NovelToon NovelToon

Anak Sekolah: Chat Story Version

Anak Baru tahu apa

(SMAN 1 Karawang, Indonesia.)
Sepintas ini tampak seperti SMA biasa pada umumnya.
Di sini, tahun ajaran baru sudah dimulai. Banyak anak anak pindahan berdatangan ke sekolah ini mulai dari kelas 11 hingga 12.
Hari ini, kelas 12 Ipa 5 Kedatangan seorang yang baru. Dikatakan bahwa ia datang dari sekolah di ibukota sana.
Dia memperkenalkan dirinya sebagai Rafi.
Tak ada yang tahu soal dirinya. Dari mana asalnya atau kenapa dia kesini. Dia adalah seorang yang sangat pendiam.
Alasan dia sangat pendiam adalah ia hanya ingin hidup tenang di sekolah barunya ini.
dia tak ingin ada masalah apapun atau membicarakan masa lalunya yang penuh misteri.
Tapi, baru beberapa hari, ia sadar bahwa jika ia ingin hidup tenang di sini, ia harus memperjuangkannya.
(12:00 pagi, jam istirahat kedua.)
Saat itu Rafi ingin pergi ke kantin untuk mecari makan dan tiba tiba, Seorang yang memakai Rompi Ips mendatanginya.
Anak Ips
Anak Ips
Hei kau #Menunjuk pada Rafi#
Rafi
Rafi
Aku?
Anak Ips
Anak Ips
Ya, siapa lagi menurutmu?
Anak Ips
Anak Ips
Jangan datang ke sini, ini wilayah anak Ips. Pergi sana ke wilayahmu sendiri #Menunjuk ke arah belakang Rafi#
Rafi
Rafi
Wilayah anak Ips?! Bukannya kantin ini milik semua orang?
Anak Ips
Anak Ips
Apa kamu tuli? Sudah kubilang pergi!
Rafi
Rafi
Enak saja, kantin ini milik semua orang. Jadi aku pun berhak untuk kesana
Tidak terima, anak Ips itu pun menarik kerah baju Rafi dan mengacungkan tangannya ke arah kepalanya.
Anak Ips
Anak Ips
Dengarkan aku. Kalau kau tak pergi sekarang, aku akan menghajarmu, kau dengar itu! #Menggeram marah#
Rafi pun melepaskan pegangan orang itu dan balas mencekik lehernya dan mengangkatnya ke udara.
Rafi
Rafi
Oh ya? Aku ingin melihatmu melakukannya. #Mengelurkan ekspresi menyeramkan#
Orang itu pun meronta ronta dan mencoba meminta tolong tapi dia tak bisa bersuara.
Tiba tiba saja, seorang murid Ipa tak sengaja melihat itu dan langsung berlari ke arah Rafi.
Rian
Rian
Apa yang kau lakukan, tolong berhenti. #Ekspresinya menunjukkan rasa kaget dan takut bersamaan#
Rafi
Rafi
Orang ini melarangku datang ke kantin ini, padahal kantin ini adalah milik bersama. #Menggeram#
Rian
Rian
Tolong hentikan saja ini. Mari kita bicara terlebih dahulu. #Memohon pada Rafi untuk menurunkannya, melihat bahwa wajah anak Ips itu sudah mulai membiru#
Reza pun akhirnya menurunkan amarahnya dan melepas anak Ips itu.
Rafi
Rafi
Kalau kamu berani bilang apa yang terjadi, aku akan membunuhmu kamu dengar? #Mengatakan dengan Dingin#
Anak Ips
Anak Ips
Awas kamu, aku pasti akan balas dendam! #Berlari sambil Memegang lehernya#
Anak ipa tadi pun memperkenalkan dirinya, namanya adalah Rian dari kelas 12 Ipa 3
Rian
Rian
Dengarkan aku, jika ada anak Ips seperti begitu. Jangan dilawan, pergi sajalah.
Rafi
Rafi
Kenapa begitu. kenapa aku harus mengalah padanya?
Rian
Rian
Anak Ipa dan Ips adalah musuh Rafi. Jadi jangan memicu Konfrontasi dengan anak ips.
Rafi
Rafi
Kenapa begitu. Siapa yang memulai hal konyol ini?
Rian
Rian
Tak ada yang tahu. Ini sudah ada sejak lama dan tak bisa dihentikan. Mereka tak menyukai kita, begitu pula kita sebaliknya.
Rafi
Rafi
Rupanya ada sisi gelap sekolah yang tak kuketahui rupanya. #Berpikir#
Sejak saat itu, Rafi belajar bahwa ada yang namanya permusuhan antar jurusan di sini. Kubu yang satu merasa lebih baik dari kubu yang satunya lagi dan sebaliknya.
Tapi apa rafi akan diam saja, tentu tidak. Dia punya rencana yang menurutnya akan membantunya menangani anak Ips.

Muka Dua

Ada sebuah pepatah yang bilang
"Kenalilah temanmu, dekatilah musuhmu."
Rafi pun juga meyakini hal itu
Bahwa tak perlu menjauhi atau memusuhi anak ips.
Maka sore itu Rafi pun memutuskan untuk segera beraksi
Setelah saat pulang, Rafi menunggu sampai sekolah sedikit sepi.
Dia pun mendatangi kantin wilayah anak Ips itu.
Beruntung, saat itu ada anak Ips yang sedang nongkrong di sana.
Rafi mendengar bahwa biasanya mereka memakai kantin itu sebagai tempat buat nongkrong atau belajar bareng.
Rafi pun melihat ke arah mereka dan terlihat kalau mereka sedang mengerjakan tugas Matematika.
Mereka tampaknya sedang kesulitan menghadapi soal ini.
Anak ips 1
Anak ips 1
Cuy, nomor 13 apa nih?
Anak Ips 2
Anak Ips 2
Waduh, gua juga bingung di situ bro.
Rafi pun mendekati dua sekawan yang sedang bingung itu.
Rafi
Rafi
Hei, kalian kelihatannya butuh bantuan. #Tersenyum#
Kedua anak itu terkejut dan menoleh ke arah Rafi.
Anak Ips 2
Anak Ips 2
Apa yang kau lakukan? Kau tak seharusnya berada di sini. Pergilah! #Katanya galak#
Rafi
Rafi
Hei.... santai saja kawan. Aku datang untuk membantu kalian. Bukan menyusahkan kalian. #Mencoba meyakinkan#
Mendengar itu, kedua anak Ips itu saling tatap dan tertawa.
Anak ips 1
Anak ips 1
Kamu? Membantu kami? Itu omong kosong.
Anak Ips
Anak Ips
iya. Buat apa anak Ipa menolong anak Ips. itu tidak logis.
Rafi
Rafi
Tapi kenyataannya aku ingin membantu bukan.
Rafi
Rafi
Dengar, aku benar benar tulus dalam berkata. Jadi, percaya sajalah padaku dan tidak akan ada masalah yang terjadi.
Kedua orang itu pun saling tatap lagi, lalu berbisik bisik.
Anak ips 1
Anak ips 1
Baiklah, kalau begitu bisakah kau mengerjakan soal ini. #Menunjukkan soal pada Rafi#
Mereka mencoba mengetes Rafi.
Rafi pun melihat dan mulai menganalisis soal.
Rafi
Rafi
Soal ini ya. Gampang!
Rafi
Rafi
Rafi pun mulai menuliskan caranya dan dalam beberapa saat, soal itu sudah selesai.
Mereka pun kaget. Setengah karena ternyata Rafi bisa mengerjakannya dan setengahnya lagi karena soal sulit itu sudah selesai.
Rafi
Rafi
Baik... ada lagi?
Mereka pun mulai menunjukkan soal soal itu. Rafi pun dengan cepat membabat setiap soal tersebut.
Akhirnya setelah seperempat jam, Rafi telah selesai membantu mereka.
Rafi
Rafi
Jika butuh bantuan lagi, panggil saja aku.
Rafi pun meninggalkan kedua anak itu dalam keadaan bingung.
Rafi tahu bahwa jika dia ingin menaiki reputasinya di antara anak Ips. Dia harus membantu lebih dari satu orang.
Jadi dia terus mencari anak Ips random dan membantunya.
Akhirnya diantara anak anak Ips tersebar rumor soal seorang anak Ipa yang membantu anak Ips secara misterius.
Kabar itu tersampaikan ke banyak orang, hingga para petinggi grup ips.
Banyak anak Ips yang akhirnya secara diam diam meminta bantuan Rafi untuk melakukan sesuatu (biarpun itu sudah terlihat jelas).
Rafi pun bukan hanya membantu anak Ips, tapi juga anak Ipa.
Dia mulai bergaul dengan petinggi Grup Ipa dan melakukan beberapa tugas dari mereka.
Dengan cara ini, dia disayang oleh anak Ipa dan dibutuhkan oleh anak Ips.
Berkat itu, Rafi berhasil melalui semester pertama dengan aman dan sentosa tanpa adanya halangan.
(Semester kedua)
Rafi terlihat sedang berjalan di lorong anak Ips, sambil membawa buku pelajaran.
Tepat di sana juga ada dua cewek Ips yang sedang mengobrol lalu melihat ke arah Rafi.
Julia
Julia
Apa yang kau lakukan di sini anak Ipa? #Terkejut#
Rafi
Rafi
Maaf membuatmu terkejut, tapi bisakah kamu memanggil diaz.
Julia
Julia
Diaz? Pentolan anak Ips. Mau apa kau dengannya? #Menatap Rafi dengan galak#
Rafi sedikit terkejut, karena setahunya, dia sudah menjinakkan para anak Ips. Tapi, dia tampaknya belum mengenalnya.
Rafi
Rafi
Apakah kamu baru di sini? Aku belum melihatmu sebelumnya.
Julia
Julia
Itu bukan urusanmu anak Ipa. #Galak#
"Galak sekali cewek ini," kata Rafi dalam hati.
Tiba tiba, temannya memotong "pertengkaran" mereka.
Anak Ips Cewek
Anak Ips Cewek
Kamu mencari Diaz?
Rafi
Rafi
#Menganguk#
Anak Ips Cewek
Anak Ips Cewek
Kasih saja bukunya ke aku. Akan saya sampaikan kalau ini darimu Rafi.
Rafi
Rafi
Terima kasih #Membungkuk lalu tersenyum#
Cewek yang satu lagi, namanya julia, terlihat di name tag yang ada di seragamnya, terlihat kebingungan.
Rafi pun segera pergi di sini.
Anak Ips Cewek
Anak Ips Cewek
Jul, Kamu harus tahu, dia itu orang yang baik. Bisa jadi satu satunya anak ipa yang kukenal.
Julia
Julia
Sejak kapan kalian kenal dengan dia?
Anak Ips Cewek
Anak Ips Cewek
Semester lalu, saat itu kamu sedang masa rehabilitasi bukan.
Julia pun menganguk, dia pun menjadi penasaran dengan sosok Rafi tadi.

Membantu Teman

Esok harinya saat jam istrihat kedua. Rafi terlihat sedang duduk di bangku kantin.
Wilayah ini adalah milik anak Bahasa.
Mereka adalah kubu yang netral, sehingga mereka bisa dikatakan sebagai Grup yang terlupakan.
Tak ada yang menginginkan mereka, dan mereka hanya ingin hidup tenang tanpa memusingkan konflik antara Ipa dan Ips
Mereka jauh dari masalah dan menjadi tempat buat orang yang sudah lelah dengan Ipa dan Ips.
Mereka mempersilakannya dengan syarat mereka harus menjaga sikap mereka di tanah netral ini.
Rafi sedang kelihatan menikmati bakso buatan mas aji. Tukang bakso langganan semua orang di SMAN 1.
Saat Rafi sudah mau selesai, tiba tiba saja seorang menghampirinya. Dia adalah Julia.
Julia
Julia
Halo Rafi.
Rafi
Rafi
Halo juga. Ada apa ke sini?
Julia
Julia
Cuma ingin ngobrol saja.
Rafi
Rafi
Ok, kalau begitu. Apa yang mau kau bicarakan? Mumpung aku sedang luang.
Julia
Julia
Maaf soal yang kemarin #Menunduk minta maaf#
Rafi
Rafi
Tidak apa apa. Kamu tampaknya masih baru kah? Aku tak pernah melihatmu sebelumnya.
Julia
Julia
Tidak, aku anak lama. Aku sudah setahun tidak masuk. Rehabilitasi.
Rafi
Rafi
Rehabilitasi. Untuk apa?
Julia hanya terdiam.
Rafi
Rafi
Baiklah kalau kau tak ingin bilang. Itu tidak penting bagiku.
Keadaan pun diam sejenak.
Julia
Julia
Jadi, Rafi. Bagaimana caramu bisa berteman dengan anak anak Ips? Bukankah anak Ips dan Ipa bermusuhan.
Rafi
Rafi
Itulah sebabnya. Aku berpikir beberapa langkah kedepan. Aku tidak ingin masalah dengan siapapun. Jadi aku berteman dengan siapa saja. Termasuk Ips dan Bahasa. #Mengunyah bakso terakhirnya#
Julia
Julia
Apa yang kau lakukan sampai mereka bisa yakin begitu?
Rafi
Rafi
Itu cerita yang panjang. Yang penting pada akhrinya, aku sudah ada di titik ini. #Menyeruput kuah bakso#
Setelah selesai Rafi pun hendak pergi kembali ke kelas.
Julia
Julia
Tunggu... ada sesuatu lagi yang harus kubilang.
Rafi
Rafi
Apa itu?
Julia
Julia
Aku ingin izin keluar dari sekolah. Tapi aku harus mengambilnya di meja resepsionis. Masalahany a adalah itu terdapat di wilayah Ipa. Aku tak berani kalau sendiri.
Rafi
Rafi
Begitu rupanya. Bagaimana jika aku saja yang mengambilnya?
Julia
Julia
Tidak, hal itu harus dilakukan oleh sang pemohon sendiri.
Rafi
Rafi
Ok, kalau begitu. Ayo ikut aku.
Rafi dan julia pun akhirnya berangkat ke meja resepsionis.
(Meja Resepsionis)
Di depan meja resepsionis ternyata ada seorang anak ipa juga di sana. Namanya adalah yusuf.
Yusuf
Yusuf
Hai Rafi, apa yang sedang kau lakukan?
Yusuf pun balik melihat ke arah Julia.
Yusuf
Yusuf
Rafi, bukankah dia anak Ips. Apa yang kau lakukan bersamanya.
Rafi
Rafi
Minggir yusuf, aku tak punya waktu denganmu. #Mendorong Yusuf#
Yusuf
Yusuf
Jangan bilang kalau kamu membantunya? Kamu tahu itu dilarang! #Berteriak ke Rafi#
Rafi tak peduli, dia sedang bersama julia meminta surat izin keluar.
Kesal karena diabaikan, dia pun mendorong Rafi. Membuat dia dan julia sama sama jatuh.
Yusuf
Yusuf
Hahaha.... kau dan pacarmu tampaknya jatuh Rafi.
Rafi tak peduli dan membantu julia bangun.
Rafi
Rafi
Kau tak apa apa? #Bertanya ke Julia#
Julia
Julia
Iya, lalu bagaimana denganmu?
Rafi
Rafi
Aku baik. Sekarang kau sudah selesai bukan. Cepatlah pergi, aku ada urusan dengan tiang lampu ini. #Menatap ke arah Yusuf#
Julia pun langsung pergi menjauh.
Rafi
Rafi
Nah, apa yang kau bilang barusan? #Meregangkan leher#
Yusuf pun langsung ketakutan. Dia tahu kalau sudah begitu, berarti Rafi ingin bergelut.
Yusuf pun lari dan Rafi mengejarnya.
Yusuf
Yusuf
Rafi.... aku minta maaf! #Berlari ketakutan#
Rafi tak mempedulikannya dan terus mengejarnya.
Mereka terus kejar kejaran sampai akhirnya yusuf pun terpeleset di depan kelas 12 Ipa 4. Lantainya baru saja dipel dan lebih parahnya lagi, dia jatuh di depan banyak orang.
Rafi pun tertawa melihat itu.
Rafi
Rafi
Anggap saja kita sudah impas. #Tertawa#
Yusuf pun akhirnya susah payah bangkit dan pergi ke kelasnya kembali sambil diketawakan oleh orang orang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!