Harvard University, 2020
Katherine Quinn sungguh bangga dan sangat bahagia. Hari ini dia wisuda kelulusan S1 jurusan Bisnis.
Rasa bahagia tampak dari raut wajahnya yang terus tersenyum.
Daddy dan Mommy menemani ceremony kelulusannya.
Mereka berfoto bersama dengan gembira.
Tiba-tiba ada seseorang berdiri di depan Kate.
"Selamat adikku sayang," Keane mencubit pipi Kate, mengagetkan.
"Ya ampun kakak, kenapa tidak memberitahu kalau mau datang sih. Bikin kaget saja!" Kate memeluk Keane gemas.
Kate tidak menyangka bahwa Keane akan datang. Karena sudah sekitar dua tahun ini Keane bekerja di London. Keane bekerja membantu pabrik Uncle Matt disana.
Dan sudah setahun ini Keane tidak pulang ke rumah mereka di Massachusetts.
Mereka berpelukan erat melepaskan rindu. Mommy dan Daddy juga ikut memeluk Keane.
"Kate, nanti jam 6 sore kamu sudah harus ada di rumah ya. Karena kita akan mengadakan jamuan makan malam bersama keluarga besar kita untuk merayakan kelulusan kamu" Mommy mengingatkan.
"Iya Mom, Kate ingat kok. Jangan kuatir," Kate berkata sambil tersenyum.
Setelah wisuda di kampus, Kate memang merayakan wisuda dengan sahabatnya yang hari ini juga wisuda.
Kate merayakan di cafe yang sudah disewa. Ada sekitar 50 orang yang ikut acara siang ini.
Suasana tentunya menyenangkan. Mereka bercanda dan tertawa dengan gembira.
Sorenya Kate sudah kembali ke rumahnya. Dia ikut menyiapkan jamuan makan malam ini. Ada sekitar 20 orang yang diundang.
"Mom, nanti Aunty Carol dan Uncle Matt apakah datang juga?" tanya Kate sambil menata makanan di meja.
"Tentu saja, mereka kan datang bersama Keane tadi pagi," Mommy tersenyum.
Aunty Carol adalah kakak Mommy Grace.
Mereka sama-sama berprofesi sebagai dosen. Mommy Grace mengajar di Harvard University jurusan Accounting.
Dulunya Aunty Carol juga mengajar di Harvard University jurusan fisika tapi sekarang Aunty Carol mengajar di University College London mengikuti suaminya karena usaha pabrik konveksi milik Uncle Matt maju pesat.
Sedangkan Daddy Kate yang bernama Peter Quinn berprofesi sebagai dokter yang bertugas di rumah sakit di Massachusetts sini.
Jamuan makan malam ini berjalan sukses. Semua gembira dan merasa senang karena Kate telah berhasil menamatkan pendidikan sarjananya.
"Kate sayang, apa rencanamu setelah ini?" tanya Aunty Carol.
"Setelah ini Kate ingin melanjutkan kuliah S2 dan semoga Kate bisa jadi dosen juga Aunt," jawab Kate.
"Hahaha ... cita-citamu ingin jadi dosen seperti Aunty ya. Bagaimana kalau sambil menunggu kuliah berikutnya, kamu liburan ke London di tempat Aunty?"
"Wah asyik sekali Aunty, Kate sih mau tapi minta ijin dulu ke Mommy Daddy ya."
"Tiga hari lagi Aunty, Uncle dan Kakakmu akan kembali ke London. Kalau bisa kamu ikut sekalian saja ya. Nanti Aunty ajak berpetualang yang pasti mengasyikkan. Besok tanyakan saja pada Keane apa yang Aunty maksud," Aunty Carol berteka-teki.
"Oke Aunt, terima kasih. Besok Kate minta ijin dulu."
Esoknya Kate masuk ke kamar Keane lalu langsung duduk di kursi yang ada di situ.
"Kakak, aku diajak liburan musim panas ke London sama Aunty Carol. Katanya akan ada petualangan yang mengasyikkan dan aku disuruh tanya sama Kakak. Memangnya petualangan apa sih?" tanya Kate.
"Kalau Kakak ceritakan sekarang apakah kamu akan percaya? Soalnya ini diluar nalar manusia. Juga apakah kamu akan berani?" jawab Keane.
"Hhiiii ... membayangkan saja sudah membuat bulu kudukku berdiri. Pasti petualangan supranatural yang hantu-hantu yah?"
"Oh my God, bukanlah. Kita hanya akan kembali sekitar 1,5 abad yang lalu dengan menggunakan mesin waktu ciptaan Aunty Carol," jawab Keane santai.
"Apaaaaa!!!" mulut Kate melongo.
Kate memandang Keane tak percaya.
"Kalau tidak percaya kita buktikan saja besok," kata Keane.
Kate masih terbengong-bengong menatap Keane tak percaya. Otaknya masih berpikir mencerna apa yang dikatakan Kakaknya.
"Tapi ini benar-benar rahasia! Sementara ini yang tahu hanya aku, kamu dan tentu saja Aunty Carol dan Uncle Matt. Besok setelah kita berada di rumah Aunty Carol kamu bisa membuktikannya," jelas Keane.
"Aku benar-benar penasaran. Oke! Aku akan ikut berpetualang. Mommy dan Daddy juga sudah mengijinkan aku liburan musim panas ini di London," kata Kate masih merasa tak percaya.
Hari ini Kate mempersiapkan segala keperluan karena besok sudah akan berangkat ke London.
Untuk pendaftaran kuliah S2 bisa dilakukan lewat jalur online jadi tidak masalah jika dia tidak datang langsung saat pendaftaran di kampus.
Esoknya, Mommy dan Daddy ikut mengantar ke bandara.
"Hati-hati ya sayang, bersenang-senanglah disana tapi jangan sampai merepotkan Aunty. Jangan lupa selalu telpon Daddy atau Mommy ya," pesan Daddy pada Kate.
"Baik Daddy, Kate janji."
"Keane, jaga adikmu selama disana. Jangan lupa telpon Daddy dan Mommy," pesan Daddy pada Keane.
Lalu mereka saling memeluk mengucapkan salam perpisahan. Mommy juga menitipkan Kate pada Aunty Carol agar selalu menjaganya.
Saat pesawat mengudara, pikiran Kate mengembara. Banyak sekali pertanyaan di benaknya.
Apakah benar ada yang namanya melakukan perjalanan waktu?
Bagaimana keadaan London 150 tahun yang lalu?
Bagaimana kehidupanku nanti disana?
Bagaimana aku akan kembali ke waktu saat ini?
Banyak sekali pertanyaan yang terus berputar di kepalanya. Kate sudah mencoba bertanya pada Keane, Aunty Carol, ataupun Uncle Matt, tapi mereka enggan menjelaskan. Katanya besok Kate disuruh untuk membuktikannya sendiri.
##
Saat ini Kate sudah berada di rumah Aunty Carol di London. Mereka beristirahat untuk memulihkan tenaga. Kata Aunty, besok baru mereka akan melakukan perjalanan waktu karena hari ini mereka terlalu lelah.
Dan ternyata selama ini Uncle Matt membuka pabriknya di tahun 1870 dan Keane membantu mengelola pabrik yang semakin hari semakin maju pesat karena Uncle Matt merasa kewalahan.
Aunty Carol ternyata menjadi dosen pada tahun 1870 di University College London. Jadi selama ini mereka tidak sepenuhnya berbohong pada orang yang menanyakannya.
Uncle Matt dan Aunty Carol tidak memiliki anak jadi Keane dan Kate sudah mereka anggap sebagai anak sendiri.
Akhirnya tiba juga hari ini.
Tubuh Kate gemetar. Dia akan kembali ke 1,5 abad silam.
Mereka berempat memasuki sebuah mesin waktu berbentuk seperti lift yang ada di laboratorium bawah tanah di rumah Aunty Carol.
Sebelumnya Kate sempat diberi penjelasan oleh Aunty Carol maupun Keane.
Mereka berpesan agar Kate merahasiakan dari siapapun bahwa mereka datang dari masa depan.
Semua baju, sepatu dan perlengkapan Kate sudah Aunty siapkan walaupun tidak banyak. Nantinya Kate bisa membeli sendiri keperluannya.
Aunty juga berpesan bahwa nantinya Kate jangan terkejut karena masa itu masih ada perbudakan. Budak biasanya adalah kaum kulit hitam.
Kate diminta hanya untuk bersenang-senang dan menikmati waktu saat ada di zaman yang akan mereka datangi.
Aunty Carol memilih tahun 1870 karena pada masa itu adalah masa kejayaan dan keemasan kerajaan Inggris yang dipimpin oleh Ratu Victoria.
Pada masa ini hampir di seluruh negeri Inggris damai, tidak ada peperangan. Pertumbuhan ekonomi, industri dan teknologi maju pesat. Bahkan dunia kedokteran pun mengalami perkembangan yang baik.
Jadi Uncle Matt membuka pabrik konveksi karena iklim industri di London sedang berkembang pesat.
Dan kini saatnya, pintu itu terbuka dan berubahlah waktu yang ada di depan mereka ...
London, 1870
Woooowwww ...
Jadi ternyata beginilah kota London 1,5 abad yang lalu. Bangunan gedung dan rumah terlihat sangat artistik. Hanya ada kereta kuda sebagai moda transportasi jadi bebas polusi asap kendaraan.
Belum lagi penampilan orang-orang yang berseliweran di sepanjang jalan utama.
Yang pria berpakaian jas lengkap dengan topi sedangkan para wanita bergaun lebar yang panjang seperti gambaran kita tentang princess.
Kate sangat takjub dengan pemandangan yang ada di sekitarnya.
Saat ini pun Kate berpenampilan layaknya wanita jaman itu. Dia memakai gaun lebar panjang warna biru langit dengan hiasan renda dan pita, tidak lupa hiasan topi kecil di rambutnya seperti penampilan khas wanita Inggris.
Setelah keluar dari mesin waktu, ternyata Kate muncul di sebuah ruang bawah tanah rahasia. Ruang itu ternyata ada di bawah kantor Aunty Carol.
Aunty Carol sudah menyiapkan semua keperluan untuk dipakai sesuai dengan jaman itu. Mereka berempat keluar dari University College London dengan mengendarai kereta kuda.
Saat itu Kate ingin berhenti di kota untuk melihat-lihat sambil berbelanja keperluannya.
Kate membeli banyak gaun, sepatu, topi dan accesories.
Setelah puas berbelanja, Kate menuju kediaman keluarga Uncle Matt yang letaknya agak jauh dari pusat kota.
Kate yang tidak terbiasa naik kereta kuda, perutnya terasa mual karena sepanjang jalan terguncang-guncang.
Kate tampak takjub melihat rumah Uncle Matt. Bangunannya artistik dan luas. Banyak pelayan dan budak yang bekerja di rumah itu. Karena selain memiliki pabrik, Uncle Matt juga punya perkebunan dan ada istal kuda di bagian belakang rumah.
"Kate, kenalkan ini Rut. Dia adalah pelayan pribadimu," kata Aunty Carol.
"Halo Rut, tolong kamu rapikan baju dan barang-barangku ya," pinta Kate tersenyum manis.
"Baik Nona," kata Rut.
Di rumah keluarga Matt Davis, ada kepala pelayan yang biasa dipanggil Tuan John.
Kate menilai Tuan John orang yang sangat kaku. Tapi menurut Uncle Matt, Tuan John sangat setia dan bisa diandalkan. Jadi Kate sangat menghormati kepala pelayan di rumah ini.
Pelayan dan pekerja sangat senang dan nyaman bekerja di rumah ini karena Uncle Matt dan Aunty Carol sangat menghormati dan menghargai mereka.
Semua yang bekerja di rumah ini dibayar dengan upah yang melebihi rata-rata upah pelayan di kota ini.
Sebenarnya Kate tidak terbiasa dilayani, dia terbiasa mandiri. Apalagi di dunianya yang di masa depan.
"Ayo kita makan siang. Semua sudah disiapkan," ajak Aunty Carol.
Mereka makan sambil mengobrol. Banyak pesan dan nasehat yang disampaikan pada Kate.
Jangan menarik perhatian!
Jaga tingkah laku di rumah maupun di tempat umum!
Ikuti aturan dan kebiasaan di masa ini!
Jangan cari masalah!
Dan yang utama adalah jangan sampai jatuh cinta!!!
"Ingat kata-kata Kakak! Jangan sampai jatuh cinta. Bisa runyam semua urusan," kata Keane tegas pada Kate.
"Baik Kakakku yang super bawel! Aku benar-benar tidak bisa membayangkan akan tertarik dengan pria disini. Hahaha...," Kate menertawakan dirinya sendiri.
Bagi Kate, pria Inggris sangat kaku dan dirinya merasa tidak mungkin cocok bila menjalin hubungan percintaan.
"Kate, selama disini kalau merasa bosan lebih baik kamu bantu Aunty di universitas saja ya. Kamu bisa menjadi asisten atau bekerja di perpustakaan. Terserah kamu saja mau pilih dimana. Bekerjanya paruh waktu kok jadi kamu masih bisa jalan-jalan atau menjalin persahabatan dengan gadis-gadis disini," Aunty Carol menawarkan.
"Oke Aunty, Kate mau kok bekerja. Kalau di rumah terus juga pasti akan bosan."
"Oiya, besok malam ada pesta dansa di balai kota. Kamu ikut ya. Kita semua diundang kok. Kamu akan Aunty perkenalkan dengan orang-orang penting di kota ini," kata Aunty kemudian.
"Tapi Kate tidak pintar berdansa Aunty."
"Tenang saja, tidak masalah. Yang penting kamu akan melihat bagaimana pesta dansa itu. Menarik sekali lho."
Kate penasaran dan tidak sabar menantikan pesta dansa besok.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!