hiruk-pikuk orang berlalu lalang di bandara internasional Adisucipto Yogyakarta, nampak seorang pemuda tampan dengan postur tubuh yang tinggi tegap.mengantri untuk boarding pass tujuan Jakarta,di depan barisan nya seorang gadis cantik dengan rambut di kuncir kuda hingga nampak lah leher jenjang putih mulus nya dengan bulu,bulu halus di tengkuk leher gadis itu. berpakaian kasual, wajah nya terlihat panik,sibuk mencari sesuatu di dalam tas kecil yang di bawa nya.
"aduh kemana ya? masa gak ada.. tadi waktu cek di luar ada" ucap gadis itu panik sampai sampai semua isi tas nya di keluar kan semua,di depan petugas bandara bagian boarding pass.
"mbak,cepet dong,kita udah lama ngantri nya nih!" teriak ibu-ibu yang ada di barisan di belakang pemuda itu.sebetulnya pemuda itu pun sudah tidak sabar, dan sedikit emosi.tapi sebisa mungkin dia bersabar.tiba-tiba tanpa sengaja ketika di tengah kegelisahan nya matanya yang sedang menatap lantai bandara.
pandangan nya terkunci pada sesuatu yang ada persis di samping kaki kanan nya.sebuah KTP? lalu dia membungkukkan badannya, dan mengambil KTP tersebut kemudian dia perhatikan foto dan nama pada KTP yang dia pegang itu.
nama : Renita Khadijah
tempat tinggal lahir : Jogjakarta 24 mei 1994
alamat : Kebayoran lama_jak- sel
lalu dia lihat foto yang ada di KTP itu sesaat dia perhatikan wajah gadis yang ada di hadapannya yang sibuk mencari barang nya.setelah merasa yakin pemuda itu dengan ragu memanggil gadis yang ada di depan nya yang sedang panik mencari barang entah apa itu.
"nona, apa kamu mencari ini?" pemuda itu memberikan KTP yang ada di tangan nya.karena setelah dia perhatikan foto di KTP itu wajah nya mirip dengan gadis yang ada di hadapannya ini.
gadis itu menoleh ke arah pemuda itu, pandangan nya tertuju benda berbentuk KTP yang di pegang oleh pemuda itu.dengan mata yang berbinar secepat kilat gadis itu langsung mengambil KTP yang di pegang oleh pemuda itu.
"oh ya Tuhan... akhirnya ketemu juga"
mata gadis itu nampak sudah merah, seperti mau menangis.kini tersenyum lebar.
"terimakasih ya mas, hampir saja saya batal penerbangan nya"
ucap gadis itu berterima kasih pada pemuda itu, yang hanya tersenyum tipis merespon say thank you dari gadis itu.
"makanya hati hati mbak, jangan teledor sama barang bawaan" ucap pemuda itu santai tapi terkesan dingin.
sesaat gadis itu mencebik menanggapi ucapan pemuda itu.tapi kembali dia coba tersenyum ramah pada pemuda itu, karena sudah menemukan KTP dirinya.lalu proses boarding pass pun berlanjut lancar.walaupun di barisan belakang orang orang banyak yang protes karena tidak sabar.
setelah menunggu pesawat beberapa jam lebih lama dari jadwal keberangkatan karena dilay.akhirnya pesawat Garuda yang akan membawa nya ke Jakarta tiba.
setelah di dalam pesawat, pemuda itu mencari tempat duduk nya.dan dia pun menemukan tempat duduk nya.tapi sejenak dia diam tak langsung duduk di kursi nya, karena.
"gadis itu lagi?" gumam nya.ternyata kursi nya persis di samping gadis yang tadi kehilangan KTP nya.sudah duduk manis di kursi pojok dekat jendela pesawat.pemuda itu menghela nafasnya, menggeleng sekilas kepala.lalu dia mengangkat koper besar milik nya ke atas kabin penyimpanan barang.pemuda itu pun duduk di samping gadis itu.tatapan mereka bertemu.dan gadis itu hanya mengangguk sedikit, tersenyum canggung, pada pemuda itu.sedangkan pemuda itu hanya acuh saja.seolah tidak peduli dengan keberadaan gadis itu yang bernama Renita Khadijah.merasa di acuh kan oleh pemuda itu, Renita tak ambil pusing.toh dia pun tidak kenal dengan pemuda yang sekarang duduk di samping nya.tadi dia hanya berusaha ramah, karena pemuda itu sudah menemukan KTP milik nya.pikirnya begitu. lalu Renita mengambil ear phone bluetooth yang ada di dalam tas kecilnya di pasang di kedua lubang telinga nya, kemudian dia mencari sambungan lagu dari ponsel nya.setelah dia menemukan lagu yang di inginkan.Renita memposisikan dirinya senyaman mungkin di kursi tempat duduk nya.setelah itu memejamkan matanya.dengan wajah nya sedikit di miring kan ke arah jendela pesawat.
pesawat yang membawa mereka pun sudah take-off.selama kurang lebih satu jam akan membawa mereka ke Jakarta.pemuda itu melirik ke arah Renita yang menyandarkan tubuhnya dengan mata terpejam.entah hanya merem atau memang tidur.dia perhatikan seksama wajah gadis yang ada di samping nya itu.tulang rahang halus nya yang tegas, hidung nya mungil, namun mancung, matanya yang besar,bulu matanya pun lentik.dengan rambut nya yang ikal hitam pekat.satu kata untuk gadis itu.
"cantik,manis" batin nya menilai tanpa sadar.tiba tiba pesawat turbulensi.hingga mengakibatkan guncangan pada pesawat walaupun hanya sebentar.tapi gadis itu masih tetap terpejam tidak menyadari kejadian tadi hanya rambut nya sedikit berarakan hingga menutupi saparuh wajah nya.
dan tanpa sadar, entah dorongan dari mana, hingga dengan berani pemuda itu mengangkat satu tangan nya, untuk menyingkir kan rambut yang menutupi bagian wajah Renita.
"pacar nya cantik mas" tiba-tiba seorang ibu yang duduk di kursi paling pinggir di samping nya berucap hingga membuat pemuda itu kaget sehingga siku tangan nya yang sedang tertumpu di Batang kursi meleset, dan wajah nya terjerembab ke arah gadis itu, tanpa di duga bibir nya menempel ke pipi gadis itu yang sedang tertidur? semoga begitu, karena kalau tidak,bisa gawat.
sehingga sesaat pemuda itu terpaku.karena bibir nya menyentuh pipi gadis itu yang terasa lembut dan kenyal.setelah kesadaran kembali, dengan cepat dia menarik tubuhnya yang menegang karena gugup.dan gadis itu hanya menggeliat karena bersentuhan tadi.jantungnya berdebar kencang.darahnya seperti mengalir deras di dalam tubuh nya.
"kenapa begini rasanya? seperti tidak pernah bersentuhan dengan gadis saja.batinya tak terima atas respon pada tubuh nya.
sedangkan ibu yang ada di samping kiri nya hanya tersenyum simpul.dan menggeleng kan kepalanya.
tak lama setelah kurang lebih satu jam perjalanan dari Jogja, akhirnya terdengar pengumuman pesawat akan mendarat di bandara internasional Soekarno-Hatta oleh awak pesawat Garuda Indonesia.
dan gadis yang ada di samping nya itu bangun dari tidur nya.dengan rambut nya yang sedikit berantakan.
*bisa pas gitu bangun nya.. apakah dia tadi benar benar tertidur ya? batin pemuda itu was was.
pesawat pun mendarat dengan selamat di landasan pacu bandara internasional Soekarno-Hatta.
satu persatu penumpang pesawat turun dari benda yang terbuat dari besi bersayap itu.
di terminal A2 kedatangan.
seorang lelaki paruh baya celingukan memperhatikan satu persatu orang yang keluar dari terminal kedatangan A2.dan tak lama orang yang dia tunggu tunggu muncul juga.
"paman..... teriak gadis yang bernama Renita itu berlari kecil menghampiri lelaki paruh baya yang berdiri di luar gedung terminal kedatangan A2.
lalu dia mencium punggung tangan lelaki yang dia panggil paman itu.
tak lama setelah itu, pemuda tadi itu Pun muncul dari dalam gedung terminal kedatangan A2. tak sengaja matanya melihat gadis yang duduk di samping nya tadi, nampak sedang berbincang dengan seorang lelaki paruh baya, hingga tertawa lepas, dalam hati nya bertanya, entah apa yang di bicarakan oleh kedua orang itu hingga membuat gadis itu tertawa lepas.membuat wajah itu sangat cantik.
"hai,Anggara, apa kabar mu?! tiba-tiba seorang pria berusia 60 tahun menepuk pundak nya menyapa pemuda itu yang ternyata bernama Anggara.
"
'
#To be continued.
Anggara menoleh ke arah orang yang menepuk pundak nya dari belakang.
'om Hadi? kok om sih yang jemput saya? bukannya Yusuf yang katanya jemput saya?" tanya Anggara bingung, lalu dia meraih tangan besar Om nya itu lalu mencium punggung tangan Om Hadi.
Om Hadi adalah adik dari papah nya Rahman hakim Subianto.
"lagi ngeliatin siapa kamu? seperti nya fokus banget,kaya penasaran gitu"selidik Hadi
"ah, nggak liat siapa siapa.. perasaan Om Hadi ajah kali' elak Anggara.
"oh gitu? ya sudah. maaf Yusuf tidak bisa jemput kamu, karena ada matkul tambahan.jadi yaa..gitu Om yang jemput kamu di sini"
"kalau nggak bisa nggak apa-apa om,saya bisa pake taksi online, kalau begini kan jadi ngerepotin Om Hadi"
"nggak apa-apa Anggara... kamu ini dari kecil tidak pernah berubah sifat nya,suka nggak enakan gitu"
Anggara hanya tersenyum lebar menanggapi ucapan Hadi.
"emang gitu ya Om?" ucap Anggara menggaruk kening nya yang tidak gatel.
"ya sudah kalau begitu, ayo kita ke parkiran, nggak jauh kok Om parkir mobil nya" Anggara pun melangkah bersama Hadi menuju di mana mobil nya terparkir.
setelah sampai di mobil Hadi di parkiran. Anggara memasukkan koper bawaan nya ke bagasi mobil Hadi.setelah semua nya selesai.
Anggara masuk ke dalam mobil Hadi.
lalu mobil yang membawa mereka pun melaju ke jalan utama.menuju kediaman keluarga Rahman hakim Subianto.di bilangan Kemang Jakarta.
setelah menempuh perjalanan sekitar kurang lebih dua jam plus macet. Anggara dan Hadi akhirnya sampai di rumah Rahman kakak nya.
mobil Pajero sport bewarna hitam itu memasuki halaman rumah mewah berlantai dua.lalu Hadi memarkirkan mobilnya di halaman rumah.
mereka berdua keluar bersama dari mobil.tak lupa Anggara mengambil koper nya di bagasi mobil Om Hadi.
"aahh.. akhirnya sampai juga di rumah dengan selamat, Alhamdulillah" Anggara merentangkan kedua tangannya ke samping meregang kan badan kekar nya sehingga otot bisep nya nampak jelas tercetak di badan pria tinggi 185 cm itu. Hadi hanya tersenyum tipis melihat ponakan ganteng nya yang baru pulang dari Australi itu.
"ayo masuk" Hadi menepuk pelan bahu lebar Anggara. mereka berdua pun masuk ke dalam rumah.dan mengucap salam.
"waallaikumu sallam... sahut orang yang ada di dalam rumah itu.
"Angga! kamu sudah pulang nak?" ucap umi Aisyah ibu sambung Anggara. ummi Aisyah adalah ibu sambung Anggara.papah nya Rahman menikah dengan ummi Aisyah setelah di tinggal oleh istri nya Salamah Handerson. ibu kandung nya meninggal karena sakit kanker otak. setelah meninggal nya ibu kandung Anggara, Rahman menduda selama tiga tahun,para kerabatnya menyarankan Rahman agar menikah lagi, karena pada waktu itu Salamah meninggal ketika Anggara berumur 7 tahun.setelah dengan segala pertimbangan akhirnya Rahman menikahi Aisyah karena di jodohkan oleh keluarga nya.dan ternyata pilihan nya untuk menikahi Aisyah tidak salah, karena Aisyah wanita yang baik menyayangi Anggara seperti anak nya sendiri.dari pernikahan nya dengan Aisyah Rahman mendapatkan seorang anak perempuan bernama Madina Saraswati masih SMA di kelas dua belas.
"iya ummi angga baru datang" lalu Anggara mencium punggung tangan ummi Aisyah tanda hormat nya.
"papah kemana ummi?"
"papah mu masih di kantor,katanya masih ada pekerjaan sedikit, sebentar lagi juga pulang.ummi sudah telpon papah mu kalau kamu sudah pulang"
"baik lah, kalau begitu Angga langsung saja masuk ke kamar ya ummi, pingin mandi dan istirahat"
"oh,ya sudah sana, bersih kan badan mu dan istirahat, jangan lupa nanti turun untuk makan malam"
"baik lah ummi" lalu Anggara berjalan ke arah kamar nya yang berada di lantai dua rumah nya.
ummi Aisyah pun pergi ke dapur.
di dalam kamar Anggara baru saja keluar dari kamar mandi, mengambil baju di lemari pakaian.setelah berpakaian.Anggara merebahkan tubuh nya di atas ranjang yang berukuran besar, pandangan nya menatap langit langit.dan tiba-tiba saja terlintas di pikiran bayangan gadis yang dia temui di bandara tadi.
tak sadar anggara tersenyum.
"Renita Khadijah,nama yang cantik, secantik orang nya" gumamnya.
tok
tok
ketukan pintu kamar membuyarkan lamunan Anggara.
"mas angga..di panggil papah tuh di bawah"
"iya sebentar mas ke bawah ya"
Anggara bangun dari rebahan nya , berdiri jalan keluar kamar, turun ke lantai bawah untuk menemui papah nya.
assalamualaikum...Anggara memberikan salam ke papah nya.
Rahman yang sedang duduk di ruang tengah menoleh ke arahnya Yang berjalan ke arah nya.dan meraih tangan papahnya dan mencium punggung tangan Rahman.lalu duduk berhadapan.
waallaikumu sallam..
"kamu kapan pulang Angga?" tanya Rahman.
"tadi sore pah"
"hm iya, iya, terus apa rencana mu sekarang? apa kamu langsung kerja di kantor papah ?" Rahman menyenderkan tubuhnya di sofa menatap tajam putra sulung nya itu.
"belum tahu pah"
"loh, kenapa? kamu tidak mau bekerja di perusahaan sendiri?" ucap Rahman heran dengan kemauan Anggara.
"bukan nya tidak mau pah.. opa kan sudah tua, beliau mau pensiun, mau istirahat katanya, dan otomatis tidak ada yang memimpin yayasan, jadi sementara ini aku mau bantu opa Henderson untuk memimpin yayasan nya"
info siapa Henderson
Henderson adalah papah dari ibu kandung Anggara,Handerson pria kebangsaan belanda yang menikah dengan oma nya yang asli Jogja.dan Handerson menjadi mualaf. serta membuka yayasan di bidang pendidikan.ada beberapa SMP, SMA, sampai universitas swasta terbaik di Jawa yang di naungi yayasan milik Handerson. dan sekarang Anggara di pinta Handerson untuk memimpin yayasan yang dia punya.dan saat ini.karena Handerson hanya mempunyai satu orang anak perempuan yaitu ibu kandung Anggara yang sudah meninggal.jadi saat ini harapan nya untuk meneruskan yayasan nya agar tetap berdiri hanya cucu lelaki satu satunya yaitu Anggara. jadi sekarang dia memilih mengambil alih memimpin yayasan opa nya karena tidak ada lagi yang mewarisi selain Anggara.dan dia sekarang memilih. akan berkantor di salah satu universitas swasta terbesar yang ada di Jakarta, milik yayasan Handerson. bukan mau menjadi dosen, itu tidak mungkin terjadi, karena dia tidak ada minat untuk mengajar.
_________________.
..."aku tahu pilihan ku pasti bikin papah kecewa,tapi sebisa mungkin aku akan terjun ke perusahaan papah hanya sekedar membantu saja, lagi pula papah kan masih gagah, masih kuat! untuk memimpin perusahaan papah.dan ada om Hadi yang selalu setia membantu papah" Anggara mencoba menjelaskan semua nya agar ayah nya tidak kecewa dengan keputusan yang dia ambil....
Rahman terdiam tatapannya masih mengunci ke arah wajah tampan putranya yang seperti bule, wajah yang di wariskan dari mamahnya dan opa nya yang berkebangsaan Belanda. Rahman menghela nafasnya berat. lalu dia bangkit dari duduknya.
"baik lah, kalau itu sudah menjadi keputusan mu, papah terima demi mamah mu Salamah"ucap Rahman lirih.menepuk nepuk pundak kokoh putranya.lalu lelaki paruh baya itu pun meninggalkan Anggara sendiri di ruang tengah.Anggara hanya mengangguk dan tersenyum membalas ucapan Rahman.tak lama ummi Aisyah datang dengan sebuah nampan berisi dua gelas coklat panas dan Pisang goreng kesukaan suaminya dan putranya .dia heran melihat suaminya naik ke lantai dua ke arah kamar nya.
"loh, kemana papah mu Angga? kok malah masuk kamar sih? bukan tadi masih duduk ngobrol dengan mu?"
Anggara tersenyum pada ummi Aisyah.
"tadi papah pamit mau istirahat katanya ummi, coklat panas dan Pisang goreng nya bawa ke kamar papah ajah ummi" pinta Anggara.
dengan raut wajah yang masih bingung, ummi Aisyah menuruti permintaan Anggara lalu dia membawa segelas coklat panas dan separo pisang goreng yang sudah di bagi dua untuk suami nya di kamar.
Renita Khadijah dan Handerson adalah dua orang yang menjadi alasan Anggara mengambil keputusan ini.walaupun membuat papah nya kecewa tapi paling tidak untuk sementara ini dia ingin berjuang untuk jalan hidup nya sendiri.setelah semua nya tercapai baru lah Anggara akan merentangkan kedua sayap nya.
"
"
#to be continued.
suara burung berkicau bersahutan,menambah betapa pagi ini, pagi yang sangat ceria.dinginnya udara pagi, menyatu dengan hangat nya panas matahari yang perlahan menampakkan dirinya, menyinari alam semesta ini.
Renita Khadijah nampak sibuk dengan keperluan nya sendiri.gadis 28 tahun itu, walaupun umurnya sudah menginjak angka 28 tapi penampilan dan raut wajah cantik nya tidak menampakkan kalau dia sudah berumur 28 tahun, wajah yang mungil, tinggi 165 cm, body ramping dan berisi. menjadi kan penampilan Renita nampak lebih muda dari usia nya.
gadis itu nampak tergesa gesa memasukkan segala keperluan nya ke dalam tas kecilnya.hari ini Senin pertama dia berada di Jakarta, Dan hari ini, hari pertama dia akan mengajar sebagai dosen IT di salah satu universitas swasta di jakarta.setelah satu tahun dia mengajukan beberapa lamaran di beberapa universitas yang ada di Jakarta dan jogja, akhirnya dia mendapatkan tanggapan dari lamaran nya di salah satu universitas swasta terbaik di Jakarta.
dia tidak membayangkan akan mengajar di Jakarta, karena sebelumnya dia merasa pesimis, karena persaingan yang sangat ketat,apa lagi yang namanya Jakarta, dan salah satu universitas terbaik di ibu kota negara ini.tentu tidak salah kalau Renita sempat pesimis.karena pasti banyak dosen terbaik yang mampu mengajar di universitas itu.
makanya dia berpikir lebih mengharapkan mengajar di Jogja,dan tinggal dengan ibunya di sana.
tapi ternyata keberuntungan ikut berpihak pada dirinya.setelah beberapa kali melalui tes,dan interview secara online, akhirnya dia di terima mengajar di salah satu universitas swasta terbaik di Jakarta.
dan mata kuliah yang di ambil pun tidak banyak untuk seorang dosen perempuan, karena kebanyakan untuk jurusan yang akan dia ajar ini, kebanyakan di pegang oleh dosen pria.
karena memang sejak masih sekolah dasar, dirinya sudah ada ketertarikan pada dunia IT yang umum banyak di geluti oleh kaum Adam.
dan selama dia tinggal di Jakarta, Renita tinggal dengan kakak lelaki nya yang bernama Adam Prakoso.yang sudah mempunyai seorang istri cantik dan satu anak perempuan berumur tujuh tahun.Adam bekerja sebagai PNS sebagai staf di kantor walikota Jakarta Selatan.
"sudah selesai semua nya, tidak ada yang ketinggalan,Yap! semangat Renita!" gadis itu bermonolog diri nya sendiri.kemudian dia pun keluar dari kamar nya.menuju ruang tengah yang menjadi satu dengan ruang makan.
"selamat pagi keponakan aunty yang cantik...muach!"
Renita langsung menyapa dan memberikan kecupan manis di pipi tembem ponakan nya yang menggemaskan itu,apa lagi dengan kunciran nya yang tinggi menjulang seperti Monas, dengan karet kuncir bewarna warni.
Renita langsung menarik kursi yang ada di dekat meja makan untuk sarapan pagi nya.
"iiih,tante... nempel deh lipstik nya di pipi Mila"keluh gadis itu wajah nya cemberut, satu tangan mungil nya mengusap usap pipi yang tadi di cium Renita.
"nggak lah sayang.. lipstik tante, lipstik yang mahal.. tidak gampang nempel" sanggah Renita.
sedangkan Mila terus menggosok pipinya.tidak percaya ucapan Tante nya itu.
"kamu hari ini mulai mengajar Ren?"
tanya sela, kakak ipar nya.
"iya mba" sahut Renita dengan mulut yang penuh dengan roti.
sela tersenyum, dan menggeleng pelan kepala nya melihat tingkah adik ipar nya yang masih seperti anak anak.
"seperti nya kamu harus cepet cepet menikah Ren,biar tambah dewasa"
"lah,boro boro menikah, pacar ajah nggak punya"keluh Renita wajah nya di bikin memelas menatap kakak ipar nya itu.
"mau Aku jodohin hm!?" ucap sela dengan wajah yang serius.
"ih, nggak, nggak, ngapain.biar semua nya alami datang sendiri,tanpa ada paksaan"
"umur mu itu sudah cukup untuk berumah tangga Renita.." ucap sela ada nada khawatir di ucapan nya.menatap sendu Adik iparnya itu.
"sudah ah mba, nggak usah bahas tentang jodoh, aku mau berangkat dulu, nanti takut telat"
lalu Renita meraih punggung tangan kakak ipar nya itu dan mencium nya.
tak lupa dia kembali mencium pipi tembem keponakan nya.
"aku pergi dulu mba, assalamualaikum..
"waallaikumu sallam.. jawab sela.
lalu Renita melangkah keluar rumah.menghampiri motor Scoopy bewarna putih milik nya yang terparkir di halaman rumah.
_____________
butuh 25 menit Renita tiba di halaman parkir kampus tempat dia akan mengajar.setelah Renita memarkirkan motor nya.wanita cantik yang berstatus sebagai calon dosen di kampus x itu, berjalan keluar dari area parkiran
menuju gedung di mana harus menghadap kepala yayasan untuk mengurus legalitas segala berkas yang menetap kan status nya selama menjadi dosen di kampus ini.
dia pun berjalan menelusuri koridor kampus itu menuju kantor sang kepala yayasan.penampilan nya yang cantik tak luput dari mulut usil para mahasiswa yang kebetulan berpapasan dengan nya.
tak lama Renita tiba di depan pintu yang bertuliskan nama "RUANG PIMPINAN YAYASAN"
sesaat Renita menghela nafasnya, mempersiapkan diri nya untuk bertemu dengan pimpinan yayasan.lalu merasa dirinya sudah siap,Renita mengetuk pelan pintu itu.
tok
tok
dua kali Renita mengetuk pelan pintu itu
"ya, masuk!"
suara berat di balik pintu itu mempersilakan Renita masuk.lalu perlahan dia menarik handle pintu dan membuka nya.dan ketika pintu itu terbuka, wajah cantik itu sedikit terkejut, melihat seorang pria yang duduk di balik meja kerja itu.
"silahkan duduk, kenapa masih berdiri di situ?" ucap pria itu santai.hanya menggerakkan dagunya mempersilakan Renita duduk.
"oh iya,maaf" lalu Renita dengan ragu melangkah mendekati kursi yang ada di hadapan pria yang pernah dia kenal walaupun sebentar.
masih dengan wajah terkejut nya Renita celingukan seperti mencari sesuatu.
"cari apa kamu?"
"ah, itu pak, apa saya salah masuk ruangan ya?"
"maksud mu?"
"ya, saya kesini mau bertemu kepala yayasan"ucap Renita sedikit gugup,merasa dirinya salah masuk ruangan, karena dia berpikir kalau namanya ketua yayasan itu pasti orang yang sudah berumur,bukan pria muda dan tampan seperti pria yang ada di depan nya sekarang ini.Renita benar benar bingung.dan mata nya menatap dan membaca sebuah papan kayu dengan bentuk memanjang bertuliskan nama sang pimpinan yayasan.
Anggara pramuja Subianto.,
"oh ini namanya"gumam nya pelan setelah membaca papan nama yang ada di bagian depan meja kerja nya.
pria yang bertemu di bandara Adisucipto Yogyakarta, yang menemukan KTP diri nya.yang akhirnya dia bisa tiba di Jakarta dengan selamat.tidak hanya itu, bahkan duduk di baris yang sama,di pesawat yang sama.dan sekarang? dirinya akan menjadi dosen di yayasan yang di pimpin oleh pria muda yang bernama Anggara pramuja Subianto.ya ampun apa ini semua nya hanya kebetulan? batin nya berkata.
"bicara apa kamu" ucap Pria itu yang ternyata Anggara.
"eh, maksud saya, apa benar ini ruangan kepala yayasan?"
"benar" ucap pria itu santai tapi tatapan nya menatap tajam pada Renita.
"apa bapak pimpinan yayasan nya?"tanya Renita masih ada keraguan.
"menurut mu? apa saya di sini salah masuk ruangan gitu? tentu karena saya pimpinan yayasan..maka sekarang saya di sini!"
"ooo.. gitu ya, kalau begitu, saya mau menyerahkan berkas yang di minta Yayasan sebagai pelengkap akhir untuk saya bisa mengajar di kampus ini" ucap Renita dengan senyum ramah nya.memberikan sebuah map coklat pada Anggara.
kemudian Anggara membuka map coklat itu dan mengeluarkan beberapa lembar kertas dari dalam map itu dan dengan seksama Anggara mengecek kembali semua data yang tercetak di setiap lembaran itu.lalu tak lama dia memberikan tanda tangan pada setiap lembar kertas yang di berikan oleh Renita.
"baik lah, selamat buat kamu, mulai hari ini kamu akan bergabung, menjadi dosen di universitas ini di bawah naungan yayasan yang saya pimpin" ucap Anggara dengan suara yang tegas.
Renita tersenyum lebar dan mengangguk kan kepalanya tanda menghargai pria muda yang ada di hadapannya yang menjadi pimpinan yayasan.
"baik Terima kasih, atas kesempatan yang di berikan kepada saya untuk bisa mengajar di universitas ini"
Lalu Renita berdiri dari duduknya.
"kalau begitu saya permisi,saya akan mulai mengajar besok"
lalu Renita Balik badan dan melangkah ke luar ruangan itu.
ada senyuman terulas di wajah Anggara, senyuman aneh, senyuman yang penuh arti? ketika Renita sudah meninggal kan ruangan nya.
"
"
to be continued.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!