" Selamat ulang tahun yang ke 15 putriku " Ucap Alan dengan penuh kebahagiaan.
" Terima kasih Pa, kau membuat pesta ulang tahun yang terbaik dan kau memberikan kado yang paling aku mau Pa, black Porsche oh terima kasih papa. " kata Yora.
" Papa bahagia kalau kamu bahagia. " sahut Alan.
" Rendy kemarilah, Putriku sayang perkenalkan dia Rendy dan Rendy ini princess ku Yora. " Ucap Alan sambil menatap mereka bergantian.
" Pa dia siapa?, Kenapa dia datang ke ulang tahun ku sih Pa, lihat Pa teman-temanku menatapku semua, aku jadi malu Pa! " Ucap Yora kesal.
" Sayang ga boleh gitu dong, mulai sekarang dan seterusnya dia akan tinggal bersama kita, jadi kalian harus berteman dan saling melindungi satu sama lain, oke princess Papa dan Rendy. " Ucap Alan dengan tegas.
" Iya, Om. " Kata Rendy.
" Ga Pa, dia itu ga level sama aku, lihat dia kumuh, " maki Yora yang tidak terima akan ucapan Papanya.
" Sudahlah nanti kalian mulai terbiasa tinggal bersama, Mamamu sudah memanggil waktunya tiup lilin sayang " Ujar Alan.
Happy birthday to you... Happy birthday Yora... Tiup lilinnya tiup lilinnya sekarang juga... dan... Dubrak**.
Di kamar Yora. Yora terbangun karena terkejut
" Haish mimpi itu lagi. Itu adalah momen yang paling membuatku malu, Seorang Yora untuk pertama kalinya dipermalukan gara-gara dia, cowo ga tau diri ih dasar cowo kampungan. "
" Sayang cepatlah turun sarapan, " teriak Nanda dengan kesal karena Putrinya malas sekali.
" Iya Ma " Sahut Yora yang masih mengantuk.
Waktu cepat sekali berlalu, hingga tak terasa aku sudah berumur 25 tahun. Aku sangat ingin kembali ke masa lalu yang penuh dengan kasih sayang dan cinta dari Orang Tuaku. Tapi sekarang rumah yang besar ini terasa sangat sepi, karena pemilik rumah ini terlalu sibuk hingga jarang pulang.
Diruang makan, Nanda memanggil Putrinya yang tak kunjung keluar dari kamar tidurnya. Setelah beberapa kali ia marahi dengan suara keras, Yora pun turun dari tempat persembunyiannya.
" Yora, hari ini Rendy akan pulang kamu harus ikut Mama untuk menyambut kepulangaanya " ujar Nanda.
" Siapa dia Ma? " tanya Yora pura-pura bodoh.
" Sayang kenapa sikap mu itu tidak berubah juga, pokoknya kamu harus ikut Mama malam ini ingat. Kalo ga ikut semua fasilitas kamu di cabut selama 1 tahun penuh, keputusaan Mama final mengerti Yora? "
" Ya ya ya, selalu saja ngancem. Ma, Papa masih sibuk ya sama urusaan kerjaan? "
" lya sayang, cepat habiskan sarapanmu Mama mau ke butik dulu. Bye sayang muach muach Putriku yang cantik. "
Selalu saja seperti ini, Yora memang kaya semua keinginannya terpenuhi, tapi entah kenapa hati ini masih merasa kesepian. Apa iya harus ikut?, Kalo ga ikut pasti Mama marah besar, tapi males lihat cowo kampungan itu. Ngapain segala sih dia pulang udah bagus di luar negeri aja, bikin susah keluarga ini mulu dasar anak telantar yang ga tau malu.
Bodolah urusan ikut ga ikut nanti aja, mending shopping aja dulu, sebelum liat hal buruk ketemu orang yang paling sial.
Rendy yang masih berada didalam pesawat. la memikirkan Ibu kandungnya yang bahkan sangat tega meninggalkan dirinya sendiri, saat itu umurku masih 18 tahun. Dia meninggalkan didepan rumah keluarga Allura, Aunty Nanda dan Suaminya menerima Rendy dengan senang hati, Karena mereka adalah sahabat karib Ibunya dulu.
Saat itu Aunty membawa aku ke pesta ulang tahun Putrinya, Untuk pertama kalinya aku melihat Gadis kecil yang sangat cantik dengan gaun princess dengan pita pink yang besar. Tapi aku mengacaukan segalanya, dia marah dan matanya menatapku dengan kebencian dan hinaan.
"Jika dia tau aku hanya menolongnya dari jebakan temannya yang iri akan dirinya."
Rendy tersenyum dengan tatapan sedih memikirkan masa lalu yang kelam dan kebahagiaan bertemu keluarga baru yang mencintainya dengan sepenuh hati.
" Aku merindukanya, apakah 10 tahun sudah cukup untuk dia tidak membenciku? " Guman Rendy.
Sebenarnya aku tidak ingin pergi karena aku tidak suka ditinggalkan, tapi itu keinginan gadis kecil Yora. Aku merindukan mu, aku sudah berubah aku bukan lagi Rendy yang berumur 18 tahun yang kau pandang menjijikan, aku sekarang Rendy yang berumur 28 tahun aku sudah sukses dan aku akan menaklukkan sifat keras kepala mu itu Yora.
Deringan handphone milik Yora, membuat ia sangat kesal karena panggilan masuk terus-menerus dari Mamanya.
Mama ribet banget sih telpon mulu, Yora dengan malas mengangkat panggilan dari Mamanya.
" Ya hallo Mamaku sayang? " Panggil Yora.
" Yora kamu tuh udah janji sama Mama temenin Mama jemput dan makan sama Rendy, cepat pulang. Kalo ga sesuai kesepakatan kita mama akan cabut semua fasilitas kamu? " sahut Nanda ditelepon dengan nada kesal.
" Mama tuh ga sayang anak!, lebih sayang anak telantar itu, selalu aja ngancam. Iya Yora dateng, kirimin aja lokasi restaurantnya? "
" Kamu ga ikut Mama sekalian jemput Rendy dibandara? "
" Ga bisa, lagi banyak urusan. Udahlah Ma yang penting kan Yora dateng, kenapa Mama ga sama Papa aja si?, Yora males liat muka dia Ma. "
" Ya baiklah awas ya kamu ga dateng juga di restaurant, ingat kesepakatan kita!. Papa mu sibuk sama bisnisnya, awas kamu Yora ga dateng. Bye Putriku sayang ingat janji kamu sayangku muach, " ucap Nanda sambil menutup teleponnya.
Ish Mama sama Papa tuh di kasih santetan apa si, sampe sayang banget sama anak telantar itu. Mending berangkatlah dari pada Mama mencabut semua fasilitasku. Omaigat jangan sampai deh, mau dikemanain muka Yora sosialita muda jatuh miskin gara-gara comebacknya anak kumuh. Ih amit amit dah, meluncur ke restaurant.
Rendy yang sudah sampai bandara, melihat sekeliling untuk mencari Aunty Nanda, dia bilang mau jemput dirinya bersama Yora. Dan dimana mereka, sambil nengok kanan, kiri, depan, belakang,
" Tuh dia Aunty Nanda, " kata Rendy yang sudah melihat Auntynya.
" Aunty Nanda " teriak Rendy sambil berlari.
" Oh Rendy Aunty kangen, peluk Aunty Nak? "
" Rendy juga kangen sama Aunty, Om dan Yora ga dateng ya Aunty? "
" Om mu itu biasalah urusan bisnis, sedangkan Yora katanya lagi sibuk shopping. Sudahlah kita ke restaurant dulu, pasti kangenkan masakan Negara kamu sendiri? "
" Iya Aunty, tapi Om sama Yora bakal datang ke restaurant Aunty? "
" Kalo Om mu itu Aunty ga tau, kalo Yora dia bakal datang," ucap Nanda sambil mengendarai mobil menuju restaurant.
Mereka pun memasuki restaurant favorite Rendy.
" kamu pesen semua yang kamu suka ya, ini adalah perayaan kepulangan Rendy yang buat Aunty dan Om bangga atas keberhasilan kamu. " Ucap Nanda dengan bahagia.
" Ini semua berkat Aunty dan Om, Sampai Rendy berhasil membangun bisnis Rendy sendiri."
" Itu bukan berkat kami, itu hasil kerja keras kamu. Om sama Aunty mu ini bangga sama kamu Nak, pesen dulu. Aunty mau telepon Tuan Putri dulu? "
" Ga perlu Ma, Tuan Putri sudah ada disini, " ucap Yora yang muncul tiba tiba.
" Yora, salaman sama Rendy kamu kok ga sopan sama yang lebih tua. liat Yora, Rendy makin tampan ya sayang, " kata Nanda girang.
" Hmhmhmh, wah si kumuh udah berubah banget yaaa pasti duit Papa diabisin buat operasi sana sini. Iya kan Kak Rendy." Kata Yora dengan nada sinisnya.
" Apasih kamu Yora, mana ada Rendy operasi yang ada kamu tuh operasi. " timpal Nanda.
" Aku ga melakukan apa yang kamu bilang, aku memang ganteng cuma dulu belum terawat saja, " balas Rendy ke Yora.
" Ish, kepedean banget si loh! " sahut Yora.
" kalo diliat liat emang ganteng si cowo kumuh itu, ih apa si gue. Hush hush pikiran yang aneh. " ucap Yora dalam hati.
" Aku memang tampan jangan diliatin terus dong. " goda Rendy.
" Ilih muka kaya loh tuh banyak dijalanan, pacar gue jauh lebih tampan, tajir pokoknya perfect deh jauh banget dari loh, " balas Yora jutek.
" Sudahlah kamu tuh ya Yora kalo ngomong sama yang tua jangan begitu, cepat pesan dan makan makanan kalian setelah itu pulang, kasihan Rendy pasti masih lelah," timpal Nanda yang menengahi adu argumen itu.
" Siapa suruh Mama segala ngadain acara comebacknya KAK Rendy. Bikin waktu pacaran Yora terganggu tau ga si Ma? " ujar Yora dengan kesal.
" Dah lah kamu tuh banyak omong, cepat habiskan, Rendy jangan melamun dong cepat habis semua makanan yang bikin kamu rindu. " kata Nanda ke mereka berdua.
" Iya Aunty. "sahut Rendy.
" Benarkah Yora sudah punya pacar?, apa dia pria yang baik-baik?,apa pria itu benar-benar mencintai Yora?ucap Rendy dalam hati dengan segala pikiran penuh tanda tanya tentang Yora dan pacarnnya." ucap Rendy dalam hati.
" Rendy istirahatlah, Kamarmu masih sama seperti dulu. " kata Nanda.
" Baiklah Aunty, " ucap Rendy sambil berlalu menuju kamarnya.
" Ma, kenapa si dia harus tinggal disini. Bukannya kata Mama dia udah jadi bisnisman hebat, emang masih ga mampu beli rumah atau apartement gitu, " kata Yora menatap Mamanya penuh dengan rasa kesal.
" Rumah ini besar sayang. Jadi Mama minta Rendy untuk tinggal sama kita, biar ga terlalu sepi. "
" Kan ada Papa, pembantu, dan, satpam, jadi gak terlalu sepi Ma. Apalagi aku kesel liat muka dia. "
" Jangan banyak protes kamu, Rendy bakal tinggal sama kita, " jawab Nanda dengan tegas sambil berjalan ke arah kamarnya.
" Mama nyebelin. " teriak Yora.
Dibalkon dengan ditemani secangkir teh hangat, Nanda melamun memikirkan Putri semata wayangnya.
" Aunty, belum tidur? " tanya Rendy membuat Nanda terkejut akan kedatangan Rendy yang tiba-tiba.
Hm, Nanda menganggukan kepalanya. " Mamu kenapa keluar dari kamar? tidurlah, " Ucap Nanda bangkit dari tempat duduk menuju kamarnya.
" Aunty memikirkan Om Alan kan? " membuat Nanda berhenti dan berbalik badan.
" Tidak, Aunty hanya memikirkan Yora. "
" Kapan Aunty akan memberitahu Yora? "
" Tentang apa? " tanya Nanda dengan tegas.
" Perselingkuhan Om Alan. " penuh penekanan di awal kalimat.
Nanda tersentak. Matanya sayu mendengarkan nama Suaminya, hatinya sakit dan hancur. Hidup yang dijalani hanya untuk anak satu-satunya. " Lebih baik Yora tidak tau tentang kebusukan Papanya, Alan." kata Nanda dengan tegas.
" Tapi kenapa Aunty? " tanya Rendy.
" Aunty tidak ingin mengahancurkan hati Putriku, cukup hatiku saja. Aunty harap kau tidak memberitahu Yora, Aunty akan kembali beristirahat, " jawab Nanda dingin dengan sorot mata kesedihan dan kekecewaan.
" Om kau bodoh!. Meninggalkan 2 wanita yang sangat mencintaimu, " gumam Rendy dengan marah.
Pagi menjelang siang, Yora tak kunjung bangun dari tidur nyenyaknya.
" Bangunlah ini sudah siang apa kamu tidak mau makan, " Mengoyangkan badan Yora dengan kasar.
Hoam, menguap lebar. Menggelengkan kepala mencari kesadaran. "Iya Ma, Yora masih ngantuk," ucap Yora setengah sadar.
"Mama mu sudah pergi ke butik Yora."
Kaya suara sikumuh. Yora mengucek-ngucek mata. Terkejut dengan apa yang diliatnya, si Rendy masuk kamarnya. Tatapan matanya melihat tubuh Yora yang dibalut baju tidur tipis tembus pandang dari atas sampai bawah.
" Yaaa, kau tidak sopan! " teriak Yora menarik selimut menutupi seluruh bandannya. Dasar mesum keluar dari kamarku sekarang juga, menendang tubuh Rendy dengan keras.
Aunty yang menyuruhku. lagi pula aku juga sudah liat semua tubuh mu, dari atas sampai bawah. Tidak ada bagusnya juga, dadamu sangat kecil.
" Apa kata mu! " teriak Yora.
" Berisik ini masih siang, " balas Rendy dan pergi dari kamar dengan senyum devil. Tubuhnya sangat bagus, untung aku mampu menahan diri.
" Ya, cowo ga tau diri, kita belum selesai berdebat! " teriak nyaring Yora.
Selesai mempercantik diri dan makan. Yora bersantai diruang tv, lihat drama korea dengan cemilan penuh ditangannya. Bagus deh dia pergi, Bad mood princess liat muka dia.
" Apa kamu betah hidup seperti itu. " Tanya Rendy.
" Anda bicara dengan saya, " tunjuk Yora ke dirinya sendiri.
" Tidak, ke hantu yang mati gara-gara terlalu lama pengangguran. " balas Rendy.
" Ya pergi sana, Dasar penganggu. "usir Yora.
" Tentu saja, disini terlalu berisik, " ujar Rendy melangkah pergi menuju pertemuan.
" Ish dia itu makin hari makin ngelunjak ya, perasaan dulu ga kaya gitu. Mungkin efek jadi ganteng dan jadi olang kaya baru jadi tingkat nyebelinnya makin parah. Ih ngapain juga sih mikirin dia, wah otak cantikku dah ga berfungsi. Mending pergi ke butik Mama deh mau tanya tentang Papa, kenapa aku chat dan telepon ga ada balesan. Ditambah ga pulang-pulang. " Guman Yora.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!