam itu restoran tempat Amyra bekerja sudah tutup . Amyra mendapat telepon kalau Elsa tidak bisa menjemput nya karena ada keperluan keluarga , Amyra pun harus pulang sendiri .

Selagi menunggu taksi yang dipesan kan oleh Elsa datang .

Tiba tiba ada sebuah mobil yang berhenti di depan Amyra . Amyra merasa tidak asing dengan mobil tersebut . Kemudian seorang pria paruh baya turun dari kemudi nya .

" Akhir nya kamu ketemu juga !" ucap pria itu .

" Om !" Amyra kaget ketika mengetahui kalau pria itu adalah Om Bagja , Orang yang hampir saja menjual nya pada pria hidung belang .

Amyra yang kaget langsung melarikan diri , mencoba kabur dari Om nya itu .

" Jangan kabur kamu ! " Om Bagja pun berlari mengejar Amyra .

Amyra yang ketakutan berlari secepat mungkin entah kemana asal kan dia bisa kabur dari Om Bagja .

Ketika Amyra berlari tiba tiba sebuah mobil berhenti dan membuka pintu .

" Ayo cepat naik !"

Ternyata itu Bima , tanpa pikir panjang Amyra pun langsung naik dan Bima langsung tancap gas melajukan mobil nya hingga Om Bagja tidak bisa lagi mengejar nya .

" Sialan anak itu !" Umpat Pm Bagja karena kesal .

Amyra masih terus memperhatikan belakang karena takut Om Bagja akan mengejar nya lagi . Bima yang bingung belum berani bertanya melihat Amyra yang terlihat sangat ketakutan dan hampir menangis itu . Amyra dengan nafas yang masih terengah engah karena berlari akhir nya bisa sedikit bernafas lega .

" Bima , sekali lagi . Makasih banget udah nolongin aku . " ucap Amyra .

" Iya . Tapi siapa dia Ra ?" tanya Bima penasaran .

" Dia Om Bagja . Om ku . " jawab Amyra .

Bima kini ingat percakapan Amyra dan Elsa di rumah sakit waktu itu . Om Bagja adalah orang yang hampir menjual Amyra .

" Kamu baik baik aja kan Ra ?" tanya Bima khawatir .

" Aku gak apa apa kok , untung ada kamu . " jawab Amyra .

" Kalo ada apa apa kamu bisa langsung telepon aku Ra , kapanpun . " ucap Bima serius . Amyra pun mengangguk .

Bima pun mengantar Amyra sampai ke rumah Elsa .

" Sekali lagi makasih ya ." ucap Amyra . Bima pun mengangguk kemudian pergi dengan mobil nya .

Amyra pun masuk ke rumah Elsa yang masih kosong karena Elsa dan kakak perempuan nya belum pulang dari acara keluarga nya .

Amyra membaringkan dirinya di tempat tidur .

" Aku gak boleh ceritain kejadian tadi sama Elsa , yang ada aku malah gak bisa kerja lagi . " Pikir Amyra .

Tak terasa Amyra pun tertidur karena kelelahan .

Semenjak kejadian itu , Amyra semakin berhati hati ketika akan pergi ataupun pulang kerja . Dia akan menutup wajah nya dengan topi dan masker agar tidak ketauan dan berharap Om nya tidak akan mencoba mencari nya lagi .

...*********************...

Kesucian Yang Di Renggut

Sudah hampir satu bulan sejak kejadian itu , Amyra tidak pernah lagi bertemu dengan Om Bagja . Kini Amyra sudah mulai tenang dan tidak terlalu khawatir .

Pagi itu Amyra berencana untuk mengunjungi sanggar Bima karena dirinya sedang libur bekerja . Sudah hampir satu bulan tidak bertemu dengan Bima membuat Amyra terus memikirkan Bima .

Namun ketika Amyra tengah berjalan di tepi jalan . Tiba tiba berhenti sebuah mobil di depan nya , kemudian keluar lah beberapa orang pria bertubuh tegap langsung menyeret Amyra untuk masuk kedalam mobil .

Amyra dengan tubuh yang tidak sebanding pun tidak dapat kabur ataupun melawan , Amyra hanya bisa pasrah .

Air mata Amyra terus mengalir , mulut yang kini tertutup lakban itu tidak dapat mengucapkan satu patah kata pun . Tangan Amyra yang di ikat membuat Amyra semakin ketakutan .

" Siapa mereka ? apa yang mereka lakukan ? apa yang terjadi ?" itu semua terus berputar di kepala Amyra . Amyra mencoba meronta ronta namun sia sia .

Amyra sudah muai curiga dengan keadaan ini .

" Om Bagja !" Gumam nya ketika melihat mobil yang menculik nya masuk ke sebuah gerbang besar yang sangat familiar . Rumah Om Bagja .

Amyra di seret turun dari mobil kemudian di bawa masuk ke dalam pintu utama . Amyra terus meronta ronta hingga kini badan nya sudah kehabisan tenaga .

Amyra terduduk di lantai ruang tamu itu , sampai seorang yang dia kenal pun berjalan menghampiri nya .

" Hey bocah sialan !" ucap Om Bagja memegangi dagu Amyra , kemudian menghempas kan nya .

Amyra terengah engah karena rasa takut dan juga benci .

Bagaimana tidak , setelah kedua orang tua nya meninggal secara misterius akibat kecelakaan . Semua harta milik orang tua Amyra pun di ambil alih oleh om Bagja, termasuk rumah dan seluruh aset orang tua nya .

Amyra yang tidak pernah lagi merasakan kebahagiaan dan mencoba untuk kabur justru kini berada di posisi yang tidak dapat di bayangkan . Entah apa lagi yang akan Om Bagja lakukan pada Amyra.

PLAK !

Satu tamparan keras di pipi Amyra.

" Gara gara kamu ! saya harus membayar hutang saya pada si gendut itu !" Teriak Om Bagja pada Amyra .

" Tapi sekarang ! Jangan harap kamu bisa kabur !" ancaman Om Bagja membuat Amyra semakin ketakutan.

Hanya dengan satu isyarat tangan . Anak buah om Bagja pun mengangguk kemudian menyeret tubuh lemas Amyra menuju sebuah kamar dan mengunci nya di sana .

Pikiran Amyra semakin tidak karuan dengan tangan terikat dan mulut tertutup lakban itu Amyra tidak pernah membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Berjam jam Amyra berada di kamar itu hingga badan nya kini benar-benar tidak dapat lagi bertahan , Amyra pun pingsan .

Di sanggar , Bima yang sejak pagi menunggu kedatangan Amyra pun kini mulai merasa cemas .

" Kenapa Amyra masih belum datang ? padahal jelas tadi pagi dia bilang sudah hampir sampai ." Gumam Bima yang terlihat sangat khawatir .

Bima pun akhir nya memutuskan untuk menyusul Amyra ke rumah Elsa .

Ketika baru beberapa waktu , mobil nya berhenti di tepi jalan karena seperti melihat sesuatu yang tidak asing tergeletak di tepi jalan .

" Ini ,, Seperti tas alat lukis milik Amyra ." Ucap Bima ketika melihat sebuah tas yang memang berisi alat lukis milik Amyra yang sebulan lalu Bima berikan .

Hati dan pikiran Bima semakin bercampur aduk . Pikiran negatif pun semakin memenuhi pikiran Bima .

" Apa yang sebenar nya terjadi , perasaan ku semakin gak enak !" cemas Bima .

Bima melanjutkan perjalan nya menuju rumah Elsa .

Dengan terburu buru Bima turun dari mobil kemudian menggedor pintu rumah Elsa hingga membuat Elsa kesal .

" Siapa sih ! Gedor pintu udah kaya orang kesurupan aja !" kesal Elsa yang bergegas membukakan pintu .

" Bima ?" tanya Elsa kaget .

" Dimana Amyra Sa ?" Tanya Bima serius .

" Loh , tadi pagi kan dia pamit mau pergi ke tempat kamu Bima . " jawab Elsa merasa aneh .

" Aku kira juga gitu Sa , tapi sampai sekarang dia gak sampe ke tempat aku . Dan tadi di jalan aku nemuin ini ." ucap Bima seraya menunjukan tas yang memang Elsa tau betul tas itu yang di bawa Amyra sebelum pergi.

" Wait , wait . Jadi sejak pagi Amyra belum sampai ke tempat kamu Bima ? tanya Elsa semakin aneh . Bima mengangguk .

" Tapi kemana dia ? dia gak mungkin pergi ke tempat lain lagi kan ?" Elsa semakin khawatir .

" Coba telepon dia Sa , soal nya dari tadi aku telepon dia gak menjawab . " pinta Bima .

Elsa berulang kali mencoba menelepon Amyra , berharap akan ada jawaban . Namun nihil .

" Kemana dia pergi ?" Elsa kini benar benar cemas dan bingung .

" Aku bakalan cari dia !" ucap Bima kemudian bergegas memasuki mobil nya . Dan melajukan mobil nya , walaupun Bima tidak tau kemana dia harus pergi .

Bima hanya bisa berharap .

" Semoga kamu baik baik aja Ra . " gumam Bima penuh harap .

Elsa pun melakukan hal yang sama . Elsa mencoba mencari Amyra ke tempat kerja . Karena memang semenjak Amyra tinggal di rumah nya , Amyra tidak pernah bepergian kemana pun selain tempat kerja dan tempat Bima .

Langit kini sudah berubah menjadi malam .

Byur !!

Satu ember air dingin berhasil membangun kan tubuh Amyra hingga terkaget dan bangun .

Amyra sungguh kaget dengan pandangan yang masih buram . Perlahan lahan pandangan nya menjadi cukup jelas untuk melihat .

Dengan tubuh yang bertumpu lemas pada kedua lutut nya , dia melihat sekeliling nya ternyata bukan tempat yang terakhir kali dia ingat . Amyra terlihat sangat asing dengan tempat itu .

Sebuah kamar yang besar dan mewah , peralatan hingga sebuah ranjang yang terlihat sangat mahal itu berada di kamar yang benar benar Amyra tidak tau dimana .

Hingga pandangan nya terhenti tepat di sana .

Terlihat seorang pria tampan duduk dengan menumpangkan kaki nya sambil merokok di kursi itu .

Pria dengan badan bak seorang atlit , dengan wajah tampan dan elegan .

Pria itu berdiri kemudian menghampiri Amyra , Mayra mencoba menggeser badan nya agar bisa menjauh , namun langkah pria itu berhasil mendekati nya .

Pria itu membuka lakban di mulut Amyra dan menyibakkan rambut Amyra yang basah dan menutupi wajah nya .

Amyra semakin ketakutan dengan baju yang basah dan ari mata yang tak henti nya keluar .

" Mandikan dia !" ucap pria itu setelah memeperhatikan wajah Amyra dan menghempaskan nya .

Beberapa pelayan wanita pun bergegas masuk dan mencoba membawa Amyra menuju kamar mandi .

" Tolong lepaskan saya tuan . Apa salah saya ? " tangisan Amyra semakin menjadi . Namun Pria itu tak bergeming sedikit pun .

Pelayan pelayan itu pun membawa Amyra masuk ke kamar mandi . Kini Amyra dengan sisa sisa tenaga nya hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat apa apa selain berharap kalau apa yang akan terjadi selanjut nya tidak seperti yang dia bayangkan .

Amyra di mandikan oleh para pelayan itu dengan penuh hati hati dan lembut .

" Nona , dimana ini ? tempat apa ini ? kenapa saya bisa ada disini ?" tanya Amyra pada seorang pelayan yang memang terlihat masih muda .

" maaf nona , saya tidak bisa menjawab apa apa . " jawab Pelayan itu dengan wajah yang terlihat takut namun juga kasihan melihat Amyra .

" sebaik nya nona jangan melawan ataupun bertindak gegabah , karena tuan muda akan sangat marah . " ucap seorang pelayan lain nya .

" maksud nya ?" Amyra semakin bingung .

" nona hanya perlu menuruti semua keinginan tuan muda . Baru kali ini saya melihat ada wanita cantik seperti anda yang terlihat ketakutan ketika melihat tuan muda . Karena biasa nya para wanita yang di bawa kemari akan dengan senang hati melayani tuan muda ." ucap pelayan itu .

Amyra semakin bingung .

Amyra kini selesai di mandikan kemudian di dandani dan di pakaikan lingerie yang sangat seksi .

Pikiran Amyra kini sangat kosong ketika dirinya di bawa masuk kembali ke kamar itu , Amyra hanya bisa terduduk di tepi ranjang itu dengan wajah yang kini cantik dengan wajah tanpa riasan pun . Dengan lingerie berwarna hitam menerawang membuat lekuk indah tubuh Amyra pun terlihat .

Pria tampan itu masuk dan menutup pintu kamar itu setelah para pelayan selesai dengan tugas nya .

Amyra yang kaget langsung berdiri dan terbangun dari lamunan nya .

Pria itu pun tak kalah kaget nya ketika melihat wanita yang tadi terlihat berantakan dengan rambut yang basah dan wajah penuh air mata kini terlihat sangat cantik .

Sejenak pria itu memandang lekat seluruh tubuh Amyra dari ujung rambut hingga ujung kaki .

Pria manapun akan takjub melihat kemulusan dan keindahan tubuh Amyra yang memang belum pernah tersentuh lelaki itu .

Perlahan langkah Amyra semakin mundur ketika pria itu mulai melangkah kan kaki nya mendekati Amyra .

" Tolong Lepaskan saya tuan . Saya mohon " pinta Amyra memelas , namun pria itu semakin mendekati Amyra .

" jangan banyak bicara dan lakukan tugas mu !" ucap pria itu tegas .

" Tugas ?" tanya Amyra kebingungan .

" Jangan seperti orang bodoh kamu ! Si Bagja sudah kirim kamu buat melayani saya ! jadi cepat selesaikan tugas mu dan pergi dari sini . " ucap pria itu sukses membuat Amyra mengingat kejadian yang lalu , dimana dirinya pun di jual oleh Om Bagja untuk melunasi hutang hutang nya.

Amyra menelan pahit ludah dengan susah payah . Amyra mencoba menutupi badan nya dengan kedua tangan nya .

" Tapi tuan . Saya mohon , saya tidak tau apa apa . Tolong lepaskan saya . " ucap Amyra dengan tubuh yang kini terduduk di lantai dan memohon .

" benar kata si Bagja . Ternyata kamu sangat cantik . " ucap Pria itu kemudian mengambil segelas minuman yang ternyata obat perangsang .

" Minum ini dan jangan banyak tanya . " ucap pria itu menyodorkan gelas pada Amyra .

Amyra hanya bisa menuruti nya , Amyra tau kalau kali ini dia tidak mungkin bisa kabur . Amyra hanya berharap saat ini bisa dia lewati dengan cepat agar dia bisa segera pergi dari tempat itu .

Amyra pun meminum nya .

Pria itu kini mengangkat tubuh Amyra hingga berdiri .

" Aku gak mau main kasar . Jadi , kamu jangan banyak tingkah !" ucap pria itu serius . Kemudian membaringkan tubuh Amyra di tempat tidur .

Amyra hanya bisa pasrah dengan wajah kebingungan dan tatapan kosong .

Amyra memejamkan mata nya ketika pria itu kini perlahan melepaskan seluruh pakaian Amyra .

Pria itu menelan ludah nya setelah melihat keindahan tubuh Amyra yang kini terbaring tanpa sehelai benang pun .

Amyra tak bergerak sedikit pun . Mata nya masih dia tutup rapat .

Kini pria itu pun mendekati tubuh Amyra . Menghirup lembut wangi tubuh Amyra . Pria itu menatap lekat wajah cantik Amyra dan mengusap nya lembut .

" Tak sia sia aku menyetujui barteran si Bagja . Hanya dengan hutang nya 300 juta saja aku sudah bisa melihat indah nya tubuh wanita ini . " gumam nya dalam hati karena merasa mendapatkan hadiah .

Pria itu tidak tau kalau wanita yang kini akan di nikmati nya adalah keponakan Bagja . Pria itu menyangka kalau Amyra adalah salah satu wanita penghibur pemuas hasrat saja .

Diluar dugaan , tenyata pria itu memperlakukan Amyra dengan sangat lembut . Namun hati Amyra masih kosong dan tidak dapat berpikir apa apa selain ingin segera menyelesaikan "Tugas gila" Om nya itu .

Pria itu sungguh menikmati setiap detik dirinya menyentuh tubuh **Amyra . Sesekali Amyra bergumam dan menggeliat karena itu memang pertama kali nya Amyra di sentuh oleh seorang pria .

Namun itu membuat pria itu semakin menginginkan lebih .

Pria itu menciumi setiap inci tubuh Amyra yang harum dan mulus .

" saya gak akan kasar , jadi nikmati lah karena suasana hati saya kini sedang bagus . " ucap pria itu kemudian mencium lembut bibir Amyra .

" Ciuman pertama ku " Ucap Amyra dalam hati . Kemudian terlihat setetes air mata keluar dari sudut mata Amyra .

Amyra benar benar tak menyangka kalau ciuman pertama nya bahkan dia berikan pada pria yang tidak dia kenal sedikit pun .

Kini pria itu sudah tak dapat lagi menahan diri untuk melanjutkan keinginan nya menikmati tubuh indah itu .

"Aawww !!" pekik Amyra kesakitan ketika kini Kesucian nya pun telah diambil oleh pria itu .

Tetesan air mata mulai berjatuhan dari sudut mata indah Amyra . Namun Amyra sekuat tenaga menahan tangisan nya . Hati nya kini terasa hancur bersama dengan hilang nya kesucian diri yang selama ini dia jaga untuk suami nya kelak .

Pria itu kaget dan sejenak menghentikan gerakan nya .

" Perawan !" gumam nya dalam hati ketika merasakan darah segar yang mengalir hangat .

Ada rasa bangga , aneh dan juga bersalah ketika mengetahui wanita pembayar hutang itu masih perawan .

Namun hasrat nya lebih besar mengalahkan rasa bersalah itu . Pria itu pun justru semakin bernafsu dan melanjutkan kegiatan nya .

Amyra hanya bisa pasrah tak berdaya ketika tubuh nya di gagahi dan di nikmati oleh pria yang tidak dia kenal

Entah berapa lama Pria itu menikmati tubuh Amyra . Hingga mereka berdua pun tertidur karena kelelahan .

****************************

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!