NovelToon NovelToon

My Special Boyfriend

Prolog

***

Perkenalan Karakter:

Lathifa Kenneira

(ya maap Author nya pake Visual Sheryl dulu ^^)

Nama : Lathifa  Kenneira

              Berasal dari Kata Latif yang ada di kata (Legislatif) jangan tanya kenapa?  Iseng aja.

Kelas : XI IPS 1

Hobi : patuh sama hukum,  paling enggak suka kalo ada yang melanggar peraturan.

Arfenik Arkasa.

Anak dari Nathan dan Sheryl.

Nama : Arfenik Arkasa

Asal Nama dari Kimia (Ar \= Argonium) (Fe \= Besi) Nik karna Iseng nya Author)

Kelas : XI IPA LIMA.

hobi : Terlambat,  ngaca karna ganteng,  melanggar peraturan,  main sama zat kimia.

Raisa Ardinanta.

Nama : Raisa Ardinanta. (masih ingat kan Janji nya Rei pada Farhan? )

Anaknya Aisyah dan Reihan.

Kelas : XI IPA 1

Hobi : Diam dan bernapas.

Hasan Wiraguna

Nama: Hasan Wiraguna.

Anaknya Andrian Dan Azizah.

Kelas : XI IPA LIMA.

Hobi : Gangguin cewek,  godain cewek,  Modusin cewek. Dan semua hal tentang cewek.

Efandri Tara

Nama : Efandri Tara

Anak dari Regata dan Klara.

Kelas : XI IPA LIMA

hobi : Gangguin pak Ghani, Ngaca karna imut.

Riyan Adijaya

Nama : Riyan Adijaya

anak dari Agung dan Airin

Kelas : XI IPA LIMA

hobi : Php in cewek, gombalin cewek, Dll.

***

Ingin tau kelanjutan nya?

Check it out.

WARNING

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS. BAGI YANG BELOM BACA SMC SILAHKAN CHEK DULU YAH.

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

INI SEQUEL DARI SPECIAL MY CLASS

jangan tanya gaesss kenapa bacaan Special My Class nya banyak, biar lulus review, harus lebih 500 kata dulu. hehe..

Shiren : Kak Author tunggu! kok jadinya kisah kak Arfen, kenapa enggak kisah nya Shiren?!!

Arfen : di bilangin lo masih kecil. oh yah Thor, kok itu ganti judul sih. kenapa gak A Special Person?

Author : Maaf yah Shiren, Tapi entar Kisah Shiren Author buatin kok.. apa sih yang enggak buat Shiren^^

Shiren : lama lagi gak kak Thor?

Author : Habis kisah Arfen yah^^

Shiren : Kak Author janji yah'-'

Author : iyah Janji kok Shiren^^

Arfen : oik. Gue nanya nih, kok judul nya ganti?!

Author : Judul yang lo pilih enggak suka gue. halah udah lah ini aja. udah jangan. protes - protes!!

My Special Boyfriend

**Warning!!

karna ada masalah, mungkin pict Visual nya akan lulus Dua hari lagi. mohon maaf yah**^^

Episode 1

***

"Thifa,  Sebenarnya... Gue udah lama cinta sama lo. Gue udah sangat lama memendam rasa ini ke elo. Rasa cinta,  yang bahkan seorang pun gak akan ngerti. Thifa... Lo mau kan jadi pacar gue? " Seru Cowok itu, yang sudah bertekuk lutut di hadapan Gadis mungil yang kini wajah nya terpaku.

"Thifa... Gue sayang banget sama lo. Please terima gue.. Apapun yang lo minta bakal gue kabulin.  Please Thiff... Gue sayang ke elo" lirih nya lagi,  kini dengan tatapan yang menarik bagai magnet berkekuatan super. Cowok itu merogoh Kantung jaket nya,  membuka kotak cincin Putih kilau itu.

Cowok itu dengan Kharisma nya, Tatapan matanya yang seolah bisa menarik siapapun. Mata yang Tajam,  Alis yang lebat,  bibir yang tebal. Wajah nya mendongak berusaha menatap mata gadis itu. Berharap ada kata 'iyah ' yang keluar dari bibir tipis gadis itu.

Angin kencang pantai menerpa kasar wajah nya,  Deru gelombang menjadi saksi pernyataan cinta Pria itu.

Gadis mungil itu,  yah Lathifa Kenneira namanya. Thifa diam mematung.  Ada berjuta bahkan tak terhitung rasa bahagian nya saat ini. Diam tak bergeming,  seolah ini mimpi baginya.  Cowok yang di sukai nya sejak SMP saat ini tengah bertekuk lutut di hadapan nya,  mengutarakan perasaan nya di tepi pantai sore. Ah,  bukan kah itu Romantis?

"Gue ma--" ucapan Thifa terpotong.

"Gimana Thif?  Udah romantis belum? Kira - kira Raisa bakal nerima Gue gak kalo gue nembak dia pake cara gini? " tanya Cowok itu,  menutup kotak cincin yang di tangan nya. Perlahan bangkit berdiri tegak,  berhadapan dengan Thifa. Thifa yang hampir mati karna sakit hati.

Thifa masih diam mematung,  ia tak kuasa untuk berbicara. Rasanya sangat sesak,  Tenggorokan nya tak mampu mengeluarkan suara lagi.

Bagaimana rasanya saat Kau telah terbang jauh tinggi,  tiba - tiba jatuh terhempas?

Yah, itulah yang Thifa Rasakan saat ini. Ia sudah terlalu cepat terbang melayang dengan perkataan cowok ini. Membuat nya jatuh dengan rasa sakit yang tak tertahan.

"Gue mau Nembak Raisa,  tapi masih gagu. Gue tes dulu deh ke elo. Lo gak marah kan?  Enggak lah kan,  kita kan sahabatan dari smp. Lo tau lah Raisa itu orang nya gimana kan. Dingin,  cuek,irit kata,  elegan,  cerdas. Beneran perempuan luar biasa. Gue yakin,  gue bakal jadi cowok paling beruntung kalo bisa milikin Raisa" seru nya lagi,  melangkah kan kaki kanan nya. Bersampingan dengan Thifa,  menatap Air laut yang bergelombang.

Jadi gitu?  Jadi Zefan mau nembak Raisa?  Jadi cincin itu buat Raisa?  Bukan buat gue?  Owh.. Harus nya lo sadar diri Thifa. Lo itu siapa di bandingkan dengan Raisa!!

Batin Gadis mungil itu,  beradu argumen dengan hati nya yang kacau.

"Gak papa kok Zef. Santai aja,  lagian kan kita emang udah temenan dari SMP.  yah kali masalah gini gue masih perhitungan" sahut Thifa,  mencoba mengatur nada suara nya sebiasa mungkin.

"Bagus deh,  oh yah Thif. Menurut lo, kata - kata gue lebay gak? " tanya nya.

"akhh.. Enggak juga kok Zef. Oh yah,  udah sore nih. Gue balik dulu yah. Good luck. Semoga cepet jadian" Pamit Thifa,  ia menepuk pundak Cowok itu pelan,  meninggalkan nya seorang diro di tengah pantai itu.

"Tapi biar gue anterin aja" saran cowok itu.

"Enggak usah Zef,  Gue balik naik angkot kok"

***

Byurrrr

Swurrrr

Guyuran air dingin dari Shower itu,  menerpa tubuh Thifa. Matanya terpejam,  ia kembali lagi mengingat kata - kata cowok itu. Kata - kata yang bagai Petir menggelegar di sore hari yang Menyegarkan.

Air mata nya sudah mengalir mengikuti aliran Air Shower yang jatuh dari atas sana.

***

"Lima Tahun Zefan... Lima Tahun Gue udah suke ke elo. Tapi elo?  Elo malah suka sama Raisa. Yah,  Gue harus nya sadar diri. Mundur iyah kan?  Yah iyalah mundur,  haha! " Lirih gadis mungil itu,  menatap hampa Foto nya dan Zefan yang ada di ponsel nya.

"Raisa dingin dan cuek?  Cerdas dan jenius,  anak Dari XI IPA SATU yang paling di bangga kan. Lalu gue,  Thifa bisa apa? " lirih nya lagi,  lebih hampa dari sebelum nya.

***

Fyuhhh... Hampir aja gue telat,  untung ngendarain motor nya kenceng. Gara - gara nangis semaleman deh nih

Batin Thifa,  Gadis mungil itu hari ini hampir saja terlmabat. Akh,  jika dia terlambat sudah jelas akan  menjadi Viral di sekolah. Yah Gadis Hukum itu melanggar peraturan? 

"Zefan?  Jalan sama Raisa" Gumam nya lagi,  beru saja memarkirkan motor nya. Menatap Zefan dan Raisa yang jalan berdampingan.

Brummm!!

Brummm!!

Tiba - tiba ada motor KLX yang berhenti di depan Thifa,  entah apa maksud dan keinginan nya.

"Oiii cewek cantik tapi pendek. Lo salah parkiran,  parkiran itu khsus buat orang yang ganteng kayak gue" celetuk pria itu santai,  membuka helm nya. Turun dari motornya dengan gaya,  berjalan berhadapan dengan gadis mungil yang lagi patah hati itu.

Cowok jangkung,  dengan tinggi 180 cm itu. Kulit putih mulus,  Rambut yang acak karna helm nya. Hidung mancung mata tajam,  alis tebal bibir Tipis. Badan kekar dengan dada bidang nya.

"Udah deh Fen, Gue lagi gak mood debat sama lo" protes Thifa yang emang udah gak mood buat ngomong apalagi debat.

"Gue gak mau debat,  gue cuma mau parkir. Lo salah parkir,  nih itu tempat parkiran gue, lo yang cantik di sana" Kekeh cowok jangkung itu lagi.

"Serah lo Fen,  gue ma--"

"Arfen Arkasa!!!  Sini kamu!  Kamu kan yang kemarin mainin mikroskop di Laboratorium!! " Teriak Guru setengah Usia itu, berjalan cepat kearah Lathifa dan Ar-Fen?

Arfen dan Thifa tentu mengenal Guru setengah usia itu,  yah dialah Pak Ghani,  guru MTK yang merangkap menjadi Wakil Kepala Sekolah. Jangan tanya Ke killeran nya. di masa Nathan juga seperti itu, hanya Nathan Yang berani bertatap muka.

"Allah hu Akbar!  Guru ini kalo ngomong nyelekit bener. Udah tau Tua,  masih aja larian gitu. Kalo jatuh,  Hadehh.. Kerjaan gue kan bawa dia" Keluh Arfen geleng - geleng kepala melihat tingkah guru nya.

"Fen,  lagak lo kayak lo aja yang guru" Sinis Thifa,  yah Thifa memang selalu sinis dengan Arfen. Kapan Thifa dan Arfen damai?  Akh,  mungkin saat Tom and Jerry,  udah Salaman.

"Arfenik Arkasa!  Ikut bapak!  Kamu ini beneran senang sekali buat orang lain susah!" Titah Pak Ghani,  menatap garang Arfen.

"Okeh,  okeh,  bentar pak. Oik Thif! Parkirin motor gue dong " Seru Arfen melemparkan kunci motor nya,  ke arah Thifa.

Thifa memandangi motor KLX yang tinggi itu,  saat Arfen dan pak Ghani sudah tidak di tempat. 

Gila yah?  Padahal dia yang baru sebut gue pendek. Ini malah suruh gue markirin motor setinggi ini?!  Gilak!! Gendeng!! Edan!!

Batin Thifa,  yang entah sudah berapa kali memaki Arfen. Dari hanya membatin,  di belakang Arfen,  bahkam di depan muka Arfen terang - terangan.

***

Ara!  Ara! ^^

Episode 2

***

Gila yah?  Padahal dia yang baru sebut gue pendek. Ini malah suruh gue markirin motor setinggi ini?!  Gilak!! Gendeng!! Edan!!

Batin Thifa,  yang entah sudah berapa kali memaki Arfen. Dari hanya membatin,  di belakang Arfen,  bahkam di depan muka Arfen terang - terangan.

Siapa manusia di SMA Merah Putih yang tidak mengenal Arfen dan Thifa. Yang selalu beda Argumen. Semua itu di mulai karna keusilan dan kesenangan Arfen mengganggu Lathifa si gadis hukum.

Arfen merasa dirinya yang tidak patuh pada peraturan sekolah,  sangat menyenangkan mengganggu Thifa yang disiplin. Baginya,  mengganggu Thifa adalah kesenangan nya.

***

"Bapak kok hobi banget sih marahin saya.  Gak capek pak?" protes Arfen yang sukses besar mendapatkan lirikan tajam ala pak Ghani.

"Kamu kenapa hobi sekali buat rusuh"

"karna biar nyusahin bapak. Bapak kan Wali kelas Arfen" sahut nya santai,  menatap pak Ghani dengan cengiran manis ala Arfen ganteng.

"Kamu tau matahari panas? Mau saya jemur? "

"Ya maap pak,  saya Hilap. Pak.. Bentar deh,  Berpikir logis yuk pak. Yah kali si Thifa pendek bisa markirin motor saya? " celetuk Arfen menghentikan langkah nya. Menatap intens pak Ghani yang tengah emosi.

Pak Ghani diam sebentar,  ia memikirkan kembali ucapan Arfen.  Masuk akal.  Pikir nya.

"Yah udah,  kamu balik parkirin motor aja dulu. Ntar keruangan saya segera! " titah pak Ghani meninggalkan Arfen di tempat.

***

"Ya Allah Fen,  kenapa sih lo itu hobi bener gangguin gue" Gerutu Thifa masih setia berdiri di sebelah motor Arfen. Di edarkan pandangan nya,  mencoba mencari apakah ada orang yang bisa membantu nya memarkirkan motor itu. Bagi Thifa,  memarkirkan motor itu sendirian adalah kemustahilan.

"Motor kok tinggi bener. Entah buat apa,  Gg! " keluh nya lagi memukul pelan KLX Hitam milik Arfen.

"lo yang pendek malah nyalahin motor gue. Makanya,  jadi orang jangan pendek " Sahut pria itu,  Thufa tentu jelaa dengan suara cowok itu. Thifa berbalik.

Cup.

Gerakan berbalik Thifa tiba - tiba sukses membuat Arfen mendaratkan kecupan yang di kening Thifa,  yah meski tanpa sengaja.

"Apa sih Fen?  Lo kok hobi banget ngusilin gue. Gue risih tau gak!! "

"Karna gangguin elo itu kesenangan gue. Karna lo bagian dari hidup gue" sahut Arfen santai, agak menunduk menatap intens mata Indah Thifa.

Deg.

Deguban entah dari mana asal nya,  tapi ada yang berbeda.

"Thifa... Gue mau nanya serius sama lo nih"

Thifa diam,  ia menaikkan sebelah alisnya melihat tingkah gila Arfen. Akh,  kapan Arfen waras?  Pikir nya.

"Gue ini ganteng ye kan. Heyoo ngaku"

"Apa sih lo!  Rese tau gak! Parkirin motor lo sendiri!!" Bentak Thufa kasar melemparkan kunci motornya. Thifa dengan langkah pendeknya meinggalkan Arfen di sana.

"Entah sejak kapan,  dan mulai dari mana. Gue Arfen,  tertarik sama lo Lathiefa. Lo bagian dari hidup gue,  dan gue bakal dapetin bagian itu lagi" Gumam Arfen, sudut bibir nya tertarik melihat langkah cepat Lathifa.

Arfen ingat jelas sejak kelas Sepuluh, dia memang suka sekali mengganggu Thifa karna iseng, tapi siapa sangka seiring berjalan nya waktu, Arfen malah jatuh hati pada Thifa. Bagi cowok tengil itu, jika satu hari tidak mengganggu Thifa, maka hidup nya kurang lengkap.

***

Istirahat telah berbunyi,  semua orang Pergi ke kantin,  tentu untuk mengisi perut mereka yang kosong. Berbeda dengan teman nya yang lain,  Thifa,  Melia,  dan Anggi berada di kelas,  mereka lagi malas untuk pergi ke kantin.

"Guysss... Kalian ada denger gosip terbaru belom? " Seru Anggi,  yah si Duta Gosip. Ia memutar kursinya menatap intens Thifa dan Melia yang duduk semeja itu.

"Gosip? Gue laper pun jadi kenyang " sahut Melia tak kalah semangat dengan Anggi.

"Ck.. Thif? No komen? Enggak penasaran?  Udah dong.. Penasaran aja" lirih Anggi,  menatap nanar ke arah Thifa.

"Okeh.. Ada berita baru apa Nggi? "

"Jadi gini Guys,  Ternyata oh ternyata nih yah. Si Arfen sama Si Raisa itu deket gess. Kemarin gue liat,  Raisa balik sama Arfen!!" seru Anggi serius,  bagaikan itu adalah berita terheboh tahun itu.

Deg.

Lagi, entah kenapa Thifa merasakan sakit hati. Bedanya,  itu tidak sesakit saat Zefan mempermain kan nya. Yah,  karna memang faktanya orang yang Thifa sukai adalah Zefan.

"gila?!  Serius lo nggi?! Raisa Ardinanta si gadis es?!  Sama Cowok Terganteng Arfen?!  Wah,  serasi sih" Sahut Melia yang di angguki Anggi.

"habis nya mereka sih Akrab banget"

Entah lah,  ada rasa panas di hati  Thifa mendengar ucapan kedua sahabat nya ini.

"Btw,  lo Thif gimana sama Zefan? Udah belum? "

"Belum dan enggak akan pernah jadian. Jangan tanyakan kenapa? Gue males jawab nya. Gue badmood hari ini" sahut Thifa,  ia bangkit dari kursi nya berjalan keluar kelas.

"Enggak usah ikutin gue. Gue butuh waktu sendiri " Ujar Thifa lagi saat melihat kedua sahabat nya ingin bergerak mengikuti nya.

Melia dan Anggi hanya bisa diam,  mereka jelas tau jika Thifa sedang badmood,  akan lebih baik tak ada yang menganggunya.

***

"Apa gue kurang dingin?  Apa gue kurang cuek?  Kenapa Zefan?!  Kenapa lo milih Raisa!  Gue suka ke elo!  Suke ke lo udah lima tahun!! Kenapa perasaan ini enggak terbalas!  Itu sakit Zefan!! " Gerutu Thifa,  duduk di bawah pohon beringin,  sendirian. Yah tempat sepi seperti itu lah yang Thifa butuh kan.

"Yah karna biar lo bisa sama Gue lah" sahut cowok yang muncul dari belakang Thifa. Gadis mungil itu tercengang tak percaya,  saat Arfen mendengar semuanya.

Arfen?  Dia dengar?

Arfen duduk di sebelah Thifa,  pandangan nya lurus ke depan.

"Lo tau sesak gak Thif?  Yah sesak itu waktu gue tau lo suka sama orang lain udah Lima tahun. Lo tau lega gak Thif? Yah leganya kalo kalian itu gak jadian,  bahkan kalo pun kalian jadian,  gue gak segan buat rebut lo.  Apapun caranya" seru Arfen lagi. Suasana nya menjadi hening karna ucapan Arfen.

Kali ini Thifa pun tak kuasa angkat biacara. Semuanya diam,  itu terlalu hening.

Cetakkkk!!

Jitakan pelan Arfen sukses mendarat di pucuk kepala Thifa.

"Jangan di ambil hati,  gue mah cuma ngomong asal. Gak nyangka aja reaksi lo jadi gitu"  Tambah Arfen lagi, tersenyum miring melirik Thifa yang diam.

Lagi?  Dua kali?  Mereka mempermainkan gue?  akh,  bukan salah mereka. Ini salah nya gue yang baperan!!

Batin Thifa,  mungkin minggu itu adalah minggu terberat, yah dia dua kali terpaku akan kata - kata pria yang ujung nya hanya bercanda.

***

Next?

Lanjut?

He he?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!