My Crush Is My Husband
Episode 01
-𝐒𝐞𝐧𝐢𝐨𝐫 𝐇𝐢𝐠𝐡 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚-
Lapangan basket sudah di penuhi oleh para murid yang antusias menonton pertandingan basket antara anak kelas 12 IPA 1 dan 11 IPA 1.
Ini sebuah sejarah sih, karena untuk pertama kalinya seorang adik kelas berani menantang kakak kelas. Dan ini yang mereka tantang adalah juara basket kebanggaan sekolah!!.
Someone
KAK ARIEL I LOVE YOU!!
Teriakan para siswi terdengar sangat mendominasi, mereka semua heboh melihat ketampanan para kakak kelas yang saat ini tengah bertanding di lapangan sana.
Ariel Bright
( Tersenyum tipis untuk menghargai dukungan dari mereka. )
Someone
AAA!! GUE DI SENYUMIN DONK!! ( berteriak histeris. )
Valentino Cosua
Haduh, berisik juga ya mereka. [ membersihkan telinganya. ]
Mereka break sebentar, sebelum nanti akan kembali bertanding di ronde ke dua.
Variel Marcellino
Kayak lo gak tau aja.
Variel Marcellino
Mereka pasti berisik, apalagi tadi Kapten senyumin mereka.
Jefran Xander
Sengaja tuh, biar anak orang masuk rumah sakit karena jantungan.
Tawa Jefran dan yang lain tiba-tiba terendam kala kornea mata mereka menangkap adanya sosok gadis yang berjalan mendekati mereka.
Kanaya Emelyn X.
[ Menyodorkan minum ke Ariel. ]
Ariel Bright
( mengangkat satu alisnya )
Kanaya Emelyn X.
[ Menunduk. ]
Kanaya Emelyn X.
Minuman buat Ariel. ( cicit nya )
Ariel Bright
( Diam dengan muka datar nya. )
Variel Marcellino
Buat Ariel aja nih?, buat kita mana?. ( mencairkan suasana. )
Kanaya Emelyn X.
Ada kok, nanti aku ambilin. ( nada suara polos. )
Ariel Bright
Kalian lanjut aja, gue mau nemuin pelatih. ❄[ pergi begitu saja tanpa melirik Yaya. ]
Valentino Cosua
Maafin ya, Kapten emang orang nya gitu.
Valentino Cosua
Keturunan kutub soalnya.
Kanaya Emelyn X.
( Tersenyum dan mengangguk polos. )
Gak papa, aku tau kok.
Variel Marcellino
Oh ya, lo anak mana? kok perasaan gue gak pernah liat lo?.
Kanaya Emelyn X.
Aku di kelas reguler kak, beda gedung. ( sopan )
Variel Marcellino
Oh... [ mengangguk paham. ]
Variel Marcellino
Gak usah panggil kak, berasa tua banget gue.
Variel Marcellino
Panggil aja Variel. [ mengulurkan tangan. ]
Kanaya Emelyn X.
Yaya. [ menjabat tangan Variel. ]
Jeritan para siswi mulai terdengar ketika Yaya menjabat tangan Variel, sekumpulan siswi itu berteriak seakan tak Terima karena Yaya dapat menjabat tangan salah satu pangeran sekolah.
Valentino Cosua
Gak usah takut, mereka gak bakal ngapa-ngapain lo kok.
Kanaya Emelyn X.
[ Mengangguk ragu. ]
Jefran Xander
( Yang sejak tadi memperhatikan Yaya. )
Jefran Xander
Ck!. ( berdecak pelan. )
Episode 02
Yaya berjalan pulang kerumah sederhana miliknya yang berada tak jauh dari sekolahnya, Rumah sederhana dengan harga murah yang ia beli dengan uang hasil jeri payahnya sendiri.
Kanaya Emelyn X.
[ Memasuki pekarangan rumah. ]
Yaya menghela nafas ketika melihat sebuah mobil mewah yang terparkir di depan rumah nya.
Kanaya Emelyn X.
Ada apa lagi sekarang?. ( lelah. )
Kanaya Emelyn X.
Tahu begini, aku lebih baik langsung ke tempat kerja saja tadi.
Yaya ingin sekali puter balik untuk pergi, namun ia tidak bisa karena tiba-tiba seseorang muncul dari pagar kecil rumahnya.
Kanaya Emelyn X.
Hah~ ( menghela nafas. )
Kanaya Emelyn X.
[ Menunduk dan mengangguk. ]
Jefran Xander
Gak usah nunduk, kayak sama siapa aja. ❄ [ berjalan masuk begitu saja. ]
Kanaya Emelyn X.
{ Aku penasaran, sebenarnya tuan rumah di sini itu siapa?. }
Yaya mengikuti Jefran masuk, mereka langsung sampai di ruang tengah rumah kecil itu.
Jefran Xander
[ Duduk di sofa tanpa di suruh. ]
Kanaya Emelyn X.
[ Berdiri dan menunduk. ]
Tn. Deon Xander
Angkat kepala kamu! ❄.
Kanaya Emelyn X.
[ Masih menunduk. ]
Ny. Evelyn Xander
Hah~ ( menghela nafas. )
Ny. Evelyn Xander
Kami Nyetujuin kamu tinggal sendiri itu buat mandiri, bukan buat jadi gadis penakut seperti ini!.
Kanaya Emelyn X.
( Tak bergeming )
Tn. Deon Xander
Duduk!, ayah ingin bicara. ❄
Yaya mengangguk kaku, kemudian mengambil duduk di samping Jefran.
Tn. Deon Xander
Kami memutuskan untuk tidak akan membiarkan kamu tinggal sendiri lagi.
Kanaya Emelyn X.
[ Langsung mengangkat kepala. ]
Kanaya Emelyn X.
Yah... ( menatap Ayahnya lekat )
Ny. Evelyn Xander
Kakak mu udah bilang semuanya, dan bunda gak setuju kalau anak bunda kayak gini terus!.
Ny. Evelyn Xander
Beres-beres dan kamu pulang sama kita ke kediaman utama hari ini.
Mendengar suara tegas sang Bunda membuat Yaya tak berani untuk mengangkat kepala.
Tn. Deon Xander
Nanti ada yang mau Ayah sampai kan, tetapi setelah kita sampai di kediaman. ❄
Kanaya Emelyn X.
Apalagi Yah?.
Ny. Evelyn Xander
Kamu akan tahu nanti, jadi cepat lah berkemas! ( desak nya )
Kembali menghela nafas, Yaya pun berdiri, berjalan menuju kamar nya untuk berberes.
Episode 03
Ariel dan Variel sedang berjalan menuju lapangan basket, Variel merangkul bahu Ariel seperti biasa.
Tiba-tiba seorang gadis berkaca mata dengan poni yang menutupi wajahnya lewat.
Kanaya Emelyn X.
[ Berjalan cepat untuk menghindari Ariel dan Variel. ]
Variel Marcellino
Eh, Yaya!! ( sapa nya. )
Kanaya Emelyn X.
[ Terpaksa menghentikan langkah. ]
Kanaya Emelyn X.
{ Aduh, kok malah di panggil sih. } ( mata terpejam. )
Perlahan Yaya memutar tubuhnya, menunjukkan senyuman terbaik yang bisa ia tunjukkan.
Kanaya Emelyn X.
O_oh ha_hay. ( gagap )
Variel Marcellino
Hay, apa kabar?.
Variel Marcellino
Mau kemana?
Variel Marcellino
Ngapain di gedung non reguler?.
Variel Marcellino
( Bertanya dan menyapa dengan ekpresi ramah. )
Kanaya Emelyn X.
Oh... i_itu...
Kanaya Emelyn X.
Aku pindah ke gedung non reguler, em... mu_mungkin karena aku anak ber pre_prestasi.
Variel Marcellino
Oh, bagus kalau gitu.
Variel Marcellino
Jadi kita bisa lebih sering ketemu setelah ini.
Kanaya Emelyn X.
( Hanya tersenyum tipis. )
Syukur deh, karena Variel tidak menanyakan yang aneh-aneh. Karena tidak mungkin Yaya bilang jika orang tuanya memindahkan ia ke kelas non reguler.
Ariel Bright
Ayo langsung kelapangan. ❄
Ariel Bright
( Melirik Yaya tajam sebelum berjalan pergi. )
Kanaya Emelyn X.
[ Menunduk. ]
Variel Marcellino
Ya udah, gue duluan ya. Bye. [ melambaikan tangan dan berlari mengejar Ariel. ]
Yaya sedikit mendongakkan kepala kala kedua laki-laki itu di rasa sudah cukup jauh.
Kanaya Emelyn X.
Huh~ ( menghela nafas. )
Kanaya Emelyn X.
Ini akan sulit.
Variel yang berjalan bersama dengan Ariel tampak penasaran, kenapa ekspresi laki-laki itu berubah semakin kaku setelah mereka berpapasan dengan Yaya tadi.
Variel Marcellino
Kenapa?, lo ada masalah sama cewek tadi?.
Ariel Bright
Nggak. ❄ ( singkat )
Variel Marcellino
Gak usah bohong, keliatan banget dari wajah lo kalau lo gak suka sama dia.
Variel Marcellino
Coba cerita, kali aja gue bisa bantu.
Ariel Bright
Nanti, bareng yang lain. ❄
Variel Marcellino
Hem, Oke, gue tunggu.
Variel lantas berjalan mendahului Ariel, mereka sudah sampai, hanya perlu masuk ke pintu lapang indoor nya saja.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!