" Pak Al." Teriakan melengking dari seorang gadis cantik dengan pakaian kantor sedang mengejar boss nya yang baru saja masuk ke dalam ruangan nya.
Pria yang di panggil oleh gadis itu pun membalik kan tubuh nya dan menghadap langsung pada gadis yang tadi memanggil dengan teriakan.
" Ada apa ?" Tanya nya dengan dingin tanpa menatap wajah gadis yang berdiri di hadapan nya.
" Ini berkas yang bapak kirim ke saya lewat email." Ucap gadis itu sambil menyerah kan beberapa berkas dan map kepada laki laki yang di sebutan nya Bapak.
Laki laki itu pun langsung mengambil berkas berkas itu dan langsung melangkah meninggal kan gadis tadi, Tapi langkah nya berhenti saat nama nya di panggil lagi.
" Pak al, Kenzo nya mana ?" Tanya gadis itu.
" Ada di rumah " Jawab nya dengan dingin.
" Gak di bawa ke sini ?" Tanya gadis itu lagi.
" Enggak "
" Kenapa ?" Tanya gadis itu dengan kepo.
" Apa urusan mu dengan anak ku, Dan satu lagi jangan hasut anak ku lagi." Ucap laki laki itu dengan dingin dan langsung meninggal kan gadis tadi yang terbengong mendengar ucapan akhir dari laki laki itu.
' Siapa yang ngehasut coba, orang anak nya aja yang nempel nempel ke gue.' Gerutu gadis itu.
Dia seorang Agatha Aurora yang mencintai boss nya sendiri yang berstatus duda dan memilik anak satu.
sudah lama dia mengejar laki laki yang bernama Alaric Sebastian tapi laki laki itu tidak pernah menoleh ke arah nya apalagi melihat nya.
Tapi Agatha tidak pantang menyerah untuk merebut hati boss nya dan juga anak nya.
Agatha pun melangkah lagi menuju meja kerja nya.
baru saja agatha akan mendudukkan diri nya, tiba tiba saja asisten boss nya datang dengan beberapa berkas yang di yakini bahwa dia yang akan di suruh mengantar kan berkas itu kepada boss nya.
" Sini " Titah agatha dengan mengadahkan tangan nya.
" Hehe, Loh tau aja " Ucap Bara bagaskara. Asisten pribadi nya Alaric sebastian.
" Udah ke tebak dari tampang nya." Ketus agatha.
" Jangan cemberut dong nanti cantik nya ilang loh " Goda Bara.
" Bodo amat." Agatha langsung merampas berkas berkas itu dari tangan Bara dan langsung membawa nya ke rungan boss nya.
Tok...Tok...Tok....
" Masuk " Sahut Al dari dalam.
" Pak, ini berkas yang kemarin ketinggalan." Ucap agatha sambil menyerah kan berkas itu.
" Simpan saja di sana " Ucap Al tanpa menoleh sedikit pun ke arah Agatha.
" Kalau begitu saya permisi pak." Pamit Agtha.
" Hmm " Hanya itu saja yang keluar dari bibir boss nya.
Agatha pun keluar dari ruangan itu dengan wajah kesal, karena lagi lagi boss nya cuek kepada nya dan sedikit pun tidak menoleh kepada nya.
" Kenapa Loh ?" Tanya Bara saat melihat sekertaris boss nya sekaligus sepupu nya itu keluar dari rungan boss nya dengan wajah kesal.
" Menurut Kak Bara aku cantik gak ?" Bukan nya menjawab pertanyaan Bara, Agatha malah berbalik tanya.
" Ya cantik lah, Loh kan adik gue paling cantik." Ucap Bara membangga kan sepupu nya itu.
" Ya iya lah gue paling cantik, karena kan adik loh laki laki semua." Ketus agatha dan di sambut dengan tawa keras dari Bara.
" Loh itu cantik Tha. andai aja loh bukan sepupu gue, udah gue nikahin loh dari dulu." Batin Bara sambil menatap lekat wajah sepupu nya.
" Ngapain sih liatin gue kayak gitu." Ketus Agatha yang merasa risih ketika melihat tatapan kakak sepupu nya itu.
" Loh cantik Tha " Lirih Bara, tapi untung nya agatha tidak mendengar nya.
" Apa ?" Tanya Agatha yang tak jelas mendengar gumaman Bara.
" Ah gak apa apa " Ucap Bara dengan kikuk.
" Aneh loh " Umpat agatha sambil berjalan meninggal kan sepupu nya itu.
Sedangkan Bara hanya bisa tersenyum kecut melihat Agatha meninggal kan nya.
" Gue cinta sama loh Tha, Tapi rasa sayang gue ngalahin rasa cinta di hati gue." Batin Bara.
Bara pun meninggal kan ruangan agatha dan pergi menuju ruangan milik nya.
Di Rungan Agatha.
Agatha tampak melamun memikir kan bagaimana cara nya agar boss nya bisa mencintai nya, dia sudah mengejar boss nya selama dua tahun tapi usaha nya sia sia, boss nya masih belum bisa melupakan mantan istri nya yang telah meninggal saat melahirkan kan anak nya yang bernama Kenzo Sebastian.
Lamunan agatha buyar saat ponsel milik nya berdering dan menampil kan nama boss nya yang di layar ponsel nya, dengan semangat agatha langsung mengangkat telpon nya.
" Iya Pak " Jawab Agatha saat panggilan nya sudah tersambung.
" Kau di mana ?" Tanya Al dengan suara dingin nya.
" Saya di rungan pak "
" Datang lah ke rungan saya, saya beri waktu Lima menit untuk sampai ke sini " Setelah mengatakan itu Al langsung memutus kan panggilan nya.
Sedangkan Agatha hanya bisa mengumpat saja di sana, Dengan langkah terburu buru agatha menghampiri ruangan boss nya.
" Ada apa pak ?" Tanya agatha yang kini sudah berdiri di samping meja kerja milik boss nya.
" Apa kamu yang memeriksa laporan ini " Ucap Al sambil menunjukan berkas ke arah Agatha.
" Iya pak " Jawab agatha mengangguk kan kelapa nya.
" Bagaimana bisa kamu seceroboh ini, apa kamu tidak membaca dulu apa isi dari berkas ini ?" Tanya Al dengan suara sedikit membentak sekaligus bertanya.
" Saya sudah membaca nya dulu pak " Ucap agatha sedikit ketakutan dengan bentakan yang di beri kan oleh Al.
" Lalu kenapa jadi begini." Bentak Al sambil melempar kan berkas nya ke arah agatha yang berdiri dengan gemetar.
" Pokok nya saya tidak mau tau, kamu harus memperbaiki nya lagi. saya beri waktu kamu satu jam." Lanjut nya.
" Ba-baik pak " Jawab agatha dengan berbata bata.
Dia pun dengan buru buru merapih kan berkas yang berjatuhan ke lantai dan memungut nya satu satu setelah selesai agatha keluar tanpa pamit kepada Al.
dia hanya merasa sakit hati di bentak oleh boss nya, padahal dalam hidup nya di belum pernah di bentak oleh orang tua nya, Baru saat ini agatha bisa merasakan yang nama nya di bentak oleh orang yang kita cintai.
Sakit sekali.
Dua kata yang pantas menggambar kan suasana hati agatha saat ini yang tengah terluka karena di bentak oleh Al.
Orang tua nya belum pernah membentak diri nya apalagi saudara saudara nya tapi dengan tega Al membentak diri nya hanya karena kesalahan sedikit saja.
Jangan lupa vote, like, komen dan juga jangan lupa gift nya.
Matahari tampak semakin naik ke tengah tengah langit, mengadakan kalau hari sudah siang. Waktu yang di tunggu tunggu oleh semua karyawan yang bekerja di perusahaan Sebastian Group. Begitu pun Agatha yang sejak tadi menahan lapar karena dia tidak sempat sarapan di rumah nya.
" Loh mau ke kantin ?" Tanya Bara yang kebetulan sudah selesai dengan pekerjaan nya.
" Iya kak " Jawab Agatha.
Kalau kalian nanya kenapa Agatha manggil Bara dengan kakak dan terkadang memanggil nya dengan nama nya saja?.
Maka jawaban nya adalah, kalau Agatha sedang sadar dia akan memanggil bara dengan sebutan kakak, tapi kalau dia sedang tidak sadar atau mood nya sedang rusak Agatha akan memanggil Bara dengan nama nya saja.
Balik lagi ke Agatha dan Bara.
" Mau di temenin ?" Tanya Bara dengan suara lembut nya.
" Terserah " Balas Agatha.
Mereka pun melangkah menuju kantin.
Sesampai di sana Agatha dan Bara memilih duduk di bangku yang paling pojok.
" Mau pesan apa ?" Tanya Bara.
" Kayak biasa Kak " Jawab Agatha sambil tersenyum teduh ke arah kakak sepupu nya.
Tapi Agatha tidak menyadari kalau senyuman itu membuat kakak sepupu nya semakin mencintai nya.
" Kak " Tegur Agatha saat melihat Bara yang bengong tanpa melakukan apa apa.
" Eh iya." Bara tersentak kaget ketika Agatha memukul bahu nya.
" Kenapa jadi bengong gitu? Kapan kakak mau pesan makanan nya?." Tanya Agatha membuyar kan Bara.
" Eh iya, ini aku mau pesan." Jawab nya dengan kikuk.
Bara segera bangkit dari bangku nya dan langsung pergi meninggal kan Agatha yang sedang sibuk dengan ponsel milik nya.
Sepuluh menit.
Bara sudah kembali ke bangku nya sambil membawa nampan makanan di tangan nya.
" Ini " Bara menyerah kan pesanan nya Agatha.
" Makasih kak " Sahut Agtaha dengan mengulas senyum.
" Iya sama sama." Balas Bara dengan mengelus kepala sepupu nya.
" Ck, kak Bara kebiasaan banget sih " Rajuk Agatha karena Bara mengacak ngacak rambut nya.
" Hahaha Maaf Maaf." Ucap Bara sambil tertawa melihat wajah kesal sepupu nya.
" Ouh iya kak, bukan nya di rumah kakak ada acara ya besok ?" Tanya Agatha.
" Iya, Acara tujuh bulanan kak intan." Ucap Bara.
" Kak intan hamil lagi ?" Tanya Agatha tak percaya, Pasal nya anak pertama kakak nya Bara belum juga genap satu tahun.
" Iya, Kak Saka kan gercep banget hahaha. " Ucap Bara di akhiri tawa keras nya.
" Hahaha." Agatha pun tertawa mendengar ucapan kakak sepupu nya.
Tanpa mereka sadari interaksi mereka di awasi oleh Al yang sedang duduk di pojokan yang bersebrangan dengan pojokan tempat Bara dan Agatha duduk.
Entah mengapa hati dia tiba tiba tidak suka melihat Agatha begitu ceria dengan asisten nya sekaligus kakak sepupu nya Agatha.
Dia pun memutus kan untuk pergi ke ruangan nya kembali tanpa menyentuh makanan yang sudah dia pesan tadi.
Di meja makan Bara dan Agatha.
" Loh mau langsung pulang atau mau langsung ke rumah kakak ?" Tanya Bara setelah menyelesaikan makan nya.
" Langsung ke rumah kakak aja, pasti Mama sama Papa juga udah ada di sana." Ucap Agatha.
" Iya tadi aunty cia nelpon kakak buat bawa kamu ke sana." Ucap Bara.
" Kebiasaan banget sih Mama, dia kira aku anak kecil apa." Ketus Agatha yang tak suka dengan kefosesifan Mama nya.
" Emang nya kamu udah besar ?" Goda Bara.
" Ck, Kak Bara sama Mama itu saja aja, sama sama nyebelin." Setelah mengatakan itu Agatha langsung meninggal kan Bara yang tengah tergelak saat melihat wajah kesal Agatha.
Setelah meninggal kan kakak sepupu nya yang sedang tertawa sendiri, Agatha pun kembali lagi ke ruangan nya dan langsung mulai lagi bekerja.
Drt...Drt....Drt...
Dering ponsel Agatha membuat konsentrasi nya sedikit terganggu, lalu dia pun melihat siapa orang yang mengganggu konsentrasi nya.
setelah melihat siapa yang menelpon nya Agatha pun langsung mengangkat nya dengan semangat.
" Ada apa pak ?" Tanya Agatha dengan semangat.
" Kau ada di mana ?" Tanya Al dengan suara dingin khas nya.
" Saya ada di ruangan pak " Sahut Agatha.
" Bara sama kamu ?" Tanya Al di sebrang sana.
" Gak ada pak, Pak Bara nya masih di kantin kantor." Ucap Agatha.
" Kalau udah datang suruh dia ke rungan saya." Perintah Al.
" Baik pak " Setelah itu panggilan pun terputus dengan sendiri nya karena Al langsung mematikan panggilan nya tanpa menyahuti ucapan Agatha.
Sedang kan Agatha hanya bisa memaki boss nya yang super menyebal kan itu, tapi aneh nya Agatha begitu mencintai boss nya yang dia sebut mengenal kan.
Tak lama kemudian Bara datang ke rungan nya dengan membawa beberapa berkas dan map di tangan nya.
" Kak " Panggil Agatha.
" Kenapa ?" Tanya Bara.
" Tadi kamu di suruh ke ruangan Pak Al." Ucap Agatha.
" Baik lah " Bara pun langsung ke luar dari ruangan Agatha dan pergi menuju ruangan boss nya.
Sesampai di depan pintu ruangan milik Al, Bara mengetuk terlebih dahulu pintu nya.
Tok...Tok...Tok..
" Masuk " Sahut Al dari dalam ruangan nya.
Bara pun masuk ketika sudah di izin kan oleh Al.
" Ada yang bisa saya bantu pak ?" Tanya Bara dengan sopan.
" Apa berkas yang Agatha kerja kan sudah selesai ?" Tanya Al membuat dahi Bara mengerut.
Dia kira Al memanggil nya karena ada pekerjaan sangat penting, tapi setelah dia datang ternyata Al hanya menanya kan berkas yang di kerja kan oleh Agatha.
" Berkas yang mana ?" Tanya Bara tak mengerti.
" Berkas yang kamu beri kan pada Agatha kemarin." Ucap Al sambil menatap wajah asisten nya.
" Bukan nya sudah Agatha beri kan kepada bapak." Ucap Bara.
" Ya emang sudah di beri kan kepada saya, tapi saya kembali kan lagi karena dalam berkas itu banyak yang salah." Ucap Al.
" Coba saya tanya kan dulu lagi ke Agatha nya." Bara pun keluar ruangan nya dan pergi menuju ruangan milik Agatha.
" Tha " Panggil Bara membuyar kan konsentrasi nya Agatha.
" Ya." Jawab nya.
" Berkas yang kemarin udah di kasih ke pak Al belum ?" Tanya Bara yang kini sudah berdiri di samping kursi kerja nya Agatha.
" Astaga gue sampai lupa." Petik Agatha.
" Loh mah kebiasaan " Ucap Bara.
" Ya maaf nama nya juga lupa " Ucap Agatha sambil mencari berkas yang di maksud Bara dan Al.
" Nih." Ucap Agatha menyerah kan berkas yang dia cari sejak tadi.
" Ini udah di periksa lagi kan ?" Tanya Bara.
" Udah." Jawab Agatha.
Sedangkan Bara hanya mengangguk saja dan membawa pergi berkas itu ke rungan nya Al.
Sepulang dari kantor Agatha langsung masuk ke salah satu kamar yang ada di rumah nya Bara.
Ya tadi Agatha tidak pulang ke rumah nya melain kan ke rumah sepupu nya karena akan ada acara keluarga.
Tok..Tok..Tok..
" Tha " Teriak Bara dari luar.
Agatha pun melangkah menuju pintu dan membuka nya.
" Apa ?" Tanya Agatha.
" Loh mau ke rumah kak intan sama siapa ?" Tanya Bara menatap lekat sepupu nya itu.
" Emang semua nya mau pergi ke sana ?" Tanya Agatha.
" Iya lah." Jawab Bara sedikit sewot karena mendengar pertanyaan sepupu nya itu, sedang kan Agatha hanya berkekeh pelan melihat raut wajah kakak sepupu nya itu.
" Ya udah aku berangkat nya sama kak Bara aja." Ucap Agatha.
" Bener ?" Tanya Bara memastikan.
Dia takut kejadian dulu terulang lagi, saat itu Bara menunggu Agatha satu jam lama nya karena Agatha bilang pada diri nya kalau dia akan pergi dengan diri nya. Tapi setelah satu jam lebih Agatha tidak keluar rumah nya, akhir nya Bara mencari Agatha di kamar nya, saat sampai di kamar dia sudah tidak menemukan lagi Agatha di sana. Lalu Bara pun bertanya pada asisten rumah tangga yang ada di rumah Agatha, Kata asisten rumah nya Agatha sudah pergi dari satu jam yang lalu. Bara pun terkejut saat mendengar jawaban asisten di rumah Agatha. Lalu dia pun menghubungi nomor Agatha dan bertanya kenapa meninggal kan nya? Agatha pun menjawab kalau diri nya lupa bahwa Bara sedang menunggu nya.
" Iya." Balas Agatha dengan tertawa pelan saat mengingat momen itu.
" Ya udah buruan siap siap." Perintah Bara sebelum pergi dari kamar Agatha.
" Iya." Agatha pun langsung menutup kembali pintu nya saat Bara sudah kembali lagi ke kamar nya sendiri.
Setengah jam, Agatha akhir nya keluar dari kamar nya lalu pergi menuju ruang keluarga untuk menghampiri sepupu nya.
" Kak Bara ayo." Ajak Agatha saat sudah ada di ruang keluarga.
" Udah selesai ?" Tanya Bara sambil memasuk kan ponsel nya ke dalam saku celana nya.
" Udah." Lalu mereka pun pergi menuju rumah kakak nya Bara.
Dua puluh menit mobil yang di tumpangi oleh daniel pun sampai di kediaman kakak nya Bara.
" Udah rame banget " Gumam Agatha yang masih bisa di dengar oleh Bara yang sedang duduk di samping nya.
" Ya iya lah, kan sekarang ada acara. Jadi bakal ada banyak orang " Ucap Bara yang kesal dengan kepolosan sepupu nya itu.
" Kenapa sih, dari tadi emosian mulu keliatan nya." Ucap Agatha yang juga ikut kesal dengan kakak sepupu nya itu.
Belum sempat Bara menjawab ucapan Agatha, tiba tiba ibu nya Agatha datang menghampiri mobil mereka.
Tok..Tok..Tok..
" Bara, Agatha. Ayo turun acara nya udah mau di mulai." Ucap Diana ibu nya Agatha.
" Iya tante." Jawab Bara dari dalam mobil, sedang kan Agatha hanya diam tidak membalas ucapan Mama nya karena dia sedang merasa kesal pada Mama nya yang selalu meninggal kan nya saat ada acara keluarga.
" Udah yuk kita turun, nanti yang lain nyariin kita." Ajak Bara sambil membuka pintu mobil nya, Agatha pun mengikuti apa yang di lakukan kan oleh kakak sepupu nya itu.
" Aku mau ke kamar kak intan langsung aja kak " Ucap Agatha sambil berjalan beriringan dengan Bara.
" Iya nanti aku anterin " Ucap Bara dan di angguki oleh Agatha.
Sesampai nya di kamar kakak nya Bara, Agatha langsung memeluk semua orang yang ada di sana.
" Bagaimana kabar mu ?" Tanya Intan kakak nya Bara.
" Kabar aku baik kok kak " Balas Agatha dengan melepas kan pelukan nya.
Lalu Agatha pun menghampiri orang tua nya Bara yang juga ada di kamar itu.
" Bagaimana kabar tante ?" Tanya Agatha memeluk tubuh ibu nya Bara.
" Kabar tante baik." Jawab ibu nya Bara.
Agatha pun beralih memeluk ayah nya Bara yang sedang berdiri di samping istri nya itu.
" Bagaimana kabar mu nak ?" Tanya ayah nya Bara dengan mengelus surai indah milik Agatha.
" Kabar Agatha baik Om, Lalu om bagaimana ?" Ucap Agatha berbalik tanya.
"Kabar Om baik kok." Ucap ayah nya Bara.
" Kamu gak keluar Tha ?" Tanya intan.
" Enggak deh kak, di luar rame banget." Ucap Agatha.
" Kebiasaan " Ucap intan, sedang kan Agatha hanya cengengesan saja.
" Ouh iya, kamu gak bawa calon suami ke sini ?" Tanya intan.
" Punya pacar juga enggak, apalagi punya calon suami." Gerutu Agatha dan di hadiahi kekehan dari intan.
" Boss kamu bagaimana ?" Tanya intan yang tahu kalau adik sepupu nya itu mencintai boss di tempat kerja nya.
" Kayak nya dia belok deh kak " Jawab Agatha dengan asal.
" Huss, kamu kalau ngomong suka asal aja." Bukan intan yang menjawab melain kan Bara yang menjawab, Sedang kan Agatha hanya mengangkat bahu acuh.
" Tha mau pulang bareng tante atau mau bareng aku ?" Tanya Bara.
" Aku bareng sama kakak aja, sekalian nginap di rumah kakak." Jawab Agatha.
" Gak mau pulang ke rumah ?" Tanya ayah Agtha yang tiba tiba muncul.
" Enggak dulu deh kayak nya, Agatha mau nginap dulu di rumah nya tante dian." Ucap Agatha.
" Kalau nginap di sana jangan tidur terlalu malam " Pesan ayah nya sebelum keluar lagi.
" Iya ayah." Jawab Agatha dengan malas, Karena ayah nya selalu menganggap nya seperti anak kecil.
" Pinter." Ayah nya pun menghampiri anak tunggal nya, lalu mencium kening nya sebelum pergi.
Setelah ayah nya pergi, Agatha langsung menghapus besak ciuman ayah nya dan itu tidak luput dari tatapan intan dan Bara yang sejak tadi hanya diam melihat interaksi anak dan ayah itu.
" Kenapa di hapus Tha ?" Goda Bara. Sedang kan Agatha hanya berdecak kesal saja ke arah sepupu nya itu.
" Ayah itu kebiasaan banget, Aku ini udah besar bahkan udah mau nikah. Tapi ayah selalu aja nyium aku." Gerutu Agatha sambil mengusap kening nya.
" Itu tanda nya ayah kamu sayang banget sama kamu." Ucap Intan sambil berkekeh pelan sambil melihat kening Agatha yang memerah akibat terlalu lama di gosok oleh telapak tangan nya.
" Sayang sih sayang, tapi gak pake nyium segala. Aku kan udah dewasa sekarang." Ketus Agatha dengan wajah masam nya, Sedang kan Bara dan kakak nya hanya tertawa pelan saat mendengar gerutuan yang di lontar kan Agatha.
" Udah jangan di gosok terus, nanti lecet kulit nya." Cegah Bara sambil menjauh kan tangan Agatha dari kening nya.
Jangan lupa vote, like, komen dan gift nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!