NovelToon NovelToon

GADIS GENDUT VS CEO TAMPAN

Kisah Kaila

Kaila Natalia memegang pipinya yang penuh lebam akibat pukulan dari bibinya,satu-satunya kerabat Kaila hingga hari ini.Ia telah difitnah oleh temannya meminjam uang dalam jumlah yang banyak dan menghambur-hamburkannya untuk shoping di mall.

"Kenapa kau tak henti-henti membuat ulah Kaila?Apa belum cukup selama ini kamu merepotkan keluarga kami?Bahkan kebaikan kami selalu kamu balas dengan air tuba seperti ini?",teriak Bi Nia membentak keponakan satu-satunya tersebut.Ia terhasut dengan fitnah yang diberikan oleh Rania yang merupakan putri kandungnya dan juga Mala yang merupakan sahabat Rania.

"Kenapa Bibi semarah ini pada Kaila?Apa salah Kaila?",tanya Kaila yang tak tahu duduk persoalannya hingga ia mendapatkan tamparan yang bertubi-tubi dari orang yang merawatnya sedari kecil tersebut.Kaila menyentuh wajahnya dan ada darah yang menetes dari pipinya.Rasanya sangat perih.Namun,rasa itu tak sebanding dengan rasa yang bergumpal dalam hatinya tersebut.Seandainya ia bisa berteriak tentu Kaila akan membalas teriakan bibinya dan mengatakan kalau ia sama sekali tidak bersalah.

"Sudah Bu usir saja wanita ini dari sini.Kayaknya Kaila lupa pernah berhutang pada Mala lima juta dan hanya menghambur-hamburkannya untuk shoping di mall.Dasar benalu!Dikasih hati malah mau ampelanya juga.Gadis tak tahu diuntung",hardik Rania pada saudara sepupunya tersebut.

Kaila menggelengkan kepalanya.Ia mendekat pada Bi Nia.

"Itu tidak benar Bi!Tolong percaya padaku",tangan Kaila membentuk lengkungan permohonan.Namun sayang,ucapannya sama sekali tak digubris oleh lawan bicaranya.

"Mana ada maling yang mau ngaku Bi!Aku telah mempercayakan uangku kepadanya,tak tahunya hanya untuk hura-hura",tandas Mala dengan senyum ejekan yang terkembang dari bibirnya.Mala dan Rania sangat membenci Kaila karena menganggap tubuh Kaila tak sebanding dengan mereka berdua.Segala keburukan wanita ada pada Kaila.

"Kenapa kalian memfitnahku?Kapan aku pinjam uang padamu Mala?Jangankan lima juta,lima ratus perak pun aku tak pernah pinjam darimu",Kaila berupaya membela diri dari tuduhan yang dialamatkan padanya tersebut.

"Ehm...Bukankah kemarin kau yang jadi saksinya Rania?",Mala berupaya meyakinkan ibunya Rania bahwa Kaila benar-benar bersalah.

"Iya aku melihatnya.Dan kamu bisa pulang dengan membawa beberapa barang bagus dari mall kan?Lihatlah paperbag yang ada ditanganmu",ujar Rania membantu Mala untuk menjatuhkan nama Kaila dihadapan ibunya.

"Sudah sudah jangan beri alasan lagi pada Bibi Kaila!Selama ini Mala tak pernah berbohong pada Bibi.Kali ini Bibi benar-benar kecewa padamu Kaila",ujar Bibi tanpa mau mendengarkan penjelasan Kaila lebih lanjut.Sifat Bibi memang mudah terhasut.Apalagi yang menghasutnya adalah anaknya sendiri dan juga sahabat putrinya sendiri",ujar Bi Nia hendak memutuskan sesuatu.

"Ta-pi Bi....",ucapan Kaila terpotong oleh keputusan Bibinya.

"Mulai sekarang tinggalkan rumah ini Kalia!Janji Bibi pada ibumu sudah Bibi laksanakan dengan baik selama ini!Bibi sudah tak tahan lagi dengan kelakuanmu yang menjadi-jadi!Sekarang kamu sudah dewasa dan sudah bekerja!Bibi yakin kamu bisa menjaga dirimu sendiri!Tolong tinggalkan rumah ini Kaila dan biarkan Bibi dan anak Bibi tenang tanpa ulahmu lagi",usir Bibi pada Kaila.

Kaila membekap mulutnya dengan sepuluh jari-jari ditangannya.

"Tolong Bi jangan usir Kaila",pinta Kaila namun dalam sekejap wanita paruh baya itu sudah menghilang dari pandangannya.

Tubuh Kaila merosot ke lantai.Ia menangis sejadinya.Bingung dan marah menjadi satu dalam dadanya.Sementara Rania dan Mala tersenyum mengejek pada Kaila.Rasanya sangat puas mengerjai Kaila hingga sejauh ini.

………………

Assalammualaikum teman-teman ini adalah karya baruku.Tolong tekan tombol ❤,like dan tinggal jejak kalian di kolom komentar ya🙏🏻🙏🏻🙏🏻biar Author Up tiap hari.Selamat membaca💓💓💓

Bertemu

Kaila menenteng tasnya dengan berjalan menunduk dalam tangisnya.Ia lelah berjalan hingga tulang belulangnya hampir retak karena perjalanan jauh tanpa tujuan tersebut.Ditambah dengan suasana malam yang terasa mencekam.

Perjalanan Kaila terhenti saat ia berada di depan sebuah danau.Niatnya adalah ingin mengakhiri hidupnya.

"Ya Tuhan maafkan hamba-Mu ini.Aku tak sanggup hidup lebih lama lagi.Aku tak punya apa-apa sekarang.Bahkan,tempat berteduh saja aku tak punya",ujar Kaila seraya menatap tajam pada danau tersebut.

Bayangan masa lalunya berkelebat dalam ingatannya.Kaila yang memiliki postur tubuh pendek dan gemuk sering menerima ejekan serta bulian dari tetangga ataupun teman-temannya saat bersekolah.

"Dasar gendut,udah jelek masih hidup lagi",kata-kata itu terngiang-ngiang di telinga Kaila.

'Apa dengan aku mati,aku akan bahagia?Aku ingin sekali bertemu dengan kedua orang tuaku yang telah tiada',ujar Kaila meyakinkan dirinya sendiri akan keputusannya tersebut.

Kaila menutup matanya dalam-dalam dan memposisikan dirinya untuk terjun kedalam danau tersebut.

Satu....dua...Ti....

"Tunggu gadis gendut!",suara seseorang menghalangi niatnya untuk melanjutkan aktifitasnya.

Kaila memutar badannya dan melihat seorang laki-laki tampan tampak menghalangi niatnya.

"Jangan campuri urusanku Tuan",desis Kaila pada pemuda tersebut.Tekad Kaila sudah bulat dan tak bisa di ganggu gugat.

"Tunggu",pemuda itu kembali berteriak.

Tanpa menjawab,Kaila memejamkan matanya kembali dan berupaya mengulangi apa yang ingin ia lakukan sedari tadi.

"Jangan melompat atau aku akan menciummu sekarang juga",tangan pemuda itu mencekal tangan Kaila dan berupaya menghentikan perbuatan konyolnya tersebut.

Bibir pemuda itu tiba-tiba di tempelkan pada bibir milik Kaila.

Kaila terperanjat dengan aksi yang dilakukan laki-laki itu.Kaila segera mundur dan menjauh dari pemuda tersebut.Seandainya keadaannya tidak sekalut ini,mungkin ia akan mengumpat pada laki-laki brengsek yang telah mencuri ciuman pertamanya tersebut.Dengan perasaan yang campur aduk,Kaila menatap tajam pemuda yang tak dikenalnya tersebut.

"Anda siapa?Kenapa ikut campur dalam masalah saya?",isak Kaila kembali terdengar.Gadis itu bahkan mengacak-acak rambutnya karena frustasi.

Bukannya menjawab,pemuda itu malah memberikan petuah untuk Kaila.

"Bunuh diri bukanlah penyelesaian dari segala masalah.Pikiranmu terlalu cetek hingga membuat keputusan terlalu terburu-buru",pemuda itu berupaya mengingatkan Kaila.

"Tapi aku tak punya pilihan lain",ujar Kaila yang masih betah dengan isak tangisnya.Sebenarnya ia mulai berpikir bahwa apa yang dikatakan pemuda itu benar adanya.Walau bagaimanapun,bunuh diri itu sangat dilarang oleh agama.

"Bukankah kau punya otak?Gunakan otakmu untuk menyelesaikan permasalahan hidup bukan malah bunuh diri seperti seorang pengecut",tambah pemuda tersebut mencibir Kaila.Dari sorot matanya jelas terlihat bahwa pemuda tersebut membenci tindakan gila Kaila.

"Ayo ikut denganku",pemuda itu menyeret tangan Kaila dan mengajaknya menjauh dari danau tersebut.

"Anda mau mengajak saya kemana Tuan?",tanya Kaila yang tak diperdulikan oleh Rama Yoga Saputra.Penampilannya yang anggun dan berkelas membuat Kaila berpikir yang macam-macam.

"Jalan Pak",Rama memberi perintah pada Sang Sopir untuk menjalankan kendaraan pribadinya.

"Kita ke restoran padang langgananku",imbuh Rama yang segera mendapat anggukan dari Sang Sopir Pribadi.

****

Rama menatap tajam pada perempuan yang baru saja ditolongnya.Kaila terlihat lahap saat menyantap hidangan yang dihidangkan oleh pelayan restoran langganannya.

"Berapa hari tidak makan?Kau makan begitu rakus!",hina Rama pada Kaila.

Deg,Kaila menghentikan gerakannya.

"Maafkan saya Tuan,saya kelaparan",ujar Kaila yang membuat Rama menggelengkan kepalanya.

Ikut Denganmu

Rama dan Kaila tak lagi banyak bicara.Hanya dentingan sendok dan garpu serta hiruk pikuk langganan restoran yang terdengar menggema di ruangan itu.Sementara Rama rasanya mau muntah melihat kerakusan yang ditunjukkan oleh Kaila.

'Hem seperti tak pernah makan saja',batin Rama seraya memegangi perutnya yang terasa mual saat melihat cara makan Kaila.Sementara Kaila nampak cuek saat diperhatikan oleh Rama.Jarang bagi Kaila bisa mendapatkan makanan mewah seperti ini.Yang penting kenyang menurutnya.

"Tuan,bolehkah kalau aku menghabiskannya?",tanya Kaila dengan semangat.Perutnya masih mampu memaksakan semua hidangan ini.Daripada mubazir,pikir Kaila.Hal ini lantaran Rama hanya menghabiskan setengah piring dari makanan yang dipesannya.

"Dasar Gentong tadi saja mau bunuh diri.Eh sekarang makan digedein.Pantesan aja badannya melar kayak kuali",sinis Rama pada gadis tersebut.

Kaila tak mempermasalahkan kata-kata Rama karena ia sering mendapat ejekan yang lebih dari itu.

"Pelayan mana billnya?",tanya Rama yang sedari tadi terus-terusan menatap arlojinya usai melihat pesanan yang ia pesan dihabiskan oleh Kaila.

Salah seorang pelayan pun segera mendekati Rama dan mengatakan jumlah tagihan yang harus dibayar oleh Rama.

"Satu juta dua ratus Tuan",kata pelayan itu dengan ramah.

Sementara Rama membayar tagihannya dengan kartu black card yang ia punyai.

Setelah membayar,Rama menyerahkan beberapa lembar uang ratusan ribu pada gadis tersebut.

"Gunakan uang ini untuk menyambung hidup dan jangan pernah kau ulangi tindakan bodoh seperti tadi",ucap Rama dengan tulus.Baru kali ini Rama melihat seorang perempuan yang penampilannya sangat berantakan.Meskipun begitu,ia merasa kasihan.

"Tapi Tuan...",kata-kata Kaila terhenti karena rasa takut yang mendera.

"Tapi apa?",tanya Rama dengan lembut.

"Saya ingin ikut bersama Tuan!Saya tidak punya tempat tinggal dan kalau boleh saya ingin menjadi pelayan ataupun ART di rumah Tuan",kata Kaila terbata-bata.Pandangannya menunduk tak berani menatap Rama.Kaila sebenarnya malu mengatakan ini,tapi menurutnya ini darurat.Pekerjaannya sebagai kuli pabrik mana cukup untuk menyewa tempat tinggal.

"Maksud kamu?Kamu ingin bekerja di rumahku?",tanya Rama memastikan hal yang baru saja didengarnya.

"Iya Tuan!Itupun kalau Anda mengijinkan.Saya janji akan bekerja dengan rajin dan tidak akan menyusahkan Tuan",pinta Kaila harap-harap cemas.Sungguh,Kaila benar-benar mengharapkan kebaikan hati laki-laki yang ada didepannya ini.

"Baiklah ayo masuk ke mobil!Setelah mengantarmu ke rumahku,aku akan kembali ke kantor.

Rama yang notabenenya adalah CEO Harsa Group sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk mengurusi masalah seperti ini.Kalau bukan berkaitan dengan nyawa seseorang,pastilah ia tidak akan perduli pada wanita bongsor yang dianggapnya aneh tersebut.Saking dinginnya,Rama bahkan belum tahu siapa nama wanita tersebut.

"Terima kasih Tuan,Anda benar-benar sangat baik.Mungkin panggilan Malaikat Penolong tidak akan sanggup menggambarkan kebaikan Anda",ujar Kaila seraya memegang tangan Rama.Gerakannya reflek karena permintaannya dikabulkan oleh laki-laki yang dianggap sebagai malaikat penolongnya tersebut.

"Apa????Kau bilang apa barusan???",tanya Rama yang mendengar kicauan tak begitu jelas dari Kaila.

"Oh tidak Tuan!Aku hanya terlalu bergembira saja",jawab Kaila.

"Lepaskan tanganmu!",bentak Rama karena tangan Kaila masih membelit lengannya.

"Oh iya Tuan!Maafkan saya",ujar Kaila seraya menunduk.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!