NovelToon NovelToon

Cinta Yang Tulus

BAB 1. Sah

Selamat Membaca..

Mesjid An-Nur disulap dengan berbagai macam dekorasi khusus pernikahan. Mesjid yang sering Masyarakat pakai untuk melaksanakan Akad nikah sudah nampak cantik dengan warna gold yang membuat Mesjid itu semakin cantik saja. Mesjid An Nur menjadi saksi Dua anak manusia yang berjanji mengikat cinta mereka lewat pernikahan.

Semua mata tertuju kepada Sang mempelai, semua mata yang memandang takjub dengan penampilan sang pengantin, baik itu dari penampilan pengantin pria maupun pengantin wanita. Tak satupun dari mereka yang mengatakan bahwa pengantinnya kurang sesuatu.

Tak lama kata SAH Menggema di seluruh ruangan Mesjid yang mereka pilih sebagai tempat pelaksanaan acara akad nikahnya. Semua orang bersyukur dan ikut berbahagia. Walaupun mereka tidak mengetahui kalau ke dua mempelai pengantin tidak saling mencintai.

Kebahagiaan terpancar dari wajah mereka, ke dua orang tua sang mempelai pun sangat bahagia dengan pernikahan ke dua anak mereka. Para tamu undangan satu persatu naik ke Pelaminan untuk mengucapkan do'a restu.

Satu persatu tamu undangan sudah meninggalkan tempat acara, ke dua mempelai pun sudah berjalan ke kamar pengantin yang sudah disiapkan. Amairah membuka gaun pengantinnya. Karena kesusahan disaat membuka kancing resleting gaunnya sehingga Amaira meminta tolong kepada suaminya agar dirinya dibantu. Bukannya membantu sang istri malahan melontarkan kata-kata yang tidak seharusnya Amairah dengar.

"Apa kamu tidak punya tangan, aku bukan pelayanmu yang harus membantumu setiap saat kamu butuh" ucap Adam suami yang baru belum sehari menjadi suami Amairah.

Amairah hanya bisa mengelus dadanya tanpa membalas perkataan dari suaminya. Amairah pun mengambil hpnya dan langsung mencari nomor hp adik sepupunya yang Kebetulan masih ada di Hotel tersebut.

"Halo Assalamu alaikum Meeta" ucap salam Amairah.

"Waalaikum salam Kak" ucap Meeta.

"Boleh gak aku minta tolong??." tanya Amairah kepada Meeta.

"Boleh, tapi mau minta tolong apa dulu nih?". tanya balik Meeta.

"Tolong ke kamar aku yah sekarang soalnya Aku tidak bisa membuka kancing resleting gaunku" ucap Amairah yang masih berusaha untuk melepas kancingnya tapi masih belum bisa juga.

"Oke, tunggu yah" jawab Meeta.

Meeta pun segera datang ke kamar pengantin Kakak sepupunya. Dan langsung masuk ke dalam kamar tersebut karena kebetulan pintu kamar tersebut langsung terbuka. Meeta dan Adam saling berpandangan dan Meeta langsung memutuskan kontak Mata mereka ketika mereka mendengar suara dari Amairah.

"Maaf Saya lama, soalnya tadi ada sedikit yang saya kerjakan" ucap Meeta yang gagap.

"Ohh ga apa-apa kok" ucap Amairah dan langsung mengarahkan punggungnya ke arah Meeta.

Amairah sudah tidak tahan memakai pakaian pengantin tersebut karena sudah gerah dan agak gatal. Amairah yang kesehariannya lebih suka memakai pakaian yang sedikit kasual dengan hijab yang selalu menghiasi kepalanya.

"Sudah selesai kok" ucap Meeta setelah selesai melepas kancing resleting gaun Amairah.

"Makasih banyak" ucap Amairah.

"Sama-sama, aku permisi dulu yah soalnya ada sedikit Kerjaan yang harus aku selesaikan" ucap Meeta sebelum meninggalkan kamar pengantin Amairah.

Meeta berjalan ke arah kamar hotel yang sempat dia sewa, Meeta baru saja membuka kenop pintu kamarnya tiba-tiba ada tangan besar yang menariknya.

"Aaahh, pelan-pelan dong sayang" ucap Meeta setelah dirinya sudah berbaring di atas ranjangnya.

"Lama banget sih aku nungguin kamu, capek tau" ucap pria tersebut.

"Maaf yah sayang, Aku gak sengaja kok cuma istrimu itu yang meminta aku untuk membantunya membuka kancing resletingnya" ucap Meeta diatas tubuh Adam.

Adam adalah kekasih sekaligus pacar gelap Meeta, mereka sudah menjalin hubungan selama 2 tahun terakhir. Tapi karena ke dua orang tua Adam yang menjodohkan Adam dengan Amairah terpaksa mereka menjalin hubungan diam-diam. Awalnya Meeta sangat marah dan tidak menerima kenyataan dan keputusan kakeknya yang menjodohkan Amairah dengan Adam yang notabene adalah kekasihnya. Bahkan Meeta sangat membenci Amairah yang menganggap amairah telah merebut pacarnya. Hubungan yang terjalin antara Adam dan Meeta bahkan sudah seperti suami istri saja.

Adam sudah melepas semua pakaian yang dipakai oleh Meeta dan begitu pun sebaliknya Meeta membantu Adam. Mereka sudah sama-sama bertelanj*** dan tidak ada sedikit pun rasa malu diantara mereka. Apa yang seharusnya mereka tidak lakukan akhirnya terjadi juga. Mereka menikmati malam yang begitu panjang dan penuh gairah.

Sedangkan Amairah yang sudah berganti pakaian dengan gaun malam yang disediakan oleh Kakak iparnya tidak ada gunanya. Awalnya Amairah tidak ingin memakai pakaian itu karena menurutnya pakaian itu sangat terbuka dan kekurangan bahan. Amairah sesekali melirik ke arah dinding di mana jam dinding berada. Amiarah pun sudah menguap berulang kali dan mencoba menghubungi nomor handphone Adam tapi selalu operator yang menjawabnya dan berada di luar jangkauan.

"Ya Allah mas Adam di mana yah, kok belum pulang Juga padahal sudah jam 1 malam, pergi pun gak pamit" ucap amairah.

Karena sudah lelah dan capek menunggu kedatangan Adam yang tidak muncul juga, Amairah pun memilih untuk tidur. Amairah tidur dimalam pertamanya di temani oleh bantal guling saja. Sedangkan Di kamar sebelah, Meeta dan Adam masih berolah raga malam hari. Mereka menuntaskan hasratnya malam ini.

Alarm HP amairah pun berbunyi, Amairah segera mengumpulkan semua nyawanya yang belum terkumpul dengan baik karena baru bangun tidur. Amairah meraba tempat tidur disebelahnya tapi masih kosong. Amairah celingak-celinguk memeriksa seluruh pokok ruangan tapi hasilnya masih sama Sosok pria yang telah menikahinya tidak ada di dalam kamar pengantinnya.

Amairah pun segera bangkit dan bergegas ke kamar mandi karena dirinya tidak ingin terlambat untuk mengerjakan shalat subuh.

Amairah sedih tapi dia tidak ingin menangis atau pun mengeluh.

Setelah shalat subuh, Amairah menyempatkan dirinya untuk membaca Alqur'an beberapa ayat, lalu mengganti pakaiannya karena dirinya ingin pulang ke rumah. Tapi amairah bingung mau pulang ke mana Apa pulang ke rumahnya sendiri atau ke rumah mertuanya.

Amairah baru saja mau menelpon Adam, pintu kamarnya pun terbuka. Amairah masa bodoh saja karena jika dirinya melontarkan banyak pertanyaan Amairah takut jika Amairah mendengar perkataan yang seharusnya dia tidak dengar makanya dia tidak ingin banyak bertanya. Amairah pura-pura saja tenang dan seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

"Kemas seluruh barang-barang kamu lalu kita pulang ke rumahku" ucap Adam sambil membuka pintu lemarinya.

Amairah pun manut saja dan memgemas pakaiannya. Lalu mereka pun cekout dari hotel tersebut. Adam membawa Amairah ke rumah baru, yang Adam baru saja membeli rumah tersebut khusus untuk istrinya. Awalnya rumah itu adalah rumah yang khusus dia beli untuk Meeta kekasihnya, jika kelak mereka menikah tapi takdir berkata lain. Akankah Pernikahan mereka yang tanpa ada cinta bisa bersatu dengan segala macam cobaan dan ujian??.

Amairah selalu berdo'a untuk kebaikan dan keberkahan rumah tangga tangganya. Walaupun sampai detik itu, Adam suaminya belum juga mencintainya.

BERSAMBUNG..

Fania muncul dengan novel baru..🤭✌️

Semoga kakak suka dan ditunggu masukannya kakak 🙏🙏

BAB. 2. Sabar

Selamat Membaca..

Hari ini Amairah sudah menempati rumah baru Adam. Awalnya ke Dua orang tua Adam menginginkan Mereka untuk menetap dan tinggal di rumah utama keluarga besar Adam tapi karena Adam menolak Dengan berbagai macam alasan sehingga mau tidak mau ke dua mertua Amairah pun ikut menyetujui keinginan Adam.

Adam tidak ingin jika pernikahannya diketahui oleh kedua keluarga besar mereka. Apa lagi Adam tidak ingin perselingkuhannya terbongkar. Adam sampai detik ini belum menyentuh amairah, berbincang-bincang biasa pun tidak pernah bahkan Amairah yang ingin mengabdi kepada suaminya pun selalu gagal.Karena Adam tidak ingin disentuh dan dilayani Walaupun Adam tidak mencintainya tapi Amairah ingin menjadikan pengabdiannya kepada suaminya sebagai ladang pahalanya.

Sudah 6 bulan pernikahan mereka berjalan, setiap hari seperti itu saja. Amairah pun bosan dan berniat meminta ijin kepada suaminya untuk meminta ijin kembali bekerja. Hari ini Adam tidak masuk kerja karena libur. Adam bangun dari tidurnya langsung ke kamar mandi karena akan bersiap ke luar rumah. Amairah mondar mandir di depan pintu kamar Adam.

Amairah antara berani sekaligus takut untuk mengetuk pintu kamar yang bercat putih gading tersebut. Amairah takut jika dirinya kembali dibentak oleh Adam. Amairah pun memutuskan untuk membatalkan niatnya tapi belum juga melangkahkan kakinya ke tangga, pintu tersebut terbuka dan keluarlah Adam dengan gaya casualnya yang terbilang rapi dan tentunya Adam yang cukup ganteng.

"Ada apa?." tanya Adam setelah mengunci kamarnya.

Amairah jadi salah tingkah karena ketahuan berdiri di depan kamar Adam.

"Eeeeh maaf ganggu mas" ucap Amairah.

"langsung bicara saja tidak usah banyak gaya" ucap Adam.

"Apa aku boleh kembali bekerja mas? soalnya aku merasa bosan di rumah terus" ucap Amairah.

"Silahkan kamu mau lakukan apa pun itu selama hubungan kita tidak ketahuan oleh siapa pun" ucap Adam yang melirik ke arah Wajah Amairah.

Sedangkan Amairah hanya menunduk dan tidak mampu menatap mata suaminya yang seakan-akan ingin menerkamnya saja. Adam setelah berbicara seperti itu langsung Berlalu dari hadapan Amairah tanpa menoleh atau pun meminta ijin untuk keluar. Bahkan Adam membanting pintunya dengan keras.

Amirah kembali mengelus dadanya untuk menguatkan dirinya sendiri. Amairah pun membatalkan niatnya yang ingin mencari pekerjaan.

"Aku harus kuat dan sabar, bantu Aku ya Allah" ucap Amairah yang menuruni undakan tangga.

Walaupun sikap Adam yang kasar dan sama sekali tidak perhatian kepada dirinya tapi Amairah sama sekali tidak marah ataupun dendam sedikit pun. Amairah selalu berdo'a agar rumah tangganya mendapatkan keberkahan dan ada perubahan dari sikap Adam terhadapnya.

Sore harinya, Adam menelpon Amairah untuk menyampaikan kepadanya kalau Orang tua Adam akan datang berkunjung ke rumah mereka, Adam pun menyuruh Amairah untuk memindahkan beberapa pakaiannya ke dalam kamar Amairah agar ke dua orang tuanya tidak curiga dan kamarnya yang diatas Jika ada yang bertanya Adam meminta untuk mengatakan kalau kamar itu kosong.

"Ingat semua yang aku katakan kepada kamu, jangan sampai kamu salah" ucap Adam yang sudah mewanti-wanti Amairah.

"Mas sekarang ada di mana??." tanya Amairah.

Tapi Adam buru-buru mematikan telponnya dan sebelum telponnya mati Amairah sempat mendengar suara perempuan yang terdengar begitu seksi dan mendayu ditelinga Amairah.

Amairah yang tidak pernah meneteskan air matanya akhirnya tidak kuasa untuk melawan air mata tersebut.

Amairah segera bangkit dari duduknya dan tidak ingin terlalu berlama-lama meratapi nasibnya, Amairah segera mengambil beberapa pakaian Adam di tempat jemuran pakaian dan menaruhnya di dalam lemari pakaian Amairah beserta beberapa barang Adam yang lain.

Amairah tergopoh-gopoh membawa pakaian dan barang-barang Adam. Peluh keringat membasahi pipinya tapi tidak menyurutkan semangatnya untuk memindahkan barang tersebut.

"Alhamdulillah akhirnya selesai juga" ucap Amairah yang duduk di ujung Ranjangnya yang terbilang kecil sambil melap peluh keringatnya.

Amairah berniat ingin melaksanakan shalat ashar tapi tiba-tiba bel rumahnya berbunyi. Amairah segera ke depan karena belnya berbunyi terus. Amairah memperbaiki pakaiannya dan juga hijabnya sebelum membuka pintu Rumahnya.

Orang yang berada di balik pintu tersenyum melihat Amairah. Ibu mertua Amairah dan ayah mertuanya datang.

"Bagaimana kabarmu nak??." ucap Ibu Maria Ibu mertua Amairah sambil memeluk tubuh menantu kesayangannya.

"Alhamdulillah baik kok Ma, kalau Mama gimana??. tanya balik Amairah.

"Alhamdulillah Mama juga baik cuma Mama sedih karena kamu belum memberikan kabar kalau kamu sudah hamil" ucap Mama Maria yang langsung bermuka sedih.

Amairah tidak bisa menjawab pertanyaan dari ibu mertuanya dan hanya terdiam saja dan kemudian meraih tangan Ayah mertuanya.

"Assalamu alaikum Ayah" ucap Amairah sambil mencium tangan Ayah mertuanya.

"Sini Amairah bantu bawain barang-barangnya mama" ucap Amairah kepada mama mertuanya.

Amairah pun membantu mama mertuanya membawa semua barang-barangnya. Orang tua Adam tinggal di daerah M, sedangkan ke dua orang tuanya Amairah tinggal di kota B. Sedangkan Amairah dan Adam memilih tinggal di Ibu kota karena mereka bekerja di Ibu kota selama ini.

Amairah adalah anak ke dua dari dua bersaudara sedangkan Adam adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Amairah dan Adam menikah karena dijodohkan oleh kakek dan orang tuanya Adam. Adam terlahir dari keluarga Ningrat dan ke dua orang tuanya adalah pengusaha beberapa perkebunan teh di kotanya sedangkan Amairah adalah anak dari Ayahnya yang seorang Abdi negara sedangkan kakeknya adalah pensiunan TNI. Amairah putri Handoko nama lengkapnya, Gadis Yang baru berusia 23 Tahun terpaksa harus mengikuti kemauan dari kakeknya dan harus berhenti bekerja. Sedangkan Adam Husain Malik adalah pria yang setia, keras kepala, dan sedikit arogan.

Awalnya Adam sangat menentang keputusan ke dua orang tuanya karena sudah memiliki wanita pujaan hatinya, tapi sekuat dan sekeras apapun usaha dari Adam untuk menolak perjodohan itu dan tetaplah Adam menuruti permintaan ke dua orang tuanya.

BERSAMBUNG..

Fania hadir dengan novel baru dan tentunya dengan cerita baru yang tentunya berbeda dengan Novel Fania lainnya.

Semoga kakak Readers suka dengan novel baru fania 🙏🙏.

Makasih banyak yang sudah mau mampir 🙏.

Jangan Lupa tinggalkan jejaknya yah berupa Like, Komentar.✌️

BAB. 3. Kenyataan

Selamat Membaca..

Amairah pamit ke dalam kamarnya karena ingin melaksanakan shalat Ashar. Wajah Amairah nampak sedih disaat ke dua mertuanya membahas tentang anak. Tetapi Amairah tidak ingin menampakkan hal tersebut di depan mertuanya. Amairah tidak ingin ada orang lain yang tahu hubungan rumah tangganya yang tidak sehat. Walau pun Adam mendiamkan dirinya bahkan sikap Adam kadang kasar tetapi Amairah tidak ingin hal tersebut sampai tercium ke luar rumahnya.

"Ma, Amairah pamit ke kamar dulu yah belum shalat ashar soalnya" ucap Amairah saat berpamitan kepada Mama mertuanya.

"Ya Allah gimana caranya bisa punya anak di sentuh saja gak pernah" monolog Amairah sambil berjalan masuk ke dalam kamarnya.

"Mama tidak sabar Pa menimang cucu dari Amairah" ucap Mama Mariah dihadapan suaminya.

"Iya, papa pun sama tapi jika Allah belum memberikan mereka Resky dan kepercayaan kita bisa apa Ma" jawab Pak Adi.

"Kita hanya bisa berdoa untuk yang terbaik untuk ke duanya" ucap Mama Maria.

Wajarlah mereka berharap segera menimang cucu karena pernikahan anaknya sudah 6 bulan lebih.

"Apa kita belikan mereka tiket bulan madu saja yah Pa??." Tanya Ibu Maria kepada suaminya.

"Kalau menurut Papa sih itu ide yang bagus mudah-mudahan pulangnya mereka membawa kabar baik" ucap pak Adi papanya Adam.

"Nanti kalau Adam pulang kita tanya dia saja yah Pa" timpal mama Mariah.

Setelah melaksanakan shalat ashar Amairah ke dapur untuk membuat kue untuk ke dua mertuanya, setelah kuenya sudah matang, Amairah tak lupa membuatkan minuman dingin untuk ke dua mertuanya. Amairah Sangat bahagia karena ke dua mertuanya sangat menyayanginya seperti kepada Adam. Bahkan Mama Mariah tidak membedakan antara anak kandungnya sendiri dengan menantunya.

Ada setitik bahagia yang dirasakan oleh Amairah dari perhatian yang dicurahkan orang tua Adam kepadanya. Walaupun Adam yang sama sekali tidak mencintainya.

Amairah membawa makanan dan minuman yang telah dibuatnya sendiri dan langsung menyuguhkan makanan tersebut dihadapan mertuanya.

"Silahkan dicicipi kuenya Papa dan Mama" ucap Amairah sambil ikut duduk di samping Ayah mertuanya pak Adi.

"Kue buatan mu ini sungguh lezat dan enak Nak, kemampuan dari Mamamu kamuwariskan dengan baik" ucap pak Adi.

"iya Pa, buatan Amairah ini sangat lezat dan rasanya bahkan mengalahkan buatan Aminah" ucap Mama Mariah.

"Makasih ma, pa tapi kalian terlalu memuji Amairah, padahal menurut Amairah masakan Amairah biasa saja kok" ucap Amairah yang tersenyum malu-malu setelah mendengar perkataan pujian dari mertuanya.

Pintu kemudian terbuka dan masuklah Adam, Amairah tersenyum manis menyambut kedatangan suaminya. Adam tidak perduli dengan senyuman manis dari Amairah dan hanya menyodorkan tas kerjanya saja dengan jasnya. Raut wajah Amairah langsung berubah disaat sosok perempuan ikut masuk ke dalam rumahnya. Amairah kaget kenapa bisa Meeta ikut bersama suaminya.

"Silahkan masuk Meeta" ucap Amairah yang Tetap tersenyum walaupun di dalam hatinya bertanya-tanya.

Amairah pun menoleh dan memperhatikan ke arah luar dan mencoba mencari mobil dari Meeta, tapi Amairah hanya melihat mobil dari suaminya. Amairah pun berjalan ke arah kamarnya untuk menyimpan tas kerja dan jas Adam. Amairah tanpa sengaja mencium bau parfum seorang perempuan dari jas Adam. Karena Amairah tidak ingin berpikiran jelek dan buruk Amairah hanya tersenyum dan menghilangkan pikiran jeleknya.

Mereka sudah duduk di kursi Meja Makan. Mereka akan makan malam dan berbagai jenis makanan sudah tersaji di atas Meja makan.

"Kamu memang pintar masak nak" puji mama Mariah.

"Iya dari kue hingga masakan ini semuanya rasanya sangat enak dan tentunya membuat perut tidak lapar lagi" ucap canda pak Adi.

"Alhamdulillah kalau mama dan papa suka dengan masakan Amairah" ucap Amairah yang tidak tersenyum malu-malu.

Sedangkan Meeta sejak tadi sangat marah bahkan telinganya sudah panas mendengar berbagai pujian yang dilontarkan kepada masakan Amairah. Mukanya sudah jutek, Adam mengetahui hal tersebut dan langsung memegang tangan Meeta untuk menenangkan Meeta yang ada di bawah Meja.

"Nak kamu juga makan yang banyak yah, Tante lihat kamu kok tambah kurus" ucap mama Mariah yang mengambil makanan untuk Meeta.

"Makasih Tante" ucap Meeta.

"Iya, Meeta badan kamu terakhir kalinya aku lihat gak kayak gini deh, nambah makannya yah" ucap Tulus Amairah.

"ini semua gara-gara kamu andai saja kamu menolak perjodohan kamu dulu, pasti aku tidak akan seperti ini" Monolog Meeta yang sudah mengaduk makanannya dengan kuat.

Mereka makan malam dengan penuh nikmat. Tidak ada lagi yang berbicara tapi ada sedikit rasa curiga setelah melihat interaksi antara Adam dengan Amairah Dimata Mama Mariah.

Tapi Mama Mariah tidak ingin suudzon terhadap mereka.

"Oiy nak Meeta kamu nginap saja yah Disini, sudah larut malam loh, gak baik anak gadis pulang larut malam" ucap mama Maria yang mencegah Meeta pulang saat Meeta pamit untuk pulang.

Meeta menatap ke arah Adam dan meminta persetujuan Adam. Adam pun menganggukkan kepalanya diam-diam.

"Iya, Meeta inikan rumah sepupu kamu juga loh, bukan rumah orang lain" ucap Mama Mariah lagi.

"Baiklah kalau Tante dan Amairah memaksa" ucap Meeta yang sangat bahagia karena dapat bebas berduaan dengan Adam.

"Amairah antar Meeta ke kamar tamu" perintah Adam kepada Amairah.

Meeta sudah berbaring di ranjang king size milik Adam. Kamar Adam lah yang menjadi pilihan terakhir Amairah karena sudah tidak ada pilihan kamar lainnya yang kosong karena cuma tiga kamar di rumah itu.

"Akhirnya Aku kembali ke kamar ini lagi, Aku yang seharusnya berada di ranjang ini dan menjadi nyonya besar rumah ini bukan kamu Amairah" ucap Meeeta sambil berbaring dan memeluk bantal Adam.

Adam dan Amairah sudah berada di dalam kamar mereka. Amairah langsung naik ke ranjangnya dan tidak lama kemudian sudah terlelap dalam tidurnya. Tapi Adam berdiri setelah merasa ke dua Orang tuanya tidur dan amairah pun tertidur

Adam berjalan pelan-pelan dan melihat di sekeliling ruangan setelah merasa aman baru lah Adam melanjutkan langkahnya. Adam naik ke lantai dua dan segera membuka pintu kamarnya. Adam melihat Meeta yang sudah siap melayani Adam. Adam yang sudah berkabut penuh gai** tanpa aba-aba langsung menyerang Meeta, Sedangkan meeta pun membalas perlakuan dari Adam.

Mereka menikmati malam itu dengan penuh gairah dan mereka lupa sedang berada di mana. Suara lenguhan panjang dari mulut mereka yang penuh gai** tanpa sengaja di dengar langsung oleh Amairah. Amairah hampir saja terjatuh untung Tangannya segera berpegangan di gagang pintu. Meeta semakin sengaja melakukan hal itu tanpa ada rasa malu sedikit pun. Meeta tau jika Amairah melihat mereka karena itu lah Meeta dengan sengaja membuka sedikit pintu kamarnya.

BERSAMBUNG...

Updatenya cukup Tiga bab dulu yah Readers..

Mo istirahatkan Mata dulu 🤧🙏✌️.

Makasih banyak Fania Ucapkan Kepada Readers yang sudah mampir untuk baca 🙏

Ditunggu Masukannya, kritikan juga boleh...✌️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!