** CHARACTER **
** VIOLETA GABRIEL (BLACK ROSE) **
Gadis muda berusia 14 tahun, beberapa tahun kemudian dia akan menjadi wanita yang sangat menakutkan.
** THOMAS JACK **
rival dari Violeta bahkan pria itu adalah orang yang akan menjadi musuh bebuyutan violet jalan mereka begitu berseberangan.
** WILL SMITH **
Ketua mafia yang begitu di takuti, berkedok sebagai pengusaha yang sukses. namun seluruh usahanya berkembang di dunia mafia.
** DEX GABRIEL **
Supir yang telah menolong Violet, menjaga Violet dan menjadi ayah sekaligus guru bagi Violet yang terluka karena kematian keluarganya.
*******
Malam ini terasa begitu menyenangkan, terlihat satu keluarga sedang bercanda tawa dengan keluarganya. Sebuah kantor farmasi yang berada di sebuah negara, tempat itu benar-benar menjadi tempat yang begitu terkenal satu keluarga yang mempunyai pemikiran yang begitu jenius dan kekayaan yang begitu melimpah.
Violeta adalah seorang gadis yang masih berumur 14 tahun. masa depannya masih terlalu jauh untuk memikirkan sesuatu yang begitu rumit.
"Bagaimana jawabanmu, Mara? Apakah kau bisa menjawabnya?" tanya seorang pria yang tak lain adalah pria yang mencintai Mara. saudara Violeta.
"Maafkan aku, jujur aku tidak bisa menerima cintamu Karena aku belum siap untuk berumah tangga. Apa lagi kau tahu usiaku masih 19 tahun." jawab Mara yang kemudian meninggalkan Jordan. terlihat pria yang berumur 30 tahun itu sangat kesal dengan jawaban yang diutarakan oleh Mara.
"Mengapa kau tidak bisa menerima cintaku!" seru Jordan kepada Mara yang terlihat Gadis itu hendak meninggalkan Jordan.
Violet menatap wajah Jordan yang dari tadi terus menerus mengejar saudara perempuannya itu.
"Cintai tidak bisa dipaksakan, Jordan. Karena Cinta adalah sebuah kebebasan dari setiap hati." jawab Mara.
Jordan begitu sakit hati saat mendengar penolakan dari Mara, pria itu berharap gadis muda itu akan menerima cintanya. namun yang terjadi malah Gadis itu menolaknya mentah-mentah.
"Apakah aku kurang kaya!" seru Jordan kembali.
Mara tersenyum kepada Jordan, wanita itu terlihat mendekati Jordan.
"Kau sangat kaya, Jordan. bahkan kekayaanmu akan bisa membeli begitu banyak barang-barang yang ada di dunia ini." jawab Mara.
"Lalu Mengapa kau tidak bisa menerima cintaku!" seru Jordan. terlihat pria itu mengeratkan kedua tangannya, kemarahannya serasa sudah sampai di ubun-ubun.
"Aku sudah bilang kan, Jordan. kalau aku tidak bisa menerimamu, karena cinta memang tidak bisa dipaksa dan hati tidak bisa diminta untuk memilih." jawab Mara kembali.
"Aku tidak percaya dengan jawabanmu, Mara. karena aku yakin kau sedang berpacaran dengan seorang pria yang lebih kaya dariku!" seru Jordan yang seolah menghina Mara.
Violet yang bersama dengan saudaranya itu nampak gadis kecil itu terus menatap seorang pria yang daritadi menghina kakaknya.
"Maafkan aku, Jordan. namun aku benar-benar tidak bisa menerima cintamu." jawab Mara yang kemudian meninggalkan Jordan. tatapan mata Jordan terus menatap Mara yang telah pergi meninggalkannya, pria itu terlihat begitu marah saat cintanya ditolak oleh Mara.
"Akan aku buat kau menyesal seumur hidupmu!" seru Jordan yang kemudian pergi.
* Beberapa hari kemudian *
Setelah pertemuan kedua insan Itu, Jordan telah pergi dari perusahaan farmasi. sudah berhari-hari Jordan tidak menampakan dirinya di perusahaan. sedangkan Mara nampak gadis itu tetap bekerja karena dia tidak merasa kalau dirinya penyebab Jordan keluar dari perusahaan.
* Rumah keluarga Gabriel *
"Selamat pagi!!" seru Violeta yang menyapa keluarganya.
"Kak, aku tadi membuka situs di salah satu tempat kakak kerja." ucap Violet.
"Memangnya ada apa?" tanya marah kepada adiknya.
"Apa benar kalau pria yang terus-menerus mengejar Kakak itu Sudah dipecat ya?" tanya Violeta.
"Entahlah, kakak tidak tahu." jawab Mara yang terlihat begitu enggan dan acuh dengan semua informasi yang diberikan oleh adiknya itu.
"Entahlah, aku tiba-tiba takut kalau pria itu akan melakukan sesuatu kepada kita." jawab Violet.
"Mengapa kita harus takut, karena kita tidak pernah melakukan kesalahan kepada pria itu." ucap Mara.
* Beberapa hari kemudian *
Malam ini Mara dan Violet akan berjalan-jalan di sebuah kafe, dia ingin bercanda gurau karena 2 saudara itu jarang berkumpul.
"Nanti kalau pulang, jangan lewat jalan yang gelap ya kak. kalau kita diculik bisa-bisa kita tidak ada yang membantu!" ucap Violet.
"Jaga mulutmu, jangan bicara seperti itu. nanti bisa-bisa apa yang kau katakan itu terjadi!" seru Mara kepada adiknya.
"Aku kan cuma bilang.., kita harus hati-hati." jawab Violet.
"Sudah-sudah, jangan menakuti adikmu itu." jawab Alina yang kemudian memakan makanan yang sudah dia siapkan untuk Mara dan Violet.
Terlihat di tempat lain seorang pria telah memata-matai Mara, Jordan menyuruh beberapa anak buahnya untuk menculik Mara setelah selesai berkumpul dengan teman-temannya.
"Cepat kalian culik gadis itu dan bawa ke markas!" seru Jordan yang telah menyuruh anak buahnya untuk menunggu Mara keluar dari kafe dan menculik Mara.
"Oh ya Mara, Nanti kalau kita selesai dari kafe kita mau kemana?" tanya Salma kepada Mara.
"Kita mampir ke toko buku aja yuk, karena aku ingin membeli beberapa novel yang sekarang ini lagi hits." jawab Mara.
"Apakah kau yakin, kak. apa tidak pulang saja?" tanya Violet.
"Tidak, kita ke toko buku dulu." jawab Mara.
Suara canda tawa menggelegar dari sebuah jalan yang ada di pinggiran kota, terlihat 2 gadis sedang bercanda ria dan saling melempar pukulan-pukulan kecil kepada mereka berdua.
Sedangkan di tempat lain ternyata beberapa pria yang disuruh oleh Jordan untuk menculik Mara, mereka sudah berada di suatu jalan kecil. saat mereka sudah melihat kedatangan tiga gadis itu, beberapa pria itu langsung keluar dari persembunyiannya. mereka langsung menangkap Mara dan Salma dan Violet.
BUKK..
Violet bisa terlepas dari beberapa pria jahat itu, namun yang terjadi malah Mara dan Salma sudah di bius sehingga pingsan.
"Kak!!" teriak Violet yang mengejar mobil penculik.
"Cepat kemari, Kalau tidak aku akan membunuh kakak dan temannya ini!" seru seorang pria yang telah mengarahkan pisau ke leher Mara dan Salma yang sedang pingsan.
Violet menatap pria itu sembari menelan ludahnya sendiri, takut.. tentu saja Gadis kecil itu sangat ketakutan saat melihat para pria itu menodongkan pisau di leher Saudara dan temannya..
Dengan langkah kaki yang gemetar akhirnya Violet kembali mendekati para pria yang akan menculik mereka berdua, tidak mungkin Violet akan meninggalkan Salma dalam kondisi seperti itu..
"Lepaskan kakakku!" seru Violet.
"Kemari, kalau tidak kami akan membunuh saudaramu!" seru para penjahat.
Tatapan mata Violet menatap apa yang terjadi hari itu.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Black Rose
- Mommy
- Mantan terindah
- Suami keduaku cinta pertamaku
- Dewa perang dan Ratu sihir
- Permaisuri sang kaisar
- ijinkan aku bahagia bersamamu
Violet nampak berjalan mendekati para penjahat itu hingga membuat para penjahat itu langsung menangkap Violet, sesaat kemudian Violet sudah pingsan karena dibius oleh orang-orang itu.
tiga Gadis itu telah dibawa ke suatu tempat sebuah tempat yang begitu jauh dan berada di sebuah hutan. nampak mereka berdua tidak mengetahui karena kondisi mereka yang telah pingsan karena dibius oleh para penjahat.
2 jam kemudian..
Violet, Mara dan Salma telah sadar dari pingsan karena pengaruh obat bius yang diberikan para penjahat, terlihat tiga Gadis itu menatap sebuah ruangan. Mara sedang terduduk di kursi dengan kondisi kaki dan tangan yang terikat serta mulut yang diplester. Hingga membuat Gadis itu tidak bisa melakukan apapun.
Sedangkan Salma terlihat Gadis itu telah diikat di atas ranjang dengan posisi tubuh yang tidak memakai sehelai benang sekalipun.
Tiba-tiba tatapan mata Mara menatap beberapa pria yang sedang melucuti pakaian mereka.
"Siapa mereka?" guman Mara dalam hati saat melihat beberapa pria telah melucuti pakaian mereka, dan mendekati tubuh Salma yang sudah berada di atas ranjang.
"Apa yang akan mereka lakukan kepada Salma." guman Mara dalam hati saat melihat para pria yang berjumlah begitu banyak tiba-tiba mendekati Salma yang sudah telanjang bulat.
Terlihat violet masih belum tersadar, gadis berusia 14 tahun itu masih terkulai lemas dan tidak berdaya.
"Aaaa....,"
Suara teriakan Salma saat melihat para pria itu terus mendatangi tubuhnya, terlihat Gadis itu begitu ketakutan saat beberapa pria tanpa pakaian terus menjamah tubuhnya.
"Tolong!!" seru Salma yang terus meronta saat beberapa pria itu terus menyentuh tubuhnya. tatapan mata Salma menatap Mara yang terikat dengan mulut yang diplester.
"Mara tolong aku!" seru Salma yang meminta pertolongan. terlihat jelas Mara berusaha untuk melepaskan diri dari kursi tersebut.
Sesaat kemudian seorang pria yang sangat dikenal Mara dan Salma masuk ke dalam ruangan itu.
"Jordan!" seru Salma yang menatap Jordan telah memasuki ruangan tempat dia dan Alina bersama violet disekap.
"Nikmati tubuh kedua Gadis itu sampai kalian puas!" seru Jordan kepada teman-temannya.
Tentu saja Mara dan Salma sangat terkejut. karena dalang dari penculikan Mereka bertiga adalah Jordan.
"Selamat datang Mara Kekasihku, selamat menikmati pesta yang telah aku buat untukmu!" seru Jordan.
Nampak Mara terus menatap Jordan, tatapan matanya juga menatap kearah lain, Mara menatap adiknya yang masih pingsan karena obat bius itu.
"Violet, semoga adik kecilku itu bisa pergi dari sini." ucap Mara yang terus berdoa agar adiknya baik-baik saja.
"Oh ya aku lupa, kalau kau tidak bisa mengeluarkan suara sama sekali!" seru Jordan yang kemudian menarik plester dari mulut Mara secara kasar. tentu saja Mara langsung berteriak saat plaster di mulutnya dicabut dengan kasar. "Setelah ini giliranmu akan tiba!" seru Jordan.
"Dasar pria brengsek!" seru Mara sambil meronta dan berusaha melepaskan ikatan dari kursi. tatapan mata Mara terus menatap Salma yang telah diperkosa oleh beberapa pria teman Jordan.
Salma hanya bisa menangis karena mulutnya dibekap oleh para pria yang sedang menikmati tubuhnya, pilu, sakit itu adalah perasaan yang dirasakan oleh Salma saat tubuhnya dinikmati oleh para pria brengsek.
Mara menatap sahabatnya yang telah dirusak oleh para pria yang tidak mereka kenal. "Jangan!!!" Mara terus menangis sambil berteriak kepada para pria yang telah merusak kehormatan sahabatnya itu.
Sesaat kemudian nampak Jordan langsung melepaskan satu persatu pakaiannya, pria itu tersenyum sembari menatap wajah Mara.
"Ugh...," Violet yang sudah tersadar dari pengaruh obat bius. tatapan mata Violet nampak menatap Kakak dan sahabat saudaranya itu diperlakukan begitu tidak senonoh oleh seorang pria yang sudah ditolak oleh kakaknya.
"Seandainya kau menerima cintaku dan tidak menyakiti hatiku, Tentu saja aku tidak akan melakukan hal ini!" seru Jordan.
Mara sangat terpukul saat melihat Salma tidak mengeluarkan suara sama sekali, terlihat jelas hanya air mata yang dikeluarkan oleh Salma saat begitu banyak pria telah menggilir tubuhnya. Tak ada kata yang keluar dari mulut Salma, yang ada hanya tetesan air mata dan rasa sakit yang dirasakan oleh wanita itu.
"Aku akan memberikanmu sebuah kenikmatan yang sama dengan sahabat itu!" seru Jordan kepada Mara.
Mara yang melihat adiknya sudah tersadar nampak wanita itu berusaha untuk memberikan isyarat kepada adiknya untuk segera pergi dari kamar itu.
"Kakak." ucap Violet dengan begitu pelan.
Mara mengedipkan matanya sembari memberikan isyarat agar Violet segera pergi meninggalkan mereka.
"Percuma saja kau ingin melarikan diri, karena tidak mungkin kau bisa terbebas dari belenggu yang aku buat." ucap Jordan.
Mara berusaha untuk melepas ikatan yang ada di kursinya, namun semuanya itu terasa sia-sia.
Jordan tersenyum sembari mendekati Mara dan memberikan ciuman yang begitu kasar di bibir Mara. bahkan Jordan menggigit bibir Mara dengan sangat kasar hingga membuat bibir Gadis itu sobek dan mengeluarkan darah.
"Ha-ha-ha... ternyata rasa bibirmu seperti ini, nikmat!" seru Jordan.
"Cuih...dasar bajingan!" seru Mara yang meludahi wajah Jordan.
"Menyenangkan!" seru Jordan yang kemudian memberikan gigitan yang sangat keras di bibir Mara hingga membuat bibir Mara kembali sobek dan mengeluarkan darah.
Plakk..
Bukk..
Jordan melayangkan sebuah tamparan dan pukulan di wajah Mara.
"Tidak-tidak, aku sebaiknya tidak memukul wajahmu. karena jika aku melakukan hal itu wajahmu tidak akan terlihat cantik lagi." ucap Jordan yang kemudian mengelus pipi Mara yang sudah mendarat tamparan dan pukulan dari tangannya.
Airmata Violet langsung menetes saat melihat saudaranya diperlakukan seperti seorang wanita malam. "Kakak." ucap Violet pelan.
"Aku akan memperlakukanmu dengan sangat halus, karena kita akan melakukan malam yang penuh nikmat!" seru Jordan.
"Aku tidak Sudi melakukan hal itu denganmu!" seru Mara.
"Tentu saja kau akan melakukan hal itu." jawab Jordan yang kemudian menyobek pakaian Mara.
"Tidak, tidak!" teriak Mara saat melihat pakaiannya telah disobek oleh Jordan.
Sesaat kemudian pria itu melepas ikatan Mara, ikatan di kaki Mara sudah terlepas. namun pria itu mengikat tangan Mara ke belakang hingga membuat Gadis itu tidak bisa melarikan diri.
"Aku akan memberikanmu kenikmatan hingga kau tidak bisa melupakannya seumur hidupmu!" seru Jordan kepada Mara.
Tentu saja Mara meronta dengan sekuat tenaganya, karena Gadis itu tidak ingin dirusak kehormatannya oleh Jordan. seorang pria brengsek yang akan menodai kehormatannya.
Jordan terus memberikan sentuhan-sentuhan di seluruh tubuh Mata, bahkan di area sensitifnya, terlihat Jordan memberikan kecupan hingga membuat Alina terus berteriak agar Jordan melepaskannya.
"Berteriaklah dengan sangat keras, hingga membuatku semakin bergairah untuk membuatmu menjadi wanita yang begitu nakal!" sesaat kemudian nampak Jordan memberikan sebuah tendangan di tubuh Mara.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Black Rose
- Mommy
- Mantan terindah
- Suami keduaku cinta pertamaku
- Dewa perang dan Ratu sihir
- Permaisuri sang kaisar
- ijinkan aku bahagia bersamamu
"Aku akan membuatmu menjadi gadis liar dan akan terus menikmati sentuhan dari kami semua!" seru Jordan.
Sesaat kemudian Jordan langsung memberikan pukulan di tubuh Mara, Violet yang melihat hal itu, nampak gadis remaja itu menangis dalam hati.
"Oh ya, ambil obat yang telah kita persiapkan untuk wanita ini. aku ingin lihat Bagaimana jika obat berbahaya itu kita suntikan kepada wanita ini." ucap Jordan yang menyuruh beberapa anak buahnya untuk melakukan sesuatu kepada Mara.
Empat jarum suntik langsung menancap di tubuh Mara secara bersamaan, entah obat apa yang ada di dalam botol itu, namun Jordan langsung tersenyum saat melihat obat itu telah memasuki tubuh Mara.
Terlihat Mara langsung mengejang, mengerang. tubuhnya terasa panas bagaikan dibakar oleh api yang sangat membara.
"Nikmatilah obat yang baru saja ku berikan padamu, beberapa obat itu belum teruji namun 1 obat itu adalah obat perangsang dengan tingkat yang begitu besar. aku yakin kau akan terus menikmati sentuhan dan kenikmatan dari ku dan teman-temanku!" seru Jordan yang kemudian melucuti pakaian Mara yang terus menggeliat.
"Brengsek, dasar pria brengsek!" seru Mara yang terus berteriak.
"Teruslah berteriak, setelah ini aku mau tahu sehebat Apakah tubuhmu menerima kejantanan dari seluruh pria yang ada di ruangan ini!" seru Jordan yang kemudian mulai mencumbu tubuh Mara.
"Dasar iblis!" seru Mara yang mencoba melarikan diri dari sentuhan Jordan. tentu saja Gadis itu tidak akan mampu untuk melarikan diri dari Jordan, karena pria itu langsung memiting tubuh Mara dan terus memberikan pukulan di wajah dan perutnya.
Ughhhh..
Tentu saja terasa sakit saat Jordan terus memberikan pukulan di tubuhnya, yang lebih sakit adalah saat kehormatan Mara telah ditembus dan dirusak oleh Jordan. terlihat gadis itu meneteskan air matanya, dia berteriak tanpa henti untuk menyingkirkan tubuh Jordan.
"Aku akan terus melakukan hal ini, Hingga aku bisa membuatmu merasakan hidup dan mati!" seru Jordan yang terus menikmati tubuh Mara tanpa henti, hanya air mata yang bisa keluar dari mata Mara.
"Oh Tuhan.. jika aku mempunyai kehidupan, maka berikanlah aku kematian. karena aku tidak sanggup untuk menerima kehancuran ini!" Seru Mara yang terus menangis di selah tubuhnya yang terus dinikmati oleh Jordan.
Saat Jordan dan teman-temannya melakukan sesuatu kepada marah dan Salma, seketika Violet langsung kabur tanpa disadari oleh Jordan. Entah berapa lama Jordan melakukan semua perbuatan kejamnya kepada Mara dan Salma.
Beberapa saat kemudian salah satu teman Jordan menyadari Kalau adik dari Mara sudah menghilang.
"Jordan, gadis kecil itu sudah tidak ada!!" seru teman Jordan.
Mara yang mendengar perkataan salah satu teman Jordan, nampak dia tersenyum. "Larilah Violet, larilah yang jauh.., Jangan sampai kau tertangkap oleh pria-pria brengsek ini." ucap Mara dalam hati, wanita itu nampak tidak berdaya dengan semua yang dilakukan oleh Jordan dan teman-temannya.
"Apakah kalian sudah puas dengan gadis itu?!!" seru Jordan kepada para teman-temannya yang sudah selesai menikmati tubuh Salma, hingga membuat Salma seperti mayat hidup.
"Tentu, Apakah kau sudah selesai dengan pertarungan mu dengan gadis itu!" seru salah seorang teman Jordan.
"Jangan dulu, aku ingin terus menikmati tubuh gadis ini. karena dia telah berani menolak ku!" seru Jordan.
"Apakah tubuhnya sangat menggairahkan?" tanya salah satu teman Jordan.
"Sangat, sangat-sangat menggairahkan, miliknya begitu membuatku ingin melakukannya kembali!" seru Jordan.
Air mata Mara terus mengalir saat dirinya telah menjadi wanita yang sangat kotor.
"Apakah aku bisa merasakannya juga?" tanya salah satu teman-teman Jordan.
"Jangan dulu, aku ingin melakukannya lagi setelah aku meminum obat perangsang itu!" seru Jordan.
Nampak pria itu kembali meminum sebuah obat yang ternyata itu adalah obat perangsang, yang membuat dirinya langsung bergairah dan dan melakukan kekejaman kepada Mara kembali.
Gadis itu sudah tidak mampu untuk menatap langit ruangan itu, dadanya terasa sesak. tubuhnya tidak bisa digerakkan, namun Jordan terus menikmati tubuhnya tanpa henti hingga terlihat area sensitif Mara merasakan perih yang tidak terkira.
"Aaaa...!!!"
Suara erangan panjang yang berulang kali dikeluarkan oleh Jordan, saat dirinya berulang kali pula merasakan pelepasan yang begitu membuatnya bergairah.
"Kelihatannya Kau sangat menikmati tubuh gadis itu!" seru teman-teman Jordan.
"Tentu saja, dia adalah wanita yang ingin ku nikahi. Namun sayang dia malah menolak ku!" seru Jordan.
"Kalau kau sudah selesai menikmati tubuh wanita itu, biarkan aku ikut menikmati tubuhnya!" seru teman-teman Jordan. Jordan langsung tersenyum ketika dia telah berulang kali mencapai pelepasan di dalam tubuh Mara.
"Oh Tuhan, aku ingin mati. biarkanlah aku mendapatkan ajalku hari ini." guman Mara dalam hati saat tubuhnya telah berulang kali dinodai oleh Jordan.
Tak lama kemudian Jordan duduk disebuah kursi yang ada di ruangan itu, tanpa sehelai pakaian pun pria itu duduk seperti seorang Arjuna.
"Nikmatilah tubuhnya sepuas kalian!" seru Jordan.
Mara begitu tersentak saat mendengar perkataan Jordan yang menyuruh teman-temannya ikut menikmati tubuhnya.
"Tidak!" seru Mara dengan suara yang begitu parau. terlihat Gadis itu sudah tidak bisa mengeluarkan tenaga sama sekali.
Sebuah tragedi terulang kembali, teman-teman Jordan ikut menikmati tubuh Mara. bahkan mereka melakukan hal itu secara bergiliran, terasa hancur sudah kehidupan Mara saat para pria itu menggilirnya dengan cara yang begitu kejam. tubuhnya serasa tidak bisa dirasakan lagi saat di seluruh bagian tubuhnya telah digigit dan dicumbu oleh para pria itu.
"Brengsek." ucap Mara parau yang berusaha untuk mendorong tubuh para pria itu.
"Kau hendak melawan ya, percuma saja. karena kau tidak akan bisa untuk melakukan hal itu!" seru seorang pria.
Mata Mara terus menatap satu persatu para pria yang telah menghancurkan kehormatannya, nampak Gadis itu menaruh dendam yang begitu membara saat tubuhnya dinikmati hingga pagi telah menjelang. serasa seperti mayat hidup, Mara hanya menatap langit-langit ruangan tersebut tanpa bisa menggerakkan tubuhnya yang terus dijamah oleh para pria brengsek.
"Ha-ha-ha... kau benar-benar hebat Jordan, gadis ini benar-benar bisa membuat gairahku semakin memuncak!" seru teman-teman Jordan.
"Tentu saja aku akan menikmatinya lagi, karena aku terus melihat kalian telah menggilir nya!" seru Jordan kembali.
Entahlah, kiamat tahun berapa yang harus dialami oleh Mara dan Salma. saat mereka telah terbangun lalu mereka telah digilir kembali oleh Jordan dan teman-temannya.
Tatapan mata Mara dan Salma bertemu, terlihat sebuah kepahitan yang harus mereka alami. kehidupan yang sudah dihancurkan dan masa depan yang sudah terlihat sangat kelam, tak ada suara yang keluar dari kedua gadis itu. saat malam hingga menjelang pagi para pria itu terus menggilir tubuhnya tanpa henti.
Airmata sudah tidak bisa keluar dari mata Mara dan Salma, hidup mereka sudah terasa mati saat semua pria itu menjamahnya tanpa henti.
"Apa yang akan kita lakukan setelah ini?!" seru teman-teman Jordan.
"Kita buang mayatnya di tepi jurang yang ada di gunung ini!" seru Jordan.
"Apakah kau tidak ingin menyembunyikan gadis ini untuk pelampiasan hasratmu!" seru teman-teman Jordan.
"Tidak, aku tidak ingin melihat wajah wanita itu lagi!" seru Jordan.
"Apakah boleh kubawa gadis ini menjadi pemuas nafsuku!" seru teman Jordan.
"Jangan, buang saja kedua Gadis itu ke jurang. biarkan mereka mati dimakan oleh binatang buas!" seru Jordan.
Akhirnya teman-teman Jordan mengalah pada pria itu, nampak mereka semua membawa tubuh Mara dan Salma tanpa sehelai pakaian sama sekali, sedangkan para pria itu nampak mereka telah memakai pakaian mereka dengan sangat rapi.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Black Rose
- Mommy
- Mantan terindah
- Suami keduaku cinta pertamaku
- Dewa perang dan Ratu sihir
- Permaisuri sang kaisar
- ijinkan aku bahagia bersamamu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!